Anda di halaman 1dari 13

PERENCANAN POMPA ANGGUK DGN METHODA API

Gb. A -1

P.N.PERTAMINA

DATA SHEET No.1 PERENCANAAN POMPA ANGGUK (SRP)

DATA RESERVOIR

SUMUR : TM UIR Tanggal : 14 JUNI 2008

UNIT : SBU LAPANGAN : MARPOYAN OLEH : MHS

FORMASI : A JENIS FORMASI : BT PSR UMUR SUMUR (kira kira) :8 TH

JENIS DRIVE : WATER DRIVE KERJA ULANG (WORKOVER) TERAKHIR : -

DATA PRODUKSI :

STATUS SUMUR SEKARANG : MATI

CASING : UKURAN 5,5 BERAT :17 LB/FT DIPASANG SAMPAI :

KEDALAMAN SUMUR ,FT : PERFORASI :

JUMLAH PANJANG ZONE TERBUKA (OPEN HOLE) : DARI : SAMPAI :

UKURAN TUBING : 2 3/8 “ JENIS : KEDALAMAN PEMASANGAN :

DIANKER : ya….. tidak…

LAJU PROD. SEKARANG : B/D % AIR : 32 GOR (SCF/STB) :652

DER.API :31 SG AIR :1,2 SG GAS : 0,7

P.I : 2,5 B/D/PSI. TEKANAN STATIK : 193 PSIG

MAX. KEDALAMAN POMPA : 5100

PERSOALAN PRODUKSI :

PASIR : PARAFFIN : KOROSI :

LUBANG BENGKOK : SCALE/GYPSUM LAIN – LAIN

PERSEDIAAN POMPA ANGGUK DI GUDANG :

KETERANGAN LAIN : ANGGAP TERSEDIA SEMUA


PN. PERTAMINA

DATA SHEET NO 2 PERENCANAAN POMPA ANGGUK (SRP)

SUMUR : TM UIR TGL : 7 Des 12

LAPANGAN: MARPOYAN UNIT: OLEH : MHS

DATA YANG LAIN (DIANGGAP ADA)

A. Displacement Pompa PD. 206 bbl/hari (100% eff)

B. Fluid Level, H ___4975_____________ft

C. Kedalaman Pompa, L __5050______________ft

D. Panjang Langkah (Stroke Length) S 54_______in

Dari Gb A-5

E. Kecepatan Pompa, N 21 SPM, N 2 _441


Gb A-15

F. Diameter Plunger, D __1.25__in, D 2 ____1.5625________


TABEL A-2

PF = PD/(SXN)

Plunger Plgr Diam FL.F Pump

Diemater Squared Factor

1¼ 1.5625 0.631 0.182

Dst
TABEL A-3
G. S.G. Fluida, SG rata-rata _0.976_______________

H. Ukuran Tubing ____2.375__in. Dipasang anker ? Ya Tidak

I. Sucker Rod (stang) ___7/8 ,24.8%, ¾ , 28,6 %, 5/8, 46.6 %_ Ukuran


dan %dapat dicari pada tabel A-4

TABEL A - 8

J. Service Factor , SF ________1_____________ (normal, air asin, H2S;


Grade C1, .65, .5; Grade D1, .9, .7)

FACTOR DARI TABEL / GAMBAR

1. Wr = 1.548 (Tabel A-4 atau dihit. Non


API)

2. Er = 1.006 X10-6 (Tabel A-4 atau A-7 non API)

3. Fc = 1.179 (Tabel A-4 atau Gb A-15 Non API)

4. Et = 0 (Tabel A-6 atau = 0 untuk dianker)

PERHITUNGAN UNTUK VARIABEL TANPA DIMENSI :

5. Fo = 0.340 × G × F × H = 0,340 × __0,976_ × _1.5625 ×


Baris G (Baris F)2

__4975_ = ____2580_____ lb
Baris B

6. 1/kr = Er × L = 1.006 X10-6 × __5050______ = 0.00508 in/lb


Baris 2 Baris C

7. Skr = S : 1/kr = ___54___ : _0.00508 = __10630_lb

Baris D Baris 6

8. Fo / Skr = _2580_ : 10630___ = _0.2427

Baris 5 Baris 7

9. N / No = NL : 245000 = __21× 5050 : 245000 = __0.4329

Baris E Baris C

10. N / No' = N / No : Fc = _________ : _________ = _0.3671

Baris 9 Baris 3

11. 1/kt = Et × L = _________ × _________ = ___0 in/lb (0 kalau tbg.


