RJJJJRHSGGFG
RJJJJRHSGGFG
Setelah dilakukan TAK Stimulasi Persepsi: Resiko Perilaku Kekerasan klien sangat
antusias dan kooperatif selama kegiatan berlangsung. Dari keempat pasien, yaitu Hendra,
Hidayati, Lisa, dan Ridha, , semua klien ini dapat menyebutkan penyebab terjadinya PK, dan
klien juga mampu menyebutkan tanda dan gejala yang dialami pasien pada saat terjadinya PK.
2. Sesi 2: Mencegah perilaku kekerasan melalui kegiatan fisik.
Format Evaaluasi Pasien
No Nama Klien Menyebutkan Melakukan Menemonstrasikan
Kegiatan kegiatan fisik 2 kegiatan fisik
Sehari-hari yang dapat yang dapat
mencegak PK mencegah PK
1 Tn. Hendra Olahraga (lari) Mandi,
becocok tanam
2 Ny. Hidayati Memasak, Sholat, nyanyi
makan, mandi
3 Ny. Ridha Mandi, BAK, Menggambar,
BAB memasak
4 Ny. Mila Berdo’a, Menyapu
cerita/curhat halaman
Setelah dilakukan TAK stimulasi persepsi: perilaku kekerasan pada sesi tiga yaitu
mencegah perilaku kekerasan sosial, klien sangat antusias dan kooperatif selama kegiatan
berlangsung. Dari keempat pasien, yaitu Ahnaf Ma’ruf Mahendra, Hidayati Fitri, Ridha
Nadini, Nurkhalisa Putri Azzahra, semua klien ini dapat memperagakan meminta sesuatu
kepada orang lain tanpa memaksa, memperagakan cara menolak yang baik, serta mampu
memperagakan cara mengungkapkan emosi atau rasa sakit hati pada orang lain tanpa
kemarahan dan perilaku kekerasan. Terapis dan co-terapis menganjurkan klien untuk melatih
cara mencegah perilaku kekerasan sosial.
Gambar 1. (Leader dan Co-leader sedang memperagakan cara meminta tanpa memaksa)
Gambar 2 (Peserta terlihat memperhatikan leader dan co-leader yang sedang mempraktikkan
cara meminta tanpa memaksa)