Renstra Direktorat Rusun 2015-2019 PDF
Renstra Direktorat Rusun 2015-2019 PDF
RENCANA STRATEGIS
DIREKTORAT RUMAH SUSUN
TAHUN 2015 - 2019
RENCANA STRATEGIS
0
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
Kata Pengantar
Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019 yang juga disebut
sebagai Renstra unit eselon II, penyusunannya didasarkan atas Instruksi Presiden Nomor 7
Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dan Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010
tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah. Kedua peraturan tersebut merupakan panduan pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dimana
seluruh instansi pemerintah diwajibkan menyusun Rencana Strategis (Renstra), Rencana
Kinerja Tahunan (RKT), dan Penetapan Kinerja (PK) yang dilaporkan dalam bentuk Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Penyusunan Renstra, RKT, dan PK yang
dilaporkan tahunannya dalam bentuk LAKIP adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP) guna terwujudnya transparansi dan akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah, termasuk instansi pemerintah unit organisasi eselon II.
Substansi dari Renstra Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019 merupakan penjabaran atas
Renstra Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2015-2019 yang penyusunannya
mengacu Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015-2019
yang sudah ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 13.1/PRT/M/2015.
RENCANA STRATEGIS
1
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
Daftar Isi
DAFTAR TABEL............................................................................................................................................. 4
RENCANA STRATEGIS
2
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
RENCANA STRATEGIS
3
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
Daftar Tabel
Tabel 6 Kerangka Pendanaan Pembangunan Rumah Susun Sewa Tahun 2015-2019 ......... 54
RENCANA STRATEGIS
4
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
Daftar Gambar
Gambar 4 Hubungan Kerja Antar Unit Organisasi Direktorat Rumah Susun ............................ 49
RENCANA STRATEGIS
5
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
BAB 1
PENDAHULUAN
Sesuai amanat dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dan pasal 28 H Amandemen UUD
1945, bahwa rumah adalah salah satu hak dasar rakyat dan oleh karena itu, setiap warga
negara berhak untuk bertempat tinggal dan mendapat lingkungan hidup yang baik dan
sehat. Selain itu, rumah juga merupakan kebutuhan dasar manusia dalam meningkatkan
harkat, martabat, mutu kehidupan dan penghidupan, serta sebagai pencerminan diri
pribadi dalam upaya peningkatan taraf hidup, serta pembentukan watak, karakter, dan
kepribadian bangsa.
Mengingat rumah merupakan hak dasar yang fundamental dan sekaligus menjadi prasyarat
bagi setiap orang untuk bertahan hidup dan menikmati kehidupan yang bermartabat,
damai, aman dan nyaman, maka penyediaan perumahan dan permukiman yang
RENCANA STRATEGIS
6
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
memenuhi prinsip-prinsip layak dan terjangkau bagi semua orang telah menjadi komitmen
global, sebagaimana dituangkan dalam Agenda Habitat (The Habitat Agenda, Istanbul
Declaration on Human Settlements) dan Millenium Development Goals (MDG’s). Berkaitan
dengan hal tersebut, Pemerintah berkewajiban dan bertanggungjawab untuk membantu
masyarakat agar dapat bertempat tinggal, serta melindungi dan meningkatkan kualitas
permukiman dan lingkungannya.
Sejalan dengan amanat di atas, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun
2005–2025 menetapkan bahwa sasaran pokok pembangunan perumahan dan permukiman
jangka panjang adalah terpenuhi rumah layak huni dan terjangkau, yang dilengkapi
dengan prasarana dan sarana lingkungan yang memadai, yang didukung oleh sistem
pembiayaan jangka panjang yang berkelanjutan, efisien, dan akuntabel untuk mewujudkan
kota tanpa kumuh. Selanjutnya arah kebijakan nasional pembangunan perumahan sesuai
RPJMN 2015-2019 yaitu meningkatkan akses masyarakat berpendapatan rendah terhadap
hunian yang layak, aman, dan terjangkau, serta didukung oleh penyediaan prasarana,
sarana, dan utilitas yang memadai.
Amanat dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman Pasal 5 Ayat (1) menyebutkan bahwa “Negara bertanggung jawab atas
penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman yang pembinaannya
dilaksanakan oleh Pemerintah”, sedangkan amanat dalam Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2011 tentang Rumah Susun Pasal 5 Ayat (1) menyebutkan bahwa “Negara
bertanggung jawab atas penyelenggaraan rumah susun yang pembinaannya dilaksanakan
oleh Pemerintah”. Oleh karena itu setiap orang/keluarga/ rumah tangga Indonesia berhak
menempati rumah yang layak huni.
Untuk melaksanakan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2015, Kementerian Pekerjaan dan
Perumahan Rakyat telah menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
RENCANA STRATEGIS
7
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
Lebih lanjut Rencana Strategis Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019, penyusunannya
didasarkan atas Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (AKIP) dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja
dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Kedua peraturan tersebut
merupakan panduan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional dimana seluruh instansi pemerintah diwajibkan
menyusun Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), dan Penetapan
Kinerja (PK) yang dilaporkan dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP). Penyusunan Renstra, RKT, dan PK yang dilaporkan tahunannya dalam bentuk LAKIP
adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) guna terwujudnya
transparansi dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, termasuk instansi pemerintah unit
organisasi eselon II.
Backlog berdasarkan konsep penghunian pada Tahun 2014 sebesar 7,6 juta unit (sumber:
Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019), dan target
penanganan menjadi sebesar 5 juta unit pada akhir Tahun 2019.
Backlog berdasarkan konsep kepemilikan pada Tahun 2014 sebesar 13,5 juta unit
(Sumber: Badan Pusat Statistik dan Bappenas), dan target penanganan menjadi sebesar
6,8 juta unit pada akhir Tahun 2019.
