Optimasi Pembuatan Pasta Gigi Dengan Ekstrak Daun Jambu
Optimasi Pembuatan Pasta Gigi Dengan Ekstrak Daun Jambu
Skripsi
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk
Memperoleh gelar Sarjana Farmasi.
Oleh
Dea Arditia Rahman
NIM: 105102003360
Penulis
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillaah, terucap puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang tak
henti-hentinya memberikan nikmat kepada kita semua hingga akhirnya penulis
dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini. Sholawat serta salam,
semoga selalu tercurah kepada “the real idol” baginda Nabi Muhammad SAW,
teladan terbaik sepanjang zaman, model manusia beriman yang layak jadi panutan
dalam setiap peran. Semoga kita semua mendapatkan syafaatnya di hari
pengadilan kelak.
Tentunya penyusunan skripsi ini tidak mudah dibuat, banyak pihak yang
sangat penting dalam proses tersusunnya skripsi ini. Oleh karenanya, penulis ingin
mengucapkan rasa terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada :
1. Bapak (Paturohman) dan ibunda (Yayah Hardianti) serta seluruh keluarga
besar dirumah yang sudah sangat tak terhitung jasanya kepada penulis dan
telah banyak menyayangi serta mengasihi penulis dengan berbagai bantuan
baik materil maupun immaterial. Jiwa dan raga untuk membesarkan penulis
hingga saat, aku sanga menyayangi kalian.
2. Ibu Nelly Suryani M.Si, Apt dan bapak Yardi M.Si, Apt yang telah banyak
memberi bimbingan dan arahan serta sabar dan mau meluangkan waktunya
ditengah kesibukan beliau berdua untuk menyelesaikan skripsi ini, mudah-
mudah Allah membalas dengan balasan yang terbaik
3. Dosen-dosen penguji ( ibu Farida Sulistyawati, M.Si, Apt, ibu Azrifitria, M.Si,
Apt, dan ibu Nurmeilis, M.Si, Apt) yang telah banyak memberi masukan dan
penyempurnaan serta dosen-dosen lain baik yang secara langsung maupun
tidak langsung terlibat dalam penyempurnaan skripsi ini.
4. Saudari Mutia Gardena yang sudah menjadi jembatan terlaksananya
penyusunan skripsi ini mulai dari tema hingga proses penelitian
5. Agus Wiryono, Oky Hermansyah, Salman Alfarisii, Arif Romdhon Hakim,
dan Lukky Jayadi yang sudah banyak terlibat dalam proses penelitian selama
ini dan semangat yang telah ditularkan
ii
Penulis
iii
ABSTRAK
ABSTRACT
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Syarat mutu pasta gigi 13
2. Formula Optimasi Na CMC pada gel gigi 25
3. Formula Optimasi CaCO3 pada gel gigi 27
4. Formula Optimasi Gliserin+Sorbitol pada gel gigi 28
5. Formula Optimasi Na Lauril Sulfat pada gel gigi 29
6. Formula Akhir optimasi sediaan gel gigi 30
7. Hasil Penapisan Fitokimia ekstrak kental daun jambu biji 33
8. Hasil optimasi Na CMC 54
9. Hasil penentuan Na CMC 55
10. Hasil optimasi CaCO3 55
11. Hasil penentuan CaCO3 56
12. Hasil Optimasi Gliserin+Sorbitol 56
13. Hasil Optimasi Na Lauril Sulfat 57
14. Hasil Uji Stabilitas 58
15. Hasil Uji Stabilitas Terhadap pH 59
16. Hasil Uji Stabilitas Terhadap Konsistensi 59
17. Hasil Uji Perbandingan viskositasi 59
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Gambar tanaman jambu biji 7
2. Gambar bagian-bagian gigi 10
3. Perbandingan nilai pH terhadap stabilitas 47
4. Gambar perbandingan viskositas sediaan pada pekan ke-0 48
5. Gambar perbandingan viskositas sediaan pada pekan ke-1 48
6. Gambar perbandingan viskositas sediaan pada pekan ke-2 49
7. Gambar perbandingan viskositas sediaan pada pekan ke-3 49
8. Gambar perbandingan viskositas sediaan pada pekan ke-4 50
9. Gambar hasil uji konsistensi terhadap stabilitas 50
10. Gambar sediaan formula optimal 51
11. Gambar sediaan pada suhu penyimpanan 450C 52
12. Gambar sediaan pada suhu penyimpanan 550C 52
13. Gambar sediaan pada suhu penyimpanan 270C 53
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Hasil Uji Determinasi tanaman 45
2. Hasil Uji Susut Pengeringan ekstrak kental daun jambu biji 46
3. Hasil pengujian pH 47
4. Hasil Pengukuran Viskositas 48
5. Hasil Pengujian Konsistensi 50
6. Gambar Sediaan Optimal 51
7. Hasil Uji Stabilitas 52
8. Tabel Hasil Uji 54
1
BAB I
PENDAHULUAN
WWF. 1993) produk obat-obatan saat ini sangat bergantung kepada hasil-
hasil alam terutama tumbuh-tumbuhan. Oleh karena itu, inovasi dan kreasi
keamanan dan khasiat obat, prospek dunia pengobatan berbasis herbal ini
digunakan sebagai bahan obat adalah daun jambu biji (Psidium guajava L.).
