Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dalam pasal 15 UPK 1974 disebutkan bahwa jumlah dan susunan pangkat PegawaiNegeri
Sipil (PNS) yang diperlukan ditetapkan dalam formasi untuk jangka waktu tertentu
berdasarkan jenis, sifat, dan beban kerja yang harus dilaksanakan. Jadi, formasi adalah
penentuan jumlah dan susunan pangkat PNS yang diperlukan untuk dapat melaksanakan
tugas pokok yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan beban kerja yang
dibebankan pada suatu organisasi. Dalam peraturan pemerintah nomor 5 tahun 1976 tentang
formasi PNS dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan formasi pengadaan PNS adalah jumlah
dan susunan pangkat PNS yang diperlukan oleh suatu satuan organisasi Negara untuk dapat
melaksanakan tugas pokok selama jangka waktu tertentu yang ditetapkan oleh menteri yang
bertanggungjawab dalam bidang penertibab dan penyempurnaan aparatur Negara.
Dengan pengertian tersebut, tampak bahwa formasi Pegawai negeri sipil mengandung unsur-
unsur sebagai berikut :
Tujuan penetapan formasi PNS adalah agar satuan-atuan organisasi Negara yang mempunyai
jumlah dan mutu pegawai yang cukup sesuai dengan beban kerja yang dipikulkan pada
satuan-satuan organisasi. Yang dimaksud dengan satuan organisasi Negara adalah satuan-
satuan organisasi pemerintah, satuan-satuan organisasi kesekretariatan lembaga
tertinggi/tinggi Negara, dan satuan-satuan organisasi badang-badang dan peradilan. Dalam
Peraturan Pemerintah nomor 5 tahun 1976, dijelaskna bahwa organisasi adalah alat untuk
mencapai tujuan. Oleh sebab itu, organisasi harus selalu disesuaikan dengan perkembangan
tugas pokok yang harus dilaksankaan dalam mencapai tujuan itu. Karena tugas pokok dapat
berkembang dari waktu ke waktu, jumlah dan mutu Pegawai Negeri Sipil pun harus selalu
disesuaikan dengan perkembangan tugas pokok. Perkembangan tugas pokok dapat
mengakibatkan makin besarnya jumlah pegawai negeri sipil yang diperlukan, dan sebaliknya,
karena kemajuan tekhnologi dibidang peralatan, dapat pula mengakibatkan makin sedikitnya
Pegawai Negeri Sipil yang diperlukan
1. Jenis Pekerjaan
Adalah macam-macam pekerjaan yang harus dilakukan oleh suatu satuan organisasi dalam
melaksanakan tugas pokoknya, misalnya pekerjaan pengetikan, pemeriksaan perkara,
penelitian, perawatan orang sakit, dan lain-lain.
2. Sifat Pekerjaan
Adalah pekerjaan yang berpengaruh dalam penetapan formasi, yaitu sifat pekerjaan yang
ditinjau dari sudut waktu untuk melaksanakan pekerjaan itu. Ada pekerjaan-pekerjaan yang
cukup dilaksanakan selama jam kerja saja, misalnya pekerjaan tata usaha, tetapi ada pula
pekerjaan yang harus dilakukan selama 24 jam penuh, misalnya pemadam kebakaran, tenaga
medis dan para medis di rumah sakit pemerintah.
3. Perkiraan Beban Kerja
Adalah frekuensi rata-rata dari masing-masing jenis pekerjaan dalam jangka waktu tertentu.
Adalah kemampuan rata-rata seorang pegawai untuk menyelesaikan suatu jenis pekerjaan
dalam jangka waktu tertentu. Perkiraan beban kerja dan perkiraan kapasitas kerja diperlukan
untuk masing-masing jenis pekerjaan.
Penentuan jenjang, jumlah jabatan dan pangkat dalam suatu organisasi harus ditinjau dari
sudut keseluruhan organisasi dan tidak ditinjau per unit organisasi. Penentuan susunan
pangkat merupakan satu syarat mutlak untuk dipelihara dengan baik dalam suatu organisasi.
