Pengertian Asosiasi
segala sesuatu yang melintas dalam kesadaran tanpa pengendalian atau suatu teknik
yang digunakan dalam psikoanalisa yang memberi peluang bagi terapist untuk
dan yang timbul secara spontan. Sudarsono (1997), mengatakan bahwa assosiasi
didasarkan pada pemikiran bahwa setiap keadaan mental dapat diperinci menjadi
yang sangat komplek dan sulit untuk mengutarakannya, sehingga dengan metode
asosiasi ini masalah siswa yang komplek bisa di tulis dengan cara yang sederhana.
A. Asosiasi Bebas
Asosiasi bebas adalah teknik yang memberi kebebasan pada klien untuk
mengatakan apa saja perasaan, pemikiran dan renungan yang ada dalam pikiran
klien tanpa memandang baik buruknya atau logis tidaknya sehingga klien dapat
asosiasi adalah menghubungkan antara satu materi dengan materi yang lain,
disampaikan oleh Aristoteles 4 abad sebelum masehi. Proses asosiasi ini erat
menggunakan asosiasi semakin kuat ingatan tentang asosiasi tersebut dan begitu
Teori belajar menurut ilmu jiwa asosiasi Teori belajar ini mulanya
belajar ini bersifat mekanistis karena menggunakan latihan dan ulangan untuk
mempererat asosiasi antar stimulus (S) dan respons (R). Kebebasan berpikir kurang
dikembangkan. Teori ini ingin menjadikan proses belajar bersifat scientific atau
Sehingga kelakuan manusia hanya dibatasi dengan pada hal-hal yang dapat diamati
(observable) saja. Teori asosiasi ini mementingkan produk, hasil belajar, dan
penguasaan pengetahuan. Hanya saja ilmu jiwa asosiasi ini berpendirian bahwa
berdekatan di depannya (maju ke depan) sesuai di dalam daftar: A-B, B-C, C-D,
dan sebagainya.
B, dan sebagainya.
3. Remote Association
remote association akan terjadi diantara materi belajar yang tidak berdekatan dalam
asosiasi maju atau mundur (immediate forward dan backward association) sesuai
faal diminta untuk mengingat nama-nama duabelas syaraf. Syaraf- syaraf tersebut
accessory. Dari daftar nama-nama tersebut, dapat dipakai untuk menjelaskan tiga
B. Asosiasi Thorndike.
impuls to action, disebutnya sebagai koneksi atau connection, yaitu usaha untuk
yang sering dikenal dengan hukum primer dalam hal belajar, yaitu :
Menurut Thorndike belajar yang baik harus adanya kesiapan, maka hasil
belajarnya tidak akan baik. Secara praktis hal tersebut dapat dikemukakan bahwa :
a. Apabila pada organisme adanya kesiapan untuk melakukan sesuatu aktivitas dan
organisme itu dapat melaksanakan kesiapannya itu, maka organisme tersebut akan
mengalami kepuasan.
organisme itu tidak dapat melakukannya, maka organisme itu akan mengalami
c. Apabila organisme itu tidak mempunyai kesiapan untuk melakukan suatu aktivitas,
tetapi disuruh melakukannya, maka hal tersebut akan menimbulkan keadaan yang
tidak memuaskan.
yaitu
Yaitu hukum yang menyatakan bahwa hubungan atau koneksi antara stimulus dan
hasil dari respon yang bersangkutan. Apabila sesuatu stimulus memberikan hasil
yang menyenangkan atau memuaskan, maka hubungan antara stimulus dan respon
itu akan menjadi kuat, demikian sebaliknya apabila hasil menunjukkan hal yang
tidak menyenangkan, maka hubungan antara stimulus dan respon melemah. Dengan
kata lain apabila sesuatu stimulus menimbulkan respon yang membawa reward
hubungan antara stimulus respon (S-R) menjadi kuat, demikian sebaliknya. Hukum
efek ini sebenarnya didasarkan pada hukum asosiasi lama, yaitu hukum frekuensi
dan hukum kontiguitas sebagai determinan kuat tidaknya hubungan antara stimulus
akan ikut berperan sebagai determinan kuat lemahnya asosiasi antara stimulus dan
respons.
lain:
5. Konsentrasi.
6. Belajar.