pembuatan ramuan obat atau jamu. Daun jambu biji dapat digunakan
sebagai obat kumur untuk sakit gigi, sebagai astringent pada beberapa
sediaan kosmetik, anti diare dan muntah karena kolera, anti spasmodik dan
tersebut, maka inovasi dari produk yang berasal dari bahan ini dapat ditelaah
sering dialami oleh masyarakat pada umumnya adalah keluhan sakit gigi
namun sering kali mengganggu aktivitas manusia. Salah satu cara untuk
menjaga kebersihan gigi dan mulut yaitu dengan menggosok gigi dengan
bahan pembersih, dan bahan tambahan agar zat aktif dapat bekerja pada
permukaan gigi dengan efek utamanya yaitu membuat permukaan gigi lebih
resisten terhadap kerusakan oleh bakteri atau jamur di mulut tanpa merusak
gigi maupun membran mukosa mulut. Sediaan pembersih gigi dapat berupa
pasta, gel, pasta dengan lapisan berwarna, serbuk atau cairan. Sediaan dalam
lebih baik. Namun sediaan dalam bentuk pasta ataupun gel, masyarakat
Pada penelitian kali ini, dilakukan optimasi formula gel gigi dengan
penambahan ekstrak daun jambu biji dan Na CMC sebagai gelling agent
yang digunakan sebagai gelling agent terhadap stabilitas fisik pasta gigi
ekstrak daun jambu biji,disamping itu, karena penelitian ini baru dilakukan
mendapatkan formula yang lebih baik dan lebih stabil secara penyimpanan.
1. Apakah ekstrak etanol 70% daun jambu biji dapat dibuat menjadi
sediaan gel gigi yang stabil secara fisik dengan menggunakan Na CMC
agent pada sediaan gel gigi dengan menggunakan ekstrak etanol 70%
3. Pada konsentrasi berapa pula didapatkan formula yang sesuai dan stabil
1.3. Hipotesis
1. Ekstrak etanol 70% daun jambu biji dapat dibuat sediaan gel gigi
dilakukan
3. Membuat sediaan gel gigi dari ekstrak daun jambu biji yang berfungsi
yang menggunakan bahan aktif ekstrak daun jambu biji, yang tentunya
minim akan efek samping dan tidak kalah berkhasiat dibandingkan dengan
bahan aktif kimiawi dan juga dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Psidium
susu (Melayu)
berbentuk bulat telur agak menjorong atau agak bundar sampai meruncing,
panjang helai daun 6–14 cm, lebar 3–6 cm, panjang tangkai 3–7 cm, daun
yang muda berambut, daun yang tua permukaan atasnya menjadi licin.
Pembungaan terdiri dari 1–3 bunga, panjang gagang pembungaan 2–4 cm,
panjang 1,5–2 cm. Buah berbentuk bulat atau bulat telur, kalau masak
(Zakaria, 1994)
Daun jambu biji berkhasiat sebagai obat antara lain untuk mengobati
seperti ulcer, gusi bengkak, sakit gigi, batuk, sakit tenggorokan, sariawan,
2.2 Ekstraksi
mentah obat dengan menggunakan pelarut yang dipilih dimana zat yang
diinginkan larut didalamnya (Ansel, 1989). Hasil dari proses ekstraksi ialah
ekstrak. Dalam buku disebutkan bahwa: Ekstrak adalah sediaan kering, kental
atau cair yang diperoleh dengan mengekstraksi simplisia nabati atau simplisia
8
hewani menggunakan pelarut dan cara yang sesuai, diluar pengaruh cahaya
a. Cara dingin
Maserasi
Perkolasi
b. Cara panas
Refluks
waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan
residu pertama sampai 3-5 kali sehingga dapt termasuk proses ekstraksi
sempurna.
