Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

Mata Kuliah : Mikrobiologi

MENGHITUNG JUMLAH BAKTERI

DENGAN METODE PENGENCERAN CAWAN TUANG

OLEH :

NAMA : TRI LESTARI


NIM : 4171141047
Jurusan : BIOLOGI
Program : PENDIDIKAN BIOLOGI S1
Kelompok : 1 (SATU)
Tgl. Pelaksanaan : 3 NOVEMBER 2019

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2019
I. JUDUL : Menghitung Jumlah Bakteri dengan Metode Pengenceran Cawan Tuang

II. TUJUAN :
1. Untuk
2. Untuk
3. Umtuk

III. TINJAUAN TEORITIS :

Biokimia merupakan ilmu yang mengenal dasar molekuler kehidupan. Diseluruh


dunia biokimia dianggap sangat menggairahkan karena berbagai alasan, pertama
mekanisme kimia banyak sentral pada kehidupan kini mulai dipahami. Kedua, pola dan
prinsip-prinsip molekuler yang umum mendasari penampilan. Ketiga, biokimi sangat
mendasari ilmu kedokteran, keempat perkembangan yang cepat (Radji, 2010).

Mikroorganisme adalah makhluk hidup cosmopolitan, terdapat dimana-mana. Dalam


air dan tanah, dalam makanan, hewan dan tumbuhan serta manusia. Keberadaan dan
besarnya populasi mikroorganisme sangat penting untuk diketahui dan dipelajari karena
memiliki karakteristik dan peran yang sangat erat interaksinya baik dengan lingkungan
abiotik maupun lingkungan biotiknya. Besarnya populasi mikroorganisme dapat
menentukan kualitas suatu produk, menentukan tata guna suatu sumber daya, menentukan
tingkat kesuburan suatu lahan dan lain-lain.

Jumlah total mikroorganisme dalam air misalnya, harus diperhitungkan sesuai dengan
peruntukan sumber daya air, apakah limbah yang akan dibuang ke lingkungan atau air
untuk MCK atau untuk air minum. Ada jumlah tertentu yang menjadi ambang batas atau
bahkan ketentuan yang sangat ketat dari jumlah total ini, yang tujuannya adalah untuk
keselamatan lingkungan.

Mikroorganisme dapat diperoleh dari lingkungan air, tanah, udara, substrat yang
berupa bahan pangan, tanaman dan hewan. Metode perhitungan cawan memiliki prinsip
yaitu jika sel jasad renik yang masih hidup ditumbuhkan pada media agar, maka sel jasad
renik tersebut akan berkembang biak membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dan
dihitung dengan mata tanpa menggunakan mikroskop (Nurtjahyan, 2014).

Perhitungan jumlah sangat bervariasi, ada perhitungan khusus pathogen, penghasil


racun, pencemar dan sebagainya. Menghitung jumlah total tanpa merinci kelompok atau
jenis disebut Enumerasi. Metoda yang digunakan untuk menghitung jumlah
mikroorganisme bermacam-macam dengan tingkat ketelitian dan peruntukan yang
berbeda. Metoda pengenceran – lempeng tuang, digunakan untuk mengetahui perkiraan
jumlah sel dengan anggapan satu koloni berasal dari satu sel. Enumerasi dengan metoda
ini memerlukan keterampilan dan kecerdasan yang sungguh-sungguh (Nurhayati dan
Pingkan, 1993).
IV. PROSEDUR KERJA

No. Prosedur Kerja


1. Sebanyak 6 tabung reaksi diisi dengan 9ml aquades dan diberi label 10−1
hingga 10−5
2. Diinokulasikan sampel bakteri kedalam larutan NaCl fisiologis dan
dihomogenkan dengan menggunakan mesin vortex mixer
3. Dimasukkan 1 ml sampel murni bakteri kedalam tabung berlabel 10−1 dan
dihomogenkan dengan mennggunakan mesin vortex mixer. Ulangi langkah
untuk pengenceran 10−2 , 10−3 dan seterusnya
4. Masing-masing sampel pengenceran kemudian diteteskan pada permukaan
media agar sebanyak 0,1 ml dan disebarkan keseluruhan permukaan media
dan beri label pada cawan petri
5. Media yang telah dilabeli kemudian diinkubasi selama 24-48 jam pada suhu
37 derajat celcius
6. Jumlah koloni bakteri yang tumbuh dihitung dengan menggunakan colony
counter

