Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Berdasarkan TAP MPR nomor II tahun 1998, Aparatur Negara adalah keseluruhan
lembaga dan pejabat Negara serta pemerintahan Negara yang meliputi aparatur kenegaraan
dan pemerintahan sebagai abdi Negara dan abdi masyarakat, bertugas dan bertanggung jawab
atas penyelenggaraan Negara dan pembangunan serta senantiasa mengabdi dan setia kepada
kepentingan,nilai- nilai dan cita- cita perjuangan bangsa dan Negara berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945. Aparatur Negara sebagai penyelenggara pemerintahan
diberikan tanggung jawab untuk merumuskan langkah-langkah strategis dan upaya-upaya
kreatif guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara adil, demokratis dan bermartabat.
Adanya Undang-Undang RI nomor 5 tahun 2014, tentang Aparatur Sipil Negara,
diharapkan mampu memperbaiki manajemen pemerintahan yang beorientasi pada pelayanan
publik karena PNS tidak lagi berorientasi melayani atasannya, melainkan masyarakat.
Aturan ini menempatkan PNS sebagai sebuah profesi yang bebas dari intervensi politik dan
akan menerapkan sistem karier terbuka yang mengutamakan prinsip professionalisme yang
memiliki kompetensi, kualifikasi, kinerja, transparansi, objektivitas, serta bebas dari KKN
menuju terwujudnya birokrasi pemerintahan yang professional.
Tantangan yang dihadapi aparatur Negara hingga saat ini antara lain, adanya peluang
penyalah gunaan wewenang/kekuasaan yang akan merugikan negara dan masyarakat, mafia
hukum, menghadapi persaingan global yang semakin kompleks dan berbagai masalah krusial
lain. Pada saat ini untuk mewujudkan aparatur negara yang bisa dipertanggung jawabkan,
reformasi aparatur perlu dilaksanakan secara terus-menerus dengan ditopang oleh motivasi
untuk mencari cara yang lebih efektif dan efisien.
Keberhasilan dan berdaya gunanya suatu organisasi, dapat dilihat pada salah satu
aspek yang terkandung di dalamnya, yaitu kualitas sumber daya manusia. Untuk mencapai
keberhasilan tersebut, maka pengelolaan organisasi yang baik dan benar pada suatu institusi
pemerintahan tentunya sangat tergantung kepada sumber daya manusia dalam hal ini aparatur
yang mewakilinya yang tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, karena memerlukan
persiapan dengan melalui pendidikan dan pelatihan yang memadai. ASN diharapkan dapat
memberikan pelayanan yang baik manakala memiliki semangat kerja, budaya dan etos kerja,
serta motivasi tinggi, yang konsisten di dijalankan bagi kepentingan masyarakat luas.
Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas perlu diadakannya diklat prajabatan. Sesuai
dengan peraturan pemerintah no 101 tahun 2000 tentang pendidikan dan pelatihan jabatan
pegawai negeri sipil. Selain itu berdasarkan peraturan kepala LAN-RI nomor 15 tahun 2015
tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan prajabatan CPNS golongan III
yang menggunakan pola baru dengan dua tahap pembelajaran yaitu tahap internalisasi
dimana membekali dasar yang dibutuhkan ASN dalam menjalankan tugas di tempat kerja.
Kemudian tahap aktualisasi dimana CPNS diharapkan merealisasikan nilai dasar profesi PNS
di tempat kerja masing-masing.
penyuluhan sebagai bagian untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan
kesejahteraan umum, mengurangi kemiskinan dan pengangguran, peningkatan daya saing
ekonomi nasional dan untuk menjaga kelestarian sumberdaya pertanian yang tangguh. Untuk
mencapai tujuan tersebut maka dibutuhkan penyuluh yang berkualitas sebagai penghubung
kebijakan pemerintah pusat maupun daerah yang terjun langsung di lapangan.
Sejalan dengan peningkatan pengetahuan dan tekhnologi, kebutuhan dan tuntutan
masyarakat terhadap mutu pelayanan di bidang penyuluhan pertanian semakin meningkat.
Maka dari itu perlu pelayanan penyuluhan yang prima di Balai Pelaksana Penyuluhan
Pertanian Perikanan dan Kehutanan.

Oleh karena itu melalui penyelenggaraan diklat prajabatan yang menggunakan pola
baru ini, penyuluh yang juga merupakan bagian dari Aparatur Negara yang mampu
menanamkan nilai nilai dasar profesi (Akutabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi) sehingga terbentuk karakter seorang penyuluh yang mampu bersikap
dan bertindak profesionaldalam memberikan pelayan kepada masyarakat.

