Anda di halaman 1dari 23

Administrasi Kepegawaian

Nama : Wahyudi Tri Saputra Rini


Kelas : XI AP 1

JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN


SMK NEGERI 1 KUPANG
2017
1. Formasi pegawai dan pengaadaan pegawai
A. FORMASI DAN PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

Dalam pasal 15 UPK 1974 disebutkan bahwa jumlah dan susunan pangkat PegawaiNegeri
Sipil (PNS) yang diperlukan ditetapkan dalam formasi untuk jangka waktu tertentu
berdasarkan jenis, sifat, dan beban kerja yang harus dilaksanakan. Jadi, formasi adalah
penentuan jumlah dan susunan pangkat PNS yang diperlukan untuk dapat melaksanakan
tugas pokok yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan beban kerja yang
dibebankan pada suatu organisasi. Dalam peraturan pemerintah nomor 5 tahun 1976 tentang
formasi PNS dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan formasi pengadaan PNS adalah jumlah
dan susunan pangkat PNS yang diperlukan oleh suatu satuan organisasi Negara untuk dapat
melaksanakan tugas pokok selama jangka waktu tertentu yang ditetapkan oleh menteri yang
bertanggungjawab dalam bidang penertibab dan penyempurnaan aparatur Negara.

Dengan pengertian tersebut, tampak bahwa formasi Pegawai negeri sipil mengandung unsur-
unsur sebagai berikut :

1. Formasi pengadaan pegawai negeri sipil merupakan jumlah dan susunan


pangkat Pegawai Negeri Sipil
2. Formasi Pegawai Negeri Sipil diperlukan oleh satuan organisasi Negara
3. Formasi Pegawai negeri Sipul harus mampu melaksanakan tugas pokok yang
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
4. Formasi Pegawai Negeri Sipil berlaku untuk jangka tertentu, umumnya
ditinjau setiap lima tahun karena dalam jangka waktu tersebut kemungkinan
terjadi perkembangan tugas pokok.
5. Formasi Pegawai Negeri Sipil harus ditetapkan oleh menteri Penertiban dan
Penyempurnaan Aparatu Negara.

B. TUJUAN PENETAPAN FORMASI

Tujuan penetapan formasi PNS adalah agar satuan-atuan organisasi Negara yang mempunyai
jumlah dan mutu pegawai yang cukup sesuai dengan beban kerja yang dipikulkan pada
satuan-satuan organisasi. Yang dimaksud dengan satuan organisasi Negara adalah satuan-
satuan organisasi pemerintah, satuan-satuan organisasi kesekretariatan lembaga
tertinggi/tinggi Negara, dan satuan-satuan organisasi badang-badang dan peradilan. Dalam
Peraturan Pemerintah nomor 5 tahun 1976, dijelaskna bahwa organisasi adalah alat untuk
mencapai tujuan. Oleh sebab itu, organisasi harus selalu disesuaikan dengan perkembangan
tugas pokok yang harus dilaksankaan dalam mencapai tujuan itu. Karena tugas pokok dapat
berkembang dari waktu ke waktu, jumlah dan mutu Pegawai Negeri Sipil pun harus selalu
disesuaikan dengan perkembangan tugas pokok. Perkembangan tugas pokok dapat
mengakibatkan makin besarnya jumlah pegawai negeri sipil yang diperlukan, dan sebaliknya,
karena kemajuan tekhnologi dibidang peralatan, dapat pula mengakibatkan makin sedikitnya
Pegawai Negeri Sipil yang diperlukan

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENETAPAN FORMASI

Factor-faktor yang mempengaruhi penetapan formasi diatur dalam pasal 2 Peraturan


Pemerintah Nomor 5 Tahun 1976, yang mengatakan bahwa formasi untuk masing-masing
satuan organisasi Negara disusun berdasarkan :

1. Jenis pekerjaan Yang dimaksud dengan jenis pekerjaan adalah macam-macam


pekerjaan yang harus dilakukan oleh suatu satuan organisasi dalam melaksanakan
tugas pokoknya, misalnya pengetikan, pemeliharaan arsip, pemeriksaan perkara,
penelitian, perawatan orang sakit, dan alin-lain. apabila sudah diketahui jenis-jenis
pekerjaan yang harus dilakukan, dapatlah ditentukan pegawai yang memiliki
kualifikasi yang diperlukan.
2. Sifat pekerjaan Sifat pekerjaan yang mempengaruhi penetapan formasi adalah
lamanya waktu yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan itu. Sebagaimana
diketahui, pekerjaan pada umumnya dapat dilakukan selama jam bekerja, umpamanya
pekerjaan tata usaha dan perawatan pekarangan, tetapi ada pula pekerjaan yang harus
dilakukan selama 24 jam terus-menerus, seperti pemadam kebakaran, pegawai SPBU,
penjaga Mercusuar, Penjaga Keamanan, dan lain-lain sehingga memerlukan pegawai
yang lebih banyak. Misalkan satu mobil pemadam kebakaran memerlukan lima orang
pegawai, dan waktu kerja yang ditentukan delapan jam perhari, maka setiap mobil
pemadam kebakaran memerlukan 3 × 5 orang = 15 orang pegawai.
3. Perkiraan Beban Kerja dan Kemampuan Pegawai Negeri Sipil dalam jangka Waktu
tertentu Yang dimaksud dengan beban kerja adalah frekuensi rata-rata masing-masing
jenis pekerjaan dalam jangka waktu tertentu. Perkiraan beban kerja masing-masing
satuan organisasi dapat dilakukan berdasarkan perhitungan atau berdasarkan
pengalaman. Misalnya perkiraan beban kerja pengetikan dan pengagendaan dapat
didasarkan atas rata-rata jumlah surat yang masuk dan keluar, dapat pula didasarkan
atas jumlah dan jenis perkara yang terjadi pada waktu dan daerah tertentu. Apabila
sudah dapat memperkirakan beban kerja masing-masing satuan organisasi, untuk
menentukan jumlah pegawai yang diperlukan perlu ditetapkan perkiraan kapasitas
seorang PNS dalam jangkan waktu tertentu. Sama halnya dengan perkiraan beban
kerja, perkiraan kapasitas pegawai untuk jenis pekerjaan tertentu dalam jangka waktu
tertentu dapat dilakukan berdasarkan perhitungan atau berdasarkan pengalaman
4. Prinsip Pelaksanaan Tugas Prinsip pelaksanaan pekerjaan sangat berpengaruh dalam
menentukan formasi. Misalnya, apabila ditentukan bahwa membersihkan ruangan dan
merawat pekarangan harus dikerjakan sendiri oleh satuan organisasi yang
bersangkutan, maka harus diangkat pegawai untguk menjalankan pekerjaan itu.
Sebaliknya, apabila ditentukan bahwa membersihkan ruangan dan merawat
pekarangan dijalankan oleh pihak ketigas, tidak perlu diangkat pegawai khusus untuk
melaksanakan pekerjaan itu.
5. Jenjang dan Jumlah Pangkat dan Jabatan yang Tersedia Jenjang dan jumlah pangkat
dan jabatan yang tersedia dalam masing-masing satuan organisasi harus selalu
diperhatikan dalam menentukan formasi. Dengan demikian dapat dipelihara piramida
kepangkatan dan jabatan yang sehat.
6. Peralatan yang Tersedia Peralatan yang tersedia atau diperkirakan akan tersedia dalam
melaksanakan tugas pokok mempengaruhi penentuan jumlah pegawai yang
diperlukan. Pada umumnya makin banyak jumlah peralaan dan makin tinggi mutu
peralatan dapat mengakibatkan makin sedikit jumlah pegawai yang diperlukan
7. Kemampuan Keuangan Negara Dalam menetapkan formasi, factor kemampuan
keuangan Negara adalah factor penting yang harus selalu diperhatikan.

