Anda di halaman 1dari 2

Autonomy (Bebas Untuk Memilih)

1. Nn. A 27 tahun belum menikah, datang ke Rumah Sakit Andalas bersama ibunya dengan kondisi
luka pada payudara sebelah kanannya karena kanker payudara. Ibu Nn. A mengatakan,
sebelumnya dokter sudah mengatakan bahwa penyakit Nn. A sudah sampai stadium IIIB dimana
kondisinya terus memburuk. Setelah diberikan penjelasan mengenai penyakitnya, Nn. A dimintai
informed consent oleh dokter dan perawat untuk pengangkatan payudara sebelah kanannya,
tetapi Nn. A menolaknya, dia hanya meminta perawat untuk membersihkan luka dan pus pada
payudaranya. Perawatan sudah menjelaskan prosedur pengangkatan patudara serta dampak
buruknya jika tidak dilakukan pengangkatan payudara, tetapi klien dan keluarga menolak untuk
dilakukan prosedur tersebut. Petugas kesehatan akhirnya menghargai keinginan klien.
Tindakan perawat diatas merupakan bentuk dari pelaksanaan prinsip autonomy yang mana
perawat telah melakukan informed consent, yaitu meminta persetujuan klien ketika akan
melakukan suatu tindakan. Dengan melakukan informed consent, perawat berarti telah memberi
kesempatan kepada klien untuk membuat keputusan sendiri dimana klien tersebut setuju atau
tidak dengan tindakan yang akan dilakukan terhadap dirinya.
2. Ny. T 30 tahun datang bersama suaminya ke Rumah Sakit Andalas dengan keluhan keluarnya
cairan berbau tidak sedap dari vagina, yang kadang bercampur darah. Setelah dilakukan
pemeriksaan, dokter beserta perawat memberitahukan bahwa Ny. T mengidap penyakit kanker
rahim stadium III. Dokter menyarankan kepada Ny. T untuk melakukan tindakan kemoterapi dan
histerektomi. Perawatan menjelaskan prosedur tindakan serta keuntungan dan dampak setelah
melakukan tindakan tersebut. Perawat meminta persetujuan klien sebelumnya, namun Ny. T
menolak untuk melakukan tindakan histerektomi dan hanya mau melakukan kemoterapi.
Meskipun perawat sudah menjelaskan dampak jika prosedur tersebut tidak dilakukan, Ny. T dan
keluarganya masih menolak untuk dilakukan histerektomi karena mereka masih percaya bahwa
klien bisa sembuh tanpa harus dilakukan pengangkatan rahimnya. Akhirnya perawat menghargai
keputusasaan yang telah dibuat klien.
Tindakan yang dilakukan oleh perawat diatas merupakan pelaksanaan prinsip etik keperawatan
autonomy. Perawatan telah menjelaskan keuntungan serta kerugian jika melakukan atau tidak
melakukan tindakan tersebut, perawat juga telah meminta persetujuan klien sebelum
melakukan tindakan tersebut. Di sini perawat memberikan kebebasan kepada klien untuk
memilih tindakan yang akan dilakukan untuk dirinya sendiri.
3.seorang perawat melakukan penyuluhan ke sebuah desa.disana perawat menemukan seorang
ibu yg payudaranya membesar karna kanker,waktu ditanya perawat ibu itu menjawab dia takut
operasi nanti bisa meninggal kalau dilakukan operasi.lalu perawat menjelaskan tentang
keuntungan dilakukan operasi dan perawat menganjurkan ibu untuk pergi rumah sakit dan
melakukan operasi,setelah mendengarkan perawat ibu tersebut tetap menolak untuk dilakukan
operasi,perawat menghargai keputusan ibu tersebut dan tidak memaksa ibu itu untuk dilakukan
operasi.
Tindakan yang dilakukan perawat tersebut adalah prinsip autonomy.dimana perawat sudah
menjelaskan tindakan yang dianjurkan untuk ibu tersebut,dan menjelaskan keuntungan dan
kerugiannya,tetapi ibu tersebut tetap menolak,perawat menghargai keputusan ibu dan tidak
memaksakan kehendak.

Anda mungkin juga menyukai