DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
MYHANI ROSA (1915041002)
RAFAEL ERLANGGA (1915041012)
SONA ERLANGGA (1915041016)
2
1.2. Rumusan Masalah
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Mikroskop
Pengertian mikroskop bisa dipahami sebagai alat optik yang berguna untuk
alat bantu dalam melihat dan mengamati benda -benda yang ukurannya sangat kecil
sehingga tidak mampu dilihat dengan hanya mata telanjang. Jadi, secara sederhana
mikroskop adalah alat bantu untuk melihat benda -benda berukuran sangat kecil,
atau mikro.
Kata mikroskop sendiri berasal dari bahasa latin yakni “mikro” yang artinya
kecil dan kata “scopein” yang artinya melihat. Jadi, mikroskop diartikan sebagai
alat untuk melihat benda kecil. Benda -benda kecil tersebut dilihat dengan cara
diperbesar ukuran bayangan benda tersebut hingga berkali-kali lipat dari ukuran
sebenarnya. Dengan mikroskop, bayangan benda mampu diperbesar hingga 40 kali,
100 kali, bahkan sampai 1000 kali lipat. Perbesaran yang semakin tinggi ini dapat
semakin meningkat lagi seiring dengan teknologi yang juga semakin berkembang.
Bahkan, saat ini sudah ditemukan pula mikroskop electron yang cukup canggih.
Mikroskop electron memiliki kemampuan luar biasa dalam memperbesar ukuran
benda, yakni dengan skala hingga 1.000.000 kali ukuran benda yang sesungguhnya.
Secara terkhusus, ada pula cabang ilmu yang mempelajari objek -objek
berkuran sangat kecil atau mikroskopik yang dilakukan dengan menggunakan
mikroskop. Cabang ilmu tersebut adalah ilmu mikroskopi.
4
2.1.3. Fungsi Mikroskop
Beberapa jenis mikroskop juga dibuat agar dapat mengamati objek dengan
menghasilkan bayangan yang lebih detail. Namun, pada dasarnya fungsi mikroskop
tetap menginduk pada fungsi utamanya untuk mengamati benda -benda kecil.
Secara umum, bagian mikroskop dibagi dalam dua kelompok, yakni bagian
optik dan bagian non optik atau mekanik.
Pada bagian optik mikroskop, terdiri dari lensa okuler, lensa objektif,
kondensor, diafragma, dan cermin. Berikut keterangannya.
a) Lensa Okuler, adalah lensa yang terdapat pada bagian ujung atas tabung
mikroskop. Pada lensa okuler inilah, para pengamat melihat objek yang
diperbesar bayangannya. Lensa okuler ini berperan dalam memperbesar
kembali bayangan yang dihasilkan lensa objektif. Biasanya, lensa okuler
mempunyai perbesaran 6, 10 atau 12 kali.
b) Lensa Objektif, adalah lensa yang berada dekat dengan objek yang diamati.
Pada mikroskup umumnya terdapat 3 lensa objektif, yakni dengan
kemampuan perbesaran 10, 40, atau 100 kali. Untuk menggunakan lensa
objektif ini, terlebih dahulu pengamat harus mengoleskan minyak emersi
pada bagian objek. Fungsi minyak emersi adalah sebagai pelumas serta
memperjelas bayangan benda. Minyak ini diperlukan karena ketika
dilakukan perbesaran 100 kali, letak lensa dan objek yang diamati sangat
dekat, bahkan kadang bersentuhan.
c) Kondensor, adalah bagian mikroskop yang dapat diputar, baik naik atau
turun. Fungsi kondensor adalah untuk mengumpulkan cahaya yang
dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya ke objek.
5
d) Diafragma, adalah bagian yang fungsinya untuk mengatur banyak
sedikitnya cahaya yang masuk dan mengenai preparat atau objek yang
diamati.
e) Cermin, adalah bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan
cahaya yang diterima oleh mikroskop. Cermin mengarahkan cahaya dengan
cara memantulkan cahaya yang didapatnya tersebut.
1. Mikroskop Cahaya
6
Mikroskop yang pertama kali ditemukan adalah jenis mikroskop cahaya ini.
Mikroskop cahaya juga menjadi jenis mikroskop paling umum yang digunkaan di
sekolah -sekolah di Indonesia sebagai alat belajar.
Ada pula jenis mikroskop cahaya yang hanya mempunyai satu lensa okuler
atau monokuler dan yang hanya mempunyai dua lensa okuler atau binokuler atau
mikroskop stetero. Umumnya, mikroskop monokuler hanya dapat melihat panjang
dan lebar dari objek saja. Sedangkan mikroskop binokuluer dapat melihat objek
secara 3 dimensi, yakni secara panjang, lebar dan tinggi objek.
