Rancangan Aktualisasi Fix
Rancangan Aktualisasi Fix
Disusun Oleh:
RANCANGAN AKTUALISASI
Disusun Oleh:
ii
Menyetujui
COACH, MENTOR,
iii
BERITA ACARA
Angkatan/NDH : LXXVIII/33
Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan ditandatangani oleh:
Penguji, Peserta,
Coach, Mentor,
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala berkat rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Proposal Rancangan
Aktualisasi ini dengan baik.
v
motivasi, dan pegorbanan baik secara moril maupun materiil. Selain itu, ucapan
terima kasih juga penulis sampaikan kepada rekan-rekan seangkatan dalam diklat
dasar ini, terlebih angkatan LXXVIII yang telah banyak memberikan dukungan
dalam penyelesaian rancangan aktualisasi ini.
Penulis menyadari bahwa Rancangan Aktualisasi ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu saran dankritik yang membangun dari semua pihak sangat
diharapkan demi kesempurnaan Rancangan Aktualisasi ini selanjutnya. Akhir kata,
tidak ada kata-kata selain terima kasih banyak dan semoga Allah SWT membalas
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Penulis berharap Rancangan
Aktualisasi ini kelak dapat bermanfaat bagi semua pihak serta dapat memberikan
sumbangsih yang dapat membawa perubahan di SMP Negeri 2 Surabaya.
vi
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang ...................................................................................... 1
D. Rule Model............................................................................................ 17
B. Identifikasi ISU.................................................................................... 19
C. Penetapan Isu........................................................................................ 22
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 34
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
peran ASN tersebut pada pelaksanaan setiap kegiatan yang telah dirancang oleh
peserta pelatihan dasar di tempat tugas. Kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan
peserta Latsar diharapkan dapat menguatkan nilai-nilai ASN dalam menjalankan
fungsinya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan
pemersatu bangsa.
Kaitannya dengan mencerdaskan kehidupan bangsa, Undang- Undang No. 20
Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menyebutkan tujuan pendidikan
nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Pengertian pendidikan menurut UU No. 20 Tahun 2003 adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Sebagai guru Bimbingan Konseling memiliki tugas dan tanggung jawab yang
tertuang dalam Permendikbud No. 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, yang ditandatangani oleh Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan per tanggal 8 Oktober 2014. Yang memiliki pola
bimbingan dan konseling komprehensif, sebagaimana diisyaratkan dalam Pasal 6
ayat 1 yang menyebutkan bahwa “Komponen layanan Bimbingan dan Konseling
memiliki 4 (empat) program yang mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan
peminatan dan perencanaan individual; (c) layanan responsif; dan (d) layanan
dukungan sistem.”
Berdasarkan pengalaman penulis selama mengabdi sebagai guru Bimbingan
konseling di SMPN 2 Surabaya, ada berbagai isu-isu yang dianggap penting
diantaranya:
a) Rendahnya sikap tanggung jawab siswa terhadap tugasnya
b) Kurangnya layanan informasi terkait sekolah lanjutan
2
c) Rendahnya sikap disiplin siswa saat datang ke sekolah
d) Rendahnya pemahaman siswa terhadap bahaya bullying
e) Rendahnya kemampuan beradaptasis siswa
Setelah melalui proses identifikasi masalah penulis melihat isu rendahnya
pemahaman peserta didik terhadap bahaya bullying adalah yang banyak terjadi saat
ini. Berdasarkan catatan konseling yang dilakukan penulis dalam satu pekan
setidaknya terjadi 3-4 kali terjadi kasus bullying baik verbal maupun non verbal.
Hampir di setiap kelas terdapat siswa yang berpotensi menjadi korban bullying, jika
di rerata ada sekitar 4 siswa di setiap kelasnya atau sekitar 7% per kelas. Hal tersebut
dirasa perlu perhatian khusus karena jika dibiarkan akan dapat menimbulkan konflik
yang akan membuat siswa tidak nyaman, merasa terancam ketika berada di sekolah.
