Disign Pompa SRP API
Disign Pompa SRP API
Gb. A -1
P.N.PERTAMINA
DATA RESERVOIR
DATA PRODUKSI :
PERSOALAN PRODUKSI :
Dari Gb A-5
PF = PD/(SXN)
Dst
TABEL A-3
G. S.G. Fluida, SG rata-rata _0.976_______________
TABEL A - 8
__4975_ = ____2580_____ lb
Baris B
Baris D Baris 6
Baris 5 Baris 7
Baris E Baris C
Baris 9 Baris 3
Baris 4 Baris C
PERHITUNGAN Sp DAN PD :
Baris 12 Baris D
Baris 5 Baris 11
14 PD = 0.1166 × Sp × N × D2 = 0.1166 × _________ ×
Baris 13
1m = 3,281 ft
.
Baris 1 Baris C
KARAKTERISTIK OPERASI
Baris 20 Baris 7
(Baris D) / 2 Baris 22
Baris 16 (Baris 5) / 2
Baris 23 Luas
Baris J Baris 29
Baris 26 atau 31
34. HP Elektrik motor pada Nameplate (motor dengan high-slip y = 0,8 ; normal slip y = 0,6)
Rata-rata 0,7
METODA API
Tujuan : Menguraikan cara perencanaan pompa angguk (sucker rod pump) dan beberapa
analisanya.
Perencanaan
Metode dilakukan menurut petunjuk API RPI1L4 ini dimulai dengan mengisikan data
pada data sheet No. 1 (Gb. A – 1),misalnya data sumur, produksi, dll. Sedikit perhitungan
misalnya mencari kedalaman pemasangan pompa (setting depth), memilih unit pompa.
Ukuran plunger, kecepatan pompa, ukuran rod, dll dilakukan dan dituliskan pada bagian
atas data sheet No. 2 (Gb. A – 2). Gb. A – 3 memberikan besaran-besaran yang akan
diperlukan pada suatu disain.
Pada bagian atas data sheet tsb (Gb. A – 2) perlu diketahui pertama-tama laju aliran
yang diinginkan dan kedalaman pompanya.
A. Laju aliran yang diinginkan dapat dicari dari IPR (Gilbert atau Vogel), lalu efisiensi
pompa diperkirakan dari lapangan yang bersangkutan, atau dengan bantuan tabel a – 1.
Bila tidak pasti umumnya diambil 0.80. Displacement pompa adalah laju aliran yang
dialirkan pada 100% efisiensi.
Q 100 = Q yang diinginkan/ Efisiensi
B. Fluid level atau puncak cairan ditentukan biasanya 75 kaki dari pompa (seating nipple).
C. Kedalaman pompa ditentukan agar tidak terlalu kebawah (pasir) atau terlalu keatas
(interfensi gas). Ia juga tidak boleh terlalu dekat atau didepan perforasi. Untuk ini
dianjurkan untuk dipasang dengan lubang masuk (inlet) 300 – 1000 dibawah perforasi
atau minimal 2000 diatas perforasi. Praktek dilapangan sangat menentukan utnuk
pemasangan pompa ini, yang mana tergantung pada sifat fluida dan keadaan sumur serta
masa depan fluida levelnya.
D. Dengan mengetahui displacement dan kedalaman pompa, maka dari Gb. A – 4,5,6
(Composite Graph API Bull RPI1L4) dipilih unit yang sedikit diatas titik yang diketahui
bahwa Gb. A – 4,5,6 tersebut berasumsi bahwa level fluida sama dengan kedalaman
pompa, eff. 100 dan SG = 1, tubing diangker dan counterbalance sempurna. Umumnya
dipakai Gb. A – 5 (30000 psi). panjang streke (langkah) dipilih dari gambar yang sama
atua bisa diubah menurut manufacturer (biasanya ada 3 posisi).
E. Kecepatan pompa (pumping speed) dipilih dari Gb. A – 14 (Convetional), A – 15 (Air
Balance) dan A – 16 (Mark I1). Agar dibawah maksimumnya ARCO menganjurkan
penggunaan Gb. A – 15 untuk Comventional (harga maksimal untuk Air Balance). Untuk
Air Balance and Mark I1 dianjurkan penggunaan dibwa harga maksimal dari grafiknya
masing-masing. Walaupun beberapa buku 2,3 akhir-akhir ini mengatakan bahwa
kecepatan sinkron tidak penting untuk diperhatikan dalam disain, disini diusahakan agar
kecepatan tidak tepat sinkronnya (yaitu n=237000/Nb, dimana N= kecepatan pompa, L
panjang rod dan N bilangan bulat). Untuk ini disini hanya akan dihindari bilangan bulat
dengan ± 0.15.
F. Diameter plunger (D) dapat dicari dari tabel A-0 (ukuran maksimal pompa dan
sejenisnya) tergantung ukuran tubing dan barrelnya. Gb. 1 menunjukkan jenis/ type
pompa yang akan dipilih. Tabel A – 8 menunjukkan batas kemampuan (rating) unit
pompa API yang bersangkutan.
G. S. G. fluida dihitung dari der. API, dan minyak, SG air dan air.
H. Ukuran tubing didapat dari Data Sheet No. 1 sebelumnya.
I. Ukuran sucker rod didapat dari Gb. A – 4, A – 5 atau A – 6 tadi dan kombinasinya dicari
dari tambel A – 4. Misalnya 85 menunjukkan bahwa rodanya berukuran 8/8,7/8, 6/8 dan
5/8 atau 1,7/8, ¾, dan 5/8.