RENCANA STRATEGIS
8
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
Terdapat 3,4 juta rumah tidak layak huni pada Tahun 2014 (sumber: Proyeksi Data
Indikator Perumahan dan Kesehatan Lingkungan (Inperkesling), Tahun 2011, BPS), dan
target penanganan menjadi sebesar 1,9 juta unit pada akhir Tahun 2019.
1. Pengembangan regulasi dan kebijakan untuk menciptakan iklim yang kondusif dalam
pembangunan perumahan dan kawasan permukiman (ditetapkan dalam Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun, Peraturan Pemerintah Nomor 88
Tahun 2014 tentang Pembinaan Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan
Permukiman, dan 88 Peraturan Menteri Perumahan Rakyat);
2. Penyediaan rumah layak huni yang didukung oleh prasarana, sarana dan utilitas umum
(meliputi: Pembangunan rusunawa sebanyak 837 Twin Block/Tower Block atau 18.205 unit
dengan total daya tampung untuk 143.072 jiwa, Fasilitasi pembangunan PSU perumahan
dan kawasan permukiman yang melayani sebanyak 261.768 unit rumah, Fasilitasi dan
stimulasi penataan lingkungan permukiman kumuh seluas 912,5 Ha, Fasilitasi
pembangunan rumah khusus sebanyak 6.384 unit, yang mencakup rumah khusus untuk
pekerja, nelayan, kawasan perbatasan, warga baru di perbatasan NTT-Timor Leste,
relokasi penduduk Jatigede dan percepatan pembangunan Papua dan Papua Barat);
RENCANA STRATEGIS
9
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
Sampai tahun 2014 masih tersisa backlog sebanyak 7,6 juta unit rumah. Rumah selain
berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembina keluarga yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan juga mempunyai fungsi sebagai pusat
pendidikan keluarga, persemaian budaya, dan penyiapan generasi muda. Oleh karena itu
pengembangan perumahan dengan lingkungannya yang layak huni merupakan wadah
untuk pengembangan sumber daya Bangsa Indonesia di masa depan. Namun, hak dasar
rakyat tersebut hingga saat ini masih belum sepenuhnya terpenuhi, terlihat dari masih
terjadinya kesenjangan pemenuhan backlog yang masih relatif besar.
Selain pembangunan rumah susun sewa yang dibangun oleh Pemerintah melalui APBN,
terdapat pembangunan rumah susun milik sampai dengan tahun 2014 sebanyak 64.216 unit.
Jika realisasi pembangunan rumah susun sewa sebanyak 43.170 unit ditambah realisasi
pembangunan rumah susun milik sebanyak 64.216, jumlahnya 107.386 unit, masih jauh dari
backlog berdasarkan konsep penghunian rumah yang angkanya mencapai 7,6 juta unit.
RENCANA STRATEGIS
10
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
Tabel 1
REALISASI PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN SEWA TAHUN 2010-2014
RENCANA STRATEGIS
11
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
penyediaan, jumlah rumah yang terbangun belum mampu memenuhi pertumbuhan itu
sendiri.Secara terperinci terdapat beberapa permasalahan yang terkait dalam penyediaan
rumah susun, antara lain mencakup aspek-aspek sebagai berikut:
1. Aspek Regulasi
Dukungan kebijakan penyelenggaraan rumah susun yang belum memadai, dan
membatasi peran pemerintah daerah serta stakeholder terkait pembangunan rumah
susun.
Masih lemahnya peran daerah terkait penyusunan turunan kebijakan, dan
implementasi kebijakan dalam penyelengaraan rumah susun.
Masih lemahnya kontribusi pihak swasta dalam penyediaan rumah susun sederhana,
sebagai dampak belum lengkapnya regulasi dan akibat dari kurangnya insentif
terhadap mereka dalam pembangunan rumah susun sewa bagi MBR.
Kurang efisiennya proses perijinan pembangunan rumah susun, yang menghambat
pihak pengembang untuk membangun rumah susun.
Perubahan kebijakan di tingkat pusat, yang berakibat pada keseluruhan tatanan
birokrasi, berdampat pada penyelenggaraan rumah susun.
Masalah ketidakpatuhan pengembang dalam proses perijinan, ketidak patuhan
dalam menerapkan konsep hunian berimbang, dll.
2. Aspek Kelembagaan
Masih lemahnya koordinasi antar lembaga, yang terkait langsung maupun tidak
langsung dalam penyelengaraan rumah susun.
Masih lemahnya peran dan kontribusi pemerintah daerah dan pemangku
kepentingan lainnya dalam pembangunan rumah susun.
Lemahnya pengawasan dan pengendalian oleh lembaga terkait, sehingga belum
maksimal dalam penerapan rewarddanpunishment penyelenggaraan rumah susun.
Masih rendahnya realisasi pembangunan rumah susun bagi MBR yang ditangani oleh
pemerintah (pusat dan daerah), untuk mengatasi backlog perumahan, sehingga
perlu kerjasama/kemitraan dengan pihak lain.
Kurangnya dorongan untuk meningkatkan peran stakeholder dalam memberi
kontribusi dan dapat berperan sebagai developer, dalam upaya percepatan
mencapai pemenuhan angka backlog.
RENCANA STRATEGIS
12
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
4. Aspek Pendanaan
Terbatasnya dana APBN dan APBD untuk penyediaan rumah susun bagi MBR, berikut
dana pemeliharaan selanjutnya.
Kurangnya dorongan dari pemerintah untuk mengajak kontribusi pihak swasta dalam
penyediaan dan pemelihaaran rumah susun.
Masih terbatasnya fasilitasi pendanaan bagi penyediaan rumah susun, penyediaan
prasarana dan sarana dasar, melalui penyediaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
Perumahan (FLPP) dan peningkatan kredit mikro perumahan.
