Anda di halaman 1dari 29

EROSIVITAS

LAPORAN

Oleh:

KELOMPOK IV
TEP A

PRAKTIKUM TEKNIK KONVERSI TANAH DAN AIR


LABORATORIUM TEKNIK BIOSISTEM
PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2019
EROSIVITAS

LAPORAN

Oleh:

KELOMPOK IV
TEP A

NURPA SAFITRI TANJUNG 160308003


SIGIT PRADANA 160308004
LUNGGUK SIREGAR 160308006
MUHAMMAD AFFANDI 160308007
DWI LIVALDI 160308022
POPI POSMARIA HUTAPEA 160308061
YUSRINA RIZKI HASIBUAN 160308065

Laporan sebagai salah satu syarat untuk dapat memenuhi komponen penilaian
Praktikum Hidrologi Teknik di Laboratorium Teknik Biosistem Program Studi
Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Medan, Oktober 2019


Diperiksa Oleh:

(Delima Lailan Sari Nasution, STP., M.Sc)


NIP. 198807162018032001

PRAKTIKUM TEKNIK KONVERSI TANAH DAN AIR


LABORATORIUM TEKNIK BIOSISTEM
PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penuisan

laporan ini dengan baik dan tepat waktunya.

Adapun laporan ini berjudul “Erosivitas” yang merupakan salah satu

syarat komponen penilaian di Laboratorium Teknik Konservasi Tanah dan Air

Program Studi Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen penanggungjawab

laboratorium Laboratorium Energi dan Listrik Pertanian yaitu:

ibu Delima Lailan Sari Nasution STP, M.Sc yang telah memberikan kami waktu

untuk menyelesaikan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.

Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkandemi

perbaikan yang lebih baik di masa mendatang. Akhir kata penulis ucapkan

terimakasih

Medan, Oktober 2019

Penulis
PENDAHULUAN

Erosivitas merupakan daya hujan untuk menimbulkan erosi pada tanah.


Erosivitas sangat menentukan jumlah tanah yang tererosi, jumlah tanah yang
tererosi berbanding lurus dengan erosivitas. Erosi merupakan hal yang sebenarnya
sangat sederhana dan sudah pasti akan terjadi di alam. Nmaun akhir – akhir ini
erosi menjadi bencana yang dihindari manusia. Hal itu tidak lepas dari campur
tangan manusia. Erosivitas sangat erat kaitannya dengan hujan, faktor utama
penyebab erosi untuk erosivitas adalah curah hujan, lamanya hujan, dan panjang
hujan. Proses terjadinya erosi dapat digambarkan sebagai berikut, ketika hujan
datang, maka butiran – butiran yang membentur tanah akan merusak agregat dan
memisahkan partikel – partikel tanah, partikel – pertikel yang terpisah, akan
menutupi lubang/pori- pori tanah. Ketika pori – pori tanah tersumbat maka
drainase dan saya infiltrasi tanah akan berkurang, sehinga jumlah air yang dapat
diserap oleh tanah berkurang. Air yang tidak dapat diserap oleh tanah akan
menjadi aliran permukaan (Run Off), aliran permukaan yang mempunyai daya
cukup besar dapat memindahkan tanah – tanah atau mengendapkannya. Proses
inilah yang dinamakan erosi

Metode perhitungan erosivitas harian menggunakan metode Bols,


perhitungan kelerengan menggunakan metode Wischmeir dan Smith dan metode
kehilangan tanah menggunakan rumus modifikasi Hudson serta Stocking dan
Murnaghan. Pengaruh antara erosivitas dan kelerengan terhadap kehilangan tanah
dianalisis menggunakan regresi linier melalui regresi akan diperoleh nilai korelasi
(r).

Daerah aliran sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang secara
topografik dibatasi oleh punggung – punggung gunung yang menampung dan
menyimpan air hujan untuk kemudian menyalurkannya ke laut melalui sungai
utama. DAS merupakan suatu ekosistem yang terdiri dari komponen abiotik dan
biotik yang saling mempengaruhi. Dalam mengelola suatu DAS harus
memperhatikan komponen – komponen yang terdapat di dalam DAS sehingga
dapat diketahui tingkat kemampuan DAS terhadap bahaya erosi.
Erosi merupakan peristiwa berpindahnya atau terangkutnya tanah atau
bagian – bagian tanah dari suatu tempat ke tempat lain oleh media alami, Faktor –
faktor yang mempengaruhi erosi tanah adalah hujan, tanah, kemiringan, vegetasi
dan manusia. Hujan yang jatuh ke permukaan tanah memiliki energi yang dapat
dibagi menjadi dua, yaitu energi potensial dan energi kinetik. Energi kinetik
merupakan energi yang terjadi ketika hujan jatuh ke permukaan tanah dengan
kecepatan dan butir hujan tertentu sehingga dapat menghancurkan agregat –
agregat tanah.

Peningkatan energi dalam penghancuran agregat tanah ini didukung oleh


faktor kemiringan lereng. Pinczes (1981) menyatakan bahwa parameter
kelerengan dapat dibagi menjadi dua yaitu sudut lereng dan energi lereng. Sudut
lereng adalah sudut yang terbentuk terhadap bidang horizontal. Energi lereng
adalah besarnya energi potensial yang dipengaruhi oleh topografi di wilayah
tersebut.