J. Service faktor tergantung dari lapangan ybs, API menganjurkan standard sebagai berikut:
Service Faktor
Api Grade C D
Lingkungan tidak korosive 1.00 1.00
Air Asin 0.65 0.90
H2S 0.50 0.70
Api Grade C adalah munimum tensile stress rod 90000 psi sedang D 115000 psi.
umumnya kita menggunakan Grade C.
Pengisian berikutnya adalah untuk nomor 1 sampai dengan 27 yang dibuat menurut
standard API.
FAKTOR DARI TABEL/ GAMBAR
1. Wr = Berat rata-rata rod (stang) diudara, 1b/ ft. untuk standard API dan
tanpa sinker bar Wr dicari dari tabel A- 4. Untuk non API atau dengan sinker
bar maka Wr = berat total diudara dibagi panjang total.
2. Er = Konstanta elastisitas rod, in/ 1b – ft. untuk standard API dicari dari
Dari tabel A – 4. Untuk non API Er = jumlah hasil kalli panjang tiap ukuran
rod dengan konstanta elastisitas (tabel A – 7), jumlah ini lalu dibagi dengan
panjang total rod.
3. fc = Faktor frekwensi rod string, merupakan fungsi dari panjang dan
susunan kombinasi rod pada tapered string dan = 1.0 bila bukan tapered (hanya
satu macam ukuran) untuk API lihat tabel A – 4, untuk non API lihat Gb. A –
13.
4. Et = Konstana elastisitas tubing, in/ 1b – ft, dari tabel A – 6. Bila ubing
Dianker ini = 0.
5. Fo = Beban total fluida (gross) di plunger. Dihitung dari PI gravity dan minyak, air,
dan SG air kalau tidak diketahui ambil 1.00. ini lalu dikalikan dengan luas
plunger dan tinggi kolom fluida.
6. I/kr = Konstanta elastisitas total rod string, in – 1b. yaitu sretch (perpanjangan) rod
per 1b beban.
7. Skr = Beban yang perlu untuk menyebabkan stretch pada rod string sepanjang
polished rod stroke S, yaitu S/ (I/Kr ) = S x Kr.
8. Fo/ Skr = Perbandingan tanpa dimensi beban total fluida di flunger dengan beban (1b)
yang perlu untuk menyebabkan strech sepanjang S.
9. N/No = Kecepatan pompa tanpa dimensi dengan rod string yang bukan tapered. Yaitu
hasil kali kecepatan pompa N dengan penjang non – tapered dibagi 245000.
Konstana ini diturunkan dengan asumsi bahwa kecepatan suara di non-patered
string tersebut 16300 ft/ detik.
10. N/No1 = Kecepatan pompa tanpa dimensi dengan tapered rod (bersusun/ kombinasi
ukuran). Yaitu pumping speed tanpa dimensi non tapered debagi dengan faktor
frekwensi yang tapered. Untuk non tapered frekwensi faktor = 1.0.
11. I/kt = Konstanta elastisitas bagian tubing yang tak diangker. Yaitu hasil kali
konstanta elastisitas tubing dengan panjang rod string. Bila dipasang anker,
tubing strech = 0.
PERHITUNGAN Sp dan PD
12. Sp./S = Faktor plunger stroke (Gb. A – 7) dicari dengan menggunakan F/ SK dan
N/No1.
13. Sp = Plunger stroke efektif = plunger stroke sebenarnya yang terjadi didasar sumur.
Yaitu hasil kali faktor strech tubing (kalau dipasang anker strech tubing = 0).
14. PD = Displacement pompa, B/D. yaitu hasil kali konstanta 0.1166 kali plunger
stroke efektif Sp kali kecepatan pompa N kali Kwadrat diameter plunger c.
Catatan: pada jangka 14 ini, bila displacement pompa ternyata lebih kecila dari yang
diinginkan (baris A diatas), maka data pada B – J (atau A-J) diubah langkah 1 – 1 kecepatan
pompa yang diubah. Kalau perbedaan besar maka diameter plunger, panjang stroke dan
kecepatan pompa yang diubah.
15. W = Berat rod diudara, yaitu unit berat rata-rata kali panjang rod.
16. Wrf = Berat rod didalam fluida (dengan adanya gaya keatas archimedes). Yaitu hasil
kali berat rod diudara dan bouyancy (gaya keatas) fluida. Bila SG = 1.0, faktor
bouyancy ini = 0.872.
17. Wr/Skr = Perbandingan tanpa dimensi antara berat rod difluida terhadap beban yang
menyebabkan strech rod string = polished rod sroke S.
18. F1/S = Faktor peak polished rod load (faktor beban maksimal ploished rod), dari Gb.
A – 8.
19. F2/Skr = Faktor polished rod minimum dari Gb. A – 9.
20. 2T/S2kr = Faktor peak torquet (torque maksimal) dari Gb. A – 10.
21. F3/Skr = Faktor daya kuda polished rod (polished rod HP), Gb. A – 11
22. Ta = Faktor perubahan torque (torque adjustment fakctor) untuk Wrf/Skr bukan 0.3.
dicari dari Gb. A – 12 dan b. Disitu bisa dihitung atau dengan membaca dan
dari Gb. A – 12a tersebut, dan dimasukan ke Gb. A – 12b.
HITUNG KARAKTERISTIK OPERASI:
23. PPRL = Peak polished rod load = beban polished rod minimum
= Wrf + (F1/Skr) x sk r
24. MPRL = Minimum polished rod load = beban polished rod minimum
= Wrf + (F2/Skr) x sk r
26. PRHP = Polished rod H.P. = Daya kuda Polished rod untuk conventation 1.
= (F3/Skr) x sk r x S x N x 2.53 x 10-6