Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN RESUME BEDSIDE TEACHING ( BST )

A. Pengertian
Bedside teaching merupakan pembelajaran kontekstual dan interaktif yang
mendekatkan pembelajar pada real clinical setting. Beside teaching merupakan
metode pembelajaran di mana pembelajar mengaplikasikan kemampuan kognitif,
psikomotor dan afektif secara terintegrasi. Sementara itu, dosen bertindak sebagai
fasilitator dan mitra pembelajaran yang siap untuk memberikan bimbingan dan
umpan balik kepada pembelajar. Di dalam proses beside teaching diperlikan kearifan
fasilitator tentang kemungkinan timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan sebagai
akibat dari interaksi antara pembelajar dan pasien.
B. Manfaat
1. Bagi pasien :
a. Membantu menyelesaikan masalah pasien sehingga mempercepat masa
penyembuhan
b. Memberikan perawatan secara professional dan efektif kepada pasien
c. Memenuhi kebutuhan pasien
2. Bagi perawat
a. Dapat meningkatkan kemampuan kognitif, efektif dan psikomotor perawat
b. Menjalin kerjasama perawat dan pasien dengan baik
c. Lebih mempererat lagi hubungan antara perawat dan pasien
3. Bagi pihak rumah sakit
Menciptakan mutu pelayanan di RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo
C. Pelaksanaan
Kegiatan : Bedside Teaching di laksanakan pada pasien Respiratory Distress of
The Newborn
Tempat : Ruang NICU
Hari/Waktu : Rabu, 30 Januari 2019
1. Karakteristik pasien
Bayi laki-laki lahir secara pervaginam BB lahir 1795 Gram PB 42 Cm usia
gestasi 31 minggu, bayi tidak segera menangis, kurang bulan, tonus otot lemah
APGAR Skor 5/7. Riwayat kehamilan ibu tidak rutin kontrol ke dokter atau
bidan, tidak rutin konsumsi vitamin dan penambah darah. Terpasang CPAP FIO2
21 %, PEEP 7 cmH2O, Flow 8 l/m.

2. Tujuan Umum
Peserta didik dapat memahami tentang masalah pasien dengan melakukan
pengkajian pada pasien.

3. Tujuan Khusus
Setelah bimbingan klinik dilakukan diharapkan peserta didik dapat:
a. Peserta didik dapat menyebutkan pengkajian yang dilakukan
b. Peserta didik dapat menyebutkan hasil pengkajian keperawatan atau Bedside
Teaching
c. Peserta didik dapat menyimpulkan masalah yang dihadapi pasien
d. Peserta didik dapat merumuskan rencana tindakan untuk pasien

4. Implementasi Tindakan Keperawatan


Metode : Pembelajaran klinik (Bed Side Teaching)
Waktu : Rabu, 30 Januari 2019
Tempat : Ruang NICU RSWS
Sasaran : Peserta didik, pembimbing, dan pasien
5. Pengorganisasian
Penanggung Jawab/ Supervisi :-
Pembimbing : Ns. Paridah Lairing, S.Kep.,M.Kep
Peserta didik : Winda Yakub, S.Kep
Pasien : By.Ny.D
Keterangan:
1. Pra bedside teaching
a. Mencari sumber atau literatur
b. Mempersiapkan pasien : informed consent dan pengkajian
2. Pelaksanaan bedside teaching
Penjelasan tentang pasien oleh perawat yang difokuskan pada masalah/keluhan-
keluhan yang di alami pasien dan pemberian Health Education (HE) pada pasien
tentang proses kehamilan
3. Pasca badside teaching
a. Informed consent dengan pasien
b. Evaluasi bersama pembimbing .

Waktu Tahap Kegiatan Pelaksana Keg pasien


1hari Pra Pra Bedside teaching Mahasiswa Mendengarkan
sebelum Bedside 1. Kontrak waktu dengan CI
Bedside teaching Lahan dan CI Institusi
teaching 2. Menentukan tempat dan waktu
untuk Bedside teaching
5 menit Bedside 1. Mencari pasien Mahasiswa Mendengarkan
teaching 2. Informend consent dengan dan Dosen
keluarga pasien pembimbing/
Pembukaan CI Institusi
3. Salam pembuka
4. Memperkenalkan nama
5. Menyampaikan identitas dan
masalah pasien
6. Menjelaskan Tujuan Bedside
teaching
15 Penyajian Masalah Mahasiswa Mendengarkan
Menit - Memberi salam dan
- Menjelaskan masalah/ keluhan
pasien
- menetapkan prioritas yang perlu Memberikan
didiskusikan respon pada
- Validasi data pasin dan
- Mencocokkan dan menjelaskan menjawab
kembali data yang telah pertanyaan
disampaikan
5 Menit Pasca Evaluasi mengenai topik Pembimbing Mendengarkan
Bedside 1. Penutup
teaching

