Anda di halaman 1dari 6

Hasnidar : Hubungan Iklim Organisasi dengan Kinerja Perawat di Rumah Sakit Umum

Anutapura Palu

Hubungan Iklim Organisasi dengan Kinerja Perawat di Rumah


Sakit Umum Anutapura Palu
Hasnidar*
*
Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Widya Nusantara Palu
Email : needare@roketmail.com

Abstrak
Rumah sakit dihadapkan pada upaya penyesuaian diri untuk merespon dinamika
eksternal dan integrasi potensi internal dalam tugas yang semakin kompleks. Untuk itu
tidak dapat mengabaikan sumber daya manusia yang dimilikinya karena akan berdampak
pada kinerja karyawan dan dapat berdampak pada kualitas pelayanan kesehatan rumah
sakit tersebut. Iklim organisasi yang baik sangat penting untuk diciptakan karena hal ini
merupakan persepsi seorang karyawan tentang apa yang diberikan oleh organisasi dan
kemudian menjadi dasar penentuan tingkah laku karyawan. Setiap pekerjaan menuntut
sumber daya manusia khususnya perawat untuk meningkatkan kualitas kerjanya dengan
meningkatkan kinerja. Perbaikan kinerja dapat dilakukan dengan meningkatkan iklim
organisasi.
Tujuan penelitian ini diketahui ada hubungan iklim organisasi dengan kinerja
perawat di Rumah Sakit Umum Anutapura Palu. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif
dengan rancangan cross sectional, jumlah populasi dalam penlitian ini sebanyak 39 orang
perawat dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total populasi. Analisis data
menggunakan chi square, dengan variabel independen iklim organisasi dan variabel
dependen kinerja perawat. Hasil penelitian menunjukkan 56,4% iklim organisasi dengan
kategori sedang dan 76,9% kinerja perawat dengan kategori baik. Hasil chi square,
diperoleh pValue yaitu 0,019 (≤0,05). Kesimpulan dari penelitian ini ada hubungan iklim
organisasi dengan kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Anutapura Palu.Saran bagi
instansi Rumah Sakit Umum Anutapura Palu agar memperbaiki iklim organisasi sehingga
meningkatkan kinerja perawat.

Kata kunci: Iklim, kinerja, organisasi, perawat

Jurnal NERS Widya Nusantara Palu-Volume 2 Nomor 1 Tahun 2017 1


Hasnidar : Hubungan Iklim Organisasi dengan Kinerja Perawat di Rumah Sakit Umum Anutapura Palu

