Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Nurnindya Aiza
135080083
ABSTRACT
This research is doing at the coal mining company that registered in the
Indonesia’s Stock Exchange. This research is using type of quantitative data. Data
source used by author is obtained from Indonesia’s Stock Exchange official site,
required data like the information about finance report at 2011-2016. Number of
samples in this research is about 6 coal mining companies which taken by using
some criteria (purposive sampling).
From the research can be known about R-Squer value amount 0,540 which show
the value of the free cash flow, assets structure, and profitability for debt policy is
54% while 46% remainder is affected by other factors out of this research. In
Simultaneously obtained that the free cash flow, assets structure, and profitability
are take effect and significant for the debt policy coal mining company. In partial
Free Cash Flow is not take significant effect for the Debt Policy. In partial Assets
Structure is take significant effect for the Debt Policy. In partial profitability is
take significant effect for the debt policy.
PENDAHULUAN
Berdasarkan riset tirto.id, pada 2015 dari 11 perusahaan batu bara seperti Adaro,
Atlas Resource, Baramulti Suksessarana, Bayan Resource, Darma Henwa, Delta
Dunia Makmur, Harum Energy, Indo Tambangraya, Resource Alam Indonesia,
Toba Bara Sejahtera, dan Petrosea semuanya mengalami penurunan pendapatan
dalam rentang 2 persen hingga 51 persen. Empat dari sebelas perusahaan, tercatat
mengalami kerugian pada tahun yang sama. Ini tentunya berdampak pada jumlah
utang bagi perusahaan yang bersangkutan. Atlas Resources misalnya, mengalami
kerugian pada 2015 hingga 17 juta dolar AS, pada tahun yang sama utangnya naik
26 persen jadi 270 juta dolar AS. Rata-rata perusahaan-perusahaan tersebut
mengantongi utang cukup besar, Resource Alam Indonesia memiliki utang 20 juta
dolar, sementara itu Adaro tercatat punya utang terbanyak hingga 2,6 miliar dolar
AS. (https://tirto.id/menanti-akhir-dari-bisnis-batu-bara-b5wb diakses tanggal 30
April 2017).
Menurut teori dan fenomena diatas maka dapat disimpulkan dan sesuai dengan
penelitian sebelumnya bahwa free cash flow berpengaruh terhadap kebijakan
hutang perusahaan (Riska Putri Indah Ningrum & Ratih Handayani , 2009),
Struktur aset berpengaruh terhadap kebijakan hutang karena perusahaan yang
asetnya sesuai untuk dijadikan jaminan kredit cenderung lebih banyak
menggunakan banyak utang (Hairul Anam, Rihfenti Ernayani, Cahyono Dwi,
2015) dan menurut Yunani putri permata sari (2015) profitabilitas berpengaruh
terhadap kebijakan hutang perusahaan karena semakin besar profitabilitas maka
kreditor semakin percaya untuk meminjamkan uangnya.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik melakukan penelitian mengenai apa saja
faktor yang mempengaruhi kebijakan hutang perusahaan, dengan judul :
“Analisis Pengaruh Arus Kas Bebas, Struktur Aktiva, dan Profitabilitas
Terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan Pertambangan Batubara yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2011-2016”.
LANDASAN TEORI
Agency Teory
Menurut (Ahmed Riahi-Belkaouhi, 2012:188) Konsep agency theory adalah
hubungan atau kontrak yang terjadi antara principal dan agent. Principal
mempekerjakan agent untuk kepentingan principal, termasuk pendelegasian
otoritas pengambilan keputusan dari principal kepada agent.
Hubungan keagenan merupakan suatu kontrak antara pemilik modal dengan agen.
Hubungan keagenan dapat menimbulkan masalah pada saat pihak-pihak yang
bersangkutan mempunyai tujuan yang berbeda, pemilik modal menghendaki
bertambahnya kekayaan dan kemakmuran para pemilik modal sedangkan manajer
juga menginginkan bertambahnya kesejahteraan bagi para manajer
(Jogiyanto,2003) dalam Dennys S. & Deasy A (2012).
Teori Stakeholder
Stakeholder dari definisi (Gray et all,2001) dalam Muhammad Luthfi (2013)
menyatakan bahwa stakeholder adalah:“…..pihak-pihak yang berkepentingan
pada perusahaan yang dapat mempengaruhi atau dapat dipengaruhi oleh aktivitas
perusahaan, para stakeholder antaralain masyarakat, karyawan, pemerintah,
supplier, pasar modal dan lain-lain.” Dengan demikian,keberadaan suatu
perusahaan sangat dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder
kepada perusahaan tersebut. Stakeholder theory berpandangan bahwa perusahaan
harus melakukan pengungkapan sosial sebagai salah satu tanggung jawab kepada
para stakeholder. Tanggung jawabsosial perusahaan merupakan salah satu dari
beberapa tanggung jawab perusahaan kepada para pemangku kepentingan
(stakeholders). Jones (1995) dalam solihin (2008) dalam Muhammad Luthfi
(2013) mengklasifikasikan pemangku kepentingan tersebut dalam 2 (dua)
kategori, yaitu ; inside stakeholders dan outside stakeholders.
