Anda di halaman 1dari 9

BAB II

DESKRIPSI ORGANISASI

2.1 Visi Misi Organisasi

1. Visi :
Mewujudkan Puskesmas yang Berkualitas Menuju Kecamatan Sehat
2. Misi :

a. Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas Pada Pelanggan

Puskesmas

b. Meningkatkan Peran Serta Masyarakat Dalam Bidang Kesehatan

c. Meningkatkan Sistem Manajemen Mutu

3. Moto :

Kepuasaan anda komitmen kami

4. Tata Nilai

a.Disiplin : Ketaatan dan kepatuhan terhadap peraturan


b.Empati : Kemampuan untuk merasakan keadaan emosional orang lain.
c.Tanggap : Segera mengetahui keadaan, memperhatikan sungguh-sungguh.
d.Akurat : Benar tepat teliti
e.Komitmen : Perjanjian (keterikatan untuk melakukan sesuatu)
5. Kebijakan Mutu
Pelayanan kesehatan yang berkualitas demi kepuasan pelanggan

18
2.2 Struktur Organisasi serta Isu

2.2.1 Struktur Organisasi

19
Gambar 2.1 struktur organisasi 2.2.2 ISU

1. Identifikasi dan penetapan Isu

Ada beberapa hal yang menjadi kendala dan dapat diusahakan untuk
dicarikan solusinya dalam pelaksanaan tugas jabatan sebagai perawat
pelaksana di Puskesmas Kenjeran Surabaya adalah sebagai berikut:

a. Kurang tepatnya tindakan Dekontaminasi di poli umum UPTD Puskesmas


Kenjeran Surabaya

b. Masih rendahnya pelaksanaan tindakan Dekontaminasi sesuai SOP yang


telah belaku di UPTD Puskesmas Kenjeran Surabaya

c. Banyaknya alat yang korosif karena ketidak sesuaian tindakan


Dekontaminasi di UPTD Puskesmas Kenjeran Surabaya

d. Ketidakpatuhan Pengisian rekam medis yang lengkap di UPTD


Puskesmas Kenjeran Surabaya

Tabel 2.1 Penetapan Isu

20
Dari 4 isu diatas, untuk menetapkan kualitas isu maka penulis menerapkan
metode kriteria isu dengan teknik USG:

a. urgency (U) yakni seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan
dengan waktu yang tersedia untuk memecahkan masalah yang menyebabkan
isu tersebut.

b. Serious (S) adalah seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaikan dengan
akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang
menimbulkan isu tersebut.

c. Growth (G) adalah seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut


jika tidak ditangani segera melalui tabel berikut:

Tabel 2.2 Penilaian Isu (Penetapan Isu)

No. Isu aktual U S G TOTAL


1. Ketidaktepatan tindakan dekontaminasi yang 4 4 5 13
mengakibatkan alat korosif
No. Isu K P L Prioritas
2. Masih rendahnya tingkat kesadaran cuci tangan di 4 3 4 11
puskesmas kenjeran
1. Ketidaktepatan tindakan √ √ √ √ 1
3. Masih belum adanya poli pemisah untuk pasien 3 3 3 9
Dekontaminasi yang
mengakibatkan alat korosif
Lansia
(berkarat)

2. Masih rendahnya tingkat √ √ √ √ 2


kesadaran cuci tangan di
puskesmas kenjeran.