Pendahuluan pada kualitas pelayanan kesehatan rumah


sakit tersebut (Handayani 2012).
Rumah sakit merupakan salah satu Sumberdaya manusia memiliki
bentuk organisasi jasa. Rumah sakit sebagai peranan yang sangat penting dalam
penyedia layanan kesehatan memiliki organisasi karena manusia mampu
karakteristik yang berbeda dengan organisasi menciptakan berbagai macam inovasi dan
lainnya. Adanya karakteristik tersebut merupakan komponen utama dan sebagai
mempengaruhi iklim organisasi dalam rumah motor penggerak dalam setiap kegiatan.
sakit. Demi kelangsungan organisasinya, Sumberdaya manusia merupakan salah satu
rumah sakit harus dapat memanfaatkan sumberdaya yang paling menentukan sukses
sumberdaya yang di milikinya menjadi tidaknya suatu organisasi, karena sumber
keunggulan kompetitif. Sumber daya tersebut daya manusia merupakan faktor produksi
dapat berupa sumberdaya financial, sumber yang independen, sedangkan faktor lainnya
daya manusia, kemampuan teknologi, dan (non manusia) merupakan faktor produksi
sistem (Asi 2013). yang dependen. Dikatakana independen
Dalam pemberian pelayanan yang karena manusia mempunyai pengaruh yang
optimal di rumah sakit diperlukan sumber dominan terhadap faktor yang lain, oleh
daya manusia yang berkualitas. Keberhasilan karena itu organisasi dituntut mengelola
suatu organisasi merupakan pertanda bahwa sumber daya manusia yang dimiliki dengan
organisasi telah dikelola dengan baik baik demi kelangsungan hidup dan kemajuan
berdasarkan manajemen perilaku yang organisasi (Isyandi dan Efni, 2014).
efektif. Banyak faktor yang mempengaruhi Perawat merupakan sumber daya
kualitas pelayanan karena pelayanan rumah manusia terbanyak dalam organisasi rumah
sakit tidak terlepas dari pelayanan sakit. Perawat memegang peranan penting
keperawatan, maka menjaga kualitas dalam pemberian layanan di rumah sakit,
pelayanan keperawatan merupakan hal yang karena perawat terlibat langsung dengan
perlu untuk di lakukan. Untuk itu perlu pasien dan keluarganya selama 24 jam penuh.
adanya pengembangan dan pemberdayaan Perkembangan paradigm keperawatan dalam
sumberdaya manusia. Pengembangan tenaga bentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual
kesehatan adalah proses yang bersifat yang komprehensif, menuntut perawat untuk
multidisiplin serta lintas program untuk selalu professional sesuai standar kinerja
memamerkan dan meningkatkan mutu keperawatan yang berlaku (Asi 2013).
pelayanan yang diberikan (Depkes RI 2000 Seorang perawat yang dapat di
dalam Huda 2012). kelompokkan kedalam tingkatan kinerja
Semakin banyak rumah sakit maka tertentu dengan melihat aspek-aspeknya
akan menimbulkan bentuk persaingan yang seperti kemampuan individual, tingkat usaha
ketat, hal tersebut menjadi tantangan serius yang di curahkan, dan dukungan organisasi.
bagi pemilik serta karyawan rumah sakit Hasil kinerja perawat yang memuaskan
untuktetap menjaga mutus Serta kelancaran tentunya juga dipengaruhi oleh iklim
rumah sakit. Mengingat adanya dinamika dan organisasi di rumah sakit (Sari 2017).
tuntutan ekternal yang semakin berkembang, Iklim organisasi yang baik sangat
rumah sakit dihadapkan pada upaya penting untuk diciptakan karena hal ini
penyesuaian diri untuk merespon dinamika merupakan persepsi seorang karyawan
eksternal dan integrasi potensi internal dalam tentang apa yang yang diberikan oleh
tugas yang semakin kompleks. Untuk itu organisasi dan kemudian menjadi dasar
tidak dapat mengabaikan sumber daya penentuan tingkah laku karyawan. Iklim
manusia yang dimilikinya dengan organisasi yang baik ditunjukkan oleh adanya
memberikan perhatian atas kepuasan kerja sikap keterbukaan, penuh kepercayaan dan
Karyawan karena pengabaian terhadap tanggung jawab (Putra dan Sudharma, 2016).
kepuasan kerja karyawan akan berdampak
pada kinerja karyawan dan dapatber dampak

Jurnal NERS Widya Nusantara Palu-Volume 2 Nomor 1 Tahun 2017 29


Hasnidar : Hubungan Iklim Organisasi dengan Kinerja Perawat di Rumah Sakit Umum Anutapura Palu

Untuk menciptakan iklim organisasi memberikan layanan kepada pasien.


