Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan adalah kebutuhan dasar yang merupakan modal utama
untuk hidup, karena setiap manusia berhak untuk hidup dan memiliki
kesehatan. Kenyataannya tidak semua orang memperoleh atau memiliki
derajat kesehatan yang optimal, karena berbagai masalah secara global
diantaranya adalah kesehatan lingkungan yang buruk, sosial ekonomi yang
rendah yang menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan gizi,
pemeliharaan kesehatan pendidikan dan kebutuhan lainnya. Oleh karena
itu pelayanan kesehatan utama merupakan salah satu pendekatan dan alat
untuk mencapai kesehatan bagi semua, sebagai tujuan pembangunan
kesehatan dalam rangka mencapai derajad kesehatan yang optimal. (
Depkes RI, 1992 ).
Dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal dan
mampu mendorong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan (mandiri).
Berbagai upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satu bentuk
pelayanan kesehatan yaitu melalui Puskesmas dan Rumah Sakit sebagai
rujukannya. Hal ini merupakan Sistem Pelayanan Kesehatan yang
dikembangkan dalam Sistem Kesehatan Nasional dengan melibatkan
peran serta masyarakat.

B. Tujuan
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian
Keperawatan kesehatan komunitas terdiri dari tiga kata yaitu
keperawatan, kesehatan dan komunitas, dimana setiap kata memiliki arti
yang cukup luas. Azrul Azwar (2000) mendefinisikan ketiga kata tersebut
sebagai berikut:
Keperawatan adalah ilmu yang mempelajari penyimpangan atau
tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang dapat mempengaruhi
perubahan, penyimpangan atau tidak berfungsinya secara optimal setiap
unit yang terdapat dalam sistem hayati tubuh manusia, baik secara
individu, keluarga, ataupun masyarakat dan ekosistem.
Kesehatan adalah ilmu yang mempelajari masalah kesehatan
manusia mulai dari tingkat individu sampai tingkat ekosistem serta
perbaikan fungsi setiap unit dalam sistem hayati tubuh manusia mulai dari
tingkat sub sampai dengan tingkat sistem tubuh.
Komunitas adalah sekelompok manusia yang saling berhubungan
lebih sering dibandingkan dengan manusia lain yang yang berada di
luarnya serta saling ketergantuungan untuk memenuhi keperluan barang
dan jasa yang penting untuk menunjang kehidupan sehari-hari.
Menurut WHO (1959), keperawatan komunitas adalah bidang
perawatan khusus yang merupakan gabungan keterampilan ilmu
keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan bantuan sosial, sebagai
bagian dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan guna
meningkatkan kesehatan, penyempurnaan kondisi sosial, perbaikan
lingkungan fisik, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih
besar, ditujukan kepada individu, keluarga, yang mempunyai masalah di
mana hal itu mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan. Keperawatan
kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang
ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok resiko
tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui
pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan dengan menjamin
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan
klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
pelayanan keperawatan (Spradley, 1985; Logan and Dawkin, 1987).
Keperawatan kesehatan komunitas menurut ANA (1973) adalah
suatu sintesa dari praktik kesehatan masyarakat yang dilakukan untuk
meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat. Praktik keperawatan
kesehatan komunitas ini bersifat menyeluruh dengan tidak membatasi
pelayanan yang diberikan kepada kelompok umur tertentu, berkelanjutan
dan melibatkan masyarakat.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
perawatan kesehatan komunitas adalah suatu bidang dalam ilmu
keperawatan yang merupakan keterpaduan antara keperawatan dan
kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat, serta
mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan dengan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan
rehabilitatif, secara menyeluruh dan terpadu ditujukan kesatuan yang utuh
melalui proses keperawatan untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan
manusia secara optimal.
B. Tujuan
Keperawatan komunitas merupakan suatu bentuk pelayanan
kesehatan yang dilakukan sebagai upaya dalam pencegahan dan
peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pelayanan keperawatan
langsung (direction) terhadap individu, keluarga dan kelompok didalam
konteks komunitas serta perhatian lagsung terhadap kesehatan seluruh
masyarakat dan mempertimbangkan masalah atau isu kesehatan
masyarakat yang dapat mempengaruhi individu, keluarga serta
masyarakat.
1. Tujuan umum
Meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan masyarakat
secara meyeluruh dalam memelihara kesehatannya untuk mencapai
derajat kesehatan yang optimal secara mandiri.
2. Tujuan Khusus
a. Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat.
b. Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat untuk melaksanakan upaya perawatan dasar dalam
rangka mengatasi masalah keperawatan.
c. Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlukan
pembinaan dan asuhan keperawatan.
d. Tertanganinya kelompok masyarakat khusus/rawan yang
memerlukan pembinaan dan asuhan keperawatan di rumah, di panti
dan di masyarakat.
e. Tertanganinya kasus-kasus yang memerlukan penanganan
tindaklanjut dan asuhan keperawatan di rumah.
f. Terlayaninya kasus-kasus tertentu yang termasuk kelompok resiko
tinggi yang memerlukan penanganan dan asuhan keperawatan di
rumah dan di Puskesmas.
g. Teratasi dan terkendalinya keadaan lingkungan fisik dan sosial
untuk menuju keadaan sehat optimal.
C. Fungsi Keperawatan Komunitas
1. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi
kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah
klien melalui asuhan keperawatan.
2. Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai dengan
kebutuhannya dibidang kesehatan.
3. Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan
masalah, komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran
serta masyarakat.
4. Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan
permasalahan atau kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan
dan pelayanan yang cepat dan pada akhirnya dapat mempercepat
proses penyembuhan (Mubarak, 2006).
BAB III

