Anda di halaman 1dari 9

PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN

PENGOLAHAN MAKANAN KHAS DAERAH YANG DIMODIFIKASI


“KUE CUBIT NAGA”

TUGAS KELOMPOK (XII IPA 2)


DISUSUN OLEH :
ADLI DZIL IKRAM CAECAR
ELVINA ELIANA PUTRI
FITRIA ADYATI MARDHA
INTAN SALSABILA
NADIA ZULFA WULANDARI

SMAN 10 Bekasi , Tahun 2019


Jl. Flamboyan Raya – Per. Harapan Indah – Kel. Pejuang – Kec. Medan Satria
Kota Bekasi 17132
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT. karena berkat rahmat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengolahan Makanan Khas
Daerah yang Dimodifikasi (Kue Cubit Naga)”. Pada proses penulisan makalah ini, kami menemui
banyak hambatan dan kesulitan yang dihadapi. Namun, berkat bantuan dan dukungan berbagai
pihak, makalah ini akhirnya dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, kami mengucapkan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyelesaian
makalah ini sehingga selesai tepat pada waktunya. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada
Bapak Darmawan, S.Kom. yang telah membantu dalam memahami materi mangenai prnglahan
makanan daerah yang dimodifikasi.
Terlepas dari semua bantuan yang kami dapatkan di atas, kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami
harapkan. Untuk itu kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun. Akhir
kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat memperkaya ilmu pengetahuan, menambah
wawasan dan manfaat bagi yang berkepentingan.

Bekasi, 4 Februari 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
hh

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia merupakan negara yang terdiri atas berbagai suku bangsa dan memiliki
keanekaragaman di berbagai bidang, salah satunya adalah hasil alam yang dijadikan sebagai
bahan pangan. Umumnya bahan pangan berasal dari dua sumber yaitu bahan pangan nabati
dan bahan pangan hewani. Bahan makanan nabati adalah bahan makanan yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan seperti sayur-sayuran, buah-buahan, umbi-umbian, dan serealia. Bahan
makanan hewani adalah makanan yang berasal dari hewan, seperti telur ,ayam, daging, ikan,
dan susu.
Perbedaan budaya dan bahan pangan yang tersedia mengakibatkan pengolahan produk
makanan khas berbeda di setiap daerah sehingga menghasilkan aneka jenis produk makanan
yang beranekaragam dengan karakter yang berbeda pula. Pada awalnya kita hanya bisa
menemukan makanan-makanan khas daerah di tempat asalnya saja. Namun, seiring dengan
berkembangnya zaman, kini kita dapat menemukan makanan khas daerah di berbagai
macam tempat, tidak hanya di daerah asalnya saja.
1.2. Rumusan Masalah
 Apa saja macam-macam makanan khas daerah?
 Bagaimana sejarah kue cubit?
 Bagaimana pengolahan kue cubit “naga” (kue cubit yang dimodifikasi)?

1.3. Tujuan
 Siswa mampu mengetahui apa saja macam-macam makanan khas daerah.
 Siswa mampu mengetahui dan memahami sejarah kue cubit.
 Siswa mampu mengetahui dan memahami bagaimana pengolahan kue cubit “naga”
(kue cubit yang dimodifikasi).

1.4. Metode Penulisan


Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah proses belajar dengan
diskusi dan praktik. Dimana kelompok mencari materi dan mempelajari tentang pengolahan
makanan khas daerah yang dimodifikasi. Setelah itu kelompok menentukan pembagian
tugas mandiri sesuai kesepakatan kelompok. Setiap anggota kelompok menjelaskan hasil
temuan terkait tugas mandirinya. Tahap selanjutnya adalah pembuatan makalah secara
bersama-sama.

1.5. Sistematika Penulisan


Makalah ini tersusun atas empat bab. Bab I berisi pendahuluan. Bab II berisi pembahasan
yang akan membahas setiap rumusan masalah. Bab III berisi hasil praktikum. Bab IV
penutup yang berisi kesimpulan dan daftar pustaka. Setiap bagian dari makalah ini disusun
secara runtut dan beraturan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Macam-macam Makanan Khas Daerah


No. Nama Makanan
1. Bika Ambon
2. Rendang
3. Gulai Ikan Patin
4. Pendap
5. Gulai Belacan
6. Seblak
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

