1. fasilitas pelabuhan yang terdiri dan fasilitas pokok dan fasilitas penunjang;
2. volume operasional pelabuhan;
3. peran dan fungsi pelabuhan.
Fasilitas pokok meliputi:
1. volume angkutan: penumpang > 2000 orang/hari dan kendaraan > 500
unit/hari;
2. frekuensi > 12 trip/hari;
3. dermaga > 1000 GRT;
4. waktu operasi > 12jam/hari;
5. fasilitas pokok sekurang-kurangnya meliputi:
perairan tempat labuh termasuk alur pelayaran;
kolam pelabuhan;
fasilitas sandar kapal;
fasilitas penimbangan muatan;
terminal penumpang;
akses penumpang dan barang ke dermaga;
perkantoran untuk kegiatan perkantoran pemerintahan dan pelayanan jasa;
fasilitas penyimpanan bahan bakar (bunker);
instalasi air, listrik dan komunikasi;
akses jalan dan/atau rel kereta api;
fasilitas pemadam kebakaran;
tempat tunggu kendaraan bermotor sebelum naik ke kapal.
Dermaga Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni
Penetapan pelabuhan penyeberangan kelas II:
1. volume angkutan: penumpang < 1000 orang/hari; dan kendaraan < 250
unit/hari;
2. frekuensi < 6 trip/hari;
3. dermaga < 500 GRT;
4. waktu operasi < 6 jam/hari;
5. fasilitas pokok sekurang-kurangnya meliputi:
perairan tempat labuh termasuk alur pelayanan;
Kolam pelabuhan;
fasilitas sandar kapal;
fasilitas penimbangan muatan;
terminal
perkantoran untuk kegiatan perkantoran pemerintahan dan pelayanan jasa.
By bsm@iwftc • Posted in Angkutan Air, Pelabuhan
• Tagged Bakauheni, Dermaga, Kalimantan, Pelabuhan, Penyeberangan
NOV 152011
Hirarki, Peran dan Fungsi
Pelabuhan Penyeberangan
Hirarki peran dan fungsi pelabuhan penyeberangan terdiri dari:
1. bobot kapal yang dilayani lebih clan 1000 DWT dan kurang dan 3000 DWT;
2. panjang dermaga kurang dari 70 M’, konstruksi beton/baja;
3. kedalaman di depan dermaga kurang clan – 5 M LWS;
4. tidak menangani pelayanan barang-barang berbahaya dan beracun (B3);
5. melayani kegiatan pelayanan lintas Kabupaten/Kota dalam satu Propinsi.
Pelabuhan khusus lokal ditetapkan dengan kriteria:
http://perhubungan2.wordpress.com/tag/bakauheni/