TINAJAUAN KASUS

A. Pengkajian
1. Geografis
a. Kelurahan / Desa : Purwodadi
b. RT/RW : 01/03
c. Luas Wilayah : 124 Ha
2. Pemanfaatan Wilayah
a. Perumahan : 22,46 Ha
b. Sawah : 81,99 Ha
c. Perkebunan : 16,26 Ha
d. Lapangan : 0,8 Ha
e. Fasilitas Umum : 2,4 Ha
3. Karakteristik Desa
Desa Purwodadi merupakan desa yang terletak didaerah kecamatan
Sragi. Desa ini sudah cukup maju karena sudah menggunakan air PAM
kemudian sudah dilakukan siskampling setiap 3x dalam seminggu,
kemudian kegiatan posyandu dan puskesmas keliling juga sudah ada
untuk rekreasinya desa ini hanya memiliki lapangan dan daerah
persawahan yang cukup luas namun mayoritas penduduknya bekerja
sebagai buruh dan karyawan. Di desa ini juga terdapat gardu ronda,
dan memiliki alat pemadam kebakaran dibalai desa kemudian di setiap
dusun terdapat kader desa. Desa ini juga jauh dari sungai sehingga
untuk pembuangan limbahnya masyarakat menggunakan resapan
dibelakang rumah mereka.
B. Analisa Data
1. Demografi
a. Jumlah penduduk total : 132
1) Laki – laki : 59
2) Perempuan : 73
b. Jumlah Kepala Keluarga : 43
c. Jumlah Transmigran :1
d. Jumlah Kematian :1
e. Jumlah Kelahiran :1
2. Vital Statistik
a. Jumlah Penyakit Non Menular
1) DM :9
2) Hipertensi :7
3) Asma :2
4) Reumatik :5
5) Katarak :2
6) Jantung :1
7) Asam Lambung :7
b. Penyakit Menular
1) Thypoid :4

Reumatik
PENYAKIT 4%
HT katarak
5% Asma 1%
DM 1% jantung
7% 1%
thypoid
5%
asam
lambung
TMR 3%
73%

3. Jumlah Gizi Buruk :1


4. Ibu Hamil :2
5. Ibu Menyusui : 17
6. Pendidikan
a. SD : 43
b. SMP : 24
c. SMA : 29
d. SMK :5
e. S1 :7
f. D3 :5
g. PAUD :2
h. Tidak/belum sekolah : 17

PENDIDIKAN
D3 PAUD
4% 1% TS
13% SD
S1 33%
5%
SMK
4% SMA SMP
22% 18%

7. Pekerjaan
a. Pedagang : 10
b. IRT : 36
c. Karyawan : 19
d. buruh : 15
e. wiraswasta :4
f. PNS :2
g. perawat :1
h. pelajar : 19
i. tidak bekerja : 26
PEKERJAAN
Pend
8%

