Anda di halaman 1dari 8

CRITICAL JOURNAL REPORT

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

NAMA : AGNES BUNGA TRIANI SITUMORANG

NIM : 4193311031

PRODI : Pend. Matematika Dik E

DOSEN PENGAMPU: Dra.RAHMULYANI,M.Pd.,Kons

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


LAPORAN TUGAS CRITICAL JOURNAL REPORT MATA KULIAH
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

DISUSUN OLEH :

NAMA : AGNES BUNGA TRIANI SITUMORANG

KELAS : Dik E

JURUSAN : Pend. Matematika

DOSEN PENGAMPU: Dra.RAHMULYANI,M.Pd.,Kons

FAKULTAS MATEMATIKA DAN

ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


1 Judul Perkembangan Moral Anak Usia Sekolah Dasar

2 Jurnal Jurnal pemikiran


3 Download http://ojs.unm.ac.id/pubpend/article/view/1602

4 Volume dan Volume 03,No.1 ISSN : 2088-2092


Halaman dan ISSN
5 Tahun 2013
6 Penulis Amrah
7 Reviewer Agnes Bunga Triani
8 Tanggal 2 September 2019
9 Abstrak Penelitian
- Tujuan Tujuan dari penelitian yang terdapat dalam jurnal ini untuk
Penelitian mengetahui perkembangan moral anak pada usia sekolah dasar
dan harus dipahami oleh guru sehingga proses pembelajaran
dapat berjalan sesuai dengan tujuan pembelajaran
- Subjek Kelas 2 SD Negeri 1 Semarang
Penelitian
- Assement -
Data
- Kata Kunci Partisipasi dan Hasil Belajar, pendidikan moral, Pendekatan
Saintifik, Penelitian deskriptif-kualitatif, PTK Kolaboratif,
Sekolah dasar.
10 Pendahuluan
- Latar Pembelajaran dengan implementasi pendekatan Saintifik
Belakang adalah proses pembelajaran yang disarankan dalam Kurikulum
2013 (Depdiknas, 2013). Pendekatan Saintifik dirancang
sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mampu
mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip pengetahuan
melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi
atau menemukan masalah), merumuskan masalah,
mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data
dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik
kesimpulan dan mengomunikasikan konsep (Depdiknas, 2013).
Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan
pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami
berbagai materi dengan menggunakan pendekatan ilmiah. Hal
itu akan mengajarkan kepada siswa bahwa informasi bisa
berasal dari mana saja, kapan saja dan tidak melulu bergantung
pada informasi searah dari guru.
- Teori 1.Pengertian Moral
Kata Moral berasal dari bahasa latin “mos” yang berarti
kebiasaan. Kata mos jika akan dijadikan kata keterangan atau
kata sifat selalu mendapat perubahan pada belakangnya,
sehingga menjadi “morris” yang berarati membisakan. Adapun
kata moral adalah kata sifat dari “kebiasaaan” yang semula
berbunyi moralis. Kata sifat tidak akan berdiri sendiri dalam
kehidupan sehari-hari tanpa dihubungkan dengan barang lain.
Begitu pula kata moralis dalam dunia ilmu yang dihubungkan
dengan kata scientia dan berbunyi scientis moralis, atau
philosophia moralis. Karena biasanya orang-orang telah
mengetahui bahwa pemakaian selalu berhubungan deangan
kata-kata yang mempunyai arti ilmu. Maka untuk lebih
mudahnya disingkat jadi moral. Kata moral diartikan dengan
ajaran kesusilaan, tabiat atau kelakuan.
Dengan demikian moral dapat diartikan ajaran
kesusilaan. Sedangkan etika merupakan suatu ilmu yang
membicarakan tentang perilaku manusia, perbuatan manusia
yang baik dan yang buruk. (Ethics the study and phylosophy of
human conduct with emphasis on the determination of right and
wrong one of the normative sciences) Menurut hukum ethika
sesuatu perbuatan itu dinilai pada 3 tingkat : 1. semasih belum
menjadi perbuatan, jadi masih berupa rencana dalam kata hati;
niat 2. sesudahnya sudah berupa perbuatan nyata = pekerti 3.
akibat atau hasil dari perbuatan itu = baik atau tidak baik (etika)