D. PRINSIP-PRINSIP PENYUSUN FORMASI

1. Jenis Pekerjaan

Adalah macam-macam pekerjaan yang harus dilakukan oleh suatu satuan organisasi dalam
melaksanakan tugas pokoknya, misalnya pekerjaan pengetikan, pemeriksaan perkara,
penelitian, perawatan orang sakit, dan lain-lain.

2. Sifat Pekerjaan

Adalah pekerjaan yang berpengaruh dalam penetapan formasi, yaitu sifat pekerjaan yang
ditinjau dari sudut waktu untuk melaksanakan pekerjaan itu. Ada pekerjaan-pekerjaan yang
cukup dilaksanakan selama jam kerja saja, misalnya pekerjaan tata usaha, tetapi ada pula
pekerjaan yang harus dilakukan selama 24 jam penuh, misalnya pemadam kebakaran, tenaga
medis dan para medis di rumah sakit pemerintah.
3. Perkiraan Beban Kerja

Adalah frekuensi rata-rata dari masing-masing jenis pekerjaan dalam jangka waktu tertentu.

4. Perkiraan Kapasitas Pegawai

Adalah kemampuan rata-rata seorang pegawai untuk menyelesaikan suatu jenis pekerjaan
dalam jangka waktu tertentu. Perkiraan beban kerja dan perkiraan kapasitas kerja diperlukan
untuk masing-masing jenis pekerjaan.

5. Jenjang dan Jumlah Jabatan serta Pangkat

Penentuan jenjang, jumlah jabatan dan pangkat dalam suatu organisasi harus ditinjau dari
sudut keseluruhan organisasi dan tidak ditinjau per unit organisasi. Penentuan susunan
pangkat merupakan satu syarat mutlak untuk dipelihara dengan baik dalam suatu organisasi.

6. Analisis Jabatan

Analisis jabatan adalah suatu kegiatan mengumpulkan, menilai, dan mengorganisasikan


informasi tentang jabatan.

7. Prinsip pelaksanaan pekerjaan

Prinsip pelaksanaan pekerjaan sangat besar pengaruhnya dalam menentukan formasi


pegawai. Misalnya, apabila pekerjaan membersihkan ruangan atau merawat pekarangan harus
dikerjakan sendiri oleh satuan organisasi yang bersangkutan, maka harus diangkat pegawai
untuk pekerjaan- pekerjaan itu, akan tetapi kalau pekerjaan membersihkan ruangan dan
merawat pekarangan diborongkan kepada pihak ketiga, maka tidak perlu mengangkat
pegawai untuk pekerjaan itu.

8. Peralatan yang tersedia

Peralatan yang tersedia atau yang diperkirakan akan tersedia dalam menyelesaikan pekerjaan
sesuai tugas pokok akan mempengaruhi jumlah dan mutu pegawai yang diperlukan. Pada
umumnya makin tinggi mutu peralatan kerja yang ada dan tersedia dalam jumlah yang
memadai akan mengurangi jumlah pegawai yang diperlukan.

9. Kemampuan Keuangan Negara/ Daerah


Faktor kemampuan keuangan negara adalah faktor penting yang selalu harus diperhatikan
dalam penentuan formasi Pegawai NegeriSipil. Walaupun penyusunan formasi telah sejauh
mungkin ditetapkan berdasarkan analisis kebutuhan pegawai seperti diuraikan terdahulu,
akan tetapi apabila kemampuan keuangan negara masih terbatas, maka penyusunan formasi
tetap harus didasarkan kemampuan keuangan negara yang tersedia. Meskipun formasi telah
disusun secara rasional berdasarkan hasil analisis jabatan dan analisis kebutuhan, realisasinya
tetap disesuaikan dengan kemampuan anggaran yang tersedia.

E. PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

Landasan hukum pengadaan Pegawai Negeri Sipil adalah pasal 16 UU no 8 Tahun 1974
tentang pengadaan PNS. Pasal 1 ayat 1 Peraturan Pemerintah nomor 6 tahun 1976 antara lain
merumuskan pengertian pengadaan Pegawai Negeri Sipil sebagai proses kegiatan untuk
mengisi formasi yang lowong. Kegiatan tersebut meliputi :

a. Perencanaan Dalam perencanaan ditentukan persyaratan yang harus dipenuhi, kapan