Konflik sosial, akademik, dan psikologis merupakan konflik yang sering
muncul pada remaja. Contoh nyata sering terjadi perkelahian antar pelajar, yang
disebabkan adanya konflik sepele. Remaja melakukan bunuh diri karena terjadi
konflik dengan pacar, teman atau orang-orang disekitarnya, remaja mengalami stres
karena prestasinya berkurang, kemudian lari ke narkoba dan minuman keras,
pergaulan seks bebas serta masih banyak kasus lain yang melibatkan masa remaja.
Penanganan kasus ini menyadarkan banyak pihak, sayangnya banyak pihak yang
tersadar setelah adanya korban. Jika peraturan dan kebijakan yang telah ada
dijalankan dengan baik di dunia pendidikan tidak harus menelan korban bunuh diri.
Banyak metode yang ada dalam bimbingan klasikal, namun penulis memilih
menggunakan cinema theraphy sebagai media yang digunakan. Alasan
menggunakan cinema theraphy karena perilaku bullying dapat diturunkan dengan
menggunakan cuplikan cinema memberikan gambaran pengalaman nyata melalui
gambaran masalah sehari-hari yang dialami remaja, seperti hubungan orang tua
dengan anak, pertemanan dan penyesuaian diri remaja.
Ketika peserta didik menonton cuplikan cinema, mereka mendapatkan
contoh nyata masalah dalam kehidupan sehari-hari remaja. hal ini berbeda ketika
pelatihan yang diberikan hanya berupa ceramah, peserta didik mengalami kesulitan
membayangkan contoh masalahnya. Jacobsen (2009) berpendapat bahwa banyak
peserta didik mengalami kesulitan mengidentifikasi masalah karena tidak diberi
3
praktik yang cukup untuk menyelesaikan masalah-masalah yang mengganggu
kehidupan sehari-hari. Untuk menjawab pendapat tersebut, maka digunakan
cuplikan cinema yang dapat menjadi cermin bagi remaja dalam memecahkan
masalah yang dialami sehari-hari. Penggunaan cinema tersebut untuk memberikan
pengalaman nyata bagi peserta didik dengan membayangkan mengalami masalah
seperti dalam tokoh cinema secara tidak langsung. Keempat, penggunaan cuplikan
cinema dalam melatihkan keterampilan pemecahan masalah sesuai dengan alasan
penggunaan sinema terapi di setting pendidikan. Dari paparan tersebut penulis
menyusun rancangan aktualisasi dengan judul “Penerapan media cinema
theraphy”.
1.2.2 Manfaat
Manfaat yang akan diperoleh dalam perancangan Aktualisasi dan Habituasi
ini, yaitu:
a. Manfaat Internal
1) Menerapkan inovasi baru dalam proses layanan bimbingan dan
konseling
2) Mencegah terjadinya bullying peserta didik di SMPN 2 Surabaya
3) Mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi) sebagai
landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
b. Manfaat Eksternal
4
1) Dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan di
lembaga sekolah.
2) Menekan pengaruh buruk lingkungan pada peserta didik SMPN 2
Surabaya
1.3 Ruang Lingkup Aktualisasi
Dalam rangkaian kegiatan aktualisasi yang dijalani, adapun ruang lingkup
atau batasan rancangan kegiatan pemberian layanan berupa cinema theraphy untuk
mengurangi perilaku bullying peserta didik di SMPN 2 Surabaya, yaitu :
5
BAB II
GAMBARAN LEMBAGA/UNIT KERJA
6
Waktu Penyelenggaraan : Pagi – Sore (06.30 s.d. 15.30 WIB)
Akreditasi : A
2.1.2 Profil Sekolah
SMP Negeri 2 kota Surabaya merupakan lembaga pendidikan tingkat
sekolah menegah yang berada di Jalan Kepanjen no.1 Kelurahan
Krembangan Selatan Kecamatan Krembangan Kota Surabaya. Secara
geografis posisi SMP Negeri 2 Surabaya terletak pada lintang 7,14 dan bujur
112,44. SMP Negeri 2 Surabaya berjarak 15 menit perjalanan dari pusat
pemerintahan kota Surabaya dibangun di atas lahan seluas 8591m2
PNS/GTT/Guru
No Nama Jabatan
Kontrak/PTT
7
PNS/GTT/Guru
No Nama Jabatan
Kontrak/PTT
Guru Seni
5 Dra. Ni Made Sri Ardani PNS
Budaya /Hindu
Guru Bhs.
