Anda di halaman 1dari 17

TUGAS 1

PENTINGNYA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI


NEGARA DALAM MEMBANGUN KESEJAHTERAAN
BANGSA

DISUSUN OLEH:

Kelompok 8

Theresia Clara D. Panjaitan

Hendi Fauzi

M Yoga Pratama

Resti Agustina

Nopita Sari

PAGUYUBAN KARYA SALEMBA EMPAT

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2019
Pendahuluan

Pancasila sebagai ideologi bangsa dalam berbagai bidang dalam kehidupan


bermasyarakat, berbangsa maupun bernegara. Dengan kata lain, seluruh tatanan
kehidupan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia menggunakan pancasila sebagai
dasar moral atau norma dan tolak ukur tentang baik buruk dan benar salahnya sikap,
perbuatan dan tingkah laku bangsa Indonesia. Pancasila merupakan jiwa seluruh rakyat
Indonesia, kepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia dan
pancasila menjadi tujuan hidup bangsa Indonesia.

Pancasila bagi bangsa Indonesia merupakan pandangan hidup kesadaran dan cita-
cita moral yang meliputi kejiwaan dan watak yang sudah berurat akar dalam
kebudayaan bangsa Indonesia. Pancasila sudah mengakar dalam kepribadian bangsa,
maka dapat diterima sebagai dasar negara yang mengatur hidup ketatanegaraan.
Menurut Kaelan (2009: 46), pancasila yaitu Mempunyai peranan dan fungsi dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, seperti pancasila sebagai jati diri bangsa,
pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia, pancasila sebagai dasar filsafat
negara, pancasila sebagai asas persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Untuk
melaksanakan masyarakat pancasila perlu usaha dilakukan secara berencana dan
terarah. Tujuanya agar pancasila sungguh-sungguh dihayati dan diamalkan segenap
warga negara yang diharapkan pembinaan masyarakat Indonesia agar menjadi insan
pancasila dan pembangunan bangsa untuk mewujudkan masyarakat pancasila.
Pembinaan insan pancasila dapat melalui jalur pendidikan maupun masyarakat atau
sebuah organisasi masyarakat. Pancasila sebagai dasar negara, maka mengamalkan dan
mengamankan pancasila sebagai dasar negara mempunyai sifat impreatif dan memaksa,
artinya setiap warga negara Indonesia harus tunduk dan taat kepadanya. Artinya siapa
saja yang melanggar hukum harus ditindak menurut hukum yang berlaku di negara
Indonesia. Sedangkan menurut Kansil (2005: 28), pengamalan pancasila adalah
Pengalaman pancasila sebagai welltaunschuang yaitu pelaksanaan pancasila dalam
kehidupan sehari-hari tidak disertai sanksi-sanksi hukum tetapi mempunyai sifat
mengikat, artinya setiap masyarakat Indonesia terikat dengan cita-cita yang terkandung
didalamnya sepanjang tidak melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dapat disimpulkan bahwa pancasila harus menjadi pedoman dan arah hidup manusia
Indonesia termasuk partai politik, lembaga swadaya masyarakat dan organisasi
masyarakat.