2.Karakteristik Siswa SD
Tingkatan perkembangan anak menurut beberapa ahli antara
lain: 1. Jean Piaget (1896-1980): Tahap operasional konkret
yaitu 7-11/12 tahun. Anak usia Sekolah Dasar menurut Piaget
berada pada tingkat operasional konkret, yaitu merupakan
tingkatan ketiga dari empat tingkatan Piaget, yakni: a.
Intelegensia sensimotor (masa lahir sampai 2 tahun), b.
pemikiran pra operasional ( 2 -7 tahun), c. operasional konkret
(7-11 tahun), d. operasional formal (11 – 15 tahun). Berdasarkan
empat tingkatan yang dikemukakan oleh Piaget maka usia
Sekolah Dasar berada pada tingkatan operasional konkret, pada
tingkatan ini anak-anak mengembangkan kemampuan untuk
menggunakan pemikiran logis untuk memecahkan masalah-
masalah konkret. Konsep-konsep dasar dari objek, angka,
waktu, ruang dan kausalitas dieksplorasi dan dikuasai. Melalui
penggunaan objek-objek konkret untuk memanipulasi, sehingga
siswa dapat menggambarkan kesimpulan.
11 Metode Penelitian
- Langkah Adapun langkah-langkah penelitian sebagai berikut :
Penelitian Mengamati, yakitu kegiatan membaca, mendengar, menyimak,
melihat (dengan/tanpa atau dengan alat) untuk mengidentifikasi
halhal yang ingin diketahui. Menanya, yang merupakan kegiatan
mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang tidak dipahami dari apa
yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati. Mencoba/mengumpulkan data
(informasi), berupa kegiatan melakukan eksperimen, membaca
sumber lain dan buku teks, mengamati objek/kejadian/aktivitas,
wawancara dengan narasumber. Kegiatan mencoba juga merupakan
kegiatan mengeksplorasi, yakni mencoba, berdiskusi,
mendemonstrasikan, meniru, bentuk/gerak, melakukan eksperimen,
membaca sumber lain selain buku teks, mengumpulkan data dari
nara sumber melalui angket, wawancara dan memodifikasi/
menambahi/mengembangkan.
- Hasil Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis maka disajikan
Penelitian hasil penelitian sebagai berikut. Pelaksanaan pembelajaran dengan
memperhatikan dan memahami kebutuhan serta kendala yang
dimiliki oleh siswa sekolah dasar mampu meningkatkan partisipasi
dan hasil belajar siswa di Kelas 2 di SD Negeri 1 Semarang.
- Diskusi Penelitian ini berlangsung dalam tiga siklus, dimana setiap siklus
Penelitian terdiri atas empat tahap, yaitu tahap perencanaan, yang meliputi
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, menyusun LKS dan
tes prestasi, menyusun lembar observasi dan menyiapkan
perlengkapan untuk pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan
model pembelajaran. Kemudian, tahap pelaksanaan tindakan yang
meliputi pelaksanaan kegiatan dari perencanaan yang dibuat terdiri
dari dua pertemuan, selanjutnya tahap observasi, yaitu pengamatan
dari pelaksanaan tindakan melalui pedoman observasi, observasi
disini meliputi observasi terhadap aktivitas mengajar guru dan
aktivitas belajar siswa di kelas sasaran.
Terakhir tahap refleksi, yaitu menganalisis dan memberi pemaknaan
dari pelaksanaan tindakan, sehingga dapat dibuat perencanaan
tindakan pada siklus berikutnya
- Daftar Santoso, Suminosimi,Prof. 2013. Penelitian Tindakan Kelas.
Pustaka Jakarta. Bumi Aksara Depdiknas, (2013). Kurikulum Bahasa
Inggris 2006 untuk Sekolah Menegah Pertama Dan Madrasah
