Anda di halaman 1dari 41

RANCANGAN AKTUALISASI

PENERAPAN MEDIA CINEMA THERAPHY PLUS UNTUK


MEMBERIKAN PEMAHAMAN BAHAYA BULLYING KEPADA PESERTA
DIDIK KELAS VII DI SMP NEGERI 2 SURABAYA

Disusun Oleh:

NUR ADLI AMALINA, S.Pd.


NIP. 199206182019022003
NDH : 33

PELATIHAN DASAR CPNS


GOLONGAN III ANGKATAN LXXVIII
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2019
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI

Penerapan Media Cinema Theraphy Untuk Memberikan


Pemahaman Bahaya Bullying Kepada Siswa Kelas VII di SMP
Negeri 2 Surabaya

Disusun Oleh:

NUR ADLI AMALINA, S.Pd.


NIP. 199206182019022003
NDH : 33

Telah diseminarkan, Hari Kamis Tanggal 3 Oktober 2019

Di Badan Diklat Pegawai Kota Surabaya, Prigen, Pasuruan, Jawa Timur

Di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Provinsi Jawa Timur

ii
Menyetujui

COACH, MENTOR,

DR. ARIE CAHYONO, S. STP, M.SI Drs. MASYKUR HS, M.Si


NIP 197802011996121001 NIP. 196209111988031006

iii
BERITA ACARA

Sehubungan dengan penyelenggaraan Diklat Pelatihan Dasar CPNS Golongan


III angkatan LXXVIII Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa
Timur, maka kami telah melaksanakan Seminar Rancangan Aktualisasi di

Nama : Nur Adli Amalina

Angkatan/NDH : LXXVIII/33

Judul : Penerapan media cinema theraphy untuk memberikan


pemahaman bahaya bullying kepada siswa kelas VII di SMP Negeri 2 surabaya

Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan ditandatangani oleh:

Pasuruan, 3 Oktober 2019

Penguji, Peserta,

NUR ADLI AMALINA


NIP. 199206182019022003

Coach, Mentor,

DR. ARIE CAHYONO, S. STP, M.SI Drs. MASYKUR HS, M.Si


NIP 197802011996121001 NIP. 196209111988031006

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala berkat rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Proposal Rancangan
Aktualisasi ini dengan baik.

Penyusunan laporan rancangan aktualisasi ini wajib diselesaikan sebagai


syarat untuk bisa lulus dalam diklat dasar CPNS Golongan III Tahun 2019 dan juga
sebagai salah satu komponen penilaian dari Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
Tahun 2019 untuk menuju kepada tahap selanjutnya dalam Pengangkatan sebagai
PNS.

Judul dari rancangan aktualisasi ini yaitu “Cinema Theraphy Mencegah


Bahaya Bullying” diharapkan menjadi salah satu instrument yang bertujuan untuk
mengatasi permasalahan di instansi agar bisa menjadi lebih baik untuk kedepannya.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya khususnya


kepada:

1. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa


Timur sebagai penyelenggara.
2. Bapak Drs. H. M. Masykur HS, M. Si selaku Kepala SMP Negeri 2 Surabaya
sekaligus mentor yang telah memberi bimbingannya atas tersusunnya rancangan
aktualisasi ini.
3. Bapak Dr.H.Shofwan, SH, M.Si selaku coach yang telah memberikan bimbingan,
kritik dan saran yang terbaikdalam penyusunan rancangan ini.
4. Para Widyaiswara yang telah berbagi pengetahuan, memberikan motivasi dan
arahan dalam penyusunan kegiatan aktualisasi.
5. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya rancangan aktualisasi ini.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada rekan-rekan di SMP


Negeri 2 Surabaya yang telah memberikan dukungan hingga terselesaikannya
Rancangan Aktualisasi ini. Kepada kedua orang tua, saudara, keluarga besar, serta
orang-orang terkasih penulis yang telah banyak memberikan dukungan, doa,

v
motivasi, dan pegorbanan baik secara moril maupun materiil. Selain itu, ucapan
terima kasih juga penulis sampaikan kepada rekan-rekan seangkatan dalam diklat
dasar ini, terlebih angkatan LXXVIII yang telah banyak memberikan dukungan
dalam penyelesaian rancangan aktualisasi ini.

Penulis menyadari bahwa Rancangan Aktualisasi ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu saran dankritik yang membangun dari semua pihak sangat
diharapkan demi kesempurnaan Rancangan Aktualisasi ini selanjutnya. Akhir kata,
tidak ada kata-kata selain terima kasih banyak dan semoga Allah SWT membalas
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Penulis berharap Rancangan
Aktualisasi ini kelak dapat bermanfaat bagi semua pihak serta dapat memberikan
sumbangsih yang dapat membawa perubahan di SMP Negeri 2 Surabaya.

Pasuruan,3 Oktober 2019


Peserta Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III Angkatan LXXVIII

NUR ADLI AMALINA


NIP. 199206182019022003

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii

BERITA ACARA ............................................................................................ iii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakang ...................................................................................... 1

B,Tujuan dan Manfaat Aktualisasi ........................................................... 2

C,Ruang Lingkup ...................................................................................... 3

BAB II GAMBARAN UNIT KERJA

A. Deskripsi Organisasi ............................................................................ 5

B. Uraian Tugas Jabatan Peserta................................................................ 12

C. Tugas Pokok dan fungsi guru................................................................ 13

D. Rule Model............................................................................................ 17

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI

A. Penetapan Identifikasi Isu .................................................................... 18

B. Identifikasi ISU.................................................................................... 19

C. Penetapan Isu........................................................................................ 22

D. Gagasan Pemecahan Isu....................................................................... 23

E. Matrik Rancangan Aktualisasi.............................................................. 26

F. Jadwal Rencana Kegiatan..................................................................... 33

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 34

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jumlah Data Siswa ………………………………………………. 6