7 Sukini Ristiyani, S.Pd PNS
Indonesia
Guru Bhs.
8 Ni Ketut Wardi, S.Pd PNS
Indonesia
Guru Bhs.
10 Tri Reni Andamari, .M.Pd PNS
Indonesia
Guru Agama
13 Lutfiyah Bahanan, S.Pdi PNS
Islam
Guru Bhs.
16 Widjajati, S.Pd. PNS
Indonesia
Guru Bhs.
17 Dra. Amiliati PNS
Inggris
Guru IT /
20 Joko Santoso, S.Pd PNS
Prakarya
8
PNS/GTT/Guru
No Nama Jabatan
Kontrak/PTT
Guru IT /
27 Akhmad Fauzy, S.Kom PNS
Prakarya
Guru Agama
28 Siti Nur Holidah S, M.Pdi PNS
Islam
Guru
29 Anggit Sugiarto, Am.d PNS
Prakarya/IPS
Guru Bhs.
30 Rika Prahitasari,S.Pd PNS
Inggris
Guru IT /
32 Deddy Chahyono, S.Pd PNS
Prakarya
Guru Agama
36 Drs. Wahyudi, M.Pdi GTT
Islam
9
PNS/GTT/Guru
No Nama Jabatan
Kontrak/PTT
Guru Bahasa
42 Khusnul Atikhoh, S.Pd Guru Kontrak
Jawa
Guru Bahasa
43 Nur Nun Ainun, S.Pd Guru Kontrak
Indonesia
Guru Agama
48 Yusuf Budi P, S.Pd Guru Kontrak
Kristen
Guru Agama
49 Norbertus Lasdiyantoro, Amd Guru Kontrak
Katolik
10
Peserta Didik SMP Negeri 2 Surabaya pada Tahun Pelajaran
2019/2020 berjumlah 1.197 peserta didik. Rincian data rombongan belajar
siswa-siswi SMP Negeri 2 surabaya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
No Uraian Jumlah
1 Kelas 7 458
2 Kelas 8 406
3 Kelas 9 333
Total 1197
11
Unggul dalam prestasi berdasarkan Iman, Taqwa, dan berbudaya
lingkungan
Misi :
1. Menyusun perangkat pembelajaran
2. Melaksanakan Proses Belajar Mengajar
3. Melaksanakan Penilaian Proses
4. Melaksanakan Pembiasaan berbasis agama
5. Melaksanakan Peringatan Hari Besar Agama
6. Melaksanakan 9 K di lingkungan sekolah
7. Melaksanakan pengembangan pembelajaran peduli lingkungan yang
berupaya melestarikan, mencegah pencemaran dan kerusakan
lingkungan
8. Melaksanakan budaya lingkungan 3 R ( Reduce, Reuse, Recycle )
12
6. Mencapai peran sosial sebagai pria/wanita.
7. Menerima keadaan diri dan menggunakannya secara efektif.
8. Mencapai kemandirian perilaku ekonomis.
9. Memiliki wawasan persiapan karir.
10. Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria
maupun wanita.
Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara
sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki
integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik
bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan
dan kesatuan bangsa. Seperti yang dijelaskan Undang-Undang Aparatur Sipil
Negara Nomor 5 tahun 2014, Pegawai ASN bertugas:
13
menyusun rencana pembelajaran, melaksanakan pembelajaran yang bermutu,
menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran, menyusun dan melaksanakan
program perbaikan dan pengayaan terhadap peserta didik.
14
Sesuai dengan Permendikbud No. 111 tahun 2014 tentang
Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah, yang ditandatangani oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
per tanggal 8 Oktober 2014.
Adapun pekerjaan / uraian tugas Guru Bimbingan dan Konseling yaitu:
1. Memasyarakatkan kegiatan bimbingan dan konseling,
2. Merencanakan program bimbingan dan konseling,
3. Penyusunan program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling
4. Melaksanakan persiapan kegiatan bimbingan dan konseling,
5. Melaksanakan layanan pada berbagai bidang bimbingan terhadap
sejumlah siswa yang menjadi tanggung jawabnya,
6. Mengadakan penilaian pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan,
7. Melaksanakan kegiatan pendukung layanan bimbingan dan konseling,
8. Mengevaluasi proses dan hasil kegiatan layanan bimbingan dan
konseling
9. Menganalisis hasil evaluasi,
10. Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis evaluasi,
11. Mengadministrasikan kegiatan bimbingan dan konseling, dan
12. Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan kepada koordinator guru
pembimbing,
13. Menyusun Satatistik hasil penilaian BK,
14. Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar,
15. Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut Bimbingan dan
Konseling,
16. Menyusun laporan pelaksanaan Bimbingan dan Konseling
15
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
16
dari ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi). Identifikasi berbagai isu yang ada diantaranya yaitu:
1. Rendahnya sikap tanggung jawab siswa terhadap tugasnya
2. Kurangnya layanan informasi terkait sekolah lanjutan
3. Rendahnya sikap disiplin siswa saat datang ke sekolah
4. Rendahnya pemahaman siswa terhadap bahaya bullying
5. Rendahnya kemampuan beradaptasis siswa
Dari beberapa isu diatas, langkah selanjutnya adalah mempertimbangkan isu
mana yang akan menjadi prioritas utama yang dapat dicari solusi berdasarkan
tupoksi. Selanjutnya penulis menganalisis isu tersebut menggunakan Metodel
AKPL yaitu A (Aktual), K (Kekhalayakan), P (Problematik), L (Kelayakan) untuk
mengetahui isu mana yang dominan nilai AKPL.
Tabel 3.1 Seleksi Isu Menggunakan Metode AKPL
No ISU A K P L Total
Kurang tanggung jawab siswa terhadap
1 4 3 2 1 10
tugasnya
Kurangnya layanan informasi terkait
2 2 1 4 5 12
sekolah lanjutan
Kurang disiplinnya siswa datang ke
3 3 5 1 4 13
sekolah
Rendahnya pemahaman siswa terhadap
4 5 4 3 2 14
bahaya bullying
5 Kurang bisanya siswa dalam beradaptasi 1 2 5 3 11
17
5. Benar-benar terjadi dan hangat dibicarakan
Kekhalayakan
1. Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2. Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3. Cukup menyangkut hajat hidup orang bnyak
