Anda di halaman 1dari 4

Komunikasi terbagi 2, yaitu komunikasi verbal dan nonverbal

Di dalam komunikasi verbal dibedakan lagi, yaitu komunikasi verbal menggunakan vokal, seperti :
bahasa lisan. Komunikasi verbal nonvocal seperti : bahasa tertulis

Komunikasi nonverbal juga dibedakan lagi, yaitu komunikasi nonverbal menggunakan vocal seperti
desah, jeritan, menggumam, menggerutu, kualitas vocal. Komunikasi nonverbal nonvocal seperti
gerakan, penampilan, ekpresi wajah.

Komunikasi Verbal adalah proses penyampaian pikiran, pesan atau perasaan seseorang kepada orang
lain dengan menggunakan simbol yang menggunakan satu kata maupun lebih sebagai medianya. Media
yang sering dipakai yaitu bahasa. Karena, bahasa mampu menerjemahkan pikiran seseorang kepada
orang lain.

Jenis komunikasi verbal :

1. Berbicara dan menulis

Bericara adalah komunikasi verbal-vokal. Sedangkan menulis adalah komunikasi verbal-nonvocal.


Contoh komunikasi verbal-vocal adalah presentasi dalam rapat dan contoh komunikasi verbal-nonvocal
adalah surat-menyurat bisnis.

2. Mendengarkan dan membaca

Mendengar dan mendengarkan berbeda, mendengar berarti semata-mata memungut getaran bunyi
sedangkan mendengarkan adalah mengambil makna dari apa yang di dengar. Mendengarkan
melibatkan 4 unsur, yaitu mendengar, memperhatikan, memahami dan mengingat. Membaca adalah
suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis.

Komunikasi Nonverbal adalah kebalikan dari komunikasi verbal yaitu proses penyampaian pesan kepada
orang lain dengan tidak menggunakan kata-kata. Semua gerakan tubuh manusia mempunyai suatu
makna dan tidak ada gerakan yang kebetulan. Contoh: mengangkat alis diartika tidak percaya, memukul
dahi karena lupa sesuatu, mengetuk-ngetukkan jari tanda tak sabar.

Jenis-jenis komunikasi nonverbal :

1. Sentuhan , sentuhan sebagai komunikasi verbal

Haptik adalah bidang yang mempelajari sentuhan sebagai komunikasi nonverbal. Sentuhan dapat
termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-elus,
pukulan, dan lain-lain. Masing-masing bentuk komunikasi ini menyampaikan pesan tentang tujuan atau
perasaan dari sang penyentuh. Sentuhan juga dapat menyebabkan suatu perasaan pada sang penerima
sentuhan, baik positif ataupun negatif.
2. Kronemik, penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal

Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal.
Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu
aktivitas, banyaknya aktivitas yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta
ketepatan waktu (punctuality).

3. Gerakan tubuh, meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh.

Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat,
dan sikap tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frasa,
misalnya mengangguk untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan atau menjelaskan sesuatu;
menunjukkan perasaan, misalnya memukul meja untuk menunjukkan kemarahan; untuk mengatur atau
menngendalikan jalannya percakapan; atau untuk melepaskan ketegangan.

4. Proxemik, yaitu jarak, tempat atau lokasi posisi

Proxemik atau bahasa ruang, yaitu jarak yang Anda gunakan ketika berkomunikasi dengan orang lain,
termasuk juga tempat atau lokasi posisi Anda berada. Pengaturan jarak menentukan seberapa jauh atau
seberapa dekat tingkat keakraban Anda dengan orang lain, menunjukkan seberapa besar penghargaan,
suka atau tidak suka dan perhatian Anda terhadap orang lain, selain itu juga menunjukkan simbol sosial.
Dalam ruang personal, dapat dibedakan menjadi 4 ruang interpersonal :

· Jarak intim
Jarak dari mulai bersentuhan sampai jarak satu setengah kaki. Biasanya jarak ini untuk bercinta,
melindungi, dan menyenangkan.

· Jarak personal
Jarak yang menunjukkan perasaan masing - masing pihak yang berkomunikasi dan juga menunjukkan
keakraban dalam suatu hubungan, jarak ini berkisar antara satu setengah kaki sampai empat kaki.