Tabel 2.2 Data Guru SMP Negeri 2 Surabaya ................. …………………… 7

Tabel 2.3 Data Komite SMP Negeri 2 Surabaya.............................................. 8

Tabel 2.4 Sarana Pembelajaran ……...………………………………………. 8

Tabel 2.5 Banyaknya Peserta Didik …………………………………………. 9

Tabel 2.6 Nilai-nilai Dasar ASN..................................................................... 16

Tabel 3.1 Seleksi Isu Menggunakan Metode AKPL....................................... 20

Tabel 3.2 Seleksi Isu Menggunakan Metode USG…......………..………..... 21


Tabel 3.3 Matriks Rencana Kegiatan.............................................................. 26

Tabel 3.4 Jadwal Rencana Kegiatan................................................................ 33

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 SMP Negeri 2 Surabaya……………………………….......................... 4

Gambar 2.2 Struktur Organisasi SMP Negeri 2 Surabaya……………………........ 11

Gambar 2.3 Foto Kepala SMP Negeri 2 Surabaya .……...........................………... 17

Gambar 3.1 Alur Pemecahan Isu ……………………………………………….…. 25

ix
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Aparatur Sipil Negara mempunyai peranan penting dalam rangka mencapai
tujuan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia. Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara menjelaskan bahwa Aparatur
Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri
sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Berbagai tantangan dihadapi oleh aparatur sipil negara dalam mencapai
tujuan nasional, baik berasal dari luar maupun dalam negeri yang menuntut aparatur
sipil negara untuk meningkatkan profesionalitasnya dalam menjalankan tugas dan
fungsinya serta bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Dalam rangka mewujudkan ASN yang profesional, bersih dan melayani, perlu
diselenggarakan Pelatihan Dasar yang telah diatur dalam Peraturan Kepala Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III.
Pelatihan Dasar ini bertujuan untuk membangun integritas moral dan kejujuran PNS,
semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang
unggul dan bertanggungjawab serta memperkuat profesionalisme sesuai kompetensi
bidangnya.

Pelaksanaan Aktualisasi ini juga mendukung sistem pembelajaran pada


Pelatihan Dasar (latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III yang juga
menuntut setiap peserta pelatihan dasar untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
profesi ASN yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti
korupsi yang disingkat menjadi ANEKA. Melalui proses pembelajaran aktualisasi
ini, seluruh atau beberapa nilai dasar dan kedudukan dan peran ASN akan melandasi
pelaksanaan setiap kegiatan peserta latihan dasar, setiap peserta harus menemukan
dan mengungkapkan makna dibalik penerapan nilai-nilai dasar dan kedudukan dan

1
peran ASN tersebut pada pelaksanaan setiap kegiatan yang telah dirancang oleh
peserta pelatihan dasar di tempat tugas. Kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan
peserta Latsar diharapkan dapat menguatkan nilai-nilai ASN dalam menjalankan
fungsinya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan
pemersatu bangsa.
Kaitannya dengan mencerdaskan kehidupan bangsa, Undang- Undang No. 20
Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menyebutkan tujuan pendidikan
nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Pengertian pendidikan menurut UU No. 20 Tahun 2003 adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Sebagai guru Bimbingan Konseling memiliki tugas dan tanggung jawab yang
tertuang dalam Permendikbud No. 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, yang ditandatangani oleh Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan per tanggal 8 Oktober 2014. Yang memiliki pola
bimbingan dan konseling komprehensif, sebagaimana diisyaratkan dalam Pasal 6
ayat 1 yang menyebutkan bahwa “Komponen layanan Bimbingan dan Konseling
memiliki 4 (empat) program yang mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan
peminatan dan perencanaan individual; (c) layanan responsif; dan (d) layanan
dukungan sistem.”
Berdasarkan pengalaman penulis selama mengabdi sebagai guru Bimbingan
konseling di SMPN 2 Surabaya, ada berbagai isu-isu yang dianggap penting
diantaranya:
a) Rendahnya sikap tanggung jawab siswa terhadap tugasnya
b) Kurangnya layanan informasi terkait sekolah lanjutan

2
c) Rendahnya sikap disiplin siswa saat datang ke sekolah
d) Rendahnya pemahaman siswa terhadap bahaya bullying
e) Rendahnya kemampuan beradaptasis siswa
Setelah melalui proses identifikasi masalah penulis melihat isu rendahnya
pemahaman peserta didik terhadap bahaya bullying adalah yang banyak terjadi saat
ini. Berdasarkan catatan konseling yang dilakukan penulis dalam satu pekan
setidaknya terjadi 3-4 kali terjadi kasus bullying baik verbal maupun non verbal.
Hampir di setiap kelas terdapat siswa yang berpotensi menjadi korban bullying, jika
di rerata ada sekitar 4 siswa di setiap kelasnya atau sekitar 7% per kelas. Hal tersebut
dirasa perlu perhatian khusus karena jika dibiarkan akan dapat menimbulkan konflik
yang akan membuat siswa tidak nyaman, merasa terancam ketika berada di sekolah.
Konflik sosial, akademik, dan psikologis merupakan konflik yang sering
muncul pada remaja. Contoh nyata sering terjadi perkelahian antar pelajar, yang
disebabkan adanya konflik sepele. Remaja melakukan bunuh diri karena terjadi
konflik dengan pacar, teman atau orang-orang disekitarnya, remaja mengalami stres
karena prestasinya berkurang, kemudian lari ke narkoba dan minuman keras,
pergaulan seks bebas serta masih banyak kasus lain yang melibatkan masa remaja.
Penanganan kasus ini menyadarkan banyak pihak, sayangnya banyak pihak yang
tersadar setelah adanya korban. Jika peraturan dan kebijakan yang telah ada
dijalankan dengan baik di dunia pendidikan tidak harus menelan korban bunuh diri.
Banyak metode yang ada dalam bimbingan klasikal, namun penulis memilih
menggunakan cinema theraphy sebagai media yang digunakan. Alasan
menggunakan cinema theraphy karena perilaku bullying dapat diturunkan dengan
menggunakan cuplikan cinema memberikan gambaran pengalaman nyata melalui
gambaran masalah sehari-hari yang dialami remaja, seperti hubungan orang tua
dengan anak, pertemanan dan penyesuaian diri remaja.
Ketika peserta didik menonton cuplikan cinema, mereka mendapatkan
contoh nyata masalah dalam kehidupan sehari-hari remaja. hal ini berbeda ketika
pelatihan yang diberikan hanya berupa ceramah, peserta didik mengalami kesulitan
membayangkan contoh masalahnya. Jacobsen (2009) berpendapat bahwa banyak
peserta didik mengalami kesulitan mengidentifikasi masalah karena tidak diberi