· Inside stakeholders, terdiri dari atas orang-orang yang memiliki kepentingan dan
tuntutan terhadap sumber daya perusahaan serta berada di dalam organisasi
perusahaan, seperti pemegang saham, para manajer dan karyawan.
· Outside stakeholders, terdiri atas orang-orang maupun pihak-pihak yang bukan
pemilik perusahaan, bukan pemimpin perusahaan dan bukan pula karyawan
namun memiliki kepentingan terhadap perusahaan dan dipengaruhi oleh
keputusan serta tindakan yang dilakukan oleh perusahaan.
Kebijakan Hutang
Kebijakan hutang merupakan keputusan yang sangat penting dalam perusahaan.
Dimana kebijakan hutang merupakan salah satu bagian dari kebijakan pendanaan
perusahaan. Kebijakan hutang adalah kebijakan yang diambil oleh pihak
manajemen dalam rangka memperoleh sumber pembiayaan bagi perusahaan
sehingga dapat digunakan untuk membiayai aktivitas operasional perusahaan.
Selain itu kebijakan hutang perusahaan juga berfungsi sebagai mekanisme
monitoring terhadap tindakan manajer yang dilakukan dalam pengelolaan
perusahaan (Pithaloka, 2009) dalam (Ade D.S, 2015).
Profitabilitas
Menurut Kasmir (2014:196) Rasio Profitabilitas adalah rasio yang menilai
kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan
ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. hal ini ditunjukkan oleh
laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah
penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan.
HIPOTESIS
Pengaruh Arus Kas Bebas terhadap Kebijakan Hutang
Free cash flow merupakan kas lebih perusahaan yang dapat didistribusikan
kepada kreditor atau pemegang saham yang tidak diperlukan lagi untuk modal
kerja atau investasi pada asset tetap. Free cash flow ini berkaitan dengan teori
agensi yaitu hubungan antara manajer dan pemegang saham terkait cash flow
dalam perusahaan. Konflik agensi terjadi karena pemegang saham mengharapkan
dana tersebut dibagi sebagai deviden, sedangkan manajer menginginkan dana
ditahan sebagai persediaan dana internal perusahaan sebagai investasi perusahaan.
Menurut Wu (2004) dalam (Ade D.S, 2015) menyatakan bahwa konflik yang
terjadi antara pemegang saham dan manajer biasanya menggunakan hutang untuk
mengurangi agency cost dari konflik tersebut. Hutang memungkinkan manajer
untuk mengeluarkan arus kas di masa depan. Hal tersebut menunjukkan hutang
dapat mengurangi agency cost pada free cash flow, sehingga arus kas dibelanjakan
sesuai kebutuhan manajer perusahaan (Ade D.S, 2015).
H1 : Arus Kas Bebas berpengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan data sekunder
atau data tidak langsung yang bersifat kuantitatif.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang bergerak dibidang
pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode
2011 sampai 2016 berjumlah 23 perusahaan.
Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
purposive sampling disebut juga judgement sampling, yaitu dengan cara
pengambilan sampel yang didasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu antara
lain:
1. Perusahaan pertambangan batubara yang telah go public atau terdaftar di
bursa efek indonesia tahun 2011 sampai 2016
2. Perusahaan pertambangan batubara yang mengalami laba selama tahun
2011-2016.
3. Profitabilitas (X3)
Profitabilitas merupakan tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih
oleh perusahaan pada saat menjalankan operasionalnya.
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖 ℎ
ROA =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
(Wenner R.Murhadi, 2015)
Analisis Data
Metode analisis yang digunakan adalah dengan model analisis regresi linier
berganda dengan menggunakan software SPSS 24. Menurut Imam Ghozali (2011)
Analisis regresi bertujuan untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh
mengenai hubungan antara variabel independen dan variabel dependen baik secara
parsial maupun secara simultan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan uji hipotesis.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Model telah lolos dari uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas,
uji autokorelasi dan uji heterokedastisitas selanjutnya dilakukan uji hipotesis
sebagai berikut :
Berdasarkan output SPSS tampak dari hasil perhitungan diperoleh nilai Udjusted
R Square sebesar 54%. Dengan kata lain ini menunjukkan bahwa besar presentase
kebijakan hutang yang bisa dijelaskan oleh variasi dari ketiga variabel bebas yaitu
arus kas bebas, struktur aktiva, dan profitabilitas sebesar 54% sedangkan sisanya
sebesar 46% dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar variabel yang diteliti.
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil uji F menunjukkan nilai F
hitung sebesar 14,699 dan F tabel 2,89. Nilai f hitung lebih besar dari f tabel.
dengan nilai signifikan sebesar 0,000. Nilai signifikan tersebut lebih kecil dari
0,05 hal ini menunjukkan bahwa variabel independen arus kas bebas, struktur
aktiva, dan profitabilitas berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen
kebijakan hutang. Dimana nilai v value (𝛼) = 0,05 > tingkat signifikansi = 0,000.
