Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM MINERAL OPTIK& PETROGRAFI

Acara IV :Pengenalan Mineral Dalam Batuan Nama : Annisa Miltry P G


Sedimen
Hari/tgl: Kamis, 10 Oktober 2019 NIM : F 121 17 023

No Urut : 01
NIKOL SEJAJAR
No.Peraga : PTA 14
Warna Absorbsi : Tidak berwarna
Bentuk : Subhedral
Belahan : Tidak ada
Pecahan : Tidak ada
Pleokroisme : Tidak ada
Relief : Tinggi
Intensitas : Tinggi
1 𝑚𝑚 1 𝑚𝑚
Ukuran Mineral : 𝐵𝑠 = 10 × 4 = = 0.025 mm NIKOL SILANG
100

𝐷𝑀𝑃 = 𝐵𝑠 × 𝑧
= 0.025 × 36
= 0,9 𝑚𝑚
Warna interferensi : Kuning kehijauan
Bias Rangkap : 0,019 (Orde II)
Sudut Gelapan : 58°
Jenis Gelapan : Miring
Kembaran : Tidak ada
Nama Mineral : Kuarsa (SiO2)
Keterangan :
Pada praktikum mineral optik dan petrografi yang telah dilakukan pada hari
Kamis tanggal 10 Oktober 2019 di Laboratorium menggunakan mikroskop
polarisasi, dilakukan 2 metode pengamatan yaitu nikol sejajar dan nikol silang.
Pada metode nikol sejajar memiliki parameter warna absorpsi, bentuk mineral,
belahan, pecahan, pleokroisme, relief, intensitas, dan ukuran mineral. Sedangkan
pada metode nikol silang memiliki parameter warna interferensi, bias rangkap,
sudut gelapan, jenis gelapan dan kembaran. Warna absorpsi adalah warna cahaya
yang melewati sumbu indikatrik yang sedang bergetar sejajar dengan arah
polarisator. Warna absorpsi diamati pada pengamatan nikol sejajar. Pengamatan
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK& PETROGRAFI

Acara IV :Pengenalan Mineral Dalam Batuan Nama : Annisa Miltry P G


Sedimen
Hari/tgl: Kamis, 10 Oktober 2019 NIM : F 121 17 023
bentuk mineral secara optik dilakukan dengan melihat bentuk mineral dalam
kondisi dua dimensi. Bentuk mineral diamati dengan melihat atau mengamati
bidang-bidang batas ataupun garis batas dari mineral tersebut. Belahan (cleavage)
adalah apabila terdapat bidang-bidang berbentuk lurus dengan arah tertentu sesuai
dengan bentuk kristalnya. Pecahan (fracture) adalah bidang-bidang kecil dari
mineral yang tidak lurus dengan arah yang tidak teratur dan tidak terkontrol oleh
struktur atomnya. Pleokroisme adalah gejala dimana jika cahaya yang melewati
sumbu indikatrik suatu mineral dengan kenampakan warna yang berbeda, maka
apabila meja obyek diputar lebih dari 90⁰, maka mineral tersebut akan
menampakkan lebih dari satu warna. Pleokroisme dibagi dalam dua jenis yaitu
Dwikroik yang dicirikan oleh dua warna yang berbeda (mineral dengansisitim
kristal hexagonal dan tetragonal). Sedangkan pleokroisme Trikroik dicirikan oleh
perubahan tiga warna yang berbeda (mineral dengan sistem kristal ortorombik,
monoklin,dan triklin). Relief adalah kenampakkan yang timbul akibat adanya
perbedaan indeks bias antara suatu mineral dengan media yang terdapat di
sekitarnya, karena pada umumnyaperekat sayatan tipis adalah balsam kanada, maka
skala relief pembandingnya adalah balsam kanada. Intensitas adalah penyerapan
cahaya pada suatu objek yaitu mineral, ketika suatu objek di berikan cahaya dapat
kita lihat bahwa semakin terang objek mineral tersebut maka semakin tinggi
intensitas dari mineral tersebut. Ukuran mineral dihitung dari perkalian perbesaran
lensa okuler dan lensa obyektif, dapat pula langsung dengan mikrometer obyek atau
penggaris. Warna interferensi adalah kenampakan wama sebagai manifestasi dari
perbedaan panjang gelombang dua vektor cahaya yang bergetar saling tegak lurus
yang melewati lintasan sayatan tipis kristal dengan kecepatan yang berbeda yang
diteruskan melalui lensa analisator kepada mata pengamat. Bias rangkap adalah
cahaya yang masuk dalam media anisotrop akan dibebaskan menjadi 2 sinar yang
bergetar dalam 2 bidang yang saling tegak lurus. Sudut gelapan adalah sudut yang
dibentuk oleh sumbu panjang kristalografi dengan sumbu indikatrik mineral, baik
sinar cepat maupun sinar lambat. Jenis gelapan adalah ketentuan yang dapat kita
lihat dari hasil nilai sudut gelapan. Kembaran adalah lembar-lembar yang
memperlihatkan warna interferensi dan pemadaman yang berbeda.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan didapatkan pada nomor peraga PTA 14
warna absorpsi tidak berwarna, bentuk mineral subhedral, tidak memiliki belahan,
tidak memiliki pecahan, tidak terdapat pleokroisme, relief mineral tinggi, intensitas
tinggi, ukuran mineral 0,9 mm, warna interferensi kuning kehiijauan, bias rangkap
0,019 (Orde II), sudut gelapan 58°, jenis gelapan miring, tidak memiliki kembaran.
Dari hasil deskripsi sifat optik mineral didapatkan dan melihat referensi yang ada
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK& PETROGRAFI