pengadaan Pegawai Negeri Sipil itu diadakan dan siapa yang diberi tugas dalam
pengadaan pegawai itu.
b. Pengumuman lowongan kerja, antara lain mencantumkan : · Jumlah dan jenis
lowongan · Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh setiap pelamar · Alamat tempat
lamaran ditujukan · Batas waktu pengajuan surat lamaran · Lain-lain hal yang
dipandang perlu
c. Seleksi administratif Setiap lamaran yang masuk harus diseleksi, apakah lamaran itu
memenuhi syarat/ persyaratan yang telah ditetapkan.
d. Pemanggilan pelamar Pelamar yang memenuhi syarat (lulus dari seleksi administratif)
dipanggil. Dalam surat panggilannya hendaknya ditentukan kapan, dimana, dan
kepada siapa pelamar harus melaporkan diri, dan ketentuan-ketentuan yang lain
dianggap perlu.
e. Ujian Ujian dapat dilakukan secara tertulis atau secara lisan tergantung pada tujuan
dan jumlah pelamar. Untuk menjamin objektivitas dan kecepatan dalam pelaksanaan,
ujian diselenggarakan secara tertulis, sehingga dapat diikuti oleh lebih banyak
pelamar secara serentak.
f. Pengumuman hasil ujian Nama peserta ujian yang dinyatakan lulus disusun oleh
panitian ujian dalam suatu daftar berdasarkan nomor urut lulus. Kemudian pejabat
yang berwenang menentukan jumlah pelamar yang akan diterima berdasarkan formasi
yang tersedia dan berdasarkan nomor urut lulus.
g. Pengangkatan Ada empat segi yang perlu diperhatikan dalam pengangkatan yaitu : ·
Pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil · Penghasilan · Masa Percobaan ·
Masa Pengangkatan sebagai Pegawai Negeri Sipil.
h. Apabila suatu perusahaan memerlukan tenaga kerja baru, maka akan diusahakan
untuk menarik atau mencari tenaga yang di hararapkan dapat melaksanakan tugas
dengan baik. Langkah ini sebenarnya merupakan langkah kedua, sedangkan langkah
pertama ialah menentukan keadaan dan sifat pekerjaan yang lowong serta keadaan
dan sifat atau kecakapan orang/tenaga kerja yang diharapkan sanggup melakukan
pekerjaan itu. Namun sebelum mencari pegawai baru ada beberapa hal yang harus
diperhatikan baik untuk instansi pemerintah, maupun swasta, hal ini meliputi: prinsip-
prinsip penyusunan formasi, sistem penyusunan formasi, analisa jabatan, sampai pada
anggaran/budget yang tersedia, kesemua itu harus dicermati dengan baik. Agar
pelaksanaan pengadaan pegawai kantor berjalan lancar, maka pelaksanaanya harus
berdasarkan prosedur yang ada.

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Menetapkan perencanaan kebijakan kepegawaian, sehingga


2. menghasilkan penggolongan pekerjaan, analisa pekerjaan, gambaran pekerjaan
dan rincian pekerjaan.
3. Menentukan penarikan pegawai dari sumber-sumber tenaga kerja,baik intern
maupun ekstern.
4. Membuat pengumuman lowongan pekerjaan, analisis pekerjaan,
5. gambaran pekerjaan dan perincian pekerjaan.
6. Penerimaan surat lamaran pekerjaan dari calon tenaga kerja.
7. Mengadakan seleksi atau penyaringan administrasi dari surat lamaran yang
masuk.
8. Menentukan diterima tidaknya lamaran kerja (dipilih yang memenuhi
persyaratan).
9. Menyiapkan segala perangkat seleksi (baik soal, pedoman penilaian maupun
standar kelulusan)
10. Melakukan pemanggilan bagi calon yang memenuhi syarat untuk mengikuti
tes atau ujian.
11. Mengadakan seleksi pegawai, berupa tes lisan, tertuis, intelegensi, psikotes,
dan kesehatan jasmani.
12. Memeriksa hasil tes dan sekaligus menentukan rangking serta
13. jumlah calon yang lulus.
14. Memanggil calon pegawai yang lulus untuk mengikuti masa
15. percobaan
16. Mengangkat pegawai dengan Surat Keputusan dalam status
17. masa percobaan.
18. Calon pegawai mengikuti orientasi masa percobaan.
19. Melakukan penilaian selama calon mengikuti orientasi.
20. Menentukan lulus tidaknya masa orientasi.
21. Membuat Surat Keputusan pengangkatan pegawai berstatus pegawai tetap.
22. Menempatkan pegawai pada jenjang jabatan tertentu dengan tugas,
23. wewenang dan tanggung jawab.
24. Melakukan pembinaan dan pemeliharaan terhadap pegawai,
25. agar para pegawai berkembang dan betah

F. SYARAT-SYARAT PENERIMAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

Setiap warga Negara yang memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan mempunyai kesempatan yang sama untuk melamar menjadi Pegawai
Negeri Sipil. Hal ini berarti bahwa pengadaan Pegawai Negeri Sipil harus didasarkan semata-
mata atas syarat-syarat objektif yang telah ditentukan dan tidak boleh didasarkan atas
golongan, agama, atau daerah (Penjelasan Pasal 16 Ayat 2 UPK 1974).

Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh setiap pelamar telah ditentukan dalam pasal 3
Peraturan Pemerintah nomor 6 tahun 1976 sebagai berikut :

1. Warga Negara Indonesia


2. Berusia serendah-rendahnya 18 tahun dan setinggi-tingginya 40 tahun
3. 3) 3) Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan keputusan
pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hokum yang tetap, karena melakukan
suatu tindak pidana kejahatan ada hubungannya dengan jabatannya.
4. Tidak pernah terlibat dengan suatu gerakan yang menentang Pancasila, UUD 1945,
Negara, dan Pemerintah.
5. Tidak pernah diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai suatu instansi, baik
instansi pemerintah maupun instansi swasta.
6. Tidak berkedudukan sebagai Pegawai Negeri Sipil atau calon Pegawai Negeri Sipil
7. Mempunyai pendidikan, kecakapan, dan keahilan diperlukan
8. Berkelakuan baik
9. Berbadan sehat
10. Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Negara Republik Indonesia atau dinegara
lain yang ditentukan oleh Pemerintah
11. Syarat-syarat lain yang ditentukan oleh peraturan Perundang-undangan

Mengenai syarat warga Negara Indonesia, apabila kewarganegaraan pelamar disangsikan


kebenarannya, pelamar harus menunjukkan bukti kewarganegaraanya, yaitu keputusan
pengadilan negeri yang bersangkutan menetapkannya menjadi warga Negara Indonesia.
Apabila pelamar adalah seorang warga Negara Indonesia keturunan asing yang sudah
mengganti namanya dengan nama Indonesia, ia harus menunjukkan pula surat pernyataan
ganti nama yang dikeluarkan oleh bupati/walikota yang berwenang. Sesuai dengan ketentuan
penjelasan pasa 12 ayat 2 UU nomor 8 tahun 1974 dan pasal 14 Peraturan Pemerintah Nomor
20 tahun 1975 tentang wewenang pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian Pegawai
Negeri Sipil, maka pelamar yang usianya lebih dari 40 tahun hanya dapat diangkat menjadi
Pegawai Negeri Sipil ats keputusan Presiden. Penjelasan pasal 12 ayak 2 UPK 1974 tersebut
berbunyi : “apabila kepentingan Negara sangat mendesak, maka tenaga ahli dari luar Pegawai
Negeri dapat diangkat untuk menduduki suatu jabatan Negeri dan kepadanya diberikan
pangkat Pegawai Negeri Sipil. Pengangkatan tenaga ahli untuk menduduki jabatan Pegawai
Negeri adalah selektif dan pelaksanaanya menjadi wewenang Presiden”. Sedangkan pasal 14
Peraturan Pemerintah nomor 20 Tahun 1975 berbunyi sebagai berikut “Presiden menetapkan
pengangkatan tenaga ahli langsung menjadi Pegawai Negeri Sipil untuk menduduki sesuatu
Jabatan Negeri” Selanjutnya dijelaskan bahwa pengangkatan tersebut tidak mendahului
pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil.