4. Menyangkut hajat hidup orang banyak
5. Sangat menyangkut hajat hidup sudah di kembalikan
Problematik
1. Masalah sederhana
2. Masalah kurang kompleks
3. Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4. Masalah kompleks
5. Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya
Kelayakan
1. Masu akal
2. Realitas
3. Cukup masuk akal dan realistis
4. Masuk akal dan realistis
5. Masuk sangat kompleks sehingga perlu dicarikan solusinya
Berdasarkan penetapan isu dengan menggunakan teknik AKPL, dapat
dikerucutkan menjadi tiga isu. Dengan menggunakan metode Urgency (U),
Seriousnes (S), dan Growth (G)
Tabel 3.2 seleksi isu menggukan metode USG
No ISU U S G Total
Kurangnya layanan informasi terkait
1 2 1 4 7
sekolah lanjutan
Kurang disiplinnya siswa datang ke
2 3 2 1 6
sekolah
Rendahnya pemahaman siswa terhadap
3 4 3 2 9
bahaya bullying
18
Adapun kriteria penetapan USG, Yaitu
URGENCY :
1. Tidak penting
2. Kurang penting
3. Cukup penting
4. Penting
5. Sangat penting
SERIOUSNESS
1. Akibat yang ditimbulkan tidak serius
2. Akibat yang ditimbulkan kurang serius
3. Akibat yang ditimbulkan cukup serius
4. Akibat yang ditimbulkan serius
5. Akibat yang ditimbulkan sangat serius
GROWTH
1. Tidak berkembang
2. Kurang berkembang
3. Cukup berkembang
4. Berkembang
5. Sangat berkembang
3.1.5 Penetapan Isu
Berdasarkan isu yang di uji dengan menggunakan metode AKPL dan USG,
maka dapat di peroleh isu prioritas yang harus ditangani terlebih dahulu, yaitu
Rendahnya pemahaman siswa terhadap bahaya bullying
. Pemilihan isu tersebut dilakukan dengan analisis dampak jika hal tersebut
tidak ditangani maka akan berdampak pada hal-hal berikut :
1. Terjadinya konflik sosial antar siswa
2. Perasaan tidak aman dan nyaman bagi siswa yang dibully
3. Penyesalan yang mendalam bagi pelaku bullying apabila sampai terjadi hal
fatal terhadap korban bullying
4. Perilaku yang berulang dari korban bullying akan menjadi pelaku bullying
19
5. Trauma yang mendalam bagi korban bullying dan tidak memungkingkan
kepada pelaku bullying juga
3.2 Gagasan Pemecahan Isu
Merujuk pada permasalahan di atas, maka penulis mengusulkan gagasan
untuk menyelesaikan penerapan media cinema theraphy untuk memberikan
pemahaman bahaya bullying kepada siswa kelas vii di smp negeri 2 surabaya
Layanan yang masuk dalam bimbingan klasial tersebut juga di sertai RPL
(Rancangan Program Pelayanan) BK, prota dan sehingga dapat dikondisikan
dengan program sekolah.
20
3.4 Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi
21
Tabel 3.3 Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi
Keterkaitan Kontribusi
Penguatan Nilai Bukti
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Terhadap Visi
Organisasi Pendukung
Pelatihan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Melakukan 1. Menghubungi mentor Mendapat ijin Nasionalisme Visi SMPN 2 Akuntabel Screen shot
konsultasi dan 2. Memaparkan untuk (menyampaikan dan Surabaya untuk (Perilaku yang percakapan
diskusi dengan permasalahan dan melaksanakan menghargai “Unggul dalam bertangung jawab, via whatsapp
Mentor rancangan gagasan pemecahan isu. rancangan pendapat) Iman dan Taqwa, mendahulukan yang antara penulis
aktualisasi yang 3. Memaparkan rancangan aktualisasi nilai – Prestasi serta prioritas dan dengan
