Silabi
1. Menjelaskan biografi Fatimah binti Muhammad secara singkat dan kepribadiannya.
2. Menjelaskan kemuliaan Fatimah binti Muhammad.
3. Menjelaskan keberanian Fatimah binti Muhammad dalam dakwah.
4. Menjelaskan makna gelar yang diberikan kepada Fatimah binti Muhammad.
5. Meelaskan kebahagiaan Fatimah dalam menjemput ajalnya.
Beliau adalah pemimpin kaum wanita alam semesta di zamannya, putri keempat
Rasulullah dari ummul mukminin Khadijah binti Khuwailid. Bapaknya adalah pemimpin anak
adam, d an suaminya adalah pemimpin di dunia dan akhirat, amirul mikminin Ali bin Abi Thalib.
Kedua putranya adalah sepasang pemimpin para pemuda penghuni surga, dan cucu Rasulullah
al-Hasan dan Al-Husin. Pamna mereka berdua adalah pemimpin syuhada, singa allah dan
Rasulnya, Hamzah bin Abdul Muthtalib.
Fathimah lahir di ummul qura’ (Mekkah) saat kaum Quraisy merenovasi ka’bah, lahir
lima tahun sebelum bapaknya diangkat menjadi seorang nabi. Rasulullah berbahagia karena
kelahirannya, beliau menamainya Fathimah dan menjulukinya Azzahra, serta berkunyah Ummu
Abiha. Beliau diberi gelar dengan Ummu Abiha, ibu bagi ayahnya karena dengan setia dia
mendampingi ayahnya untuk menggantikan peran ibunya, Khadijah.
Ali kemudian bergegas pulang dan segera kembali dengan membawa baju besinya itu.
Nabi SAW lalu menyuruh Ali menjual baju besi itu sebagai biaya pernikahannya. Baju besi itu
dibeli Utsman bin Affan dengan harga 470 dirham. Uang itu pun kemudian dibelikan wangi-
wangian dan perlengkapan mempelai.
Setelah segala-galanya siap, dengan perasaan puas dan hati gembira, dan disaksikan oleh
para sahabat, Rasulullah mengucapkan kata-kata ijab kabul pernikahan puterinya,
"Bahwasanya Allah SWT memerintahkan aku supaya menikahkan engkau Fatimah atas mas
kawin 400 dirham (nilai sebuah baju besi). Mudah-mudahan engkau dapat menerima hal itu."
Belum genap setahun pernikahannya, Fatimah dikaruniai anak bernama Hasan. Nabi
SAW sendiri yang membacakan azan di telinga cucunya itu. Berselang satu tahun usia Hasan,
lahirlah anak ke-2 mereka, Husain, pada bulan Syaban tahun ke-4 Hijriyah. Pada tahun ke-5
Hijriyah, Fatimah kembali melahirkan seorang anak perempuan yang oleh Nabi SAW dberi
nama Zainab. Dua tahun kemudian lahir kembali seorang anak perempuan yang diberi nama
Ummu Kultsum.
Demikian Allah memberikan nikmatnya yang besar kepada Fatimah dengan menjadikannya
sebagai penerus keturunan Nabi-Nya dan menjadikannya sebagai keturunan paling mulia yang
pernah dikenal manusia. Rasulullah SAW sangat menyayangi Fatimah. Beliau pernah bersabda,
"Sungguh Fatimah bagian dariku. Siapa yang membuat dia marah, berarti telah membuat aku
marah."
Meski demikian, hal itu tidak menghalangi Nabi SAW untuk mengecam dan
memperingatkan Fatimah dengan tegas bila ternyata dia berbuat sesuatu yang menyimpang.
Sebab, Rasulullah tidak dapat menolak azab Allah sedikit pun dari dirinya. Bahkan Nabi SAW
pernah memperingatkan dengan tegas bahwa jika Fatimah mencuri, Nabi sendiri yang akan
memotong tangannya. Lebih dari itu, walaupun Nabi SAW sangat menyayangi Fatimah (meski
Fatimah