yang mampu membawa anggotanya untuk Kedisplinan dapat mencerminkan kualitas
meningkatkan kinerja dalam rangka kinerja perawat terhadap perusahaan atau
pencapaian tujuan organisasi tidaklah mudah. organisasi. Berdasarkan uraian diatas,
Hal ini disebabkan karena pada dasarnya peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
manusia memiliki karakteristik tingkah laku tentang “Hubungan Iklim Organisasi dengan
yang berbeda-beda sesuai dengan Kinerja Perawat di Rumah Sakit Umum
kebutuhannya. Perbedaan atau kesenjangan Anutapura Palu”.
persepsi anggotanya yang mengenai iklim
yang dirasakan dan diharapkan dapat
mengakibatkan tujuan organisasi tidak dapat Metode
dipenuhi secara optimal (Nazili, 2012).
Untuk mencapai tujuan suatu organisasi Jenis penelitian ini adalah kuantitatif
diperlukan sistem pengendalian manajemen dengan desain penelitian yang digunakan
yang memberikan jaminan melalui para dalam penelitian ini adalah analitik dengan
manajer bahwa organisasi tersebut telah rancangan Cross Sectional. Tempat
melakukan strateginya secara efektif dan penelitian ini dilakukan diruang Kutilang,
efisien (Yuarto, 2014). Cendrawasih Bawah, dan Garuda Atas di
Dari hasil penelitian Jannah et al.2013 Rumah Sakit Umum Anutapura Palu.
menyatakan bahwa ada hubungan yang Penelitian ini dilakukan pada tanggal 12
bermakna antara struktur pemberdayaan sampai 16 September tahun 2017.
dengan iklim organisasi perawat disebuah Populasi pada penelitian ini adalah
rumah sakit di Depok. Semakin tinggi semua perawat pelaksana yang bekerja di
persepsi pemberdayaan perawat pelaksana Rumah Sakit Umum Anutapura Palu di
semakin besar pula peluang terciptanya iklim ruang Kutilang sebanyak 14 orang, ruang
organisasi yang baik disbanding perawat Cendrawasih Atas sebanyak 14 orang
pelaksana dengan persepsi pemberdayaan perawat, dan ruang Garuda atas sebanyak 14
yang rendah. Dan penelitian yang dilakukan orang. Jadi total populasi nya adalah 42
oleh Azhari et al. menyatakan bahwa iklim orang. Jumlah sampel pada penelitian ini
organisasi berpengaruh terhadap kualitas adalah total populasi sebanyak 39 orang.
pelayanan medis. Hal ini mengidentifikasi Analisa bivariat pada penelitian ini
bahwa kualitas pelayanan medis RSJ Aceh menggunakan uji statistic Chi square.
juga dipengaruhi oleh adanya iklim
organisasi yang ada di RSJ Aceh.
Dari hasil survey pendahuluan yang
dilakukan oleh peneliti pada bulan Juli tahun Hasil Penelitian
2017 di Rumah Sakit Umum Anutapura Palu Analisa Univariat
terlihat masih kurangnya perhatian perawat Tabel 1 Distribusi Frekuensi Iklim Organisasi
pelaksana dalam ruangan terhadap aturan- dan Kinerja Perawatan (n = 39)
aturan yang telah ditetapkan dalam ruangan No Variabel f %
yang disepakati bersama, kurangnya 1 Iklim Organisasi
komunikasi dalam ruangan yang ditandai Baik 16 41,0
dengan perawat yang tidak masuk tanpa Sedang 22 56,4
member alasan yang jelas, serta masih Kurang Baik 1 2,6
kurangnya mutu pelayanan asuhan 2 Kinerja Perawat
keperawatan yang diberikan perawat pada Baik 30 76,9
pasien dan sebagian perawat tidak disiplin Sedang 8 20,5
dalam melaksanakan pekerjaannya seperti Kurang Baik 1 2,6
lambat datang, meninggalkan ruangan saat
jam kerja, tidak tepat waktu dalam

Jurnal NERS Widya Nusantara Palu-Volume 2 Nomor 1 Tahun 2017 30


Hasnidar : Hubungan Iklim Organisasi dengan Kinerja Perawat di Rumah Sakit Umum Anutapura Palu

Sebanyak dari 39 responden 56.4 % dapat menciptakan iklim organisasi dengan


memiliki iklim organisasi sedang dan 76,9 % nilai tinggi, melainkan karena beberapa hal
memiliki kinerja baik.

Tabel 2 Uji statistic Chi square.

Iklim Organisasi Kinerja Perawat Total p Value


Baik Sedang
f % f % f %
Baik 9 56,2 7 43,8 16 100
Sedang 21 91,3 2 8,7 23 100 0,019
Total 30 76,9 9 23,1 39 100

Analisa Bivariat
Dapat dilihat hasil uji statistik dari seperti imbalan yang tak sesuai karena
tabel 2 dengan menggunakan uji chi square imbalan yang berikan berdasarkan status
nilai p = 0,019 (p value< 0,05), berarti Ha pekerjaan. Dari 39 responden terdapat 20
diterima dan Ho ditolak yang artinya ada orang perawat honorer dan 19 orang perawat
hubungan antara iklim organisasi dengan PNS. Asumsi ini sesuai dengan teori menurut
kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Gibson (2000) dalam Triwibowo (2013)
Anutapura Palu dengan nilai Odds Ratio OR menyatakan bahwa “faktor-faktor yang
= 0,122, yang berarti bahwa iklim organisasi mempengaruhi perilaku dan kinerja
yang baik akan memberikan peluang 0 kali seseorang adalah fator individu meliputi
untuk menghasilkan kinerja yang baik. (kemampuan, latar belakang, demografi),
faktor organisasi meliputi (sumber daya,
imbalan, struktur, desain pekerjaan serta gaya
Pembahasan kepemimpinan) dan faktor psikologis yaitu
persepsi, sikap, kepribadian, motivasi”.
Hubungan Iklim Organisasi dengan Pada penelitian yang dilakukan
Kinerja Perawat di Rumah Sakit Umum Rosnaniar et.al (2013) menyatakan ada
Anutapura Palu pengaruh iklim organisasi terhadap kepuasan
Berdasarkan hasil analisis univariat kerja perawat pelaksana dengan nilai p =
tentang iklim organisasi menunjukkan 0.000. Hal tersebut dikarenakan imblan,
bahwa, sebagian besar perawat memiliki struktur organisasi, kepemimpinan dan
iklim organisasi sedang yaitu sebanyak 22 komunikasi serta kondisi lingkungan kerja
responden (56,4%), 16 responden (41%) dengan apa yang diharapkan oleh karyawan.
memiliki iklim organisasi baik dan 1 Berdasarkan hasil analisis bivariat di
responden (2,6%) memiliki iklim organisasi atas menunjukkan bahwa sebagian besar
kurang baik. Sedangkan untuk kinerja responden memiliki iklim organisasi sedang
perawat menunjukkan bahwa, sebagian besar dan kinerja perawat baik sebanyak 21
perawat memiliki kinerja baik yaitu sebanyak responden (91,3%). Hal ini di karenakan
30 responden (76,9%), 8 responden (20,5%) uraian tugas dan pembagian kerja perawat
memiliki kinerja sedang dan 1 responden cukup jelas, Standar kerja yang ditetapkan
(2,6%) memiliki kinerja kurang baik. rumah sakit tinggi sehingga kondisi atau
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti iklim organisasi seperti ini secara langsung
berasumsi bahwa responden yang memiliki menuntun kinerja perawat untuk bekerja
iklim organisasi sedang dan kinerja tinggi secara maksimal. Faktor lain yang
karena iklim organisasi yang masuk dalam menyebabkan kinerja perawat tinggi adalah
kategori sedang tidak semata-mata karena perawat bekerja dirumah sakit tidak semata-
organisasi atau perawat dan rumah sakit tidak mata hanya berdasarkan iklim organisasi

Jurnal NERS Widya Nusantara Palu-Volume 2 Nomor 1 Tahun 2017 31


Hasnidar : Hubungan Iklim Organisasi dengan Kinerja Perawat di Rumah Sakit Umum Anutapura Palu

saja, melainkan berdasarkan tanggung jawab Simpulan dan Saran


dan standar kerja yang telah di tetapkan oleh
rumah sakit, apabila perawat bekerja Simpulan
berdasarkan tanggung jawab yang besar dan
standar kerja yang telah ditetapkan maka Berdasarkan hasil penelitian yang telah
akan berpengaruh terhadap peningkatan dilakukan dapat disimpulkan bahwa ada
kinerja perawat. Hal ini sesuai dengan teori hungan antara iklim organisasi dengan
menurut Mangkunegara (2005) dalam kinerja perawat di Rumah Sakit Umum
Mauladi dan Dihan (2015) mengatakan Anutapura Palu dengan nilai pValue = 0,019
bahwa “Kinerja atau prestasi kerja adalah (≤ 0,05).
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai seorang pegawai dalam Saran
melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan padanya”. 1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Hal ini sesuai dengan penelitian yang Diharapkan penelitian ini dapat
dilakukan Suarningsih et.al (2013), hasil uji dijadikan sebagai bahan masukan bagi
path analisis menunjukkan p = 0.005 pendidikan keperawatan tentang
menyatakan ada pengaruh iklim organisasi hubungan iklim organisasi dengan
terhadap komitmen organisasional. Hal kinerja perawat, sehingga dapat
tersebut dikarenakan persepsi karyawan dijadikan tambahan pengetahuan dan
tentang lingkungan internal organisasi cukup wawasan bagi pembacanya melalui
baik dan mempengaruhi perilaku mereka perpustakaan STIKes Widya Nusantara
dalam melaksanakan pekerjaan untuk Palu.
meningkatkan kinerja. 2. Bagi Instansi Rumah Sakit Umum
Hasil penelitian ini menunjukkan Anutapura Palu
bahwa ada hubungan antara iklim organisasi Diharapkan dengan hasil penelitian ini
dengan kinerja perawat di Rumah Sakit rumah sakit senantiasa dapat
Umum Anutapura Palu, hal ini disebabkan memperbaiki iklim organsasi sehingga
karena telah terciptanya iklim organisasi dapat meningkatkan kinerja perawat.
yang baik dalam ruangan sehingga membawa 3. Bagi Peneliti
anggotanya dalam mencapai kinerja yang Diharapkan hasil penelitian ini dapat
baik dalam mewujudkan tujuan organisasi dijadikan sebagai referensi dan acuan
maka setiap anggota organisasi menunjukkan untuk peneliatian selanjutnya dan
sikap saling terbuka, saling percaya sesama kiranya peneliti selanjutnya dapat
rekan kerja dan bertanggung jawab. Selain itu menambah variabel yang belum diteliti
iklim organisasi berpengaruh pada tingkah sehinga dapat menghasilkan penelitian
laku seseorang sehingga dapat yang baru dan akurat
mempengaruhi praktik/kinerja perawat dalam
melaksanakan tugas. Hal ini sesuai dengan
teori menurut Simamora (2001) dalam Daftar Pustaka
Mutaqin (2010), mengatakan bahwa “iklim Asi SP, 2013, Pengaruh iklim organisasi
organisasi adalah lingkungan internal atau dan burnout terhadap kinerja perawat
psikologi organisasi. Iklim organisasi RSUD dr, Doris Sylvanus Palangka
mempengaruhi praktik dan kebijakan sumber Raya, Jurnal Aplikasi Manajemen,
daya manusia (SDM) yang di terima oleh [Internet], [diunduh 2017 Juni 6];
anggota organisasi”. 11:3, Tersedia pada: http://download.
Portalgaruda.org/article.php.
Huda MH, 2012, Pengaruh motivasi iklim
kerja dan kepemimpinan terhadap
produktivitas perawat di Rumah Sakit

Jurnal NERS Widya Nusantara Palu-Volume 2 Nomor 1 Tahun 2017 32


Hasnidar : Hubungan Iklim Organisasi dengan Kinerja Perawat di Rumah Sakit Umum Anutapura Palu

Tugu Ibu, [Skripsi], Depok (ID): Universitas Sanata Dharma


Universitas Indonesia, Yogyakarta,
Isyandi RHB, dan Efni Y, 2014, Pengaruh
iklim organisasi dan remunerasi
terhadap motivasi dan kepuasan para
medis di Rumah Sakit Umum Puri
Husada Tembilan Kabupaten Indragiri
Hilir, Jurnal Tepak Manajemen
Bisnis, [Internet], [diunduh 2017 Juli
13], Terdapat pada:
https://www.google.com
Mauladi F dan Dihan FN, 2015, Pengaruh
stress kerja pada kinerja karyawan,
Bisnis dan Ekonomi, [Internet],
[diunduh 2017 Februari 17]; 6,
Tersedia pada: https://core.ac.
uk/download.pdf.
Mutaqin WR, 2010, Pengaruh iklim
organisasi, etos kerja dan disiplin kerja
terhadap efektifitas kinerja organisasi
di Politeknik Kesehatan Surakarta
[Tesis], Surakarta (ID), Universitas
Sebelas Maret,
Rosnaniar, Rewa S, Noer NB, 2013,
Pengaruh iklim organisasi terhadap
kerja perawat pelaksana diruang rawat
inap RSUD Ince Abdul Moeis
Samarinda, [Internet], [diunduh 2017
juli 13], Terdapat pada: https//google,
com//
Sari RP, 2017, Pengaruh iklim organisasi
dan kepuasan kerja terhadap komitmen
organisasi, JOM FISIP, [Internet],
[diunduh 2017 Juli 13], Terdapat
pada: https://www, google, com,
Suarningsih NLP, Alamsyah, Thoyib A,
2013, Pengaruh iklim organisasi
terhadap komitmen organisasi dan
kinerja karyawan di Rumah Sakit,
Jurnal Aplikasi Manajemen,
[Internet], [diunduh 2017 juli 13];
11:2, Terdapat pada:
https//journal.com
Triwibowo C, 2013, Manajemen pelayanan
keperawatan di Rumah Sakit, Jakarta
(ID):Cv, Trans Info Media
Yuarto S, 2014, Pengaruh disiplin kerja dan
stress kerja terhadap kinerja perawat
[Skripsi], Yogyakarta (ID):

Jurnal NERS Widya Nusantara Palu-Volume 2 Nomor 1 Tahun 2017 33

Anda mungkin juga menyukai