Soxhlet
Digesti
yang lebih tinggi dari temperatur ruangan (kamar), yaitu secara umum
Infus
Dekok
Adalah infus pada waktu yang lebih lama dan temperatur sampai titik
didih air.
2. Destilasi uap
(minyak atsiri) dari bahan (segar atau simplisia) dengan uap air
dengan fase uap air dari ketel secara kontinu sampai sempurna dan diakhiri
2.3. Gigi
utama dari gigi adalah untuk merobek dan mengunyah makanan. Gigi
tertanam di dalam tulang rahang bawah dan atas serta tersusun dalam dua
lengkung. Lengkung rahang atas lebih besar dari pada lengkung rahang
bawah.
kedua molar gigi susu dan tambahan 3 molar lagi di bagian posterior.
dilapisi email
b. Akar gigi yaitu bagian yang terpendam dalam alveolus pada tulang
apikal. Rongga pulpa ini dikelilingi oleh dentin dan di bagian luar
dentin dilapisi oleh email (pada mahkota) dan sementum (pada akar).
Email atau enamel adalah bahan terkeras pada tubuh. Terdiri atas 97
% bahan berkapur, terutama kalsium fosfat dalam bentuk kristal apatit, dan
sederhana.
12
pembuatnya terdiri dari campuran serbuk batu api, tanah liat, kemenyan
dan madu. Sedangkan pada masa Romawi dan Yunani kuno, pasta gigi
terbuat dari serbuk tanduk rusa, serbuk tulang hewan, serbuk batu apung
dan marmer, madu dan berbagai macam tumbuhan obat yang digunakan
Pasta gigi adalah produk semipadat yang terdiri dari campuran bahan
mukosa mulut.
Sediaan pembersih gigi dapat berupa pasta, gel, pasta dengan lapisan
berwarna, serbuk atau cairan. Bentuk yang umum berada di pasaran adalah
dalam bentuk pasta dan gel. Sediaan dalam bentuk gel umumnya lebih
permukaan gigi dengan efek buruk yang kecil terhadap gigi. Timbulnya
busa saat menggosok gigi membuat proses pembersihan gigi menjadi lebih
Syarat mutu pasta gigi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
dan keamanan.
a. Konsistensi
pasta yaitu mudah dikeluarkan dari tube, cukup keras sehingga dapat
resistensi zat cair untuk mengalir. Makin besar resistensi suatu zat cair
b. Kemampuan menggosok
yang cukup untuk dapat dibersihkan dan membersihkan partikel atau noda
c. Penampilan
d. Pembentukan busa
e. Rasa
f. Stabilitas
waktu penyimpanan pasta gigi dapat mencapai tiga tahun. Sediaan pasta
gigi tidak boleh memisah atau terjadi sineresis. Viskositas dan pH sediaan
2.5. Gel
Gel adalah suatu sistem setengah padat yang terdiri dari suatu
dispersi yang tersusun baik dari partikel anorganik yang kecil atau molekul
organik yang besar dan saling diresapi cairan. (DepKes RI, 1995)
sampai tidak terlihat ada batas diantaranya, cairan ini disebut gel satu fase.
Jika massa gel terdiri dari kelompok kelompok partikel kecil yang
berbeda, maka gel ini dikelompokkan sebagai sistem dua fase dan sering
pula disebut magma atau susu. Gel dianggap sebagai dispersi koloid
koloid(Ansel, 1989).
berbentuk padat apabila disimpan dan akan segera mencair bila dikocok,
16
pemberian obat. Gel digunakan sebagai sediaan yang diberikan secara oral,
topikal, vaginal, dan rektal. Gel dan jelli termasuk ke dalam sediaan gel
dan pelembut, surfaktan, zat pengawet, zat aktif, pewarna, dan parfum.
