Anda di halaman 1dari 10

BAB III

LAPORAN KASUS

Identitas pasien
:
 Nama : Ny. P
 Umur : 30 tahun
 Pendidikan : Tamat SMA
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
 Alamat : Ulakan
 No. MR : 16.62.44

ANAMNESIS
Seorang pasien masuk bangsal kebidanan RSUD Pariaman pada tanggal
13 Oktober 2019 pukul 13.30 WIB dengan :


Keluhan Utama : Nyeri pinggang menjalar ke ari-ari sejak 5 jam yang lalu.


Riwayat Penyakit Sekarang :
 Nyeri pinggang menjalar ke ari-ari yang semakin kuat dan semakin sering
sejak 5 jam SMRS

 Keluar lendir bercampur darah dari kemaluan sejak 5 jam SMRS

 Keluar air-air yang banyak dari kemaluan tidak ada.

 Keluar darah yang banyak dar kemaluan tidak ada.

 Gerak anak dirasakan sejak 5 bulan yang lalu.

 Riwayat Hamil Muda : Mual, muntah, dan perdarahan tidak ada.

 Riwayat Hamil Tua : Mual, muntah, dan perdarahan tidak ada.

 Kontrol kehamilan teratur ke bidan mulai usia kehamilan 2 bulan setiap
bulan. 
 HPHT : TP:
 Riwayat menstruasi : Menarche usia 11 tahun, siklus teratur 1x28 hari, lama
5-7 hari, banyaknya 2-3x ganti duk/hari, nyeri haid tidak ada. 


Riwayat Penyakit Dahulu :
 Tidak pernah menderita penyakit jantung, paru, hati, ginjal, DM, daan
hipertensi.


Riwayat Penyakit Keluarga :
 Tidak ada anggota keluarga yang mederita penyakit keturunan, menular,
dan kejiwaan.


Riwayat perkawinan : 1x tahun 2018 

Riwayat Kehamilan/abortus/persalinan : 3/0/2 

– Lahir anak I : Tahun 2014, BB 3000/ Spontan 

– Lahir anak II : Tahun 2017, BB 3200/Spontan


– Lahir anak III : Sekarang


Riwayat kontrasepsi : -

Riwayat Imunisasi : TT 2x

PEMERIKSAAN FISIK :

Keadaan umum : Sedang


Kesadaran : CMC
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Frekuensi nadi : 84x/menit
Frekuensi nafas : 20x / menit

Suhu : 36,8 0 C
Gizi : Baik
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Leher : JVP 5-2 cmH2O. Kelenjar getah bening dan tiroid tidak
membesar


Telinga, hidung, dan tenggorokan : tidak ada kelainan
Torak
Paru
 Inspeksi : simetris kiri = kanan
 Palpasi : fremitus kiri = kanan
 Perkusi : sonor
 Auskultasi : vesikuler, ronchi (-), wheezing (-)
Jantung
 Inspeksi : Iktus tidak terlihat
 Palpasi : Iktus cordis teraba 1 jari medial LMCS RIC V
 Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
 Auskultasi : Irama sinus, teratur, bising tidak ada

Abdomen dan Genitalia : status obstetrikus


Ekstremitas : Oedem (-), RF +/+, RP -/-
STATUS OBSTRETIKUS :
Muka : Cloasma Gravidarum (+)
Mammae : Membesar, areola dan papila mammae hiperpigmentasi, colostrum
(+)
Abdomen :
 Inspeksi : Tampak membuncit sesuai kehamilan aterm, Linea mediana
hiperpigmentasi, striae (+), sikatrik (-)
 Palpasi : LI : FUT 3 jari bpx, teraba massa besar, lunak, noduler.
LII : Teraba tahanan terbesar di sebelah kiri ibu, teraba bagian-
bagian kecil janin di sebelah kanan ibu.

LIII : Teraba massa bulat, keras, terfiksir

LIV : Konvergen

TFU : 32 cm TBA : 3100 gram His : 3x/40”/K

 Auskultasi : BU (+) N, BJA : 152x/menit


Genitalia : I : V/U : tenang

VT : pembukaan 4-5 cm, porsio anterior, penipisan 80%

Ketuban (+)

Teraba kepala UUK kiri melintang HI-II

HASIL LABORATORIUM
Hb : 11,4 gr%
Leukosit : 11.810/mm3
Ht : 33 %
Trombosit : 283.000/mm

