Tugas Mata Kuliah Keperawatan KELUARGA Revisi
Tugas Mata Kuliah Keperawatan KELUARGA Revisi
Dosen Pembimbing :
Kelas 3D Semester VI
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Swt. atas selesainya Makalah
dukungan moral dan materi yang diberikan dalam menyusun makalah ini. Maka
1. Bapak Dr. M. Sajidin S.Kep, M.Kes. selaku ketua Stikes Bina Sehat PPNI
Mojokerto
2. Ibu Ana Zakiyah M.Kep. selaku ketua program studi S1 ilmu keperawatan
3. Ibu Dr. Siti Nur Kholifah, M.Kep,Sp. Kep.Kom selaku dosen pembimbing
mata kuliah Keperawatan Keluarga
4. Teman-teman kelompok 1 kelas D Program Studi S1 Ilmu Keperawatan
yang telah membantu untuk menyelesaikan Tugas Makalah ini.
Terima kasih atas dukungannya, dalam penulisan ini sangat disadari bahwa
Tugas Makalah ini tentu masih jauh dari kata sempurna, dikarenakan sangat
terbatasnya pengetahuan penulis. Oleh sebab itu, kritik dan saran sangat
Penulis
ii
DAFTAR ISI
1.3Tujuan2
2.1Pengertian ........................................................................................... 3
2.2Etiologi ............................................................................................... 4
2.3Patofisiologi ....................................................................................... 5
2.5PemeriksaanPenunjang ...................................................................... 9
2.6Komplikasi ....................................................................................... 10
3.2Pengkajian ........................................................................................ 11
iii
3.4Rumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga ..................................... 24
BAB 4 PENUTUP.................................................................................... 36
4.1Simpulan .......................................................................................... 36
4.2Saran ................................................................................................. 36
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
populasi dan jumlah kematian bayi karena penyakit ini adalah sekitar 3%.
kecacatan dan kematian. Salah satu penyakit Jantung yang cukup banyak adalah
struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang dibawa dari lahir yang terjadi
akibat adanya gangguan atau kegagalan perkembangan struktur jantung pada fase
sianotik lebih besar daripada yang sianotik, yakni sekitar 3 sampai 4 kali. Anak
yang mengidap PJB biasanya mengalami sesak napas saat pemberian ASI dan
selalu berkeringat pada dahi terutama dalam keadaan setelah melakukan aktifitas
fisik. Selain itu, anak-anak dengan PJB seringkali terganggu asupan makanannya
sehingga berdampak pula pada tumbuh-kembang anak. Dalam hal ini terdapat
1
kasus dalam suatu keluarga dimana salah satu anggota keluarga tersebut
menderita penyakit jantung bawaan, karena itu penulis dapat menyusun dan
1.3 Tujuan
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
3
dari kiri ke kanan,misalnya ventricular septal defect (VSD), atrial
septal defect (ASD) dan patent ductus arteriosus (PDA), dan (2)
PJB non sianotik dengan lesi obstruktif di jantung bagian kiri atau
kanan tanpa aliran pirau melalui sekat di jantung, misalnya,
aorticstenosis (AS), coarctatio aorta (CoA) dan pulmonary
stenosis (PS).
b. Penyakit Jantung Bawaan Sianotik
Pada PJB sianotikdidapatkan kelainan struktur danfungsi
jantung sedemikian rupasehingga sebagian atau seluruhdarah balik
vena sistemik yangmengandung darah rendah oksigenkembali
beredar ke sirkulasisistemik. Terdapat aliran pirau darikanan ke
kiri atau terdapatpercampuran darah balik venasistemik dan vena
pulmonalis.Sianosis pada mukosa bibir danmulut serta kuku jari
tangan dan kakidalah penampilan utama padagolongan PJB ini dan
akan terlihatbila reduce haemoglobin yangberedar dalam darah
lebih dari 5gram %. Bila dilihat dari penampilanklinisnya, secara
garis besarterdapat 2 golongan PJB sianotik,yaitu (1) dengan gejala
aliran darahke paru yang berkurang, misalnyaTetralogi of Fallot
(TF) dan PulmonalAtresia (PA) dengan VSD, dan (2)dengan gejala
aliran darah ke paruyang bertambah. MisalnyaTransposition of the
Great Arteries(TGA) dan Common Mixing.
2.2 Etiologi
4
Menurut (Rilantono, 2013). Etiologi penyakit jantung
bawaan bisa ditimbulkan oleh beberapa faktor. Salah satunya
disebabkan oleh faktor genetik dan maternal dimana saat ini
sebagai faktor-faktor yang paling berperan. Selain itu infeksi virus,
paparan radisasi, alkohol dan obat-obatan yang diminum pada ibu
hamil juga di duga sebagai penyebab penyakit jantung bawaan.