Pada sediaan gel yang transparan, maka zat tambahan harus dapat larut dan
B. Detergen
tidak toksik, tidak mengiritasi dalam mukosa mulut. Kualitas busa sangat
C. Humektan
pembersih gigi yang biasanya terjadi bila tutup tube terbuka. Humektan
hingga 80%.
semisolid yang stabil. Bahan pembentuk gel yang biasa digunakan adalah
koloid hidrofilik yang dapat terdispersi dalam media air. Biasa digunakan
18
dalam mulut dan kesan bersih. Penambah rasa yang umum ditambahkan
Bahan pengawet yang biasa digunakan adalah campuran dari metil paraben.
pewarna yang sering digunakan adalah merah, hijau (D&C #3), biru dan
titanium oksida
19
BAB III
KERANGKA KONSEP
Determinasi tanaman di
Herbarium Bogoriense Daun Jambu Biji
LIPI Puslit Biologi
Evaporasi
FORMULA OPTIMAL
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.2.1. Alat
4.2.2. Bahan
Nipagin.
21
Linn) yang diperoleh dari Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik
setelah kering, setelah itu daun jambu biji di potong kecil-kecil sehingga
maserasi.
dari serbuk dan ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava L.) seperti
a. Identifikasi alkaloid
saring, filtrat berupa larutan organik diambil (sebagai larutan A), sebagai
B). Larutam A diteteskan beberapa tetes pada kertas saring dan disemprot
b. Identifikasi flavonoid
adanya flavonoid.
c. Identikasi saponin
d. Identifikasi tanin
ditambah 1-2 tetes FeCl3 1 %, terbentuknya warna biru, hijau atau hitam
e. Identifikasi steroid/terpenoid
Ditambahkan 2 tetes asam asetat anhidrat dan 1 tetes asam sulfat pekat ke
steroid/triterpenoid.
f. Identifikasi kuinon
tabung dipasang corong yang diberi lapisan kapas yang telah dibasahi
h. Identifikasi kumarin
dengan cawan penguap hingga kering, sisa ditambah air panas 10 ml,
mudah, peralatan yang digunakan lebih sedikit dan sederhana, dan tidak
dalam gelas piala besar dan diberi etanol hingga seluruh simplisia
hingga tidak ada lagi senyawa yang terekstrak yang ditandai dengan
Bahan 1 2 Formula 3 4
hingga homogen bersama basis gel (M1). Dalam lumpang yang terpisah,
biji (M2). Na Lauril sulfat dilarutkan dalam air terlebih dahulu sebelum
Bahan 1 2 Formula 3 4
ditemukan. Maka dalam formulasi kali ini, dilakukan proses optimasi dan
Bahan 1 2 Formula 3 4
kedua pemanis yang paling baik, secara rasa maupun pengaruh kepada
kedua zat ini juga dapat saling bersinergi ketika digabungkan, Sedangkan
Bahan 1 2 Formula 3 4
Daya busa yang baik ialah yang cukup menimbulkan busa dan tidak
Bahan 1 2 Formula 3 4
4.5.1. Organoleptis
Pengamatan sediaan akhir yang meliputi bau, rasa, dan warna yang
telah dibuat.
yang masih berada dalam batas yang dapat diterima selama periode
sama dengan yang dimilikinya pada saat dibuat. Oleh karena itu, untuk
suhu yang bervariasi yaitu suhu kamar (270 C), 450 C dan 550 C yang
4.5.4. Uji pH
bahwasanya pH dari sediaan gel gigi yang telah dibuat, apakah sesuai
penetrasi yang terjadi dengan membaca angka yang ditunjuk oleh jarum
pembaca.
