Anda di halaman 1dari 13

Diagnosis Technicain - Automatic Transaxle Torque Converter

Garis Besar Umum


Konverter tenaga putaran (torque converter)
Torque converter menghantarkan dan menggandakan tenaga
Converter
putaran dari mesin dengan menggunakan
case ATF (Automatic Transaxle Fluid) ke dalam
Pump impeller transaxle (planetary gear unit) sebagai media.
Turbine
runner Konverter tenaga putaran (torque converter)
Stator Stator terdiri dari pump impeller, turbine runner,
shaft
kopling satu-arah dan stator, serta converter
One-way case yang mengandung semua komponen ini.
clutch

from to Konverter dipenuhi dengah ATF, yang


Engine Transaxle
disuplai oleh pompa minyak (oil pump).
Mesin berputar pump impeller berputar,
Transaxle
input shaft
lalu cairan pelumas keluar dari pump
impeller dengan deras yang memutar
Oil pump
turbine runner.

Torque converter
PETUNJUK:
Turbine Pump
Engine Transaxle
runner impeller
input
shaft
Untuk ATF, DEXRON® II atau Toyota
Stator digunakan tipe T-IV.

(1/1)

Konstruksi Roda sudu pompa (Pump Impeller)


Pump impeller diintegrasikan dengan
converter case dan dihubungkan dengan
dengan poros engkol (crankshaft) via melalui
melalui plat penggerak (drive plate).
Beberapa baling-baling melengkung
ditempelkan pada bagian dalam pump
Pump impeller
Drive (vane)
impeller.
plate Sebuah cincin penuntun (guide ring)
Converter dipasang pada sudut bagian dalam
case
baling-baling untuk melancarkan
aliran cairan/pelumas.
from
Engine

Vane
Guide
ring
Guide
ring

(1/1)

©2003 TOYOTA MOTOR CORPORATION. All right reserved.


-1-
Diagnosis Technicain - Automatic Transaxle Torque Converter

Turbine Runner
Banyak baling-baling (vanes) yang
dipasang pada turbine runner, seperti
Turbine pada pump impeller.
runner
(vane)
Arah lengkungan dari baling-baling ini
berlawanan dengan yang ada pada baling-
baling pump impeller. Turbine runner
dipasang pada poros input transaxle
Transaxle
input shaft
sehingga baling-baling di dalamnya melawan
baling-baling pump impeller dengan
from celah yang sangat kecil di antaranya.
Engine
PETUNJUK:
Turbine runner berotasi dengan poros
Vane input transaxle ketika kendaraan
Guide berjalan dengan persneling pada posisi
Guide
ring
ring "D", "2", "L" atau "R". Namun ia akan
berhenti berotasi ketika kendaraan
berhenti. Ketika tuas persneling berada
pada posisi "P" or "N", turbine runner
berputar secara bebas bersama
rotasi dari pump impeller.
(1/1)

Stator
Turbine runner Pump impeller Stator terletak di antara pump impeller
dan turbine runner. Ia ditempelkan,
Stator
Transaxle case melalui kopling satu-arah pada poros
Stator shaft
stator, yang tetap pada transaxle case.
from Engine

1. Kerja Stator
One-way clutch
Aliran cairan/pelumas kembali dari
turbine runner ke pump impeller
dalam arah yang menghalangi rotasi.

Curved vane Oleh karena itu, stator mengubah arah


aliran cairan sehingga ia mengenai
to Back of pump impeller belakang baling-baling pump impeller,
memberikan pump impeller tambahan
"dorongan" yang lalu meningkatkan
from Turbine runner
tenaga putaran (torque).
2. Kerja kopling satu-arah
Path of fluid if there
(One-way clutch operation)
were no stator Kopling satu-arah memungkinkan stator
untuk berputar dalam arah yang sama
dengan poros engkol (crankshaft) mesin.
Namun, jika stator akan mulai berputar
ke arah sebaliknya, kopling satu-arah
mengunci stator untuk mencegahnya
berputar.
(1/1)

-2-
Diagnosis Technicain - Automatic Transaxle Torque Converter

Prinsip Torque Converter Transmisi Tenaga Putaran (Torque)


Ketika kecepatan pump impeller meningkat, gaya
Turbine runner Pump impeller centrifugal menyebabkan cairan pelumas mengalir keluar
dari tengah pump impeller. Ketika kecepatannya meningkat
lagi, cairan pelumas terdorong jauh dari pump impeller.
Cairan pelumas mengenai baling-baling (vanes) turbine
runner untuk mulai berputar pada arah yang sama
dengan pump impeller.
Cairan pelumas mengalir di sepanjang baling-baling
(vanes) turbine runner.
Ketika menyentuh bagian dalam turbine runner, permukaan
dalam cekung turbine runner mengarahkan cairan pelumas
kembali ke pump impeller, dan perputaran terjadi lagi.