RENCANA STRATEGIS
13
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
Perlunya peningkatan peran serta kontribusi Bank Tabungan Negara (BTN) dan
Sarana Multigriya Finansial (SMF), yang diharapkan menjadi katalisator pembiayaan
rumah susun bagi MBR.
Belum adanya sinergi dengan BUMN/BUMD dalam pengelolaan dana CSR
(Corporate Social Responsibility) agar dapat ditujukan bagi penyediaan dan
pemeliharaan rumah susun, beserta fasilitas infrasruktur pendukungnya.
RENCANA STRATEGIS
14
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
1. Pemanfaatan Tanah
Dalam upaya penyediaan lahan dapat dilakukan terobosan dengan melalukan strategi
pemanfaatan tanah/lahan bagi penyediaan rumah susun, melalui pengembangan
berbagai instrumen sebagai berikut:
RENCANA STRATEGIS
15
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
Tabel 2
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERUMAHAN
URUSAN
KEWENANGAN
BIDANG PKP
SUB URUSAN PEMERINTAH PUSAT DAERAH PROVINSI DAERAH KAB/KOTA
1. PERUMAHAN A. Penyediaan rumah bagi A. Penyediaan dan A. Penyediaan dan
masyarakat rehabilitasi rumah rehabilitasi rumah
berpenghasilan rendah korban bencana korban bencana
(MBR). provinsi. kabupaten/kota .
B. Penyediaan dan B. Fasilitasi penyediaan B . Fasilitasi penyediaan
rehabilitasi rumah rumah bagi rumah bagi
korban bencana masyarakat yang masyarakat yang
nasional terkena relokasi terkena relokasi
C. Fasilitasi penyediaan program pemerintah program
rumah bagi masyarakat daerah provinsi pemerintah daerah
yang terkena relokasi kabupaten/kota.
program pemerintah C. Penerbitan izin
Pusat pembangunan
D. Pengembangan system &pengembangan
pembiayaan perumahan perumahan.
bagi MBR. D. Penerbitan sertifikasi
kepemilikan
bangunan gedung
(SKBG).
Sumber: UU Nomor 23 Tahun 2014 Lampiran Matrik I-D, angka 1
Dalam upaya penyediaan rumah susun, potensi dan peran BUMN/BUMD yang bergerak
di bidang perumahan/non perumahan dapat dilakukan terobosan dengan melalukan
strategi kerjasama dalam menyusun program dan kegiatan terkait penyediaan rumah
susun, melalui pengembangan instrument-instrumen sebagai berikut:
RENCANA STRATEGIS
16
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
4. Penyediaan Dana
Dalam upaya penyediaan rumah susun baik melalui revitalisasi maupun pembangunan
baru, perlu diupayakan tersedianya dana di luar APBN dan APBD, potensi semua
stakeholder yang merupakan komponen bangsa perlu digali, diantaranya melalui
pengembangan instrument-instrumen sebagai berikut:
a. Kerjasama dengan BPJS Tenaga Kerja, BUMN dan lembaga keuangan lainnya, untuk
tersedianya alokasi dana bagi pembangunan rumah susun.
b. Kerjasama dengan stakeholder potensial lainnya, untuk tersedianya alokasi dana
bagi penyediaan infrastruktur di lingkungan rumah susun, dan pemeliharaan
selanjutnya.
c. Kerjasama dengan lembaga sosial, lembaga masyarakat,dll, untuk tersedianya
alokasi dana pemberdayaan ekonomi dan social bagi penghuni rumah susun, agar
memiliki ketrampilan dan menjadi bekal bagi peningkatan status social ekonominya,
sehingga pada saatnya nanti tidak lagi berstatus sebagai MBR, dan tidak lagi
bergantung/tinggal rumah susun.
RENCANA STRATEGIS
17
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
BAB 2
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS
2.1. VISI
Visi merupakan rumusan umum mengenai keadaan seperti apayang ingin dicapai pada
akhir periode perencanaan. Visi Direktorat Rumah Susun diturunkan melalui proses analisis
dari visi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta visi Direktorat Jenderal
Penyediaan Perumahan. Uraian visi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,
uraian visi Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan, serta uraian visi Direktorat Rumah
Susun harus selaras, serasi, dan sinkron dengan visi Pembangunan Nasional Tahun 2015-2019
yaitu menjadi Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong
royong melalui pembangunan nasional yang lebih cepat, kuat, inklusif serta berkelanjutan.
Berdasarkan proses analisis tersebut dirumuskan uraian visi secara berjenjang sebagai berikut:
RENCANA STRATEGIS
18
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
2.2. MISI
Seperti halnya visi, perumusan misi juga diturunkan melalui proses analisis dari misi
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta misi Direktorat Jenderal
Penyediaan Perumahan, sehingga uraian misi Direktorat Rumah Susunselaras, serasi, dan
sinkron dengan misi dariorganisasi induknya.
4. Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman yang layak huni dan produktif melalui
pembinaan dan fasilitasi pengembangan infrastruktur permukiman yang terpadu,
andal dan berkelanjutan.