BAB V
5.1. Hasil
Bogor. Terbukti bahwa sampel yang kami gunakan dalam penelitian ini
adalah daun Jambu Biji (Psidium guajava Linn). Untuk detail dapat
dilihat di lampiran 1.
tabel 7. dan untuk detail hasil uji susut pengeringan dapat dilihat pada
lampiran 2.
a. Alkaloid -
b. Flavonoid +
c. Saponin +
d. Steroid/triterpenoid +
e. Tannin +
f. Kuinon -
g. Minyak Atsiri +
h. Susut Pengeringan 2,44%
34
CMC yang tepat yang akan digunakan sebagai basis gel pada formula
sediaan gel gigi, dari hasil optimasi empat formula dengan modifikasi Na
basis gel ialah pada konsentrasi 6%. untuk detail hasil optimasi, dapat
dilihat pada tabel 8 dan untuk detail penentuan Na CMC dapat dilihat
pada tabel 9
untuk detail hasil optimasi, dapat dilihat pada tabel 10 dan untuk detail
hasil dari optimasi kedua pemanis ini, ditemukanlah formula yang tepat
yaitu dengan konsentrasi Gliserin 25% dan Sorbitol 5%. untuk detail
dalam pembuatan sediaan gel gigi ini, dalam optimasi empat formula
Lauril Sulfat yang cukup memenuhi criteria yaitu pada konsentrasi 3%.
sedikit
Bau : Menthol
gigi pada semua konsentrasi tetap dengan berjalannya waktu dan tidak
terjadi pemisahan.
berbagai suhu diantaranya ialah suhu pada suhu 270 C, suhu 450 C dan
550C selama 4 minggu. Untuk detail hasil pengamatan pada uji stabilitas
ketika dua pekan pertama, tetapi kemudian terjadi perubahan yang cukup
signifikan ketika memasuki pekan ketiga. Untuk detail hasil uji pH dapat
sediaan uji terhadap sediaan yang beredar dipasaran yang berbentuk gel
dan pasta gigi yang mengandung CaCO3. Untuk detail hasil uji
5.2. Pembahasan
antidiare, telah lama diketahui dan digunakan oleh masyarakat sejak lama.
Disamping itu, daun jambu biji juga berkhasiat sebagai antiseptik, antijamur,
bahkan antibakteri. Hal ini dapat menjadi daya tarik tersendiri mengingat
menggunakan ekstrak etanol 70% daun jambu biji yang dilatar belakangi oleh
merupakan basis gel (gelling agent) karena ini merupakan faktor penting
dalam pembuatan sediaan bentuk gel. konsentrasi yang diuji coba ialah 4%,
6%, 8%, dan 10%. Dari hasil uji yang dilakukan didapatlah konsentrasi yang
permukaan benda.
tetapi ketika diletakkan pada sikat gigi, sediaan tidak dapat konsisten lagi atau
sediaan terlihat sangat konsisten, tetapi rupanya hal itu membuatnya semakin
susah untuk terdistribusi ketika sudah menempel pada sikat gigi. begitu pula
agar tidak terlalu encer seperti emulsi. Dari hasil optimasi empat konsentrasi
yang ada (20%, 30%, 40% dan 50%), didapatkanlah konsentrasi yang cocok
yaitu 40% karena selain sifat alirannya menyerupai sediaan gel pada
38
40%. Sedangkan pada konsentrasi 20% dan 30% sediaan menjadi terlihat
encer seperti emulsi yang membuatnya menjadi sangat rapuh ketika ditaruh
dilakukan tidak hanya terhadap bahan aktif, tetapi juga bahan tambahan yang
gliserin saja 30%. Hasil yang didapatkan memang tidak terlalu berpengaruh
terhadap sediaan, tetapi lebih kepada daya manis yang paling bagus yang
dihasilkan oleh kombinasi kedua bahan tersebut. Dan daya manis yang cukup
25%-5%. Selain daya manisnya yang bertahan cukup bagus, kombinasi ini
estetika yang cukup bagus. (lihat gambar 10). Untuk konsentrasi 15%-15%,
sediaan hanya berasa agak manis yang bertahan tidak terlalu lama atau
untuk konsentrasi gliserin 30%, sediaan akhir malah terasa agak pedas karena
pada sediaan ini, gliserin hanya sendiri, tanpa ada kombinasi dengan sorbitol.
Sulfat juga dilakukan optimasi untuk mendapatkan daya busa yang bagus
tanpa merusak sediaan. Variasi konsentrasi yang dilakukan ialah 10%, 5%,
yaitu pada konsentrasi 3% dengan daya busa yang cukup bagus ketika
digosok dan tidak terlalu menimbulkan banyak rongga pada sediaan akhir.