6. Analisis Jabatan
Peralatan yang tersedia atau yang diperkirakan akan tersedia dalam menyelesaikan pekerjaan
sesuai tugas pokok akan mempengaruhi jumlah dan mutu pegawai yang diperlukan. Pada
umumnya makin tinggi mutu peralatan kerja yang ada dan tersedia dalam jumlah yang
memadai akan mengurangi jumlah pegawai yang diperlukan.
Landasan hukum pengadaan Pegawai Negeri Sipil adalah pasal 16 UU no 8 Tahun 1974
tentang pengadaan PNS. Pasal 1 ayat 1 Peraturan Pemerintah nomor 6 tahun 1976 antara lain
merumuskan pengertian pengadaan Pegawai Negeri Sipil sebagai proses kegiatan untuk
mengisi formasi yang lowong. Kegiatan tersebut meliputi :
Setiap warga Negara yang memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan mempunyai kesempatan yang sama untuk melamar menjadi Pegawai
Negeri Sipil. Hal ini berarti bahwa pengadaan Pegawai Negeri Sipil harus didasarkan semata-
mata atas syarat-syarat objektif yang telah ditentukan dan tidak boleh didasarkan atas
golongan, agama, atau daerah (Penjelasan Pasal 16 Ayat 2 UPK 1974).
Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh setiap pelamar telah ditentukan dalam pasal 3
Peraturan Pemerintah nomor 6 tahun 1976 sebagai berikut :
1. Berikut ini beberapa kelebihan dari sistem data digital yang menjadi pertimbangan
untuk memilih data digital sebagai pilihan dalam penyelesaian permasalahan tersebut
karena:
a. Sistem data digital memberikan kemudahan dalam proses penyimpanan,
pencarian kembali dan penyajian informasi yang dibutuhkan. Kemudahan dari
sistem data digital disebabkan karena sebagian proses pengolahan data dapat
dilakukan oleh system komputer yang akan dibangun.
b. Ruang tempat penyimpanan data digital tidak membutuhkan banyak tempat,
karena data digital dapat disimpan pada hardisk, Removeable, dan dalam
bentuk Compact Disk. Berbeda dengan data konvensional semakin ditambah
datanya maka akan memerlukan banyak tempat penyimpanan.
c. Data digital mudah dilakukan back-up file, karena back-up file dapat
dilakukan setiap saat sesuai kebutuhan. Bila terjadi kerusakan data maka data
pada back-up yang masih tersimpan dapat dipergunakan kembali. Jika pada
data konvensional jika dilakukan back-up data akan berakibat penambahan
ruang tempat penyimpanan data.
d. Data digital juga mudah untuk dilakukan manajemen dan pengelolaan. Pada
penelitin ini pengelolaan data digital mempergunakan manajemen folder. Pada
proses manejemen data digital sebagian proses dilakukan oleh sistem yang
akan dibangun.
e. Memberikan kemudahan akses terhadap data digital, penggunaan yang
fleksible dan kemudahan distribusi data digital jika diperlukan. Dengan
adanya berbagai kemudahan dari pengelolaan data digital tersebut perlu
diperhatikan masalah hak cipta dan hak kepemilikan materi digital. Setiap
materi digital yang menjadi bagian dari distribusi elektronik bersifat rentan
terhadap pengkopian dan pendistribusian oleh orang-orang yang tidak
bertanggung jawab terhadap penggunaan data digital. Perlindungan hak cipta
dan sebagai autentikasi data digital dengan mempergunakan teknik hidden
message (steganografi). Steganografi adalah suatu teknik yang mengijinkan
para pengguna untuk menyembunyikan suatu pesan didalam pesan yang lain
secara kasat mata tidak merubah bentuk data digitalnya. Dengan steganografi
dimungkinkan untuk menyembunyikan informasi hak cipta seperti identitas
seorang pengarang, tanggal ciptaan, dan lainlain. Steganografi adalah suatu
cara menyisipkan/menyembunyikan informasi kedalam berbag.ai macam
variasi jenis dokumen seperti: gambar, audio , video, text atau file biner
Pengertian Pangkat
Pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkat seseorang PNS berdasarkan jabatannya
dalam rangkaian susunan kepegawaian dan digunakan sebagai dasar penggajian, yang
merupakan penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja dan pengabdian PNS terhadap
Negara.
