Anda di halaman 1dari 8

Modul Pelatihan

Pembuatan Pupuk
Kompos dari Daun
Kering Menggunakan
EM4, pengemasan dan
Pemasaran

Oleh:
Asyti Febliza, S.Pd., M.Pd
Dr. Zul Afdal, M.Pd
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................ i


Bab 1. Pembuatan Pupuk Kompos Dari Daun Kering Menggunakan Em4
(Production) .............................................................................................................. 1
1.1. Sekilas mengenai kompos ........................................................................ 1
Kompos memiliki banyak manfaat, diantaranya dari segi aspek lingkungan dan
ekonomi. Dari segi aspek lingkungan, pupuk kompos memberikan manfaat
sebagai berikut: ................................................................................................... 1
Sedangkan dari aspek ekonomi, pupuk kompos juga memberikan manfaat
berikut: ................................................................................................................ 2
1.2. Kelebihan dan kekurangan pupuk kompos ............................................. 2
1.3. Pembuatan Pupuk Kompos dari Daun Kering ......................................... 2
Bab 2. Teknik Pengemasan (Packing) .................................................................... 3
Bab 3. Pemasaran (Marketing) ................................................................................ 4
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 5

i
Bab 1. Pembuatan Pupuk Kompos Dari Daun Kering Menggunakan
Em4 (Production)

1.1. Sekilas mengenai kompos

Kompos merupakan bentuk akhir dari bahan Organik setelah mengalami


proses pembusukan oleh mikroorganisme dan yang didukung oleh suhu dan udara
yang memenuhi syarat proses pembusukan, dialam terbuka pembentukan kompos
seperti pembentukan humus, yaitu melalui proses pelapukan dengan pertolongan
bakteri dan cuaca. Operasi pengomposan menurut yulipriyanto pada tahun 2010,
yaitu proses bahan organik mengalami penguraian secara biologis khususnya
oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi.

Pembuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar
kompos dapat terbentuk lebih cepa, proses ini adalah membuat campuran bahan
yang seimbang,pemberian air yang cukup, pengaturan aerasi dan penambahan
activator pengomposan. Pengomposan pada dasarnya merupakan upaya
mengaktifkan kegiatan mikrobia agar dapat mempercepat proses dekomposisi bahan
organik, yang dimaksud mikrobia disini bakteri, fungi dan jasad renik lainnya, bahan
organik disini merupakan bahan baku untuk kompos ialah jerami, sampah kota, limbah
pertanian, kotoran hewan atau ternak dan sebagainya.

Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman akan meningkat


dengan penambahan kompos, aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk
menyerap unsur hara dari tanah dan menghasilkan senyawa yang dapat merangsang
pertumbuhan tanaman.

Aktivitas mikroba tanah diketahui dapat membantu tanaman menghadapi


serangan penyakit, tanaman yang dipupuk dengan menggunakan kompos biasanya
cenderung lebih baik kualitasnya daripada tanaman yang dipupuk dengan
menggunakan pupuk kimia, misalnya hasil panen lebih tahan lama apabila disimpan,
lebih berat, lebih segar, dan lebih enak.

Kompos memiliki banyak manfaat, diantaranya dari segi aspek lingkungan dan
ekonomi. Dari segi aspek lingkungan, pupuk kompos memberikan manfaat sebagai
berikut:

o Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah.


o Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan.
o Aspek bagi tanah atau tanaman.
o Meningkatkan kesuburan tanah.
o Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah.
o Meningkatkan kapasitas serap air tanah.
o Meningkatkan aktivitas mikroba tanah.
o Meningkatkan kualitas rasa, nilai gizi, dan jumlah panen.
o Menyediakan hormon dan vitamin pada tanaman.
o Menekan pertumbuhan atau serangan penyakit tanaman.

1
o Meningkatkan retensi atau ketersediaan hara pada tanah.

Sedangkan dari aspek ekonomi, pupuk kompos juga memberikan manfaat berikut:

o Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah.


o Mengurangi volume atau ukuran limbah.
o Mempunyai nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya.

1.2. Kelebihan dan kekurangan pupuk kompos

Pemanfaatan pupuk kompos sebagai pupuk alami memiliki beberapa


kelebihan, diantaranya:

o Pupuk organik mengandung unsur hara yang lengkap, lebih baik di bandingkan
dengan unsur hara makro maupun unsur hara mikro, kondisi ini tidak dimiliki
oleh pupuk buatan (anorganik).
o Pupuk organik mengandung asam–asam organik, antara lain asam humic,
asam fulfic, hormon dan enzim yang tidak terdapat dalam pupuk buatan yang
sangat berguna bagi tanaman maupun lingkungan dan mikroorganisme.
o Pupuk organik mengandung makro dan mikro organisme tanah yang
mempunyai pengaruh sangat baik terhadap perbaikan sifat fisik tanah terutama
sifat biologis tanah.

Meskipun pupuk kompos memiliki beberapa kelebihan, namum pupuk kompos juga
memiliki kekurangan bila dibandingkan dengan pupuk anorganik lainnya. Adapun
kekurangan pupuk kompos antara lain:

o Kandungan unsur hara pada pupuk organik jumlahnya sangat kecil, sehingga
jumlah pupuk yang diberikan harus relatif banyak bila dibandingkan dengan
pupuk anorganik.
o Karena jumlahnya yang banyak, menyebabkan tambahan biaya operasional
untuk pengangkutan dan implementasinya.
o Dalam jangka pendek, apalagi untuk tanah-tanah yang sudah miskin unsur
hara, pemberian pupuk organik yang membutuhkan jumlah besar sehingga
menjadi beban biaya bagi petani, sementara itu reaksi atau respon tanaman
terhadap pemberian pupuk organik tidak sepektakuler pada pemberian pupuk
buatan.

1.3. Pembuatan Pupuk Kompos dari Daun Kering


cara pembuatan pupuk kompos dari daun kering yaitu sebagai berikut:

 Siapkan dua jenis daun yaitu daun basah dan kering, untuk daun basah yang
harus disiapkan bisa jenis daun apapun.
 Pastikan jenis daun basah merupakan jenis daun segar yang sudah tua namun
belum kuning. Selain iuu, daun kering bisa kalian dapatkan dari berbagai
tempat, pastikan jenis daun yang kalian kumpulkan merupakan daun bersih.

2
 Untuk banyaknya jenis daun yang kalian kumpulak sebanyak 1 : 3 antara daun
basah dan daun kering.
 Setelah semua terkumpul, masukkan dalam bak dan cincang daun kecil- kecil,
untuk mempermudahnya, kalian bisa menggunakan gunting rumput ataupun
sabit.
 Siapkan tanah gembur atau humus yang akan digunakan sebagai pelapis
nantinya.
 Letakann sedikit tanah sebagai pelapis bagian tanah pada media
pengomposan terlebih dahulu.
 Setelah itu masukkan daun yang sudah dicincang dan lapisi atas daun dengan
sedikit tanah.
 Ulangi tahapan tersebut sampai daun yang dikumpulkan habis tak bersisa,
padatkan daun dan tanah menggunakan sekop dan siramkan cairan EM4 yang
sudah dilarutkan dengan air.
 Langkah selanjutnya yaitu tutup bagian atas menggunakan plastik ataupun
terpal dan tutup menggunakan penutup media dengan rapat lalu biarkan
selama 6 minggu.
 Selama 6 minggu, kita harus menjaga kelembaban suhu serta sirkulais udara
pada proses pengomposan.
 Untuk itu kita harus menyemprotkan sedikit air setidaknya seminggu sekali dan
mengaduk kompos menggunakan cangkul ataupun sekop.
 Pengadukan secara merata bermaksud untuk meratakan proses
pengomposan.

Pupuk organik dari daun sangat mudah digunakan selain itu pupuk juga lebih
praktis, adapun cara penggunaan yang baik bagi tanaman sebagai berikut:

 Seperti halnya pupuk pada umumnya untuk menggunakan pupuk organik dari
daun, kita hanya perlu mencampurnya dengan tanah pada media tanam.
 Pupuk organik dapat digunakan untuk berbagai macam tanaman, mulai dari
tanaman pertanian, tanaman hias, dan buah.
 Adapun ciri dari pupuk yang sudah jadi yaitu jika kita membuka tutup media
pengomposan maka tidak akan tercium bau busek, begitupun dengan tekstur
pupuk yang menyerupai tanah.
 Sebelum menggunakannya, kita harus menyaringnya terlebih dahulu untuk
memisahkannya dari kotoran ataupun pupuk yang menggumpal.

