Oleh :
OKTOBER 2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas segala
Rahmat dan Hidayah-Nya lah makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,
yang menjadi tauladan bagi kita semua.
Makalah ini penulis buat sebagai tugas makalah pada mata kuliah Pengantar
Studi Islam yang dibimbing oleh dosen kami Bapak Melani Albar, M.Pd.I.
Dalam pembahasan ini penulis fokus menelaah pada “Pengertian dan Misi
Ajaran Islam”, semoga dapat bermanfaat untuk kita.
Dalam pembahasan ini penulis tidak secara langsung meneliti materi ini,
tetapi mendapat pengetahuan dari artikel-artikel, dan internet. Maka dari itu, apa
yang penulis sajikan ini semoga dapat diterima atau dipahami oleh pembaca.
Karena penulis merasa isi dari makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
penyusunan makalah yang akan datang.
Penyusun
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Kesimpulan ....................................................................................... 21
B. Hasil Diskusi ........................................................................................
Daftar Pustaka……………………………………………………………...22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam adalah agama yang sempurna dan universal, ia berlaku sepanjang waktu,
kapanpun dan di manapun (al-Islâm shâlih li kul zamân wa al-makân), Islam
berlaku untuk semua orang dan untuk seluruh dunia. Dalam agama islam terdapat
ajaran-ajaran yang dapat mengantarkan manusia menuju kehidupan yang lebih
baik. Karena islam diturunkan bukan hanya sebagai pelengkap hidup manusia saja
tetapi juga mengemban beberapa misi untuk mengantarkan manusia menuju
kebahagiaan di dunia dan ahirat. Berikut dalam ini akan dijelaskan tentang
pengrtian agama islam dan misi ajaran islam.
B. Rumusan Masalah
a. Apakah pengertian atau definisi Agama Islam itu?
b. Bagaimna Visi dan Misi secara Umum ?
c. Bagaimana Penjabaran atau Pembahasan Visi dan Misi Ajaran Islam?
4
BAB II
PEMBAHASAN
1
. Harun Nasution, Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya, Jilid I, ( Jakarta: UI press, 1979), cet.
III, Hal.10
2
. Moh. Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, Jakarta : Raja Grafindo persada, 1998, Hal.40-45
3
. M. Quraish Shihab, Membumikan Al- Qur’an Fungsi Dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan
Masyarakat, (bandung: mizan, 1997), Hal.209
4
Prof. Dr. Amin Syukur, M.A, Pengantar Studi Islam, (Semarang: PT. Lembkota, 2006), Hal.32
5
manusia terbina dan dapat meraih kesuksesan atau kebahagiaan hidup di dunia
dan ahirat.5
1. Pengertian Visi
2. Pengertian Misi
Jika visi adalah gagasan mengenai tujuan utama, maka Misi
Adalah tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk mencapai visi tersebut.
Selain itu, misi juga merupakan deskripsi atau tujuan mengapa perusahaan,
5
. Ajat Sudrajat, dkk, Din Al- islam, Pendidikan Agama Islam Diperguruan Tinggi Umum,
(Yogyakarta: UNY press, 2008), Hal.34
6
https://salamadian.com/pengertian-contoh-perbedaan-visi-dan-misi/
6
organisasi atau instansi tersebut berada di tengah-tengah masyarakat dan dapat
diterima serta dijalankan oleh masyarakat.
Misi juga bisa dikatakan sebagai Penjabaran sebuah visi. Jika visi hanya
dituliskan dalam satu kalimat saja, maka misi akan dijabarkan dengan beberapa
kalimat yang mudah untuk dipahami pembaca atau siapa saja yang melihatnya.