RENCANA STRATEGIS
19
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
RENCANA STRATEGIS
20
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
2.3. TUJUAN
Tujuan merupakan penjabaran visi Kementerian/Lembaga yang bersangkutan dan
dilengkapi dengan rencana sasaran nasional yang hendak dicapai dalam rangka
mencapai sasaran program prioritas Presiden.Selanjutnya tujuan Direktorat Rumah Susun,
merupakan rumusan kondisi yang hendak dituju di akhir periode.Tujuan ini merupakan
penjabaran dari misi yang dilengkapi dengan rencana strategis yang hendak dicapai dalam
rangka mencapai sasaran nasional dalam RPJMN 2015-2019, adalah sebagai berikut:
2. Menyediakan rumah susun yang layak dan terjangkau, serta didukung dengan
prasarana, sarana, dan utilitas yang memadai;
3. Menyediakan sistem pendanaan rumah susun yang memadai dalam rangka memenuhi
kebutuhan penyelenggaraan rumah susun yang berkelanjutan;
RENCANA STRATEGIS
21
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
Sasaran strategis yang hendak dicapai oleh Direktorat Rumah Susun, Direktorat Jenderal
Penyediaan Perumahan sebagai penjabaran dari tujuan adalah sebagai berikut:
1. Terbangunnya rumah susun sewa sebanyak 550.000 unit satuan rumah susun yang
dilengkapi dengan prasarana, sarana dan utilitas pendukungnya dengan cakupan
seluruh provinsi di Wilayah Indonesia;
4. Terlaksananya pendampingan dalam rangka serah terima asset rumah susun, dari
Pemerintah ke penerima bantuan;
7. Terlaksananya tugas dan fungsi Direktorat Rumah Susun, Direktorat Jenderal Penyediaan
Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
RENCANA STRATEGIS
22
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
BAB 3
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
RENCANA STRATEGIS
23
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
3. Peningkatan peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terkait dengan penyediaan
perumahan untuk MBR melalui: i) peningkatan ekuitas Bank Tabungan Negara (BTN),
Perum Perumnas, dan Sarana Multigriya Finansial (SMF) melalui Penyertaan Modal
Negara (PMN); ii) mendorong BTN menjadi bank khusus perumahan, serta iii) melakukan
perpanjangan Peraturan Presiden tentang SMF terkait penyaluran pinjaman kepada
penyalur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan sumber pendanaan dari pasar modal
dengan dukungan pemerintah.
4. Peningkatan efektifitas dan efisiensi manajemen lahan dan hunian di perkotaan melalui
fasilitasi penyediaan rumah susun sewa dan rumah susun milik serta pengembangan
instrumen pengelolaan lahan untuk perumahan seperti konsolidasi lahan (land
consolidation), bank tanah (land banking), serta pemanfaatan lahan milik BUMN, tanah
terlantar, dan tanah wakaf.
5. Pemanfaatan teknologi dan bahan bangunan yang aman dan murah serta
pengembangan implementasi konsep rumah tumbuh (incremental housing).
RENCANA STRATEGIS
24
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
6. Penyediaan sarana air minum dan sanitasi layak yang terintegrasi dengan penyediaan
dan pengembangan perumahan. Sarana air minum dan sanitasi menjadi infrastruktur
bingkai bagi terciptanya hunian yang layak.
Sementara itu sasaran jangka menengah dalam rangka pembinaan dan pengembangan
BUMN adalah meningkatkan peran BUMN menjadi agen pembangunan perekonomian,
melalui peningkatan pelayanan publik BUMN, terutama di bidang pangan, infrastruktur dan
perumahan. Arah kebijakan dan strategi dalam mendorong BUMN menjadi agen
pembangunan yaitu dengan meningkatkan pelayanan publik BUMN kepada masyarakat
khususnya dalam penyediaan bahan kebutuhan pokok seperti pangan, energi, layanan
perumahan/permukiman, dan layanan transportasi yang memadai baik jumlah maupun
kualitasnya, dengan harga yang terjangkau.
Pemenuhan hunian layak yang didukung oleh prasarana, sarana, dan utilitas yang memadai
perlu mendapatkan perhatian khusus. Ketimpangan antara pasokan (supply) dan
kebutuhan (demand) masih menjadi persoalan utama dalam penyediaan infrastruktur dasar
khususnya bagi masyarakat berpendapatan rendah (MBR).Keterbatasan kapasitas
pengembang (developer) yang belum didukung oleh regulasi yang bersifat insentif
ditambah rendahnya keterjangkauan (affordability) MBR baik membangun atau membeli
rumah menjadi salah satu penyebab utama masih banyaknya MBR yang belum tinggal di
rumah layak huni. Hal tersebut berpotensi menyebabkan degradasi kualitas permukiman
dan menciptakan permukiman kumuh baru. Terlebih dalam pembangunan perumahan
RENCANA STRATEGIS
25
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
khususnya di area perkotaan (urban area) yang terkendala dengan proses pengadaan
lahan.
Fasilitasi penyediaan hunian layak bagi MBR selama tahun 2005-2013 seperti pembangunan
rumah susun sewa, penyediaan prasarana dan sarana dasar, penyediaan Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan peningkatan kredit mikro perumahan masih belum
tepat sasaran. Permasalahan tersebut semakin sulit karena kegiatan fasilitasi belum diiringi
dengan penguatan peran pemerintah pusat dan pemerintah daerah sebagai enabler,
melainkan lebih berperan sebagai developer yang umumnya akan lebih cepat dan efisien
jika dilakukan oleh masyarakat dan pengembang (developer). Sementara itu, kontribusi
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti Perumnas dalam pembangunan rumah untuk MBR
masih belum optimal dan dihadapkan pada persaingan dengan pengembang perumahan.
Demikian halnya dengan Bank Tabungan Negara (BTN) dan Sarana Multigriya Finansial (SMF)
yang diharapkan menjadi katalisator pembiayaan perumahan bagi MBR masih memerlukan
tambahan likuiditas (Buku II Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
2015-2019, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, 2014).
