Anutapura Palu
Abstrak
Rumah sakit dihadapkan pada upaya penyesuaian diri untuk merespon dinamika
eksternal dan integrasi potensi internal dalam tugas yang semakin kompleks. Untuk itu
tidak dapat mengabaikan sumber daya manusia yang dimilikinya karena akan berdampak
pada kinerja karyawan dan dapat berdampak pada kualitas pelayanan kesehatan rumah
sakit tersebut. Iklim organisasi yang baik sangat penting untuk diciptakan karena hal ini
merupakan persepsi seorang karyawan tentang apa yang diberikan oleh organisasi dan
kemudian menjadi dasar penentuan tingkah laku karyawan. Setiap pekerjaan menuntut
sumber daya manusia khususnya perawat untuk meningkatkan kualitas kerjanya dengan
meningkatkan kinerja. Perbaikan kinerja dapat dilakukan dengan meningkatkan iklim
organisasi.
Tujuan penelitian ini diketahui ada hubungan iklim organisasi dengan kinerja
perawat di Rumah Sakit Umum Anutapura Palu. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif
dengan rancangan cross sectional, jumlah populasi dalam penlitian ini sebanyak 39 orang
perawat dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total populasi. Analisis data
menggunakan chi square, dengan variabel independen iklim organisasi dan variabel
dependen kinerja perawat. Hasil penelitian menunjukkan 56,4% iklim organisasi dengan
kategori sedang dan 76,9% kinerja perawat dengan kategori baik. Hasil chi square,
diperoleh pValue yaitu 0,019 (≤0,05). Kesimpulan dari penelitian ini ada hubungan iklim
organisasi dengan kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Anutapura Palu.Saran bagi
instansi Rumah Sakit Umum Anutapura Palu agar memperbaiki iklim organisasi sehingga
meningkatkan kinerja perawat.
Analisa Bivariat
Dapat dilihat hasil uji statistik dari seperti imbalan yang tak sesuai karena
tabel 2 dengan menggunakan uji chi square imbalan yang berikan berdasarkan status
nilai p = 0,019 (p value< 0,05), berarti Ha pekerjaan. Dari 39 responden terdapat 20
diterima dan Ho ditolak yang artinya ada orang perawat honorer dan 19 orang perawat
hubungan antara iklim organisasi dengan PNS. Asumsi ini sesuai dengan teori menurut
kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Gibson (2000) dalam Triwibowo (2013)
Anutapura Palu dengan nilai Odds Ratio OR menyatakan bahwa “faktor-faktor yang
= 0,122, yang berarti bahwa iklim organisasi mempengaruhi perilaku dan kinerja
yang baik akan memberikan peluang 0 kali seseorang adalah fator individu meliputi
untuk menghasilkan kinerja yang baik. (kemampuan, latar belakang, demografi),
faktor organisasi meliputi (sumber daya,
imbalan, struktur, desain pekerjaan serta gaya
Pembahasan kepemimpinan) dan faktor psikologis yaitu
persepsi, sikap, kepribadian, motivasi”.
Hubungan Iklim Organisasi dengan Pada penelitian yang dilakukan
Kinerja Perawat di Rumah Sakit Umum Rosnaniar et.al (2013) menyatakan ada
Anutapura Palu pengaruh iklim organisasi terhadap kepuasan
Berdasarkan hasil analisis univariat kerja perawat pelaksana dengan nilai p =
tentang iklim organisasi menunjukkan 0.000. Hal tersebut dikarenakan imblan,
bahwa, sebagian besar perawat memiliki struktur organisasi, kepemimpinan dan
iklim organisasi sedang yaitu sebanyak 22 komunikasi serta kondisi lingkungan kerja
responden (56,4%), 16 responden (41%) dengan apa yang diharapkan oleh karyawan.
memiliki iklim organisasi baik dan 1 Berdasarkan hasil analisis bivariat di
responden (2,6%) memiliki iklim organisasi atas menunjukkan bahwa sebagian besar
kurang baik. Sedangkan untuk kinerja responden memiliki iklim organisasi sedang
perawat menunjukkan bahwa, sebagian besar dan kinerja perawat baik sebanyak 21
perawat memiliki kinerja baik yaitu sebanyak responden (91,3%). Hal ini di karenakan
30 responden (76,9%), 8 responden (20,5%) uraian tugas dan pembagian kerja perawat
memiliki kinerja sedang dan 1 responden cukup jelas, Standar kerja yang ditetapkan
(2,6%) memiliki kinerja kurang baik. rumah sakit tinggi sehingga kondisi atau
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti iklim organisasi seperti ini secara langsung
berasumsi bahwa responden yang memiliki menuntun kinerja perawat untuk bekerja
iklim organisasi sedang dan kinerja tinggi secara maksimal. Faktor lain yang
karena iklim organisasi yang masuk dalam menyebabkan kinerja perawat tinggi adalah
kategori sedang tidak semata-mata karena perawat bekerja dirumah sakit tidak semata-
organisasi atau perawat dan rumah sakit tidak mata hanya berdasarkan iklim organisasi