Dianker)

Baris 4 Baris C

PERHITUNGAN Sp DAN PD :

12. Sp/S = ______0.94________ (Gambar A-7)

Perlu data Fo/Skr dan N/No!

13. Sp = (Sp/S) × S - (Fo × 1/kt) = ( _________ × _________ ) –

Baris 12 Baris D

( ________ × _________ ) = 50.8 INCH

Baris 5 Baris 11
14 PD = 0.1166 × Sp × N × D2 = 0.1166 × _________ ×

Baris 13

__________ × _________= __194___B/D


Baris E (Butir F)

CATATAN : 1m3 = 6,2897 bbl

1m = 3,281 ft
.

SHEET NO.2 (SAMBUNGAN)

PARAMETER TANPA DIMENSI

15. W = Wr × L = _________ × _________ = __________ lb

Baris 1 Baris C

16.Wrf = W [ 1 – (0.128 G) ] = ____ [1 – (0.128 _______ ) ] = ___ lb


Baris 15 Baris G

17. Wrf/Skr = _________ : _________ = __________


Baris 16 Baris 7

PARAMETER TANPA DIMENSI

18. F1/Skr= ______ ( Gb. A – 8 ) 21.F3/Skr= _______ (Gb. A – 11 )

19. F2/Skr= ______ ( Gb. A – 9 ) 22.Ta = _____ (Gb. A – 12 A dan B )

20. 2T/S2kr=______ ( Gb. A – 10 )

KARAKTERISTIK OPERASI

23. PPRL = Wrf + ( F1 / Skr ) × Skr ) = ___ + ____ × __ = ____ lb

Baris 16 Baris 18 Baris 7

24. MPRL = Wrf - ( F2 / Skr ) × Skr ) = _____ - ____ × _____ = ____ lb

Baris 16 Baris 19 Baris 7

25. PT = (2T/S2kr) × Skr × S/2 × Ta = _________ × _________ ×

Baris 20 Baris 7

_________ × _________ = __________lb-ft

(Baris D) / 2 Baris 22

26. PRHP = (F3/Skr) × Skr × S × N × 2.53 × 10-6 =

_________ × _________ × _________ × _________ × 2.53 × 10-6 = ____ Baris 21 Baris 7


Baris D Baris E

27. CBE = 1.06 (Wrf + ½ Fo) = 1.06 × ( _______ + _______ ) = _______ lb

Baris 16 (Baris 5) / 2

28. Stress (max) = PPRL/A = _________ : _________= _________ Psi

Baris 23 Luas

29. Stress (min) = MPRL/A = _________ : _________= _________ Psi


Baris 24 Luas

30. Stress (max diinginkan) = SF [(0,25 × Tr) + (0,5625 × stress(min))] =

_____ × (0,25 × _90.000____ ) + (0,5625 × _________ ) = _________ psi

Baris J Baris 29

31. PRHP UNTUK AIR BALANCED DAN MARK II :

PRHP = ( PD × H × 7,4 × 10-6 ) + ( N × S × W × 0,625 × 10-6 ) =

( ______ × _______ × 7,4 × 10-6 ) + ( _______ × _______ × _______ × 0,625

Baris 14 Baris B Baris E Baris D Baris 15

× 10-6 ) = _____________ psi

32. EBHP UNTUK KONVENSIONAL DAN AIR BALANCED

EBHP = PRHP × 1,25 = _____________ × 1,25 = _________ hp

Baris 26 atau 31

33. CATATAN : Untuk MARK II EBHP = PRHP

34. HP Elektrik motor pada Nameplate (motor dengan high-slip y = 0,8 ; normal slip y = 0,6)
Rata-rata 0,7

NPHP = EBHP/y = ________ : y = __________ hp

35. Ukuran Sheave (puli), diameter prime mover

d = (N × R × dia : RPM ) = (_____ × _____ × _____ ) : (_____ ) = ______ in


Baris E Catalog Catalog Catalog

Tr = 90.000 psi pada Grade C dan 115.000 pada Grade D rod


Catalog artinya harus dicari dari pabrik pompa (Manufacturer Catalog)