D. Evaluasi
1. Struktur
a. Persyaratan administrative (informent consent)
b. Pembimbing/CI Institusi hadir di tempat pelaksanaan
c. Persiapan dilakukan sebelumnya
2. Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan hingga akhir
b. Pasien berperan aktiv
3. Hasil
a. Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan
b. Masalah pasien dapat teratasi dan pasien dapat mengerti tentang proses
kehamilan
c. Mahasiswa dapat:
1) Menumbuhkan cara berfikir kritis
2) Meningkatkan cara berfikir yang sistimatis
3) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
4) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan

E. PENGKAJIAN
Waktu pengkajian : 30 Januari 2019 Waktu MRS : 10 Januari 2019
Ruang/ kelas : Level 3A No RM : 869286
Diagnosa Medis : Respiratory Distress of The Newborn

IDENTITAS
1. Nama/Nama panggilan : By. Ny ‘D’
2. Tempat tanggal lahir/Usia : 10-01-2019/ 23 hari
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Agama : Kristen
5. RM : 869286
6. Pendidikan : -
7. Alamat : Mamasa
8. Tanggal Masuk : 10-01-19
9. Tanggal Pengkajian : 28-01-19
10. Diagnosa Medik : Respiratory Distress of The Newborn
1. Keluhan
Keluhan utama : Sesak sejak lahir
2. Terapi Medis

 Rawat Inkubator
 Terpasang CPAP
 Nutrisi
Nutrisi perenteral aminoforum 160 ml
1,6 ml
NaCl 3% 12,8 ml
KCL 7.4 3,2 ml
Dextrose 40% 91 ml
Aquades 24,4 ml
Total 293 ml
Kecepatan 12,2 ml/jam

 Terapi obat
1. Ceftazidime 96 mg / 8 jam / IV
2. Amikasin 48 mg / 8 jam / IV
3. Fentanyl 2 mcg/kgBB/jam kec. 0,5 cc/jam
DATA FOKUS

Nama Klien : By Ny. “D” Nama Mahasiswa : Winda Yakub, S.Kep


No. RM : 869286 Nim : 18 3145 901 027
Ruangan : NICU
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
 Ibu klien mengatan anak sesak  Klien Nampak pasif
sejak lahir  BB 1795 gram
 Usia Gestasi 31 minggu
 Klien dalam perawatan inkubator 33,4ºc
 Kulit kemerahan
 Down score : 5
 Terpasang CPAP
Flow : 8 1/m
FIO2 : 21 %
PEEP : 7 cmH2o
ANALISA DATA
Nama Klien : By Ny. “D” Nama Mahasiswa : Winda Yakub, S.Kep
No. RM : 869286 Nim : 18 3145 901 027
Ruangan : NICU
NO Data Penunjang Masalah Keperawatan
11 Data subjektif :- Pola napas tidak efektif
Data Obyektif:
 RR: 74 x/mnt
 Takipnea
 FIO2 21 %, PEEP 7 cmH2O, Flow 8
l/m
 SPO2 92 %,
 Retraksi intercostals
Down score 5 (pernapasan 1, retraksi 2, sianosis
0, air entry 1, merintih 1)
Data subjektif : Resiko nutrisi kurang dari
Data objektif : kebutuhan
Nutrisi perenteral aminoforum 160 ml
1,6 ml
Ca glucmas 1 ml
NaCl 3% 8 ml
KCL 7.4 4 ml
Dextrose 40% 84 ml
Aquades 13 ml
Total 270 ml

1 Data subjektif Ketidakefektifan thermoregulasi


Data objektif
 BB : 1795 gram
 Suhu : 37,00C
 Klien dalam perawatan incubator NTE 31,4
 Klien Nampak pasif