3
praktik yang cukup untuk menyelesaikan masalah-masalah yang mengganggu
kehidupan sehari-hari. Untuk menjawab pendapat tersebut, maka digunakan
cuplikan cinema yang dapat menjadi cermin bagi remaja dalam memecahkan
masalah yang dialami sehari-hari. Penggunaan cinema tersebut untuk memberikan
pengalaman nyata bagi peserta didik dengan membayangkan mengalami masalah
seperti dalam tokoh cinema secara tidak langsung. Keempat, penggunaan cuplikan
cinema dalam melatihkan keterampilan pemecahan masalah sesuai dengan alasan
penggunaan sinema terapi di setting pendidikan. Dari paparan tersebut penulis
menyusun rancangan aktualisasi dengan judul “Penerapan media cinema
theraphy”.

1.2 Tujuan dan Manfaat Aktualisasi


1.2.1 Tujuan
Tujuan dalam perancangan Aktualisasi dan habituasi ini yaitu:
a. Tujuan Jangka Pendek
Pemahaman bahaya bullying kepada peserta didik
b. Tujuan Jangka Menegah
Mencegah bahaya bullying peserta didik di lingkungan sekolah
c. Tujuan Jangka Panjang
Tercapainya suasana belajar yang aman dan nyaman

1.2.2 Manfaat
Manfaat yang akan diperoleh dalam perancangan Aktualisasi dan Habituasi
ini, yaitu:
a. Manfaat Internal
1) Menerapkan inovasi baru dalam proses layanan bimbingan dan
konseling
2) Mencegah terjadinya bullying peserta didik di SMPN 2 Surabaya
3) Mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi) sebagai
landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
b. Manfaat Eksternal

4
1) Dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan di
lembaga sekolah.
2) Menekan pengaruh buruk lingkungan pada peserta didik SMPN 2
Surabaya
1.3 Ruang Lingkup Aktualisasi
Dalam rangkaian kegiatan aktualisasi yang dijalani, adapun ruang lingkup
atau batasan rancangan kegiatan pemberian layanan berupa cinema theraphy untuk
mengurangi perilaku bullying peserta didik di SMPN 2 Surabaya, yaitu :

a. Kegiatan aktualisasi dilaksanakan pada tanggal 4 Oktober sampai 1 November


2019
b. Pemberian layanan dilaksanakan untuk jenjang kelas VII SMP Negeri 2 Kota
Surabaya
c. Kegiatan aktualisasi menggunakan layanan cinema theraphy untuk mengurangi
perilaku bullying.

5
BAB II
GAMBARAN LEMBAGA/UNIT KERJA

2.1 Deskripsi Lembaga / Unit Kerja


2.1.1 Identitas Sekolah

Gambar 2.1 Tampak depan SMP Negeri 2 Surabaya

Nama Sekolah : SMP NEGERI 2 SURABAYA


NPSN : 20532559
Jenjang Pendidikan : SMP
Status Sekolah : Negeri
Alamat Sekolah : Jl. Kepanjen No. 1
Kode Pos : 60178
Kelurahan : Krembangan Selatan
Kecamatan : Krembangan
Kabupaten/Kota : Kota Surabaya
Provinsi : Prop. Jawa Timur
Status Kepemilikan : Pemerintah Pusat
Nomor Telepon : (031) 3522836
Email : smpnegeri2surabaya@gmail.com
Website : http://www.spendasby.weebly.com

6
Waktu Penyelenggaraan : Pagi – Sore (06.30 s.d. 15.30 WIB)
Akreditasi : A
2.1.2 Profil Sekolah
SMP Negeri 2 kota Surabaya merupakan lembaga pendidikan tingkat
sekolah menegah yang berada di Jalan Kepanjen no.1 Kelurahan
Krembangan Selatan Kecamatan Krembangan Kota Surabaya. Secara
geografis posisi SMP Negeri 2 Surabaya terletak pada lintang 7,14 dan bujur
112,44. SMP Negeri 2 Surabaya berjarak 15 menit perjalanan dari pusat
pemerintahan kota Surabaya dibangun di atas lahan seluas 8591m2

SMP Negeri 2 surabaya mempunyai 27 ruang kelas, 1 ruang


perpustakaan, 6 ruang laboratorium, 1 ruang Kepala Sekolah, 1 Ruang Guru,
1 Ruang Staff, 1 Ruang OSIS, 1 ruang BK, 1 ruang UKS, 1 Musholla, 1 ruang
tamu dan 17 ruang sanitasi. Sekolah ini juga difasilitasi dengan 1 lapangan
sepak bola, 1 lapangan bola basket, 1 lapangan bola volly serta kantin sekolah
dan koperasi sekolah.

