Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA

PERAWAT RUMAH SAKIT AR- ROYYAN


INDRALAYA

EKA PUTRI DAULAY


01011181419010

MANAJEMEN

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih


Gelar Sarjana Ekonomi

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI
2019

1
PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA
PERAWAT RUMAH SAKIT AR- ROYYAN
ABSTRAK
PENGARUH STRESI KERJA TERHADAP KINERJA PERAWA RUMAH SAKIT
AR-ROYYAN INDRALAYA

Oleh:
Eka Putri Daulay, Dr.Agustina Hanafi M.B.A,
Drs. Yuliansyah M. Diah , M.M.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari stress kerja
terhadap kinerja perawat rumah sakit Ar-Royyan Indralaya. Populasi dalam penelitian ini
mengambil seluruh perawat rumah sakit Ar-Royyan Indralaya.Teknik pengumpulan data
yang dilakukan adalah secara sensus dengan cara membagikan kuesioner kepada 47 orang
perawat. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari data kuesioner dan
teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisa regresi sederhana. Hasil dari penelitian
ini menunjukkan bahwa stress kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja
perawat rumah sakit Ar-Royyan Indralaya. Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini
adalah pihak rumah sakit diharapkan mampu mengatur pembagian kerja dengan baik dan
memperhatikan keluhan para perawat, agar perawat merasa nyaman melakukan tugas dan
fungsinya dalam memberi asuhan perawatan kepada pasien dan kinerja perawat serta rumah
sakit pun meningkat.

Kata Kunci: Stres Kerja, Kinerja

ABSTRACT
EFFECT OF WORK STRESS ON THE PERFORMANCE OF NURSES AT AR-
ROYYAN INDERALAYA HOSPITAL
By:
Eka Putri Daulay, Dr.Agustina Hanafi M.B.A,
Drs. Yuliansyah M. Diah , M.M.
The purposeof this study was to study the effect of work stress on the performance of nurses
in hospitals Ar-Royyan Indralaya . The population in this study took all nurse from Ar-
Royyan Indralaya hospital . Data collection techniques carried out were census by
distributing questionnaires to 47 nurses . This study uses primary data obtained from
questionnaire data and the analysis technique used is a simple regression analysis
technique.The results of this study indicate that work stress has a negative and significant
effect on the performance of Ar-Royyan Indralaya hospital nurse . Suggestions that can be
given in this study are that the hospital is expected to be able to manage the divison of labor
well and pay attention to the complaints of nurses so that nurses feel comfortable carrying
out their duties and functions in providing care for patients and the performance of nurses
and hospitals increases.
Keywords : Work stress , Performance