Isi

1. Mengapa menjaga ideologi pancasila merupakan hal yang sangat penting ?

Pancasila adalah sebuah peraturan tingkah laku yang baik atau sebagai dasar
Negara Indonesia. Seperti ditetapkan bahwa pancasila yang di susun sila-sila sebagai
berikut :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
Pentingnya ideologi bagi suatu negara juga terlihat dari fungsi ideologi itu
sendiri. Adapun fungsi ideologi adalah membentuk identitas atau ciri kelompok atau
bangsa. Ideologi memiliki kecenderungan untuk “memisahkan” kita dari mereka.
Ideologi berfungsi mempersatukan sesama kita. Apabila dibandingkan dengan agama,
agama berfungsi juga mempersatukan orang dari berbagai pandangan hidup bahkan dari
berbagai ideologi. Sebaliknya ideologi mempersatukan orang dari berbagai agama. Oleh
karena itu ideologi juga berfungsi untuk mengatasi berbagai pertentangan (konflik) atau
ketegangan sosial. Dalam hal ini ideologi berfungsi sebagai pembentuk solidaritas (rasa
kebersamaan) dengan mengangkat berbagai perbedaan ke dalam tata nilai yang lebih
tinggi. Fungsi pemersatu itu dilakukan dengan memenyatukan keseragaman ataupun
keanekaragaman, misalnya dengan memakai semboyan “kesatuan dalam perbedaan”
dan “perbedaan dalam kesatuan”.
Pancasila sebagai dasar-dasar filosofis terdapat dalam Pembukaan UUD 1945
yang merupakan kesepakatan pertama penyangga konstitusionalisme. Dengan tidak
diubahnya Pembukaan UUD 1945, maka tidakberubah pula kedudukan Pancasila
sebagai dasar-dasar filosofis bangunan Negara Republik Indonesia. Yang berubah
adalah sistem dan institusi untuk mewujudkan cita-cita berdasarkan nilai-nilai
Pancasila. Hal ini sesuai dengan makna Pancasila sebagai ideologi terbuka yang hanya
dapat dijalankan dalam sistem yang demokratis dan bersentuhan dengan nilai-nilai dan
perkembangan masyarakat.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar Negara Republik
Indonesia. Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan negara Republik
Indonesia. Maka kita sebagai masyarakat dan para pemuda-pemudi harus
menjadikannya sebagai perjuangan utama dalam kehidupan utama bermasyarakat dan
bernegara. Oleh karena itu pengamalannya harus dimulai dari setiap lapisan masyarakat
dari sehari-hari.

2. Mengapa kemajuan bangsa indonesia harus didasari oleh semangat dan nilai
pancasila ?

Indonesia adalah negara dengan beribu kisah perjuangan,Indonesia adalah


begara yang mempunyai banyak suku dan budaya,Indonesia adalah salah satu negara
yang didalamnya terdapat banyak perbedaan mulai dari bahasa sampai
agama.Pemersatu dari segala perbedaan tersebut indonesia mempunyai suatu tatanan
serta aturan agar rakyat-rakyatnya mempunyai suatu pedoman dalam bertindak yang
disebut dengan PANCASILA. Dalam membantu kemajuan bangsa rakyat indonesia
berpedoman kepada pancasila karena di dalamnya terkandung norma-norma serta etika
dalam bertindak dan berkomunikasi.Bukan hanya itu,dalam pancasila pun terkandung
nilai-nilai yang mampu merangsang masyarakatnya,contoh pada sila ke-3 “Persatuan
Indonesia” yang pada dasarnya masyarakat harus bersatu guna membantu kemajuan
serta pembangunan yang ada di Indonesaia .

Globalisasi dan euphoria reformasi yang sarat dengan semangat perubahan, telah
mempengaruhi pola pikir, pola sikap dan pola tindak generasi penerus bangsa dalam
menyikapi berbagai permasalahan kebangsaan. Sebuah negara akan menjadi besar
apabila didukung oleh para pemuda yang sadar bahwa pendidikan itu penting bagi
mereka. Kemajuan suatu bangsa sangat bergantung pada generasi penerus bangsa yang
tidak lain adalah para pemuda. Suatu bangsa yang besar harus mampu bersaing dengan
bangsa lain dalam hal apa pun.