1 Juru Muda I a
3 Juru I c
4 Juru Tingkat I I d
5 Pengatur Muda II a
7 Pengatur II c
8 Pengatur Tingkat I II d
11 Penata III c
13 Pembina IV a
14 Pembina Tingkat I IV b
17 Pembina Utama IV e
3. Kenaikan Pangkat
Kenaikan pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja dan pengabdian
Pegawai Negeri Sipil terhadap Negara, serta sebagai dorongan kepada Pegawai Negeri Sipil
untuk lebih meningkatkan prestasi kerja dan pengabdiannya. Agar kenaikan pangkat dapat
dirasakan sebagai penghargaan, maka kenaikan pangkat harus diberikan tepat pada waktunya
dan tepat kepada orangnya.kenaikan pangkat dibagi menjadi 2 yaitu, sebagai berikut:
Kenaikan pangkat reguler adalah penghargaan yang diberikan kepada pegawai negeri
sipil yang telah memenuhi syarat yang ditentukan tanpa terikat pada jabatan.
Kenaikan pangkat pilihan adalah kepercayaan dan penghargaan yang diberikan
kepada pegawai negeri sipil atas prestasinya yang tinggi.
Kenaikan pangkat anumerta bagi yang dinyatakan tewas;
Kenaikan pangkat pengabdian bagi yang meningal dunia mencapai batas usia pensiun,
cacat karena dinas dan tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan negeri.
Masa kenaikan pangkat pegawai negeri sipil ditetapkan tanggal 1 April dan 1 Oktober setiap
tahun, kecuali kenaikan pangkat anumerta dan kenaikan pangkat pengabdian. Masa kerja
untuk kenaikan pangkat pertama pegawai negeri sipil dihitung sejak pengangkatan sebagai
calon pegawai negeri sipil.
1. Salinan/photokopi SK CPNS
2. Salinan/photokopi sah Kepangkat terakhir
3. Salinan/photokopi SK PNS.
4. Salinan/photocopy sah Kartu Pegawai.
5. Salinan/photocopy sah STLUD/Ijazah S1, S2 bagi yang pindah golongan ruang dari II
ke III dan III ke IV.
6. Telah 4 ( empat) tahun dalam pangkat terakhir.
7. fotokopi sah DP-3 dalam 2 (dua) tahun terakhir.
8. Tidak melampaui pangkat atasan langsungl.
9. Belum mencapai pangkat tertinggi sesuai batas jenjang pendidikan.
10. surat pengantar dari instansi.
Penetapan kenaikan pangkat pegawai negeri sipil untuk menjadi pembina utama muda
golongan ruang IV/c keatas dilkasanakan dengan Keputusan Presiden setelah mendapat
pertimbangan teknis Kepala Badan Kepegawaian Negara berdasarkan usul dari Pejabat
Pembina Kepegawaian Pusat/Daerah.
Surat pengantar usulan kenaikan pangkat bagaimana tersebut pada nomor 1, disampaikan
kepada Presiden dan tembusannya kepada Badan Kepegawaian Negara.
Pelaksanaan kenaikan pangkat pegawai negeri sipil daerah berdasarkan usulan dari
instansi kepada pejabat pembina kepegawaian daerah untuk dapat dipertimbangkan kenaikan
pangkatnya.
Semua berkas usulan kenaikan pangkat yang telah masuk kepada pejabat pembina
kepegawaian kemudian diverifikasi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Berkas usulan kenaikan pangkat yang telah memenuhi syarat oleh pejabat pembina
kepegawaian diusulkan kepada Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara untuk
mendapatkan pertimbangan teknis tentang kenaikan pangkat tersebut.
Kenaikan pangkat pilihan yang menduduki jabatan struktural, menunjukkan prestasi luar
biasa baiknya, dan menemukan penemuan baru bagi negara diusulkan setelah mendapat
pertimbangan dari Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat).