2 Faktor resiko: Resiko infeksi


 Terpasang infus intravena
 terpasang OGT
 HGB 11,7 gr/dl
 WBC 14,9. 103 /mm3
Factor resiko Resiko jatuh
Usia gestasi 31 minggu
BB : 1795 gram
Terpasang segitiga kuning
Terpasang tanda fall risk
Diagnosa Keperawatan:

1. Ketidakefektifan pola nafas


2. ketidakefektifan thermoregulasi
3. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan
4. Risiko infeksi
5. Resiko jatuh
INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama Pasien : By. Ny. D Tgl Pengkajian: 30-01-2019

Ruang : NICU Tgl Masuk RS: 10-01-2019

RM : 869286

N DIAGNOSA TUJUAN/ KRITERIA


O KEPERAWATAN HASIL (NOC) INTERVENSI (NIC)
(NANDA)

1 (00032) Setelah dilakukan


tindakan keperawatan (3302) Manajemen Ventilasi Mekanik: Noninvasif
Ketidakefektifan Pola Nafas selama 3x8 jam,
berhubungan dengan 1. Monitor kontraindikasi dukungan ventilasi non
diharapkan:
imaturitas neurologis, invasive (misalnya: ketidakstabilan hemodinamik,
henti nafas atau henti jantung, asidosis pernafasana
ditandai dengan: (0415) Status
yang berat, trauma wajah, banyak secret, dan
Pernapasan penurunan tingkat kesadaran)
DS:-
2. Tempatkan pasien pada posisi semifowler
- KU baik
DO: 3. Monitor gejala-gejala yang menunjukkan
- Tanda-tanda Vital:
peningkatan status pernafasan (misalnya peningkatan
HR: 120-160 x/mnt
- KU lemah denyut nadi dan pernafasan, diafhoresis, perubahan
R: 40-60 x/mnt status mental)
- RR: 74 x/mnt
S: 36,5 ºC -37,5 ºC 4. Monitor efektivitas ventilasi mekanik terhadap status
- Takipnea
SPO2: 88-92% fisiologis dan psikologis klien
- FIO2 40 %, PEEP 7
- Tidak ada retraksi 5. Berikan perawatan untuk mengurangi distress klien
cmH2O, Flow 8 l/m
dada (misalnya: memberikan posisi yang nyaman, periksa
- SPO2 92 %, - Jalan nafas paten peralatan secara berkala, bersihkan dan ganti alat
- Retraksi intercostals - Suara nafas normal non-invasif)
Down score 5 - Downe score 0 6. Monitor efek samping tambahan (misalnya: trauma
(pernapasan 1, - Tidak terpasang septum)
retraksi 2, sianosis 0, CPAP
air entry 1, merintih - Tidak cyanosis (3350) Monitor pernafasan
- Air entry baik kiri
1)
dan kanan 1. Monitor kecepatan, irama, kedalaman dan kesulitan
- Suara napas - Tidak merintih bernafas
bronkovesikuler 2. Catat pergerakan dada, catat ketidaksimetrisan,
penggunaan otot-otot bantu nafas, dan retraksi pada
otot supraclavicularis dan intercosta
3. Monitor suara nafas tambahan seperti ngorok atau
mengi
4. Monitor pola nafas (misalnya: bradipnea, takipnea,
hiperventilasi, pernafasan kussmaul, pernafasan 1:1,
apneustik, respirasi biot, dan pola ataxic)
5. Monitor saturasi oksigen

(3320) Terapi Oksigen

1. Bersihkan mulut, hidung, dan sekresi trakea dengan


tepat
2. Pertahankan kepatenan jalan nafas
3. Monitor aliran oksigen
4. Monitor posisi perangkat (alat) pemberian
oksigen/CPAP