Dalam kehidupan bermasyarakat, terjadinya perubahan emosi, sikap, tingkah laku,


opini, dan motivasi masyarakat, merupakan cerminan merupisnya secara signifikan
terhadap pemahaman, penghayatan, dan pengamalan nilai-nilai Pancasila. Dampak
demokratisasi yang tidak terkendali dan tidak didasari dengan pemahaman nilai-nilai
Pancasila telah memunculkan sikap individualistis yang sangat jauh berbeda dengan
nilai-nilai Pancasila yang lebih mementingkan keseimbangan, kerjasama, saling
menghormati, kesamaan, dan kesederajatan dalam hubungan manusia dengan manusia.
Semua dampak euphoria reformasi yang kita hadapi saat ini, perlu disikapi oleh segenap
komponen bangsa melalui pemahaman yang benar, utuh dan menyeluruh dalam konteks
semangat persatuan dan kesatuan bangsa serta membentuk suatu karakter yang
mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi.

Aspek lain yang tidak kalah penting untuk diperhitungkan dalam melakukan
pembinaan karakter bangsa adalah pengaruh dari kemajuan kapasitas berpikir manusia
itu sendiri yang pada umumnya diartikulasikan dalam bentuk kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi yaitu teknologi informasi dan telekomunikasi. Kedua jenis
teknologi tersebut secara radikal telah mengakselerasi proses interaksi antar manusia
dari berbagai bangsa dan memberikan dampak adanya amalgamasi berbagai
kepentingan lintas bangsa (globalisasi) dan salah satu unsur yang ada dalam proses
amalgamasi kepentingan antar manusia adalah daya saing atau competitiveness.
Pentingnya kemampuan daya saing bagi suatu bangsa untuk dapat menjadi bangsa yang
mandiri di era globalisasi tersebut sehingga dibutuhkan suatu pembinaan karakter
bangsa termasuk juga bagi bangsa Indonesia.

Di era globalisasi ini daya saing bukan hanya di nilai dari skill yang dimiliki
oleh seseorang namun harus juga terdapat semangat yang ada di jiwa, Semangat
tersebut merupakan kata kunci dari aktualisasi dan implementasi nilai-nilai luhur
Pancasila yang harus terus ditumbuh kembangkan oleh generasi penerus. Seluruh
komponen bangsa harus mampu menyikapi berbagai permasalahan, perbedaan dan
kemajemukan dengan berpedoman pada empat pilar wawasan kebangsaan yang
dibangun oleh para pendiri bangsa. Seluruh anak bangsa harus proaktif untuk
menciptakan, membina, mengembangkan dan memantapkan persatuan dan kesatuan
bangsa yang kerap menghadapi potensi perpecahan.

Pembangunan Nasional merupakan upaya berkelanjutan untuk memajukan


kehidupan bangsa. Modal utamanya adalah generasi bangsa yang cerdas dan kreatif
yang memiliki kepekaan pikiran, daya imajinasi yang tinggi, rasa keingintahuan, serta
kemampuan untuk menemukan atau menciptakan hal-hal baru. Di tangan para
pemudlah cita-cita bangsa yang semakin tua ini akan diwujudkan. Kejayaan bangsa
secara otomatis akan terwujud dengan adanya dukungan dari para pemuda yang unggul.
Begitu pula sebaliknya, NKRI akan hancur apabila generasi mudanya rusak dan tidak
pernah memedulikan masa depan mereka. Sejatinya, jika ilmu pengetahuan dan
teknologi sudah mulai maju, maka seharusnya pola pikir manusia atau masyarakat di
suatu negara tertentu juga harus maju dan kritis. Bukan malah menjadi terbelakang atau
primitif dan sempit.

Keberadaan ilmu pengetahuan dan teknologi sesungguhnya memberikan


kemudahan bagi manusia untuk menjalankan kelangsungan hidupnya di muka bumi ini,
baik sebagai hamba Alloh maupun sebagai pemimpin, baik secara individu maupun
kelompok. Semuanya diperuntukkan untuk kehidupan manusia agar lebih baik dan
layak. Ilmu pengetahuan memberikan pencerahan terhadap akal pikiran manusia agar
terjaga dari kesesatan berpikir maupun kesesatan berideologi dalam berbangsa dan
bernegara.