Intensitas hujan dan kemiringan lereng dapat meningkatkan aliran


permukaan. Intensitas hujan yang tinggi akan memiliki energi yang besar dalam
menghancurkan agregat tanah. Kecepatan aliran akan meningkat sejalan dengan
semakin besarnya nilai dari kemiringan lereng dan daya angkut partikel – partikel
tanah yang telah hancur akan semakin tinggi sehingga proses erosi semakin besar

Semakin tebal hujan yang terjadi maka nilai erosivitas juga akan tinggi
yang berarti bahwa kemampuan hujan untuk menimbulkan erosi sangat besar.
Erosi yang terjadi pada daerah yang beriklim tropis pada umumnya disebabkan
karena hujan. Hal ini terjadi karena intensitas hujan di daerah tropis lebih tinggi
dari daerah lainnya. Tebal hujan, intensitas hujan dan distribusi hujan
mempengaruhi terjadinya peningkatan erosi.

Tujuan
Tujuan dari praktikum erosivitas yaitu untuk mengetahui tentang apa itu
erosivitas hujan dan bagaimana erosivitas hujan terjadi.
TINJAUAN PUSTAKA

Erosi adalah pindahnya atau terangkutnya tanah atau bagian-bagian tanah

dari suatu tempat ke tempat yang lain oleh media alami. Pada dasarnya erosi yang

paling sering terjadi dengan tingkat produksi sedimen (sediment yield) paling

besar adalah erosi permukaan (sheet erosion) jika dibandingkan dengan beberapa

jenis erosi yang lain yakni erosi alur (rill erosion), erosi parit (gully erosion) dan

erosi tebing sungai (stream bank erosion) ( Fauzi dan Maryono, 2016).

Penaksiran indeks erosivitas curah hujan tahunan sangat dipengaruhi oleh

parameter-parameter curah hujan seperti curah hujan tahunan, jumlah hari hujan

tahunan, dan curah hujan maksimum. Informasi tentang indeks erosivitas hujan

berguna dalam perencanaan dan pelaksanaan praktek teknologi konservasi tanah

dan air. (Karyati, 2015)

Erosi merupakan peristiwa berpindahnya atau terangkutnya tanah atau

bagian- bagian tanah dari suatu tempat ke tempat lain oleh media alami . Faktor –

faktor yang mempengaruhi erosi tanah adalah hujan, tanah, kemiringan, vegetasi

dan manusia .Hujan yang jatuh ke permukaan tanah memiliki energi yang dapat

dibagi menjadi dua, yaitu energi potensial dan energi kinetik. Energi kinetik

merupakan energi yang terjadi ketika hujan jatuh ke permukaan tanah dengan

kecepatan dan butir hujan tertentu sehingga dapat menghancurkan agregat –

agregat tanah. (Arsyad, 1989)

Nilai erosivitas hujan dapat dihitung berdasarkan data hujan yang

diperoleh dari penakar hujan otomatis atau dari penakar hujan biasa. Metode

perhitungan Bols (1978) yang digunakan dalam untuk menentukan tinggkat


erosivitas hujan dalam penelitian ini adalah dihitung dengan menggunakan

persamaan:

Dimana EI30 adalah indeks erosivitas hujan bulanan, R adalah curah hujan

bulanan (cm) , D adalah jumlah hari hujan bulanan, M adalah curah hujan

maksimum selama 24 jam pada bulan tersebut (cm)

(As-syakur dan Adnyana, 2016)

Daya pengerosi (erosivitas) merupakan ciri-ciri kekuata-kekuatan yang

mampun mengerosi, seperti air hujan dan limpasan permukaan. Bahaya erosi

(erosion hazard) menggambarkan derajat potensi erosi di suatu daerah dan

mencerminkan efek gabungan dari erosivitas dan erodibilitas. Ada empat factor

yang mempengruhi bahaya erosi, yaitu: (1) erosivitas air hujan, misalnya

intensitas maksimum selama 30m menit; (2) erodibilitas tanah, misalnya sifat

adesif dan kohesif material tanah; (3) keadaan penutup tanah selama setahun; dan

(4) kemiringan dan panjang lereng. (Hutagaol, 2015)

Jenis erosi dengan sumber berupa air hujan dapat dikelompokkan menjadi

5 macam yaitu:

1. Erosi percikan (splash erosion). Jenis erosi ini merupakan hasil dari

percikan atau benturan air hujan secara langsung pada partikel tanah dalam

keadaan basah. Curah hujan yang jatuh ke permukaan tanah memiliki

diameter yang berbeda – beda sehingga memiliki energi tumbukan yang

berbeda. Energi tumbukan ini bergantung dari kecepatan jatuhnya tetesan

air, diameter butiran tetesan hujan dan intensitas hujan.


2. Erosi lembar (sheet erosion) Terjadi karena terlepasnya tanah dari lereng

dengan tebal lapisan yang tipis. Erosi ini tidak dapat terlihat oleh mata

karena perubahan permukaan tanah yang terjadi hanya dalam bentuk yang

kecil. Jenis erosi dapat terlihat dengan jelas pada saat laju erosi semakin

bertambah dengan tidak ditemukannya vegetasi di permukaan tanah

tersebut.

3. Erosi alur (rill erosion) Tipe erosi ini terjadi karena adanya pengikisan

tanah oleh aliran air yang membentuk parit atau saluran kecil, parit

tersebut mengalami konsentrasi aliran air hujan yang akan mengikis tanah.

Alur – alur tersebut akan mengalami pendangkalan pada permukaan tanah

dengan arah yang memanjang dari atas ke bawah. Suatu erosi

dikelompokkan menjadi erosi alur apabila memiliki lebar kurang dari 50

cm dan memiliki kedalaman kurang dari 30 cm.

4. Erosi parit (gully erosion) Jenis erosi ini merupakan keberlanjutan dari

erosi alur. Erosi parit ini terjadi apabila alur – alur mengalami

pendangkalan yang semakin lebar dan dalam hingga membentuk parit.