1.2. Tujuan

Tujuan penyusunan Rancangan aktualisasi nilai dasar ini adalah sebagai acuan
melakukan aktualisasi nilai dasar yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
mutu dan Anti Korupsi di tempat kerja.
1.3. Ruang Lingkup

Penulisan ini dibatasi pada kegiatan yang mengandung nilai – nilai dasar PNS, yaitu :
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi yang akan
dilakukan di Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Pondok Kelapa.
BAB II

DESKRIPSI ORGANISASI

2.1. Struktur Organisasi


Struktur organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Tengah di bentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Tengah Nomor 26 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Bengkulu tengah.

Struktur Organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Tengah.

2.2.Visi dan Misi

VISI

Terwujudnya pertanian unggul berkelanjutan yang berbasis sumber daya lokal untuk
meningkatkan kemandirian pangan, nilai tambah dan daya saing serta kesejahteraan petani.
MISI
1. Meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan, hortikultura dan
perkebunan guna menumbuhkan usaha ekonomi produksi dan bahan baku industri
2. Meningkatkan produksi dan produktivitas peternakan untuk memenuhi ketahanan
hewani yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH)
3. Mewujudkan sistem pertanian berkelanjutan yang efisien berbasis Iptek dan sumber
daya lokal serta berwawasan lingkungan melalui pendekatan kawasan pertanian

2.3. Tugas dan Fungsi


Adapun tugas pokok Penyuluh Pertanian adalah sebagai berikut:
1. Melakukan kegiatan persiapan penyuluhan
2. Melaksanakan penyuluhan, evaluasi dan pelaporan serta pengembangan penyuluhan

Sedangkan fungsi penyuluh pertanian adalah sebagai berikut :


Peranan penyuluh selain tugas pokoknya melaksanakan penyuluhan. Mengapa demikian,
karena dalam melaksanakan tugas pokoknya (menyuluh) tidak akan berhasil dengan baik bila
penyuluh tidak mampu memerankan peran-peran tambahan/lainnya yang akan diuraikan ini.
Banyak ahli menjelaskan peran-peran tambahan/lainnya penyuluh ini (selain
menyuluh/memberikan inovasi), yang apabila dirangkum antara lain menyebutkan :
a. Penyuluh sebagai inisiator, yang senantiasa selalu memberikan gagasan/ide-ide baru.
b. Penyuluh sebagai fasilitator, yang senantiasa memberikan jalan keluar/ kemudahan-
kemudahan, baik dalam menyuluh/proses belajar mengajar, maupun fasilitas dalam
memajukan usahataninya. Dalam hal menyuluh penyuluh memfasilitasi dalam hal :
kemitraan usaha, berakses ke pasar, permodalan dan sebagainya.
c. Penyuluh sebagai motivator, penyuluh senantiasa membuat petani tahu, mau dan
mampu.
d. Penyuluh sebagai penghubung
e. Penyuluh sebagai guru, pembimbing petani, yang senantiasa mengajar, melatih
petani sebagai orang dewasa.
f. Penyuluh sebagai organisator dan dinamisator, yang selalu menumbuhkan dan
mengembangkan kelompok tani agar mampu berfungsi sebagai kelas belajar-
mengajar, wahana kerjasama dan sebagai unit produksi.
g. Penyuluh sebagai penganalisa, penyuluh dituntut untuk mampu menganalisa
masalah, sebab yang ada di usahatani dan di keluarga tani mampu menganalisa
kebutuhan petani yang selanjutnya merupakan masukan dalam membuat programa
penyuluhan pertanian.
h. Penyuluh sebagai agen perubahan, penyuluh senantiasa harus dapat mempengaruhi
sasarannya agar dapat merubah dirinya ke arah kemajuan. Dalam hal ini penyuluh
berperan sebagai katalis, pembantu memecahkan masalah (solution gives), pembantu
proses (process helper), dan sebagai sumber penghubung (resources linker).
i. Penyuluh sebagai penasehat/advisor
j. Penyuluh sebagai teknisi
k. Penyuluh sebagai organisator
l. Penyuluh sebagai agen pembaharu

2.4 Personil
NO PENYULUH KETERANGAN

1. Hamdani .NK., S.Pi Koordinator Penyuluh bertanggung jawab


NIP. terhadap kegiatan penyuluhan di WK BPP
Pagar Jati
2. Wilson S.Hut Penyuluh Pertanian
NIP. 19680406 199803 1 004
3. Een Yosneli, SP
Penyuluh Pertanian
NIP.198004142015032001