Acara IV :Pengenalan Mineral Dalam Batuan Nama : Annisa Miltry P G


Sedimen
Hari/tgl: Kamis, 10 Oktober 2019 NIM : F 121 17 023
diketahui mineral yang dideskripsi adalah kuarsa. Kuarsa diketahui karena
memiliki sifat optik yang khas yaitu warna absorbsi tidak berwarna, tidak memiliki
belahan, tidak terdapat pleokroisme, bias rangkap 0,019 (Orde II), sudut gelapan
58°, jenis gelapan miring, dan tidak memiliki kembaran.
Kuarsa memiliki rumus kimia SiO2, terbentuk lagsung dari proses pembekuan
magma yang bersifat asam pada suhu sekitar 600º. Awalnya magma mengintrusi
batuan dipermukaan dan menghasilkan gejala-gejala intrusi sehingga terbentuklah
mineral-mineral yang bersifat holokristalin dan asam. Kemudian seiring dengan
penurunan suhu karena penyerapan panas oleh batuan yang dilaluinya serta
penurunan tekanan akibat semakin menjauhnya magma dari dapur magma dan
pengaruh gravitasi sehingga memasuki tahap pada suhu pembentukan kristal
kuarsa, selanjutnya terbentuklah mineral kuarsa dengan kondisi tertentu sehingga
membentuk tekstur yang tertentu pula.

PRAKTIKAN ASISTEN

Annisa Miltry Putri Geis Andi Basrullah


F 121 17 023 F 121 16 053
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK& PETROGRAFI

Acara IV :Pengenalan Mineral Dalam Batuan Nama : Annisa Miltry P G


Sedimen
Hari/tgl: Kamis, 10 Oktober 2019 NIM : F 121 17 023

No Urut : 02
NIKOL SEJAJAR
No.Peraga : RF/AND/17
Warna Absorbsi : Coklat muda
Bentuk : Euhedral
Belahan : 1 Arah
Pecahan : Tidak ada
Pleokroisme : Dwikroik
Relief : Sedang
Intensitas : Sedang
1 𝑚𝑚 1 𝑚𝑚
Ukuran Mineral : 𝐵𝑠 = 10 × 4 = = 0.025 mm NIKOL SILANG
40

𝐷𝑀𝑃 = 𝐵𝑠 × 𝑧
= 0.025 × 37
= 0,925 𝑚𝑚
Warna interferensi : Orange
Bias Rangkap : 0,024 (Orde III)
Sudut Gelapan : 58°
Jenis Gelapan : Miring
Kembaran : Tidak ada
Nama Mineral : Muscovite (KAl2(OH)2(AlSi3O10)
Keterangan :