Tsanawiyah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Jakarta.
Depdiknas, (2008). Permen Depdiknas 24 Tahun 2008. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional Jakarta. Depdiknas. 2015.
Materi Pelatihan Guru. Implementasi Kurikulum 2013 Tahun
2015. BPSDMP dan PMP. Kemdikbud Depdiknas. 2014. Materi
Pelatihan Guru. Implementasi Kurikulum Bahasa Inggris Tahun
2014. BPSDMP dan PMP. Kemdikbud Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional. Siti, Eka (2010). Manajemen
dan sumber daya manusia. RosdaKarya: Bandung
Partono. (2008). Pencegahan dan Penanggulangan Narkoba di
kalangan remaja. Ekonisia: Yogyakarta. Semiawan, Conny, A.S.
Munandar, S.C.U. Munandar. (2016) Memupuk Bakat dan
Kreativitas Siswa Sekolah Menengah: Petunjuk Bagi Guru dan
Orang Tua. Jakarta: Gramedia. Sugiono. (2010). Metodologi
Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit
Alpabeta. Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIPUPI. 2014. Ilmu
dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: PT Imperial Bhakti Utama.
Warijan. (2014). Dinamika Kelompok dalam Proses belajar
mengajar. Rajawali Press: Semarang.
12 Analis Jurnal
- Kekuatan Kelebihan dalam setiap karya tulis pastinya tersebar di
Penelitianberbagai tulisannya, namun pastilah ada beberapa kelebihan
yang menonjol pada setiap karya ilmiah/tulis. Kelebihan dalam
jurnal pertama yang berjudul penggunaan computer sebagai
media pembelajaran di perguruan tinggi adalah terletak pada
meteri yang cukup lengkap terlihat pada sub-sub judul dalam
jurnal tersebut yang lengkap dan mendetail, kemudian kelebihan
dari jurnal tersebut adalah penulis dapat mengembangkan
beberapa poin-point kecil namun cukup penting untuk di kaji,
dan penulis melakukannya dengan cukup baik. Kemudian jurnal
ini sangat terpercaya karena penulis mencantumkan banyak
referensi/daftar pustaka sehingga jurnal tersebut sangat
memikat.
- Kelemahan Abstrak hanya ditampilkan dalam bahasa asing
Penelitian (inggris) saja, yang mana akan membuat pembaca sedikit
bingung atau kemungkinan terjadinya kekaburan makna karena
tidak semua pembaca dapat berbahasa asing. Kemudian jurnal
yang berjudul Perkembangan Moral Anak Usia Sekolah Dasar
ini juga mengalami beberapa kesalahan dalam pengeditan kata
misalnya kekurangan huruf dalam kata atau kalimat. Kemudian,
penulis tidak menyertakan kata kunci pada akhir abstrak yang
seharusnya dalam membuat jurnal, penulis harus menyertakan
kata kunci sebagai identitas dari abstrak itu sendiri.

13 Kesimpulan Setiap karya tulis pastinya memiliki ciri-ciri yang


berbeda-beda antar satu dengan yang lain,baik itu dari segi
bahasanya, kelebihannya, dan kekurangannnya. Jurnal pasti
mengandung informasi yang sudah dipaparkan dengan jelas oleh
penulisnya terlepas dari kekurangan yang terkandung dalam
setiap jurnal, namun sudah dapat dipastikan setiap jurnal akan
membawa keuntungan bagi pembaca dalam hal pendapatan
informasi lebih.

14 Saran Didalam kelebihan dari kedua jurnal tersebut


agar lebih dipertahankan dan diperkuat lagi, dan mengenai
kekurangan jurnal agar lebih diteliti lagi untuk mencapai hasil
yang lebih maksimal.

15 Referensi GOOGLE CENDEKIA


Lampiran :

Anda mungkin juga menyukai