TBB Uts
TBB Uts
Disusun :
I0218036
Dosen Pembimbing :
SURAKARTA
2019
BETON
A. Pengertian
Beton merupakan suatu elemen struktur yang terdiri dari partikel-partikel agregat
yang dilekatkan oleh pasta yang terbuat dari semen portland dan air. Pasta itu mengisi
ruang-ruang kosong di antara partikel-partikel agregat dan setelah beton segar
dicorkan, ia akan mengeras sebagai akibat dari reaksi-reaksi kimia eksotermis antara
semen dan air sehingga membentuk suatu bahan struktur yang padat dan dapat tahan
lama, (Ferguson, 1991, dalam Muhammad Ikhsan Saifuddin, 2012).
B. Pengelompokan
mutu-mutu standar B1, K 125, K 175, dan K 225. Pada mutu B1, pengawasan
c. Beton kelas III adalah beton untuk pekerjaan-pekerjaan struktural yang lebih
tinggi dari K 225. Pelaksanaannya memerlukan keahlian khusus dan harus
dilakukan di bawah pimpinan tenaga-tenaga ahli. Disyaratkan adanya
laboratorium beton dengan peralatan yang lengkap serta dilayani oleh
tenaga-tenaga ahli yang dapat melakukan pengawasan mutu beton secara
kontinu.
Adapun pembagian kelas dan mutu beton ini, dapat dilihat dalam tabel di bawah
berikut ini :
Pengawasan
terhadap mutu
σ’bk σ’bm
Kelas Mutu Tujuan
2 2 kekuatan agregat
(kg/cm ) (kg/cm )
tekan
Non
Tanpa
I B0 - - Ringan
Struktural
Tanpa
B1 - - Struktural Sedang
Kontinu
K 125 125 200 Struktural Ketat
II
Kontinu
K 175 175 250 Struktural Ketat
Kontinu
K 225 225 200 Struktural Ketat
a. Beton ringan
Beton ringan merupakan beton yang dibuat dengn bobot yang lebih ringan
dibandingkan dengan bobot beton normal. Agregat yang digunakan untuk
memproduksi beton ringan pun merupakan agregat ringan juga. Agregat yang
digunakan umumnya merupakan hasil dari pembakaran shale, lempung,
slates, residu slag, residu batu bara dan banyak lagi hasil pembakaran
vulkanik. Berat jenis agregat ringan sekitar
800-1800 kg/m3 atau berdasarkan kepentingan penggunaan strukturnya
berkisar 1400 kg/m3, dengan kekuatan tekan umur 28 hari antara 6,89 Mpa
sampai 17,24 Mpa menurut SNI 08-1991-03.
b. Beton normal
Beton normal adalah beton yang menggunakan agregat pasir sebagai agregat
halus dan split sebagai agregat kasar sehingga mempunyai berat
jenis beton antara 2200 kg/m3 – 2400 kg/m3 dengan kuat tekan sekitar 15
– 40 Mpa.
c. Beton berat
Beton berat adalah beton yang dihasilkan dari agregat yang memiliki berat isi
lebih besar dari beton normal atau lebih dari 2400 kg/m3. Untuk menghasilkan
beton berat digunakan agregat yang mempunyai berat jenis yang besar.
Dinamakan beton massa karena digunakan untuk pekerjaan beton yang besar
dan masif, misalnya untuk bendungan, kanal, pondasi, dan jembatan
e. Ferro-Cement
Beton serat (fibre concrete) adalah bahan komposit yang terdiri dari beton dan
bahan lain berupa serat. Serat dalam beton ini berfungsi mencegah retak-retak
sehingga menjadikan beton lebih daktil daripada beton normal.
D. Keuntungan
E. Kerugian
3. Berat
Ada berbagai cara metode untuk curing beton. Hal yang harus di perhatikan
adalah kondisi yang terjadi saat pengecoran agar metode yang di lakukan tepat sesuai
dengan kebutuhan. Metedo tersebut adalah sebagai berikut :
1. Water curing (Perawatan dengan pembasahan)
F. Pengaplikasian Beton
A. Pengertian
Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar dengan beberapa
elemen lainnya, termasuk karbon. Kandungan unsur karbon dalam baja berkisar
antara 0.2% hingga 2.1% berat sesuai grade-nya. Elemen berikut ini selalu ada
dalam baja: karbon, mangan, fosfor, sulfur, silikon, dan sebagian
kecil oksigen, nitrogen dan aluminium. Selain itu, ada elemen lain yang
ditambahkan untuk membedakan karakteristik antara beberapa jenis baja
diantaranya :mangan, nikel, krom, molybdenum, boron, titanium, vanadium dan
niobium. Dengan memvariasikan kandungan karbon dan unsur paduan lainnya,
berbagai jenis kualitas baja bisa didapatkan. Fungsi karbon dalam baja adalah
sebagai unsur pengeras dengan mencegah dislokasi bergeser pada kisi kristal
(crystal lattice) atom besi. Baja karbon ini dikenal sebagai baja hitam karena
berwarna hitam, banyak digunakan untuk peralatan pertanian misalnya sabit dan
cangkul.
B. Jenis baja
Penggunaannya:
Penggunaan:
Penggunaan:
Baja paduan juga dibagi menjadi dua golongan yaitu baja campuran khusus
yaitu:
Baja jenis ini mengandung satu atau lebih logam-logam seperti nikel,
chromium, manganese, molybdenum tungsten dan vanadium. Dengan
menambahkan logam tersebut ke dalam baja maka baja paduan tersebut
akan merubah sifat-sifat mekanik dan kimianya seperti menjadi lebih
keras, kuat dan ulet bila
1. Kekuatan tinggi
2. Keseragaman
3. Elastisitas
4. Permanen
5. Daktilitas
6. Liat(Toughness)
4. Fatik
5. Keruntuhan getas
D. Perawatan
2) Bagian konstruksi yang terkena langsung air dan panas secara bergantiganti
dalam waktu lama harus diberi lapisan cat atau meni besi yang berkualitas
baik.
3) Usahakan pada sudut pertemuan konstruksi tidak ada air yang menggenang
atau tertampung oleh sambungan komponen.
4) Bersihkan kotoran pada lubang pembuangan air pada konstruksi agar tidak
terjadi karat atau oksidasi.
E. Pengaplikasian baja
A. Pengertian
Kaca adalah material padat yang merupakan zat cair yang sangat dingin
karena molekul-molekulnya tersusun seperti air, namun kohesinya membuat
bentuknya menjadi stabil. Hal ini terjadi karena proses pendinginan yang sangat
cepat. Ini juga yang membuat kaca menjadi transparan atau tembus pandang.
Kaca adalah amorf (non kristalin) material padat yang bening dan transparan
(tembus pandang), biasanya juga rapuh atau mudah pecah.
Kaca biasanya dipasang pada pintu, jendela, dinding, atau bagian bangunan
lainnya. Hal ini bertujuan untuk meneruskan cahaya matahari ke dalam bangunan
sehingga walaupun tanpa lampu, ruangan bisa terang saat siang hari. Masuknya
cahaya matahari ke dalam ruangan dapat menghilangkan kelembaban.
B. Jenis-jenis
Jenis kaca yang dapat digunakan untuk bangunan dan rumah tinggal
sebenarnya cukup beragam. Berikut adalah jenis-jenis kaca yang dikaitkan
dengan penggunaanya:
1. Kaca bening
Kaca ini sering juga disebut sebagai float glass. Kaca ini tidak
berwarna serta memiliki permukaan yang sangat bersih dan rata. Kaca ini
banyak digunakan pada eksterior maupun interior bangunan, baik rumah
tinggal atau gedung bertingkat. Kaca ini juga dapat digunakan untuk perabot
rumah tangga.
2. Kaca warna
Kaca ini biasa disebut dengan kaca riben atau tinted glass. Kaca ini
merupakan kaca float yang diberi warna dengan sedikit menambahkan logam
pewarna. Dengan warna pada kaca, maka sifat tembus pandang kaca menjadi
lebih rendah sehingga dapat memberikan privasi kepada penghuninya. Kaca
ini lebih banyak dipakai pada eksterior bangunan, baik untuk pintu, jendela,
atau curtain wall.
3. Kaca es
Kaca es merupakan kaca dengan tekstur pola tertentu pada salah satu
sisinya. Karakter dari kaca ini memberikan efek dekoratif, efek pencahayaan,
dan efek pembayangan yang menarik, serta mampu mereduksi silau secara
maksimum.
4. Kaca reflektif
Kaca ini merupakan jenis kaca yang mampu memantulkan cahaya dan
mereduksi sifat tembus pandang dari sisi luar sehingga sering juga disebut
dengan kaca one way. Lapisan kaca ini bersifat memantulkan cahaya dan
panas, serta mampu memberikan penampilan yang mewah.
5. Kaca tempered
6. Kaca laminated
Kaca ini merupakan jenis kaca dengan tingkat keamanan dan
perlindungan yang tinggi terhadap penghuni. Jika terjadi sesuatu yang
menyebabkan pecahnya kaca, kaca laminated tidak akan berhamburan, tetapi
hanya retak dan sangat sulit untuk ditembus. Karakteristik kaca ini adalah
pecahan kaca tidak akan jatuh atau berhamburan, tetapi tetap melekat pada
filmnya, dan kaca akan tetap terpasang pada rangkanya.
C. Keunggulan
D. Kekurangan
1. Harganya cukup mahal, baik dari segi harga material maupun biaya
pemasangan
2. Pemasangannya rumit dan butuh tenaga profesional dengan keahlian dan
teknik tinggi.
3. Tidak tahan terhadap getaran.
4. Beberapa jenis kaca cenderung mudah pecah
5. Dinding kaca tidak termasuk dinding struktural sehingga tidak mampu
menahan beban berlebih.
6. Mudah kotor, dibutuhkan perawatan yang rutin.
7. Jika tergores, sulit untuk memperbaikinya.
8. Jenis kaca bening tidak cocok untuk ruangan privasi.
9. Perlu aksesoris tambahan seperti tirai walaupun hal ini opsional.
10. Jika retak atau pecah tidak bisa diperbaiki, tetapi harus diganti.
E. Perawatan
F. Pengaplikasian
Dinding Lantai
Pintu
Jendela
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.polsri.ac.id/1311/3/BAB%20II.pdf
https://www.mixreadymix.com/2018/01/18/4-metode-curing-beton/
https://dokumen.tips/documents/penerapan-beton-pada-bangunan.html
https://ilmusipildanarsitektur.blogspot.com/2016/04/penerapan-beton-pada-struktur-b
angunan.html
http://civilization14.blogspot.com/2017/01/definisi-jenis-dan-sifat-baja.html
https://www.situstekniksipil.com/2018/11/pemeliharaan-struktur-bangunan-baja.html
https://palugadamakassar.blogspot.com/2013/05/aplikasi-konstruksi-baja-pada-bangu
nan.html
https://www.arsitag.com/article/kaca-sebagai-bahan-bangunan