Transmisi tenaga putaran (torque) dipengaruhi oleh sirkulasi


pelumas melalui pump impeller dan turbine runner.

(1/1)

Penggandaan Tenaga Putaran (Torque Multiplication)


Penggandaan torque oleh konverter torque dilakukan
dengan kembalinya pelumas, yang masih mempunyai energi
setelah melewati turbine runner, ke dalam pump impeller
dengan menggunakan baling-baling (vane) stator.
Dengan kata lain, pump impeller diputar dengan tenaga
putaran dari mesin, yang ditambahkan tenaga putaran
kembalinya pelumas dari turbine runner. Jadi, pump impeller
menggandakan masukan asli tenaga putaran untuk tranmisi
ke turbine runner.

Turbine Pump
runner impeller

Stator

(1/1)

-3-
Diagnosis Technicain - Automatic Transaxle Torque Converter

Performa Konverter Torque Rasio Torque dan Efisiensi Transmisi


Penggandaan tenaga putaran oleh konverter torque
Coupling range menjadi lebih besar porsinya ke aliran vortex. Ini berarti
Converter range (%)
bahwa torque menjadi maksimum ketika turbine runner
100 berhenti.
Transmission
Kerja konverter torque dibagi menjadi dua jenis operasi:
efficiency 80

Transmission
Torque ratio

efficiency
60 • Converter range, dimana penggandaan tenaga
2 putaran (torque) dilakukan.
40
• Coupling range, dimana terjadi transmisi tenaga putaran
1 Torque ratio putaran sederhana tetapi bukan penggandaan.
20

Cluctch point adalah garis pembatas antara kedua


ini.
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Speed ratio
Efisiensi transmisi dari konverter tenaga putaran (torque)
Torque ratio menunjukan betapa efektifnya energi yang diberikan
Turbine runner output torque
=
Pump impeller input torque kepada pump impeller ditransmisikan ke turbine runner.
Energi disini adalah output mesin dan yang proporsional
Transmission efficiency
Turbine runner output × dengan kecepatan mesin (rpm) dan tenaga putaran
= 100 (%)
Pump impeller input (torque).
Turbine runner output torque
=
Pump impeller input torque
× speed ratio × 100 (%) Karena torque ditransmisikan mendekati 1:1 dalam pelumas
Speed ratio
kopling, efisiensi transmisi dalam coupling range meningkat
=
Turbine runner rpm secara linear dalam proporsi pada kecepatan rasio.
Pump impeller rpm
Tetapi, efisiensi transmisi dari konverter torque tidak
mencapai 100%, tetapi umumnya kira-kira 95%. Energi
yang terbuang ini karena adanya panas yang dihasilkan
oleh pelumas dan friksi. Ketika pelumas bersirkulasi, ia
akan didinginkan oleh pendingin minyak (oil cooler).

(1/1)

-4-
Diagnosis Technicain - Automatic Transaxle Torque Converter

Stall Point dan Clutch Point


Coupling range
Converter range (%)
1. Titik Stall (Stall point)
Titik stall (stall point) adalah situasi dimana turbinne
100
runner tidak bergerak. Perbedaan kecepatan rotasi
antara pump impeller dan turbine runner berada
80
dalam keadaan maksimum.