1. Terfasilitasinya penyediaan hunian layak dan terjangkau untuk 2,2 juta rumah tangga dari
anggaran Pemerintah dalam menurunkan akumulasi kekurangan tempat tinggal
khususnya masyarakat berpenghasilan rendah menjadi lima juta rumah tangga di tahun
2019 melalui:
a. penyediaan rumah umum untuk 900.000 rumah tangga yang didukung dengan
penyaluran bantuan pembiayaan perumahan berupa Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
sejahtera tapak, KPR satuan rumah susun (sarusun), dan KPR sewa beli untuk sarusun;
b. penyediaan rumah susun sewa untuk 550.000 rumah tangga;
c. penyediaan KPR swadaya untuk 450.000 rumah tangga;
d. bantuan stimulan pembangunan baru rumah swadaya untuk 250.000 rumah tangga;
e. pembangunan rumah khusus di daerah perbatasan, pasca bencana, dan pasca
konflik untuk 50.000 rumah tangga.
RENCANA STRATEGIS
26
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
3. Peningkatan kualitas rumah tidak layak huni untuk 1,5 juta rumah tangga, termasuk
dalam rangka penanganan kawasan permukiman kumuh.
3. Peningkatan peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terkait dengan penyediaan
perumahan untuk MBR melalui:
a. peningkatan ekuitas Perum Perumnas dan Sarana Multigriya Finansial (SMF) salah
satunya melalui Penyertaan Modal Negara (PMN);
RENCANA STRATEGIS
27
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
b. mendorong peran BTN yang lebih besar dalam pembangunan perumahan, serta
c. melakukan perpanjangan Peraturan Presiden tentang Pembiayaan Sekunder
Perumahan terkait penyaluran pinjaman kepada penyalur Kredit Pemilikan Rumah
(KPR) dengan sumber pendanaan dari pasar modal dengan dukungan pemerintah.
4. Peningkatan efektifitas dan efisiensi manajemen lahan dan hunian di perkotaan melalui
fasilitasi penyediaan rumah susun milik, fasilitas penyediaan dan revitalisasi rumah susun
sewa, serta pengembangan instrumen pengelolaan lahan untuk perumahan seperti
konsolidasi lahan (land consolidation), bank tanah (land banking), serta pemanfaatan
lahan seperti lahan milik Negara, BUMN, swasta, dan masyarakat, tanah terlantar, serta
tanah wakaf.
6. Pemanfaatan teknologi dan bahan bangunan yang aman dan murah serta
pengembangan implementasi konsep rumah tumbuh (incremental housing).
7. Penyediaan layanan air minum dan sanitasi layak yang terintegrasi dengan penyediaan
dan pengembangan perumahan.
1. Pembangunan Rumah Susun untuk MBR yang dilengkapi dengan PSU pendukungnya
sebanyak 550.000 unit.
RENCANA STRATEGIS
28
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
2. Pembangunan Rumah Khusus di daerah pasca bencana/ konflik, maritim/ nelayan dan
perbatasan negara yang dilengkapi PSU pendukung sebanyak 50.000 unit.
3. Fasilitasi bantuan stimulan pembangunan baru rumah swadaya sebanyak 250.000 unit.
4. Fasilitasi bantuan stimulan peningkatan kualitas rumah swadaya sebanyak 1.500.000 unit.
5. Pembangunan Rumah layak huni, yang diantaranya rumah umum tapak layak huni yang
difasilitasi melalui bantuan PSU rumah umum sebanyak 676.950 unit.
RENCANA STRATEGIS
29
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
RENCANA STRATEGIS
30
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
RENCANA STRATEGIS
31
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
pembangunan perumahan yang sinergis, efektif, dan efisien, yaitu pemerintah sebagai
regulator dan enabler, sedangkan masyarakat dan dunia usaha sebagai provider,
melalui:
a. Membenahi tata laksana dan penguatan dukungan kelembagaan pembangunan
perumahan baik di pusat maupun daerah.
b. Melaksanakan program-program strategis nasional dan percontohan untuk
penyediaan tempat tinggal yang layak terutama untuk MBR.
c. Meningkatkan kualitas dan kapasitas pelaku pembangunan perumahan dengan
pembinaan dalam rangka menjamin kualitas dari pembangunan rumah yang layak
huni.
d. Mendorong pemerintah daerah agar berperan sesuai kewenangannya dalam
pembangunan perumahan, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/ kota
didukung dengan mekanisme pendanaan yang tepat baik melalui dana
dekonsentrasi, tugas pembantuan, hibah maupun DAK.
e. Memberdayakan BUMN di bidang perumahan untuk melaksanakan operasionalisasi
kebijakan pemerintah.
RENCANA STRATEGIS
32
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
RENCANA STRATEGIS
33
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
untuk mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak dalam rangka mewujudkan kualitas
hidup manusia Indonesia sejalan dengan prinsip “infrastruktur untuk semua”, maka arahan
kebijakan penyediaan perumahan adalah melalui:
1. Penyediaan perumahan rakyat yang terpadu dgn Penataan Kawasan Kumuh untuk MBR
yang sejalan dengan Program 100–0–100 seperti pada kawasan metropolitan dan
perkotaan di 35 Wilayah Pengembangan Strategis (WPS).
8. Penyediaan perumahan rakyat dalam rangka pengembangan kota baru secara tematik
(industri, teknologi, pariwisata, dan lain-lain) termasuk memfasilitasi kebutuhan
masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. Kota Baru direncanakan untuk
dibangun sebagai pengendali urbanisasi di sekitar kota atau kawasan perkotaan
metropolitan, untuk di luar Pulau jawa-Bali dengan konsep „Kota Satelit Mandiri‟. Kota
RENCANA STRATEGIS
34
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
Baru direncanakan untuk dibangun secara merata dan terpadu di setiap Pulau/
Kepulauan besar sebagai pusat pertumbuhan baru (new growth center) dan
penyeimbang pengembangan wilayah.