1.1 Pendahuluan

2
Keberhasilan Rumah Sakit dalam beroperasional sejak tanggal 04 Oktober
menjalankan fungsinya ditandai dengan 2018 sesuai dengan keputusan Bupati
adanya mutu pelayanan prima Rumah Ogan Ilir Nomor 396/KEP/KES/2018.
Sakit. Mutu pelayanan Rumah Sakit Rumah Sakit Ar – Royyan saat ini
sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor memiliki 71 karyawan dan 47 orang
diantaranya yang paling dominanan diantaranya ialah Perawat yang terdiri
adalah sumber daya manusia dari 30 orang pegawai tetap dan 17
(Kepmenkes No.836 Tahun 2005). lainnya pegawai kontrak, Berikut ini
Salah satu sumber daya yang adalah bagian dari perawat di Rumah
dibutuhkan rumah sakit dalam Sakit Ar – Royyan
perawatan pasien adalah perawat yang Berdasarkan uraian tersebut,
dalam segi jumlah menempati urutan penulis pasien rumah sakit Ar- Royan
teratas. Perawat merupakan salah satu paling banyak pada ruang poli
komponen yang mempunyai peranan selanjutnya ruang rawat inap. Oleh
penting dalam memberikan pelayanan karena itu perawat yang bertugas di RS.
kesehatan di Rumah Sakit lebih jauh lagi Ar – Royyan Indralaya berpotensi
perawat merupakan staf kesehatan yang mengalami stres karena tuntutan
mempunyai intensitas interaksi yang pekerjaan yang overload yang
paling tinggi dengan pasien dan keluarga berhubungan dengan pelayanan kepada
dalam memberikan pelayanan kesehatan. pasien. Keadaan seperti itu apabila
Karena itu kinerja perawat terus menjadi berlangsung terus menerus dapat
perhatian berbagai pihak. Kinerja menyebabkan perawat mengalami
seorang perawat dapat dilihat dari mutu kelelahan fisik, emosi, dan mental.
asuhan keperawatan yang diberikan Asuhan keperawatan pada jadwal dinas
kepada pasien. Asuhan keperawatan malam dan kerja malam hari adalah
berkualitas perlu berorientasi pada hasil kondisi yang dapat menghambat
pasien yang lebih baik. Kondisi tersebut kemampuan adaptasi perawat. Bahkan
dapat tercapai apabila ditunjang oleh dampak dari shif kerja terutama shif
sumber daya manusia yang memadai kerja malam, selain soal biologis dan
secara kualitas maupun kuantitas faal, kerja malam sering kali disertai
(Nursalam,2016). reaksi psikologis sebagai suatu
Tidak seperti instansi atau mekanisme defensif terhadap gangguan
lembaga lain, perawat di rumah sakit tubuh. Akibat dari itu keluhan-keluhan
harus melayani pasien selama 24 jam akan ditemukan relatif sangat banyak
sehari sampai pasien diizinkan untuk pada kerja malam (Mariyanti, 2011).
pulang setelah dinyatakan sembuh atau Berdasarkan latar belakang
bisa dirawat jalan. Untuk melayani tersebut maka penulis tertarik untuk
pasien dalam kurun waktu 24 jam meneliti hal tersebut dengan judul:
tersebut perawat-perawat yang ada di “Pengaruh Stres Kerja terhadap
suatu rumah sakit perlu dikelola Kinerja Perawat di Rumah Sakit Ar-
berdasarkan jadwal dinas (shift kerja) Royyan Indralaya”.
(UU No.13 tahun 2003). 1.2 Perumusan Masalah
Rumah Sakit Ar – Royyan adalah Dari pemaparan latar belakang
Rumah Sakit Swasta yang awalnya tersebut maka dapat dirumuskan
bernama Klinik Utama Sehat Sejahtera masalah pada penelitian ini adalah
namun seiring berjalannya waktu klinik “Bagaimana Pengaruh Stres Kerja
tersebut berkembang menjadi Rumah terhadap Kinerja Perawat di RS. Ar –
Sakit Ar – Royyan pada tahun 2018 Royyan Inderalaya “
sesuai dengan keputusan Bupati Ogan 1.3 Tujuan Penelitian
Ilir Nomor 393/KEP/KES/2018 dan