METODA API

Tujuan : Menguraikan cara perencanaan pompa angguk (sucker rod pump) dan beberapa
analisanya.

Perencanaan

Metode dilakukan menurut petunjuk API RPI1L4 ini dimulai dengan mengisikan data
pada data sheet No. 1 (Gb. A – 1),misalnya data sumur, produksi, dll. Sedikit perhitungan
misalnya mencari kedalaman pemasangan pompa (setting depth), memilih unit pompa.
Ukuran plunger, kecepatan pompa, ukuran rod, dll dilakukan dan dituliskan pada bagian
atas data sheet No. 2 (Gb. A – 2). Gb. A – 3 memberikan besaran-besaran yang akan
diperlukan pada suatu disain.

Pada bagian atas data sheet tsb (Gb. A – 2) perlu diketahui pertama-tama laju aliran
yang diinginkan dan kedalaman pompanya.

A. Laju aliran yang diinginkan dapat dicari dari IPR (Gilbert atau Vogel), lalu efisiensi
pompa diperkirakan dari lapangan yang bersangkutan, atau dengan bantuan tabel a – 1.
Bila tidak pasti umumnya diambil 0.80. Displacement pompa adalah laju aliran yang
dialirkan pada 100% efisiensi.
Q 100 = Q yang diinginkan/ Efisiensi
B. Fluid level atau puncak cairan ditentukan biasanya 75 kaki dari pompa (seating nipple).
C. Kedalaman pompa ditentukan agar tidak terlalu kebawah (pasir) atau terlalu keatas
(interfensi gas). Ia juga tidak boleh terlalu dekat atau didepan perforasi. Untuk ini
dianjurkan untuk dipasang dengan lubang masuk (inlet) 300 – 1000 dibawah perforasi
atau minimal 2000 diatas perforasi. Praktek dilapangan sangat menentukan utnuk
pemasangan pompa ini, yang mana tergantung pada sifat fluida dan keadaan sumur serta
masa depan fluida levelnya.
D. Dengan mengetahui displacement dan kedalaman pompa, maka dari Gb. A – 4,5,6
(Composite Graph API Bull RPI1L4) dipilih unit yang sedikit diatas titik yang diketahui
bahwa Gb. A – 4,5,6 tersebut berasumsi bahwa level fluida sama dengan kedalaman
pompa, eff. 100 dan SG = 1, tubing diangker dan counterbalance sempurna. Umumnya
dipakai Gb. A – 5 (30000 psi). panjang streke (langkah) dipilih dari gambar yang sama
atua bisa diubah menurut manufacturer (biasanya ada 3 posisi).
E. Kecepatan pompa (pumping speed) dipilih dari Gb. A – 14 (Convetional), A – 15 (Air
Balance) dan A – 16 (Mark I1). Agar dibawah maksimumnya ARCO menganjurkan
penggunaan Gb. A – 15 untuk Comventional (harga maksimal untuk Air Balance). Untuk
Air Balance and Mark I1 dianjurkan penggunaan dibwa harga maksimal dari grafiknya
masing-masing. Walaupun beberapa buku 2,3 akhir-akhir ini mengatakan bahwa
kecepatan sinkron tidak penting untuk diperhatikan dalam disain, disini diusahakan agar
kecepatan tidak tepat sinkronnya (yaitu n=237000/Nb, dimana N= kecepatan pompa, L
panjang rod dan N bilangan bulat). Untuk ini disini hanya akan dihindari bilangan bulat
dengan ± 0.15.
F. Diameter plunger (D) dapat dicari dari tabel A-0 (ukuran maksimal pompa dan
sejenisnya) tergantung ukuran tubing dan barrelnya. Gb. 1 menunjukkan jenis/ type
pompa yang akan dipilih. Tabel A – 8 menunjukkan batas kemampuan (rating) unit
pompa API yang bersangkutan.
G. S. G. fluida dihitung dari der. API, dan minyak, SG air dan air.
H. Ukuran tubing didapat dari Data Sheet No. 1 sebelumnya.
I. Ukuran sucker rod didapat dari Gb. A – 4, A – 5 atau A – 6 tadi dan kombinasinya dicari
dari tambel A – 4. Misalnya 85 menunjukkan bahwa rodanya berukuran 8/8,7/8, 6/8 dan
5/8 atau 1,7/8, ¾, dan 5/8.
J. Service faktor tergantung dari lapangan ybs, API menganjurkan standard sebagai berikut:
Service Faktor
Api Grade C D
Lingkungan tidak korosive 1.00 1.00
Air Asin 0.65 0.90
H2S 0.50 0.70

Api Grade C adalah munimum tensile stress rod 90000 psi sedang D 115000 psi.
umumnya kita menggunakan Grade C.

Pengisian berikutnya adalah untuk nomor 1 sampai dengan 27 yang dibuat menurut
standard API.
FAKTOR DARI TABEL/ GAMBAR

1. Wr = Berat rata-rata rod (stang) diudara, 1b/ ft. untuk standard API dan
tanpa sinker bar Wr dicari dari tabel A- 4. Untuk non API atau dengan sinker
bar maka Wr = berat total diudara dibagi panjang total.

2. Er = Konstanta elastisitas rod, in/ 1b – ft. untuk standard API dicari dari
Dari tabel A – 4. Untuk non API Er = jumlah hasil kalli panjang tiap ukuran
rod dengan konstanta elastisitas (tabel A – 7), jumlah ini lalu dibagi dengan
panjang total rod.
3. fc = Faktor frekwensi rod string, merupakan fungsi dari panjang dan
susunan kombinasi rod pada tapered string dan = 1.0 bila bukan tapered (hanya
satu macam ukuran) untuk API lihat tabel A – 4, untuk non API lihat Gb. A –
13.
4. Et = Konstana elastisitas tubing, in/ 1b – ft, dari tabel A – 6. Bila ubing
Dianker ini = 0.
5. Fo = Beban total fluida (gross) di plunger. Dihitung dari PI gravity dan minyak, air,
dan SG air kalau tidak diketahui ambil 1.00. ini lalu dikalikan dengan luas
plunger dan tinggi kolom fluida.
6. I/kr = Konstanta elastisitas total rod string, in – 1b. yaitu sretch (perpanjangan) rod
per 1b beban.
7. Skr = Beban yang perlu untuk menyebabkan stretch pada rod string sepanjang
polished rod stroke S, yaitu S/ (I/Kr ) = S x Kr.
8. Fo/ Skr = Perbandingan tanpa dimensi beban total fluida di flunger dengan beban (1b)
yang perlu untuk menyebabkan strech sepanjang S.
9. N/No = Kecepatan pompa tanpa dimensi dengan rod string yang bukan tapered. Yaitu
hasil kali kecepatan pompa N dengan penjang non – tapered dibagi 245000.
Konstana ini diturunkan dengan asumsi bahwa kecepatan suara di non-patered
string tersebut 16300 ft/ detik.
10. N/No1 = Kecepatan pompa tanpa dimensi dengan tapered rod (bersusun/ kombinasi
ukuran). Yaitu pumping speed tanpa dimensi non tapered debagi dengan faktor
frekwensi yang tapered. Untuk non tapered frekwensi faktor = 1.0.
11. I/kt = Konstanta elastisitas bagian tubing yang tak diangker. Yaitu hasil kali
konstanta elastisitas tubing dengan panjang rod string. Bila dipasang anker,
tubing strech = 0.
PERHITUNGAN Sp dan PD
12. Sp./S = Faktor plunger stroke (Gb. A – 7) dicari dengan menggunakan F/ SK dan
N/No1.
13. Sp = Plunger stroke efektif = plunger stroke sebenarnya yang terjadi didasar sumur.
Yaitu hasil kali faktor strech tubing (kalau dipasang anker strech tubing = 0).
14. PD = Displacement pompa, B/D. yaitu hasil kali konstanta 0.1166 kali plunger
stroke efektif Sp kali kecepatan pompa N kali Kwadrat diameter plunger c.
Catatan: pada jangka 14 ini, bila displacement pompa ternyata lebih kecila dari yang
diinginkan (baris A diatas), maka data pada B – J (atau A-J) diubah langkah 1 – 1 kecepatan
pompa yang diubah. Kalau perbedaan besar maka diameter plunger, panjang stroke dan
kecepatan pompa yang diubah.