Strategi penyediaan rumah susun bagi masyarakat berpenghasilan rendah, adalah sebagai
berikut:
2. Peningkatan efektifitas dan efisiensi manajemen lahan dan hunian di perkotaan melalui
fasilitasi penyediaan rumah susun sewa dan rumah susun milik serta pengembangan
instrumen pengelolaan lahan untuk perumahan seperti konsolidasi lahan (land
consolidation), bank tanah (land banking), serta pemanfaatan lahan milik BUMN, tanah
terlantar, dan tanah wakaf.
3. Pemanfaatan teknologi dan bahan bangunan yang aman dan murah serta
pengembangan implementasi konsep rumah tumbuh (incremental housing).
RENCANA STRATEGIS
35
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
RENCANA STRATEGIS
36
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
BAB 4
KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN
Tabel 3
KERANGKA REGULASI PENYEDIAAN RUMAH SUSUN
URGENSI PEMBENTUKAN
ARAH KERANGKA UNIT
BERDASARKAN EVALUASI UNIT TERKAIT/
NO DAN/ATAU KEBUTUHAN PENANGGUNG TARGET
REGULASI EKSISTING, INSTITUSI
REGULASI JAWAB
KAJIAN DAN PENELITIAN
1 RPP tentang Sertfikat Penguat/turunan dari Kemkoekonomi, - KemenLH 2015
Kepemilikan UU No. 20/2011 dan UU Bappenas, - Kemen.ESDM
Bangunan Gedung No. 28/2002 Ruang Kemen PUPR - Kemen
Satuan Rumah Susun Lingkup pengaturan: - BUMN
a. Bentuk;
b. Tata cara
penerbitan;
RENCANA STRATEGIS
37
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
URGENSI PEMBENTUKAN
ARAH KERANGKA UNIT
BERDASARKAN EVALUASI UNIT TERKAIT/
NO DAN/ATAU KEBUTUHAN PENANGGUNG TARGET
REGULASI EKSISTING, INSTITUSI
REGULASI JAWAB
KAJIAN DAN PENELITIAN
c. Kelembagaan; dan
d. Pembinaan,
pengendalian, dan
pengawasan
2 RPP tentang Penguat /turunan dari Kemkoekonomi, 2015
Penyelenggaraan UU No.20/2011 Dan UU Bappenas,
Rumah Susun No. 28/2002 Ruang Kemen PUPR
Lingkup pengaturan :
a. Pembinaan;
b. Pelaksanaan
pembangunan;
c. Pelaksanaan pasca
pembangunan;
d. Pengendalian;
e. Kelembagaan;
f. Pemberian bantuan
dan kemudahan; dan
g. sanksi
3 RPP tentang Rumah Penguat /turunan dari Kemkoekonomi, Kemenkeu 2015
Negara UU No 1 /2011 dan UU Bappenas,
No.72/1957 dan UU Kemen PUPR
No.17 /2003
4 Perubahan PP No 15 a. Turunan dari UU No 1 Kemen PUPR Perumnas 2015
Tahun 2004 tentang Tahun 2011
Perum Perumnas b. Dukungan Program
Pembangunan Sejuta
Rumah
5 Perubahan PP No 99 Dukungan Program Kemen PUPR BPJS 2015
Tahun 2013 tentang Pembangunan Sejuta Ketenagakerjaan
Pengelolaan Aset Rumah
Jaminan
Ketenagakerjaan
6 PP No 4 Tahun 2015 Penguat/turunan dari Kemenko Kemenkeu, BPN 2015
RENCANA STRATEGIS
38
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
URGENSI PEMBENTUKAN
ARAH KERANGKA UNIT
BERDASARKAN EVALUASI UNIT TERKAIT/
NO DAN/ATAU KEBUTUHAN PENANGGUNG TARGET
REGULASI EKSISTING, INSTITUSI
REGULASI JAWAB
KAJIAN DAN PENELITIAN
tentang UU nomor 1 tahun 2011 ekonomi,
Penyelenggaraan a. Penyelenggaraan Bappenas,
Perumahan dan Perumahan; Kemenhukham,
Kawasan b. Penyelenggaraan Kemen PUPR
Permukiman KawasanPermukiman;
c. Pemeliharaan dan
perbaikan;
d. Konsolidasi Tanah;
dan
e. Jenis, besaran,
denda, tata cara, dan
mekanisme pengenaan
sanksi administratif
7 Perubahan Keppres Dukungan Program Kemen PUPR BAPERTARUM PNS 2015
No 46 Tahun 1994 Pembangunan Sejuta
tentang Bapertarum Rumah
PNS
9 Rapermen PUPR Revisi Permenpera No. Kemen PUPR 2015
tentang Pedoman 21 Tahun 2011
Bantuan
Pembangunan
Rumah Susun
10 Rapermen PUPR Dukungan Pencapaian Kemen PUPR Kemendagri 2015
tentang Pedoman Renstra Bidang
Pelaksanaan Penyediaan
Dekonsentrasi Perumahan
Bidang Perumahan
11 Rapermen PUPR Dukungan Pencapaian Kemen PUPR Kemendagri 2015
tentang Pedoman Renstra Bidang
Pelaksanaan DAK Penyediaan
Bidang Perumahan Perumahan
12 Rapermen PUPR Amanat Undang- Kemen PUPR 2016
tentang Pedoman Undang No. 20 Tahun
RENCANA STRATEGIS
39
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
URGENSI PEMBENTUKAN
ARAH KERANGKA UNIT
BERDASARKAN EVALUASI UNIT TERKAIT/
NO DAN/ATAU KEBUTUHAN PENANGGUNG TARGET
REGULASI EKSISTING, INSTITUSI
REGULASI JAWAB