TB
20%
IRT
plj 27%
14%
prwt
1% brh kary
PNS
11% 14%
2% wrs
3%

8. Lingkungan
a. Perumahan
STATUS STATUS
RUMAH STATUS RUMAH RUMAH
SEWA NUMPAN
0% G
14%

STATUS
RUMAH
MILIK
SENDIRI
86%

Analisa :
Dari diagram diatas menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat didesa
Purwodadi status rumahnya milik sendiri, kemudian yang masih
menumpang hanya 14% status itu karena warga yang masih serumah
dengan orang tua mereka setelah menikah dan yang sewa sebanyak
0%.
b. Sumber air
0%
0% sumber air
0% 0% SUMBER AIR PAM

SUMBER AIR
19% SUMUR GALI
SUMBER AIR AIR
MINERAL
SUMBER AIR
SUNGAI
81% SUMBER AIR AIR
HUJAN

Analisa :
Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas
masyarakat desa menggunakan air PAM sebagai kebutuhan sehari-
hari.
c. Pembuangan Limbah

PEMBUANGAN
PEMBUANGAN SAMPAH
SAMPAH
DI PU
PEMBUANGAN SAMPAH
DISUNGAI
PEMBUANGAN SAMPAH
DI TIMBUN
PEMBUANGAN SAMPAH
DIBAKAR
PEMBUANGAN SAMPAH
SEMBARANG TEMPAT
PEMBUANGAN SAMPAH
DIANGKAT PETUGAS

Analisa :
Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas
masyarakat didesa Purwodadi dalam mengolah limbahnya dengan
cara dibakar.
d. Limbah
Dari hasil data yang kita peroleh melalui pengkajian ke masyarakat
mayoritas desa ini sudah menggunakan WC leher angsa kemudian
sikap masyarakatnya sudah mau menjaga kebersihan dikamar
mandi dan lingkungannya.
9. Transportasi dan Keamanan
a. Transportasi

TRANSPORTASI
Jalan Kaki Sepeda/Motor Mobil Angkudes
2% 0%

14%

84%

Analisa :
Dari diagram diatas mayoritas didesa sudah menggunakan sepeda
motor sebanyak 84%, jalan kaki sebnayak 14%, mobil sebanyak 2%
dan angkudes 0%.
b. Keamanan
Dari hasil pengakjian yang kita dapatkan sistem keamanan di desa
tersebut yaitu sudah dilakukan siskampling dalam 1 minggu 3 kali
kemudian terdapat gardu ronda dan alat pemadam kebakaran
dibalai desa tersebut.
10. Ekonomi

RATA-RATA PENDAPATAN

> 1 JT
22%
< 500.000
37%
500.000-1JT
41%
Analisa :
Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata pendapatan
pada desa tersebut berkisar antara 500.000 - 1. 000.000.
11. Pelayanan Kesehatan

YANKES
TIDAK
ADA
9%
KIS
28%

BPJS
63%

Analisa :
Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa untuk kategori layanan
kesehatan di desa tersebut mayoritasnya menggunakan BPJS kemudian
untuk layanan kesehatan terdekat yaitu puskesmas desa dan puskesmas
keliling dari kecamatan itu.
12. Kebijakan
13. Rekreasi
Dari hasil pengkajian yang kita peroleh dari masyarakat desa tersebut
untuk rekreasi warga hanya dengan menonton TV kemudian jika ada
kegiatan- kegiatan dalam desa yang diadakan desa tersebut dan tempat
rekreasinya hanya ada lapangan dan persawahan yang luas.

C. Diagnosa Keperawatan
No. Domain Kelas Kode Rumusan Diagnosa
1. Promosi 2 00215 Defisiensi kesehatan
kesehatan komunitas
2. Persepsi/kognisi 4 00161 Kesiapan
meningkatkan
pengetahuan
D. Skoring

Diagnosa SKOR
Tota Priorita
No Keperawata
A B C D E F G H I J K l s
n
Defisiensi
1 kesehatan 3 2 4 3 3 3 3 3 2 2 3 31
komunitas
Kesiapan
2 meningkatkan 3 2 4 3 3 3 3 3 2 2 3 31
pengetahuan

Keterangan :
Bobot
1 = Sangat rendah
2 = Rendah
3 = Cukup
4 = Tinggi
5 = Sangat tinggi
Huruf
A : Risiko terjadi G : Tempat
B : Risiko keparahan H : Waktu
C : Potensial untuk pendkes I : Dana
D : Minat masyarakat J : Fasilitas kesehatan
E : Kemungkinan Diatasi K : Sumber daya
F : Sesuai dengan program pemerintah

E. Perencanaan

F. Implementasi
G. Evaluasi

BAB V SIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai