DISUSUN OLEH:
Kelompok 8
Hendi Fauzi
M Yoga Pratama
Resti Agustina
Nopita Sari
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
Pendahuluan
Pancasila bagi bangsa Indonesia merupakan pandangan hidup kesadaran dan cita-
cita moral yang meliputi kejiwaan dan watak yang sudah berurat akar dalam
kebudayaan bangsa Indonesia. Pancasila sudah mengakar dalam kepribadian bangsa,
maka dapat diterima sebagai dasar negara yang mengatur hidup ketatanegaraan.
Menurut Kaelan (2009: 46), pancasila yaitu Mempunyai peranan dan fungsi dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, seperti pancasila sebagai jati diri bangsa,
pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia, pancasila sebagai dasar filsafat
negara, pancasila sebagai asas persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Untuk
melaksanakan masyarakat pancasila perlu usaha dilakukan secara berencana dan
terarah. Tujuanya agar pancasila sungguh-sungguh dihayati dan diamalkan segenap
warga negara yang diharapkan pembinaan masyarakat Indonesia agar menjadi insan
pancasila dan pembangunan bangsa untuk mewujudkan masyarakat pancasila.
Pembinaan insan pancasila dapat melalui jalur pendidikan maupun masyarakat atau
sebuah organisasi masyarakat. Pancasila sebagai dasar negara, maka mengamalkan dan
mengamankan pancasila sebagai dasar negara mempunyai sifat impreatif dan memaksa,
artinya setiap warga negara Indonesia harus tunduk dan taat kepadanya. Artinya siapa
saja yang melanggar hukum harus ditindak menurut hukum yang berlaku di negara
Indonesia. Sedangkan menurut Kansil (2005: 28), pengamalan pancasila adalah
Pengalaman pancasila sebagai welltaunschuang yaitu pelaksanaan pancasila dalam
kehidupan sehari-hari tidak disertai sanksi-sanksi hukum tetapi mempunyai sifat
mengikat, artinya setiap masyarakat Indonesia terikat dengan cita-cita yang terkandung
didalamnya sepanjang tidak melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dapat disimpulkan bahwa pancasila harus menjadi pedoman dan arah hidup manusia
Indonesia termasuk partai politik, lembaga swadaya masyarakat dan organisasi
masyarakat.
Isi
Pancasila adalah sebuah peraturan tingkah laku yang baik atau sebagai dasar
Negara Indonesia. Seperti ditetapkan bahwa pancasila yang di susun sila-sila sebagai
berikut :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
Pentingnya ideologi bagi suatu negara juga terlihat dari fungsi ideologi itu
sendiri. Adapun fungsi ideologi adalah membentuk identitas atau ciri kelompok atau
bangsa. Ideologi memiliki kecenderungan untuk “memisahkan” kita dari mereka.
Ideologi berfungsi mempersatukan sesama kita. Apabila dibandingkan dengan agama,
agama berfungsi juga mempersatukan orang dari berbagai pandangan hidup bahkan dari
berbagai ideologi. Sebaliknya ideologi mempersatukan orang dari berbagai agama. Oleh
karena itu ideologi juga berfungsi untuk mengatasi berbagai pertentangan (konflik) atau
ketegangan sosial. Dalam hal ini ideologi berfungsi sebagai pembentuk solidaritas (rasa
kebersamaan) dengan mengangkat berbagai perbedaan ke dalam tata nilai yang lebih
tinggi. Fungsi pemersatu itu dilakukan dengan memenyatukan keseragaman ataupun
keanekaragaman, misalnya dengan memakai semboyan “kesatuan dalam perbedaan”
dan “perbedaan dalam kesatuan”.
Pancasila sebagai dasar-dasar filosofis terdapat dalam Pembukaan UUD 1945
yang merupakan kesepakatan pertama penyangga konstitusionalisme. Dengan tidak
diubahnya Pembukaan UUD 1945, maka tidakberubah pula kedudukan Pancasila
sebagai dasar-dasar filosofis bangunan Negara Republik Indonesia. Yang berubah
adalah sistem dan institusi untuk mewujudkan cita-cita berdasarkan nilai-nilai
Pancasila. Hal ini sesuai dengan makna Pancasila sebagai ideologi terbuka yang hanya
dapat dijalankan dalam sistem yang demokratis dan bersentuhan dengan nilai-nilai dan
perkembangan masyarakat.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar Negara Republik
Indonesia. Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan negara Republik
Indonesia. Maka kita sebagai masyarakat dan para pemuda-pemudi harus
menjadikannya sebagai perjuangan utama dalam kehidupan utama bermasyarakat dan
bernegara. Oleh karena itu pengamalannya harus dimulai dari setiap lapisan masyarakat
dari sehari-hari.