KAJIAN DAN PENELITIAN
Teknis Penghunian 2011 tentang Rumah
Sementara dan Susun
Penghunian Kembali
dalam Peningkatan
Kualitas Rumah
Susun
13 Rapermen PUPR 2011 tentang Kemen PUPR 2016
tentang Pengikatan Perumahan dan
Jual Beli, termasuk Kawasan Permukiman
juga PPJB Rumah dan Undang-Undang
Susun No. 20 Tahun 2011
tentang Rumah Susun
14 Rapermen PUPR Amanat Undang- Kemen PUPR 2016
tentang Pedoman Undang No. 20 Tahun
Perencanaan 2011 tentang Rumah
Pembangunan Susun
Rumah Susun
15 Rapermen PUPR Amanat Undang- Kemen PUPR 2016
tentang Standar Undang No. 20 Tahun
Pelayanan Minimal 2011 tentang Rumah
Prasarana, Sarana, Susun
dan Utilitas (PSU)
Rumah Susun
16 Rapermen PUPR Amanat Undang- Kemen PUPR 2016
tentang Pedoman Undang No. 20 Tahun
Penyusunan 2011 tentang Rumah
Peraturan Daerah Susun
tentang Rumah
Susun
17 Rapermen PUPR Amanat Undang- Kemen PUPR 2016
tentang Perubahan Undang No. 20 Tahun
Permenpera No. 14 2011 tentang Rumah
Tahun 2007 tentang Susun
RENCANA STRATEGIS
40
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
URGENSI PEMBENTUKAN
ARAH KERANGKA UNIT
BERDASARKAN EVALUASI UNIT TERKAIT/
NO DAN/ATAU KEBUTUHAN PENANGGUNG TARGET
REGULASI EKSISTING, INSTITUSI
REGULASI JAWAB
KAJIAN DAN PENELITIAN
Pengelolaan
Rusunawa
18 Rapermen PUPR Penguat/turunan dari Kemen PUPR Kemendagri, 2016
tentang Pemberian UU nomor 1 tahun 2011, Kemenkumham
Kemudahan Pasal 33 ayat (3). Ruang
Perizinan dan Tata Linngkup pengaturan :
cara Pencabutan Bentuk kemudahan
Izin Pembangunan perizinan Tatacara
Terhadap Badan Pencabutan Izin
Hukum Oleh Pembangunan
Pemerintah Daerah
20 Rapermen PUPR Amanat Undang- Kemen PUPR 2017
tentang Pedoman Undang No. 20 Tahun
Permohonan Izin 2011 tentang Rumah
Rencana fungsi dan Susun
Pemanfaatan serta
Pengubahan Rumah
Susun
21 Rapermen PUPR Amanat Undang- Kemen PUPR 2017
tentang Perubahan Undang No. 20 Tahun
Permenpera No 18 2011 tentang Rumah
Tahun 2007 tentang Susun
Petunjuk
Pelaksanaan
Perhitungan Tarif
Sewa Rusuna yang
Dibiayai APBN dan
APBD
23 Rapermen PUPR Penguat / turunan dari Kemen PUPR Kemendagri, 2018
tentang Pedoman UU Nomor 1 tahun 2011 Kemenkumham
Teknis Pelaksanaan Pasal 133 dan UU nomor
Peran Masyarakat 20 tahun 2011 Pasal 96
dalam ayat (6). Ruang Lingkup
RENCANA STRATEGIS
41
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
URGENSI PEMBENTUKAN
ARAH KERANGKA UNIT
BERDASARKAN EVALUASI UNIT TERKAIT/
NO DAN/ATAU KEBUTUHAN PENANGGUNG TARGET
REGULASI EKSISTING, INSTITUSI
REGULASI JAWAB
KAJIAN DAN PENELITIAN
Penyelenggaraan pengaturan:
Perumahan dan pelibatan peran
Kawasan masyarakat.
Permukiman Pembentukan Forum
Pengembangan
Perumahan dan
Kawasan Permukiman .
Kerangka Regulasi dalam hal ini diartikan sebagai kebutuhan regulasi yang dapat berupa
Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Instruksi Presiden atau Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Kerangka regulasi diarahkan untuk
memfasilitasi, mendorong dan/atau mengatur perilaku penyelenggara pembangunan serta
masyarakat termasuk swasta dalam rangka penyelenggaraan rumah susun. Kerangka
regulasi juga disusun sebagai instrumen untuk memecahkan permasalahan yang penting,
mendesak, dan memiliki dampak besar terhadap pencapaian sasaran penyelenggaraan
rumah susun dan lebih jauh dalam rangka pencapaian sasaran nasional.
Saat ini efektivitas regulasi penyelenggaraan rumah susun yang ada belum optimal sehingga
masih perlu peningkatan kejelasan peran, tugas fungsi, tanggung jawab dan kewenangan,
terlebih dengan adanya penggabungan Kementerian Pekerjaan Umum dengan
Kementerian Perumahan rakyat serta perlunya penyelarasan dengan Kerangka Regulasi
pada Prolegnas.
Selain itu pada tingkat pemerintah pusat, pemenuhan regulasi penyelenggaraan rumah
susun yang berupa Undang-Undang beserta turunannya relatif masih kurang, kejelasan
peran, fungsi, tanggung jawab dan kewenangan kurang jelas dan menjadi permasalahan
pada saat berkoordinasi baik dengan sektor lain maupun daerah.