2.1.3 Data Personal Sekolah


Untuk menunjang keberhasilan operasional SMP Negeri 2 Surabaya
memiliki sumber daya manusia yang sudah berkualifikasi pendidikan SMA,
S1 dan S2. Tenaga Operasional yang ada terdiri atas guru/pendidik berjumlah
49 orang dan tenaga kependidikan berjumlah 6 orang. Berikut merupakan
rincian data personal pendidik dan tenaga pendidikan SMP Negeri 2
Surabaya

Tabel 2.1 Data personal pendidik dan tenaga kependidikan

PNS/GTT/Guru
No Nama Jabatan
Kontrak/PTT

1 Drs. M. Masykur Hs, M.Si PNS Kepala Sekolah

2 Dra. Mintarsih, M.MPd PNS Guru BK

3 Dra. Dwi Rustanti W, M.Pd PNS Guru IPA

7
PNS/GTT/Guru
No Nama Jabatan
Kontrak/PTT

4 Sri Wahyuni, S.Pd. PNS Guru IPS

Guru Seni
5 Dra. Ni Made Sri Ardani PNS
Budaya /Hindu

6 Dra. Endang Sukajati PNS Guru Bhs Jawa

Guru Bhs.
7 Sukini Ristiyani, S.Pd PNS
Indonesia
Guru Bhs.
8 Ni Ketut Wardi, S.Pd PNS
Indonesia

9 Didik Siswanto, S.Pd PNS Guru Penjas

Guru Bhs.
10 Tri Reni Andamari, .M.Pd PNS
Indonesia

11 Tutik Junaerti, S.Pd PNS Guru IPS

12 Nursawi, S.Pd. PNS Guru Matematika

Guru Agama
13 Lutfiyah Bahanan, S.Pdi PNS
Islam

14 Endang Sri Lestari, S.Pd PNS Guru Matematika

15 Muazzimah, S.Pd. MM. PNS Guru SBK

Guru Bhs.
16 Widjajati, S.Pd. PNS
Indonesia
Guru Bhs.
17 Dra. Amiliati PNS
Inggris

18 Dra. Kusdianah, MM PNS Guru Matematika

19 Eddy Santoso, S.Pd PNS Guru Penjas

Guru IT /
20 Joko Santoso, S.Pd PNS
Prakarya

8
PNS/GTT/Guru
No Nama Jabatan
Kontrak/PTT

21 Rieflita Nur Rosidah, S.Pd PNS Guru IPA

22 Dra. Sri Ati PNS Guru PPKn

23 Dra. Nurul Chotimah PNS Guru IPA

Ririen Dwi Kartika, S.Pd, Guru Bhs.


24 PNS
MM Inggris
Guru Bhs.
25 Rinda Wulandari, M.Pd PNS
Inggris

26 Dra. Hasanawati PNS Guru Matematika

Guru IT /
27 Akhmad Fauzy, S.Kom PNS
Prakarya
Guru Agama
28 Siti Nur Holidah S, M.Pdi PNS
Islam
Guru
29 Anggit Sugiarto, Am.d PNS
Prakarya/IPS
Guru Bhs.
30 Rika Prahitasari,S.Pd PNS
Inggris

31 Susiati, S.Pd PNS Guru BK

Guru IT /
32 Deddy Chahyono, S.Pd PNS
Prakarya

33 Farida, S.Pd CPNS Guru PPKn

34 Nur Adli Amalia, S.Pd CPNS Guru BK

35 Kharisma Ratri, SE GTT Guru IPS / SBK

Guru Agama
36 Drs. Wahyudi, M.Pdi GTT
Islam

37 Ardiles Firman Hartoni GTT Guru Penjas

9
PNS/GTT/Guru
No Nama Jabatan
Kontrak/PTT

38 Agnes Ika Hendrastuti, S.Pd. GTT Guru BIG

39 Drs. Imam Sunaryo GTT Guru IPA

40 Muntoya, S.Pd GTT Guru IPS

41 Haidarrotur Rochma, S.Pd Guru Kontrak Guru BK

Guru Bahasa
42 Khusnul Atikhoh, S.Pd Guru Kontrak
Jawa
Guru Bahasa
43 Nur Nun Ainun, S.Pd Guru Kontrak
Indonesia

44 Merry Fitria Guru Kontrak Guru PPKn

45 Riski Shinta Resmi Guru Kontrak Guru SBK

46 Diana Adityawardani, S.Pd Guru Kontrak Guru IPA

47 Sekar Rana Wilis, M.Pd Guru Kontrak Guru Matematika

Guru Agama
48 Yusuf Budi P, S.Pd Guru Kontrak
Kristen
Guru Agama
49 Norbertus Lasdiyantoro, Amd Guru Kontrak
Katolik

57 Tri Yuniarti PTT Kepala TU

58 Yunita Cahyaningrum PTT Pustakawan

59 Abdul Shomad PTT Staff TU

60 Siti Masrukhah PTT Staff TU

61 Tetra Januariwati PTT Staff TU

62 Yuli Widyaningsih PTT Staff TU

10
Peserta Didik SMP Negeri 2 Surabaya pada Tahun Pelajaran
2019/2020 berjumlah 1.197 peserta didik. Rincian data rombongan belajar
siswa-siswi SMP Negeri 2 surabaya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.2 Data peserta didik 2019/2020

No Uraian Jumlah

1 Kelas 7 458

2 Kelas 8 406

3 Kelas 9 333

Total 1197

2.1.4 Struktur Organisasi Sekolah

Gambar 2.3 Struktur Organisasi SMP Negeri 2 Surabaya

2.1.5 Visi dan Misi Sekolah


Visi :

11
Unggul dalam prestasi berdasarkan Iman, Taqwa, dan berbudaya
lingkungan
Misi :
1. Menyusun perangkat pembelajaran
2. Melaksanakan Proses Belajar Mengajar
3. Melaksanakan Penilaian Proses
4. Melaksanakan Pembiasaan berbasis agama
5. Melaksanakan Peringatan Hari Besar Agama
6. Melaksanakan 9 K di lingkungan sekolah
7. Melaksanakan pengembangan pembelajaran peduli lingkungan yang
berupaya melestarikan, mencegah pencemaran dan kerusakan
lingkungan
8. Melaksanakan budaya lingkungan 3 R ( Reduce, Reuse, Recycle )

