Laporan Praktikum Immunoserologi Materi: Pemeriksaan Aso
Laporan Praktikum Immunoserologi Materi: Pemeriksaan Aso
Laporan Praktikum Immunoserologi Materi: Pemeriksaan Aso
IMMUNOSEROLOGI
MATERI : PEMERIKSAAN ASO
Dosen pembimbing
Retno Martini, S.Si, M.Biomed
Rizana Fajrunn’imah., S.Si, M.Biomed
Ican Nurhanifah
NIM P3.73.34.2.16.016
D IV Analis Kesehatan
Poltekkes Kemenkes Jakarta III
2017
Hari/Tanggal : Senin, 30 Oktober 2017
Pendahuluan
ASO (Anti-StreptolysinO) adalah suatu tes untuk mengukur titer antibodi sebagai
penanda apakah pernah terinfeksi dengan bakteri Streptococcus beta hemolyticus. ASO dinilai
bermakna bila titernya > 200. Memang biasanya bakteri tersebut dapat menyebabkan infeksi
amandel atau farings. Yang dikhawatirkan dengan peningkatan ASO adalah dapat menimbulkan
komplikasi ke jantung dan ginjal. Untuk melakukan pemeriksaan ini, pasien diminta untuk tidak
makan maupun minum selama 6 jam
ASO ( anti-streptolisin O) merupakan antibodi yang paling dikenal dan paling sering
digunakan untuk indikator terdapatnya infeksi streptococcus. Lebih kurang 80 % penderita
demam reumatik / penyakit jantung reumatik akut menunjukkan kenaikkan titer ASO ini; bila
dilakukan pemeriksaan atas 3 antibodi terhadap streptococcus, maka pada 95 % kasus demam
reumatik / penyakit jantung reumatik didapatkan peninggian atau lebih antibodi terhadap
streptococcus.
Hasil pemeriksaan yang negatif berarti tidak ada infeksi streptococcus. Dianjurkan agar
melakukan pemeriksaan ulang dalam waktu 2-4 minggu setelah pemeriksaan pertama, karena
hasil pemeriksaan seringkali berubah menjadi positif pada pemeriksaan kedua. Hasil
pemeriksaan ASO yang positif berarti ada infeksi streptococcus, walaupun mungkin sama sekali
tidak merasakan gejala apapun. Hasil pemeriksaan ASO akan tetap positif selama 2-4 bulan
setelah infeksi terjadi.
Diagnosa demam rematik/ melewati beberapa fase dan manifestasi klinisnya kurang
spesifik. fase awal: Penderita biasanya mengalami keluhan yang tidak khas, seperti nyeri
kerongkongan, demam, kesulitan makan dan minum, lemas, sakit kepala, dan batuk. Pada fase
ini, kebanyakan penderita hanya didiagnosa mengalami penyakit flu atau amandel (tonsilitis) dan
biasanya diberikan obat-obat penurun panas dan penghilang rasa sakit. Demam rematik mulai
bisa diindikasikan jika penderita beberapa minggu kemudian mengalami keluhan dengan keluhan
yang lebih spesifik dan serius, terutama yang berkaitan dengan sendi, jantung, dan saraf.
Demam rematik adalah penyakit sistemik yang mempengaruhi jaringan ikat peri-
arteriol Hal ini diyakini disebabkan oleh antibodi reaktivitas silang. Reaktivitas silang ini adalah
reaksi hipersensitivitas tipe II dan disebut mimikri molekuler. Biasanya, reaktif sel B tetap
anergik di pinggiran tanpa sel co-stimulasi T. Selama infeksi Streptococcus, antigen presenting
membantu sel dewasa seperti sel B menyajikan antigen bakteri ke sel CD4-T yang
berdiferensiasi menjadi sel-sel T2. Sel T2 Helper kemudian mengaktifkan sel B menjadi sel
plasma dan menginduksi produksi antibodi terhadap dinding sel Streptococcus. Namun antibodi
juga dapat bereaksi terhadap miokardium dan sendi, menghasilkan gejala demam rematik.