RENCANA STRATEGIS
42
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
Berikut ini adalah rincian rencana regulasi yang akan disusun untuk mendukung penyediaan
rumah susun, sebagai berikut:
Tabel 4
RENCANA REGULASI YANG AKAN DISUSUN DIREKTORAT RUMAH SUSUN UNTUK MENDUKUNG
PENYEDIAAN RUMAH SUSUN
JUMLAH REGULASI
NO KERANGKA REGULASI TOTAL KETERANGAN
2015 2016 2017 2018 2019
A. Amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 7
1. RPP Penyelenggaraan
1 1
Rumah Susun
2. Rapermen Perencanaan
2 1 3
Rumah Susun
3. Rapermen Pelaksanaan
Pembangunan Rumah 0
Susun
4. Rapermen Penghunian dan
1 1 2
Pengelolaan Rumah Susun
Amanat
5. Raperda Penyelenggaraan
1 1 kepadaPemerintah
Rumah Susun
Daerah
B. Amanat RPP Penyelenggaraan Rumah Susun 7
1. Rapermen Perencanaan
3 3
Rumah Susun
2. Rapermen Pelaksanaan
Pembangunan Rumah 0
Susun
3. Rapermen Penghunian dan
1 1 2 4
Pengelolaan Rumah Susun
C. Peraturan/ Permen Atributif/ Mandiri 15
1. Rapermen Perencanaan
1 6 2 2 11
Rumah Susun
RENCANA STRATEGIS
43
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
JUMLAH REGULASI
NO KERANGKA REGULASI TOTAL KETERANGAN
2015 2016 2017 2018 2019
2. Rapermen Pelaksanaan
Pembangunan Rumah 0
Susun
3. Rapermen Penghunian dan
1 1
Pengelolaan Rumah Susun
4. Pengaturan lainnya 3 3
TOTAL 2 11 7 7 2 29
RENCANA STRATEGIS
44
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
RENCANA STRATEGIS
45
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
Seksi Analisa Teknik yang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan analisis teknik
penyediaan rumah susun; dan
Seksi Penyusunan Rencana yang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan rencana penyediaan rumah susun.
RENCANA STRATEGIS
46
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
Subdirektorat Penyediaan
Subdirektorat Penyediaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan
kebijakan di bidang penyelenggaraan penyediaan rumah susun dan penyiapan
pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan penyelenggaraan penyediaan rumah susun.
RENCANA STRATEGIS
47
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
RENCANA STRATEGIS
48
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
RENCANA STRATEGIS
49
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
BAB 5
PROGRAM DAN KEGIATANSERTA
KERANGKA PENDANAAN
RENCANA STRATEGIS
50
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
Alokasi dana yang mencukupi perlu menjadi prioritas, agar ketersediaan dan pelayanan
kepada mayarakat tidak mengalami penurunan dan tetap memenuhi standar
pelayanan minimal yang telah ditetapkan.
RENCANA STRATEGIS
51
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
Untuk Kegiatan Perencanaan, Pembinaan, Bantuan dan Penyediaan Rumah Susun Sewa
terdapat Indikator Kinerja Utama sebagai berikut :
Untuk Kegiatan Penyediaan Rumah Susun Sewa Untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah
dan TNI-POLRI yang dilengkapi PSU dan Pendukungnya terdapat Indikator Kinerja Utama
sebagai berikut :
RENCANA STRATEGIS
52
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
Tabel 5
TARGET PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN SEWA 2015-2019
Rumah Susun Untuk MBR Unit 20.500 15.000 160.000 165.000 189.500 550.000
yang Dilengkapi dengan PSU
dan Meubelair Bulan 12 12 12 12 12 60
1. Jumlah Rumah Susun Unit Tersebar 20.500 15.000 160.000 165.000 189.500 550.000
Terbangun beserta PSU di 34
dan Meubelair Provinsi
RENCANA STRATEGIS
53
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
Alokasi pendanaan untuk Direktorat Rumah Susun dalam Renstra Direktorat Jenderal
Penyediaan Perumahan selama 5 (lima) tahun adalah sebesar Rp 130,497,412,000,000,-
(seratus tiga puluh trilyun empat ratus sembilan puluh tujuh milyar empat ratus dua belas juta
rupiah) dengan target 550.000 unit rumah susun (termasuk pendanaan untuk dukungan
manajemen).
RENCANA STRATEGIS
54
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
Tabel 6
KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN SEWA 2015-2019
SASARAN/INDIKATOR TARGET SATUAN/ ANGGARAN (RP. JUTA)
Rumah Susun Untuk MBR yang 550.000 Unit 20.500 15.000 160.000 165.000 189.500 550.000
Dilengkapi dengan PSU dan
Meubelair Rp (Juta) 12 12 12 12 12 60
1. Jumlah Rumah Susun 550.000 Unit 20.500 15.000 160.000 165.000 189.500 550.000
Terbangun beserta PSU
Rp (Juta) 3.927.610,24 3.774.712,58 39.543.581.91 39.162.535,61 43.205.102,63 129.613.542,99
dan Meubelair
RENCANA STRATEGIS
55
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
BAB 6
PENUTUP
Rencana Strategis Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019 merupakan penjabaran dari
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2015-2019sebagai
Renstra unit eselon II, yang penyusunannya didasarkan atas Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun
1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang
Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.
Materi pokok Rencana Strategis Direktorat Rumah Susun berisi program dan kegiatan
sebagai bagian dari program dan kegiatan yang selaras, serasi, dan sinkron dengan
program dan kegiatan Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan dan juga program dan
kegiatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Selanjutnya dokumen Rencana Strategis Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019 ini akan
dilakukan penyusunanRencana Kerja Tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja (PK)yang disusun
setiap tahun sebagai dasar penyusunan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahunan
di lingkungan Satuan Kerja (Satker) Direktorat Rumah Susun yang bertindak sebagai Kuasa
Pengguna Anggaran (KAP). Realisasi pelaksanaan DIPA akan dilaporkan setiap tahun
dalamLaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang disusun setiap tahun
sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan yang dilaksanakan
Direktorat Rumah Susun sesuai tugas dan fungsinya.
RENCANA STRATEGIS
56
Direktorat Rumah Susun Tahun 2015-2019