2 (00008) Setelah dilakukan (4120) Manajemen Cairan


tindakan keperawatan
Ketidakefektifan 1. Timbang berat badan setiap hari dan monitor status
selama 3x24 jam,
Termoregulasi berhubungan pasien
diharapkan: 2. Hitung atau timbang popok dengan baik
dengan penyakit dan usia
3. Jaga intake/ asupan yang akurat dan catat output (pasien)
yang ekstrem, ditandai (0800) Termoregulasi,
4. Monitor status hidrasi (misalnya: membrane mukosa
ketidakefektifan: lembab, denyut nadi adekuat)
dengan: Termoregulasi 5. Monitor tanda-tanda vital pasien
6. Berikan terapi intravena seperti yang ditentukan
DS:- - KU baik 7. Berikan cairan dengan tepat
- Tanda-tanda Vital: 8. Turunkan suhu inkubator 0,2-0,4 ºC
DO: HR: 120-160 x/mnt
R: 40-60 x/mnt
- KU lemah (4130) Monitor Cairan
S: 36,5 ºC -37,5 ºC
- Suhu tubuh aksilla: 37,0
ºC SPO2: 88-92% 1. Tentukan jumlah dan jenis intake/ asupan cairan serta
- Frekuensi nafas: 68 - Frekuensi nafas kebiasaan eliminasi
x/menit teratur 2. Periksa isi ulang kapiler
- Suhu inkubator NTE
31,4 (30,0-32,7)
- Usia gestasi 31 minggu (3900) Pengaturan Suhu
- Berat badan: 1795 gram
1. Monitor suhu paling tidak setiap 2 jam, sesuai kebutuhan
2. Pasang alat monitor suhu inti secara kontinyu, sesuai
kebutuhan
3. Monitor tekanan darah, nadi dan respirasi sesuai
kebutuhan
4. Monitor suhu dan warna kulit
5. Pertahankan kelembaban pada 35-65% dalam incubator
untuk mencegah hilangnya panas
6. Turunkan suhu inkubator 0,2-0,4 ºC

3 Resiko infeksi berhubungan Setelah dilakukan (6540) Kontrol Infeksi


dengan prosedur invasive, tindakan keperawatan
ditandai dengan: selama 3x24 jam, 1. Batasi jumlah pengunjung
2. Anjurkan pengunjung untuk mencuci tangan pada saat
diharapkan kondisi memasuki dan meninggalkan ruangan pasien
Factor resiko: membaik, dengan 3. Gunakan sabun antimikroba untuk cuci tangan yang
indikator: sesuai
- Terpasang kateter 4. Lakukan cuci tangan 6 langkah dengan 5 moments
intravena - Tanda-tanda Vital: 5. Lakukan tindakan-tindakan pencegahan yang bersifat
- Terpasang OGT HR: 120-160 x/mnt universal
- Terpasang CPAP dengan R: 40-60 x/mnt 6. Ganti IV perifer dan tempat saluran penghubung serta
FiO2 21%, PEEP 7 balutannya sesuai dengan pedoman CDC (Centers for
S: 36,5 ºC -37,5 ºC
cmH2O, flow 8 lpm Disease Control) saat ini
- BB : 1795 gram SPO2: 88-92%
7. Pastikan penanganan aseptic dari semua saluran IV
- WBC : 14,9 . 106 - Tidak ada tanda-tanda
/mm 3
(4 – 10 . 10 6 infeksi
3
/mm ) (6550) Perlindungan Infeksi

1. Monitor adanya tanda dan gejala infeksi sistemik dan


local
2. Monitor kerentanan terhadap infeksi
3. Pertahankan asepsis untuk pasien beresiko
4. Pertahankan teknik-teknik isolasi yang sesuai
5. Periksa kulit dan selaput lendr untuk adanya kemerahan,
kehangatan ekstrem, atau drainase
6. Dapatkan kultur yang diperlukan
4 Resiko nutrisi kurang dari Setelah dilakukan (1160) Monitor nutrisi
kebutuhan tindakan keperawatan
selama 3x24 jam,
Data objektif :
diharapkan kondisi 1. Timbang berat badan pasien
Nutrisi perenteral
membaik, dengan
aminoforum 160 ml 2. Pertumbuhan dan perkembangan
indikator:
1,6 ml
NaCl 3% 12,8 ml Status nutrisi bayi 3. Monitor adanya mual muntah
KCL 7.4 3,2 ml (1020)
Dextrose 40% 91 ml
Aquades 24,4 ml -24,4Intake
ml makanan
lewat selang
Total 293 ml dipertahankan
Kecepatan 12,2 ml/jam adekuat
- Intake cairan
intravena
dipertahankan (1120) Terapi Nutrisi
adekuat
- Intake cairan 1. Lengkapi pengkajian nutrisi sesuai kebutuhan
parenteral
2. Monitor intake makanan/cairan sesuai kebutuhan
dipertahankan
- Kenaikan BB 10- 3. Kaji kebutuhan nutrisi parenteral
15gr/hari
4. Berikan nutrisi enteral sesuai kebutuhan