Pada praktikum mineral optik dan petrografi yang telah dilakukan pada hari
Kamis tanggal 10 Oktober 2019 di Laboratorium menggunakan mikroskop
polarisasi, dilakukan 2 metode pengamatan yaitu nikol sejajar dan nikol silang.
Pada metode nikol sejajar memiliki parameter warna absorpsi, bentuk mineral,
belahan, pecahan, pleokroisme, relief, intensitas, dan ukuran mineral. Sedangkan
pada metode nikol silang memiliki parameter warna interferensi, bias rangkap,
sudut gelapan, jenis gelapan dan kembaran. Warna absorpsi adalah warna cahaya
yang melewati sumbu indikatrik yang sedang bergetar sejajar dengan arah
polarisator. Warna absorpsi diamati pada pengamatan nikol sejajar. Pengamatan
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK& PETROGRAFI

Acara IV :Pengenalan Mineral Dalam Batuan Nama : Annisa Miltry P G


Sedimen
Hari/tgl: Kamis, 10 Oktober 2019 NIM : F 121 17 023
bentuk mineral secara optik dilakukan dengan melihat bentuk mineral dalam
kondisi dua dimensi. Bentuk mineral diamati dengan melihat atau mengamati
bidang-bidang batas ataupun garis batas dari mineral tersebut. Belahan (cleavage)
adalah apabila terdapat bidang-bidang berbentuk lurus dengan arah tertentu sesuai
dengan bentuk kristalnya. Pecahan (fracture) adalah bidang-bidang kecil dari
mineral yang tidak lurus dengan arah yang tidak teratur dan tidak terkontrol oleh
struktur atomnya. Pleokroisme adalah gejala dimana jika cahaya yang melewati
sumbu indikatrik suatu mineral dengan kenampakan warna yang berbeda, maka
apabila meja obyek diputar lebih dari 90⁰, maka mineral tersebut akan
menampakkan lebih dari satu warna. Pleokroisme dibagi dalam dua jenis yaitu
Dwikroik yang dicirikan oleh dua warna yang berbeda (mineral dengansisitim
kristal hexagonal dan tetragonal). Sedangkan pleokroisme Trikroik dicirikan oleh
perubahan tiga warna yang berbeda (mineral dengan sistem kristal ortorombik,
monoklin,dan triklin). Relief adalah kenampakkan yang timbul akibat adanya
perbedaan indeks bias antara suatu mineral dengan media yang terdapat di
sekitarnya, karena pada umumnyaperekat sayatan tipis adalah balsam kanada, maka
skala relief pembandingnya adalah balsam kanada. Intensitas adalah penyerapan
cahaya pada suatu objek yaitu mineral, ketika suatu objek di berikan cahaya dapat
kita lihat bahwa semakin terang objek mineral tersebut maka semakin tinggi
intensitas dari mineral tersebut. Ukuran mineral dihitung dari perkalian perbesaran
lensa okuler dan lensa obyektif, dapat pula langsung dengan mikrometer obyek atau
penggaris. Warna interferensi adalah kenampakan wama sebagai manifestasi dari
perbedaan panjang gelombang dua vektor cahaya yang bergetar saling tegak lurus
yang melewati lintasan sayatan tipis kristal dengan kecepatan yang berbeda yang
diteruskan melalui lensa analisator kepada mata pengamat. Bias rangkap adalah
cahaya yang masuk dalam media anisotrop akan dibebaskan menjadi 2 sinar yang
bergetar dalam 2 bidang yang saling tegak lurus. Sudut gelapan adalah sudut yang
dibentuk oleh sumbu panjang kristalografi dengan sumbu indikatrik mineral, baik
sinar cepat maupun sinar lambat. Jenis gelapan adalah ketentuan yang dapat kita
lihat dari hasil nilai sudut gelapan. Kembaran adalah lembar-lembar yang
memperlihatkan warna interferensi dan pemadaman yang berbeda.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan didapatkan pada nomor peraga
RF/AND/17 warna absorpsi coklat muda, bentuk mineral euhedral, belahan 1 arah,
tidak memiliki pecahan, memiliki pleokroisme dwikroik, relief mineral sedang,
intensitas sedang, ukuran mineral 0,925 mm, warna interferensi orange, bias
rangkap 0,024 (Orde III), sudut gelapan 58°, jenis gelapan miring, tidak memiliki
kembaran.
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK& PETROGRAFI