5. Erosi sungai / saluran (stream / channel erosion) Erosi sungai dapat terjadi

karena adanya permukaan tanggul sungai yang terkikis dan gerusan

sedimen di sepanjang dasar saluran. ( Hardiyatmo, 2006)

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Erosi Proses erosi yang terjadi di

alam tidak hanya terjadi karena adanya faktor dari hujan dan kepekaan tanah

melainkan juga dipengaruhi oleh vegetasi, kemiringan dan manusia sehingga erosi

dinyatakan dalam rumus sebagai berikut: E = f (i,r,v,t,m) dimana E adalah erosi, i

(iklim), r (topografi), v (vegetasi), t (tanah) dan m (manusia). (Utomo, 1994)


Metode USLE ( Universal Soil Loss Equation) dikembangkan oleh

Wischmeir dan Smith (1965-1978) yang digunakan untuk memperkirakan besarna

erosi rata-rata tahunan dengan menggunakan pedekatan dari fungsi energi hujan.

Factor yang dipertimbangkan meliputi erosivitas hujan (R), erodibilitas tanah (K),

panjang lahan (L), kemiringan lahan (S). Faktor pengelolaan tanaman (C) dan

factor tindakan khusus konservasi lahan (P). menurut asdak (2002) besarnya erosi

dapat dihitung dengan menggunakan Metode USLE sebagai berikut:

Keterangan :

A = besarnya kehilangan tanah persatuan luas lahan (ton/ha)

R = factor erosivitas hujan

K = indeks erodibilitas tanah

L = factor panjang kemiringan lereng

S = factor kemiringan

C = pengelolaan tanaman dan

P = konservasi tanah

Factor erosivitas(R) adlah fungsi dari curah hujan yang jatuh dan intensitas

hujan. Wischmeier dan Smith (1978), menemukan hasil dari energy kinetic hujan

dan intensitas hujan maksimum dengan durasi lebih dari 30 menit, merupakan
estimssi yang baik untuk erosi, yang disebut dengan El. Erosivitas hujan dapat

dihitung menggunakan persamaan :

Keternagan :

R = erosivitas hujan( MJ-mm/ha-h)

Ei = energy kinetik hujan (J/m2)

I30 = intensitas hujan maksimum selama 30 menit (mm/jam)

Ei = energi kinetic hujan (J/m2)

Ii = intensitas hujan rata-rata (cm/jam). (Wischmeier and Smith, 1978)

Faktor Erosivitas (R ) Erosi yang terjadi pada daerah yang beriklim tropis

pada umumnya disebabkan karena hujan. Hal ini terjadi karena intensitas hujan di

daerah tropis lebih tinggi dari daerah lainnya. Tebal hujan, intensitas hujan dan

distribusi hujan mempengaruhi terjadinya peningkatan erosi. Kemampuan suatu

hujan untuk dapat menimbulkan suatu erosi disebut erosivitas. Indeks erosivitas

merupakan pengukur kemampuan suatu hujan untuk menimbulkan suatu erosi.

Indeks erosivitas dapat diketahui melalui tebal curah hujan. Semakin tebal hujan

yang terjadi maka nilai erosivitas juga akan tinggi yang berarti bahwa kemampuan

hujan untuk menimbulkan erosi sangat besar. Data tebal hujan di daerah penelitian

diperoleh melalui alat pencatat otomatis dari stasiun hujan Sermo dan Kokap.

Data hujan yang digunakan adalah data hujan harian selama 10 hari yang
diperoleh dari tanggal 4 hingga 13. Selama 10 hari terjadi 8 kali kejadian hujan

dan 2 kali tidak terjadi hujan. ( Tarigan, 2011)

BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat Praktikum

Adapun praktikum Erosivitas dilaksanakan pada bulan September sampai

dengan selesai di Laboratorium Teknik Biosistem Fakultas Pertanian Universitas

Sumatera Utara.

