Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Sistem kelistrikan di ibukota Jakarta berasal dari Unit Pembangkit, Unit


pembangkitan energi listrik yang tersalurkan ke ibukota Jakarta sebagian besar
berasal dari unit pembangkit konvensional, seperti PLTGU Muara karang, PLTGU
priok dan PLTU suralaya. Seiring kemajuan dan perkembangan industri pada
ibukota Jakarta, unit pembangkitan PLN dituntut harus handal dalam
pengoperasiannya.

Unit-unit pembangkit yang bertugas menyediakan daya agar beban pada


ibukota jakarta terlayani, sewaktu-waktu dapat mengalami gangguan sehingga
tidak dapat beroperasi. Ketika beberapa unit pembangkit energi yang besar
mengalami gangguan dan terjadi secara bersamaan , maka ada kemungkinan
daya yang tersedia dalam sistem berkurang sedemikian besarnya sehingga sitem
tidak mampu melayani beban. Jika ini terjadi maka, sistem unit pembangkit
terpaksa harus melepaskan beban atau terpaksa sistem kehilangan beban, terjadi
pemadaman dalam sistem. Beban berubah-ubah sepanjang waktu, maka force
outage yang berlangsung pada saat-saat beban puncak akan mempunyai
pengaruh yang berbeda terhadap cadangan daya yang tersedia dibandingkan
dengan force outage yang berlangsung pada saat-saat beban rendah.

Force outage selain bisa dihitung kemungkinan terjadinya juga


memberikan kemungkinan timbulnya padam dalam sistem atau sering disebut
kehilangan beban. Kemungkinan kehilangan beban dapat diketahui dari nilai
indeks Loss of load probability (LOLP).

Aplikasi teknik probability untuk mengevaluasi keandalan sistem tenaga


listrik dikemukakan pertama kali pada tahun 1933. Konsep dari loss of load
probability (LOLP) diperkenalkan pada tahun 1947 (J. Nanda dan M.L Khothari,

1
1994). LOLP didefinisikan sebagai kemungkinan dimana kapasitas daya yang
mengalami force outage melebihi dari cadangan daya pada sistem. LOLP ini
dievaluasi untuk beberapa beban puncak sebagai representasi dari keandalan
suatu sistem.

Dengan bertambahnya unit pada PLTGU Muara karang yang awalnya


berdaya 2×200 MW menjadi 2×200 MW dan 1 Block PLTGU sebesar 508 MW.
Diharapkan dapat mengatasi masalah LOLP yang terjadi pada sistem ibukota
jakarta. Maka dengan ini penulis akan melakukan perhitungan perubahan tingkat
keandalan sistem operasi pembangkit pada PLTGU Muara Karang sebelum dan
sesudah penambahan unit.

1.2. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan sebagai berikut :

1. Untuk memenuhi syarat kelulusan sarjana strata satu Teknik Elektro


STT-PLN Jakarta.

2. Untuk memahami keandalan sistem keandalan sistem operasi


pembangkit PLTGU Muara Karang sebelum dan sesudah penambahan
unit

3. Untuk menghitung nilai indeks LOLP pada PLTGU Muara Karang


Sebelum dan sesudah penambahan unit

4. Untuk mengetahui Waktu kehilangan beban pada PLTGU Muara Karang

5. Untuk membandingkan hubungan antara ilmu pengetahuan yang


didapatkan dilapangan dengan teori yang diberikan dibangku kuliah.

2
1.3. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penulisan skripsi ini secara umum yaitu:

1 Memahami perhitungan perubahan tingkat keandalan sistem sebelum


dan sesudah penambahan unit

2 Memahami kordinasi antara unit untuk meningkatkan keandalan sistem


operasi pembangkit

3 Dapat meningkatkan pemahaman atau pengetahuan bagi penulis, dan


bagi kalangan yang memerlukan pengetahuan atau teknologi
perhitungan perubahan tingkat keandalan sistem sebelum dan sesudah
penambahan unit, maka hasil penulisan skripsi ini dapat bermanfaat
untuk dijadikan referensi pembaca serta pihak-pihak lain yang
berkepentingan.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas


pada proposal skripsi ini adalah

1. Bagaimana cara menghitung nilai LOLP dari data yang sudah ada pada
PLTGU Muara Karang ?
2. Bagaimana hubungan antara force outage dengan LOLP dan keandalan
sistem kelistrikan ?

3. Bagaimana perbedaan keandalan sistem PLTGU Muara Karang sebelum


dan sesudah penambahan unit ?

1.5. Batasan Masalah


3
Pada pembahasan proposal skripsi ini batasan masalahnya adalah :

1. Kajian LOLP yang akan dibahas adalah pada PLTGU Muara karang

2. Nilai LOLP yang dihitung adalah nilai LOLP di PLTGU Muara Karang
sebelum dan sesudah penambahan satu block PLTGU

Anda mungkin juga menyukai