5 Resiko jatuh Setelah dilakukan (6490) Pencegahan Jatuh


Factor resiko : tindakan keperawatan
selama 3x8 jam, 1. Berikan penanda untuk memberikan peringatan untuk staf
Usia bayi 23 hari bahwa pasien beresiko tinggi jatuh
diharapkan kondisi
membaik, dengan 2. Kencangkan palang pengaman pada akses panel incubator
BB : 1795 gram
indicator: saat meninggalkan tempat tidur
Terpasang segitiga kuning
3. Edukasi keluarga tentang resiko jatuh

Terpasang tanda fall risk (1912) Kejadian Jatuh

- Tidak jatuh di
tempat tidur
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama Klien/ R.M : By. Ny. D / 869286

DX Medis : Respiratory Distress Of The New Born

Ruang Rawat : NICU (level 3A)

N Tanggal/Jam Implementasi
Dx

I 30-01- 2019
(3302) Manajemen Ventilasi Mekanik: Noninvasif

1. Memonitor kontraindikasi dukungan ventilasi non invasive


08.00 (misalnya: ketidakstabilan hemodinamik, henti nafas atau
henti jantung, asidosis pernafasana yang berat, trauma
wajah, banyak secret, dan penurunan tingkat kesadaran)
Hasil: pasien terpasang CPAP dengan sirkuit paten,
terdapat lendir pada mulut
08.10
2. Menempatkan pasien pada posisi semifowler
Hasil: bayi tidur dengan posisi telentang, dengan bahu
diganjal/ posisi kepala ditinggikan/ semifowler

10.00 3. Memonitor gejala-gejala yang menunjukkan peningkatan


status pernafasan (misalnya peningkatan denyut nadi dan
pernafasan, diafhoresis, perubahan status mental)
Hasil: frekuensi nadi 169 kali/menit, frekuensi nafas 78
kali/menit

10.15
4. Memonitor efektivitas ventilasi mekanik terhadap status
fisiologis dan psikologis klien
Hasil: bayi nampak tidur tenang dan tidak rewel

5. Memberikan perawatan untuk mengurangi distress klien


10.25 (misalnya: memberikan posisi yang nyaman, periksa
peralatan secara berkala, bersihkan dan ganti alat non-
invasif)
Hasil: Sirkuit CPAP paten dan tidak ada kondensasi, bayi
tidur nyenyak dengan posisi telentang kepala ditinggikan
dan bahu diganjal untuk memaksimalkan ventilasi

10.30 6. Memonitor efek samping tambahan (misalnya: trauma


septum)
Hasil: tidak nampak adanya trauma/cedera septum

(3350) Monitor pernafasan


14.00
1. Memonitor kecepatan, irama, kedalaman dan kesulitan
bernafas
Hasil: kecepatan: 160 kali/menit, irama nafas: periodic,
kedalaman nafas: hipoventilasi, ada kesulitan bernafas
14.10 ditandai dengan retraksi intercostals

2. Mencatat pergerakan dada, catat ketidaksimetrisan,


penggunaan otot-otot bantu nafas, dan retraksi pada otot
supraclavicularis dan intercosta
Hasil: pergerakan dada simetris, retraksi intracostal
14.15

3. Memonitor suara nafas tambahan seperti ngorok atau


mengi
Hasil: tidak ada suara nafas tambahan

14.20
4. Memonitor pola nafas (misalnya: bradipnea, takipnea,
hiperventilasi, pernafasan kussmaul, pernafasan 1:1,
apneustik, respirasi biot, dan pola ataxic)
Hasil: kedalaman nafas dangkal/ hipoventilasi
5. Memonitor saturasi oksigen
Hasil: saturasi oksigen 92%

14.25

(3320) Terapi Oksigen

1. Membersihkan mulut, hidung, dan sekresi trakea


dengan tepat
Hasil: dilakukan suction lender dan membersihkan
lender pada mulut bayi

21.30 2. Mempertahankan kepatenan jalan nafas


Hasil: bayi diberikan posisi miring
21.35 3. Memonitor aliran oksigen
Hasil: aliran oksigen paten

4. Memonitor posisi perangkat (alat) pemberian


21.40
oksigen/CPAP
Hasil: sirkuit CPAP paten, tidak ada kondensasi, rawat
inkubator berada pada suhu NTE 31,4ºC