Teknologi memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi manusia dalam


menjalankan aktivitasnya sehari-hari, baik yang bersifat domestik maupun publik.
Keduanya sangat berperan aktif untuk membentengi manusia dari berbagai macam
informasi yang mengandung unsur kesesatan dan kebohongan. Manusia sepatutnya
lebih bijak dan cerdas dalam merespon segala macam informasi dan realita yang terjadi
dihadapannya. Hal itu dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan diri terhadap segala
keburukan yang bisak merusak kesehatan berpikir dan jasmaninya. Begitu pula, dalam
menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara juga memerlukan kewaspadaan dalam
bertindak dan berpikir terhadap segala macam informasi yang diterimanya. Zaman yang
semakin hari semakin terpuruk nilai kemanusiaannya di tengah kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berkembang pesat. Kehidupan berbangsa dan
bernegara selalu dihiasi dengan berbagai bentuk ketegangan sosial bersama gejalanya.
Masyarakat kadangkalanya terprovokasi dengan pristiwa-pristiwa yang terjadi di
sekitarnya tanpa melihat kebenarannya terlebih dahulu atau tanpa menggunakan
rasionalitasnya secara kritis dan radikal.

Rendahnya pemahaman masyarakat khususnya generasi muda harus menjadi


perhatian bersama terutama pemerintah dalam menentukan dan memutuskan suatu
kebijakan baiknya didasari dengan kemaslahatan rakyat, melalui sistem pendidikan
yang mengembalikan semangat kewarganegaraan seperti bela negara dan juga
penanaman nilai-nilai pancasila dalam jiwa generasi muda bangsa adalah tugas kita
bersama bukan hanya pemerintah. Momen hari lahir pancasila 1 Juni ini mari kita
bangun kembali semangat budaya literasi untuk mewujudkan masyarakat yang
“kembali” pada ideologi pancasila sehingga dapat bersikap pancasilais. Bangsa kita
telah melalui proses dialektika sejarah yang menjadikan Pancasila sebagai dasar dan
falsafah negara maka setiap upaya menggantikan keduanya akan membuat kita mundur
sebagai bangsa. Pancasila sudah menjadi konsensus nasional yang memberi fundamen
dasar terbentuknya NKRI sebagai bangsa yang mencerminkan kebhinekaan dan
keberagaman.

Perjuangan mengamalkan Pancasila harus berlanjut terus dalam mengisi


kemerdekaan Indonesia sebagai sebuah bangsa dari waktu ke waktu. Jika kita tidak
terus memperkuat ideologi Pancasila dalam setiap sendi kehidupan masyarakat maka
bahaya munculnya konflik dan perpecahan lebih mudah menggerogoti bangsa kita.
Penanaman ideologi Pancasila adalah kerja terus-menerus yang tak boleh berhenti.
Harus menyatu dalam sistem pendidikan formal mulai dari tingkat sekolah dasar sampai
perguruan tinggi. Harus menjadi ruh dalam setiap bentuk relasi sosial-politik-ekonomi
dan budaya. Perjuangan yang dilakukan di masa lalu dan masa kini mempunyai tujuan
ke depan untuk mewujudkan nilai-nilai idealogi sebagai realitas bangsa. Semangat
Pancasila harus menjadi jalan bersama dan kompas bagi arah perjalanan bangsa.
Pancasila juga harus menjadi “ruh” penggerak bangsa Indonesia dalam menapaki setiap
zaman dan situasi yang berbeda.

3. Bagaimana penerapan nilai-nilai Pancasila di semua bidang kehidupan baik itu


dilingkungan pemerintah (politik), ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, keamanan dan
pemdidikan?