2. Cara pengenangan dan peliharan dokumen administrasi kepegawaian


1. Cara Penanganan Dokumen Adminsitrasi Kepegawaian
Penanganan dokumen administrasi kepegawaian dapat dilakukan sebagai berikut :
a. Menghimpun : Menghimpun merupakan kegiatan mencari dan mengusahakan tersedianya
segala keterangan untuk keperluan tertentu yang tadinya masih belum di klasifikasikan
penghimpunannya.
b. Mencatat : mencatat merupakan kegiatan membubuhkan berbagai keterangan tertulis
pada dokumen yang masih dianggap penting agar tulisan dapat dibaca, dikirim, dan
disimpan.
c. Mengolah : mengolah adalah macam-macam kegiatan dengan mengerjakan keterangan
dengan maksud menyajikan maksud yang lebih bermanfaat.
d. Menggandakan : menggandakan merupakan kegiatan memperbanyak dengan berbagai
cara tertentu sebanyak jumlah tertentu yang diinginkan.
e. Mengirim : kegiatan menyampaikan dokumen ke pihak lain dengan menggunakan alat
dan perantara.
f. Menyimpan : kegiatan menyimpan data dan dokumen tertentu di tempat tertentu dengan
tujuan agar dokumen dapat terjaga semaksimal mungkin, dan bisa digunakan suatu saat
jika diperlukan.

2. Pemeliharaan Dokumen Administrasi Kepegawaian


a. Data Fisik
Penyimpanan dokumen berupa fisik maksudnya adalah penyimpanan dokumen atau
file berupa kertas, surat, gambar, patung dan lain-lain. Penyimpanan dokumen fisik ini
biasanya disebut arsip, yaitu menyimpan secara langsung dokumen ditempat yang telah
ditentukan dan diberi label tertentu.
b. Data Digital
Penyimpanan dokumen berupa data digital merupakan penyimpanan dokumen atau
file berupa data computer atau hasil scanning dari file data fisik.

1. Berikut ini beberapa kelebihan dari sistem data digital yang menjadi pertimbangan
untuk memilih data digital sebagai pilihan dalam penyelesaian permasalahan tersebut
karena:
a. Sistem data digital memberikan kemudahan dalam proses penyimpanan,
pencarian kembali dan penyajian informasi yang dibutuhkan. Kemudahan dari
sistem data digital disebabkan karena sebagian proses pengolahan data dapat
dilakukan oleh system komputer yang akan dibangun.
b. Ruang tempat penyimpanan data digital tidak membutuhkan banyak tempat,
karena data digital dapat disimpan pada hardisk, Removeable, dan dalam
bentuk Compact Disk. Berbeda dengan data konvensional semakin ditambah
datanya maka akan memerlukan banyak tempat penyimpanan.
c. Data digital mudah dilakukan back-up file, karena back-up file dapat
dilakukan setiap saat sesuai kebutuhan. Bila terjadi kerusakan data maka data
pada back-up yang masih tersimpan dapat dipergunakan kembali. Jika pada
data konvensional jika dilakukan back-up data akan berakibat penambahan
ruang tempat penyimpanan data.
d. Data digital juga mudah untuk dilakukan manajemen dan pengelolaan. Pada
penelitin ini pengelolaan data digital mempergunakan manajemen folder. Pada
proses manejemen data digital sebagian proses dilakukan oleh sistem yang
akan dibangun.
e. Memberikan kemudahan akses terhadap data digital, penggunaan yang
fleksible dan kemudahan distribusi data digital jika diperlukan. Dengan
adanya berbagai kemudahan dari pengelolaan data digital tersebut perlu
diperhatikan masalah hak cipta dan hak kepemilikan materi digital. Setiap
materi digital yang menjadi bagian dari distribusi elektronik bersifat rentan
terhadap pengkopian dan pendistribusian oleh orang-orang yang tidak
bertanggung jawab terhadap penggunaan data digital. Perlindungan hak cipta
dan sebagai autentikasi data digital dengan mempergunakan teknik hidden
message (steganografi). Steganografi adalah suatu teknik yang mengijinkan
para pengguna untuk menyembunyikan suatu pesan didalam pesan yang lain
secara kasat mata tidak merubah bentuk data digitalnya. Dengan steganografi
dimungkinkan untuk menyembunyikan informasi hak cipta seperti identitas
seorang pengarang, tanggal ciptaan, dan lainlain. Steganografi adalah suatu
cara menyisipkan/menyembunyikan informasi kedalam berbag.ai macam
variasi jenis dokumen seperti: gambar, audio , video, text atau file biner

3. PERATURAN CARA PENANGANAN PEMELIHARAAN DOKUMEN


ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN
1. Biasakan menyimpan dokumen mengenai kepegawaian dalam tempat khusus.
2. Aturlah letak penyimpanan dokumen sesuai kronologis tanggal tahun atau sesuai
masalahnya.
3. Jangan gunakan dokumen ada ditempat aman.
4. Pastikan dokumen ada ditempat aman.
5. Jauhkan dari air, minyak dan panas matahari.
6. Taburkan kamper atau beri butir penyerap air (slice gel) dalamrak/lemari.
7. Bolak balikkan dokumen setiap 3 bulan sekali diruang terbuka agar tidak
lembab/lengket.
8. Hindari sesering mungkin mengfotocopy dokumen karna memperpendek umur
dokumen
9. Bila terpaksa mengambil dokumen anda untuk keperluan tertentu, pastikan memberi
penanda ditempatnya.
10. Dokumen dibuat dalam bentuk digital agar salinannya juga aman
denganmenggunakan scanner.

3. Pangkat dan jabatan pegawai

1. Pengertian Pangkat dan Tingkat Kepangkatan Pegawai

 Pengertian Pangkat

Pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkat seseorang PNS berdasarkan jabatannya
dalam rangkaian susunan kepegawaian dan digunakan sebagai dasar penggajian, yang
merupakan penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja dan pengabdian PNS terhadap
Negara.