Acara IV :Pengenalan Mineral Dalam Batuan Nama : Annisa Miltry P G


Sedimen
Hari/tgl: Kamis, 10 Oktober 2019 NIM : F 121 17 023
Dari hasil deskripsi sifat optik mineral didapatkan dan melihat referensi yang
ada diketahui mineral yang dideskripsi adalah muskovit. Muskovit diketahui
karena memiliki sifat optik yang khas yaitu warna absorbsi coklat muda, memiliki
belahan 1 arah, memiliki pleokroisme yaitu dwikroik, intensitas sedang, bias
rangkap 0,024 (Orde III), sudut gelapan 58°, jenis gelapan miring, dan tidak
memiliki kembaran.
Muskovit memiliki rumus kimia (KAl2(OH)2(AlSi3O10). Mineral mika ini
terbentuk dari pembekuan magma yang mengalami kristalisasi pada suhu yang
intermediet atau pada suhu sekitar 1000º C sehingga tebentuk pada batuan beku,
ketika tekumpul atau terakumulasi setelah menjadi materi sedimen akan berada
pada batuan sedimen, dan pada batuan metamorf dapat ditemukan karena mineral
ini tahan terhadap proses metamorfosanya sehingga dapat ditemukan di batuan
metamorf.

PRAKTIKAN ASISTEN

Annisa Miltry Putri Geis Andi Basrullah


F 121 17 023 F 121 16 053
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK& PETROGRAFI

Acara IV :Pengenalan Mineral Dalam Batuan Nama : Annisa Miltry P G


Sedimen
Hari/tgl: Kamis, 10 Oktober 2019 NIM : F 121 17 023

No Urut : 03
NIKOL SEJAJAR
No.Peraga : SY 3.360
Warna Absorbsi : Putih kekuningan
Bentuk : Anhedral
Belahan : 1 Arah
Pecahan : Rata
Pleokroisme : Tidak ada
Relief : Sedang
Intensitas : Sedang
1 𝑚𝑚 1 𝑚𝑚
Ukuran Mineral : 𝐵𝑠 = 10 × 10 = = 0.01 mm NIKOL SILANG
100

𝐷𝑀𝑃 = 𝐵𝑠 × 𝑧
= 0.01 × 21
= 0,21 𝑚𝑚
Warna interferensi : Hijau-Putih
Bias Rangkap : 0,005 (Orde I)
Sudut Gelapan : 53°
Jenis Gelapan : Miring
Kembaran : Tidak ada
Nama Mineral : Ortoklas (K,Na)AlSi3O8)
Keterangan :

Pada praktikum mineral optik dan petrografi yang telah dilakukan pada hari
Kamis tanggal 10 Oktober 2019 di Laboratorium menggunakan mikroskop
polarisasi, dilakukan 2 metode pengamatan yaitu nikol sejajar dan nikol silang.
Pada metode nikol sejajar memiliki parameter warna absorpsi, bentuk mineral,
belahan, pecahan, pleokroisme, relief, intensitas, dan ukuran mineral. Sedangkan
pada metode nikol silang memiliki parameter warna interferensi, bias rangkap,
sudut gelapan, jenis gelapan dan kembaran. Warna absorpsi adalah warna cahaya
yang melewati sumbu indikatrik yang sedang bergetar sejajar dengan arah
polarisator. Warna absorpsi diamati pada pengamatan nikol sejajar. Pengamatan
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK& PETROGRAFI