Transmission
Torque ratio

3
Rasio torque maksimum dari konverter torque adalah

efficiency
60
2
Clutch point pada titik stall. (Umumnya berada dalam rentang
40 1.7 dan 2.5). Efisiensi transmisi adalah 0.
1 Stall point
PETUNJUK:
20
Dalam uji stall yang nanti dijelaskan, performa
konverter torque dan output mesin diuji pada keadaan
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
mesin dinyalakan pada beban penuh (full throttle)
pada titik stall ini.
Speed ratio
2. Titik kopling (Clutch point)
Ketika turbine runner mulai berputar dan rasio
kecepatan meningkat, perbedaan kecepatan rotasi
antara turbine runner dan pump impeller mulai
berkurang.
Pada saat itu, efisiensi transmisi meningkat. Efisiensi
transmisi berada pada keadaan maksimum sebelum
titik kopling (clutch point).
Ketika rasio kecepatan mencapai tingkat tertentu, rasio
torque menjadi hampir 1:1.
Dengan kata lain, stator mulai berputar pada titik
kopling (clutch point) dan koverter torque dan bekerja
ketika pelumas mengalir untuk mencegah jatuhnya
rasio torque di bawah 1.

PETUNJUK SERVIS:
Uji Stall
Uji ini digunakan untuk memeriksa keseluruhan
performa mesin dan transaxle (kopling dan rem dari
unit planetary gear).
Ini dilakukan dengan membuat kendaraan tidak dapat
bergerak, lalu mengukur rpm mesin ketika mengganti
persneling ke rentang "D" atau "R" dan menekan pedal
akselator ke segala arah.
(1/1)

-5-
Diagnosis Technicain - Automatic Transaxle Torque Converter

Fungsi Stator One-way Clutch Deskripsi


Arah pelumas memasuki stator dari turbine runner
One-way
clutch
tergantung pada perbedaan dalam kecepatan rotasi
Stator vane
locked antara pump impeller dan turbine runner.
1. Ketika perbedaan kecepatan rotasi besar
Pelumas menyentuh permukaan depan dari stator
vanes, menyebabkan stator berputar pada arah yang
berlawanan dari putaran pump impeller. Namun, pump
impeller tidak dapat berputar pada arah yang
berlawanan karena stator dikunci oleh kopling satu-
arah (one-way clutch). Oleh karena itu, arah aliran
pelumas berubah.
2. Ketika perbedaan kecepatan rotasi kecil
One-way Sejumlah pelumas yang mengalir dari turbine runner
clutch
free mengalir ke dalam permukaan belakang stator vanes.
Stator vane Ketika perbedaan kecepatan minimum, sejumlah
pelumas yang dikirim dari turbine runner menyentuh
permukaan belakang stator vanes.
Dalam hal demikian, stator vanes terpengaruh dengan
aliran pelumas. Kopling satu-arah (one-way clutch)
membuat stator.

PETUNJUK SERVIS:
• Ketika stator tidak dapat dikunci, timbul gejala gagalnya
akselerasi karena sistem berada pada rentang coupling.
Sebaliknya, ketika stator tidak dapat berputar dengan
bebas, sistem tetap dalam rentang konverter dan timbul
gejala seperti kecepatan tidak meningkat di atas
kecepatan tertentu.
• Pengecekan Kopling Satu-arah (One-way Clutch)
(1/1)

Pemeriksaan One-way Clutch


Metode Pemeriksaan One-way clutch
SST (1) Masukan SST ke dalam race dari kopling satu-arah.
(2) Pasang SST agar ia tepat pada notch di sambungan
konverter dan race lainnya dari kopling satu-arah.
(3) Dengan konverter torque berdiri di sisinya, kopling
akan mengunci ketika diputar berlawanan-arah jarum
jam, dan akan bergerak bebas dan mulus ketika diputar
searah jarum jam.
Torque
converter
Jika perlu, bersihkan konverter dan uji kembali kopling.
Gantilah konverter jika dalam pengujian kopling tetap
gagal.

(1/1)

-6-
Diagnosis Technicain - Automatic Transaxle Torque Converter

Kerja Konverter Cara Kerja


Gambaran umum tentang cara kerja konverter torque
ketika tuas perneling digerakan ke "D", "2", "L" atau "R"
dijelaskan di bawah ini:

Turbine Pump
runner impeller

Transaxle
case

1. Mesin istirahat (idling), kendaraan berhenti


Ketika mesin beristirahat, torque yang dihasilkan oleh
mesin menjadi minimum. Jika rem (rem parkir dan/atau
rem kaki) digunakan, beban turbine runner menjadi
besar karena ia tidak dapat berputar.
Karena kendaraan berhenti, rasio kecepatan turbine
Turbine Pump runner pada pump impeller adalah 0, di mana rasio
runner impeller torque adalah maksimum. Sehingga, turbine runner
selalu siap untuk diputar dengan torque yang tinggi
Transaxle dengan torque yang dihasilkan oleh mesin.
case
from
Engine

-7-
Diagnosis Technicain - Automatic Transaxle Torque Converter

2. Kendaraan mulai berjalan


Ketika rem dilepas, turbine runner dapat berputar dengan
poros input transaxle. Jadi, turbine runner berputar
dengan tenaga putaran (torque) yang lebih besar dari
pada yang dihasilkan oleh mesin dengan menekan pedal
akselerator. Lalu, kendaraan mulai bergerak.
Turbine Pump
runner impeller

Transaxle
case
from to
Engine Transaxle

3. Kendaraan berjalan pada kecepatan rendah


Saat kecepatan kendaraan meningkat, kecepatan rotasi
turbine runner dengan cepat mendekati kecepatan pump
impeller. Sehingga, rasio torque dengan cepat mendekati
1.0. Ketika rasio kecepatan turbine runner pada
kecepatan pump impeller mendekati titik clutch, stator
Turbine Pump mulai bergerak dan penggandaan torque menurun.
runner impeller Dengan kata lain, konverter torque mulai bekerja sebagai
pelumas coupling.
Transaxle Jadi, kecepatan kendaraan meningkat hampir pada
case
proporsi linear dengan kecepatan mesin.
from to
Engine Transaxle

-8-
Diagnosis Technicain - Automatic Transaxle Torque Converter

4. Kendaraan berjalan secara tetap pada kecepatan


sedang atau tinggi.
Konververter torque hanya berfungsi sebagai fluid
coupling.
Turbine runner berputar pada kecepatan yang
hampir sama dengan kecepatan pump impeller.
Turbine Pump
runner impeller

Transaxle
case
from to
Engine Transaxle

PETUNJUK:
• Dalam keadaan normal ketika kendaraan mulai
bergerak, konverter torque mencapai titik clucth
dalam 2 sampai 3 detik. Namun, jika beban berat
ketika kendaraan bergerak pada kecepatan
sedang atau tinggi, konverter torque mungkin
bekerja dalam rentang konverter.
• Ketika rem dilepas, bahkan ketika pedal akselerator
tidak ditekan, kendaraan mulai bergerak. Ini disebut
fenomena creep.
(1/1)

-9-
Diagnosis Technicain - Automatic Transaxle Torque Converter

Mekanisme Lock-up Clutch Deskripsi

Damper spring Mekanisme lock-up clutch menghubungkan


Friction
material daya mesin secara langsung dan mekanis
Lock-up
Converter case pada transaxle otomatis.
clutch Karena konverter torque menggunakan aliran
Lock-up pelumas untuk menghantarkan daya secara
piston
tidak langsung, maka terjadi kehilangan daya.
Turbine runner
hub Oleh karena itu, kopling (clutch) dipasang
pada konverter torque untuk menghubungkan
mesin dan transaxle secara langsung untuk
mengurangi kehilangan daya.
Ketika kendaraan mencapai kecepatan
Coupling range
tertentu, mekanisme lock-up clutch digunakan
Converter range (%)
untuk meningkatkan performa daya dan
Transmission
100
efisiensi bahan bakar.

Transmission
80
Torque ratio
efficiency
3

efficiency
Lock-up
clutch ON
60 Kopling lock-up dipasang pada penghubung
2
40 turbine runner, di depan turbine runner.
1 Torque ratio 20
Pegas damper menyerap gaya torsi ketika
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 kopling digunakan untuk mencegah
Speed ratio timbulnya kejut.
Low vehicle speed Materi friksi (jenis yang sama yang
Medium to high
vehicle speed digunakan dalam rem dan cakram kopling)
dilekatkan pada converter case atau lock-
up piston dari konverter torque untuk
mencegah slip pada waktu kopling
digunakan
(1/1)

Cara Kerja
Turbine
runner Pump impeller Ketika kopling lock-up digerakkan, ia
Lock-up clutch berputar bersama pump impeller dan
Converter case turbine runner.
Bekerja dan tidak-bekerjanya kopling
lock-up ditentukan oleh perubahan
pada arah aliran pelumas hidrolik
dalam konverter torque ketika
kendaraan mencapai kecepatan
tertentu.