Uji Statistik Parsial (Uji t)
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -1,088 ,312 -3,485 ,001
arus kas bebas -,019 ,008 -,295 -2,313 ,027
struktur aktiva 3,011 ,487 ,954 6,178 ,000
profitabilitas 3,971 ,676 ,936 5,874 ,000
a. Dependent Variable: kebijakan hutang
Sumber: Output SPSS 24, 2017
c. Variabel Profitabilitas
PEMBAHASAN
Pengaruh Arus Kas Bebas Terhadap Kebijakan Hutang
Dari hasil analisis yang dilakukan terhadap pengujian secara parsial atau
dilakukan dengan uji t variabel Arus Kas Bebas (X1) terhadap Kebijakan Hutang,
dimana didapatkan nilai thitung sebesar -2,313 dengan nilai signifikansi 0,027 dan
didapatkan nilai ttabel 2,036 yang disesuaikan dengan kriteria pengambilan
keputusan jika thitung <ttabel maka tidak berpengaruh signifikan, berarti -2,313 <
2,036 menunjukkan variabel arus kas bebas tidak berpengaruh signifikan secara
parsial terhadap variabel kebijakan hutang yang artinya terjadi penurunan arus kas
bebas dalam perusahaan sehingga kebijakan hutang juga mengalami penurunan.
Hal tersebut dapat diartikan bahwa perusahaan berjalan dengan baik sehingga
memiliki kesempatan untuk berkembang dikarenakan arus kas bebas yang tinggi
ataupun rendah tidak terpengaruh pada kebijakan hutang sehingga pemegang
saham tidak menuntut adanya pembagian arus kas bebas sebagai tambahan
perolehan dividen. Hasil penelitian ini memperkuat hasil penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Ayu Puspita Sari (2016) bahwa arus kas bebas tidak
berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang. Tetapi tidak sejalan dengan
hasil penelitian Riska dan Ratih (2009) bahwa free cash flow berpengaruh
terhadap kebijakan hutang perusahaan.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari penelitian dapat diketahui nilai R-Squer sebesar 0,540 menunjukan besarnya
pengaruh arus kas bebas, struktur aktiva, dan profitabilitas terhadap kebijakan
hutang sebesar 54% sedangkan sisanya 46% dipengaruhi faktor-faktor lain diluar
penelitian ini. Secara simultan didapatkan bahwa arus kas bebas, struktur aktiva,
dan profitabilitas berpengaruh dan signifikan terhadap kebijakan hutang
perusahaan pertambangan batubara. Secara parsial Arus Kas Bebas tidak
berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan Hutang. Secara parsial Struktur
Aktiva berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan Hutang. Secara parsial
profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan saran yang diberikan
yang bisa menjadi pertimbangan yaitu:
Untuk penelitian dimasa yang akan datang, dapat menggunakan metode lain untuk
mengukur kebijakan hutang perusahaan misalnya dengan menggunakan debt to
asset ratio. Menggunakan metode yang lain juga untuk mengukur arus kas bebas
misalnya dengan laba operasi bersih setelah pajak dikurangi kenaikan aset operasi
bersih, serta profitabilitas misalnya menggunakan Return on Equity (ROE).
DAFTAR PUSTAKA
Anam, Hairul dkk. 2015. Pengaruh Struktur Aset, Ukuran Perusahaan, Dan
Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang, Proceeding Seminar
Nasional & Call for Papers (SCA 5) Vol. 5 No. 1
Budiman, Surya & Harnovinsah. 2016. Analisis Pengaruh Arus Kas, Leverage,
Tingkat Pertumbuhan, Ukuran Perusahaan, Dan Profitabilitas Terhadap
Kebijakan Deviden, Jurnal Tekun Vol. 7 No. 1 Hal. 49-61
Fadhilla, Kiki dan Jubaedah. 2015. Pengaruh Arus Kas Bebas, Pertumbuhan, dan
Struktur Aset Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia, Proceeding Seminar Nasional & Call for Papers
(SCA 5) Vol. 5 No. 1
Riahi, Ahmed dan Belkaovi. 2012. Acounting Theory. Jakarta: Salemba Empat
Sari, Ayu Puspita. 2015. Analisis Pengaruh Arus Kas Bebasdan Kepemilikan
Manajerial terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Retail yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2014. Skripsi tidak diterbitkan. Bandar
Lampung: STIE Mitra Lampung
Suryani, Ade Dwi. 2015. Pengaruh Free Cash Flow, Pertumbuhan Perusahaan,
Kebijakan Deviden, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang
Perusahaan Manufaktur di BEI tahun 2013. Skripsi. Semarang: Universitas
Negeri Semarang
https://tirto.id/menanti-akhir-dari-bisnis-batu-bara-b5wb
(diakses tanggal 30 April 2017 pukul 21.44)
www.idx.co.id