Bahan dan Alat

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah data curah

hujan selama sepuluh tahun

Adapun alat yang digunakan dalam pratikum ini ialah buku, pensil,

penghapus digunakan untuk menulis data, kalkulator untuk menghitung data dan

laptop untuk mengolah data


Prosedur Praktikum

 Diambil data curah hujan selama sepuluh tahun

 Diurutkan data curah hujan tersebut selama sepuluh tahun sesuai dengan

bulannya, misalnya bulan januari tahun 1996, bulan januari tahun 1997,

bulan januari tahun 1998 dan seterusnya

 Dihitung jumlah curah hujan bulanannya. Kemudian rata-ratakan

 Dihitung jumlah hari hujannya. Kemudian rata-ratakan

 Dihitung hujan max bulanan. Kemudian rata-ratakan

 Dilakukan seterusnya sampai bulan desember

 Setelah dapat rata-rata jumlah curah hujan, rata-rata jumlah hari hujan,

rata-rata hujan max bulanan

 Dihitung nilai efektivitas masing-masing bulan

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL
Januari 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2008 2009 2011
15 0 0 14 43 0 27 16 38 0
7 0 4 30 31 10 31 0 9 14
0 12 0 16 34 14 8 18 0 8
0 3 2 0 0 4 45 10 16 25
13 19 31 18 45 0 0 0 0 0
0 16 0 7 0 0 5 14 2 2
2 17 3 0 27 24 18 0 30 31
0 11 0 10 20 30 7 0 10 0
0 0 6 12 0 1 22 11 1 0
0 8 0 4 0 20 0 15 0 18
8 0 4 0 15 4 3 0 0 1
3 2 0 20 10 0 0 0 21 16
0 0 0 26 0 18 24 30 3 0
2 0 0 0 40 35 6 0 28 0
9 0 20 15 0 0 0 0 7 12
0 0 0 0 25 30 21 0 13 41
18 0 10 0 21 7 2 0 42 7
0 2 0 0 3 11 0 0 19 0
9 2 12 0 12 0 39 32 0 11
0 4 17 0 0 8 8 0 4 47
1 0 36 0 4 0 0 19 0 0
3 0 21 2 16 19 0 0 0 16
0 15 57 8 0 26 14 28 0 0
11 10 31 11 28 0 0 21 10 24
0 14 19 3 25 0 0 0 21 39
0 5 0 2 46 2 12 9 5 8
6 1 24 3 48 0 10 0 29 0
0 5 0 24 0 10 0 11 11 31
2 0 0 21 21 0 4 31 18 2
1 2 27 26 10 0 19 52 55 9
0 2 10 22 33 7 0 30 47 5
Hujan
maksim 18 19 57 30 48 35 45 52 55 47
um
Jumlah
curah 110 150 334 294 557 280 325 347 439 367
hujan
Jumlah
hari
hujan 16 19 18 21 22 19 20 16 23 22
Rata-rata hujan maksimum : 40,6
Rata-rata jumlah curah hujan : 320,3
Rata-rata jumlah hari hujan : 19,6

februari 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2008 2009 2011
0 4 8 0 14 19 35 15 26 25
1 8 0 4 0 2 2 2 12 4
6 10 17 0 21 20 0 0 5 0
21 15 4 12 9 24 0 9 0 0
40 1 9 0 0 5 8 34 0 17
1 6 5 1 0 37 1 0 21 8
10 21 16 9 27 25 0 0 11 0
28 0 0 0 30 0 15 6 0 23
19 0 7 2 6 0 20 18 0 2
0 11 8 0 12 23 4 0 0 6
0 2 22 3 0 0 0 0 23 0
10 9 0 0 11 68 16 12 1 11
0 4 15 0 0 6 0 4 0 10
5 0 17 14 25 31 0 0 0 0
0 0 7 11 17 0 23 0 40 0
1 0 2 8 0 2 0 13 5 0
0 0 0 7 0 15 16 10 0 0
0 0 6 11 0 31 0 0 0 0
0 13 3 4 32 0 2 0 34 0
2 18 31 0 12 27 3 0 13 0
0 15 19 2 0 11 29 0 0 0
0 0 8 11 8 25 0 12 0 0
4 1 0 0 19 19 18 1 7 0
15 1 0 24 2 0 3 0 0 41
35 0 53 5 0 2 0 30 2 5
0 2 31 0 28 8 28 14 51 21
0 27 25 0 9 0 21 1 0 2
0 0 0 0 26 10 2 0 10 12

0 22 21

Hujan
maksim 40 27 53 24 32 68 35 34 51 41
um
Jumlah
curah 198 168 313 128 330 410 246 202 261 187
hujan
Jumlah
hari 15 18 21 16 19 21 18 16 15 14
hujan
Rata-rata hujan maksimum : 40,55
Rata-rata jumlah curah hujan : 244,3
Rata-rata jumlah hari hujan : 17,3

maret 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2008 2009 2011
0 9 0 7 28 7 0 27 15 14
0 18 0 0 9 0 0 2 0 8
16 42 10 2 0 2 0 0 0 0
0 5 0 10 0 10 0 12 4 0
0 12 2 0 16 0 0 2 1 0
0 29 8 31 2 31 0 0 0 10
0 31 0 23 0 23 0 0 0 0
64 22 0 4 14 4 0 16 6 21
26 35 14 0 11 0 0 0 0 2
12 65 0 9 5 9 0 30 3 0
0 10 24 0 0 0 0 0 12 31
11 25 0 0 0 0 0 4 0 1
16 40 14 0 12 0 0 1 0 0
72 0 0 30 4 30 0 22 0 0
0 8 0 14 0 14 0 0 0 0
26 27 0 0 21 0 0 21 0 0
41 4 9 11 10 11 0 1 0 0
28 5 0 20 0 20 0 0 0 0
0 10 0 0 0 0 0 0 0 0
25 58 2 0 17 0 0 0 0 9
67 18 0 0 6 0 0 41 5 17
54 21 0 17 0 17 0 25 2 0
24 18 0 20 3 20 0 0 1 0
6 17 10 2 0 2 0 4 3 35
0 10 0 26 0 26 0 0 0 0
15 9 1 19 1 19 0 0 0 0
9 4 13 0 0 0 0 0 0 11
11 47 0 0 0 4 0 10 10 24
21 11 0 0 0 2 0 8 0 19
12 22 43 4 6 2 0 1 2 12
0 0 11 0 0 0 0 5 1 10
Hujan
maksim 72 65 43 31 28 31 0 41 15 35
um
Jumlah
curah 556 632 161 249 165 253 0 232 65 224
hujan
Jumlah
hari
hujan 20 29 13 17 16 19 0 18 13 15
Rata-rata hujan maksimum : 36,1
Rata-rata jumlah curah hujan : 253,7
Rata-rata jumlah hari hujan :16

april 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2008 2009 2011
0 51 0 0 16 0 2 0
16 2 27 10 14 0 25 11 0 0
12 32 3 0 0 0 1 47 0 0
0 17 30 15 0 12 0 21 0 0
37 0 38 0 0 31 21 0 0 8
48 12 4 0 8 0 9 6 0 11
0 0 29 0 0 48 0 0 0 0
13 15 0 0 27 0 0 14 0 5
11 4 0 7 10 11 12 1 0 0
0 0 8 0 0 10 10 0 0 0
0 0 26 8 0 0 37 0 0 0
0 0 0 12 0 0 8 10 0 28
5 1 6 0 16 0 0 0 0 20
20 2 2 5 5 5 41 0 0 0
0 15 10 0 0 21 0 20 0 0
0 31 2 0 1 13 6 0 0 4
2 38 0 0 0 0 23 5 0 0
2 0 6 0 0 0 0 0 0 0
9 0 35 0 6 0 4 0 0 0
0 0 0 0 0 9 0 7 0 34
0 0 0 5 19 2 28 58 0 40
6 0 10 0 3 0 0 0 0 25
21 0 0 0 0 0 4 24 0 14
17 8 4 4 0 0 11 0 0 0
0 15 0 0 15 0 0 0 0 0
38 0 12 0 0 14 0 3 10
51 0 0 2 2 6 0 0 0 22
21 0 0 0 0 1 0 0 0 31
0 0 0 11 0 0 0 0 0 3
0 0 9 4 0 0 0 0 0