Pancasila sebagai dasar negara memungkinkan semua kegiatan di setiap aspek


kehidupan didasarkan pada Pancasila. Hal itu karena Pancasila mengandung banyak
sekali nilai-nilai yang relevan pada setiap aspek kehidupan. Penerapan nilai-nilai
Pancasila di bidang Politik Perkembangan bidang politik antara lain meliputi persoalan
lembaga negara, hak asasi manusia, demokrasi, dan hukum. Pembangunan negara
Indonesia sebagai negara modern salah satunya ialah membangun sistem pemerintahan
yang sesuai dengan perkembangan zaman. Lembaga negara dikembangkan sesuai
dengan kemajuan dan kebutuhan masyarakat dan negara. Pengembangan lembaga
negara dapat berdasarkan pada lembaga yang sudah ada dalam masyarakat,
menciptakan lembaga baru, atau mencontoh lembaga negara dari negara lain. Namun,
lembaga baru ini haruslah sesuai dengan sistem pemerintahan yang berdasarkan nilai-
nilai Pancasila.

Menghargai hak asasi manusia sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Bukan hak
asasi manusia yang mengutamakan kebebasan individu atau sebaliknya mengutamakan
kewajiban tanpa menghargai hak individu. Namun hak asasi manusia yang menjaga
keseimbangan hak dan kewajiban. Hak asasi manusia yang dijiwai oleh nilai Ketuhanan
yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Demokrasi yang Bangsa Indonesia kembangkan adalah Demokrasi Pancasila.
Sistem yang mengutamakan kekeluargaan, bukan sistem oposisi yang saling
menjatuhkan dan mengutamakan kepentingan individu dan golongan. Sistem pemilihan
umum dalam demokrasi merupakan salah satu contoh penerapan yang demokrasi yang
dikembangkan di Indonesia. Pemilihan umum untuk memilih pemimpin sudah dikenal
oleh sebagian besar masyarakat Indonesia sejak dahulu. Bentuk ini dapat dikembangkan
dengan menerima cara pemilihan umum di negara lain, seperti partai politik, kampanye,
dan sebagainya. Namun pemilihan umum yang terjadi harus sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila. Pembangunan bidang hukum diarahkan pada terciptanya sistem hukum
nasional yang berdasarkan PancasiLa. Peraturan perundangan yang berlaku tidak boleh
bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Peraturan perundangan dapat disusun
berdasarkan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat Indonesia maupun dari luar,
namun tetap sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Penerapan nilai-nilai Pancasila di bidang Ekonomi. Sistem perekonomian yang


dikembangkan adalah sistem ekonomi yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila. Landasan
operasional sistem ekonomi yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila ditegaskan dalam
UUD 1945 pasal 33. Berbagai penerapan sistem ekonomi baik yang sudah ada dalam
masyarakat Indonesia maupun sebagai pengaruh dari asing, dapat dikembangkan selama
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Kita sudah mengenal dalam masyarakat saat ini
seperti bank, bursa saham, bentuk perusahaan, mall dan sebagainya. Semua lembaga
perekonomian tersebut kita terima selama sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Penerapan Nilai-nilai Pancasila di bidang Sosial Budaya , masyarakat di sekitar


kita selalu mengalami perubahan sosial dan budaya. Agar perubahan tersebut tetap
terarah pada terwujudanya masyarakat berdasarkan Pancasila, maka sistem nilai sosial
dan budaya dalam masyarakat dikembangkan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Sistem nilai sosial yang ada dalam masyarakat Indonesia terus dikembangkan agar lebih
maju dan modern. Oleh karena itu proses modernisasi perlu terus dikembangkan. Nilai-
nilai sosial yang sudah ada dalam masyarakat yang sesuai dengan Pancasila,
seperti kekeluargaan, musyawarah, gotong royong terus dipelihara dan diwariskan
kepada generasi muda. Demikian juga nilai-nilai sosial dari luar seperti etos kerja,
kedisiplinan, ilmiah dapat diterima sesuai nilai-nilai Pancasila. Pengembangan
kebudayaan nasional yang berakar pada kebudayaan daerah yang luhur dan beradab,
serta menyerap nilai budaya asing yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila untuk
memperkaya budaya bangsa. Sikap feodal, sikap eksklusif, dan paham kedaerahan yang
sempit serta budaya asing yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila perlu dicegah
perkembangannya dalam proses pembangunan. Ilmu pengetahuan dan teknologi
merupakan contoh budaya asing yang dapat memperkaya budaya bangsa.