Dalam setiap keputusan tentang pengangkatan dalam jabatan struktural, harus dicantumkan
nomer dan tanggal pertimbangan Baperjakat, eselon dan beberapa tunjangan jabatan
struktural.
Pelantikan
PNS yang diangkat dalam jabatan struktural, termasuk PNS yang menduduki jabatan
structural yang ditingkatakan eselonnnya, selambatnya 30 hari sejak penetapan
pengangatannya wajib di lantik dan di ambil semuanya oleh pejabat yang berwenang.
Demikian juga yang mengalami perubahan nama jabatannya atau perubahan fungsi dan tugas
jabatan makan PNS yang bersangkutan dilantik dsn diambil sumpahnya kembali
PNS yang akan atau telah menduduki jabatan structural harus mengikuti dan lulus Diklat
Kepimpinan (Diklatpim) sesua dengan kopetensi yang ditetapkan untuk jabatan tersebut.
Artinya, PNS dapat diangkat dengan jabatan srtuktural meskipun yang bersangkutan belum
mengikutin dan lulus diklatpim. Namaun demikian untuk meningkatkan kemampuan
kepemimpinan dan menambah wawasan, maka kepada PNS yang bersangkutan tetap
diharuskan untuk mengikuti dan lulus diklatpim yang di persyaratkan untuk jabatannya.
Pelaksanaan Pengangkatan
Dalam setiap keputusan tentang pengangkatan dalam jabatan structural, harus di cantumkan
nomer dan tanggal pertimbangan baperjakat, eselon dan besarnya jabatan struktural.
5. Pengertian Jabatan
Jabatan atau accupation adalah sekumpulan pekerjaan yang berisi tugas-tugas pokok yang
mempunyai persamaan sesuai dengan satuan organisasi.
Eksistensi jabatan ditentukan oleh Hasil Kerja, karena suatu jabatan diperlukan untuk
menghasilkan hasil kerja. Untuk memperoleh hasil kerja diperlukan Bahan Kerja. Untuk
memproses bahan kerja menjadi hasil kerja diperlukan Alat Kerja dengan Pelaksanaan
Kerja. Jabatan dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu :
Jabatan Struktural
Jabatan struktural yaitu jabatan yang secara tegas ada dalam struktur organisasi, kedudukan
jabatan struktural bertingkat-tingkat dari tingkat yang terendah yaitu Eselon IVb hingga
tertinggi dari level Eselon Ia, contoh jabatan struktural di PNS adalah Sekretaris Jenderal,
Direktur Jenderal, Kepala Biro dan Staf Ahli, sedangkan contoh jabatan struktural di Pemda
adalah Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Kepala Badan dan Kepala Kantor, Kepala Bagian,
Kepala Bidang, Kepala Seksi, Camat, Sekretaris Camat, Lurah dan Sekretaris Lurah.
Jabatan Fungsional
Jabatan Fungsional yaitu jabatan yang tidak tercantum dalam struktur organisasi tetapi dari
sudut pandang tugas dan fungsi (tusi) pekerjaannya tidak bisa terlepas dari struktur organisasi
dan sangat diperlukan oleh organisasi dan pelaksanaannya merupakan satu kesatuan,
misalnya auditor (Jabatan fungsional Auditor JFA) guru,dosen pengajar, arsiparis, perancang
peraturan perundang-undangan dan lain-lain.
Fungsi jabatan bagi pegawai dan organisasi adalah mencerminkan tujuan dan tata kerja suatu
organisasi. Agar jabatan beserta fungsi-fungsi tersebut menjadi konkret dan bergerak
mencapai sasaran atau tujuan, harus ada pemangku jabatan, yaitu para pejabat, seseorang
yang duduk dalam suatu jabatan dengan tugas dan wewenang untuk merealisasikan berbagai
fungsi jabatan tertentu.
Kewajiban Pemangku Jabatan adalah segala sesuatu yang wajib dikerjakan atau boleh
dilakukan oleh setiap Pemangku Jabatan berdasarkan sesuatu peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Adapun kewajiban-kewajiban Pemangku Jabatan tersebut dapat dirinci sebagai
berikut:
1. Kewajiban yang berhubungan dengan tugas di dalam jabatan. Kewajiban ini terkait
dengan tugas pokok dan fungsi unit kerja masing-masing Pemangku Jabatan.