17.30 WIB
A/ Nyeri pinggang menjalar ke ari-ari (+)
Gerak anak (+)

PF/ KU Kes TD Nadi Nafas T


Sdg CMC 120/80 82x/mnt 20x/mnt af

Abdomen :
 I : Tampak membuncit sesuai kehamilan aterm, Linea mediana
hiperpigmentasi, striae (+), sikatrik (+)
 P : DJJ : 140 – 157 x/menit

 BJA : 150x/menit Genitalia : I :
V/U : tenang

VT : bukaan 8-9 cm

Ketuban (+)

Teraba kepala UUK melintang kiri di depan HIII

D/ : G3P2A0H2 parturien aterm 38-39 minggu. Kala I fase aktif, janin hidup
tunggal intrauterine letak kepala UUK HIII+

S/ : Kontrol KU, VS, His, BJA

18.00 WIB
A/ Pasien kesakitan dan ingin mengedan
Gerak anak (+), ketuban pecah spontan
PF/ KU Kes TD Nadi Sdg CMC 110/80 Nafas T
88x/mnt 20x/mn af
t
BJA : 150x/menit

His : 5x/50”/

Genitalia : I : V/U : tenang

VT : Ø lengkap

Ketuban (-), sisa jernih

Teraba kepala UUK di depan HIII-IV

D/ : G3P2A0H2 parturien aterm 38-39 minggu. Kala II anak hidup tunggal


intrauterine letak kepala UUK HIII-IV

S/ : Kontrol KU, VS, His, BJA

Pimpin mengedan.
18.15 WIB


Lahir seorang bayi perempuan secara spontan pervaginam dengan :
 BB : 3400 gram

 PB : 50 cm

 A/S : 8/9


Plasenta lahir lengkap secara spontan dengan berat ±500 gram, ukuran
17x16x3 cm, panjang : 51 cm



Inspeksi : perdarahan per vaginam ±100 cc


D/ - P3A0H3 post partum matur spontan
- Anak dan ibu baik

S/ Kontrol KU, VS, PPV

Awasi kala IV
BAB III
DISKUSI

Telah dibahas satu kasus pasien usia 30 tahun masuk kamar bersalin
RSUD Pariaman tanggal 13 Oktober 2019 jam 13.30 WIB dengan diagnosis
G3P2A0H2 gravid aterm 38-39 minggu. Kala I fase aktif, janin hidup tunggal
intrauterine letak kepala UUK kiri melintang HI-II.
Pada kasus ini, dapat dilihat perjalanan dan kemajuan persalinan kala I
seperti tabel berikut ini :
Jam Pembukaan Penurunan kepala HIS BJA

13.30 4-5 cm HI-II 3x/50’’/K 144x/mnt

17.30 8-9 cm HIII+ 5x/50’’/K 150x/mnt

18.00 Lengkap HIII-IV 5x/50”/K 150x/mnt

18.15 Lahir anak

Pasien adalah seorang multigravida yang masuk ke kamar bersalin dengan


keluhan nyeri pinggang menjalar ke ari-ari, ketuban belum pecah, terdapat his, dan
pembukaan servik 4-5 cm kepala HI-II.
Persalinan normal adalah suatu proses yang berlangsung terus menerus
tapi untuk kepentingan studi dibagi atas 3 kala, yaitu :
1. Kala I disebut juga kala pembukaan atau kala servik ; mulai servik
membuka sampai terjadi pembukaan lengkap.
2. Kala II disebut juga kala pengeluaran atau kala pelvik ; mulai dari
pembukaan lengkap sampai anak lahir.
3. Kala III disebut juga kala uri atau kala plasenta ; mulai dari janin lahir
sampai lahir plasenta lengkap.
Pasien ini masuk dengan pembukaan 4-5 cm. Menurut partograf WHO
kemajuan persalinan diperhatikan pada pembukaan menurut waktu yang terbagi
atas fase laten dan fase aktif.
a. Fase laten : sejak dimulai persalinan sampai pembukaan mencapai 4 cm. Kalau
fase berlangsung lebih dari 8 jam dengan his 2 kali dalam 10 menit akan
cenderung mengalami kesulitan.
Pada kasus ini, pasien sudah pembukaan 4-5 cm sehingga fase laten tidak bisa
dipantau.
b. Fase aktif : mulai dari pembukaan 4 cm sampai dengan pembukaan lengkap.
Berlangsung sekitar 6-7 cm.
Pada kasus ini, fase aktif yang bisa dipantau berlangsung sekitar 5 jam. Hal
ini masih normal menurut partograf WHO.
Kala II pada kasus ini berlangsung sekitar 35 menit.

Anda mungkin juga menyukai