4. M. Nudy Habibi, S.Pi Penyuluh Perikanan


NIP.198608072015031003
5. Sutrisman Ameijaya, S.Pi Penyuluh Perikanan
NIP.198405032015031003
6. Wadarman, STP Penyuluh Pertanian Bantu

7. Renly Hijairan,SST.Pi Penyuluh Perikanan Bantu


BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1. Nilai – nilai Dasar ASN


1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuh itanggung jawab yang menjadi amanahnya.Amanah seorang PNS adalah
menjamin terwujudnya nilai – nilai publik.
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pondasi bagi aparatur sipil Negara untuk mengaktualisasikan
dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dengan orientasi mementingkan kepentingan
publik, bangsa dan Negara.
3. Etika pubik
Etika publik merupakan refleksi atas standart/norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah tindakan keputusan, prilaku untuk mengarahkan kebijakan publik dalam
rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
4. Komitmen mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada
kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain Mengedepankan
komitmen terhadap kepuasan dan memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk
menjaga dan memelihara
5. Anti korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala
tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–norma dengan tujuan memperoleh
keuntungan pribadi, merugikan Negara atau masyarakat baik secara langsung maupun
tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan Negara,
suap-menyuap,pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan
kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.

3.2. Rancangan Aktualisasi


Keterkaitan rancangan kegiatan dengan nilai – nilai dasar ANEKA serta teknik
aktualisasinya adalah sebagai berikut :
1. Pertemuan kelompok tani dan penyampaian materi
a. Uraian Pelaksanaan Kegiatan
 Konsultasi dengan koordinator penyuluh
 Konsultasii dengan kelompok tani mengenai jadwal pertemuan
 Pertemuan
 Pembukaan pertemuan
 Kata sambutan pengurus kelompok
 Penyampaian materi
 Diskusi
 Penutupan pertemuan
b. Nilai-Nilai Dasar
 Etika publik ( Koordinasi )
Sebelum melaksanakan pertemuan kelompok tani saya akan berkoordinasi
dengan atasan saya untuk mendapatkan masukan-masukan yang dapat saya
terapkan dalam kegiatan pertemuan tersebut.
 Komitmen Mutu ( Efisien )
Dalam pelaksanaan kegiatan pertemuan saya akan membagi waktu dalam
beberapa bagian yaitu kata sambutan pengurus, penyampaian materi dan
diskusi sehingga waktu yang digunakan tidak terbuang dan benar-benar
dapat dimanfaatkan.
 Anti Korupsi ( Disiplin )
Pada saat pelaksanaan pertemuan kelompok tani saya akan datang tepat
waktu sesuai dengan jadwal yang telah disepakati sehingga pertemuan
dapat berjalan dengan baik.
 Akuntabilitas ( Tanggung Jawab )
Saya akan bertanggung jawab dalam kegiatan penyampaian materi dengan
memberikan materi yang memang di butuhkan oleh kelompok tani tersebut
dengan bahan materi yang berkualitas yang berasal dari pustaka yang dapat
di pertanggung jawabkan.
 Nasionalisme ( Kesetaraan )
Saya tidak akan membeda-bedakan anggota kelompok tani pada saat
pertemuan,semua anggota kelompok mempunyai hak yang sama untuk
bertanya dan menyampaikan pendapat.
c. Teknik Analisis
 Masalah
Masalah yang ditemui yakni banyak anggota yang masih belum terbiasa
untuk bertanya dan menyampaikan pendapat
 Penyebab
Anggota kelompok tidak memiliki keberanian untuk menyampaikan
pendapat atau bertanya
 Dampak
Jika anggota tidak terbaiasa untuk menyampaikan pendapat atau pertanyaan
pada saat diskusi pertemuan kelompok jalannya diskusi tidak efektif karena
biasanya ada sebagian anggota yang tidak mengerti dengan isi materi yang
diberikan
 Alternatif Solusi
Penyuluh harus memberikan pengertian kepada petani untuk bertanya apabila
ada isi dari materi yang belum dimengerti atau memberikan pendapat supaya
dapat didiskusikan yang pada akhirnya dapat meningkatkan pengetahuan
anggota untuk di aktualisasikan keuasaha pertaniannya.
d. Manfaat kegiatan terhadap visi, misi dan penguatan nilai-nilai
organisasi
Diharapkan dengan diadakannya pertemuan kelompok tani dan penyampaian
materi akan memberikan pengetahuan dan ide-ide baru bagi anggota
kelompok tani sehingga akan meningkatkan sumberdaya manusia
penyuluhan dan kelembagaan tani yang profesional yang mampu mengatasi
permasalahan-permasalahan dalam budidaya usaha tani. Serta dengan nilai-
nilai ANEKA yang terkandung didalam kegiatan akan menguatkan integritas
BP4K.

