Anda di halaman 1dari 2

Bagaimana cara membaca jurnal ilmiah yang

efektif?
Jawab

Ikuti· 1011

Minta

2 Jawaban

Christian Marvelous, PhD Candidate (Inorganic Chemistry) di Leiden University (2018-


sekarang)
Dijawab 16 Januari

Berikut adalah urutan saya dalam membaca bagian jurnal ilmiah, ini efektif untuk diri saya
sendiri dan mungkin dapat membantu rekan-rekan pembaca.

Judul - Abstrak - Kesimpulan - Metodologi / Detail Eksperimen - Introduction /


Latar Belakang - Hasil dan Pembahasan - Kesimpulan (Lagi)- Daftar Pustaka.

Pertanyaannya, mengapa urutannya demikian? Akan saya jelaskan satu per satu.

Pertama : judul. Tentu saja dalam membaca jurnal ilmiah, judul adalah bagian pertama
yang harus dilihat. Ibarat cari jodoh, pasti yang dilihat pertama kali adalah penampakan
luarnya. Sama seperti jurnal ilmiah, judul adalah penampakan luar dari sebuah jurnal
ilmiah. Dalam judul terkandung seluruh isi jurnal ilmiah dalam 1 kalimat sederhana. Buat
saya, apabila sebuah jurnal judulnya menarik, maka sesulit apapun isinya pasti akan
menarik. Contoh jurnal yang judulnya menarik : Cooking Chemistry Transforms Proteins
into High-Strength Adhesives.
Kedua : abstrak. Bagian abstrak ini harus dibaca setelah judul karena abstrak adalah 1
paragraf yang merupakan extended version dari judul. Artinya abstrak juga mencakup
seluruh isi jurnal, namun dalam 1 paragraf. Dengan membaca abstrak kita dapat
mendapatkan gambaran kasar tentang latar belakang penelitian, metodologi, hasil, dan
kesimpulan.

Ketiga : kesimpulan. Setelah membaca abstrak, kesimpulan adalah hal yang harus dibaca.
Jika kita sudah tertarik dengan isi jurnal, maka kita harus tahu hasil penelitiannya apa.
Kalau hasilnya sangat baik, kita tentu akan lebih tertarik lagi terhadap jurnal tersebut.
Namun kalau hasilnya buruk, kita juga dapat belajar hal tertentu dari jurnal tersebut.

Keempat : metodologi / detail eksperimen. Biasanya ini adalah bagian favorit saya. Setelah
membaca judul, abstrak, dan kesimpulan, rasa ingin tahu saya selalu memaksa saya untuk
bertanya : gimana sih cara mereka mendapatkan hasil tersebut? Jawabannya selalu ada di
detail eksperimen. Dengan membaca detail eksperimen menurut saya kita langsung dapat
membayangkan tingkat kesulitan eksperimen, atau tingkat reprodusibilitas dari sebuah
eksperimen. Dari detail eksperimen pula kita bisa mendapat inspirasi tentang material
pengganti / material yang harus dipakai.

Kelima : introduction / latar belakang. Menurut banyak orang, saya agak aneh karena
membaca latar belakang setelah tahu metodologi / eksperimen. Nah tapi saya punya alasan
mengapa demikian. Setelah membaca metodologi / detail eksperimen, ada 2 kasus. Pertama
adalah bingung, mengapa kok desain eksperimennya demikian? Nah bagian latar belakang
mampu menjelaskan mengapa desain eksperimen / metodologi yang digunakan seperti
yang tertulis. Kasus kedua adalah puas dan paham terhadap metodologi / desain
eksperimen. Kalau saya mengalami kasus yang kedua, saya tidak perlu lagi membaca latar
belakang. Biasanya saya mengalami kasus yang kedua apabila saya membaca beberapa
jurnal dengan topik yang sama.

Keenam : hasil dan pembahasan. Ini adalah bagian terpanjang dari sebuah jurnal. Isinya
membuat orang malas membaca. Jika ingin tahu lebih detail, semuanya ada di bagian ini.

Ketujuh : kesimpulan. Lagi. Loh kok kesimpulan lagi? Iya, biasanya setelah membaca hasil
dan pembahasan saya suka lupa garis besar jurnalnya tentang apa, makanya saya baca lagi
kesimpulannya.

Terakhir : daftar pustaka. Daftar pustaka ini berguna apabila selama membaca jurnal kita
menemukan bagian-bagian yang dirujuk dan kita tertarik untuk mencari tahu lebih. Jadi
bagian ini harus paling akhir untuk dibaca.

Sekian jawaban saya, semoga membantu para pembaca. Thanks to Muhammad Mahfuzh
Huda atas permintaan jawabannya. Cheers!

Anda mungkin juga menyukai