Penerapan Nilai-nilai Pancasila di bidang Pertahanan dan Keamanan.


Pembangunan bidang pertahanan dan keamanan secara tegas ditegaskan dalam UUD
1945 pasal 27 ayat 3 yang mengaskan bahwa pembelaan negara merupakan hak dan
kewajiban setiap warga negara. Demikian juga pasal 30 menegaskan setiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta. Dengan demikian kedua pasal ini menegaskan perlunya
partisipasi seluruh rakyat dalam pembelaan negara. Bentuk partisipasi rakyat dalam
pembelaan negara yang sudah ada dalam masyarakat seperti sistem keamanan
lingkungan (siskamling) yang melibatkan masyarakat secara bergantian. Di beberapa
daerah juga terdapat lembaga masyarakat atau adat yang bertugas menjaga keamanan
masyarakat, seperti Pecalang di Bali. Lembaga ini dibentuk oleh dan dari masyarakat
sekitar untuk menjada keamanan lingkungan masyarakat. Pada saat ini, terdapat bentuk
organisasi keamanan yang dibentuk secara sengaja dan terorganisasi secara modern
seperti pertahanan sipil, satuan pengaman lingkungan, dan sebagainya.

1. Dalam dunia Pendidikan di Indonesia peran Pancasila sangat dibutuhkan.


Karena Pancasila sebagai pedoman pelaksanaan pembaharuan sistem pendidikan
memiliki peranan yang sangat penting yaitu diharapkan mampu mendukung upaya
mewujudkan kualitas masyarakat Indonesia yang maju dan mampu menghadapi
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan adalah investasi jangka
panjang, pendidikan adalah tanggung jawab bersama, seperti wajib Belajar Sembilan
Tahun merupakan penerapan dari pancasila sebagai ideologi negara yang merupakan
program bersama antara pemerintah, swasta dan lembaga-lembaga sosial serta
masyarakat. Pendidikan memainkan peranan penting dalam pengembangan kemampuan
dan pembentukan karakter yang menjadi landasan utama bagi terciptanya manusia
Indonesia yang mampu hidup dalam zaman yang selalu berubah. Sistem pendidikan
nasional harus dapat memberi pendidikan dasar bagi setiap warga negara Republik
Indonesia, agar masing-masing memperoleh sekurang-kurangnya pengetahuan dan
kemampuan dasar, yang meliputi kemampuan membaca, menulis dan berhitung serta
menggunakan bahasa Indonesia. Dibutuhkan sumber daya masyarakat yang bagus untuk
membuat Indonesia menjadi semakin berkembang. Dibutuhkan pula persatuan yang erat
antar sesama warga negara. Dengan adanya pendidikan maka dapat dijadikan sarana
untuk meningkatkan persatuan dengan pola pikir pancasila yang selalu diterapkan
dilingkungan pendidikan. Juga dengan memaksimalkan kesempatan belajar yang ada,
ikut andil dalam perkembangan kecerdasan penerus bangsa seperti menjadi guru atau
dosen.

4. Bagaimana pengamalan atau aktualisasi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,


berbangsa dan bernegara ?