2.2 Tugas Pokok dan Fungsi


Sekolah Menengah Pertama (SMP) merupakan salah satu jenjang pendidikan
yang memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai berikut.
1. Meningkatkan kompetensi dasar siswa di bidang akademis, sesuai dengan
tuntutan kurikulum.
2. Mengembangkan potensi intelektual, moral, dan spiritual siswa.
3. Menumbuhkembangkan potensi sosial dan kebangsaan siswa.
4. Mempersiapkan siswa secara mantap untuk dapat melanjutkan ke jenjang
pendidikan berikutnya.
Tugas pokok dan fungsi pendidikan tingkat SMP tersebut berhubungan erat
dengan tugas perkembangan pada tingkat sekolah menengah, yaitu tugas-tugas
perkembangan anak usia Sekolah Menengah Pertama (SMP).
1. Memiliki sikap dan perilaku beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan yang Maha
Esa.
2. Memperoleh perangkat nilai sebagai pedoman berperilaku.
3. Mencapai kemandirian emosional.
4. Mengembangkan keterampilan intelektual.
5. Berperilaku sosial yang bertanggung jawab.

12
6. Mencapai peran sosial sebagai pria/wanita.
7. Menerima keadaan diri dan menggunakannya secara efektif.
8. Mencapai kemandirian perilaku ekonomis.
9. Memiliki wawasan persiapan karir.
10. Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria
maupun wanita.
Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara
sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki
integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik
bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan
dan kesatuan bangsa. Seperti yang dijelaskan Undang-Undang Aparatur Sipil
Negara Nomor 5 tahun 2014, Pegawai ASN bertugas:

1. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina


Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
2. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
3. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


Birokrasi (Permenegpan RB) No. 16 tahun 2009 menjelaskan bahwa Jabatan
fungsional guru adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas,
tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang diduduki
oleh Pegawai Negeri Sipil.

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,


membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan Guru dalam

13
menyusun rencana pembelajaran, melaksanakan pembelajaran yang bermutu,
menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran, menyusun dan melaksanakan
program perbaikan dan pengayaan terhadap peserta didik.

Rincian kegiatan tugas jabatan guru dimuat pada Permenegpan RB No 16


tahun 2009 pasal 13 ayat 1, yaitu:

1. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan.


2. Menyusun silabus pembelajaran.
3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran.
5. Menyusun alat ukur/ soal sesuai mata pelajaran.
6. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran di
kelasnya.
7. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran.
8. Melaksanakan pembelajaran/ perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan
hasil penilaian dan evaluasi.
9. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi tanggung
jawabnya.
10. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar
tingkat sekolah dan nasional.
11. Membimbing guru pemula dalam program induksi.
12. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran.
13. Melaksanakan pengembangan diri.
14. Melaksanakan publikasi ilmiah.
15. Membuat karya inovatif.
2.3 Uraian Tugas dan Jabatan Penulis
2.3.1 Jabatan Penulis
Jabatan penulis yang dilaksanakan saat ini yaitu sebagai Guru Bimbingan
Konseling di SMP Negeri 2 surabaya.
2.3.2 Tugas Guru Bimbingan dan Konseling

14
Sesuai dengan Permendikbud No. 111 tahun 2014 tentang
Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah, yang ditandatangani oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
per tanggal 8 Oktober 2014.
Adapun pekerjaan / uraian tugas Guru Bimbingan dan Konseling yaitu:
1. Memasyarakatkan kegiatan bimbingan dan konseling,
2. Merencanakan program bimbingan dan konseling,
3. Penyusunan program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling
4. Melaksanakan persiapan kegiatan bimbingan dan konseling,
5. Melaksanakan layanan pada berbagai bidang bimbingan terhadap
sejumlah siswa yang menjadi tanggung jawabnya,
6. Mengadakan penilaian pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan,
7. Melaksanakan kegiatan pendukung layanan bimbingan dan konseling,
8. Mengevaluasi proses dan hasil kegiatan layanan bimbingan dan
konseling
9. Menganalisis hasil evaluasi,
10. Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis evaluasi,
11. Mengadministrasikan kegiatan bimbingan dan konseling, dan
12. Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan kepada koordinator guru
pembimbing,
13. Menyusun Satatistik hasil penilaian BK,
14. Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar,
15. Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut Bimbingan dan
Konseling,
16. Menyusun laporan pelaksanaan Bimbingan dan Konseling

15
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Penetapan Isu yang Diangkat


3.1.1 Unit Kerja
SMP Negeri 2 Surabaya
3.1.2 Jabatan
Guru Bimbingan Konseling Ahli Pertama
3.1.3 Pekerjaan dan Uraian Tugas
a. Merencanakan program bimbingan dan konseling,
b. Penyusunan program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling
c. Melaksanakan persiapan kegiatan bimbingan dan konseling,
d. Melaksanakan layanan pada berbagai bidang bimbingan terhadap sejumlah
siswa yang menjadi tanggung jawabnya,
e. Mengadakan penilaian pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
f. Melaksanakan kegiatan pendukung layanan bimbingan dan konseling,
g. Mengevaluasi proses dan hasil kegiatan layanan bimbingan dan konseling,
h. Menganalisis hasil evaluasi,
3.1.4 Identifikasi Isu
Rencana kegiatan aktualisasi dan habituasi dibuat berdasarkan isu-isu
permasalahan yang terjadi di tempat penulis bekerja yaitu di SMP Negeri 2
Surabaya. Berdasarkan isu-isu yang sudah penulis pilih dan menganalisis
menggunakan metode AKPL dan USG, isu yang terpilih akan dijabarkan menjadi
serangkaian kegiatan-kegiatan yang bersumber dari Sasaran Kinerja Pegawai
(SKP), perintah pimpinan maupun inovasi yang penulis ciptakan untuk mendukung
kegiatan yang akan dilaksanakan.
Rancangan aktualisasi terdiri dari identifikasi isu, pengajuan gagasan
pemecahan isu/masalah dengan menyusun daftar rencana kegiatan, tahapan
kegiatan dan output kegiatan, mendeskripsikan keterkaitan antara rencana kegiatan
yang diusulkan dengan substansi mata pelatihan nilai-nilai dasar ASN yang terdiri