Hak-hak Pemangku Jabatan adalah sesuatu yang diterima oleh Pemanku Jabatan dengan
persyaratan-persyaratan tertentu yang harus dipenuhi, antara lain:
Gaji.
Gaji Pemangku Jabatan.
Perhitungan masa kerja.
Kenaikan gaji pokok.
Tunjangan.
Kenaikan Pangkat.
Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan.
Cuti.
Tunjangan cacat dan uang duka.
Kesejahteraan.
Pensiun.
Pejabat yang berwenang adalah pejabat yang mempunyai kewenangan mengangkat dan atau
memberhentikan pegawai negeri berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dari pengertian pengelolaan di atas, dapat disimpulkan bahwa Pengertian Penelolan yaitu
bukan hanya melaksanakan suatu kegiatan, yang meliputi fungsi-fungsi manajemen, seperti
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Perencanaan
Pengertian Perencanaan menurut Handoko adalah pemilihan atau penetapan tujuan organisasi
dan penentuan strategi, kebijakan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan
standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
Pengertian Perencanaan dalam arti luas ialah suatu proses mempersiapkan secara sistematis
kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan.
1. Pengertian Perencanaan dalam arti seluas-luasnya tidak lain merupakan suatu proses
mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai
tujuan-tujuan tertentu.
2. Pengertian Perencanaan adalah proses penentuan kegiatan dan penentuan aparat pelaksana
kegiatan untuk mencapai tujuan.
3. Pengertian Perencanaan yaitu usaha yang diorganisasikan berdasarkan perhitungan-
perhitungan untuk memajukan perkembangan tertentu.
Agar perencanaan dapat menghasilkan suatu produk rencana yang baik, maka langkah-
langkah penting yang harus diperhatikan adalah :
1. Tujuan harus dibuat secara lengkap dan jelas, tujuan yang kabur akan sulit
dimengerti dan karenannya sulit pula direncanakan.
2. Rumusan kebijakan atau pedoman yang mengarahkan dan sekaligus
membatasi tindakan yang akan dilakukan.
3. Analisis dan penetapan cara dan sasaran untuk mencapai tujuan dalam
kerangka kebijakan yang telah dirumuskan.
Pelaksanaan
Pengertian Pelaksanaan Menurut Westra adalah sebagai usaha-usaha yang dilakukan untuk
melaksanakan semua rencana dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan
dengan melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan, siapa yang akan
melaksanakan, dimana tempat pelaksanaannya dan kapan waktu dimulainya.
Sebagai langkah nyata dalam hasil pembinaan maka diadakan pemberian penghargaan
pegawai yang telah menunjukkan prestasi kerja yang baik. Adapun pengertian dari
penghargaan dalam perusahaan kerap dalam bentuk pemberian berupa piagam dan sejumlah
uang dari perusahaan pegawai yang mempunyai prestasi. Ada juga perusahaan yang
memberikan penghargaan kepada pegawai karena masa kerja dan pengabdiannya dapat
dijadikan teladan bagi pegawai lainnya. Pemberian penghargaan karena masa kerja pegawai
bertujuan untuk memotivasi gairah dan loyalitas perusahaan.
Pemberian penghargaan tersebut merupakan upaya perusahaan dalam memberikan balas jasa
atas hasil kerja pegawai,sehingga dapat mendorong pegawai bekerja lebih giat dan
berpotensi. Pegawai memerlukan suatu penghargaan pada saat hasil kerjanya telah memenuhi
atau bahkan melebihi standar yang telah ditentukan oleh perusahaan. Penghargaan ini dapat
berupa pujian. Tidak hanya kalau pegawai melakukan kesalahan memperoleh makian dari
pimpinan. Pegawai bekerja mempunyai tujuan,antara lain untuk memperoleh penghasilan
agar kebutuhan dan keinginannya dapat direalisasikan.