2. Pendampingan Peremajaan Pengurus Kelompok Tani


a. Uraian Pelaksanaan Kegiatan
Rangkaian kegiatannya adalah sebagai berikut :
 Konsultasi dengan kordinator penyuluh
 Pertemuan kelompok Tani
 Pembukaan
 Kata sambutan pengurus
 Musyawara pemilihan pengurus baru
 Penutupan
 Menyusun kelengkapan persyaratan yang harus disiapkan oleh kelompok
tani
 Memperbaiki apabila ada kesalahan atau kekurangan.
b. Nilai – Nilai Dasar
 Etika Publik ( santun)
Dalam pelaksaan kegiatan pendampingan peremajaan pengurus kelompok
tani saya akan bersikap santun dengan menyapa dan memberi salam kepada
anggota kelompok sehingga dapat membangun rasa kekeluargaan antara
penyuluh dan kelompok tani.
 Nasionalisme ( Kesetaraan )
Pada saat membimbing pemilihan pengurus kelompok tani yang baru saya
tidak akan membeda-bedakan seluruh anggota keompok tani, seluruh
anggota kelompok tani akan mendapatkan hak yang sama untuk
mencalonkan diri sebagai pengurus ataupun untuk memberikan suara.
 Akuntabilitas ( Tanggung Jawab )
Saya akan melaksankan kegiatan pendampingan peremajaan kelompok tani
dengan sebaik-baiknya dengan memberikan masukan-masukan kepada
anggota kelompok tani dan pengurus kelompok tani yang baru sehingga
kegiatan tersebut berjalan dengan baik dan membawa pembaharuan melalui
ide-ide baru dari pengurus kelompok yang baru.
 Komitmen mutu ( Efisien )
Dalam pelaksanaan pendampingan pemberkasan peremajaan kelompok
tani, saya akan brusaha semaksimal mungkin untuk membantu kelompok
melengkapi berkas mereka sehingga tidak membuang-buang waktu dan
kegiatan dapat berjalan secara efektif dan efisien.
 Anti Korupsi ( Kerja keras )
Dalam melaksanakan kegiatan pendampingan peremajaan pengurus
kelompok tani saya akan mengerjakannya dengan sebaik-baiknya sesuai
dengan tugas saya sebagai seorang penyuluh tanpa mengharapkan imbalan
atas apa yang telah saya lakukan
c. Teknik Analisis
 Masalah
Masalah yang ditemui yakni banyak anggota kelompok yang tidak mau
dicalonkan sebagai pengurus kelompok yang baru
 Penyebab
Anggota kelompok merasa tidak mampu dan tidak pantas untuk menjadi
pengurus kelompok tani yang baru
 Dampak
Jika anggota kelompok tidak ada yang mau untuk dicalonkan menjadi
pengurus yang baru akan mengakibatkan musyawarah pemilihan pengurus
memakan waktu yang lama sampai ada yang bersedia untuk di calonkan.
 Alternatif Solusi
Penyuluh harus memberikan pengertian kepada petani bahwa dalam
melaksanakan tugas sebagai pengurus kelompok yang baru akan didampingi
oleh penyuluh sehingga pengurus kelomok tani yang baru dapat
berkonsultasi apa bila mengalami hambatan-hambatan.
d. Manfaat terhadap visi dan misi serta penguatan nilai-nilai organisasi
Diharapkan dengan diadakannya peremajaan kepengurusan kelompok tani
akan membawa ide-ide baru yang akan dapat mewujudkan perubahan perilaku
pelaku utama, dan pelaku usaha tani yang mandiri sehingga meningkatkan
kreatifitas petani dalam mengembangkan usaha taninya. Selain itu dengan
kandungan nilai-nilai ANEKA dalam kegiatan peremajaan kelompok tani akan
menguatkan integritas BP4K.