2.3 Patofisiologi
5
2.4 Manifestasi Klinis
DAP terjadi bila duktus tidak menutup bila bayi lahir. Penyebab
DAP bermacam-macam, bisa karena infeksi rubela pada ibu dan
prematuritasManifestasi klinis :Neonatus menunjukkan tanda-tanda
respiratori distres seperti mendengkur tacipnea dan retraksi. Sejalan
dengan pertumbuhan anak maka anak akan mengalami dyspnea, kardio
megali, hipertrofi ventrikuler kiri akibat penyesuaian jantung terhadap
peningkatan volume darah, adanya tanda ‘machinery type’. Murmur
jantung akibat aliran darah turbulen dari aorta melewati duktus
menetap. Tekanan darah sistolik mungkin tinggikarena pembesaran
ventrikel kiri.
6
b. Penyakit Jantung Bawaan Sianotik dengan vaskularisasi paru normal
Pada kelainan ini striktura terjadi diatas atau dibawah katup aorta.
Katupnya sendiri mungkin terkena atau retriksi atau tersumbat secara
total aliran darah.Manifestasi Klinis : Anak menjadi kelelahan dan
pusing sewaktu cardiac output menurun, tanda-tanda ini lebih nampak
apabila pemenuhan kebutuhan terhadap O2 tidak terpenuhi, hal ini
menjadi serius dapat rnenyebabkan kematian, ini juga ditandai dengan
adanya murmur sistolik yang terdengar pada batas kiri sternum,
diagnosa ditegakan berdasarkan gambaran ECG yang menunjukan
adanya hipertropi ventrikel kiri, dan dari kateterisasi jantung yang
menunjukan striktura.
- Stenosis Pulmonal (SP)
7
memeriksa kesehatannya, khususnya bila anak mengikuti kegiatan-
kegiatan olah raga.Manifestasi klinis :Ditandai dengan adanya
kenaikan tekanan darah, searah proksimal pada kelainan dan
penurunan secara distal. Tekanan darah lebih tinggi pada lengan
daripada kaki.Denyut nadi pada lengan terasa kuat, tetapi lemah pada
popliteal dan femoral. Kadang-kadang dijumpai adanya murmur
jantung lemah dengan frekuensi tinggi. Diagnosa ditegakkan dengan
cartography.
8
Apabila pembuluh pembuluh darah besar mengalami transposisi
aorta, arteri aorta dan pulmonal secara anatomis akan terpengaruh.
Anak tidak akan hidup kecuali ada suatu duktus ariosus menetap atau
kelainan septum ventrikuler atau atrium, yang menyebabkan
bercampurnya darah arteri-vena. Pada TGA terjadi perubahan tempat
kelurnya posisi aorta dan a.pulmonalis yakni aorta keluar dari ventrikel
kanan dan terletak di sebelah anterior a.pulmonalis, sedangkan
a.pulmonalis keluar dari ventrikel kiri terletak posterior terhadap
aorta.Akibatnya aorta menerima darah v. Sistemik dari vena kava,
atriumkanan, ventrikel kanan dan darah diteruskan ke sirkulasi
sistemik.Sedang darah dari vena pulmonalis dialirkan ke atrium kiri,
ventrikel kiri dan diteruskan ke a. Pulmonalis dan seterusnya ke
paru.Dengan demikian maka kedua sirkulasi sistemik dan paru tersebut
terpisah dan kehidupan hanya dapat berlangsung apabila ada
komunikasi antara 2 sirkulasi ini.Pada neonatus percampuran darah
terjadi melalui duktus arteriosus dan foramen ovale keatrium
kanan.Pada umumnya percampuran melalui duktus dan foramen ovale
ini tidak adekuat, dan bila duktus arteriosus menutup maka tidak
terdapat percampuran lagi di tempat tersebut, keadaan ini sangat
mengancam jiwa penderita.Manifesfasi klinis :Transposisi pembuluh-
pembuluh darah ini tergantung pada adanya kelainan atau stenosis.
Stenosis kurang tampak apabila kelainan merupakan PDA atau ASD
atau VSD, tetapi kegagalan jantung akan terjadi.
1. Foto thoraks : Melihat atau evaluasi adanya atrium dan ventrikel kiri
membesar secara signifikan (kardiomegali), gambaran vaskuler paru
meningkat.
2. Echokardiografi : Rasio atrium kiri tehadap pangkal aorta lebih dari 1,3:1
pada bayi cukup bulan atau lebih dari 1,0 pada bayi praterm (disebabkan
oleh peningkatan volume atrium kiri sebagai akibat dari pirau kiri ke
kanan).
9
3. Pemeriksaan laboratorium : Ditemukan adanya peningkatan hemoglobin
dan hematokrit (Ht) akibat saturasi oksigen yang rendah. Pada umumnya
hemoglobin dipertahankan 16-18 gr/dl dan hematokrit antara 50-65 %.