Etika Publik
dibuat aktualisasi yang sudah nilai dasar Berbudaya strategis) mentor
(hormat,
direncanakan Lingkungan
komunikatif,
4. Meminta saran, Sehat”
jelas,sopan santun)
masukan, dan Sinergi
Komitmen mutu (Komitmen
persetujuan dari mentor
(inovatif, kreatifitas)
mengenai gagasan yang membangun kerja
22
(Koordinasi) pemangku
kepentingan)
1 2 3 4 5 6 7 8
2. Melakukan 1) Memaparkan Persetujuan atas Etika Publik Visi SMPN 2 Profesional Screen shot
konsultasi dan rancangan aktualisasi rancangan (Sopan santun, Surabaya untuk (kompeten) percakapan
diskusi dengan yang sudah aktualisasi yang Komunikatif, “Unggul dalam via whatsapp
Coach atau direncanakan dibuat kerjasama) Iman dan Taqwa, antara penulis
Pembimbing Prestasi serta Sinergi dengan
2) Meminta saran,
terkait rancangan Berbudaya (bekerja sama) mentor dan
masukan dan dari coach
aktualisasi yang Nasionalisme Lingkungan
atau pembimbing Draft
dibuat (Saling Sehat”
Rancangan
menghormati,
Aktualisasi
musyawarah
mufakat,
kekeluargaan)
23
Whole Of
Government (Kerja
sama)
1 2 3 4 5 6 7 8
24
4 Menyusun 1) Menyusun rencana Tersusunnya Komitmen Mutu Misi SMPN 2 Profesional Draft RPP
Rancangan kegiatan pembelajaran Rancangan (efektif) Surabaya untuk (kompeten)
Pelaksanaan (pendahuluan, inti Pelaksanaan "Menyusun
Akuntabilitas Akuntabel
Layanan (RPL) kegiatan dan penutup) Layanan perangkat
(Konsisten, tanggung (Bertanggung jawab)
bimbingan 2) Memasukkan teknik pembelajaran”
jawab)
klasikal dengan yang akan di pakai
cinema theraphy
1 2 3 4 5 6 7 8
5 Menyempurnakan 1. Menghubungi mentor 1. Tersusunnya Komitmen mutu Misi SMPN 2 Profesional Draft RPL
RPL dengan Rencana (Efektif) Surabaya untuk (kompeten)
Foto
meminta 2. Menunjukkan RPL Pelaksanaan Akuntabilitas "Menyusun
Inovatif Dokumentasi
persetujuan dan yang telah dibuat Pembelajaran (Konsisten, tanggung perangkat (Melaksanakan ide
saran kepada jawab) pembelajaran” baru)
Mentor atau 3. Memaparkan rencana Etika Publik
Akuntabel
Kepala Sekolah kegiatan pelayanan (Hormat,Sopan
(Bertanggung jawab,
santun)
kinerja tinggi)
4. Meminta saran dan Nasionalisme
masukan serta (musyawarah
25
persetujuan dari mentor mufakat,
mengenai RPL yang menghargai
telah dibuat pendapat)
6 Menyiapkan 1) Menyiapkan cinema 1. Cinema untuk Akuntabilitas Misi SMPN 2 Anti Korupsi
cinema yang akan yang akan ditampilkan ditayangkan (Kejelasan materi) Surabaya untuk (Tepat Waktu)
ditayangkan dan 2) Merancang alat "Menyusun
2. Alat evaluasi pre Nasionalisme
alat evaluasi evaluasi layanan perangkat
test dan post test (Kerjasama)
layanan pembelajaran”
Etika publik
bimbingan
(komunikatif)
klasikal
Komitmen Mutu
(efektif)
7 Melakukan 1) Menyampaikan Siswa memahami Komitmen Mutu Misi SMPN 2 Profesional Foto
sosialisasi kepada indikator atau tujuan teknik yang akan (efektif) Surabaya untuk (kompeten) dokumentasi
siswa terkait dari kegiatan yang di laksanakan “Melaksanakan
Akuntabilitas
cinema theraphy akan di capai Proses Belajar
Tersedianya data
Mengajar”
awal tentang
26
dan melakukan 2) Melakukan tes awal pemahaman (Konsisten, tanggung Akuntabel Hasil
pree test. untuk mengetahui bahaya bullying jawab) (Bertanggung jawab) pengisian pre
tingkat pemahaman siswa test siswa
Nasionalisme
bahaya bullying siswa (musyawarah, tidak
sebelum di lakukan membeda-bedakan)
teknik
1 2 3 4 5 6 7 8