3. Membuat KKP ( Kajian Kebutuhan dan Peluang ) Tanaman Padi Sawah


a. Uraian Pelaksanaan Kegiatan
Rangkaian kegiatan ini adalah sebagai berikut :
 Konsultasi dengan atasan dan minta persetujuan
 Buat janji temu dengan kelompok tani
 Pertemuan
 Pembukaan
 Diskusi
 Pengambilan kesimpulan
 Penutup
 Penelusuran KKP
 Identifikasi masalah
 Prioritas masalah
 Alternatif pemecahan masalah
 Evaluasi kesesuaian teknologi
b. Nilai – Nilai Dasar
 Etika Publik ( Amanah )
Sebelum melaksanakan pembuatan KKP saya akan berkoordinasi dengan
koordinator penyuluh sebagai atasan saya untuk mendapatkan masukan-
masukan yang perlu saya tambahkan dalam pembuatan KKP
 Akuntabilitas ( Tanggung Jawab )
Saya akan membuat kajian kebutuhan dan peluang dengan penuh tanggung
jawab sehingga akan menghasilkan prioritas masalah dan kesesuaian
teknologi dalam pengembangan usaha tani kelompok tani diwilayah binaan
saya.
 Komitmen Mutu (Efektif dan Efisien )
Kegiatan pembuatan KKP yang akan saya lakukan akan menghasilkan
prioritas kebutuhan dan peluang bagi petani sehingga dapat dicari solusi
kesesuaian tekhnologi, dengan adanya KKP akan membantu kegiatan
penyuluhan yang lebih efektif dan efisien guna meningkatkan hasil budi daya
pertanian.
 Anti Korupsi ( Mandiri )
Pembuatan KKP ini akan saya lakukan dengan mandiri, saya tidak akan
menyuruh orang lain untuk menyusunnya dan saya akan menggunakan dana
pribadi saya sendiri tanpa menggunakan aset kantor.
 Nasionalisme ( Kesetaraan )
Dalam pengambilan informasi kajian kebutuhan dan peluang di pertemuan
kelompok tani saya tidak akan membeda-bedakan anggota kelompok, semua
anggota kelompok berhak untuk berpendapat dan dan mengajukan
pertanyaan.
c. Teknik Analisis
 Masalah
Dalam pembuatan KKP sering terjadi kesalahan dalam pemberian skor di
Analisis Prioritas Masalah.
 Penyebab
Hal ini sering terjadi karena penyuluh kurang menguasai dan memahami
masalah yang terjadi dan inovasi teknologi yang sesuai sebagai
pemecahannya.
 Dampak
Jika Kajian Kebutuhan Peluang tidak ada maka penyuluh hanya akan
memeberikan penyuluhan tanpa tau apa permasalahan yang paling krusial
bagi petani dalam kegiatan budi dayanya.
 Alternatif Solusi
Penyuluh harus mengetahui masalah dan komponen – komponen teknologi
sebagai alternatif solusinya. Untuk mengetahui masalah yang dihadapi petani
dengan baik, penyuluh harus melakukan komunikasi dengan cara yang
mudah dicerna oleh petani.
d. Manfaat terhadap visi misi dan penguatan nilai organisasi
Dengan pembuatan KKP akan membantu penyuluh dalam menentukan
prioritas masalah dan kesesuaian teknologi dalam pengembangan usaha tani
di wilayah binaan sehingga kegiatan penyuluhan akan lebih efektif dan
efisien sehingga akan mewujudkan penguasaan pengetahuan dan teknologi
pertanian spesifik lokasi serta dengan kandungan nilai-nilai ANEKA dalam
pembuatan KKP akan menguatkan integritas BP4K.

4. Pembuatan Alat Bantu Penyuluhan berupa Leaflet

a. Uraian Pelaksanaan Kegiatan

Rangkaian kegiatan ini adalah sebagai berikut :


