PENDAHULUAN
perdarahan terbuka dari tempat implantasi plasenta setelah bayi dan plasenta
lahir. Lebih dari separuh jumlah kematian ibu terjadi dalam waktu 24 jam
darah. Perdarahan hebat adalah penyebab yang paling utama dari kematian
Angka Kematian Ibu (AKI) tercatat mencapai 359 per 100.000 kelahiran
hidup. Angka ini masih cukup tinggi jika di bandingkan dengan negara-
hidup. Brunei 33 per 100.000 kelahiran hidup, Filipina 112 per 100.000
kelahiran hidup. Serta Malaysia dan Vietnam mencapai 160 per 100.000
kelahiran hidup. Kemudin kematian ini jauh melonjak dibaning SKDI 2007
mencapai 228 per 100.000. Dalam hal ini fakta melonjaknya kematian ibu
70 per 100.000 pada 2030 sesuai dengan target SDGs. (Kemenkes RI, 2014).
1
2
(Faisal, 2008).
tahunnya terlihat data kematian ibu dan bayi pada kehamilan meningkat.
Jumlah kematian maternal tahun 2012 sebanyak 145 kasus dari 165.347
kelahiran hidup dan pada tahun 2010 sebanyak 134 kasus, sedangkan 2011
Sakit H. Abdoel Moeloek Provinsi Lampung sendiri pada tahun 2015 dan
terbesar dari atonia uteri adalah partus lama. Partus lama merupakan
persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam pada primipara, lebih dari 18
jam pada multipara. Partus lama diakibatkan oleh kelainan his, kelainan janin
lahir). Efek berbahaya yang ditimbulkan partus lama yaitu dapat terjadi
signifikan antara persalinan lama dan kejadian atonia uteri dengan nilai p:
Atonia uteri pada ibu dengan paritas tinggi terjadi karena kondisi miometrium
dan tonus ototnya sudah tidak baik lagi sehingga menimbulkan kegagalan
uteri pada nulipara sebanyak 8%, dan multipara 6%, dengan OR=1,4 (Wetta
La, 2013).
partus lama. Adapun faktor faktor yang mempengaruhi atonia uteri terdiri dari
Apakah terdapat hubungan paritas, partus lama dengan kejadian atonia uteri
2016
4
tahun 2015-2016
2016
2. Bagi Peneliti:
5
3. Bagi Masyarakat:
4. Bagi Universitas:
Universitas Malahayati
1. Judul
2. Jenis Penelitian
sectional
3. Subyek Penelitian
Maret 2017
6
5. Cara Penelitian
paritas, lama partus dan jumlah bayi yang dikandung (primipara atau
multipara).