HITUNG PRAMETER TANAP DIMENSI:

15. W = Berat rod diudara, yaitu unit berat rata-rata kali panjang rod.
16. Wrf = Berat rod didalam fluida (dengan adanya gaya keatas archimedes). Yaitu hasil
kali berat rod diudara dan bouyancy (gaya keatas) fluida. Bila SG = 1.0, faktor
bouyancy ini = 0.872.
17. Wr/Skr = Perbandingan tanpa dimensi antara berat rod difluida terhadap beban yang
menyebabkan strech rod string = polished rod sroke S.

CATATAN PRAMETER TANPA DIMENSI:

18. F1/S = Faktor peak polished rod load (faktor beban maksimal ploished rod), dari Gb.
A – 8.
19. F2/Skr = Faktor polished rod minimum dari Gb. A – 9.
20. 2T/S2kr = Faktor peak torquet (torque maksimal) dari Gb. A – 10.
21. F3/Skr = Faktor daya kuda polished rod (polished rod HP), Gb. A – 11
22. Ta = Faktor perubahan torque (torque adjustment fakctor) untuk Wrf/Skr bukan 0.3.
dicari dari Gb. A – 12 dan b. Disitu bisa dihitung atau dengan membaca dan
dari Gb. A – 12a tersebut, dan dimasukan ke Gb. A – 12b.
HITUNG KARAKTERISTIK OPERASI:

23. PPRL = Peak polished rod load = beban polished rod minimum
= Wrf + (F1/Skr) x sk r

24. MPRL = Minimum polished rod load = beban polished rod minimum
= Wrf + (F2/Skr) x sk r

25. PT = Peak torque = torque maksimum


= (2T/S2kr) x Skr x Skr x S/2 x Ta

26. PRHP = Polished rod H.P. = Daya kuda Polished rod untuk conventation 1.
= (F3/Skr) x sk r x S x N x 2.53 x 10-6

27. CBE = Counterbalance yang dibutuhkan


= 1.06 (Wrf + Fo)

28. Stress (max) = PPRL/A catatan: A = luas rod teratas (terbesar)


dari tabel A – 7.
29. Stress (min) = MPRL/A

30. Stress maksimum yang diijinkan


= SF. (0.25XTr) + (0.5625xstress (min), dimana Tr = 90000 psi untuk

Grade D dan 85000 untuk Grade K.

31. PRHP untuk Air Balance dan Mark II


PRHP = (PD x H x 7.4x10-6) + (N x S x W x 0.625x10-6)
32. Untuk conventional dan air balanced
EBHP = Brake HP mesin (motor) PRHP x 1.25
33. Untuk Mark II : EBHP = PRHP
34. NPHP = Electric motor Nameplate HP untuk normal slip motor
= EBHP/ 0.60 atau EBHP/ 0.80 untuk High Slip Motor
35. D = Ukuran Diameter sheave (puli) pada roda primover
= (kecapatan motor (rpm). Gear ratio, diameter puli pompa dan kecepatan motor
didapat dari pabrik pompa. Kalau ada beberapa ukuran puli. Usahakan agar kecepatannya
dibawah 5000 ft/men.

Anda mungkin juga menyukai