 Berkoordinasi dengan atasan
 Menyusun bahan materi Leaflet
 Menampilkannya dalam bentuk leaflet
b. Nilai – Nilai Dasar
 Akuntabilitas( Tanggung jawab )
Dalam pemilihan bahan materi leaflet saya akan benar-benar memilih materi
yang bermutu sesuai dengan kebutuhan petani yang ada diwilayah binaan
saya, materi tersebut akan saya ambil dari pustaka yang yang dapat di
pertanggung jawabkan.
 Etika Publik ( Kebohongan Publik )
Informasi yang dimuat di dalam leaflet adalah informasi yang bermanfaat
untuk meningkatkan pengetahuan petani dan tidak ada unsur kebohongan
publik.
 Komitmen Mutu (efektif)
saya akan menyajikan leaflet dengan tampilan yang menarik, dengan bahasa
yang sederhana agar mudah dipahami oleh petani sehingga informasi yang
akan saya sampaikan benar-benar dapat bermanfaat bagi petani.
 Nasionalisme ( Kesetaraan )
Leaflet yang saya buat akan saya berikan kepada petani yang membutuhkan
tanpa membeda-bedakan
 Anti Korupsi ( Jujur )
Leaflet yang saya buat akan menggunakan biaya saya sendiri tanpa
menggunakn aset kantor.
c. Teknik Analisis
 Masalah
Rendahnya kemampuan penyuluh dalam pemilihan bahan materi ataupun
dalam penyajiannya.
 Penyebab
Penyuluh sudah terbiasa mengerjakan materi penyuluhan dengan hanya apa
adanya.
 Dampak
Informasi yang ditampilkan menjadi kurang menarik.
 Alternatif Solusi
Penyuluh harus lebih kreatif sehingga informasi yang disajikan tidak
monoton dan dapat menarik minat petani dan penyuluh harus terus berlatih
dalam penyusunan materi dan pembuatan alat bantu penyuluhan sehingga
menjadi terbiasa, dan tidak menjadi beban dalam pembuatannya
d. Manfaat terhadap vsis misi dan penguatan nilai-nilai organisasi
Informasi dalam bentuk leaflet akan lebih mudah disimpan oleh petani
sehingga masih dapat digunakan sewaktu-waktu di butuhkan. Dengan adanya
media informasi ini diharapkan dapat membantu menyebar luaskan informasi
dan meningkatkan pengetahuan petani sehingga dapat mewujudkan
penguasaan pengetahuan dan teknologi pertanian serta dengan kandungan
nilai-nilai ANEKA dalam pembuatan leaflet akan menguatkan integritas
BP4K.

2. Membuat Rencana Kegiatan Bulanan


a. Uraian Pelaksanaan Kegiatan
 Merancang kegiatan bulanan
 Koordinasi dengan atasan dan minta persetujuan atasan
b. Nilai – Nilai Dasar
 Komitmen Mutu ( Efektif )
Saya akan membuat rencana kegiatan penyuluhan berdasarkan kebutuhan
pemecahan masalah petani sehingga akan memberikan dampak yang baik
terhadap budi daya pertanian.
 Etika Publik ( Amanah )
Saya akan membuat rencana kegiatan bulanan dengan baik, saya juga akan
berkoordinasi dengan atasan saya untuk mendapatkan masukan-masukan
dalam pembuatannya agar rencana kegiatan bulanan yang saya buat benar-
benar dapat saya aktualisasikan nantinya.
 Nasionalisme ( Kesetaraan )
Dalam pembuatan rencana kegiatan bulanan, saya akan melakukannya secara
objektif, saya tidak akan mengelompokkan kegiatan pada salah satu
kelompok tani saja, sehingga tidak ada perpecahan antar kelompok.
 Anti Korupsi ( Kejujuran )
Saya akan membuat rencana kegiatan bulanan ini dengan biaya saya sendiri,
tidak akan menggunakan aset instansi saya. Sehingga instansi saya tidak akan
dirugikan dalam bentuk barang maupun uang.
 Akuntabilitas ( Tanggung Jawab )
Pembuatan rencana kegiatan bulanan ini akan saya lakukan dengan sebaik-
baiknya karena ini adalah salah satu bagian tugas saya sebagai penyuluh.
Sehingga rencana kegiatan bulanan tersebut akan benar-benar dapat saya
aktualisasikan.
c. Teknik Analisis
 Masalah
Penyuluh sering membuat rencana kegiatan penyuluhan bulanan secara asal –
asalan tidak berdasarkan apa masalah yang dihadapi petani, dan kegiatan
penyuluhan itu tidak diprioritaskan yang mana yang lebih mendesak dan
yang mana yang tidak.
 Penyebab
Penyuluh kurang memperhatikan kebutuhan penyelesaian masalah yang
dihadapi petani.
 Dampak
Rencana kegiatan bulanan hanya sebagai formalitas laporan saja, tapi tidak
efektif ketika dilaksanakan di lapangan.
 Alternatif Solusi
Penyuluh harus membuat rencana kegiatan bulanan agar kegiatan penyuluhan
ke wilayah binaannya menjadi lebih terstruktur.
d. Manfaat terhadap visi misi dan penguatan nilai-nilai organisasi
Dengan pembuatan rencana kegiatan bulanan akan mempermudah penyuluh
untuk mengaktualisasikan penyuluhan diwilayah binaanya karena kegiatan
penyuluhan menjadi lebih terstruktur dan penyuluh menjadi lebih tahu
prioritas penyuluhan yang akan dilakukan agar kegiatan penyuluhan menjadi
lebih efektif sehingga dapat meningkatkan sumberdaya penyuluhan dan
kelembagaan tani yang profesional serta kandungan nilai-nilai ANEKA di
dalam kegiatan akan memperkuat intgritas BP4K.