Nilai BGA menunjukkan peningkatan tekanan partial karbondioksida
(PCO2), penurunan tekanan parsial oksigen (PO2) dan penurunan PH.
2.6 Komplikasi
3. Aritmia
4. Endokarditis bakterialistis
5. Hipertensi
6. Hipertensi pulmonal
10
BAB 3
3.2 Pengkajian
A. Data Identitas
3. Komposisi keluarga :
11
4. An.M L Anak 2,5 th - Sakit
Genogram:
Keterangan :
: perempuan : tinggalserumah
12
4. Tipe keluarga : keluarga Bp. S merupakan tipe keluarga (Nuclear
family) yang terdiri Ayah, ibu, dan anak. Dimana ayah sebagai pencari
nafkah dan ibu sebagai ibu rumah tangga
seperti makan, bayar listrik, biaya sekolah An.S dan kontrol untuk
pengobatan An.M.
13
4. Coba yakinkan anak yang pertama atau tua, bahwa
mereka masih disayang dan dicintai setelah kehadiran
anak kedua.
5. Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga
10. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah
memenuhi kebutuhan kesehatan anggota keluarga, karena anggota
keluarga seperti An. M mempunyai penyakit jantung bawaan.
11. Riwayat keluarga inti :
Ibu D mengatakan belakangan ini An M jarang kambuh, Ibu D
mengatakan selalu memantau anaknya agar selalu minum obat
tepat waktu. Anak pertama tidak ada keluhan sakit.
C. Data Lingkungan
13. Karakteristik Rumah
Rumah Bp. S merupakan rumah permanen dengan ukuran panjang
16 meter dan lebar 8 meter. Rumah tersebut memiliki 2 kamar
tidur, 1 ruang keluarga, 1 ruang tamu, dapur, serta 1 kamar mandi
dan 1 WC.Lantai rumah terbuat dari semen, berdinding tembok,
dan beratap genting. Rumah ini memiliki 7 buah jendela dan 5
buah pintu, serta belum terdapat genting kaca sehingga
pencahayaan dan sirkulasi udara dalam rumah ini kurang baik.
Kebersihan rumah dan lingkungan sekitar baik. Keluarga
mengatakan pengelolaan sampah dengan cara di ambil tukang
sampah. Sumber air yang digunakan keluarga berasal dari air
PDAM, kualitas air yang digunakan keluarga Bp. S bersih, tidak
berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Jenis jamban yang
14
digunakan adalah leher angsa, jarak septic tank dengan sumber air
> 2 meter. Untuk sarana penerangan dalam rumah sehari-hari
keluarga Bp. S menggunakan listrik.
Denah rumah :
A U
B C B T
D S
F G
Keterangan :
C : kamar tidur 1 G : wc
15
yang pertama sekolah TK, anak yang ke 2 hanya bermain di rumah.
Keluarga Bp. S tinggal didaerah tersebut sejak 10 tahun yag lalu, rumah
milik sendiri.
D. Struktur Keluarga
16
anggota keluarga maupun dengan orang lain. Bp.S juga menerapkan sikap
sopan terhadap setiap tamu yang datang berkunjung ke rumah. Keluarga Bp.
S juga menerapkan norma atau adat yang ada di lingkungan sekitar misalnya
takziah, menjenguk tetangga yang sakit, kerja bakti dan membantu
tentangga yang memiliki hajat.
E. Fungsi Keluarga
17
Keluarga tahu banyak tentang PJB keluarga hanya tahu bahwa
jantung An. M bocor. Ibu juga mengerti apa yang tidak boleh dikonsumsi
maupun dilakukan oleh An.M dengan keadaan yang dialami.
b. Kemampuan keluarga mengambil tindakan yang tepat
Keluarga mengatakan penyakit yang dialami An. M adalah suatu hal
yang harus diobati karena bila berlanjut bisa mengganggu aktivitas
keseharian, dan keluarga memutuskan untuk membawa An. A ke rumah
sakit dokter menyarankan membawa An. M ke surabaya untuk melakukan
Kontrol rutin dan keluarga menuruti saran dokter karena untuk ke RSU
Dr. Soetomo Surabaya 3 bln sekali untuk kontrol.
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
(1) Pola pemberian nutrisi
Kebiasaan makan keluarga Bp.s tiga kali sehari, dengan menu
nasi, sayur, lauk (tahu, tempe).
18
digendong. Untuk minum obat An. M tidak pernah lupa, karena orang tua
selalu memberi obat secara teratur, yaitu 1X sehari.
d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan yang menunjang kesehatan
dan mencegah terjadinya sakit
Dalam keluarga Bp. S adalah seorang perokok. Pencahayaan dan
ventilasi dalam rumah Bp. S tidak cukup baik. Keluarga Bp. S mengetahui
betapa pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Untuk pencegahan
penyakit, rumah rutin disapu dua kali dalam sehari pagi dan sore. Selalu
membuka pintu dan jendela agar udara dalam rumah tetap masuk.