1) Menegakkan Keadilan8
7
M. Romahurmuzy, 2017. Penerbit: MADANI “ISLAM Rahmatan Lil ‘alamin”. Jakarta. Hal. 2
7
Islam menjadikan hubungan antar bangsa dalam pola yang saling
melengkapi, saling memahami dan saling mengenal, bukan saling berseteru
dan berperang. Dalam firman Allah SWT :
8
Hasan,M. Ali. 2000. “Studi Islam Al-Qur’an dan As-Sunnah”. PT.Rajagrafindo Persada:
Srigunting. Jakarta. Hal.41
8
kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha
Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.” (An-Nisa: 135)
Dalam hadist Nabi juga ditegaskan: "Semua kamu dari Adam, dan Adam
dari tanah, tidak ada kelebihan bagi orang Arab dan Non-Arab, kecuali dengan
takwa" (Al-Hadits)
9
M. Romahurmuzy, 2017. “ISLAM Rahmatan Lil ‘alamin”. Penerbit: MADANI :Jakarta. Hal. 4
9
berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
َض َر َر َوال
َ َ ال: سلم قَا َل َ صلى هللاُ َعليْه َو َ س ْو ُل هللا َ َْسعيْد ا َ ْل ُجدْري َر
ُ ي هللاُ َع ْنهُ َعنهُ أَن َر َ َع ْن أبي
)طني َو َمَْ الكْ ُ(ر َوا هُ ه ْبنُ َما َجه َوالدَ ُر ق
َ ار
َ ضر
َ
(3) Islam menegaskan bahwa dakwah harus dilakukan dengan penuh hikmah
dan nasehat yang baik, jauh dari pernyataan kasar, tekanan dan kekerasan.10
Seperti firman Allah :
َ ِح س َ ن َ ةِ ۖ َو َج ا ِد ل ْ هُ مْ ب ِ ال َّ ت ِ ي ه
ي أ َ ْح س َ ُن ۚ إ ِ َّن َ ْ ال ِك ب ِ ال ْ ِح كْ َم ةِ َو ال ْ َم ْو ِع ظ َ ة
َ ِ َر ب س َ ب ِ ي ِل ا د ْ ع ُ إ ِ ل َ ٰى
أ َ عْ ل َ م ُ ب ِ ال ْ مُ هْ ت َ دِ ي َن ب ِ َم ْن ضَ َّل ع َ ْن س َ ب ِ ي ل ِ هِ ۖ َو ه ُ َو ُ أ َ عْ ل َ م ك ه ُ َو
َ َّ َر ب
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang
baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu
Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan
Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
10
M. Romahurmuzy, 2017. “ISLAM Rahmatan Lil ‘alamin”. Penerbit: MADANI :Jakarta. Hal. 5
10
Bahkan Allah SWT juga menggambarkan bagaimana akhlak Nabi
Muhammad SAW. :
11
(4). Mementingkan Kemaslahatan Umum
1. Memelihara Agama
2. Memelihara Jiwa.
3. Memelihara harta
4. Memelihara akal.
5. Memelihara keturunan/kehormatan
1. Memelihara Agama
12
tetapi merupakan kebutuhan hidup manusia, sama halnya seperti makanan dan
minuman. Bagi umat Islam, tentu tidak ada pilihan lain kecuali agama Islam,
yaitu agama yang terakhir diturunkan kepada Nabi Muhammad dimana pada
hari ini telah kusempurnakan untuk kamu agamamu telab ku cukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan telab Kuridlai Islam itu jadi agama bagimu... (Al-
Maidah. 3).
Apabila ajaran Islam ini telah menjadi keyakinan para pemeluknya, maka
perlu dijaga dari berbagai kemungkinan ancaman orang-orang yang ingin
merusak akidah, ibadah dan akhlak umat. Ancaman lain tanpa disadari, orang
bisa saja berbuat mencampur-adukkan kebenaran dengan kebatilan, seperti
upacara agama yang dicampur-adukkan dengan adat istiadat yang bertentangan
dengan ajaran Islam. Agama Islam juga tidak boleh memaksa penganut agama
lain untuk meninggalkan agamanya dan kemudian masuk agama Islam. Allah
berfirman:
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas
jalan yang benar daripada jalan yang sesat, karena itu barang siapa yang ingkar
13
kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah
berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus Dan Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Al-Baqarah: 256).
Perlu juga dipahami, bahwa ancaman dari luar terhadap agama Islam,
dapat berupa: pendirian gereja ditempat pemukiman umat Islam, padahal
dilihat dari segi jumlah jamaahnya belum pantas mendirikan gereja tersebut.
Contoh lain, seperti mendirikan bioskop dekat dengan masjid. Secara umum
dapat dikatakan, bahwa apa pun bentuk kegiatan atau sikap dari pihak luar
Islam yang dapat mengganggu ketenteraman beragama, perlu dicegah dan
diadakan tindakan preventif. Cara pencegahannya, dapat berbentuk peraturan-
peraturan atau hukum, sehingga tidak begitu mudah orang mengadakan
pelanggaran. Kemudian apabila terjadi pelanggaran, maka akan diselesaikan
dengan ketentuan hukum yang bedlaku, tidak dengan kekerasan.
