Di sinilah peran penting perpustakaan Banjarmasin.
Hal ini tidak luput dari peran
Hari Kunjung Perpustakaan, diperlukan. Perpustakaan menjadi jembatan Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam UU kala itu, Mastini Hardjoprakoso yang juga Apakah itu??? Nomor 43 Tahun 2007 disebutkan mengenai memiliki kedekatan dengan Ibu Negara Tien Bulan September dalam kalender nasional fungsi dan peran perpustakaan. Soeharto. memiliki dua momen penting. Bulan UU tersebut antara lain menyebutkan bahwa Sekretaris Utama (Sestama) Perpusnas Dedi kesembilan itu dijadikan sebagai Bulan Gemar dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa Junaedi mengatakan, setelah adanya penetapan Membaca dan tanggal 14 September sebagaimana diamanatkan dalam Undang- peringatan Hari Kunjung Perpustakaan dan diperingati sebagai Hari Kunjung Perpustakaan. Undang Dasar Negara Republik Indonesia Bulan Gemar Membaca, Perpusnas ingin Tahun 1945, perpustakaan sebagai wahana adanya implementasi di masyarakat. Sebab belajar sepanjang hayat mengembangkan menurutnya, membaca dan mengunjungi Dua momen tersebut penting untuk potensi masyarakat agar menjadi manusia yang perpustakaan sangat penting, tak mengenal mendongkrak minat baca buku masyarakat beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang usia dan ras. Indonesia. Minat masyarakat membaca buku masih rendah. Sebuah survei yang dilakukan Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga "Masyarakat tua atau muda silakan datang ke Central Connecticut State University di New Britain yang bekerja sama dengan sejumlah negara yang demokratis serta bertanggung perpustakaan, dan mudah-mudahan masyarakat jawab dalam mendukung penyelenggaraan bisa memanfaatkannya untuk belajar sepanjang peneliti sosial menempatkan Indonesia di pendidikan nasional; bahwa sebagai salah satu hayat, karena kalau di sekolah waktu terbatas. peringkat 60 dari 61 negara terkait minat baca. Survei dilakukan sejak 2003 hingga 2014. upaya untuk memajukan kebudayaan nasional, Kalau dari sisi usia, belajar di sekolah sampai perpustakaan merupakan wahana pelestarian 24 tahun. Beda kalau di perpustakaan. Bahkan, Indonesia hanya unggul dari Bostwana yang berada di posisi 61. Sementara, Thailand kekayaan budaya bangsa; bahwa dalam rangka Duta Baca kami yang pertama, Tantowi meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa, Yahya, bilang bahwa perpustakaan itu berada satu tingkat di atas Indonesia, yakni perlu ditumbuhkan budaya gemar membaca universitasnya masyarakat," ucap Dedi, dalam posisi 59. Finlandia dinobatkan sebagai negara melalui pengembangan dan pendayagunaan wawancara dengan Metrotvnews.com di dengan minat baca nomor satu sedunia. perpustakaan sebagai sumber informasi yang Gedung Utama Perpusnas, Jalan Salemba Raya Budaya membaca buku sepatutnya ditanamkan berupa karya tulis, karya cetak, dan/atau karya 28, Jakarta Pusat. sejak dini. Melalui membaca, cakrawala rekam. berpikir seseorang akan terbuka dan menyerap Seiring berjalannya waktu, pertumbuhan banyak ilmu pengetahuan. Minat baca akan Jauh sebelum UU tersebut lahir, kesadaran perpustakaan di Indonesia semakin baik. Dari memengaruhi kehidupan individu dan bangsa akan pentingnya peranan perpustakaan dan 515 kabupaten kota, 480 di antaranya telah pada masa mendatang, juga pemahaman betapa membaca memberikan efek yang baik memiliki kelembagaan (perpustakaan) ekonomi untuk menentukan masa depan bagi bangsa, membuat Presiden Soeharto pada kabupaten kota. “Dengan hadirnya Perpusnas global. 