2.2. Sejarah Kue Cubit


Kue cubit adalah kue tradisional khas Betawi yang merupakan jajanan populer di
Jakarta. Kue cubit ini mempunyai bentuk yang menarik dengan ukuran yang mungil
sehingga banyak disukai oleh anak-anak dan biasanya ditemukan dijual di depan sekolah-
sekolah. Sebagai bahan utamanya, kue cubit menggunakan campuran susu dan tepung
terigu. Diperlukan cetakan khusus yang terbuat dari baja untuk membuat kue cubit ini.
Kue ini dinamakan kue cubit karena ukurannya yang mungil, dan untuk
menikmatinya, harus "dicubit" dulu kuenya. Bisa juga dikarenakan untuk mengambil kue
yang matang diperlukan penjepit, sehingga seperti dicubit. Kue cubit ini mempunyai
hubungan dan dipengaruhi oleh kue khas Belanda yakni "poffertjes" karena memiliki
kemiripan bentuk.

2.3. Pengolahan Kue Cubit “Naga” (Kue Cubit yang Dimodifikasi)


 Alat :
1. Timbangan
2. Gelas ukur
3. Mangkuk
4. Sendok
5. Pengaduk
6. Cetakan kue cubit
7. Kompor
8. Pengoles
9. Penutup cetakan
10. Pisau

2
11. Talenan
12. Penjepit makanan
 Bahan :
1. 150 gr tepung terigu
2. 250 ml susu cair
3. 75 gr gula pasir
4. 2 butir telur
5. 1 sdt baking powder
6. 2 sdm margarin, lelehkan
7. 1/4 sdt vanili
8. 1 buah naga
9. 4 buah ceri
10. Meses (secukupnya)
11. Susu kental manis putih

 Cara membuat :
1. Campurkan tepung, vanili, gula dan baking powder, kemudian aduk
sampai merata.
2. Campurkan susu cair dan telur, aduk rata. Tuangkan adonan pada adonan
tepung (No.1) sedikit demi sedikit sambil diaduk.
3. Kupas buah naga, potong kecil-kecil, lalu haluskan dengan blender.
Tuangkan buah naga yang sudah di haluskan ke adonan tepung yang sudah
dicampur dengan adonan susu.
4. Jika sudah selesai, tuangkan margarin cair ke dalamnya dan aduk kembali,
diamkan kira-kira 30 menit.
5. Siapkan cetakan kue cubit, panaskan di atas api sedang kemudian olesi
sedikit margarin.
6. Tuangkan adonan ke dalam cetakan, diamkan beberapa saat dan tutup
cetakan agar adonan dapat mengembang sempurna sampai setengah
matang. Kemudian taburi di atasnya dengan bahan taburan sesuai selera.
7. Kecilkan api, tutup kembali dan tunggu hingga kue matang.
8. Jika sudah matang, angkat kue cubit dengan penjepit. Lalu sajikan di
piring.
9. Tuang susu diatas kue cubit dan taburi meses sesuai selera.

2.4. Perencanaan Keuangan


 Biaya Tetap :
 Biaya Variabel :
1. 150 gr tepung terigu = Rp 2.000
2. 250 ml susu cair = Rp 6.000
3. 75 gr gula pasir = Rp 1.000
4. 2 butir telur = Rp 4.000
5. 1 sdt baking powder = Rp

3
6. 2 sdm margarin, lelehkan = Rp
7. 1/4 sdt vanili = Rp 500
8. 1 buah naga = Rp10.000
9. 4 buah ceri = Rp10.000
10. Meses (secukupnya) = Rp 5.000

Rp
 Perkiraan Pengeluaran :
 Perkiraan Harga Jual :
 Perkiraan Pendapatan :

4
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Kita sebagai masyarakat Indonesia wajib untuk melestarikan makanan khas
daerah yang ada. Kita juga harus mengerti dan memahami bagaimana cara mengolahnya.
Mulai dari makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayuran, dan jajanan tradisional.

5
DAFTAR PUSTAKA

Impolana. (2016, April 04). Kue Cubit. Retrieved from Perpustakaan Digital Budaya Indonesia:
https://budaya-indonesia.org/Kue-Cubit
Ridwan, M. (2016, January). Makanan Khas Daerah. Pengertian, Jenis, dan Teknik Pengolahan.
Retrieved from Ruang Baca: http://coretan-berkelas.blogspot.com/2016/01/makanan-
khas-daerah-pengertian-jenis.html
Sakti, Z. (2017, October). Pengertian Makanan Khas Daerah dan Karakteristiknya. Retrieved
from Awal Ilmu: https://www.awalilmu.com/2017/10/pengertian-makanan-khas-daerah-
dan-karakteristiknya.html

Anda mungkin juga menyukai