 Tingkat Kepangkatan Pegawai


Tingkat kepangkatan adalah tingkat-tingkat pada pangkat yang dimiliki oleh para Pegawai
Negeri Sipil yang secara berkala dan berjenjang akan meningkat setiap 4 tahun sekali. Dan
khusus bagi pegawai fungsional, pangkatnya dapat naik setiap 2 tahun sekali. Nama dan
susunan pangkat serta golongan ruang Pegawai Negeri Sipil adalah:

Nomor Pangkat Golongan Ruang

1 Juru Muda I a

2 Juru Muda Tingkat I I b

3 Juru I c

4 Juru Tingkat I I d

5 Pengatur Muda II a

6 Pengatur Muda Tingkat I II b

7 Pengatur II c

8 Pengatur Tingkat I II d

9 Penata Muda III a

10 Penata Muda Tingkat I III b

11 Penata III c

12 Penata Tingkat I III d

13 Pembina IV a

14 Pembina Tingkat I IV b

15 Pembina Utama Muda IV c

16 Pembina Utama Madya IV d

17 Pembina Utama IV e

2. Fungsi Pangkat Dalam Kepegawaian


Pangkat dalam kepegawaian berfungsi untuk membedakan tingkat seorang pegawai negeri
sipil berdasarkan jabatan dalam menjalankan tugas, tanggung jawab, wewenang , hak, dan
pengkajian seorang pegawai dalam rangka susunan pegawai.

3. Kenaikan Pangkat

Kenaikan pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja dan pengabdian
Pegawai Negeri Sipil terhadap Negara, serta sebagai dorongan kepada Pegawai Negeri Sipil
untuk lebih meningkatkan prestasi kerja dan pengabdiannya. Agar kenaikan pangkat dapat
dirasakan sebagai penghargaan, maka kenaikan pangkat harus diberikan tepat pada waktunya
dan tepat kepada orangnya.kenaikan pangkat dibagi menjadi 2 yaitu, sebagai berikut:

 Kenaikan pangkat reguler adalah penghargaan yang diberikan kepada pegawai negeri
sipil yang telah memenuhi syarat yang ditentukan tanpa terikat pada jabatan.
 Kenaikan pangkat pilihan adalah kepercayaan dan penghargaan yang diberikan
kepada pegawai negeri sipil atas prestasinya yang tinggi.
 Kenaikan pangkat anumerta bagi yang dinyatakan tewas;
 Kenaikan pangkat pengabdian bagi yang meningal dunia mencapai batas usia pensiun,
cacat karena dinas dan tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan negeri.

a) Masa Kenaikan Pangkat

Masa kenaikan pangkat pegawai negeri sipil ditetapkan tanggal 1 April dan 1 Oktober setiap
tahun, kecuali kenaikan pangkat anumerta dan kenaikan pangkat pengabdian. Masa kerja
untuk kenaikan pangkat pertama pegawai negeri sipil dihitung sejak pengangkatan sebagai
calon pegawai negeri sipil.

b) Persyaratan Kenaikan Pangkat

 Kenaikan pangkat reguler awal:

2. Salinan/photokopi sah Kepangkat terakhir.


3. Salinan/photokopi sah SK CPNS dan SK PNS.
4. Salinan/photocopy sah Kartu Pegawai.
5. Salinan/photocopy sah STLUD/Ijazah S1, S2 bagi yang pindah golongan
ruang dari II ke III dan III ke IV.
6. Telah 4 ( empat) tahun dalam pangkat terakhir
7. fotokopi sah DP-3 dalam 2 (dua) tahun terakhir.
8. Tidak melampaui pangkat atasan langsung.
9. Belum mencapai pangkat tertinggi sesuai batas jenjang pendidikan.
10. surat pengantar dari instansi.
 Kenaikan reguler:

1. Salinan/photokopi SK CPNS
2. Salinan/photokopi sah Kepangkat terakhir
3. Salinan/photokopi SK PNS.
4. Salinan/photocopy sah Kartu Pegawai.
5. Salinan/photocopy sah STLUD/Ijazah S1, S2 bagi yang pindah golongan ruang dari II
ke III dan III ke IV.
6. Telah 4 ( empat) tahun dalam pangkat terakhir.
7. fotokopi sah DP-3 dalam 2 (dua) tahun terakhir.
8. Tidak melampaui pangkat atasan langsungl.
9. Belum mencapai pangkat tertinggi sesuai batas jenjang pendidikan.
10. surat pengantar dari instansi.

 Kenaikan pangkat anumerta:

a. fotokopi sah kartu pegawai.


b. berita acara dari pejabat yang berwajib tentang kejadian yang mengakibatkan
yang bersangkutan meninggal dunia.
c. visum et repertum dari dokter.
d. fotokopi sah surat keputusan pangkat terakhir.
e. fotokopi sah surat keputusan jabatan terakhir.
f. fotokopi sah surat perintah penugasan atau surat keterangan yang
menerangkan bahwa calon pegawai negeri sipil/pegawai negeri sipil tersebut
meninggal dunia dalam rangka menjalankan tugas kedinasan.
g. laporan dari pimpinan unit kerja serendah-rendahnya eselon III kepada
pejabat pembina kepegawaian.
h. fotokopi sah keputusan sementara tentang kenaikan pangkat anumerta.
i. fotokopi sah ijazah terakhir.
j. surat pengatar dari Instansi.

c) Prosedur Pemberian Kenaikan Pangkat

 Penetapan kenaikan pangkat pegawai negeri sipil untuk menjadi pembina utama muda
golongan ruang IV/c keatas dilkasanakan dengan Keputusan Presiden setelah mendapat
pertimbangan teknis Kepala Badan Kepegawaian Negara berdasarkan usul dari Pejabat
Pembina Kepegawaian Pusat/Daerah.

 Surat pengantar usulan kenaikan pangkat bagaimana tersebut pada nomor 1, disampaikan
kepada Presiden dan tembusannya kepada Badan Kepegawaian Negara.

 Tembusan surat pengantar yang disampaikan kepada Badan Kepegawaian Negara


dilengkapi dengan berkas usulan.
 Tembusan surat pengantar dan usulan kenaikan pangkat tersebut diajukan dalam rangkap
6 (enam) serta dilampiri dengan bahan-bahan yang diperlukan.

 Pelaksanaan kenaikan pangkat pegawai negeri sipil daerah berdasarkan usulan dari
instansi kepada pejabat pembina kepegawaian daerah untuk dapat dipertimbangkan kenaikan
pangkatnya.