14 September 1995 meresmikan Hari Kunjung di Jakarta, Perpus Provinsi, Perpusda dan Perpustakaan dan Bulan Gemar Membaca di lainnya, mudah-mudahan akses masyarakat terhadap buku semakin mudah,” kata Dedi. Bahasa dan aksaranya, ada yang menggunakan saja, namun juga mengimplementasikannya bahasa dan aksara Arab, Melayu, dan Jawa dalam berbagai kegiatan. Hari Kunjung Perpustakaan menjadi momen kuno. Misalnya, naskah Negarakertagama, penting dunia perpustakaan Indonesia. Pada Surek Baweng, Babad Diponegoro, Undang- Acara tersebut, yang awalnya hanya kajian peringatan 14 September biasanya banyak undang Kedah dan masih banyak lagi. buku saja, mendapat respons sangat positif dari sekali kegiatan yang diadakan perpustakaan di masyarakat. Terbukti dari ramainya seluruh Indonesia. Festival Naskah Nusantara rutin pengunjung yang datang setiap hari, dan diselenggarakan selama dua tahun terakhir. meningkat setiap tahunnya. Diharapkan, "Kalau di perpustakaan kabupaten/kota ada Selain menjadi ajang pameran naskah kuno, masyarakat tak hanya memperingati hari itu lomba gambar, misalnya. Nah, kan minimal juga terdapat untuk membuat naskah kuno saja, namun juga mengimplementasikannya yang datang orang tua dan gurunya. Dengan dengan menghadirkan orang daerah asli yang dalam berbagai kegiatan. seperti itu, mereka kalau berkunjung kita bisa membaca naskah tersebut. Festival berikan tempat yang nyaman dan sejuk. Pasti tersebut turut diramaikan pagelaran musik, "Negara kita itu kaya, dan naskah merupakan ini akan menarik minat pengunjung. Bahkan, seminar, dan pemutaran film yang biasanya bagian dari sejarah. Jangan sampai generasi di Jawa Barat ada anak SMA main band, itu menghadirkan sutradara atau sang tokoh sekarang lupa sejarah dan karakter bangsa kita. juga akan memotivasi siswa lain untuk bisa utama. Melalui Festival Naskah Nusantara, kita melakukan hal serupa. Atau kita sediakan berupaya mengenalkan kekayaan bangsa yang panggung kecil untuk nonton film anak, tapi Festival Naskah Nusantara rutin harus terus dilestarikan," kata Dedi. tidak ditamatkan. Jadi kita bisa bilang kepada diselenggarakan selama dua tahun terakhir. anak-anak yang datang, ‘Kalau ingin tahu Selain menjadi ajang pameran naskah kuno, kelanjutan filmnya, bisa membaca bukunya.’ juga terdapat untuk membuat naskah kuno Nah, ini kan juga bisa memicu minat baca," dengan menghadirkan orang daerah asli yang kata Dedi menjelaskan. bisa membaca naskah tersebut. Festival tersebut turut diramaikan pagelaran musik, Peringatan Hari Kunjung Perpustakaan dan seminar, dan pemutaran film yang biasanya Bulan Gemar Membaca di Perpusnas yang menghadirkan sutradara atau sang tokoh berlokasi di Jalan Salemba Raya 28, Jakarta utama. Pusat, disemarakkan Festival Naskah Nusantara. Pada ajang yang biasanya Acara tersebut, yang awalnya hanya kajian berlangsung selama empat hari itu, Perpusnas buku saja, mendapat respons sangat positif dari akan memamerkan koleksi naskah kuno yang masyarakat. Terbukti dari ramainya dimilikinya. pengunjung yang datang setiap hari, dan meningkat setiap tahunnya. Diharapkan, Naskah kuno tersebut berusia ratusan tahun. masyarakat tak hanya memperingati hari itu Bahan yang digunakan, salah satunya lontar.