Hujan
maksim
um 51 38 51 15 27 48 41 58 40
Jumlah
curah
hujan 292 192 303 88 130 199 240 229 255
Jumlah
hari
hujan 17 13 13 11 13 14 15 14 14
Rata-rata hujan maksimum : 41
Rata-rata jumlah curah hujan : 214,2
Rata-rata jumlah hari hujan :13,8

mei 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2008 2009 2011
10 51 0 0 0 6 0 15 15
22 29 27 8 4 12 0 0 24 0
12 36 3 10 0 0 11 0 5 0
0 0 30 0 0 6 2 0 7 10
0 0 38 0 3 4 19 0 0 21
0 0 4 4 0 0 8 0 21 1
0 0 29 0 15 0 0 0 1 0
0 0 0 7 0 0 0 4 0 0
0 0 0 0 0 8 0 0 0 6
0 12 8 0 9 0 0 0 34 0
0 0 26 0 28 39 3 0 23 12
0 0 0 12 0 3 0 0 4 9
0 0 6 0 0 0 0 0 0 0
0 0 2 0 19 0 0 0 19 0
0 0 10 0 0 8 0 0 10 0
0 0 2 0 2 0 1 0 0 14
17 0 0 0 0 0 0 0 12 0
0 1 0 0 16 1 0 0 0 0
0 11 6 0 0 0 0 0 0 0
0 35 0 0 0 2 2 3 2
0 0 0 19 21 0 10 9 14 0
15 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 10 0 7 0 0 0 2 4
0 0 0 0 38 0 0 0 0 0
0 0 4 0 0 0 6 0 0 0
0 0 0 2 14 0 0 6 11 0
0 0 12 0 23 0 9 0 0 0
0 24 0 0 34 0 0 0 0 0
0 0 0 0 6 0 0 0 40 0
0 0 0 0 0 4 0 0 25 0
0 0 0 0 0 2 0 0 9 0
Hujan
maksim
um 22 36 51 19 38 39 19 9 40 21
Jumlah
curah
hujan 76 133 306 62 239 87 77 21 279 94
Jumlah
hari
hujan 5 6 18 7 15 10 11 4 19 10
Rata-rata hujan maksimum : 29,4
Rata-rata jumlah curah hujan : 137,4
Rata-rata jumlah hari hujan : 10,5

juni 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2008 2009 2011
0 0 14 0 3 4 0 0 15 0
5 12 23 0 0 2 0 0 5 0
8 0 10 0 0 0 0 0 0 0
0 0 9 0 0 0 0 0 0 0
0 2 0 0 0 0 5 0 4 0
0 33 0 0 2 1 0 0 0 0
35 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 0 0 0 0 1 0 0 0 0
0 19 0 0 0 0 0 0 17 0
0 21 0 0 5 3 0 0 0 0
0 48 0 0 1 0 0 0 0 0
0 31 0 12 0 0 0 0 0 0
0 2 0 0 0 6 0 3 0 0
0 10 0 0 0 0 0 0 8 0
0 21 0 0 0 18 0 0 0 0
0 8 0 0 9 10 2 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 0 0 0 0 1 0 0 0 0
0 1 0 2 0 2 0 0 0 0
10 0 0 0 1 0 10 0 0 0
0 0 0 0 0 9 0 0 3 0
0 0 0 23 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 12 0 0 0 3 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Hujan
maksim
um 35 48 23 23 9 18 10 3 17
Jumlah
curah
hujan 94 220 56 37 12 60 17 3 53
Jumlah
hari
hujan 6 13 4 3 6 12 3 1 7
Rata-rata hujan maksimum : 20,67
Rata-rata jumlah curah hujan : 61,33
Rata-rata jumlah hari hujan :6,11

juli 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2008 2009 2011
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 2 0 0 0 0 0
0 0 0 0 8 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 4 0 0 0 0
0 1 0 0 0 15 0 0 0 0
0 18 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 34 0 0 34 10 0 0 0 21
0 1 0 0 25 0 0 0 0 0
0 4 0 0 0 4 0 0 0 17
0 0 4 4 0 0 0 0 0 0
0 0 1 1 0 6 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 2 0 0 0 0 0 0 0 11
0 12 0 0 0 2 0 0 0 28
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 19 0 0 0 0 0 0 0 0
0 7 0 0 0 0 0 0 2 0
10 2 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 0 0 0 0 0 2 0 0 0
0 0 6 6 0 0 6 0 0 0
0 0 12 12 0 0 0 0 0 0
Hujan
maksim 10 34 12 10 34 15 6 0 2 28
um
Jumlah
curah 21 100 23 10 69 41 8 0 2 82
hujan
Jumlah
hari
hujan 3 10 4 1 `4 6 2 0 1 5
Rata-rata hujan maksimum : 15
Rata-rata jumlah curah hujan : 36
Rata-rata jumlah hari hujan :4