16
dari ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi). Identifikasi berbagai isu yang ada diantaranya yaitu:
1. Rendahnya sikap tanggung jawab siswa terhadap tugasnya
2. Kurangnya layanan informasi terkait sekolah lanjutan
3. Rendahnya sikap disiplin siswa saat datang ke sekolah
4. Rendahnya pemahaman siswa terhadap bahaya bullying
5. Rendahnya kemampuan beradaptasis siswa
Dari beberapa isu diatas, langkah selanjutnya adalah mempertimbangkan isu
mana yang akan menjadi prioritas utama yang dapat dicari solusi berdasarkan
tupoksi. Selanjutnya penulis menganalisis isu tersebut menggunakan Metodel
AKPL yaitu A (Aktual), K (Kekhalayakan), P (Problematik), L (Kelayakan) untuk
mengetahui isu mana yang dominan nilai AKPL.
Tabel 3.1 Seleksi Isu Menggunakan Metode AKPL

No ISU A K P L Total
Kurang tanggung jawab siswa terhadap
1 4 3 2 1 10
tugasnya
Kurangnya layanan informasi terkait
2 2 1 4 5 12
sekolah lanjutan
Kurang disiplinnya siswa datang ke
3 3 5 1 4 13
sekolah
Rendahnya pemahaman siswa terhadap
4 5 4 3 2 14
bahaya bullying
5 Kurang bisanya siswa dalam beradaptasi 1 2 5 3 11

Adapun kriteria penetapan Indikator AKPL, Yaitu :


Aktual :
1. Pernah benar-benar terjadi
2. Benar-benar sering terjadi
3. Benar-benar terjadi dan bukan menjadi bahan pembicaraan
4. Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaraan

17
5. Benar-benar terjadi dan hangat dibicarakan
Kekhalayakan
1. Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2. Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3. Cukup menyangkut hajat hidup orang bnyak
4. Menyangkut hajat hidup orang banyak
5. Sangat menyangkut hajat hidup sudah di kembalikan
Problematik
1. Masalah sederhana
2. Masalah kurang kompleks
3. Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4. Masalah kompleks
5. Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya
Kelayakan
1. Masu akal
2. Realitas
3. Cukup masuk akal dan realistis
4. Masuk akal dan realistis
5. Masuk sangat kompleks sehingga perlu dicarikan solusinya
Berdasarkan penetapan isu dengan menggunakan teknik AKPL, dapat
dikerucutkan menjadi tiga isu. Dengan menggunakan metode Urgency (U),
Seriousnes (S), dan Growth (G)
Tabel 3.2 seleksi isu menggukan metode USG
No ISU U S G Total
Kurangnya layanan informasi terkait
1 2 1 4 7
sekolah lanjutan
Kurang disiplinnya siswa datang ke
2 3 2 1 6
sekolah
Rendahnya pemahaman siswa terhadap
3 4 3 2 9
bahaya bullying

18
Adapun kriteria penetapan USG, Yaitu
URGENCY :
1. Tidak penting
2. Kurang penting
3. Cukup penting
4. Penting
5. Sangat penting
SERIOUSNESS
1. Akibat yang ditimbulkan tidak serius
2. Akibat yang ditimbulkan kurang serius
3. Akibat yang ditimbulkan cukup serius
4. Akibat yang ditimbulkan serius
5. Akibat yang ditimbulkan sangat serius
GROWTH
1. Tidak berkembang
2. Kurang berkembang
3. Cukup berkembang
4. Berkembang
5. Sangat berkembang
3.1.5 Penetapan Isu
Berdasarkan isu yang di uji dengan menggunakan metode AKPL dan USG,
maka dapat di peroleh isu prioritas yang harus ditangani terlebih dahulu, yaitu
Rendahnya pemahaman siswa terhadap bahaya bullying
. Pemilihan isu tersebut dilakukan dengan analisis dampak jika hal tersebut
tidak ditangani maka akan berdampak pada hal-hal berikut :
1. Terjadinya konflik sosial antar siswa
2. Perasaan tidak aman dan nyaman bagi siswa yang dibully
3. Penyesalan yang mendalam bagi pelaku bullying apabila sampai terjadi hal
fatal terhadap korban bullying
4. Perilaku yang berulang dari korban bullying akan menjadi pelaku bullying

19
5. Trauma yang mendalam bagi korban bullying dan tidak memungkingkan
kepada pelaku bullying juga
3.2 Gagasan Pemecahan Isu
Merujuk pada permasalahan di atas, maka penulis mengusulkan gagasan
untuk menyelesaikan penerapan media cinema theraphy untuk memberikan
pemahaman bahaya bullying kepada siswa kelas vii di smp negeri 2 surabaya
Layanan yang masuk dalam bimbingan klasial tersebut juga di sertai RPL
(Rancangan Program Pelayanan) BK, prota dan sehingga dapat dikondisikan
dengan program sekolah.

Untuk mewujudkan gagasan di atas, maka dibutuhkan beberapa rangkaian


kegiatan dalam pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar di tempat kerja. Berikut
adalah rangkaian kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar:
1. Melakukan konsultasi dan diskusi dengan Mentor rancangan aktualisasi yang
dibuat
2. Melakukan konsultasi dan diskusi dengan Coach atau Pembimbing terkait
rancangan aktualisasi yang dibuat
3. Melakukan koordinasi dengan rekan kerja mengenai model layanan yang akan
dibuat
4. Menyusun Rancangan Pelaksanaan Layanan (RPL) layanan bimbingan klasikal
dengan teknik cinema theraphy
5. Menyempurnakan RPP dengan meminta persetujuan dan saran kepada Mentor
atau Kepala Sekolah
6. Menyiapkan cinema yang akan ditayangkan dan alat evaluasi layanan
bimbingan klasikal dengan teknik cinema theraphy
7. .Melakukan pre test untuk mengukur tingkat kecenderungan perilaku bullying
dan mensosialisasikan media cinema theraphy yang akan dilakukan
8. Melaksanakan layanan bimbingan klasikal dengan teknik cinema theraphy
9. Mengevaluasi hasil pemahaman peserta didik
10. Menyusun laporan kegiatan

20
3.4 Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi

Nama : Nur Adli Amalina, S.Pd.