Pancasila sendiri memiliki 5 sila, yaitu:

1) Ketuhanan Yang Maha Esa


2) Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3) Persatuan Indonesia
4) Kerakyatan yang dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan
5) Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Dari ke – 5 sila tersebut kita wajib untuk mengamalkan nya dalam


kehidupan sehari hari. Sila pertama merupakan sila yang berhubungan
dengan perilaku kita sebagai umat pada Tuhan nya. Manusia Indonesia
percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama
dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil
dan beradab. Seharusnya dalam sila pertama ini, warga Negara Indonesia
sudah jelas dan mengerti tentang Tuhan Yang Maha Esa. Meyakini bahwa
perbuatan dan sikap kita pasti akan diperhatikan oleh Tuhan kita
masingmasing. Tetapi pada kenyataannya masih banyak orang yang merasa
bahwa hidupnya bebas tanpa pengawasan dari Tuhan Yang Maha Mengetahui.

Lalu sila ke–dua berhubungan terhadap perilaku kita sebagai


manusia yang pada hakikatnya semua sama di Dunia ini. Mengakui dan
memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Mengakui persamaan derajat, persamaan
hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku,
keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna
kulit dan sebagainya. Tidak merendahkan orang lain dengan mudah tetapi
bersikaplah rendah diri agar tidak menimbulkan perpecahan satu sama
lain.

Pada sila ke– tiga berhubungan terhadap perilaku kita sebagai


warga Negara Indonesia untuk bersatu membangun negeri ini. kita
sebagai warga negara Indonesia harus Mampu menempatkan persatuan,
kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai
kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. Sanggup
dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
diperlukan.

Berikutnya, pada sila ke– empat berhubungan dengan perilaku kita


untuk selalu bermusyawarah dalam menyelesesaikan masalah. Sebagai
warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama dan tidak boleh memaksakan
kehendak kepada orang lain. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil
keputusan untuk kepentingan bersama , mencapai mufakat diliputi oleh
semangat kekeluargaan, menghormati dan menjunjung tinggi setiap
keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah dengan iktikad baik
dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan
musyawarah.

Pada sila ke– lima berhubungan dengan perilaku kita dalam bersikap
adil terhadap semua orang. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan,
sikap adil terhadap sesama. Tingkatkan rasa kerjasama kepada siapapun
untuk meningkatkan keadilan satu sama lain, tidak saling melempar
kesalah satu sama lain. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban,
menghormati hak orang lain, dan suka memberi pertolongan kepada orang
lain agar dapat berdiri sendiri. Yang perlu digaris bawahi adalah
jangan menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan
terhadap orang lain.

5.Bagaimana peran Anda sebagai mahasiswa dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila?

Indonesia merupakan Negara hukum yang berbentuk pancasila dan pancasila


sebagai perekat bangsa Indonesia. Pancasila bukan sekedar dasar ideology saja
didalamnya terdapat sosok yang berperan penting yakni kita sebagai mahasiswa.
Mahasiswa memiliki peranan penting untuk menjaga keutuhan pancasila. Mahasiswa
berperan sebagai pilar pondasi bangsa dan penggerak pembangunan nasional khususnya
dalam memastikan pancasila sebagai satu-satunya ideology yang cocok dengan
kepribadian bangsa yang harus dijaga dan dikembangkan. Contoh peran mahasiswa
dalam mengamalkan nilai-nilai pancasila seperti menerapkan sila-sila yang terkandung
dalam pancasila dalam kehidupan sehari-hari dengan menjadi pribadi yang adil dan
bertanggung jawab, saling membantu dan bergotong-royong menjalankan syari’at
agama yang baik dan benar bijaksana dalam mengambil keputusan.

Mahasiswa perlu mengamalkan nilai-nilai pancasila agar generasi selanjutnya


dapat mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dan mampu bergerak kearah yang lebih
baik. Menjadi mahasiswa yang mencintai Negara dan pancasila yang selalu
mengedepankan nilai moral dan akhlak yang ada dalam pancasila sebagai pandangan
hidup yang dapat memberi arahan dalam berwarga Negara yang baik. Mahasiswa juga
harus berada dibarisan paling depan dan menjadi panutan masyarakat yang senantiasa
bergotong-royong dan bekerjasama dalam memajukan masyarakat, bangsa dan
memakmurkan NKRI yang ideology pancasila berdasarkan konstitusi UUD 1945
dengan etos kerja serta semangat Bhineka Tunggal Ika. Serta mahasiswa dapat
memegang obor untuk mencegah paham-paham yang bertentangan dengan pancasila
sehingga masa depan pendidikan dan generasi penerus bangsa tidak berada di jalur yang
salah dan Negara Indonesia dapat menjadi lebih baik.