· Jarak sosial
Dalam jarak ini pembicara menyadari betul kehadiran orang lain, karena itu dalam jarak ini pembicara
berusaha tidak mengganggu dan menekan orang lain, keberadaannya terlihat dari pengaturan jarak
antara empat kaki hingga dua belas kaki.

· Jarak publik
Jarak publik yakni berkisar antara dua belas kaki sampai tak terhingga

5. Vokalik, unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara bicara

Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Ilmu yang
mempelajari hal ini disebut paralinguistik. Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau
lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain. Selain itu, penggunaan
suara-suara pengisi seperti "mm", "e", "o", "um", saat berbicara juga tergolong unsur vokalik, dan dalam
komunikasi yang baik hal-hal seperti ini harus dihindari.[5]
6. Lingkungan, diantaranya adalah penggunaan ruang, jarak, temperatur, penerangan, dan warna.
Lingkungan juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu. Diantaranya adalah
penggunaan ruang, jarak, temperatur, penerangan, dan warna

Perbedaaan komunikasi verbal dan nonverbal menurut Malandro dan Barker

a. komunikasi verbal terstruktur >< sedangkan komunikasi nonverbal tidak struktur

Komunikasi verbal sangat terstruktur dan mempunyai hukum atau aturan-aturan tata bahasa. Dalam
komunikasi nonverbal hampir tidak ada atau tidak ada sama sekali struktur formal yang mengarahkan
komunikasi. Kebanyakan komunikasi nonverbal terjadi secara tidak disadari, tanpa urut-urutan kejadian,
yang dapat diramalkan sebelumnya. Tanpa pola yang jelas, perilaku nonverbal yang sama dapat
memberi arti yang berbeda pada saat yang berlainan.

b. komunikasi verbal bersifat Linguistik >< sedangkan komunikasi nonverbal bersifat Nonlinguistik

Linguistik adalah ilmu yang mempelajari anal usul, struktur, sejarah, variasi regional dan ciri-ciri fonetik
dari bahasa. Dengan kata lain, linguistik mempelajari macam-macam segi bahasa verbal, yaitu suatu
sistem dari lambang-lambang yang sudah diatur pemberian maknanya. Sebaliknya. pada komunikasi
nonverbal, karena tidak adanya struktur khusus, maka sulit untuk memberi makna pada lambang. Belum
ada sistem bahasa nonverbal yang didokumentasikan, walaupun ada usaha untuk memberikan arti
khusus pada ekspresi-ekspresi wajah tertentu. Beberapa teori mungkin akan memberikan pengecualian
pada bahasa kaum tuna-rungu yang berlaku universal, sekalipun ada juga lambang-lambangnya yang
bersifat unik.

c. komunikasi nonverbal bersifat Sinambung (continuous) >< komunikasi verbal Tidak Sinambung
(discontinuous)

Komunikasi nonverbal dianggap bersifat sinambung, sementara komunikasi verbal didasarkan pada unit-
unit yang terputus-putus. Komunikasi nonverbal baru berhenti bila orang yang terlibat di dalamnya
meninggalkan suatu tempat. Tetapi selama tubuh, wajah dan kehadiran kita masih dapat dipersepsikan
oleh orang lain atau diri kita sendiri, berarti komunikasi nonverbal dapat terjadi. Tidak sama halnya
dengan kata-kata dan simbol dalam komunikasi verbal yang mempunyai titik awal dan akhir yang pasti.

d. komunikasi verbal didapat dengan cara Dipelajari >

Jarang sekali individu yang diajarkan cara untuk berkomunikasi secara nonverbal. Biasanya is hanya
mengamati dan mengalaminya. Bahkan ada yang berpendapat bahwa manusia lahir dengan naluri-naluri
dasar nonverbal. Sebaliknya komunikasi verbal adalah sesuatu yang harus dipelajari.

e. komunikasi verbal diproses oleh otak bagian Kiri >< komunikasi nonverbal diproses oleh otak bagian
kanan

Pendekatan neurofisiologik melihat perbedaan dalam pemrosesan stimuli verbal dan nonverbal pada
diri manusia. Pendekatan ini menjelaskan bagaimana kebanyakan stimuli nonverbal diproses dalam
bagian otak sebelah kanan, sedangkan stimuli verbal yang memerlukan analisis dan penalaran, diproses
dalam bagian otak sebelah kiri. Dengan adanya perbedaan ini, maka kemampuan untuk mengirim dan
menerima pesan berbeda pula.

Anda mungkin juga menyukai