Streptococcus pyogenes Grup A memiliki dinding sel yang terdiri dari polimer bercabang
yang kadang-kadang mengandung protein M yang sangat antigenik. Antibodi sistem kekebalan
tubuh menghasilkan terhadap protein M yang dapat menyeberangi bereaksi dengan jantung
myosin protein myofiber, glikogen otot jantung dan sel-sel otot polos pembuluh darah,
merangsang pelepasan sitokin dan kerusakan jaringan. Namun, satu-satunya reaksi silang yang
terbukti adalah dengan jaringan ikat perivaskular. Peradangan ini terjadi melalui lampiran
langsung komplemen dan Fc perekrutan reseptor-dimediasi neutrofil dan makrofag. Badan
Aschoff Karakteristik, terdiri dari kolagen eosinophilic bengkak dikelilingi oleh limfosit dan
makrofag dapat dilihat pada cahaya mikroskop. Makrofag yang lebih besar dapat menjadi sel
Anitschkow atau Aschoff sel raksasa. Lesi katup rematik akut juga dapat melibatkan reaksi
imunitas seluler sebagai lesi ini terutama mengandung sel-sel T-helper dan makrofag.
Pada demam rematik akut, lesi ini dapat ditemukan di setiap lapisan jantung dan
karenanya disebut pancarditis. Peradangan dapat menyebabkan eksudat perikardial serofibrinous
digambarkan sebagai "roti-dan-mentega" perikarditis, yang biasanya sembuh tanpa sisa gejala.
Keterlibatan endocardium biasanya menghasilkan nekrosis fibrinoid dan pembentukan veruka
sepanjang garis penutupan katup jantung sisi kiri. Proyeksi berkutil timbul dari deposisi,
sedangkan lesi subendokard dapat menyebabkan thickenings tidak teratur disebut MacCallum
plak.
Uji Laboratoriom:
Penanganan
Prinsip : Anti streptolysin O yang terdapat dalam serum bila ditambah dengan
reagen antigen streptolysin O akan membentuk aglutinasi
Alat
Stik pengaduk
mikropipet
Bahan
- Latex reagen
- Kontrol serum positif
- Kontrol serum negatif
- Serum
Cara kerja
:
1. 1 tetes kontrol positif dan kontrol negative diteteskan pada tiap lingkaran pada
permukaan slide.
2. Setiap lingkaran yang berisi reagen kontrol ditambahkan 1 tetes reagen latex, lalu campur
menggunakan dropstir. Setelah itu, dihomogenkan dengan menggoyaangkan slide.
3. Setelah 2 menit, terjadi aglutinasi pada kontrol positif dan tidak terjadi agltinasi pada
kontrol negative.
4. Setelah selesai mengerjakan kontrol positif dan negatif,, 50 µl sample diteteskan pada
permukaan slide.
5. Ditambahkan 50 µl reagen latex, dicampur mengunkana dropstir lalu dihomogenkan
dengan cara menggoyang slide selama 2 menit.
6. Diamati perubahan yang terjadi. Dan dibandingkan degan kontrol positif dan negatif..
Interpretasi hasil
Identitas pasien
Nama : sampel no 3
Kesimpulan
Hasil pemeriksaan aso sampel no. 3 dinyatakan terdapat ASO didalam serum.
2. Metode semi kuantitatif
Alat
mikropipet Tabung
Bahan
serum
reagen latex
Cara kerja
100 µl 100 µl
Volume sampel 50 µl 50 µl 50 µl
Pengenceran 200x2 200x4 200x8
200x No
Interpretasi hasil
Identitas pasien
Nama : sampel no 3
Hasil tetap positif (+) / tetap terdapat aglutinasi sampai pengenceran kelima.
Kesimpulan
Hasil pemeriksaan kehamilan pasien atas nama putri dengan metode aglutinasi dinyatakan
positif mengandung ASO dengan titer >1600 I.U/ml
LEMBAR PENGESAHAN
Mahasiswa
Ican Nurhanifah