Anda di halaman 1dari 2

NAMA : FADEL DJIBRAN

NIM : 21615031
KELAS : 02 MIKAR 01
JURUSAN : SISTEM INFORMASI
TUGAS : PENGANTAR ILMU EKONOMI

1. Apabila panen melimpah, apakah petani selalu bahagia ? berikan pendapat anda
dengan menghitung atau menganalisa keseimbangan pasar .
Jawab :
Tergantung ! karena bisa saja mengakibatkan penurunan harga komoditi
tersebut dikarenakan terlalu banyak stok yang ada. Apalagi dengan adanya persaingan
pasar otomatis harga akan bersaing dan berbondong – bondong para pedagang akan
menurunkan harga yang membuat harga barang hasil panen tersebut anjlok. Belum
lagi barang yang melimpah tersebut adalah barang yang tidak tahan lama seperti buah
buahan yang bila tidak cepat di jual atau di konsumsi oleh konsumen maka akan
menjadi busuk.
Contohnya :
Dalam usaha penanaman buah tomat modal yang di keluarkan untuk membeli
1 buah pohon tomat seharga Rp.5000, jadi untuk 10 pohon tomat maka biaya modal
yang di butuhkan adalah Rp.50.000. Apabila dalam satu pohon tomat menghasilkan
sampai 1 kg dan harga pasar buah tomat adalah 10.000/kg, maka keuntungan dalam
satu pohon tomat adalah Rp.10.000 x 10 – Rp.50.000 = Rp.50.000
Dengan hasil keuntungan sebanyak 50% tersebut maka petani tersebut
bahagia.

2. Carilah data permintaan rumah di indonesia, dan berikan pendapatmu dengan melihat
perkembangan realisasi pembangunan dan penyaluran kredit perumahan.
Jawab :
Direktur PT Sarana Multigriya Finansial (persero) Raharjo Adisusanto
mengatakan kebutuhan total permintaan rumah di indonesia mencapai 1,55 juta per
tahun.
“untuk estimasi 2015, pertahunnya sebanyak 1.550.000 unit,” kata Raharjo
Adisusanto di malang, Jawa Timur, Minggu (11/10/2015)
Dia juga mengatakan estimasi waktu memenuhhi permintaan atau backlog selama
20 tahun. Sedangkan, penyediaan rumah yang sudah di bangun secara swadaya
sebanyak 150 ribu unit per tahun. Kemudian di bangun oleh pengembang sebanya 250
ribu unit per tahun.
Sehingga total penyediaan rumah sebanyak 400 ribu unit per tahun. Dengan
asumsi harga rumah Rp.135 juta.”untuk pemenuhan rumah 1,55 juta unit, maka di
butuhkan pembiayaan perumahan sebesar 209 triliun,” katanya.
Selain itu, untuk pemenuhan rumah masyarakat berpenghasilan rendah mencapai
609.516 unit. Sedangkan untuk target menengah ke atas sebanyak 396.484 unit, total
sesuai program 1 juta rumah dari pemerintah.
Sementara itu, hingga saat ini pencapaian laba bersih PT SMF telah mengalami
kenaikan sebesar 46,56%, yaitu menjadi sebanyak Rp 192 miliar pada kuartal 3.
“seiring dengan kenaikan penyaluran pinjaman pada kuartal 3 ini menyebabkan
laba bersih kuartal 3 SMF ini mencapai 96,54 % dari target, dan kami optimis sampai
akhir tahun target laba bersih dan penyaluran pinjaman bisa tercapai,” kata Raharjo
Adisusanto.
Raharjo juga mengatakan bahwa pertumbuhan penyaluran pinjaman sampai
september 2015 naik sebesar 20,33% dengan perbandingan thun kemarin, hal itu
menyebabkan penyaluran mencapai 2,1 triliun.
Lebih lanjut raharjo memaparkan beberapa penyebab naiknya laba bersih, salah
satunya adalah semakin banyaknya jumlah penduduk indonesia.
“jika penduduk semakin banyak, maka banyak pula yang membutuhkan rumah,
itu yang membutuhkan rumah, itu yang menjadi salah satu faktor terkuat,”katanya.
Menurut data populasi di indonesia sudah mencapai 257 juta jiwa, dengan
pertumbuhan penduduk rata-rata per tahun meningkat sebesar 1,49% pertahun.
Dengan rincian tersebut, maka prediksi kebutuhan rumah pertahun adalah
mencapai 800.000 rumah per tahunnnya. “oleh karena itu, kami berusaha memenuhi
target dari pemerintah untuk membangun 1 juta rumah,” tuturnya.

Menurut yang saya kutip dari kata di atas menurut Rahajo Adisusanto “jika penduduk
semakin banyak, maka semakin banyak pula yang membutuhkan rumah, itu adalah menjadi
salah satu faktor terkuat”.
Faktor terkuat di sini adalah faktor perkembangan jumlah penduduk yang mempunyai
pengaruh besar dalam peningkatan permintaan rumah di indonesia.

Anda mungkin juga menyukai