2. Mengapa kemajuan bangsa indonesia harus didasari oleh semangat dan nilai
pancasila ?
Globalisasi dan euphoria reformasi yang sarat dengan semangat perubahan, telah
mempengaruhi pola pikir, pola sikap dan pola tindak generasi penerus bangsa dalam
menyikapi berbagai permasalahan kebangsaan. Sebuah negara akan menjadi besar
apabila didukung oleh para pemuda yang sadar bahwa pendidikan itu penting bagi
mereka. Kemajuan suatu bangsa sangat bergantung pada generasi penerus bangsa yang
tidak lain adalah para pemuda. Suatu bangsa yang besar harus mampu bersaing dengan
bangsa lain dalam hal apa pun.
Aspek lain yang tidak kalah penting untuk diperhitungkan dalam melakukan
pembinaan karakter bangsa adalah pengaruh dari kemajuan kapasitas berpikir manusia
itu sendiri yang pada umumnya diartikulasikan dalam bentuk kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi yaitu teknologi informasi dan telekomunikasi. Kedua jenis
teknologi tersebut secara radikal telah mengakselerasi proses interaksi antar manusia
dari berbagai bangsa dan memberikan dampak adanya amalgamasi berbagai
kepentingan lintas bangsa (globalisasi) dan salah satu unsur yang ada dalam proses
amalgamasi kepentingan antar manusia adalah daya saing atau competitiveness.
Pentingnya kemampuan daya saing bagi suatu bangsa untuk dapat menjadi bangsa yang
mandiri di era globalisasi tersebut sehingga dibutuhkan suatu pembinaan karakter
bangsa termasuk juga bagi bangsa Indonesia.
Di era globalisasi ini daya saing bukan hanya di nilai dari skill yang dimiliki
oleh seseorang namun harus juga terdapat semangat yang ada di jiwa, Semangat
tersebut merupakan kata kunci dari aktualisasi dan implementasi nilai-nilai luhur
Pancasila yang harus terus ditumbuh kembangkan oleh generasi penerus. Seluruh
komponen bangsa harus mampu menyikapi berbagai permasalahan, perbedaan dan
kemajemukan dengan berpedoman pada empat pilar wawasan kebangsaan yang
dibangun oleh para pendiri bangsa. Seluruh anak bangsa harus proaktif untuk
menciptakan, membina, mengembangkan dan memantapkan persatuan dan kesatuan
bangsa yang kerap menghadapi potensi perpecahan.
Menghargai hak asasi manusia sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Bukan hak
asasi manusia yang mengutamakan kebebasan individu atau sebaliknya mengutamakan
kewajiban tanpa menghargai hak individu. Namun hak asasi manusia yang menjaga
keseimbangan hak dan kewajiban. Hak asasi manusia yang dijiwai oleh nilai Ketuhanan
yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Demokrasi yang Bangsa Indonesia kembangkan adalah Demokrasi Pancasila.
Sistem yang mengutamakan kekeluargaan, bukan sistem oposisi yang saling
menjatuhkan dan mengutamakan kepentingan individu dan golongan. Sistem pemilihan
umum dalam demokrasi merupakan salah satu contoh penerapan yang demokrasi yang
dikembangkan di Indonesia. Pemilihan umum untuk memilih pemimpin sudah dikenal
oleh sebagian besar masyarakat Indonesia sejak dahulu. Bentuk ini dapat dikembangkan
dengan menerima cara pemilihan umum di negara lain, seperti partai politik, kampanye,
dan sebagainya. Namun pemilihan umum yang terjadi harus sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila. Pembangunan bidang hukum diarahkan pada terciptanya sistem hukum
nasional yang berdasarkan PancasiLa. Peraturan perundangan yang berlaku tidak boleh
bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Peraturan perundangan dapat disusun
berdasarkan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat Indonesia maupun dari luar,
namun tetap sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Pada sila ke– lima berhubungan dengan perilaku kita dalam bersikap
adil terhadap semua orang. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan,
sikap adil terhadap sesama. Tingkatkan rasa kerjasama kepada siapapun
untuk meningkatkan keadilan satu sama lain, tidak saling melempar
kesalah satu sama lain. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban,
menghormati hak orang lain, dan suka memberi pertolongan kepada orang
lain agar dapat berdiri sendiri. Yang perlu digaris bawahi adalah
jangan menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan
terhadap orang lain.
Kesimpulan
Daman, Rozikin. 1992. Pancasila Dasar Falsafah Negara. Bandung: PT Raja Grafindo
Persada.