8. Melaksanakan 1) Membuka kegiatan 1) Materi dan Akuntabilitas Misi SMPN 2 Profesional Foto
layanan dengan salam, tujuan layanan (Kejelasan materi) Surabaya untuk (kompeten) dokumentasi
bimbingan menanyakan kabar dan tersampaikan “Melaksanakan kegiatan
Komitmen Mutu
klasikal dengan ice breaking 2) Pelaksanaan Proses Belajar bimbingan
(efektif)
teknik cinema 2) Menyamakan persepsi kegiatan sesuai Mengajar” Akuntabel klasikal dan
theraphy kepada terkait definisi bullying dengan RPL Nasionalisme (Bertanggung jawab, video
siswa 3) Memutarkan cinema 3) Kegiatan (Kerjasama) kinerja tinggi) kegiatan
yang layanan Anti korupsi
menjadi lebih (alokasi waktu)
variatif
27
9. Mengevaluasi 1) Menyimpulkan secara 1) Kegiatan mulai Akuntabilitas Misi SMPN 2 Akuntabel Foto
hasil layanan yang urut dan sistematis dari awal sampai (Pertanggung Surabaya untuk (Bertanggung jawab) dokumentasi,
di berikan ke setelah layanan selesai ahir dapat jawaban, transparan) “Melaksanakan hasil post test
siswa 2) Menyampaikan disimpulkan penilaian proses”
Nasionalisme
keberhasilan dalam 2) Penggunaan Transparan
(adil)
mengobservasi cinema teknik berhasil (Melaporkan apa
10. Menyusun 1) Mengumpulkan data 1) Terkumpulnya Akuntabilitas Misi SMPN 2 Akuntabel Foto
laporan Kegiatan dan bukti pendukung data dan bukti (Pertanggung Surabaya untuk (Bertanggung jawab) dokumentasi
laporan pendukung jawaban, transparan) “Penilaian
Transparan
laporan Proses”
2) Melakukan konsultasi Nasionalisme (Melaporkan apa
Draft laporan
dengan mentor adanya sesuai
kejadian sebenarnya) Aktualisasi
28
mengenai hasil 2) Terealisasinya (Kerja keras, Profesional
aktualisasi laporan menghargai (Melakukan
kegiatan pendapat orang lain) konsultasi dengan
3) Mencetak laporan
atasan, atau dengan
kegiatan Anti Korupsi
kata lain bekerja
(Tepat Waktu)
mengikuti struktur
yang ada)
29
Tabel 3.4 Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Oktober 2019
No Kegiatan Minggu Minggu Minggu Minggu
1 2 3 4
Melakukan konsultasi dan
diskusi dengan mentor
1
rancangan aktualisasi yang
dibuat
Melakukan konsultasi dan
diskusi dengan Coach atau
2 Pembimbing terkait
rancangan aktualisasi yang
dibuat
Melakukan koordinasi
3 dengan rekan kerja
mengenai model layanan
yang akan dibuat
Menyusun Rancangan
Pelaksanaan Layanan
4 (RPL) layanan bimbingan
klasikal dengan teknik
cinema theraphy
Menyempurnakan RPP
dengan meminta
5 persetujuan dan saran
kepada Mentor atau Kepala
Sekolah
Menyiapkan cinema yang
akan ditayangkan dan alat
6 evaluasi layanan
bimbingan klasikal dengan
teknik cinema theraphy
Melakukan sosialisasi
7 kepada siswa terkait
cinema theraphy dan
melakukan pree test.
30
Melaksanakan layanan
8 bimbingan klasikal dengan
teknik cinema theraphy
9 Mengevaluasi hasil
pemahaman siswa
10 Menyusun laporan
kegiatan
31
DAFTAR PUSTAKA
Bahruddin & Wahyuni, Nur. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media
Basseng & Purwan, Bayu Hikmat. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
“Aktualisasi”. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Purwanto, Erwan Agus, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
“Pelayanan Publik”. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia
Permendiknas. 2010. No. 35 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya. KEMENDIKNAS
32