Unit kerja : SMP Negeri 2 Surabaya
Identifikasi isu :
1. Kurang tanggung jawab siswa terhadap tugasnya
2. Kurangnya layanan informasi terkait sekolah lanjutan
3. Kurang disiplinnya siswa datang ke sekolah
4. Kurangnya pemahaman siswa terhadap bahaya bullying
5. Kurang bisanya siswa kelas 7 dalam beradaptasi
Isu yang diangkat : Belum maksimalnya pemahaman siswa tentang bahaya
bullying.
Gagasan Pemecahan isu: Cinema Theraphy mencegah bahaya bullying

21
Tabel 3.3 Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi

Keterkaitan Kontribusi
Penguatan Nilai Bukti
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Terhadap Visi
Organisasi Pendukung
Pelatihan Misi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Melakukan 1. Menghubungi mentor Mendapat ijin Nasionalisme Visi SMPN 2 Akuntabel Screen shot
konsultasi dan 2. Memaparkan untuk (menyampaikan dan Surabaya untuk (Perilaku yang percakapan
diskusi dengan permasalahan dan melaksanakan menghargai “Unggul dalam bertangung jawab, via whatsapp
Mentor rancangan gagasan pemecahan isu. rancangan pendapat) Iman dan Taqwa, mendahulukan yang antara penulis
aktualisasi yang 3. Memaparkan rancangan aktualisasi nilai – Prestasi serta prioritas dan dengan
Etika Publik
dibuat aktualisasi yang sudah nilai dasar Berbudaya strategis) mentor
(hormat,
direncanakan Lingkungan
komunikatif,
4. Meminta saran, Sehat”
jelas,sopan santun)
masukan, dan Sinergi
Komitmen mutu (Komitmen
persetujuan dari mentor
(inovatif, kreatifitas)
mengenai gagasan yang membangun kerja

diajukan. Whole of sama yang harmonis


Government dengan para

22
(Koordinasi) pemangku
kepentingan)

1 2 3 4 5 6 7 8

2. Melakukan 1) Memaparkan Persetujuan atas Etika Publik Visi SMPN 2 Profesional Screen shot
konsultasi dan rancangan aktualisasi rancangan (Sopan santun, Surabaya untuk (kompeten) percakapan
diskusi dengan yang sudah aktualisasi yang Komunikatif, “Unggul dalam via whatsapp
Coach atau direncanakan dibuat kerjasama) Iman dan Taqwa, antara penulis
Pembimbing Prestasi serta Sinergi dengan
2) Meminta saran,
terkait rancangan Berbudaya (bekerja sama) mentor dan
masukan dan dari coach
aktualisasi yang Nasionalisme Lingkungan
atau pembimbing Draft
dibuat (Saling Sehat”
Rancangan
menghormati,
Aktualisasi
musyawarah
mufakat,
kekeluargaan)

23
Whole Of
Government (Kerja
sama)

1 2 3 4 5 6 7 8

3 Melakukan 1) Menghubungi rekan Mendapatkan Akuntabilitas Visi SMPN 2 Inovatif Dokumentasi


konsultasi dengan kerja untuk menentukan masukan dan saran (tanggung jawab, Surabaya untuk (Melaksanakan ide Foto
rekan kerja waktu dan tempat serta solusi dari partisipatif dan “Unggul dalam baru)
mengenai media koordinasi rekan kerja kejelasan target) Iman dan Taqwa,
pembelajaran 2) Memaparkan Prestasi serta
Nasionalisme
yang akan dibuat permasalahan yang Berbudaya Profesional
(musyawarah
ditemukan dan strategi Lingkungan (kompeten)
mufakat, menghargai
yang akan dilancarkan Sehat”
pendapat)
3) Meminta kritik,
Etika publik Akuntabel
masukan, saran terkait
(hormat, jelas, (Bertanggung jawab)
dan strategi yang akan
dilancarkan sopan, santun, dan
komunikatif)

24
4 Menyusun 1) Menyusun rencana Tersusunnya Komitmen Mutu Misi SMPN 2 Profesional Draft RPP
Rancangan kegiatan pembelajaran Rancangan (efektif) Surabaya untuk (kompeten)
Pelaksanaan (pendahuluan, inti Pelaksanaan "Menyusun
Akuntabilitas Akuntabel
Layanan (RPL) kegiatan dan penutup) Layanan perangkat
(Konsisten, tanggung (Bertanggung jawab)
bimbingan 2) Memasukkan teknik pembelajaran”
jawab)
klasikal dengan yang akan di pakai
cinema theraphy

1 2 3 4 5 6 7 8

5 Menyempurnakan 1. Menghubungi mentor 1. Tersusunnya Komitmen mutu Misi SMPN 2 Profesional Draft RPL
RPL dengan Rencana (Efektif) Surabaya untuk (kompeten)
Foto
meminta 2. Menunjukkan RPL Pelaksanaan Akuntabilitas "Menyusun
Inovatif Dokumentasi
persetujuan dan yang telah dibuat Pembelajaran (Konsisten, tanggung perangkat (Melaksanakan ide
saran kepada jawab) pembelajaran” baru)
Mentor atau 3. Memaparkan rencana Etika Publik
Akuntabel
Kepala Sekolah kegiatan pelayanan (Hormat,Sopan
(Bertanggung jawab,
santun)
kinerja tinggi)
4. Meminta saran dan Nasionalisme
masukan serta (musyawarah