V. ALAT DAN BAHAN


A. ALAT
No. Nama Alat Jumlah
1. Tabung reaksi 6 buah
2. Inkubator 1 buah
3 Cawan petri 1 buah
4. Pipet tetes 1 buah
5. Bunsen 1 buah
6. Jarum ose 1 buah
7. Mancis 1 buah
8. Vortex 1 buah

B. BAHAN
No. Nama Bahan Jumlah
1. Biakan murni bakteri E. coli Secukupnya
2. Aquades 54 ml
3. NaCl fisiologis secukupnya

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengenceran Jumlah koloni Gambar


10−3 Tak terhingga

10−4 Tak terhingga


10−5 Tak terhingga

10−6 Tak terhingga


10−7 Tak terhingga

Metode hitungan cawan dilakukan dengan mengencerkan sampel suspensi


bakteri ke dalam larutan NaCl fisiologis. Pengenceran dilakukan agar setelah
inkubasi, koloni yang terbentuk pada cawan tersebut dalam jumlah yang dapat
dihitung. Dimana jumlah terbaik adalah antara 30 sampai 300 sel mikroba per ml, per
gram atau per cm permukaan. Prinsip pengenceran adalah menurunkan jumlah
sehingga semakin banyak jumlah pengenceran yang dilakukan, semakin sedikit
jumlah mikroba, dimana suatu saat didapat hanya satu mikroba pada satu tabung
Larutan yang digunakan untuk pengenceran harus memiliki sifat osmotik yang
sama dengan keadaan lingkungan asal mikroba untuk menghindari rusaknya sel,
selain itu juga dijaga agar tidak terjadi perbanyakan sel selama pengenceran.
Pengenceran yang dilakukan dalam percobaan ini adalah pengenceran decimal yaitu
10-1, 10-2, 10-3, 10-4, 10-5 dan 10-6. Dan yang diplating dan diamati adalah pengenceran
10-5 dan10-6. Hal ini karena diperkirakan koloni yang dibentuk oleh sampel bakteri
berada pada jumlah yang dapat dihitung pada pengenceran tersebut. Selain itu, untuk
perhitungan jumlah koloni akan lebih mudah dan cepat jika pengenceran dilakukan
secara desimal. Selanjutnya dari tabung ke lima dan ke enam dituang ke dalam cawan
petri (penanaman atau plating) dengan media KNA secara aseptik. Plating atau
penanaman bakteri adalah proses pemindahan bakteri dari medium lama ke medium
baru (Dwijoseputro, 1978). Pada penanaman bakteri dibutuhkan kondisi aseptik atau
steril, baik pada alat maupun proses, untuk menghindari kontaminasi, yaitu masuknya
mikroba yang tidak diinginkan.
Berdasarkan hasil pengamatan kelompok 1 dapat disimpulkan bahwa semakin
tingki tinggkat pengenceran yang dilakukan maka semakin sedikit mikroba yang
dapat dihitung. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil pengamatan pada cawan petri
hasil pengenceran ketujuh.
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan data hasil pengamatan dapat disimpukan bahwa:

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro, D. 1998. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan: Malang

Nurtjahyani, s. P., dan Shyntya, D. 2014. Efektivitas Pengenceran terhadap Pertumbuhan


Koloni Mikroba. Jurnal Saintek, Vol. 11 (2).

Radji, Maksum. 2010. Buku Ajar Mikrobiologi. Buku Kedokteran EGC: Jakarta

Tim Dosen. 2019. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Dasar. Unimed

Anda mungkin juga menyukai