Sedangkan pada konsentrasi 10% dan 5%, busa yang dihasilkan memang
cukup banyak, tetapi hal itu membuat penampilan akhir menjadi berongga.
menguji kualitas dari sediaan tersebut, apakah memenuhi syarat sediaan yang
homogenitas dan volume pemisahan, uji stabilitas, uji pH, uji viskositas serta
uji konsistensi.
sediaan berwarna hijau muda, berbau menthol dan terasa manis yang cukup
bertahan. Tetapi keadaan ini hanya berlangsung selama 2 pekan saja, setelah
masuk pekan ketiga, sediaan mulai berubah warna menjadi berwarna orange
hingga formula akhir, menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda, semua
dimana sediaan uji terlihat homogen, pada semua bagian permukaan, hal ini
terlihat dari tersebarnya persamaan warna, bentuk dan ukuran partikel sediaan
pada object glass. Sedangkan uji volume pemisahan menunjukkan hasil yang
bagus pula dimana volume sediaan akhir tidak terlalu berubah jauh
kestabilan yang cukup bagus pada 0 hari hingga pekan kedua, tetapi
suhu 450 C mulai terjadi pemisahan dari hari keempat belas setelah
kecoklatan dan mengering. Dan pada suhu 550 C, sediaan mulai menunjukkan
Nampak dari berbagai variabel diantaranya sediaan uji, pasta gigi biasa dan
gel gigi yang bereda di pasaran. Hasil dari perbandingan nilai ini
41
memperlihatkan nilai viskositas sediaan uji hampir setara dengan nilai gel
gigi yang beredar di pasaran, hal ini dikarenakan adanya faktor gelling agent
yang terkandung dalam sediaan uji kami sehingga secara viskositas, nilainya
pengujian viskositas, sediaan menyerap uap air yang mungkin didapat dari
yang cukup bervariasi dari masing-masing suhu, tetapi karena semakin lama
yang stabil pada sediaan yang disimpan pada suhu kamar yang terjadi selama
dua pekan pertama, tetapi nilai itu berubah ketika memasuki pekan ketiga,
lebih dari itu, nilai pH sediaan dari masing-masing suhu juga, ikut meningkat.
BAB VI
6.1. Kesimpulan
1. Ekstrak etanol 70% daun jambu biji dapat dibuat sediaan gel gigi, namun
3. Formula akhir hasil optimasi bahan pembuat gel gigi yang optimal ialah:
25%-5%.
6.2 Saran
sediaan gel gigi dengan menggunakan minyak atsiri dari dari daun jambu
biji.
2. Penelitian mengenai uji efektivitas antibakteri dari sediaan gel gigi juga
DAFTAR PUSTAKA
Ansel, H.C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Ed ke-4. Farida Ibrahim,
penerjemah.UI Press . Jakarta.
Darsono, F. L. 1995. Perbandingan daya antibakteri ekstrak daun jambu biji dari
dua kultivar terhadap Staphylococcus aureus dan Eschericia coli. FF
Unika/Vidman
Departemen Kesehatan RI.1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta
Departemen Kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia, Edisi IV. Direktorat
Jendral Pengawasan Obat dan Makanan: Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. 2000. Parameter Standard Umum Ekstrak Tumbuhan
Obat. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan: Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. 1989. Pemanfaatan Tanaman Obat, Edisi III. Jakarta:
Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan.
Departemen Kesehatan RI.1993. Kodeks kosmetika Indonesia. Direktorat jendral
Pengawasan Obat dan Makanan : Jakarta
.
Departemen Kesehatan RI.1985. Formularium kosmetika Indonesia. Direktorat
Jendral Pengawasan Obat dan Makanan : Jakarta.
Djajadisastra, Joshita, Sutriyo, Haniefah. 2008. Effect of cream, gel and ointment
dosage forms on in-vitro skin penetration of caffeine as an anti-cellulite
using franz diffusion. Department of Pharmacy, Faculty of Mathematics
and Sciences, University of Indonesia. Depok
George M. Howard. 1974. Perfume, cosmetics and soaps, Vol.III, eight edition,
Chapman and Hall, London.
Harry. R.G 1968. Harry’s cosmetology, 5th edition, chemical publ.co.inc: New
York.
Harry.R.G. 1973. Harry’s cosmetology, 6th edition, leonard hill books. New York.
44
Iwu, Maurice M. 1993: Handbook of African Medicinal Plants. CRC Press.. ISBN
No.0-8493-4266-X.