agustus 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2008 2009 2011
0 0 0 0 0 2 0 2 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 3 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 4 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 15 0
0 0 0 0 0 0 0 6 0 0
0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 9 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 10 0
0 0 0 0 0 18 0 3 0 0
0 0 0 0 0 2 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 7 0 0
0 0 0 0 0 0 0 8 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 6 0 0
0 0 0 2 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 14 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 0 0 0 0 0 0 11 0 0
29 0 0 0 0 0 0 1 0 0
0 0 0 0 0 0 0 2 0 0
0 0 0 0 0 0 0 5 0 0
48 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Hujan
maksim 48 0 0 3 0 18 0 14 15 0
um
Jumlah
curah 97 0 0 5 0 23 0 79 25 0
hujan
Jumlah
hari 3 0 0 2 0 4 0 14 2 0
hujan
Rata-rata hujan maksimum : 9,8
Rata-rata jumlah curah hujan : 22,9
Rata-rata jumlah hari hujan :2,5

september 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2008 2009 2011
28 2 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 20 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 21 0 0 0 1 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 4 0 0 0 0
0 8 0 0 0 0 0 0 0 0
46 0 0 0 6 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 26 0 0 0 0 0
0 0 0 0 20 0 0 0 0 0
3 0 0 0 0 7 0 0 0 0
0 0 0 0 0 3 0 0 0 0
0 10 0 0 1 0 0 0 0 3
0 0 0 0 4 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 3 0 0 0 0
6 4 12 0 0 1 0 0 0 0
0 8 8 0 0 4 0 0 0 0
15 0 0 0 0 2 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 10 0 0 0 7 0 0 0 0

Hujan
maksimu 46 21 12 0 26 7 0 0 0 5
m
Jumlah
curah 124 83 20 0 57 32 0 0 0 8
hujan
Jumlah
hari hujan 6 8 2 0 5 9 0 0 0 2
Rata-rata hujan maksimum : 11,7
Rata-rata jumlah curah hujan : 32,4
Rata-rata jumlah hari hujan :3,2

oktoberi 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2008 2009 2011
0 0 0 0 0 0 0 2 0 0
0 0 0 0 0 4 0 0 0 0
0 5 0 0 0 0 0 0 0 0
0 25 0 0 0 1 0 0 0 0
11 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 4 0 0
6 6 0 0 0 0 0 0 0 0
0 51 0 0 0 8 10 0 0 0
0 38 0 0 0 15 0 1 12 0
0 28 0 0 0 0 0 0 10 0
21 30 0 0 0 0 0 0 5 5
0 37 0 0 0 18 0 0 0 0
5 0 0 0 0 1 0 6 0 0
10 41 0 0 0 0 0 0 0 0
4 21 0 0 0 0 0 0 0 0
5 8 0 0 0 10 0 9 0 0
70 0 0 0 0 0 0 0 0 7
38 0 0 0 0 5 0 3 0 0
16 29 0 0 0 0 0 0 0 5
0 24 0 0 0 0 0 7 0 25
0 0 0 0 0 14 0 8 0 2
0 25 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 7 24 0 6 9 0
0 17 0 0 18 13 0 0 18 12
0 12 0 0 0 32 0 14 0 0
5 0 7 7 21 0 0 0 0 0
29 20 13 13 0 9 1 11 24 20
33 31 0 0 54 5 0 1 0 0
30 0 0 0 10 0 0 2 0 5
26 0 3 3 16 0 0 5 4 1
3 0 6 6 0 7 0 0 0 0
Hujan
maksimu
m 70 51 13 13 54 32 10 14 24 25
Jumlah
curah
hujan 312 448 29 29 126 165 11 79 82 82
Jumlah
hari
hujan 16 18 4 4 6 14 2 14 7 9
Rata-rata hujan maksimum : 30,6
Rata-rata jumlah curah hujan : 136,3
Rata-rata jumlah hari hujan : 9,4

november 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2008 2009 2011
0 0 16 0 8 4 0 4 0 8
0 47 22 0 0 0 0 0 0 0
13 50 0 0 17 0 1 5 0 0
0 0 0 10 13 2 0 0 0 0
0 21 35 0 0 0 0 0 0 5
0 5 0 1 0 13 0 0 0 31
10 0 0 0 10 30 0 0 0 14
2 0 0 12 0 0 4 32 0 0
4 17 0 0 2 0 13 8 0 17
0 25 29 16 14 0 0 12 0 2
0 18 0 11 0 9 0 0 0 0
1 4 6 0 0 0 0 0 0 1
2 7 0 3 0 6 5 0 24 0
5 1 0 0 5 0 0 0 26 0
16 0 14 0 12 2 10 15 6 4
0 6 11 19 6 0 2 0 0 23
0 10 0 0 12 7 0 24 15 11
3 0 10 21 18 10 5 0 0 3
7 0 12 2 0 1 0 0 0 0
27 61 0 10 0 0 17 0 40 0
5 12 0 0 11 12 0 7 19 10
0 0 5 26 0 28 0 12 21 2
38 4 0 10 31 25 0 0 38 0
21 2 2 0 26 0 24 5 4 0
0 24 0 5 15 0 8 1 11 0
2 1 19 41 1 21 9 14 0 21
15 2 0 20 0 11 0 11 0 12
1 10 7 0 22 0 12 0 0 0
2 9 24 0 43 19 0 0 2 0
20 0 0 0 62 24 11 0 0 0