3
Adapun tujuan diadakannya 3. Tuntutan kelompok mencakup
penelitian ini adalah: Untuk mengetahui hubungan interpersonal dengan
Pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja rekan dan / atau supervisor,
Perawat di RS Ar- Royyan Inderalaya. dukungan yang tidak adekuat,
1.4 Manfaat Penelitian dan kurangnya partisipasi dalam
Manfaat penelitian ini yaitu : keputusan.
1. Manfaat Praktis 4. Tuntutan organisasi mencakup
Hasil penelitian ini diharapkan masalah politik, komunikasi,
dapat memberikan bahan kelebihan peraturan dan
pertimbangan berkaitan dengan regulasi, struktur dan kultur
stress kerja untuk meningkatkan organisasi, kurang aktivitas
kinerja karyawan . pengembangan karier, dan
2. Manfaat Teoritis perubahan tanpa arah strategis
Hasil penelitian ini diharapkan yang jelas.
dapat menjadi bahan Kinerja
pembelajaran dan pengaplikasian Menurut Mathis dan Jackson,
ilmu pengetahuan dibidang yang dikutip Mangkunegara (2011)
manajemen , khususnya dalam Kinerja adalah hasil atas yang dilakukan
bidang sumber daya manusia . atau tidak dilakukan pegawai. Kinerja
KAJIAN PUSTAKA pegawai adalah seberapa banyak para
Stres Kerja pegawai memberi kontribusi kepada
Menurut Robbins (2008 : 368) stres perusahaan meliputi kuantitas input,
adalah kondisi dinamis dimana kualitas output, jangka waktu, kehadiran
seseorang individu dihadapkan pada ditempat kerja dan sikap
suatu peluang, tuntutan atau sumber kooperatif.Kinerja pegawai menunjuk
daya yang terkait dengan apa yang pada kemampuan pegawai dalam
dihasratkan individu tersebut dan yang melaksanakan keseluruhan tugas-tugas
hasilnya dipandang tidak pasti dan yang menjadi tanggung jawabnya.
penting Beberapa indikator untuk mengukur
Menurut Borkowski (2015) sejauh mana pegawai mencapai suatu
Pfaktor penyebab stress kerja yakni kinerja secara individual menurut
sebagai berikut: Bernadin, yang dikutip Sitanggang
1. Tuntutan tugas individual akan (2015) adalah sebagai berikut:
mencakup target waktu yang 1. Kualitas: Tingkat dimana hasil
tidak realistis, takut akan aktifitas yang dilakukan
kegagalan, teknologi baru, mendekati sempurna dalam arti
kurangnya sumber yang menyesuaikan beberapa cara
diperlukan (misalnya, ideal dari penampilan aktifitas
lingkungan kerja fisik yang ataupun memenuhi tujuan yang
buruk ; seperti bising, panas dan diharapkan dari suatu aktifitas.
sesak/penuh). Kelebihan beban 2. Kuantitas: Jumlah yang
kerja, kurangnya kontrol, dan dihasilkan dalam istilah jumlah
pekerjaan yang berulang dan unit, jumlah siklus aktifitas yang
tidak menantang (kekurangan diselesaikan.
beban kerja). 3. Ketepatan Waktu: Tingkat suatu
2. Tuntutan peran individual aktifitas diselesaikan pada waktu
mencakup ambiguitas kerja, awal yang diinginkan, dilihat
konflik peran, dan kesulitan dari sudut koordinasi dengan
menyeimbangkan antara kerja hasil output serta
dan kehidupan keluarga.

4
memaksimalkan waktu yang diperoleh melalui berbagai macam
tersedia untuk aktifitas lain. teknik pengumpulan data misalnya
4. Efektifitas: Tingkat penggunaan wawancara, analisis dokumen,
sumber daya manusia, organisasi diskusi terfokus, kuesioner, atau
dimaksimalkan dengan maksud observasi yang dituangkan dalam
menaikan keuntungan atau catatan lapangan (transkip).
mengurangi kerugian dari setiap
unit dalam penggunaan sumber
daya.
5. Kemandirian: Tingkat dimana 2. Data Kuantitatif
seorang pegawai dapat Data kuantitatif adalah data yang
melakukan fungsi kerjanya tanpa berbentuk angka, bukan berbentuk
minta bantuan bimbingan dari kata-kata. Fakta dan fenomena
pengawas atau meminta turut dalam data ini tidak dinyatakan
campurnya pengawas untuk dalam bahasa alami, melainkan
menghindari hasil yang dalam numerik. Sesuai dengan
merugikan. bentuknya, data kuantitatif dapat
6. Komitmen Organisasi: Tingkat diolah atau dianalisis
dimana pegawai mempunyai menggunakan teknik perhitungan
komitmen kerja dengan matematika atau statistika.
organisasi dan tanggung jawab
pegawai terhadap organisasi. 3.3.2 Sumber Data
Metode Penelitian 1. Data Primer
3.1 Ruang Lingkup Penelitian Data diperoleh secara langsung
Penelitian ini akan diadakan di dari instansi yang diteliti, melalui
Rumah Sakit AR – ROYYAN pengamatan, pembagian kuisioner,
Inderalaya Tahun 2018 Inderalaya , dan wawancara langsung. Data
yang akan diadakan selama 1 bulan yang dikumpulkan bersifat
efektif. kualitatif berupa data mengenai
hal-hal yang berhubungan dengan
3.2 Jenis Penelitian pengaruh motivasi kerja terhadap
Penelitian ini menggunakan kinerja.
rancangan penelitian yang bersifat 2. Data Sekunder
deskriptif. Studi Deskriptif yaitu Data yang dikumpulkan oleh
studi yang dilakukan untuk penulis dari dokumen-dokumen
mengetahui dan menggambarkan yang ada di instansi tersebut, dari
karakteristik dari variabel – hasil penelitian kepustakaan, dan
variabel dalam suatu situasi ( dari intansi lainnya yang terkait.
Rochaety,et.al,2009:72) Tipe Data ini berupa gambaran umum
penelitian ini bersifat kausal untuk perusahaan.
mengetahui seberapa besar 3.4 Teknik Pengumpulan Data
pengaruh variabel stres kerja Menurut Sugiyono (2012)
terhadap variabel kinerja karyawan. teknik pengumpulan data di
dalam suatu penelitian dilakukan
3.3 Jenis dan Sumber Data dalam berbagai sumber, dan
3.3.1 Jenis Data berbagai cara. Dalam penelitian
1. Data Kualitatif ini, penulis mengumpulkan data
Data kualitatif adalah data yang untuk keperluan penelitian
berbentuk kata-kata, bukan dalam dengan kuesioner. Kuisioner
bentuk angka. Data kualitatif adalah teknik pengumpulan data