Menguras bak kamar mandi dua kali dalam seminggu.
e. Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan
Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan baik. Bila
ada anggota keluarga yang sakit biasanya datang ke puskesmas guna
periksa ataupun minta surat rujukan untuk ke rumah sakit.
19
kesehatan guna mendapatkan penanganan yang tepat, serta diiringi dengan
do’a memohon kesembuhan bagi anggota keluarga yang sakit.
G. Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan fisik pada setiap anggota keluarga
terutama yang diidentifikasi sebagai klien atau sasaran pelayanan
asuhan keperawatan keluarga
20
bersih bersih Simetris, Simetris
bersih
Bersih, tidak Bersih, tidak
ada karang ada karang Bersih, tidak
Leher gigi gigi ada karang
gigi
Tidak ada Simetris,
pemb. bersih
Tidak ada kelenjar tiroid Tidak ada
pemb. pemb. Bersih.
kelenjar tiroid kelenjar tiroid mukosa
lembab,
gigi atas
belum
tumb
sempurna
Tidak ada
pemb.
kelenjar
Vesikuler,per tiroid
Vesikuler,per gerakan dada Vesikuler,per
Thorak gerakan dada simetris gerakan dada tidak ada
simetris simetris retraksi
4. intercosta
e, tidak
ada
keluhan
Distensi BU saat
Distensi BU (-) Distensi BU bernafas
(-) 16x/mnt (-)
Abdomen 16x/mnt 18x/mnt Distensi
Bebas BU (-)
5. Bebas Bebas 10x/mnt
BAB:1x/hr
21
Bone BAB:1x/hr BAK:lancar BAB:1x/hari Bebas
BAK:lancar BAK:lancar
6. Genetalia BAB:1x/
hr
7. BAK:lan
car
H. Harapan Keluarga
Keluarga Bp S berharap agar An M dapat segera disembuhkan dan
keluarganya.
Penyebab Keluarga
masih sangat
bergantung
terutama ibunya
- keluarga
mengatakan jika
kambuh An.M
22
mengalami
penurunan BB
Data Obyektif:
di bawa ke pkm
terdekat
- Keluarga
mengatakan tidak
tahu banyak
tentang penyakit
An.M, keluarga
23
jantung An. M
bocor
Data Obyektif:
24
Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran
ditandai dengan
menyebabkan komplikasi
pemberian makanan,
menyediakan menu
seimbang
untuk ketidakseimbangan
membutuhkan banyak
25
waktu untuk
menyeimbangkannya
bukan masalah
nutrisinya.
Jumlah 5
mendapatkan penjelasan
komplikasi
26
diubah: Sebagian memberikan infromasi
membutuhkan perhatian
karena menentukan
penanganan dalam
memperbaiki kondisi
An.M
Jumlah 3 1/3
27
3.6 Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga
dilakukan tindakan
Setelah melakukan
keluarga mampu
kunjungan 5 x 60 menit
merawat anggota
keluarga dapat mencapai:
keluarga yang
mengalami Tuk 1 :
28
saja yang terjadi jika Verbal terjadi gangguan pada dapat menjelaskan kembali hasil diskusi
ada gangguan pada
nutrisi nutrisi
b. Menjelaskan penyebab
terjadinya gangguan
nutrisi pada penyakit Penyebab
jantung bawaan Verbal
gangguan tumbuh
kembang dikarenakan
Tuk 2
29
masalah gangguan
b. Mengambil keputusan
untuk mengatasi nutrisiyaitu :
dengan masalah Verbal
gangguan tumbuh
kembang 1.Terjadinya
muntah
2. Gangguan
saluran pencernaan
seperti : Stunting,
cacingan.
3. Keluarga
dapat mengambil
keputusan untuk
30
melakukan perawatan
pada An M dan
berupaya untuk
menghindari akibat
nutrisidengan
melakukan tindakan
perawat
Tuk 3 Keluarga
dapat menjelaskan
Keluarga mampu Jelaskan tentang manfaat pemberian
manfaat dari makanan 4 sehat 5 sempurna
melakukan tindakan untuk
pemberian manan 4 Jelaskan tentang apa saja yang termasuk
mengatasi dan mencegah
makanan 4 sehat 5 sempurna
sehat 5 sempurna
masalah Gangguan
31
Nutrisidengan: Seperti:
32
33
3.7 CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa
Implementasi Hari/tgl
Keperawatan
Asuhan Keperawatan Keluarga
Tuk 2
34
Tuk 3
35
BAB 4
PENUTUP
4.1 Simpulan
4.2 Saran
36
DAFTAR PUSTAKA
EGC.
37