2. Memelihara Jiwa
14
baik yang tampak di antaranya mau pun yang tersembuny!, dan janganlah
kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allab (membunuhnya melainkan
dengan sesualu (sebab) yang benar. Demikian itu telah diperingatkan oleb
Allab kepadamu supaya memabami (nya).(Al-An'aam:151)
Firman Allah: “... serahkanlah kepada anak yatim (apabila sudah dewasa)
semua barta mercka dan jangan kamu tukarkan yang baik dengan yang buruk
dan jangan kamu makan harta mereka bersama-sama dengan hartamu. Sungguh
yang demikian itu merupakan dosa yang besar. (An-Nisa: 2).
Kita lihat dalam ayat tersebut dijelaskan agak rinci, agar terhindar dari
kesalahan-kesalahan yang mengakibatkan ada pihak-pihak yang dirugikan,
yaitu anak yatim yang seharusnya tanpa penegasan dari Allah, manusia harus
dapat memahami kedudukan anak yatim tersebut Mengenai sanksi bagi pencuri
ditegaskan dalam firmanNya:
4. Memelihara Akal
15
ketika ia pasti menemukan yang dicarinya, yaitu Allah Maha Pencipta segala-
segalanya. Kedua, dari hasil temuan manusia itu, juga clapat mengambil
manfaat, terutama untuk kepentingan hidup di dunia ini. Allah memang sudah
menyiapkan bahan-bahannya, dan manusia diminta untuk memikirkannya dan
kemudian mengolahnya, dan inilah tugas manusia sebagai khalifah di bumi.
Demikian juga ayat-ayat yang terdapat pada berhagai surat yang pada
intinya menyuruh manusia itu berpikir, kemudian mengolah hasil pikirannya
itu untuk dimanfaatkan terutama bagi kepentingan mnanusia Karena begitu
pernting peranan akal dalam kehidupan manusia di dunia ini, Allah
mensyariatkan, supaya akal itu dipelihara dan di jaga dengan haik, jangan
sampai rusak sehingga tidak dapat berpikir dengan haik. Salah satu caranya
adalah dengan melarang meminum minuman keras, Allah berfirman :
16
mengingat Allah dan shalat, maka berhentilah kamu (dari mengerjakan
pekerjaan itu). (Al-Maidah:90-91)
5. Memelihara Keturunan/Kehormatan
Keturunan itu dipelihara menurut ketentuan agama agar jelas siapa orang
tua (ibu-bapak) dan siapa pula anak-anaknya. Hal ini dapat diketahui dengan
jelas, apabila ada ketentuan hukum yang mengatur tentang keluarga atau rumah
tangga, yaitu melalui perkawinan yang disahkan oleh agama Islam. Pengesahan
suatu perkawinan harus berdasarkan wahyu Allah dan sunnah Rasul-Nya, tidak
berdasarkan Islam adat istiadat yang berlaku dalam suatu masyarakat.
Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina maka deralah tiap
seseorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada
keduanya, mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu
beriman kepada Allah dan hari Akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman
mereka disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman.
17
yang demikian itu diharamkan atas orang-orang yang mu'min. Dan orang yang
menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berzina) dan mereka tidak
mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka (yang menuduh itu)
delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat
selama-lamanya. Dan mereka itulah orang-orang yang fasik, kecuali orang-
orang yang bertobat sesudab itu dan memperbaiki (dirinya), maka
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha penyayang.” (An-Nuur:2-5).
Dalam masalah mu'amalat, dibolehkan jual beli salam jual beli yang
dilakukan oleh anak kecil (walaupun yang dibolehkan yang nilainya tidak
18
besar), jual beli tanpa ijab kabul sebagaimana yang berlaku dalam masyarakat
pada saat ini Sebagai dasar pegangan dalam hal ini adalah firman Allah: “Allab
tidak berkebendak untuk menyulitkan kamu.” (Maidah:6)
Adapun yang dimaksud dengan tahsiniyat ialah suatu yang dituntut oleh
norma atau tatanan hidup manusia, seperti berpakaian sopan, herperilaku baik
yang tingkat kebutuhannya, tidak seperti yang dlaruriyat atau hajiyat. Sebagai
contoh, seorang laki-laki shalat yang telah tertutup auratnya (pusat dan lutut),
walaupun dadanya terbuka. tentu shalatnya itu sah, Tetapi dipandang kurang
pantas menghadap Allah dalam keadaan demikian.