5
yang dilakukan dengan cara berupa kuesioner yang berisi butir-butir
memberi kuesioner atau pertanyaan menggunakan skala likert.
seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada Skala likert adalah skala yang digunakan
responden. Sugiyono (20012) untuk mengukur sikap, pendapat, dan
Dalam kuesioner ini nantinya persepsi seseorang atau sekelompok
terdapat rancangan pertanyaan orang tentang fenomena sosial.
yang secara logis berhubungan Sugiyono (2012). Untuk setiap pilihan
dengan masalah penelitian dan jawaban diberi skor maka responden
tiap pertanyaan merupakan harus menggambarkan, mendukung
jawaban-jawaban yang pernyataan untuk digunakan jawaban
mempunyai makna dalam yang dipilih, sebagai berikut:
menguji hipotesa.
Alternatif Jawaban Bobot
3.5 Populasi dan Sampel
Populasi Dan Sampel Sangat Setuju 6
Populasi adalah keseluruhan dari Setuju 5
subjek penelitian . Jadi yang dimaksud Cukup Setuju 4
populasi adalah individu yang memiliki Kurang Setuju 3
sifat yang sama walaupun presentase Tidak Setuju 2
kesamaan itu sedikit , atau dengan kata Sangat Tidak Setuju 1
lain seluruh individu yang akan
dijadikan sebagai objek penelitian
(Arikunto : 2013) Populasi penelitian 3.6.1 Uji Validitas
ini, yaitu semua perawat Rumah Sakit Uji validitas adalah uji yang
AR – ROYYAN Inderalaya Tahun 2018 dilakukan pada butir-butir
yang berjumlah 47 orang . pertanyaan pada variabel untuk
Sampel adalah sebagian atau wakil memastikan kemampuan sebuah
populasi yang diteliti ( Arikunto : 2013). skala untuk mengukur konsep yang
Sampel dalam penelitian ini adalah dimaksudkan. Adapun teknik
perawat yang bertugas di Rumah Sakit korelasi yang biasa dipakai adalah
AR – ROYYAN Inderalaya Tahun teknik korelasi product moment dan
2018 yang berjumlah 47 orang. untuk mengetahui apakah nilai
korelasi tiap-tiap pertanyaan itu
3.6 Instrumen Penelitian signifikan, maka dapat dilihat pada
Instrumen penelitian adalah semua tabel product moment atau
alat yang digunakan untuk menggunakan SPSS untuk
mengumpulkan, mengelola, menyelidiki, mengujinya. Untuk butir pertanyaan
memeriksa, dan menganalisa data secara yang tidak valid harus dibuang atau
sistematis serta objektif dengan tujuan tidak dipakai sebagai instrumen
memecahkan suatu persoalan atau pertanyaan.
menuju suatu hipotesis. Menurut
3.6.2 Uji Reliabilitas
Sugiyono (2012) instrumen penlitian Reliabilitas adalah indeks yang
adalah suatu alat yang digunakan untuk menunjukan sejauh mana alat
mengukur fenomena alam maupun pengukur dapat diandalkan. Uji
sosial yang diamati. Instrumen reliabilitas dilakukan untuk
penelitian digunakan untuk mengukur konsistensi variabel
mendapatkan informasi tentang variabel penelitian. Kuesioner dikatakan
yang dibutuhkan peneliti. Dalam reliabel atau handal jika jawaban
penelitian ini instrumen yang digunakan seseorang terhadap pertanyaan
adalah konsisten atau stabil dari

6
waktu ke waktu. Pengujian hubungan antara variabel independen
pengadaan alat ukur dalam dengan variabel dependen.
penelitian ini menggunakan metode Adapun ketentuan korelasi yaitu:
Crobach’s Alpha memakai bantuan a. r=1 : Hubungan
SPSS 16.0 for windows. Suatu bersifat
variabel dikatak reliabel jika sempurna
memiliki alpha > 0,60. Rumus
reliabilitas sebagai berikut: Sugiono, b. r : Hubungan sangat
(2012): mendekati dekat dan searah
1

c. r : Hubungan sangat
mendekati erat dan tidak
Keterangan: -1 sempurna
ri1=Reliabilitas Instrumen
K = Banyaknya butir pertanyaan d. r : Hubungan sangat
atau soal mendekati lemah
∑ = Variabel butir pertanyaan 0
= Variabel total.
e. r=0 : Tidak ada
Dasar pengambilan keputusan
hubungan sama
adalah sebagai berikut:
sekali
 Jika r alpha positif dan r
alpha > r tabel, maka butir
atau variabel tersebut reliabel 2) Koefisien Determinasi (R²)
 Jika r alpha positif dan r Koefisien determinasi
alpha < r tabel, maka butir dilambangkan dengan R². Tujuannya
atau variabel tersebut tidak adalah mengetahui seberapa jauh
reliabel kemampuan variabel independen
3.7 Teknik Analisis menerangkan variabel dependen,
3.7.1. Regresi Linear Berganda semakin besar nilai determinasi (R²),
Analisis regresi linear berganda maka semakin tepat variabel independen
digunakan untuk mengukur menerangkan variabel dependen
pengaruh variabel bebas (X) yaitu (Ghozali : 2012).
kualitas layanan dan citra merek
terhadap variabel terikat (Y) yaitu 3) Uji t
kepuasan pelanggan dengan rumus Uji t dapat dilakukan melalui
sebagai berikut : pengamatan nilai signifikan t pada
tingkat α yang digunakan ( Ghozali ,
Y = a+ bX+ e 2013) . Perbandingan analisis antara
Dimana : signifikan t dengan nilai signifikan 0,05
Y : Kinerja (variabel dependen) dimana syarat-syaratnya adalah sebagai
X : Stres Kerja (variabel independen) berikut :
a,b : Konstanta. a. Jika α < 0,05, maka variabel
e : error independen berpengaruh
1. Uji Hipotesis signifikan terhadap variabel
1) Uji Korelasi (r) dependen.
Setelah koefisien regresi b. Jika α > 0,05, maka variabel
diperoleh, langkah selanjutnya adalah independen tidak berpengaruh
melakukan pengujian terhadap signifikan terhadap variabel
koefisien-koefisien tersebut. Uji dependen
korelasi (r) bertujuan untuk mengetahui HASIL DAN PEMBAHASAN