Hujan
maksimu 38 61 35 41 62 30 24 32 40 31
m
Jumlah
curah 194 336 212 207 328 224 121 150 206 164
hujan
Jumlah
19 21 14 15 19 17 13 13 11 15
hari hujan
Rata-rata hujan maksimum : 39,4
Rata-rata jumlah curah hujan : 214,2
Rata-rata jumlah hari hujan :15,7

desember 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2008 2009 2011
0 0 0 7 30 25 35 10 6 15
0 10 10 11 12 4 1 2 0 8
0 0 39 0 0 31 0 1 0 0
0 0 0 1 44 0 27 0 0 0
0 0 11 23 6 19 6 0 12 42
0 17 0 10 0 0 3 7 0 23
0 2 0 0 19 1 0 0 4 0
0 0 15 2 24 8 0 15 0 0
0 0 0 6 0 37 0 0 0 31
29 20 5 0 1 0 4 0 0 0
43 6 7 0 0 0 2 27 21 40
30 0 12 21 38 0 0 18 2 2
7 1 0 0 10 12 6 0 0 21
8 0 15 4 16 6 47 4 0 1
5 18 6 0 4 0 0 21 28 17
0 14 4 37 28 17 7 19 0 0
10 5 0 0 20 0 0 0 0 0
21 0 0 9 0 9 19 2 19 5
0 2 0 12 0 5 0 0 6 20
0 2 0 0 33 0 5 20 0 3
0 0 2 6 0 30 0 0 0 0
1 1 8 0 5 0 2 0 1 24
12 0 10 24 0 25 10 3 12 30
0 0 40 19 19 17 2 11 0 0
0 0 31 15 26 31 5 0 0 0
0 5 26 0 0 0 5 0 5 58
0 0 42 16 27 28 0 4 41 24
0 0 38 10 10 57 0 0 0 2
0 3 29 40 8 39 2 0 11 0
0 9 0 21 0 44 8 0 4 25
0 30 24 10 0 2 7 6 7 6
Hujan
maksimu 43 30 42 40 44 57 47 27 41 58
m
Jumlah
curah 166 145 374 304 380 447 203 170 179 391
hujan
Jumlah
10 16 20 21 20 21 20 16 15 19
hari hujan
Rata-rata hujan maksimum : 42,9
Rata-rata jumlah curah hujan : 275,9
Rata-rata jumlah hari hujan :17,8

CH rata-rata HH rata-rata CH Max ∑EI30


Jan 320,3 19,6 40,6 11689,62381
Feb 244,3 17,3 40,5 8920,210111
Mar 253,7 16 36,1 9113,566895
Apr 214,2 13,8 41 8516,124916
Mei 1374 10,5 29,4 76939,12738
Jun 61,33 6,11 20,67 1912,905722
Jul 36 4 15 1033,723508
Aug 22,9 2,5 9,8 595,1646728
Sep 32,4 3,2 11,7 885,9223832
Okt 136,3 9,4 30,6 5054,991686
Nov 214,2 15,7 39,4 7847,835852
Des 275,9 17,8 42,9 10513,14651
∑EI30 Jan-Des 11918,52862

PEMBAHASAN
Dari hasil praktikum di atas didapatkan hasil pada bulan januari
11689,62381, maret 8920,210111, april 9113,566895, mei 76939,12738, juni
1912,905722, juli 1033,723508, agustus 595,1646728, september 885,9223832,
oktober 5054,991686, november 7847,835852, desember 10513,14651
Erosi adalah proses berpindahnya atau terangkutnya partikel -

partikel tanah yang disebabkan oleh air atau angin. Hal ini sesuai dengan literatur

Fauzi dan Maryono (2016) yang menyatakan bahwa erosi adalah pindahnya atau

terangkutnya tanah atau bagian-bagian tanah dari suatu tempat ke tempat yang

lain oleh media alami. Pada dasarnya erosi yang paling sering terjadi dengan

tingkat produksi sedimen (sediment yield) paling besar adalah erosi permukaan

(sheet erosion) jika dibandingkan dengan beberapa jenis erosi yang lain yakni

erosi alur (rill erosion), erosi parit (gully erosion) dan erosi tebing sungai.

Faktor - faktor yang mempengaruhi erosivitas adalah besranya curah hujan

tahunan, hari hujan tahunan, dan curah hujan maksimum. Hal ini sesuai dengan

literatur Karyati (2015) yang menyatakan bahwa penaksiran indeks erosivitas

curah hujan tahunan sangat dipengaruhi oleh parameter-parameter curah hujan

seperti curah hujan tahunan, jumlah hari hujan tahunan, dan curah hujan

maksimum.

Perhitungan yang digunakan untuk menghitung erosivitas yaitu

menggunakan metode Bols. Hal ini sesuai dengan literatur As-syakur dan

Adnyana (2016) yang menyatakan bahwa nilai erosivitas hujan dapat dihitung

berdasarkan data hujan yang diperoleh dari penakar hujan otomatis atau dari
penakar hujan biasa. Metode perhitungan Bols (1978) yang digunakan dalam

untuk menentukan tinggkat erosivitas hujan dalam penelitian ini.

Erosi merupakan peristiwa berpindahnya atau terangkutnya tanah atau

bagian- bagian tanah dari suatu tempat ke tempat lain oleh media alami . Hal ini

sesuai dengan literatur Arsyad (1989) yang menyatakan bahwa Hujan yang jatuh

ke permukaan tanah memiliki energi yang dapat dibagi menjadi dua, yaitu energi

potensial dan energi kinetik. Energi kinetik merupakan energi yang terjadi ketika

hujan jatuh ke permukaan tanah dengan kecepatan dan butir hujan tertentu

sehingga dapat menghancurkan agregat – agregat tanah

Erosi terjadi dengan 3 proses yaitu penghancuran, pengangkutan dan

pengendapan. Hal ini sesuai dengan literatur Utomo, (1994) yang menyatakan

bahwa Air hujan yang mengenai permukaan tanah dengan energi tertentu akan

menghancurkan agregat tanah. Agregat tanah yang hancur akan menutup pori –

pori tanah yang akan mengurangi kemampuan tanah dalam menyerap air hujan

(infiltrasi).