2. Mikroskop Elektron
Mikroskop electron sendiri juga ada dua jenis, yakni Mikroskop Transmisi
Elektron (TEM) dan Mikroskop Elektron Scanning. Mikroskop TEM cara kerjanya
adalah dengan menembuskan elektron terhadap objek, sehingga gambaran
bayangan objeknya terlihat pada layar. Sedangkan Mikroskop Elektron Scanning
bekerja dengan menampilkan gambaran tiga dimensi dari objek. Mikroskop ini
mampu memberikan gambaran permukaan, jaringan, dan struktur dari objek yang
diamati.
7
2.2. Sel
Sel adalah bagian terkecil yang menyusun setiap makhluk hidup. Sel
merupakan unit terkecil yang menyusun setiap organisme serta dapat untuk
melaksanakan fungsi hidup sendiri dan berkembang biak dengan cara berreplikasi
atau memperbanyak diri. Sel adalah penyusun tubuh organisme.
1. Membran sel, merupakan permukaan luar setiap sel dibatasi oleh selaput
halus dan elastis. Berfungsi mengatur keluar masuknya zat pada sel
2. Sitoplasma, merupakan material yang di dalamnya terdapat beberapa
organel-organel sel. Sebagian besar bahan sitoplasma yaitu air. Berfungsi
sebagai tempat penyimpanan bahan kimia yang vital.
3. Nukleus, adalah organel terbesar dalam sel, terdapat di semua sel eukariotik,
kecuali pada sel-sel pembuluh floem dewasa dan sel darah merah mamalia
dewasa. Berfungsi sebagai pengendali sel.
4. Mitokondria, adalah benda-benda bulat atau berbentuk batang yang
memiliki ukuran berkisar antara 0,2 µm sampai 5 µm. Berfungsi sebagai
tempat pembentukan energi
5. Ribosom, adalah struktur yang paling kecil dengan garis tengah kurang
lebih 20 cm, berbentuk bulat, dan tersuspensi dalam sitoplasma. Berfungsi
sebagai tempat pembuatan protein.
6. Retikulum endoplasma, adalah sistem membran yang sangat luas yang
berada di dalam sel. Berfungsi sebagai sistem transpor substrat dan juga
hasil-hasil dari sitoplasma ke luar sel dan sitoplasma ke nukleus.
7. Badan Golgi, terdapat di dalam semua sel, kecuali pada sperma dewasa dan
sel darah merah. Berfungsi sebagai tempat sintesis polisakarida, misalnya
pada mukus.
8. Lisosom, merupakan struktur yang agak bulat dan juga dibatasi oleh
membran tunggal. Berperan penting untuk menghancurkan selsel yang tidak
berfungsi lagi.
9. Periksisom, besarnya hampir sama dengan lisosom yaitu (0,3 – 15 µm), dan
dibatasi oleh membran tunggal. Berperan dalam proses perubahan lemak
menjadi karbohidrat, dan dalam perubahan purin dalam sel.
10. Mikrotubulus, merupakan silinder protein yang terdapat pada sebagian
besar sel hewan dan tumbuhan. Berguna sebagai tempat saluran bagi arus
zat sitoplasma di dalam sel dan merupakan komponen stuktural yang
penting dari silia dan juga flagela.
11. Mikrofilamen, merupakan serat tipis panjang yang berdiameter 5 – 6 nm,
terdiri atas protein yang disebut dengan aktin. Berperan penting dalam
gerakan atau aliran sitoplasma. Mikrofilamen yaitu ciri-ciri yang penting
dalam sel yang berubah-ubah bentuknya.
8
2.3. Semut
Tubuh semut terdiri atas tiga bagian, yaitu kepala, mesosoma (dada), dan
metasoma (perut). Morfologi semut cukup jelas dibandingkan dengan serangga lain
yang juga memiliki antena, kelenjar metapleural, dan bagian perut kedua yang
berhubungan ke tangkai semut membentuk pinggang sempit (pedunkel) di antara
mesosoma (bagian rongga dada dan daerah perut) dan metasoma (perut yang kurang
abdominal segmen dalam petiole). Petiole yang dapat dibentuk oleh satu atau dua
node (hanya yang kedua, atau yang kedua dan ketiga abdominal segmen ini bisa
terwujud).