7
Hasil penelitian ini menunjukan signifikan namun tidak searah antara
stres kerja memiliki pengaruh yang stress kerja dengan kinerja perawat.
negatif dan signifikan terhadap kineja Berdasarkan hasil uji distribusi
perawat di Rumah sakit Ar-Royyan jawaban responden terhadap variabel
Inderalaya. Dengan kata lain jika stress stres kerja diketahui bahwa hampir
kerja meningkat maka kinerja perawat sebagian perawat rumah sakit Ar-
akan menurun dan sebaliknya. Royyan merasakan gejala stres kerja,
Hasil penelitian ini diperkuat oleh dan untuk variabel kinerja diketahui
teori Potter dan Perry (2010) bahwa kinerja perawat di Rumah sakit
menjelaskan bahwa dampak yang Ar-Royyan Inderalaya masih butuh
dialami seseorang akibat stres kerja peningkatan.
secara emosional meliputi cemas, Berdasarkan uraian diatas maka
depresi, tekanan fisik dan psikologis, hipotesis dalam penelitian ini yaitu stres
dampak kognitif berakibat pada kerja berpengaruh negatif dan signifikan
penurunan konsentrasi dan dampak terhadap kinerja kerja perawat rumah
terhadap psikologis berakibat pada sakit Ar-Royyan Indralaya terbukti , hal
sistem pencernaan, serta dampak pada ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi
perilaku berakibat terjadi peningkatan pengaruh stres kerja yang diberikan
ketidakhadiran kerja dan kualitas maka semakin rendah kinerja kerja yang
pekerjaan. dihasilkan perawat rumah sakit Ar-
Hasil penelitin ini sejalan dengan Royyan Indralaya. Oleh karena itu
beberapa penelitian terdahulu yakni, perawat dituntut untuk mampu
Rahmad Hidayat& Sri Handari hasil mengendalikan serta mengurangi tingkat
penelitiaanya menunjukkan bahwa Efek stres dalam bekerja, karena stress yang
stres kerja secara positif dan signifikan dialami perawat akan berdampak bagi
berpengaruh terhadap kelelahan kerja. kesembuhan pasien.
Job burnout berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap kinerja, stres kerja
memiliki efek negatif dan signifikan
terhadap kinerja, stres Kerja
berpengaruh secara negatif dan
signifikan terhadap kinerja melalui
kelelahan kerja.
Penelitian Tedy Novianto
Chairizal , 2014. Pengaruh Stres dan
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
Perawat Rumah Sakit Ibu dan Anak Eria
Bunda Pekanbaru hasil penelitiannya
menunjukan bahwa secara parsial stres
berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap kinerja perawat Rumah Sakit
Ibu dan Anak Eria Bunda Pekanbaru.
Dan penelitian Trifianingsih, D; Santos,
B.R: Brikitabela tentang Hubungan
Antara Stres Kerja Dengan Kinerja
Perawat Di Ruang UGD Rumah Sakit
Umum Daerah Ulin Banjarmasin, dari
hasil penelitian didapat hasil uji korelasi
sebesar -0.578 dengan nilai signifikansi
0.001, yang berarti ada hubungan yang

8
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA
5.1. Kesimpulan
Dari uraian dan pembahasan serta
analisis regresi linier sederhana pada
bab-bab sebelumnya berkaitan dengan
bagaimana pengaruh stres kerja terhadap Al-Assaf, 2009. Pengaruh Komitmen
kinerja pegawai di Rumah sakit Ar- Organisasi dan Kepuasan Kerja
Royyan Inderalaya , maka dapat terhadap Komitmen Organisasi
disimpulkan bahwa stres kerja (Studi pada Pegawai Rumah Sakit
berpengaruh negatif dan signifikan Pelni Jakarta). E-Jurnal
terhadap kinerja karyawan . Manajemen Unud. Vol. 5, No.1,
2009: 500 - 532
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian maka Anggara Martina, 2012. Hubungan
saran yang diperoleh dan dapat Gaya Kepemimpinan Kepala
disampaikan adalah : Ruangan Dengan Tingkat Stress
1. Stres kerja, pihak rumah sakit Kerja Perawat Di Instalasi Rawat
diharapkan mampu mengatur Inap RSPG Cisarua Bogor. Idea
pembagian kerja dengan baik Nursing joural: ISSN
dan memperhatikan keluhan para
Anoraga Panji, 2015. Psikologi Dalam
perawat, agar perawat merasa
Dalam Perusahaan. Jakarta :
nyaman melakukan tugas dan
Rineka Cipta
fungsinya dalam memberi
asuhan perawatan kepada pasien Amelia, 2013. Ilmu Keperawatan.
dan kinerja perawat serta rumah Jakarta Rajawali Pers.
sakit pun meningkat. Arikunto, Suharsimi.2006. Prosedur
2. Bagi peneliti selanjutnya, Penelitian Suatu Pendekatan
diharapkan hasil penelitian ini Praktik,edisi revisi VI. Jakarta:
dapat menjadi bahan referensi Penerbit Rineka Cipta
atau literatur penelitian lebih
lanjut yang berhubungan dengan Borkowski, Nancy. 2015. Manajemen
stres kerja terhadap kinerja dan Pelayanan Kesehatan, Jakarta.
diharapkan dapat lebih luas dan EGC
menemukan variabel lain yang
Ghozali,Imam.2005. Aplikasi Analisis
dapat mempengaruhi kinerja,
seperti disiplin kerja, gaya Multivariate dengan Program
kepemimpinan, tingkat SPSS. Badan Penerbit
pendapatan, dan motivasi. Hal Universitas Diponegoro :
ini dimaksudkan agar tercipta Semarang .
temuan baru. Handoko. Hani. T. 2013. Mengukur
Kepuasan Kerja. Jakarta: Erlangga
Hasibuan. Melayu SP. 2014.
Manajemen Sumber Daya
Manusia. Edisi Revisi. Jakarta :
Bumi Aksara
Ikrimadhani. 2015. Perbedaan Tingkat
Stres Kerja Antara Shift Pagi,