Misalkan saja setelah 20 tahun bekerja, kemudian mendapatkan hadiah pin emas dari
perusahaan. Dari beberapa jenis penghargaan di atas, terang Yodhia, semua baik. Kecuali
penghargaan yang terkait dengan masa kerja.Dia menambahkan penghargaan tidak selalu
terkait dengan masa kerja. Penghargaan seperti itu dianggap kurang afdol karena cenderung
tidak mampu memotivasi pegawai. Menurut dia, hadiah atau penghargaan layak diberikan
karena dapat memotivasi pegawai untuk memberikan prestasi atau kinerja yang lebih
bagus.Ini juga akan menimbulkan rasa bangga bagi pegawai. ”Sehingga memacu mereka
untuk lebih produktif dalam bekerja,” ucapnya.
Bentuk penghargaan yang paling baik adalah membuat pegawai mengetahui kalau dirinya
dihargai oleh perusahaan,bukan hanya oleh sekelompok kecil orang. Beberapa perusahaan
kadang kala menempatkan foto pegawai yang paling berprestasi di area pabrik untuk
menegaskan bahwa pegawai tersebut dapat menjadi panutan bagi yang lain.
PENGERTIAN HUKUMAN
HUKUMAN adalah SANKSI kepada seseorang yang memiliki KESALAHAN. Hukuman ini
berarti untuk Meningkatkan KEDISIPLINAN seseorang.
Hukuman adalah vonis dari pengadilan terhadap seseorang yang terbukti rsalah
(Purwadarminta, kamus umum bahasa Indonesia:1991). Pembentukan disiplin diri merupakan
suatu proses yang harus dimulai sejak masa kanak-kanak. Oleh karena itu pendidikan disiplin
pertama-tama sudah dimulai dari keluarga (orang tua). Dalam kehidupan masyarakat secara
umum, metode yang paling sering digunakan untuk mendisiplinkan warganya adalah dengan
pemberian hukuman
Hal yang sama dilakukan juga oleh sebagian besar orang tua ataupun guru dalam mendidik
anak-anak atau muridnya. Kerugiannya adalah disiplin yang tercipta merupakan disiplin
jangka pendek, artinya anak hanya menurutinya sebagai tuntutan sesaat, sehingga seringkali
tidak tercipta disiplin diri pada mereka. Hal tersebut disebabkan karena dengan hukuman
anak lebih banyak mengingat hal-hal negatif yang tidak boleh dilakukan, daripada hal-hal
positif yang seharusnya dilakukan.
Dampak lain dari penggunaan hukuman adalah perasaan tidak nyaman pada anak karena
harus menanggung hukuman yang diberikan orang tuanya jika ia melanggar batasan yang
ditetapkan. Tidak mengherankan jika banyak anak memiliki persepsi bahwa disiplin itu
adalah identik dengan penderitaan. Persepsi tersebut bukan hanya terjadi pada anak-anak
tetapi juga seringkali dialami oleh orang tua mereka. Akibatnya tidak sedikit orang tua
membiarkan anak-anak “bahagia” tanpa disiplin. Tentu saja hal ini merupakan suatu
kekeliruan besar, karena di masa-masa perkembangan berikutnya maka individu tersebut
akan mengalami berbagai masalah dan kebingungan karena tidak mengenal aturan bagi
dirinya sendiri.
Disiplin adalah proses pelatihan pikiran dan karakter, yang meningkatkan kemampuan untuk
mengendalikan diri sendiri, dan menumbuhkan ketaatan atau kepatuhan terhadap tata tertib
atau nilai tertentu (Andrias Harefa, menjadi manusia pembelajar). Disiplin di sini
dimaksudkan cara kita mengajarkan kepada anak tentang perilaku moral yang dapat diterima
kelompok. Tujuan utamanya adalah memberitahu dan menanamkan pengertian dalam diri
anak tentang perilaku mana yang baik dan mana yang buruk, dan untuk mendorongnya
memiliki perilaku yang sesuai dengan standar ini. Dalam disiplin, ada tiga unsur yang
penting, yaitu hukum atau peraturan yang berfungsi sebagai pedoman penilaian, sanksi atau
hukuman bagi pelanggaran peraturan itu, dan hadiah untuk perilaku atau usaha yang baik