Lachman, L., Herbert, A.L and Joseph, L.K. 1994. Teori dan Praktek Farmasi
Industri. Edisi 1-3. UI Press. Jakarta
Last, R.J. 1970. Anatomy : Regional and applied, 4th edition, ELBS and Churchill,
London.
Leslie Taylor, ND. 2005. The Healing Power of Rainforest Herbs. Diakses dari
http://www.rain-tree.com/guava.htm, diakses tanggal 12 April 2009
Soetarto M., Asep Ganda suganda, Desnida narti. 1985. Pemeriksaan kandungan
kimia daun psidium guajava Linn. Proceedings-1 seminar
pembudidayaan tanaman obat tradisional. Purwokerto, 17-18 oktober
1985
Zakaria, Muhamad bin & Mohd, Mustafa Ali 1994. Traditional Malay Medicinal
Plants.. Penerbit Fajar Bakti Sdn. Bhd
Zulfikiri. 2000. Uji pengaruh variasi konsentrasi ekstrak daun sirih(Piper betle
Linn) terhadap stabilitas pasta gigi. Universitas Indonesia, Depok.
45
Lampiran 2
Hasil Uji Susut Pengeringan Ekstrak Kental Daun Jambu Biji (Psidium
guajava L)
Bobot awal
Berat cawan kosong : 13,6586 g
Berat cawan kosong + tutup : 25,0401 g
Ekstrak kental : 1,0001 g
Berat cawan kosong + tutup + ekstrak : 26,0402 g
= 2,44%
47
Kons. Na CMC
Hasil Pengamatan
(%)
Warna: Hijau kehitaman
Bau: Menthol
Rasa: Pahit yang lama hilangnya
4,0
Konsistensi: agak encer, kurang konsisten sewaktu ditaruh
di sikat gigi( meluruh kebawah), sangat mudah hancur
seperti lotion
Warna: Hijau kehitaman
Bau: Menthol
6,0 Rasa: Pahit yang lama hilangnya
Konsistensi : bagus ketika ditaruh di sikat gigi, mudah
tersebar atau terdistribusi.
Warna: Hijau kehitaman
Bau: Menthol
Rasa: Pahit yang lama hilangnya
8,0
Konsistensi : cukup mudah mengalir, konsistensinya sangat
bagus ketika ditaruh di sikat gigi, tetapi itu membuatnya
tidak mudah terdistribusi sewaktu digosok (kenyal).
Warna: Hijau kehitaman
Bau: Menthol
10 Rasa: Pahit yang lama hilangnya
Konsistensi : sangat bagus(cenderung elastis) sehingga
sediaan sangat susah terdistribusi ketika digosokkan
55
4% 2 93500 7,23
4 60320
6 52420
10 37340
12 33600
6% 2 113400 7,44
4 90480
6 70430
10 50290
12 33390
8% 2 146800 8,14
4 109820
6 88500
10 67300
12 50520
10% 2 163200 8,32
4 125700
6 105700
10 79230
12 62580
450 C Warna: hijau Warna: Hijau kekuningan, Warna: Hijau kekuningan,tetapi Warna: Hijau kekuningan, tetapi
Bau: Menthol Bau: Menthol warna permukaan berubah menjadi warna permukaan berubah
Rasa: Manis Rasa: Manis orange kecoklatan menjadi orange kecoklatan
Konsistensi : agak sulit Konsistensi : agak sulit Bau: Menthol membentuk cekungan
mengalir. mengalir. Rasa: Manis Bau: Menthol
Gelembung sedikit Gelembung bertambah Konsistensi : agak sulit mengalir. Rasa: Manis
Gelembung bertambah Konsistensi : agak sulit
mengalir.
Gelembung bertambah
550 C Warna: hijau Warna: permukaan, terlihat Warna: permukaan, terlihat orange, Warna: permukaan, terlihat
Bau: Menthol lebih orange Bau: Menthol lebih orange
Rasa: Manis Bau: Menthol Rasa: Manis Bau: Menthol
Konsistensi : agak sulit Rasa: Manis Konsistensi : agak sulit mengalir. Rasa: Manis
mengalir. Konsistensi : agak sulit Gelembung bertambah Konsistensi : agak sulit
Gelembung sedikit mengalir. mengalir.
Gelembung bertambah Gelembung bertambah