Acara IV :Pengenalan Mineral Dalam Batuan Nama : Annisa Miltry P G


Sedimen
Hari/tgl: Kamis, 10 Oktober 2019 NIM : F 121 17 023
bentuk mineral secara optik dilakukan dengan melihat bentuk mineral dalam
kondisi dua dimensi. Bentuk mineral diamati dengan melihat atau mengamati
bidang-bidang batas ataupun garis batas dari mineral tersebut. Belahan (cleavage)
adalah apabila terdapat bidang-bidang berbentuk lurus dengan arah tertentu sesuai
dengan bentuk kristalnya. Pecahan (fracture) adalah bidang-bidang kecil dari
mineral yang tidak lurus dengan arah yang tidak teratur dan tidak terkontrol oleh
struktur atomnya. Pleokroisme adalah gejala dimana jika cahaya yang melewati
sumbu indikatrik suatu mineral dengan kenampakan warna yang berbeda, maka
apabila meja obyek diputar lebih dari 90⁰, maka mineral tersebut akan
menampakkan lebih dari satu warna. Pleokroisme dibagi dalam dua jenis yaitu
Dwikroik yang dicirikan oleh dua warna yang berbeda (mineral dengansisitim
kristal hexagonal dan tetragonal). Sedangkan pleokroisme Trikroik dicirikan oleh
perubahan tiga warna yang berbeda (mineral dengan sistem kristal ortorombik,
monoklin,dan triklin). Relief adalah kenampakkan yang timbul akibat adanya
perbedaan indeks bias antara suatu mineral dengan media yang terdapat di
sekitarnya, karena pada umumnyaperekat sayatan tipis adalah balsam kanada, maka
skala relief pembandingnya adalah balsam kanada. Intensitas adalah penyerapan
cahaya pada suatu objek yaitu mineral, ketika suatu objek di berikan cahaya dapat
kita lihat bahwa semakin terang objek mineral tersebut maka semakin tinggi
intensitas dari mineral tersebut. Ukuran mineral dihitung dari perkalian perbesaran
lensa okuler dan lensa obyektif, dapat pula langsung dengan mikrometer obyek atau
penggaris. Warna interferensi adalah kenampakan wama sebagai manifestasi dari
perbedaan panjang gelombang dua vektor cahaya yang bergetar saling tegak lurus
yang melewati lintasan sayatan tipis kristal dengan kecepatan yang berbeda yang
diteruskan melalui lensa analisator kepada mata pengamat. Bias rangkap adalah
cahaya yang masuk dalam media anisotrop akan dibebaskan menjadi 2 sinar yang
bergetar dalam 2 bidang yang saling tegak lurus. Sudut gelapan adalah sudut yang
dibentuk oleh sumbu panjang kristalografi dengan sumbu indikatrik mineral, baik
sinar cepat maupun sinar lambat. Jenis gelapan adalah ketentuan yang dapat kita
lihat dari hasil nilai sudut gelapan. Kembaran adalah lembar-lembar yang
memperlihatkan warna interferensi dan pemadaman yang berbeda.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan didapatkan pada nomor peraga SY 3.360
warna absorpsi putih kekuningan, bentuk mineral anhedral, belahan 1 arah, pecahan
rata, tidak memiliki pleokroisme, relief mineral sedang, intensitas sedang, ukuran
mineral 0,21 mm, warna interferensi hijau tua dan putih, bias rangkap 00,05 (Orde
I), sudut gelapan 53°, jenis gelapan miring, tidak memiliki kembaran.
Dari hasil deskripsi sifat optik mineral didapatkan dan melihat referensi yang
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK& PETROGRAFI

Acara IV :Pengenalan Mineral Dalam Batuan Nama : Annisa Miltry P G


Sedimen
Hari/tgl: Kamis, 10 Oktober 2019 NIM : F 121 17 023
ada diketahui mineral yang dideskripsi adalah ortoklas. Ortoklas diketahui
karena memiliki sifat optik yang khas yaitu warna absorbsi putih kekuningan,
memiliki belahan 1 arah, tidak memiliki pleokroisme, intensitas sedang, bias
rangkap 0,005 (Orde I), sudut gelapan 53°, jenis gelapan miring, dan tidak memiliki
kembaran.
Ortoklas memiliki rumus kimia (K,Na)AlSi3O8). Mineral ortoklas merupakan
mineral feldspar dengan ion potasium di dalam struktur kristalnya. Pada umumnya
kelompok mineral ini terbentuk oleh proses pneumatolistis dan hydrothermal yang
membentuk urat pegmatite. Fase pneumatolityc adalah proses reaksi kimia dari gas
dan cairan dari magma dalam lingkungan yang dekat dengan magma. Dari sudut
geologi, ini disebut kontak metamorfisme, karena adanya gejala kontak antara
batuan yang lebih tua dengan magma yang lebih muda.

PRAKTIKAN ASISTEN

Annisa Miltry Putri Geis Andi Basrullah


F 121 17 023 F 121 16 053
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK& PETROGRAFI

Acara IV :Pengenalan Mineral Dalam Batuan Nama : Annisa Miltry P G


Sedimen
Hari/tgl: Kamis, 10 Oktober 2019 NIM : F 121 17 023

REFERENSI

MS, K. (1998). Penuntun Petrologi Fakultas Teknik Jurusan Teknik Geologi


Universitas Hasanuddin Makassar. Makassar.

Nugraha, F. I. (2014). ALBUM MINOP. Yogyakarta.

Tadulako, T. G. (2019). Penuntun Praktikum Mineralogi dan Petrografi Teknik


Geologi Universitas Tadulako. Palu.

Anda mungkin juga menyukai