3. Mengikuti Pertemuan Dua Mingguan di BP3K


a. Uraian Kegiatan
 Datang Tepat waktu
 Menyiapkan kebutuhan untuk pertemuan
 Pertemuan
 Pembukaan pertemuan
 Penyampaian materi oleh pemateri
 Diskusi
 Penutupan dan pengambilan kesimpulan
 Pulang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
b. Nilai-Nilai Dasar
 Akuntabilitas ( Tanggung Jawab )
Saya akan benar-benar memperhatikan materi yang disampaikan oleh
pemateri pada saat pertemuan dua mingguan sehingga benar-benar dapat
saya pahami dan dapat saya gunakan sebagai bahan penyuluhan ke kelompok
tani dan saya akan memanfaatkan pertemuan dua mingguan untuk berdiskusi
mengenai permasalahan-permasalahan yang saya hadapi di wilayah binaan
saya.
 Komitmen mutu ( Efisien )
Sebelum kegiatan pertemuan dua mingguan dimulai saya akan
mempersiapkan kebutuhan pertemuan seperti buku notulen, daftar hadir dan
alat tulis sehingga waktu pertemuan akan lebih efisien.
 Etika Publik ( Santun)
Dalam mengikuti pertemuan dua mingguan saya akan bersikap santun
dengan menyapa dan memberi salam baik kepada pemateri ataupun sesama
teman penyuluh.
 Nasionalisme ( Kesetaraan )
Pada saat diskusi dalam pertemuan dua mingguan semua penyuluh
mempunyai hak yang sama dalam mengajukan pendapat atau bertanya dalam
rangka mencari solusi dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi di
wilayah binaan.
 Anti korupsi ( Disiplin )
Saya akan datang dan pulang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan agar
kegiatan pertemuan berjalan dengan baik.
c. Teknik Analisis
 Masalah
Dalam kegiatan ini penyuluh sering datang terlambat dan tidak mengikuti
pertemuan dua mingguan dengan baik.
 Penyebab
Penyuluh kurang menghargai waktu dan kurang menghargai penyaji yang
sedang menyampaikan materi.
 Dampak

Pertemuan mingguan akan berjalan kurang baik.

 Alternatif Solusi
Semua penyuluh datang tepat waktu, dan mengikuti kegiatan pertemuan dua
mingguan dengan baik .
d. Manfaat terhadap visi misi dan penguatan nilai organisasi
Pertemuan dua mingguan yang dilaksanakan dengan baik akan memberikan
pengetahuan-pengetahuan baru melalui penyampaian materi oleh pemateri.
Pengetahuan tersebut akan memperkaya ilmu penyuluh yang dapat diterapkan
dalam mengatasi permasalahan-permasalahan diwilayah binaannya sehingga
dapat meningkatkan sumberdaya penyuluhan dankelembagaan tani yang
profesional serta dengan nilai-nilai ANEKA yang terkandung didalam
kegiatan akan menguatkan integritas BP4K.