 Semua berkas usulan kenaikan pangkat yang telah masuk kepada pejabat pembina
kepegawaian kemudian diverifikasi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

 Berkas usulan kenaikan pangkat yang telah memenuhi syarat oleh pejabat pembina
kepegawaian diusulkan kepada Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara untuk
mendapatkan pertimbangan teknis tentang kenaikan pangkat tersebut.

 Dalam pelaksanaan penyelesaian tentang kenaikan pangkat pejabat pembina kepegawaian


daerah menetapkan kenaikan pangkat berdasarkan pertimbangan teknis dari Kepala Kantor
Regional Badan Kepegawaian Negara untuk penata tingkat I golongan ruang III/d ke bawah
oleh Bupati dan untuk pembina golongan ruang IV/a serta pembina tingkat I golongan ruang
IV/b oleh Gubernur.

 Kenaikan pangkat pilihan yang menduduki jabatan struktural, menunjukkan prestasi luar
biasa baiknya, dan menemukan penemuan baru bagi negara diusulkan setelah mendapat
pertimbangan dari Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat).

 Keputusan kenaikan pangkat dimaksud dapat dilakukan secara kolektif maupun


perorangan.

4. Pengangkatan Dalam Pangkat

 Pengangkatan Dalam Jabatan Struktural

Dalam setiap keputusan tentang pengangkatan dalam jabatan struktural, harus dicantumkan
nomer dan tanggal pertimbangan Baperjakat, eselon dan beberapa tunjangan jabatan
struktural.

 Pelantikan
PNS yang diangkat dalam jabatan struktural, termasuk PNS yang menduduki jabatan
structural yang ditingkatakan eselonnnya, selambatnya 30 hari sejak penetapan
pengangatannya wajib di lantik dan di ambil semuanya oleh pejabat yang berwenang.
Demikian juga yang mengalami perubahan nama jabatannya atau perubahan fungsi dan tugas
jabatan makan PNS yang bersangkutan dilantik dsn diambil sumpahnya kembali

 Pendidikan Dan Pelatihan

PNS yang akan atau telah menduduki jabatan structural harus mengikuti dan lulus Diklat
Kepimpinan (Diklatpim) sesua dengan kopetensi yang ditetapkan untuk jabatan tersebut.
Artinya, PNS dapat diangkat dengan jabatan srtuktural meskipun yang bersangkutan belum
mengikutin dan lulus diklatpim. Namaun demikian untuk meningkatkan kemampuan
kepemimpinan dan menambah wawasan, maka kepada PNS yang bersangkutan tetap
diharuskan untuk mengikuti dan lulus diklatpim yang di persyaratkan untuk jabatannya.

 Pelaksanaan Pengangkatan

Dalam setiap keputusan tentang pengangkatan dalam jabatan structural, harus di cantumkan
nomer dan tanggal pertimbangan baperjakat, eselon dan besarnya jabatan struktural.

5. Pengertian Jabatan

Jabatan atau accupation adalah sekumpulan pekerjaan yang berisi tugas-tugas pokok yang
mempunyai persamaan sesuai dengan satuan organisasi.

Setiap jabatan mempunyai karakteristik sendiri-sendiri, jabatan yang satu berbeda


karakteristiknya dengan jabatan yang lain. Karakteristik jabatan tersebut dapat dilihar dari
Hasil Kerja, Bahan Kerja dan Perangkat Kerja yang dipergunakan.

Eksistensi jabatan ditentukan oleh Hasil Kerja, karena suatu jabatan diperlukan untuk
menghasilkan hasil kerja. Untuk memperoleh hasil kerja diperlukan Bahan Kerja. Untuk
memproses bahan kerja menjadi hasil kerja diperlukan Alat Kerja dengan Pelaksanaan
Kerja. Jabatan dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu :

 Jabatan Struktural

Jabatan struktural yaitu jabatan yang secara tegas ada dalam struktur organisasi, kedudukan
jabatan struktural bertingkat-tingkat dari tingkat yang terendah yaitu Eselon IVb hingga
tertinggi dari level Eselon Ia, contoh jabatan struktural di PNS adalah Sekretaris Jenderal,
Direktur Jenderal, Kepala Biro dan Staf Ahli, sedangkan contoh jabatan struktural di Pemda
adalah Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Kepala Badan dan Kepala Kantor, Kepala Bagian,
Kepala Bidang, Kepala Seksi, Camat, Sekretaris Camat, Lurah dan Sekretaris Lurah.

 Jabatan Fungsional

Jabatan Fungsional yaitu jabatan yang tidak tercantum dalam struktur organisasi tetapi dari
sudut pandang tugas dan fungsi (tusi) pekerjaannya tidak bisa terlepas dari struktur organisasi
dan sangat diperlukan oleh organisasi dan pelaksanaannya merupakan satu kesatuan,
misalnya auditor (Jabatan fungsional Auditor JFA) guru,dosen pengajar, arsiparis, perancang
peraturan perundang-undangan dan lain-lain.

6. Fungsi Jabatan Bagi Pegawai Dan Organisasi Maupun Perusahaan

Fungsi jabatan bagi pegawai dan organisasi adalah mencerminkan tujuan dan tata kerja suatu
organisasi. Agar jabatan beserta fungsi-fungsi tersebut menjadi konkret dan bergerak
mencapai sasaran atau tujuan, harus ada pemangku jabatan, yaitu para pejabat, seseorang
yang duduk dalam suatu jabatan dengan tugas dan wewenang untuk merealisasikan berbagai
fungsi jabatan tertentu.

7. Hak Dan Kewajiban Pemangku Jabatan

a) Kewajiban Pemangku Jabatan

Kewajiban Pemangku Jabatan adalah segala sesuatu yang wajib dikerjakan atau boleh
dilakukan oleh setiap Pemangku Jabatan berdasarkan sesuatu peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Adapun kewajiban-kewajiban Pemangku Jabatan tersebut dapat dirinci sebagai
berikut:

1. Kewajiban yang berhubungan dengan tugas di dalam jabatan. Kewajiban ini terkait
dengan tugas pokok dan fungsi unit kerja masing-masing Pemangku Jabatan.

2. Kewajiban yang berhubungan dengan kedudukan Pemangku Jabatan pada umumnya.


Kewajiban ini terkait dengan kedudukan Pemangku Jabatan sebagai unsur aparatur negara,
abdi negara dan abdi masyarakat. Dapat dirinci sebagai berikut:

 Kewajiban yang ditetapkan dalam UU No.8 tahun 1974.