Pada kepala semut terdapat banyak organ sensor. Semut, layaknya serangga
lainnya, memiliki mata majemuk yang terdiri dari kumpulan lensa mata yang lebih
kecil dan tergabung untuk mendeteksi gerakan dengan sangat baik. Mereka juga
punya tiga oselus di bagian puncak kepalanya untuk mendeteksi perubahan cahaya
dan polarisasi. Kebanyakan semut umumnya memiliki penglihatan yang buruk,
bahkan beberapa jenis dari mereka buta. Namun, beberapa spesies semut, semisal
semut bulldog Australia, memiliki penglihatan yang baik. Pada kepalanya juga
terdapat sepasang antena yang membantu semut mendeteksi rangsangan kimiawi.
Antena semut juga digunakan untuk berkomunikasi satu sama lain dan mendeteksi
feromon yang dikeluarkan oleh semut lain. Selain itu, antena semut juga berguna
9
sebagai alat peraba untuk mendeteksi segala sesuatu yang berada di depannya. Pada
bagian depan kepala semut juga terdapat sepasang rahang atau mandibula yang
digunakan untuk membawa makanan, memanipulasi objek, membangun sarang,
dan untuk pertahanan. Pada beberapa spesies, di bagian dalam mulutnya terdapat
semacam kantung kecil untuk menyimpan makanan untuk sementara waktu
sebelum dipindahkan ke semut lain atau larvanya.
Di bagian dada semut terdapat tiga pasang kaki dan di ujung setiap kakinya
terdapat semacam cakar kecil yang membantunya memanjat dan berpijak pada
permukaan. Sebagian besar semut jantan dan betina calon ratu memiliki sayap.
Namun, setelah kawin betina akan menanggalkan sayapnya dan menjadi ratu semut
yang tidak bersayap. Semut pekerja dan prajurit tidak memiliki sayap.
Putik adalah alat perkembangbiakan atau alat kelamin betina pada tanaman.
Karena itu, bunga yang hanya memiliki putik disebut dengan bunga betina. Putik
terdiri dari tiga bagian utama, yaitu kepala putik (stigma), tangkai putik (style), dan
ovarium (ovary). Dari kepala putik sampai ovarium, memiliki ukuran panjang
sekitar 5 cm. Kepala putik bersifat lengket sehingga memudahkan serbuk sari
mudah menempel di atasnya. Di bawah kepala putik, terdapat tangkai putik yang
berbentuk ramping. Di bagian paling bawah adalah ovarium, disebut juga bakal
buah, yaitu tempat bakal biji tersimpan. Ovarium berbentuk lonjong membesar, di
dalamnya tersimpan bakal biji. Pada saat proses pembuahan, bakal biji inilah yang
akan berkembang menjadi biji, sedangkan ovarium berkembang menjadi buah.
Fungsi utama putik adalah sebagai alat reproduksi betina bunga dalam
proses penyerbukan dan pembuahan. Untuk memulai proses pembuahan, bunga
membutuhkan elemen reproduksi lainnya, yaitu bagian jantan, di mana ini adalah
tugas dari benang sari. Benang sari adalah struktur yang menahan serbuk sari.
Serbuk sari adalah gamet jantan tanaman, yaitu sel sperma tanaman yang digunakan
untuk membuahi sel telur dan menghasilkan zigot. Beberapa jenis tumbuhan bisa
melakukan penyerbukan sendiri. Tetapi, ada juga yang memerlukan bantuan angin,
manusia, air, atau hewan, agar serbuk sari berpindah ke putik dan menempel
padanya. Ini yang menjadi alasan kepala putik bersifat lengket agar serbuk sari
mudah melekat padanya dan membantu membuahi ovula yang tersimpan dalam
ovarium.
10
2.5. Tempe
Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai
atau beberapa bahan lain yang menggunakan kapang Rhizopus oryzae. Sediaan
fermentasi ini secara umum dikenal sebagai "ragi tempe".
11
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Kaca Preparat
Kaca Penutup
Mikroskop Cahaya
Tisu Kertas
Jarum Ose
Lampu Bunsen
Tempe
Putik Bunga
Semut Monomorium minimum (ukuran kecil dan sudah mati)
Bakteri Bacillus
Aquades
Alkohol
12
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
13
4.4. Struktur bakteri bacillus
14
DAFTAR PUSTAKA
https://wahyunifkip.wordpress.com/2012/04/22/makalah-tentang-mikroskop-2/
https://portal-ilmu.com/pengertian-fungsi-bagian-mikroskop/
https://id.wikipedia.org/wiki/Semut
https://kitchenuhmaykoosib.com/bagian-bagian-sel/
https://id.wikipedia.org/wiki/Tempe
https://baguzt88.wordpress.com/2013/02/23/jaringan-dan-struktur-jamur-tempe/
15