Lock-up
relay valve

- 10 -
Diagnosis Technicain - Automatic Transaxle Torque Converter

1. Tidak bekerja (Disengaging)


Turbine
runner
Fluid flow Sewaktu kendaraan berjalan pada
Pump impeller
Lock-up clutch kecepatan rendah, pelumas tertekan/
tekanan konverter (pressurized fluid)
Converter case
mengalir ke depan kopling lock-up.
Sehingga, tekanan pada sisi depan
Pressurized depan dan belakang kopling lock-up
fluid
menjadi sama, sehingga kopling
lock-up tidak bekerja (disengages).
Transmission passage
of power
ENGINE

DRIVE PLATE

CONVERTER CASE to Oil cooler


Lock-up
relay valve

PUMP IMPELLER

TURBINE RUNNER

TURBINE RUNNER HUB

INPUT SHAFT

2. Bekerja (Engaging)
Turbine
runner
Fluid flow Ketika kendaraan berjalan tetap pada
Lock-up clutch Pump impeller
kecepatan sedang atau tinggi (umumya
di atas 60 km/jam), pelumas tertekan/
Converter case
tekanan konverter (pressurized fluid)
mengalir ke belakang depan kopling
Pressurized lock-up. Sehingga, converter case dan
fluid
lock-up clutch tersambung secara
Drain langsung. Hasilnya, lock-up clutch dan
converter case berputar bersama-
sama. (Contohnya, lock-up clutch
Transmission passage bekerja.)
of power
ENGINE

DRIVE PLATE
Lock-up
relay valve
CONVERTER CASE

LOCK-UP CLUTCH

TURBINE RUNNER HUB

INPUT SHAFT

(1/1)

- 11 -
Diagnosis Technicain - Automatic Transaxle Torque Converter

Latihan

Pergunakan Latihan untuk memeriksa tingkat pemahaman materi pada Bab ini. Setelah menjawab setiap
Latihan, anda dapat menggunakan tombol referensi untuk melihat halaman yang terkait dengan pertanyaan
yang diajukan. Jika jawaban anda salah, mohon kembali mengulang materi dan menemukan jawaban yang
benar. Jika seluruh pertanyaan telah dijawab dengan benar, anda dapat meneruskan ke Bab selanjutnya.

Chapter All Next Chapter All


Answers Answers
Correct Correct
Page with Exercises Page with Exercises
Related Text Related Text
Incorrect Incorrect
Answer Answer

Return to page of Return to page of


related text for review related text for review

- 12 -
Diagnosis Technicain - Automatic Transaxle Torque Converter
Pertanyaan- 1
Berilah tanda pada setiap pernyataan Benar atau Salah.
.

No. Pertanyaan Benar / Salah Jawaban Benar

Transmisi tenaga putaran (torque) dilakukan oleh sirkulasi


1 Benar Salah
cairan melalui pompa impeller dan turbine runner.

2 Stator menggandakan tenaga putaran (torque). Benar Salah

Pada titik kopling, perbedaan kecepatan rotasi antara


3 Benar Salah
pompa impeller dan turbine runner adalah maksimum.

Konverter tenaga putaran tidak berfungsi tanpa


4 Benar Salah
mekanisme kopling lock-up.

Pertanyaan- 2
Ilustrasi di bawah ini menunjukan konstruksi torque converter.
Pilihlah nama-nama yang tepat untuk setiap nomor.
.

3
1

2
5

a) Pump impeller b) Turbine runner c) Stator d) One-way clutch e) Converter case

Jawab: 1. 2. 3. 4. 5.

Pertanyaan- 3
Pernyataan-pernyataan di bawah ini berkaitan dengan kerja torque converter.
Pilihlah pernyataan yang Benar.

1. Roda sumbu pompa (pump impeller) selalu berputar ketika mesin berotasi.

2. Turbine runner berputar bersama converter case sebagai sebuah kesatuan.

3. Ketika kendaraan dinyalakan, stator menjadi idle.

4. Mesin bekerja dan turbine runner berotasi sehingga pump impeller juga berotasi.

- 13 -

Anda mungkin juga menyukai