 Kewajiban menurut Peraturan Disiplin Pegawai.
 Kewajiban menurut Peraturan Tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi
Pemangku Jabatan.
 Kewajiban mentaati jam kerja kantor dan pemberitahuan jika tidak masuk kerja.
 Kewajiban menjaga keamanan negara dan menyimpan surat-surat rahasia.
 Kewajiban mentaati ketentuan tentang pola hidup sederhana dan larangan penerimaan
pemberian hadiah.
 Kewajiban sebagai anggota KORPRI.
 Kewajiban mentaati larangan bekerja dalam lapangan swasta dan usaha-
usaha/kegiatan-kegiatan yang wajib mendapat ijin.
 Kewajiban mentaati larangan menurut kitab UU hukum pidana.
 Kewajiban mentaati peraturan tentang larangan korupsi.
 Kewajiban mentaati peraturan tentang larangan mengerjakan judi.
 Kewajiban mentaati peraturan tentang keanggotaan partai polotik.
 Kewajiban PNS yang tidak berhubungan dengan tugas dalam jabatan dan tidak
berhubungan dengan kedudukan sebagai Pemanagku Jabatan pada umumnya.
 Kewajiban ini terkait dengan pasal 5, 28 dan 29 UU No.8 tahun 1974.

b) Hak Pemangku Jabatan

Hak-hak Pemangku Jabatan adalah sesuatu yang diterima oleh Pemanku Jabatan dengan
persyaratan-persyaratan tertentu yang harus dipenuhi, antara lain:

 Gaji.
 Gaji Pemangku Jabatan.
 Perhitungan masa kerja.
 Kenaikan gaji pokok.
 Tunjangan.
 Kenaikan Pangkat.
 Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan.
 Cuti.
 Tunjangan cacat dan uang duka.
 Kesejahteraan.
 Pensiun.

8. Pejabat Yang Berwenang Dalam Jabatan Tertentu

Pejabat yang berwenang adalah pejabat yang mempunyai kewenangan mengangkat dan atau
memberhentikan pegawai negeri berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. Pelayanan pelaksanaan pekerjaan


 Menurut Soekanto, Pengertian Pengelolaan adalah suatu proses yag dimulai dari
proses perencanaan, pengaturan, pengawasan, penggerak sampai dengan proses
terwujudnya tujuan.
 Menurut Prajudi, Pengertian Pengelolaan ialah pengendalian dan pemanfaatan semua
faktor sumber daya yang menurut suatu perencana diperlukan untuk penyelesaian
suatu tujuan kerja tertentu.

 Balderton mengemukakan bahwa Pengertian Pengelolaan yaitu menggerakkan,


mengorganisasikan dan mengarahkan usaha manusia untuk memanfaatkan secara
efektif material dan fasilitas untuk mencapai suatu tujuan.

 Pengertian Pengelolaan menurut Moekijat merupakan rangkaian kegiatan yang


meliputi perencanaan, pengorganisasian, petunjuk, pelaksanaan, pengendalian dan
pengawasan.

 Menurut Hamalik, Pengertian Pengelolaan adalah suatu proses untuk menggerakkan,


mengorganisasikan dan mengerahkan usaha manusia untuk mencapai tujuannya.

Dari pengertian pengelolaan di atas, dapat disimpulkan bahwa Pengertian Penelolan yaitu
bukan hanya melaksanakan suatu kegiatan, yang meliputi fungsi-fungsi manajemen, seperti
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

Perencanaan
Pengertian Perencanaan menurut Handoko adalah pemilihan atau penetapan tujuan organisasi
dan penentuan strategi, kebijakan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan
standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

Pengertian Perencanaan dalam arti luas ialah suatu proses mempersiapkan secara sistematis
kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan.

Lembaga Administrasi Negara merumuskan Pengertian Perencanaan sebagai berikut :

1. Pengertian Perencanaan dalam arti seluas-luasnya tidak lain merupakan suatu proses
mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai
tujuan-tujuan tertentu.
2. Pengertian Perencanaan adalah proses penentuan kegiatan dan penentuan aparat pelaksana
kegiatan untuk mencapai tujuan.
3. Pengertian Perencanaan yaitu usaha yang diorganisasikan berdasarkan perhitungan-
perhitungan untuk memajukan perkembangan tertentu.

Dari Pengertian Perencanaan di atas, memperlihatkan bahwa terdapat unsur-unsur penting


dalam suatu perencanaan. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia merumuskan
unsur-unsur perencanaan, sebagai berikut :
a. Penentuan pilihan secara sadar berkaitan dengan tujuan-tujuan konkrit yang hendak
dicapai dalam jangka waktu tertentu atas dasar nilai-nilai yang dimiliki masyarakat
yang bersangkutan.
b. Pilihan diantara alternatif yang efisien serta rasional guna mencapai tujuan-tujuan
tersebut.

Agar perencanaan dapat menghasilkan suatu produk rencana yang baik, maka langkah-
langkah penting yang harus diperhatikan adalah :
1. Tujuan harus dibuat secara lengkap dan jelas, tujuan yang kabur akan sulit
dimengerti dan karenannya sulit pula direncanakan.
2. Rumusan kebijakan atau pedoman yang mengarahkan dan sekaligus
membatasi tindakan yang akan dilakukan.
3. Analisis dan penetapan cara dan sasaran untuk mencapai tujuan dalam
kerangka kebijakan yang telah dirumuskan.

Pelaksanaan
Pengertian Pelaksanaan Menurut Westra adalah sebagai usaha-usaha yang dilakukan untuk
melaksanakan semua rencana dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan
dengan melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan, siapa yang akan
melaksanakan, dimana tempat pelaksanaannya dan kapan waktu dimulainya.

Menurut Bintoro Tjokroadmudjoyo, Pengertian Pelaksanaan ialah sebagai proses dalam


bentuk rangkaian kegiatan, yaitu berawal dari kebijakan guna mencapai suatu tujuan maka
kebijakan itu diturunkan dalam suatu program dan proyek.

Siagian S.P mengemukakan bahawa Pengertian Pelaksanaan merupakan keseluruhan proses


pemberian motivasi bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa, sehingga pada akhirnya
mereka mau bekerja secara ikhlas agar tercapai tujuan organisasi dengan efisien dan
ekonomis.

Lembaga Administrasi Negara RI merumuskan Pengertian Pelaksanaan adalah upaya agar


tiap pegawai atau tiap anggota organisasi berkeinginan dan berusaha mencapai tujuan yang
telah direncanakan.

Sekian pembahasan mengenai pengertian pengelolaan, pengertian perencanaan dan


pengertian pelaksanaan, semoga tulisan saya mengenai pengertian pengelolan, pengertian
perencanaan dan pengertian pelaksanaan dapat bermanfaat.