9
Dan Malam Di Ruang Instalasi Ekonomi dan Bisnis. 2 (3):h: 175-
Gawat Darurat Medic RSUP 194
Prof. Dr. R.D Kaundau Manado.
Sujarweni, V.Wiranta.2014. SPSS
Ejournal Keperawatan Vol. 7
untuk Penelitian .Yogyakarta:
Kemenkes. 2005. Mutu Pelayanan Penerbit Pustaka Baru Press
Rumah Sakit.
Suryawati, 2006, Stress Kerja Pada
www.kemenkes.go.id Perawat Dirujmah Sakit Dan
Nursalam,2016. Pendidikan Dalam Fasilias Pelayanan Kesehatan
Keperawatan. Jakarta:Salemba Medika Primer. Dapertemen ilmu
kedokteran komunikasi FK UI.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2011.
Manajemen Sumber Daya Soekidjo Notadmojo. 2012.
Manusia. 2013: PT. Remaja Manajemen Sumber Daya
Rosdakarya Manusia. Jakarta : Rineka Cipta
Mariyanti. 2011. Hubungan Gaya Soekidjo Notadmojo. 2012.
Kepemimpinan Kepala Ruangan Metodologi Penelitian. Jakarta :
Dengan Kualitas Dokumentasi Rineka Cipta
Keperawatan Di Rumah Sakit Undang-Undang Nomor 13 Tahun
Umum. Idea Nursing joural: 2003. Ketenagakerjaan
ISSN
Widyasari, 2010. Hubungan gaya
Mirnawati. 2011. Manajemen Sumber kepemimpinan kepala ruangan
Daya Manusia. Yogyakarta: dengan motivasi kerja perawat
BPFE diruang rawat inap rumah sait
Mubarrak, dkk. 2009. Dasar-Dasar umum daerah Dr. Rasidi Padang
tahun 2014.
Ilmu Keperawatan. Bandung :
Refika Aditama Wijayanigsih. 2014. Hubungan kondisi
kerja dengan stress kerja perawat
Nasir, Abdul. Muhith. 2011. Dasar- di ruang instalasi gawat darurat
Dasar Keperawatan Jiwa. Jakarta medic RSUP Prof. Dr. R.D
: Salemba Medika Kaundau manado. Ejournal
Patricia. A. Potter & Perry. 2010. keperawatan Vol. 3
Fundamental Of NursingBuku 3
Edisi 7. Jakarta : EGC
Robbins, Stephen, P, dkk. 2012.
Perilaksu Organisasi. Edisi 12.
Jakarta : Salemba Empat
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Bisnis. Bandung: Alfabeta
Suharto. dkk. 2015. Pengaruh
Kepemimpinan, Lingkungan Kerja
Fisik, dan Kompensasi Terhadap
Kinerja Karyawan di PT.
Pertamina (persero) UPMS III
Terminal Transit Utama
Balongan Indramayu. Jurnal

10
11

Anda mungkin juga menyukai