3. Masih belum adanya Poli √ √ √ √ 3


pemisah untuk pasien Lansia

4. Ketidakpatuhan Pengisian rekam √ √ - √


medis yang lengkap

Keterangan Skala Likert:

21
1 = sangat kecil/rendah pengaruhnya
2 = kecil pengaruhnya
3 = sedang/cukup pengaruhnya
4 = besar/tinggi pengaruhnya
5 = sangat besar/tinggi pengaruhnya

22
Setelah melakukan pendekatan analisis dengan menggunakan teknik USG,
maka kesimpulan yang diperoleh mengarah pada satu isu yakni Ketidaktepatan
tindakan dekontaminasi yang mengakibatkan alat korosif di UPTD Puskesmas
Kenjeran Surabaya. Isu tersebut bila tidak segera di pecahkan maka akan
menimbulkan berbagai masalah diantaranya:

a. Menurunkan mutu puskesmas secara tidak langsung

b. Proses penularan penyakit semakin meningkat yang di timbulkan dari alat


yang ada di puskesmas

c. Masyarakat yang melakukan rawat luka di puskesmas akan mengalami


infeksi yang di timbulkan dari alat yang ada di puskesmas

d. Semakin tingginya biaya yang di keluarkan karena proses penyembuhan


luka terlalu lama

2. Gagasan Pemecahan Isu

Pelayanan kesehatan semakin kedepan saling berkompetisi maka sudah


sepatutnya kita menigkatkan kualitas pelayanan. Diambilnya isu ini berkaitan dengan
mutu pelayanan yang mengedepakan kesehatan masyarakat sehingga muncul ide
untuk memecahkan masalah tsb dengan mengoptimalisasikan kembali tindakan
dekontaminasi dengan cara yaitu :

a. Meningkatkan fasilitas alat dekontaminasi yang sudah ada

b. Mensosialisasikan Alat baru dan tindakan sesuai SOP

c. Melakukan tindakan dekontaminasi sesuai SOP

d. Melakukan cuci tangan setelah tindakan dekontaminasi

e. Pembuatan jadwal tindakan dekontaminasi di unit poli umum

f. Pencatatan tindakan dekontaminasi

g. Evaluasi tindakan sesuai SOP

23
3. Alur Kegiatan Pemecahan Isu

Memfasilitasi Peralatan
Perendaman Alat

Sosialisasi Alat Baru Pembuatan Jadwal


Sterilisasi

Cuci Tangan Setelah Melakukan Tindakan


Tindakan Dekontaminasi Sesuai
SOP

Melakukan pencatatan
di buku sterilisasi

Monitoring / Evaluasi

24
2.3 Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)

1. Tugas pokok :

a. Memberikan upaya pengobatan dasar

b. Melakukan pencatatan pada rekam medik


dengan baik dan lengkap

c. Pencatatan, pelaporan dan membuat visualisasi


data

d. Penanggung jawab program paliatif

e. Penanggung jawab pada program P2 hepatitis

f. Penanggung jawab ruang tindakan

g. Memberikan penyuluhan kesehatan dengan


pendekatan promotive dan edukatif

h. Melaksanakan tugas lainnya yang di berikan


oleh puskesmas

2. Tugas integrasi :

a. Pelaksana kegiatan (screening, berkala, bias)

b. Tim P3k, TGC

c. Mempunyai daerah binaan RW VI kel. Bulak

d. Intervensi keluarga sehat

3. Wewenang

a. Melaksanakan pemeriksaan dan tindakan keperawatan


b. Memberikan tindakan pada keadaan gawat darurat sesuai dengan
kompetensi.
c. Memberikan konsultasi keperawatan dan berkolaborasi dengan
dokter.
4. Hubungan kerja / kemitraan
a. Semua unit / poli
b. Semua penanggung jawab program ukm
c. Kader dan tokoh masyrakat
d. Kader dan tokoh masyarakat
25
e. Gizi, kesling, promkes
2.4 Tujuan dan Manfaat (Inovasi)
2.4.1 Tujuan

Meningkatkan mutu pelayanan puskesmas yang mengedepankan


kesehatan masyarakat.

2.4.2 Manfaat

a. Manfaat kegiatan inovasi bagi puskesmas adalah mendisiplinkan pegawai


puskesmas kenjeran untuk melakukan tindakan sesuai SOP yang sudah
berlaku.

b. Melindungi masyarakat dan petugas dari infeksi yang ditimbulkan dari alat
kritikal yang ada di puskesmas.

26

Anda mungkin juga menyukai