5. Penghargaan dan hukuman disiplin pegawai

PENGHARGAAN ADALAH Bentuk Apresiasi seseorang atas USAHA Seseorang,

Contohnya dalam perusahaan,USAHA untuk mendapatkan tenaga kerja yang profesional


sesuai dengan tuntutan jabatan diperlukan suatu pembinaan yang berkesinambungan, yaitu
suatu usaha kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggunaan,dan pemeliharaan tenaga
kerja agar mampu melaksanakan tugas dengan efektif dan efisien.

Sebagai langkah nyata dalam hasil pembinaan maka diadakan pemberian penghargaan
pegawai yang telah menunjukkan prestasi kerja yang baik. Adapun pengertian dari
penghargaan dalam perusahaan kerap dalam bentuk pemberian berupa piagam dan sejumlah
uang dari perusahaan pegawai yang mempunyai prestasi. Ada juga perusahaan yang
memberikan penghargaan kepada pegawai karena masa kerja dan pengabdiannya dapat
dijadikan teladan bagi pegawai lainnya. Pemberian penghargaan karena masa kerja pegawai
bertujuan untuk memotivasi gairah dan loyalitas perusahaan.

Pemberian penghargaan tersebut merupakan upaya perusahaan dalam memberikan balas jasa
atas hasil kerja pegawai,sehingga dapat mendorong pegawai bekerja lebih giat dan
berpotensi. Pegawai memerlukan suatu penghargaan pada saat hasil kerjanya telah memenuhi
atau bahkan melebihi standar yang telah ditentukan oleh perusahaan. Penghargaan ini dapat
berupa pujian. Tidak hanya kalau pegawai melakukan kesalahan memperoleh makian dari
pimpinan. Pegawai bekerja mempunyai tujuan,antara lain untuk memperoleh penghasilan
agar kebutuhan dan keinginannya dapat direalisasikan.
Misalkan saja setelah 20 tahun bekerja, kemudian mendapatkan hadiah pin emas dari
perusahaan. Dari beberapa jenis penghargaan di atas, terang Yodhia, semua baik. Kecuali
penghargaan yang terkait dengan masa kerja.Dia menambahkan penghargaan tidak selalu
terkait dengan masa kerja. Penghargaan seperti itu dianggap kurang afdol karena cenderung
tidak mampu memotivasi pegawai. Menurut dia, hadiah atau penghargaan layak diberikan
karena dapat memotivasi pegawai untuk memberikan prestasi atau kinerja yang lebih
bagus.Ini juga akan menimbulkan rasa bangga bagi pegawai. ”Sehingga memacu mereka
untuk lebih produktif dalam bekerja,” ucapnya.

Penghargaan bisa bermacammacam, ada dalam bentuk bonus, promosi, penambahan


tanggung jawab yang bagi beberapa pegawai bisa menjadi beban namun bagi beberapa
pegawai lainnya dapat menjadi poin penghargaan bagi dirinya. Tapi yang pasti perusahaan
harus memberikan nilai lebih. ”Kadang kala tidak seluruhnya mengenai uang,” tuturnya.

Bentuk penghargaan yang paling baik adalah membuat pegawai mengetahui kalau dirinya
dihargai oleh perusahaan,bukan hanya oleh sekelompok kecil orang. Beberapa perusahaan
kadang kala menempatkan foto pegawai yang paling berprestasi di area pabrik untuk
menegaskan bahwa pegawai tersebut dapat menjadi panutan bagi yang lain.

PENGERTIAN HUKUMAN

HUKUMAN adalah SANKSI kepada seseorang yang memiliki KESALAHAN. Hukuman ini
berarti untuk Meningkatkan KEDISIPLINAN seseorang.

Hukuman adalah vonis dari pengadilan terhadap seseorang yang terbukti rsalah
(Purwadarminta, kamus umum bahasa Indonesia:1991). Pembentukan disiplin diri merupakan
suatu proses yang harus dimulai sejak masa kanak-kanak. Oleh karena itu pendidikan disiplin
pertama-tama sudah dimulai dari keluarga (orang tua). Dalam kehidupan masyarakat secara
umum, metode yang paling sering digunakan untuk mendisiplinkan warganya adalah dengan
pemberian hukuman

Hal yang sama dilakukan juga oleh sebagian besar orang tua ataupun guru dalam mendidik
anak-anak atau muridnya. Kerugiannya adalah disiplin yang tercipta merupakan disiplin
jangka pendek, artinya anak hanya menurutinya sebagai tuntutan sesaat, sehingga seringkali
tidak tercipta disiplin diri pada mereka. Hal tersebut disebabkan karena dengan hukuman
anak lebih banyak mengingat hal-hal negatif yang tidak boleh dilakukan, daripada hal-hal
positif yang seharusnya dilakukan.

Dampak lain dari penggunaan hukuman adalah perasaan tidak nyaman pada anak karena
harus menanggung hukuman yang diberikan orang tuanya jika ia melanggar batasan yang
ditetapkan. Tidak mengherankan jika banyak anak memiliki persepsi bahwa disiplin itu
adalah identik dengan penderitaan. Persepsi tersebut bukan hanya terjadi pada anak-anak
tetapi juga seringkali dialami oleh orang tua mereka. Akibatnya tidak sedikit orang tua
membiarkan anak-anak “bahagia” tanpa disiplin. Tentu saja hal ini merupakan suatu
kekeliruan besar, karena di masa-masa perkembangan berikutnya maka individu tersebut
akan mengalami berbagai masalah dan kebingungan karena tidak mengenal aturan bagi
dirinya sendiri.

Disiplin adalah proses pelatihan pikiran dan karakter, yang meningkatkan kemampuan untuk
mengendalikan diri sendiri, dan menumbuhkan ketaatan atau kepatuhan terhadap tata tertib
atau nilai tertentu (Andrias Harefa, menjadi manusia pembelajar). Disiplin di sini
dimaksudkan cara kita mengajarkan kepada anak tentang perilaku moral yang dapat diterima
kelompok. Tujuan utamanya adalah memberitahu dan menanamkan pengertian dalam diri
anak tentang perilaku mana yang baik dan mana yang buruk, dan untuk mendorongnya
memiliki perilaku yang sesuai dengan standar ini. Dalam disiplin, ada tiga unsur yang
penting, yaitu hukum atau peraturan yang berfungsi sebagai pedoman penilaian, sanksi atau
hukuman bagi pelanggaran peraturan itu, dan hadiah untuk perilaku atau usaha yang baik

Anda mungkin juga menyukai