Kesimpulan

Pancasila dengan semua yang menyelimutinya hari ini menjadikannya semakin


harus dan tetap dipegang teguh oleh seluruh lapisan masyarakyat indonesia sebagai
ideologi atau dasar negara indonesia. Begitu banyak tragedi dan prahara yang terjadi
hari ini yang merongrong kedaulatan pancasila sebagai dasar negara, maka dari itu perlu
digiatkan kembali dan digencarkan lagi penyuluhan-penyuluhan dengan penekanan
utama nilai-nilai pancasila kepada masyarakat mulai dari kalangan bawah hingga ke
kalangan atas. Terlebih pada lapisan masyarakat yang masih menggebu-gebu untuk
mencari tahu dan menemukan jati dirinya yaitu para kaum muda. Pembekalan nila-nilai
pancasila sangat perlu ditanamkan pada generasi muda sejak mereka kecil dan terus
dijalankan hingga memasuki usia remaja hingga dewasa. Karena pada masa itu menjadi
masa yang sangat rentan bagi seseorang untuk bisa berubah dan mengambil contoh
yang salah yang bertentangan dengan pancasila sebagai ideologinya. Penanaman niali
dan moral pancasila ini jika tidak dilakukan maka akan fatal akibatnya, karena hari ini
banyak kaum terpelajar yang mengalami kemunduran nilai dan moralnya dalam
kehidupan sehari-hari hingga bahkan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Selain itu fakta hari ini menunjukkan bahwa degradasi nilai-


nilai dan moral Pancasila itu telah terjadi dari tingkat akar rumput
hingga para pemimpin bangsa. Kasus narkoba yang makin subur,
pertikaian bersenjata antar kelompok massa yang menjadi tontonan di
televisi, kekerasan terhadap anak dan perempuan, pornografi dan
pornoaksi yang makin vulgar ditunjukkan oleh kalangan muda hingga elit
politik, hubungan seks bebas yang makin menjangkiti kalangan generasi
muda siswa dan mahasiswa, tindakan KKN di mana-mana, kasus mafia hukum
dan peradilan, gerakan terorisme oleh salah satu kelompok masyarakat
Indonesia sendiri, kasus money politics dalam pemilu, pencemaran dan
kehancuran lingkungan ekologis, kompetisi antar kepentingan yang makin
tajam dan tidak fair, pameran kekayaan yang makin tajam antara
kelompok kaya dan kelompok miskin, kasus penggusuran kelompok miskin
di kota-kota besar, dan sulitnya menumbuhkan kepercayaan terhadap
kejujuran masyarakat. Melihat adanya ancaman terhadap bangsa tersebut
maka Pancasila sangat penting dan perlu untuk terus diamalkan agar
dapat terhindar dari segala bentuk ancaman dan budaya luar yang dapat
memecah belah persatuan bangsa dan negara Indonesia, jika setiap warga
negara dapat mengamalkan Pancasila maka kehidupan bangsa juga akan
ikut sejahtera.
Daftar Pustaka

Wiyono, Suko. 2013. Reaktualisasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan


Bernegara. Malang: Universitas Wisnuwardhana Negeri Malang Press

Kaelan. 2005. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada

Daman, Rozikin. 1992. Pancasila Dasar Falsafah Negara. Bandung: PT Raja Grafindo
Persada.

Notonagoro. Pancasila Dasar Falsafah Negara. Cetakan keempat. Jakarta:


Pantjuran Tudjuh, tanpa tahun.

Anda mungkin juga menyukai