Bab 2. Teknik Pengemasan (Packing)

Kompos yang telah jadi sebaiknya disimpan dalam 1 hingga 2 bulan agar dapat
mengurangi unsur beracun, walaupun penyimpanan ini akan menyebabkan terjadinya

3
sedikit kehilangan unsur yang diperlukan seperti nitrogen, tetapi biasanya kompos
yang disimpan dahulu lebih baik, penyimpanan kompos harus dilakukan dengan hati-
hati, terutama yang harus dijaga adalah:

 Jaga kelembabannya jangan sampai < 20% dari bobotnya.


 Jaga jangan sampai kena sinar matahari lansung (ditutup).
 Jaga jangan sampai kena air atau hujan secara langsung (ditutup).
 Jika hendak dikemas, pilih bahan kemasan yang kedap udara dan tidak mudah
rusak, bahan kemasan tidak tembus cahaya matahari lebih baik.

Kompos ialah bahan yang apabila berubah, tidak dapat kembali dalam keadaan
semula (Ireversible), apabila kompos mengering, unsur hara yang terkandung
didalamnya akan ikut hilang bersama dengan air dan jika kompos ditambahkan air
maka unsur hara yang hilang tadi tidak dapat kembali lagi.

Demikian juga dengan pengaruh air hujan, apabila kompos kehujanan, unsur hara
akan larut dan terbawa air hujan, kemasan kompos sebaiknya bahan yang kedap
adalah untuk menghindarkan kehilangan kandungan air, kemasan yang baik akan
membuat kompos dapat bertahan sampai lebih dari 3 tahun.

Gambar 1. Pengemasan Pupuk Kompos

Bab 3. Pemasaran (Marketing)

Target konsumen yang disasar pada peluang kompos adalah para petani dan
pecinta tanaman tentunya. Bila di daerah Anda ada kumpulan kelompok tani, Anda
bisa coba membuka jaringan komunikasi dengan mereka agar bisa menjadi pemasok

4
pupuk organik di kelompok tani tersebut. Strategi pemasaran ini cukup efektif, karena
satu kelompok tani umumnya membawahi beberapa anggota. Jadi, seperti istilah
“Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui” ketika Anda berhasil menggandeng
satu kelompok tani maka tidak mustahil bila Anda mendapatkan jalan kepuluhan
anggotanya yang notabene adalah para petani.

Langkah berikutnya yang bisa Anda jalankan yakni menawarkan langsung ke


target kosumen yang dimaksud atau bisa juga menjalin kerjasama dengan para agen,
pengecer pupuk dan beberapa toko pertanian yang ada di sekitar Anda. Sistem
kerjasama yang Anda tawarkan bisa berupa titip jual (konsinyasi), jual putus, ataupun
sistem pre order (ketika ada konsumen yang order pupuk kompos, maka mitra akan
memesannya dari Anda). Untuk satu kilogram pupuk kompos biasanya dihargai
sekitar Rp 1.000,00 - Rp 1.900,00/ kg, tiap daerahnya berbeda-beda. Untuk
memperbanyak jumlah produksi kompos organik, maka media pengomposan juga
harus lebih dari 2 lobang bak.

DAFTAR PUSTAKA

Yulipriyanto, Hieronymus. 2010. Biologi Tanah dan Cara


Pengelolaannya.Yogyakarta : Graha Ilmu.

file:///Users/UJ/Downloads/dokumen.tips_teknik-penyimpanan-kompos.pdf

https://www.bertani.co.id/cara-membuat-pupuk-kompos-dari-daun-kering/

5
http://bagusbisnisku.blogspot.com/2017/05/strategi-jitu-pemasaran-pupuk-
kompos.html

Anda mungkin juga menyukai