25
persetujuan dari mentor mufakat,
mengenai RPL yang menghargai
telah dibuat pendapat)

6 Menyiapkan 1) Menyiapkan cinema 1. Cinema untuk Akuntabilitas Misi SMPN 2 Anti Korupsi
cinema yang akan yang akan ditampilkan ditayangkan (Kejelasan materi) Surabaya untuk (Tepat Waktu)
ditayangkan dan 2) Merancang alat "Menyusun
2. Alat evaluasi pre Nasionalisme
alat evaluasi evaluasi layanan perangkat
test dan post test (Kerjasama)
layanan pembelajaran”
Etika publik
bimbingan
(komunikatif)
klasikal
Komitmen Mutu
(efektif)

7 Melakukan 1) Menyampaikan Siswa memahami Komitmen Mutu Misi SMPN 2 Profesional Foto
sosialisasi kepada indikator atau tujuan teknik yang akan (efektif) Surabaya untuk (kompeten) dokumentasi
siswa terkait dari kegiatan yang di laksanakan “Melaksanakan
Akuntabilitas
cinema theraphy akan di capai Proses Belajar
Tersedianya data
Mengajar”
awal tentang

26
dan melakukan 2) Melakukan tes awal pemahaman (Konsisten, tanggung Akuntabel Hasil
pree test. untuk mengetahui bahaya bullying jawab) (Bertanggung jawab) pengisian pre
tingkat pemahaman siswa test siswa
Nasionalisme
bahaya bullying siswa (musyawarah, tidak
sebelum di lakukan membeda-bedakan)
teknik
1 2 3 4 5 6 7 8

8. Melaksanakan 1) Membuka kegiatan 1) Materi dan Akuntabilitas Misi SMPN 2 Profesional Foto
layanan dengan salam, tujuan layanan (Kejelasan materi) Surabaya untuk (kompeten) dokumentasi
bimbingan menanyakan kabar dan tersampaikan “Melaksanakan kegiatan
Komitmen Mutu
klasikal dengan ice breaking 2) Pelaksanaan Proses Belajar bimbingan
(efektif)
teknik cinema 2) Menyamakan persepsi kegiatan sesuai Mengajar” Akuntabel klasikal dan
theraphy kepada terkait definisi bullying dengan RPL Nasionalisme (Bertanggung jawab, video
siswa 3) Memutarkan cinema 3) Kegiatan (Kerjasama) kinerja tinggi) kegiatan
yang layanan Anti korupsi
menjadi lebih (alokasi waktu)
variatif

27
9. Mengevaluasi 1) Menyimpulkan secara 1) Kegiatan mulai Akuntabilitas Misi SMPN 2 Akuntabel Foto
hasil layanan yang urut dan sistematis dari awal sampai (Pertanggung Surabaya untuk (Bertanggung jawab) dokumentasi,
di berikan ke setelah layanan selesai ahir dapat jawaban, transparan) “Melaksanakan hasil post test
siswa 2) Menyampaikan disimpulkan penilaian proses”
Nasionalisme
keberhasilan dalam 2) Penggunaan Transparan
(adil)
mengobservasi cinema teknik berhasil (Melaporkan apa

3) Memberikan soal digunakan Etika Publik adanya sesuai

evaluasi untuk menilai 3) Hasil evaluasi (memberikan kejadian sebenarnya)

hasil layanan dengan siswa selesai layanan kepada

post test ditabulasi publik secara jujur,


tanggap, cepat,
tepat)

10. Menyusun 1) Mengumpulkan data 1) Terkumpulnya Akuntabilitas Misi SMPN 2 Akuntabel Foto
laporan Kegiatan dan bukti pendukung data dan bukti (Pertanggung Surabaya untuk (Bertanggung jawab) dokumentasi
laporan pendukung jawaban, transparan) “Penilaian
Transparan
laporan Proses”
2) Melakukan konsultasi Nasionalisme (Melaporkan apa
Draft laporan
dengan mentor adanya sesuai
kejadian sebenarnya) Aktualisasi

28
mengenai hasil 2) Terealisasinya (Kerja keras, Profesional
aktualisasi laporan menghargai (Melakukan
kegiatan pendapat orang lain) konsultasi dengan
3) Mencetak laporan
atasan, atau dengan
kegiatan Anti Korupsi
kata lain bekerja
(Tepat Waktu)
mengikuti struktur
yang ada)

29
Tabel 3.4 Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Oktober 2019
No Kegiatan Minggu Minggu Minggu Minggu
1 2 3 4
Melakukan konsultasi dan
diskusi dengan mentor
1
rancangan aktualisasi yang
dibuat
Melakukan konsultasi dan
diskusi dengan Coach atau
2 Pembimbing terkait
rancangan aktualisasi yang
dibuat
Melakukan koordinasi
3 dengan rekan kerja
mengenai model layanan
yang akan dibuat
Menyusun Rancangan
Pelaksanaan Layanan
4 (RPL) layanan bimbingan
klasikal dengan teknik
cinema theraphy
Menyempurnakan RPP
dengan meminta
5 persetujuan dan saran
kepada Mentor atau Kepala
Sekolah
Menyiapkan cinema yang
akan ditayangkan dan alat
6 evaluasi layanan
bimbingan klasikal dengan
teknik cinema theraphy
Melakukan sosialisasi
7 kepada siswa terkait
cinema theraphy dan
melakukan pree test.

30
Melaksanakan layanan
8 bimbingan klasikal dengan
teknik cinema theraphy

9 Mengevaluasi hasil
pemahaman siswa

10 Menyusun laporan
kegiatan

31
DAFTAR PUSTAKA

Bahruddin & Wahyuni, Nur. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media
Basseng & Purwan, Bayu Hikmat. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
“Aktualisasi”. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Purwanto, Erwan Agus, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
“Pelayanan Publik”. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia
Permendiknas. 2010. No. 35 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya. KEMENDIKNAS

32

Anda mungkin juga menyukai