Daya pengerosi (erosivitas) merupakan ciri-ciri kekuata-kekuatan yang

mampun mengerosi, seperti air hujan dan limpasan permukaan. Hal ini sesuai

dengan literatur Hutagol (2013) yang menyatakan bahwa Ada empat factor yang

mempengruhi bahaya erosi, yaitu: (1) erosivitas air hujan, misalnya intensitas

maksimum selama 30m menit; (2) erodibilitas tanah, misalnya sifat adesif dan

kohesif material tanah; (3) keadaan penutup tanah selama setahun; dan (4)

kemiringan dan panjang lereng.

Jenis erosi dapat dikelompokkan kedalam 5 macam yaitu erosi percikan,

erosi lembar, erosi alur, erosi parit dan erosi sungai. Hal ini sesuai dengan literatur
Hardiyatmo (2006) yang menyatakan bahwa erosi dapat terjadi tergantung dimana

erosi itu terjadi, contohnya Erosi alur (rill erosion) Tipe erosi ini terjadi karena

adanya pengikisan tanah oleh aliran air yang membentuk parit atau saluran kecil,

parit tersebut mengalami konsentrasi aliran air hujan yang akan mengikis tanah.

Factor erosivitas (R) adlah fungsi dari curah hujan yang jatuh dan

intensitas hujan. Hal ini sesuai dengan literatur Wischmeier and Smith (1978)

yang menyatakan bahwa energy kinetic hujan dan intensitas hujan maksimum

dengan durasi lebih dari 30 menit, merupakan estimssi yang baik untuk erosi,

yang disebut dengan El.

Faktor Erosivitas (R ) Erosi yang terjadi pada daerah yang beriklim tropis

pada umumnya disebabkan karena hujan. Hal ini sesuai dengan literatur Tarigan

(2011) yang menyatakan bahwa Hal ini terjadi karena intensitas hujan di daerah

tropis lebih tinggi dari daerah lainnya. Tebal hujan, intensitas hujan dan distribusi

hujan mempengaruhi terjadinya peningkatan erosi. Kemampuan suatu hujan untuk

dapat menimbulkan suatu erosi disebut erosivitas. Indeks erosivitas merupakan

pengukur kemampuan suatu hujan untuk menimbulkan suatu erosi.


KESIMPULAN

1. Dari hasil praktikum didapat hasil pada bulan januari 11689,62381, maret
8920,210111, april 9113,566895, mei 76939,12738, juni 1912,905722, juli
1033,723508, agustus 595,1646728, september 885,9223832, oktober
5054,991686, november 7847,835852, desember 10513,14651
2. Erosi adalah proses berpindahnya atau terangkutnya partikel - partikel

tanah yang disebabkan oleh air atau angin.

3. Faktor - faktor yang mempengaruhi erosivitas adalah besranya curah hujan

tahunan, hari hujan tahunan, dan curah hujan maksimum.

4. Perhitungan yang digunakan untuk menghitung erosivitas yaitu

menggunakan metode Bols.

5. Erosi merupakan peristiwa berpindahnya atau terangkutnya tanah atau

bagian- bagian tanah dari suatu tempat ke tempat lain oleh media alami .

6. Erosi terjadi dengan 3 proses yaitu penghancuran, pengangkutan dan

pengendapan.

7. Daya pengerosi (erosivitas) merupakan ciri-ciri kekuata-kekuatan yang

mampun mengerosi, seperti air hujan dan limpasan permukaan.

8. Jenis erosi dapat dikelompokkan kedalam 5 macam yaitu erosi percikan,

erosi lembar, erosi alur, erosi parit dan erosi sungai.

9. Factor erosivitas (R) adlah fungsi dari curah hujan yang jatuh dan

intensitas hujan.

10. Faktor Erosivitas (R ) Erosi yang terjadi pada daerah yang beriklim tropis

pada umumnya disebabkan karena hujan.


DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Sitanala. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Bogor : IPB

As-syakur, A. R. dan Adnyana, I. W. S. 2016. Validasi Nilai Erosivitas Hujan


Dari Data Penginderaan Jauh TRMM 3B42 Di Bali Selatan. Bumi Lestari
Vol. 16 (1): 70 - 77

Fauzi, R. M. Z. dan Maryono. 2016. Kajian Erosi dan Hasil Sediimen Untuk
Konservasi Lahan DAS Kreo Hulu. Biro Penerbit Planologi Undip Vol. 12
(4): 429-445

Hardiyatmo, Hary Christady. 2006. Penanganan Tanah Longsor dan Erosi.


Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Hutagaol, Ria Rosdiana. 2015. Konservasi Tanah dan Air. Cv Budi Utama.
Yogyakarta.

Karyati. 2015. Parameter - Parameter Curah Hujan Yang Mepengaruhi Penaksiran


Indeks Erosivitas Hujan Di Sri Aman Sarawak. Agrifor Vol. 16. No. 1

Tarigan , Dela Risnain dan Djati M. 2011. Pengaruh Erosivitas Dan Topografi
Terhadap Kehilangan Tanah Pada Erosi Alur Di Daerah Aliran Sungai
Secang Desa Hargotirto Kecamatan Kokap Kabupaten Kulonprogo.
UGM.9

Utomo, Wani Hadi. 1994. Erosi dan Konservasi Tanah. Malang: Penerbit IKIP
Malang
Wischmeier, W.H. and Smith, D.D. 1978. Predicting Rainfall Erosion Losses: A
Guide to Conservasion Planning. USDA Agriculture Handbook No
537.U.S. Departement Agriculture, Washington D.C.

Anda mungkin juga menyukai