11
M. Romahurmuzy, 2017. “ISLAM Rahmatan Lil ‘alamin”. Penerbit: MADANI :Jakarta. Hal.
207
19
“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlaq(budi pekerti)
yang luhur.”
Salah satu upaya menjadi orang yang berakhlak mulia dalam menata
peradaban hidup manusia adalah dengan bersikap proporsional dalam
menempatkan segala sesuatu.
Apabila manusia mau menggali kembali warisan akhlak yang mulia
sebagaimana yang telah diwariskan dalam Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah
SAW. niscaya akan mendapati betapa indahnya Islam itu. Sungguh
menyedihkan, tatkala menyaksikan banyak dari kaum muslimin yan terjerat
kasus Narkoba, pelecehan seksual, perampokan, bahkan pembunuhan kerap
terdengar di berbagai media yang tentunya membuat hati miris.
Seyogyanya, pendidikan akhlak kepada generasi muda dimulai semenjak
mereka berada dalam masa kanak-kanak, baik dalam lingkungan keluarga
maupun dalam sebuah lembaga pendidikan. Meskipun, pada akhirnya
kesemuanya tadi kembali pada hidayah Allah ‘azza wa jalla. Namun
setidaknya, telah ada upaya dengan penuh kesanggupan dari diri kita yang terus
diiringi dengan doa kepada Allah Ta’ala.
Tentunya umat Islam tidak berjaya jikalau melepaskan ajaran Islam dalam
kehidupan mereka. Makanya, mereka harus kembali menghidupkan Islam
sebagaimana yang telah dilakukan oleh Rasulullah SAW. dan para sahabatnya.
Imam Malik pernah meriwayatkan, yang artinya “tidaklah berjaya akhir dari
ummat ini melainkan berpegang dengan apa yang dipegang generasi
pertama.”
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Agama islam menurut istilah adalah agama yang diturunkan allah kepada
para rasul- rasul-Nya dan disempurnakan pada Muhammad Rasulullah, yang
berisi undang-undang dan metode kehidupan yang mengatur dan mengrahkan
begaimana manusia berhubungan dengan Allah, menusia dengan manusia, dan
menusia dan alam semesta, agar kehidupan manusia terbina dan dapat meraih
kesuksesan atau kebahagiaan hidup di dunia dan ahirat. Visi dan Misi, adalah
dua kata yang saling berkaitan. Visi adalah tujuan utama yang harus dan akan
dicapai oleh suatu kelompok atau organisasi. Maka Misi adalah langkah-
langkah yang kita tempuh untuk melakukan atau berproses untuk mencapai
visi tersebut.
(4) Jadi, visi didalam ajaran Islam diantaranya Islam Rahmatan Lil ‘alamin.
َس ْلنَاك اِال َرح َمةً للعَا لَميْن
َ ْْ “ َوما ا َ ِرKami tidak mengutus engkau, wahai Muhammad,
melainkan sebagai rahmat bagi semesta alam.”(QS. Al-Anbiya:107) dan visi
yang berikutnya ialah Memperbaiki Akhlak. Yaitu Sesungguhnya Rasulullah
SAW diutus oleh Allah SWT dengan bekak akhlak yang mulia dan menjadi
teladan yang luhur. Tidak lain karena Rasulullah diutus di Bumi untuk
menyempurnakan kemuliaan akhlak manusia. Menata dan meningkatkan
peradaban hidup manusia. Sabda Rasululah :
َ ان َما بُعثْتُ الُ تَمم َمك
ْ َارم ا
الجْ الَ ْق
“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlaq(budi pekerti)
yang luhur.”
Misi-misi islam termuat di dalam isi-isi dari visi-visi islam, serta ada
banyak sekali yang bisa dilakukan untuk mewujudkan visi-visi ajaran Islam,
seperti yang telah diajarkan oleh Tauladan kita Nabi Muhammad SAW.
21
DAFTAR PUSTAKA
https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4590033009607805970#editor/target
=post;postID=7836260611348550804;onPublishedMenu=editor;onClosedMenu=
editor;postNum=0;src=link
22