N Tanggal/Jam Implementasi
O
Dx

II 30-01-2019

(4120) Manajemen Cairan

08.10 1. Menimbang berat badan setiap hari dan monitor status


pasien
Hasil: berat badan tidak ditimbang karena pasien masih
menggunakan CPAP

08.15 2. Menghitung atau timbang popok dengan baik


Hasil: menimbang berat popok BAB+BAK 20 cc

3. Menjaga intake/ asupan yang akurat dan catat output


08.20 (pasien)
Hasil: mencatat hasil timbang popok dan jumlah intake
cairan nutrisi parenteral
08.30
4. Memonitor status hidrasi (misalnya: membrane mukosa
lembab, denyut nadi adekuat)
Hasil: membrane mukosa lembab

10.00 5. Memonitor tanda-tanda vital pasien


Hasil: HR: 144 kali/menit, suhu tubuh axilla: 37,0ºC,
saturasi oksigen 92%, frekuensi nafas 78 kali/menit

10.10 6. Memberikan terapi intravena seperti yang ditentukan


Hasil: terpasang infuse nutrisi parenteral kecepatan 12,2
cc/jam
10.25
7. Memberikan cairan dengan tepat
Hasil: aliran infuse paten dan tidak ada flebitis, cairan
infuse NP

(4130) Monitor Cairan


14.20
1. Menentukan jumlah dan jenis intake/ asupan cairan serta
kebiasaan
eliminasi
Hasil: intake cairan infuse nutrisi parenteral kecepatan 12,2
cc/jam
Serta kebiasaan eliminasi BAB 1-2 kali/hari dan BAK 4-6
14.25 kali/hari

2. Memeriksa isi ulang kapiler


Hasil: CRT <3”

(3900) Pengaturan Suhu


14.35
1. Memonitor suhu paling tidak setiap 2 jam, sesuai kebutuhan
Hasil: suhu tubuh aksilla 36,9 ºC

14.40 2. Memonitor tekanan darah, nadi dan respirasi sesuai


kebutuhan
Hasil: nadi 144 kali/menit, pernafasan 65 kali/menit
15.00
3. Monitor suhu dan warna kulit
Hasil: suhu tubuh 36,9 ºC

III 30-01-2019 (6540) Kontrol Infeksi

21.30 1. Membatasi jumlah pengunjung


Hasil: memberitahukan keluarga pasien untuk tidak masuk
ke ruang perawatan NICU kecuali orangtua pasien
2. Menganjurkan pengunjung untuk mencuci tangan pada saat
memasuki dan meninggalkan ruangan pasien
21.35 Hasil: keluarga paham tentang cuci tangan 6 langkah
dengan 5 moment

3. Mencuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan perawatan


pasien
21.40
4. Melakukan tindakan-tindakan pencegahan yang bersifat
universal

21.45 5. Mengganti IV perifer dan tempat saluran penghubung serta


balutannya sesuai dengan pedoman CDC (Centers for
Disease Control) saat ini
Hasil: -

(6550) Perlindungan Infeksi

1. Memonitor adanya tanda dan gejala infeksi sistemik dan


local
Hasil: flebitis pada area insersi infuse intravena

2. Memonitor kerentanan terhadap infeksi


Hasil:

3. Memeriksa kulit dan selaput lendr untuk adanya


kemerahan, kehangatan ekstrem, atau drainase
Hasil: kulit teraba hangat

IV 30-01-2019 (1160) Monitor nutrisi

21.45 1. Timbang berat badan pasien


Hasil : BB 1795 gram
21.50 2. Pertumbuhan dan perkembangan

3. Monitor adanya mual muntah


Hasil : tidak ada mual muntah

22.00 (1120) Terapi Nutrisi


22.10
1. Lengkapi pengkajian nutrisi sesuai kebutuhan
2. Monitor intake makanan/cairan sesuai kebutuhan
03.00 Hasil : klien menggunakan nutrisi parental
3. Kaji kebutuhan nutrisi parenteral
Hasil : total nutrisi parenteral 293 ml kecepatan 12,2

V 30-01-2019 (6490) Pencegahan Jatuh

22.00 1. Berikan penanda untuk memberikan peringatan untuk staf


bahwa pasien beresiko tinggi jatuh.
Hasil : terpasang resiko jatuh segitiga kuning dan gelang
22.10 identitas fall fisk
2. Kencangkan palang pengaman pada akses panel incubator
saat meninggalkan tempat tidur
Hasil : terpasang pengaman pada inkubator

Anda mungkin juga menyukai