4. Anjang Sana Perorangan


a. Uraian Kegiatan
 Berkoordinasi dengan atasan
 Anjang sana ke petani
 Diskusi dengan petani
b. Nilai-Nilai Dasar
 Etika Publik ( Koordinasi )
Sebelum melaksanakan kegiatan anjangsana perorangan ke petani saya
akan berkoordinasi dengan koordinator penyuluh sebagai atasan saya
untuk mendapatkan masukan-masukan atau saran yang dapat saya
sampaikan kepada petani
 Akuntabilitas ( Tanggung jawab )
Dalam melaksanakan kegiatan anjang sana perorangan saya akan terjun
langsung ke lahan pertanian petani karena dengan berdiskusi langsung
dilahan pertanian saya dapat mengidentifikasi secara langsung
permasalahan yang di hadapai petani, sehingga dapat di cari solusi yang
tepat dalam mengatasinya.
 Komitmen Mutu ( Efektif )
Dalam melaksanakan kegiatan diskusi saya akan memberikan masukan-
masukan pemecahan masalah sesuai dengan kebutuhan usaha tani yang
dibudi dayakan petani sehingga permasalahan yang di hadapi dapat di
atasi secara efektif.
 Nasionalisme ( Kesetaraan )
Anjangsana perorangan yang akan saya lakukan berdasarkan kebutuhan
yang paling mendesak yang dihadapi petani di wilayah binaan saya tanpa
membedakan asal kelompok tani ataupun status sosial.
 Anti Korupsi ( Jujur )
Saya akan melaksanakan kegiatan anjang sana perorangan dengan
sungguh-sungguh karena itu adalah tugas saya sebagai seorang penyuluh
tanpa mengharapkan imbalan.
c. Teknik Analisis
 Masalah
Penyuluh sering malas untuk melakukan kegiatan anjangsana peroragan
 Penyebab
Anjangsana perorangan menghabiskan banyak waktu karena diskusi
dilakukan hanya dengan satu orang petani saja secara bergantian dan terpisah
antara petani yang satu dan yang lainnya
 Dampak
Petani tidak dapat menyampaikan permasalahan di lahan usaha taninya
secara jelas dan lengkap
 Alternatif Solusi
Penyuluh harus rajin melakukan kegiatan anjangsana perorangan karena itu
sudah menjadi tugas penyuluh sebagai aparatur yang bekerja secara
profesional
d. Manfaat terhadap visi misi dan penguatan nilai-nilai organisasi
Anjangsana perorangan berguna untuk mengetahui secara jelas permasalahan
yang dihadapi petani dilahan usahataninya sehingga dapat dicari solusi
pemecahan masalah secara efektif, kegiatan anjangsana perorangan dapat
mewujudkan pengusaan pengetahuan dan teknologi pertanian serta nilai-nilai
ANEKA yang terkandung didalam kegiatan anjangsana peorangan akan
memperkuat integritas BP4K.

5. Pelaksanaan Piket Harian Di BP3K


a. Uraian Pelaksanaan Kegiatan
Rangkaian kegiatan ini adalah sebagai berikut :
 Datang tepat waktu
 Mengisi daftar hadir
 Menyiapkan daftar hadir dan buku tamu
 Menerima dan melayani tamu yang datang karena ada suatu urusan atau
memerlukan informasi berkenaan dengan kegiatan penyuluhan dari BP3K
b. Nilai – Nilai Dasar
 Akuntabilitas (Tanggung jawab)
Saya akan melaksanakan kegiatan piket dengan penuh tanggung jawab
dengan cara mengerjakan semua tugas yang harus dilakukan pada saat piket.
 Komitmen Mutu ( efektif )
Apabila terjadi permasalahan atau kesulitan dalam melaksanakan tugas piket,
saya akan berkonsultasi dengan atasan dan rekan kerja sehingga
permasalahan akan dapat dipecahkan dengan lebih efektif.
 Anti Korupsi ( Disiplin)
Saya akan disiplin dengan datang dan pulang tepat waktu.
 Etika Publik ( sopan dan santun )
Saat melaksanakan kegiatan piket harian saya akan menyapa dan memberi
salam kepada tamu yang datang dan melayani tamu dengan baik dengan cara
membantu memberikan informasi ataupun solusi yang mereka butuhkan dari
BP3K.
 Nasionalisme ( Kesetaraan )
Saya tidak akan membeda-bedakan semua tamu yang datang ke BP3K, baik
itu tamu dari instansi lain ataupun petani, semua akan mendapatkan
pelayanan yang sama sesuai dengan tujuan kedatangannya.

c. Teknik Analisis
 Masalah
Penyuluh yang piket kadang datang terlambat.
 Penyebab
Hal ini bisa terjadi karena faktor internal dalam diri penyuluh dan juga hal
hal yang terjadi di luar dugaan.
 Dampak
Dengan kondisi yang terjadi membuat pelayanan di kantor menjadi
terhambat.
 Alternatif Solusi
Penyuluh harus lebih komunikatif dengan memberikan informasi lebih awal
apabila tidak dapat melaksanakan piket tepat waktu, selain itu penyuluh
harus merubah dirinya supaya lebih disiplin dan juga menumbuhkan rasa
tanggungjawab terhadap tugasnya.
d. Manfaat terhadap visi, misi dan penguatan nilai organisasi
Dengan pelaksanaan piket yang baik pelayanan kepada masyarakat dapat
dilakukan secara maksimal. Selain itu juga sebagai bentuk komitmen penyuluh
untuk lebih profesional yang mengedepankan pelayanan kepada masyarakat
sehingga terwujudnya peningkatan sumberdaya manusia penyuluhan yang
profesional dan menguatkan integritas BP4K dengan nilai-nilai ANEKA yang
terkandung di dalam kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai