Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta 2017 PDF
Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta 2017 PDF
tp
s:
//j
ak
ar
ta
.b
ps
.g
o.
id
ht
tp
s:
//j
ak
ar
ta.
bp
s.
go.
id
STATISTIK KESEJAHTERAAN RAKYAT
PROVINSI DKI JAKARTA 2017
Welfare Statistics of DKI Jakarta 2017
. id
go
Naskah : Bidang Statistik Sosial
.
ps
BPS Provinsi DKI Jakarta
.b
Penanggungjawab : Thoman Pardosi
ta
ar
Editor : Satriono
k
Publikasi Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta 2017 akan dapat
memberikan informasi dan gambaran mengenai keadaan kesejahteraan rakyat di DKI Jakarta
pada tahun 2017. Data yang ditampilkan meliputi kondisi kependudukan, kesehatan,
pendidikan, fertilitas dan Keluarga Berencana (KB), keadaan perumahan serta teknologi dan
informasi di DKI Jakarta.
Publikasi ini dibuat berdasarkan data hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)
2017. Susenas merupakan survei Rumah Tangga yang diselenggarakan setiap tahun oleh
Badan Pusat Statistik (BPS). Publikasi ini menyajikan data dalam bentuk tabel disertai uraian
singkat. Pada bagian akhir publikasi disajikan tabel menurut Kabupaten/Kota Administrasi.
id
Dengan demikian diharapkan pengguna data dapat melihat perbedaan tingkat kesejahteraan
o.
masyarakat antar Kabupaten/Kota Administrasi.
g
s.
Akhirnya, kepada semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam terwujudnya
bp
publikasi ini, baik langsung maupun tidak langsung, diucapkan terima kasih. Kritik dan saran
t a.
sangat diharapkan untuk perbaikan penerbitan pada masa yang akan datang. Semoga
ar
ak
bermanfaat.
//j
s:
tp
THOMAN PARDOSI
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
DAFTAR TABEL....................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN ……........................................................................ vi
BAB I. PENDAHULUAN......................................................................... 1
id
1.4. Sistematika Penulisan….................................................... 4
g o.
s.
BAB II. METODE SURVEI ..................................................................... 7
bp
3.1. Kependudukan................................................................... 17
3.2. Kesehatan.......................................................................... 21
3.3. Pendidikan.......................................................................... 26
3.4. Fertilitas dan Keluarga Berencana...................................... 29
3.5. Perumahan ......................................................................... 32
3.6. Teknologi dan Informasi....................................................... 38
3.7. Sosial Ekonomi.................................................................... 41
ii
DAFTAR TABEL
Halaman
id
o.
3.e Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum di
DKI Jakarta, 2017 ………………………….…..….…..….…..….. g 34
s.
bp
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
id
Kawin menurut Usia Perkawinan Pertama di DKI Jakarta,
o.
2017 .......................................................................................... 30
g
s.
3.4.2 Persentase Wanita Usia Subur 15-49 tahun yang ber-KB
bp
Halaman
I. KEPENDUDUKAN
id
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2017 .................. 54
II. KESEHATAN
tp
ht
v
Tabel12. Persentase Penduduk yang Mempunyai Keluhan Kesehatan
dan Terganggu Aktivitasnya Menurut Jenis Kelamin dan
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2017 …………... 62
III. PENDIDIKAN
id
Kemampuan Membaca dan Menulis dan Kabupaten/Kota
o.
Administrasi di DKI Jakarta, 2017 ............................................ 69
g
s.
Tabel 21 Persentase Penduduk Usia 7-24 Tahun Menurut Kelompok
bp
vi
Tabel 33 Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Pernah Kawin
Menurut Tempat Memperoleh Alat KB dan Kabupaten/Kota
Administrasi di DKI Jakarta, 2017 ........................................... 82
V. PERUMAHAN
id
o.
Tabel 37 Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Lantai Terluas dan
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2017 ………….. g 84
s.
bp
vii
Tabel 46 Persentase Rumah Tangga Menurut Bahan Bakar/Energi
Utama Untuk Memasak dan Kabupaten/Kota Administrasi di
DKI Jakarta, 2017 …................................................................. 89
id
Tabel 50 Persentase Penduduk 5 Tahun ke atas Menurut Nomor HP
o.
Aktif yang Dikuasai Menurut Kabupaten/Kota Administrasi di
g
DKI Jakarta, 2017 ................................................................... 91
s.
bp
2017 ......................................................................................... 92
tp
ht
id
Perlindungan Sosial (KPS)/ Kartu Keluarga Sejahtera (KKS)
o.
Menurut Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2017 99
g
s.
bp
t a.
ar
ak
//j
s:
tp
ht
ix
ht
tp
s:
//j
ak
ar
ta.
bp
s.
go
. id
BAB I. PENDAHULUAN
id
pembangunan, namun di sisi lain dapat pada tahun 1990-an UNDP
o.
menjadi beban pembangunan, jika kualitas mengembangkan indikator baru untuk
g
s.
sumber daya manusianya (SDM) relatif mengukur hasil pembangunan manusia,
bp
penting yang perlu mendapat perhatian. menunjang data dan analisis hasil
ak
kualitas hidup masyarakat untuk mencapai kesejahteraan rakyat yang dinilai dapat
ht
Pergeseran paradigma ini tidak terlepas dari pakaian dan perumahan, tetapi juga
perencanaan yang cermat dan terarah. yang bersumber dari survei tahunan. Data
ini digunakan untuk mengetahui
Data dan informasi menjadi mutlak
id
perkembangan setiap tahun dari
o.
diperlukan sebagai bahan untuk
pelaksanaan berbagai program pemerintah,
mengevaluasi sasaran pembangunan yang g
s.
dan dampaknya pada keadaan sosial
bp
program tersebut.
ar
penyediaan data yang lengkap, cermat, untuk mengumpulkan data terkait dengan
tepat waktu dan berkesinambungan juga kesejahteraan masyarakat. Publikasi
merupakan faktor penunjang proses Statistik Kesejahteraan Rakyat 2017 ini
pembangunan yang sangat menentukan disusun berdasarkan data hasil Susenas
keberhasilan pembangunan. bulan Maret 2017.
Susenas merupakan survei yang
1.2. Ruang Lingkup
mempunyai cakupan data sosial paling luas.
Publikasi ini berisi data dan ulasan Data yang dikumpulkan antara lain
singkat mengenai berbagai variabel dan menyangkut bidang-bidang pendidikan,
indikator yang berkaitan dengan kesehatan, ketenagakerjaan, perumahan
kesejahteraan masyarakat di Provinsi DKI dan lingkungan perumahan, kriminalitas,
Jakarta pada tahun 2017. Variabel-variabel sosial budaya, pengeluaran rumah tangga,
tersebut meliputi variabel kependudukan, serta teknologi informasi dan komunikasi.
kesehatan, pendidikan, fertilitas,
2 Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta 2017
Sejak tahun 2011 sampai dengan modul (sasaran) digunakan untuk
2014 pelaksanaan Susenas dilakukan per memantau hasil-hasil pembangunan di
triwulan. Pengumpulan data kor dilakukan sektor tertentu (pendidikan, kesehatan,
bersamaan dengan data modul konsumsi perumahan dan sebagainya).
(pengeluaran rumah tangga). Sementara Dalam kor Susenas terdapat
data sasaran (modul) yang dilakukan secara pertanyaan-pertanyaan tentang keadaan
berkala per tiga tahunan, dilakukan pada dan perilaku anggota masyarakat yang erat
pelaksanaan Susenas triwulan III (Bulan kaitannya dengan berbagai aspek kesejah-
September). teraan, seperti apakah melakukan
Sejak Tahun 2015 Susenas perjalanan, apakah masih sekolah, apakah
dilakukan dua kali setiap tahun. Semester mengalami gangguan kesehatan,
pertama dilaksanakan pada bulan Maret, apakah pernah berobat jalan atau rawat
id
o.
dan semester kedua dilaksanakan pada inap dan lain-lain. Pertanyaan yang khusus
bulan September. Susenas Maret g
menyangkut Balita antara lain siapa
s.
bp
mencakup sampel yang cukup besar penolong kelahiran dan berapa lama
a.
sehingga mampu mengestimasi sampai disusui. Melalui kor juga dikumpulkan data
t
ar
mengumpulkan data Kor dan Konsumsi/ ekonomi anggota rumah tangga. Khusus
//j
Data modul terdiri dari Modul Sosial umur saat perkawinan pertama dan
ht
id
o.
pertanyaan yang dapat dikaitkan dengan dikelompokkan menjadi tujuh bagian.
pertanyaan modul. Pertanyaan yang Bagiang pertama merupakan data
s.
bp
menganalisis masalah yang tidak perlu jumlah penduduk menurut jenis kelamin,
t
ar
dimonitor tiap tahun atau menganalisis umur, dan status perkawinan. Bagian
ak
yang sangat besar untuk menggambarkan kondisi balita dan pemanfaatan fasilitas
kesejahteraan masyarakat. Beberapa kesehatan. Di bagian ketiga ditampilkan
indikator yang dihasilkan, antara lain tingkat kondisi pendidikan penduduk yang
partisipasi sekolah, persentase akseptor KB, mencakup partisipasi sekolah, status
rata-rata umur perkawinan pertama, rata- pendidikan, tingkat pendidikan, dan angka
rata jumlah anak yang dilahirkan, melek huruf. Gambaran mengenai fertilitas
persentase penduduk yang memanfaatkan dan keluarga berencana disajikan pada
fasilitas kesehatan, persentase Balita yang bagian keempat. Kemudian pada bagian
diberi ASI, persentase rumah tangga yang kelima disajikan data mengenai perumahan
memperoleh air bersih, atau mempunyai dan pemukiman, pada bagian keenam
WC dengan tangki septik, dan rata-rata disajikan data mengenai teknologi informasi
pengeluaran per kapita. dan pada bagian bagian ketujuh disajikan
id
o.
kor (Daftar VSEN17.K). Pembaca dapat
melihat alur pertanyaan yang digunakan g
s.
bp
t a.
ar
ak
//j
s:
tp
ht
1.RUANG LINGKUP
2.KERANGKA SAMPEL
Terdiri atas tiga jenis:
- Daftar wilayah pencacahan
id
- Daftar Blok Sensus (BS)
.
3.DESAIN SAMPEL go- Daftar rumah tangga biasa
s.
bp
id
dialokasikan secara acak ke dalam dua
o.
biasa. Seluruh rumah tangga sampel
g
semester.
s.
tersebut dicacah dengan kuesioner kor
bp
id
dengan responden. Untuk pertanyaan- RI. Setiap BS harus memenuhi kriteria
o.
pertanyaan dalam kuesioner yang ditujukan sebagai berikut:
g
s.
kepada individu diusahakan agar individu
bp
bersangkutan.
tangga dikumpulkan melalui wawancara
ak
kepala rumah tangga atau anggota rumah yang jelas/mudah dikenali, baik batas
tp
tangga lain yang mengetahui karakteristik alam maupun buatan. Batas Satuan
ht
dilakukan cek awal atas kelengkapan isian biasa, blok sensus khusus, dan blok sensus
isian yang tidak wajar, termasuk hubungan Blok sensus biasa (B) adalah BS yang
keterkaitan (konsistensi) antara satu muatannya antara 80 sampai 120 rumah
id
- Daerah perumahan militer dengan pintu sensus;
o.
keluar masuk yang dijaga.
g
4) rumah tangga yang menerima
s.
bp
yang kosong seperti sawah, kebun, yang pemondok nya kurang dari 10
t
ar
id
pada saat pencacahan maupun sementara
o.
lain. Wanita yang mengaku belum pernah
tidak ada. Anggota rumah tangga yang
g
kawin tetapi pernah hamil, dianggap cerai
s.
telah bepergian 6 bulan atau lebih, dan
bp
hidup.
anggota rumah tangga yang bepergian
a.
kawin lagi.
anggota rumah tangga. Orang yang telah
tp
lebih atau yang telah tinggal di suatu rumah Keluhan kesehatan adalah keadaan
tangga kurang dari 6 bulan tetapi berniat seseorang yang merasa terganggu aktivitas
menetap di rumah tangga tersebut sehari-harinya oleh kondisi kesehatan,
dianggap sebagai anggota rumah tangga. kejiwaan, kecelakaan, atau hal lain.
2.6.3 Status Perkawinan Seseorang yang menderita penyakit kronis
dianggap mempunyai keluhan kesehatan
Kawin adalah mempunyai isteri (bagi laki-
walaupun pada waktu survei (satu bulan
laki) atau suami (bagi perempuan) pada
terakhir) yang bersangkutan tidak kambuh
saat pencacahan, baik tinggal bersama
penyakitnya.
maupun terpisah. Dalam hal ini dicakup
tidak saja mereka yang kawin sah secara
hukum (adat, agama, negara dan
sebagainya) tetapi juga mereka yang hidup
id
mengambil rahim atau indung telur kadang-
mengikuti pendidikan di pendidikan dasar,
o.
kadang dilakukan karena alasan-alasan
menengah atau tinggi. Sejak tahun 2011,
g
s.
lain, bukan untuk memberikan perlindungan
Paket A, B, atau C termasuk kategori masih
bp
Susenas.
ar
Tidak bersekolah lagi adalah pernah wanita tidak bisa mempunyai anak lagi.
//j
id
dengan maksud agar tangga atau bangunan lain.
o.
isterinya/pasangannya tidak hamil. Orang
Atap
g adalah penutup bagian atas
s.
dikatakan sedang menggunakan kondom
bangunan yang melindungi orang yang
bp
id
Cemplung/cubluk adalah jamban/kakus sosial untuk pelayanan kesehatan bagi
o.
yang di bawah dudukannya tidak ada
g
masyarakat miskin di seluruh Indonesia.
s.
saluran langsung ke tempat pembuangan
bp
Miskin).
2.6.8 Teknologi dan Informasi
ht
id
bankable.
o.
adalah perusahaan asuransi yang kita
JPK PNS/Veteran/Pensiun (Askes)
g
kenal sebelumnya sebagai PT Askes.
s.
adalah jaminan pemeliharaan kesehatan
bp
pemeliharaan kesehatan untuk tenaga kerja terkecuali juga masyarakat tidak mampu
ht
.id
go
41,50
s.
Tidak menggunakan lagi
32,93 % 25 Thn +
bp
a.
11,13
t
Wanita Usia 15-49 Tahun Berstatus Kawin dan Sedang Wanita Usia 15-49 Tahun yag Pernah Kawin
s:
tp
Menggunakan Alat/Cara KB yang Digunakan (%) Menurut Tempat Memperoleh Alat KB (%)
ht
0,38
MOP 26,02 Puskesmas
id
kisah pilu kehidupan selalu terdengar dari ibu
o.
dibandingkan dengan tiga dasa warsa
kota ini.
g
sebelumnya. Pertumbuhan penduduk pada
s.
bp
menyebabkan pemerintah harus bekerja ekstra persen per tahun. Namun selama periode
t
ar
dalam membuat kebijakan. Berkaitan dengan 2010-2017 laju pertumbuhan penduduk mulai
ak
hal itu, tentu saja pemerintah membutuhkan melandai dengan capaian 1,05 persen pada
//j
data statistik kependudukan seperti komposisi tahun 2017, sehingga jumlah penduduk pada
s:
tp
penduduk menurut umur, jenis kelamin, dan tahun 2017 mencapai 10,35 juta jiwa atau
ht
distribusi penduduk antar wilayah selama tujuh tahun terakhir terjadi kenaikan
kabupaten/kota. penduduk sebesar 0,73 juta jiwa.
Berdasarkan hasil Susenas, Penduduk Pada satu sisi pertumbuhan penduduk
DKI Jakarta Tahun 2017 mencapai 10.350.023 yang besar merupakan penanda perputaran
jiwa. Bila dibandingkan dengan tahun 2016, perekonomian yang tinggi, namun di sisi lain
meningkat sebesar 0,95 persen atau sebesar memberikan tantangan tersendiri dalam
97.386 jiwa. Penduduk ini tersebar di 5 Kota ketersediaan lapangan kerja, penyediaan lahan
administrasi dan 1 Kabupaten, 44 Kecamatan perumahan, ruang terbuka hijau, juga masalah
dan 267 Kelurahan. Jumlah penduduk terbesar kebersihan dan kesehatan.
terdapat di Kota administrasi Jakarta Timur
Dengan luas wilayah 662,33 km2 dan
sebanyak 2.886.804 jiwa (27,88 %), sedangkan
jumlah penduduk yang terus meningkat dari
penduduk terkecil terdapat di Kabupaten
tahun ke tahun, berakibat pada meningkatnya
kepadatan penduduk di DKI Jakarta. Pada
id
terkecil di antara lima kota administrasi lainnya
o.
atas) hanya sebesar 3,97 persen. Semakin
(920 ribu jiwa atau 8,89 persen).
g
kecil proporsi penduduk non-produktif, maka
s.
Rendahnya jumlah penduduk di Kota
bp
produktif.
Jakarta Pusat telah beralih fungsi menjadi
ak
id
1200000
g o.
1000000
s.
bp
Jumlah Penduduk
800000
t a.
ar
600000
ak
//j
s:
400000
tp
Bonus demografi perlu cara untuk demografi harus bisa dimanfaatkan dengan
ht
200000
mengatasinya, agar Indonesia bisa meraih nilai sebaiknya yang barometernya produktivitas.
positif pada bonus demografi.
0 Hal yang tentu Bonus demografi yang terjadi di Indonesia
menjadi penting adalah 0-4 5-9 10-1415-1920-2425-2930-3435-3940-4445-4950-5455-5960-
mempersiapkan merupakan modal yang baik dalam membantu
masyarakat saat terjadinya bonus demografi. kelompok
perkembangan sektor umur
ekonomi kreatif di tanah
Pada tahun 2030 hingga rujukan dari Bank air. Melihat kondisi saat ini, ekonomi kreatif
Dunia, Indonesia menjadi negara terbesar ke-7 semakin berkembang di Indonesia. Hal ini akan
dalam hal jumlah penduduk. Usia produktif semakin berkembang jika bonus demografi
tentu sangat berkaitan dengan kepemudaan. disiapkan dengan baik.
Oleh karena itu, peran pemuda sangat penting Rasio Jenis Kelamin (RJK) dipengaruhi
dalam membangun bangsa ini terlebih dalam oleh tingkat kelahiran, tingkat kematian dan
bonus demografi. Setelah usia produktif migrasi antara penduduk laki-laki dengan
memang siap mental dan cara kerjanya, maka penduduk perempuan. Sejak lima tahun
pada bidang ekonomi tentunya bonus terakhir, penduduk laki-laki lebih banyak
Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta 2017
19
dibandingkan perempuan. Tetapi pada tahun jenis kelamin dapat dilihat pada piramida
2017, perbandingan penduduk laki-laki hampir penduduk (Gambar 3.1.2).
sama dengan penduduk perempuan yakni Komposisi penduduk menurut
sebesar 100,84 Jika dilihat menurut kelompok umur di tingkat kabupaten/kota
kabupaten/kota administrasi, tampak pola yang administrasi tidak jauh berbeda dengan
sama terjadi di Jakarta Selatan. Sedangkan di keadaan di tingkat provinsi, yaitu sebagian
Jakarta Timur dan Jakarta Barat penduduk laki- besar berada pada kelompok usia produktif.
laki lebih banyak dibanding penduduk Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
perempuan (RJK= 101,78 dan RJK=102,28), lampiran Tabel 2.
dan sebaliknya di Kepulauan seribu, Pusat dan
Penduduk DKI Jakarta usia 10 tahun
Utara penduduk perempuan lebih banyak
ke atas dilihat dari status perkawinannya,
dibanding laki-laki (RJK=99,89; 99,75 dan
id
didominasi oleh penduduk dengan status
98,41).
o.
kawin. Penduduk laki-laki dengan status kawin
Komposisi penduduk menurut g
s.
mencapai 56,99 persen dan perempuan 55,84
bp
kelompok umur berdasarkan jenis kelamin persen. Sementara penduduk berstatus belum
a.
berada pada kelompok umur produktif (15-64 lebih banyak dibanding perempuan yang
ak
tahun), penduduk usia anak dan lansia memiliki sebesar 31,94 persen. Persentase penduduk
//j
proporsi penduduk usia produktif relatif lebih penduduk perempuan, yaitu sebesar 12,22
ht
banyak dibandingkan proporsi penduduk usia persen dengan persentase lebih besar pada
produktif pada perempuan. Begitu juga pada cerai mati. Hal ini bisa dikaitkan dengan usia
kelompok usia anak (kurang dari 15 tahun) hidup perempuan yang lebih panjang
proporsi penduduk laki-laki lebih banyak
dibandingkan laki-laki. Sementara pada
dibandingkan Perempuan. Akan tetapi, pada penduduk laki-laki persentase penduduk
kelompok Lansia, perempuan mempunyai dengan status cerai sebesar 3,88 persen.
proporsi yang lebih banyak dibandingkan laki- Fenomena yang relatif sama ditemui di seluruh
laki. Hal ini nampaknya berkaitan dengan wilayah kabupaten/kota administrasi.
tingginya angka harapan hidup perempuan Gambaran lebih rinci mengenai kependudukan
dibandingkan laki-laki. Untuk informasi lebih di Provinsi DKI Jakarta tahun 2017 dapat dilihat
rinci, komposisi penduduk menurut umur dan pada Lampiran Tabel 1 sampai denganTabel 6.
3.2 Kesehatan
t
ar
ak
bagian dari pembangunan nasional yang Oleh karena itu promosi kesehatan hendaknya
s:
tp
bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dapat berjalan secara integral dengan berbagai
ht
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang aktivitas pencapaian MDGs dan mewujudkan
agar terwujud derajat kesehatan masyakarat jaminan kesehatan masyakarat semesta.
yang setinggi-tingginya. Pembangunan
Tujuan pembangunan kesehatan
kesehatan tersebut merupakan upaya seluruh
adalah meningkatkan kesadaran untuk hidup
potensi bangsa Indonesia, baik masyarakat,
sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
swasta maupun pemerintah. Pembangunan
kesehatan masyarakat yang optimal melalui
kesehatan harus diimbangi dengan intervensi
terciptanya masyakarat, bangsa dan negara
perilaku yang memungkinkan masyakarat lebih
Indonesia yang ditandai penduduk yang hidup
sadar, mau dan mampu melakukan hidup
dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat,
sehat sebagai prasyarat pembangunan yang
memiliki kemampuan untuk menjangkau
berkelanjutan (sustainable development).
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil
Untuk menjadikan masyakarat mampu hidup
dan merata, serta memiliki derajat kesehatan
sehat, masyakarat harus dibekasi dengan
yang optimal di seluruh wilayah Indonesia.
id
dimulai dari rumah, yaitu melalui pemberian tuntas tahapan menyusuinya.
o.
ASI terhadap bayi yang baru lahir hingga usia 2
g Dari sekitar 340.548 anak usia 0-23
s.
tahun. Pemberian air susu ibu (ASI) pada bayi
bulan yang pernah diberi ASI, diantaranya
bp
persen.
pun membuat peraturan tetang ASI ekslusif
//j
s:
Pemerintah No. 33 tahun 2012. Dalam PP salah satu program prioritas Kementerian
ht
tersebut, mendapatkan ASI merupakan hak Kesehatan, sebagai salah satu bentuk nyata
seorang bayi. komitmen pemerintah untuk mencapai
Milenium Development Goals (MDGs).
Banyak sekali manfaat yang diberikan
Imunisasi merupakan investasi kesehatan
ASI pada bayi diantaranya memenuhi seluruh
masa depan karena pencegahan penyakit
kebutuhan nutrisi yang bayi perlukan selama
melalui imunisasi merupakan cara
bulan-bulan pertama kehidupan hingga balita
perlindungan terhadap infeksi yang paling
usia 1-2 tahun, mempercepat tumbuh kembang
efektif dan jauh lebih murah dibanding
bayi yang dapat membantu perkembangan
mengobati seseorang apabila telah jatuh
sensorik dan kognitif pada bayi, meningkatkan
sakit dan harus di rawat di rumah sakit.
daya tahan tubuh bayi. Selain pada bayi, ASI
Tujuan utama program imunisasi
ternyata memberikan manfaat bagi ibu
adalah menghindarkan bayi dari serangan
diantaranya lebih cepat pulih dari rasa lelah
penyakit, memperkecil kemungkinan
dan sakit pasca persalinan, dan menunda
id
o.
terkait kehamilan, kelahiran (Maternal Mortality persentasenya tidak mencapai satu persen.
Ratio). Semakin tinggi MMR, dapat dikatakan g
Sementara, tempat melahirkan yang paling
s.
bp
bahwa derajat kesehatan masyarakat semakin banyak dipilih adalah rumah sakit atau rumah
a.
id
o.
Tabel 3.a menunjukkan alasan utama
penduduk DKI Jakarta tidak berobat jalan g
s.
bp
Tabel 3.a Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan yang Tidak Berobat Jalan
ak
Kabupaten/Kota
s:
tp
Alasan Tidak Berobat Jalan Kep. Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta DKI
ht
Tidak ada biaya transport 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1,14 0,19
Tidak ada sarana transportasi 0,00 0,26 0,00 0,32 0,16 0,29 0,18
Waktu tunggu pelayanan lama 0,00 0,94 4,83 1,18 1,49 2,07 2,29
Tidak ada yang mendampingi 0,00 0,81 0,00 0,14 0,22 0,00 0,25
Merasa tidak perlu 47,68 34,16 22,93 25,77 22,30 25,68 26,05
id
(30,97 %), 398.435 di SLTP sederajat
bangsa.
o.
(27,14 %), 334.314 (22,77 %) di SLTA
Dari sekitar 8.538.746 jiwa penduduk g
s.
sederajat dan sisanya sebanyak 280.693 masih
bp
besar dari penduduk yang tidak/belum pernah administrasi, seluruh wilayah mempunyai
//j
sekolah ini adalah penduduk perempuan, yaitu sebaran yang hampir sama. Penduduk usia 10
s:
total penduduk yang tidak/belum pernah berkisar antara 0,43 persen sampai 1,53
sekolah. Data ini memperlihatkan masih persen. Sebanyak 16,02 persen sampai 22,40
adanya preferensi gender, dimana kesempatan persen penduduk yang berstatus masih
mengenyam pendidikan bagi penduduk sekolah, dan untuk penduduk yang tidak
perempuan masih lebih rendah dibandingkan sekolah lagi berkisar antara 76,08 persen
dengan penduduk laki-laki. Kesenjangan antara sampai dengan 83,94 persen. Untuk lebih
laki-laki dan perempuan untuk mendapatkan jelasnya komposisi penduduk usia 10 tahun ke
pendidikan ini disebabkan karena masih ada atas menurut status sekolah antara laki-laki
ki, yaitu lebih memprioritaskan pendidikan anak administrasi dapat dilihat pada Lampiran Tabel
Sekolah Dasar 232 182 5,44 222 548 5,22 454 730 5,33
SLTP 200 983 4,71 197 452 4,63 398 435 4,67
SLTA 175 027 4,10 159 287 3,73 334 314 3,92
Diploma 140 662 3,29 140 030 3,28 280 693 3,29
Universitas
3 500 173 81,94 3 497 826 81,97 6 997 999 81,96
id
Tidak Sekolah lagi
o.
TOTAL 4 271 606 100,00 4 267 142 100,00 8 538 746 100,00
g
s.
bp
yang relatif tinggi diharapkan akan memiliki dapat dilihat pada Tabel 3.c di bawah ini.
t
ar
produktivitasnya yang tinggi pula bila Seperti telah diuraikan di muka bahwa
ak
tingkat pendidikan yang tinggi masyarakat perempuan. Hal ini didukung oleh data yang
ht
mampu meningkatkan taraf kehidupannya, terdapat pada Tabel 3c dimana terlihat persen-
yang dapat meningkatkan kesejahteraan tase penduduk laki-laki yang telah
masyarakat secara umum. mendapatkan pendidikan SLTA ke atas lebih
tinggi dibandingkan dengan perempuan pada
Tabel 3.c menunjukkan bahwa
jenjang pendidikan yang sama.
penduduk 10 tahun ke atas yang tidak/belum
Lampiran Tabel 19 menyajikan
punya ijazah adalah sekitar 854.478 orang
kemampuan penduduk dalam membaca dan
(10,09 persen), tamat SD sederajat sekitar
menulis (baca tulis). Ini merupakan
1.399.250 orang (16,53 persen), tamat SLTP
keterampilan dasar yang dibutuhkan penduduk
sekitar 1.519.643 orang (17,95 persen), tamat
untuk dapat menuju hidup yang lebih baik.
SLTA/SMK sekitar 3.180.355 jiwa (37,57
Kemampuan membaca dan menulis tercermin
persen) dan tamat Diploma I hingga S3 sekitar
dari angka melek huruf. Angka Melek Huruf
merupakan persentase penduduk 10 tahun
id
o.
Gambar 3.3.1 menyajikan persentase Kepulauan Seribu, yaitu 99,08 persen.
penduduk usia 10 tahun ke atas yang dapat g
Sementara Angka Melek Huruf penduduk laki-
s.
bp
membaca dan menulis menurut kabupaten/kota laki terendah berada di Jakarta Timur yakni
a.
Tabel 3.c Persentase Penduduk 10 Tahun ke atas Menurut Pendidikan yang Ditamatkan dan
tp
memperlihatkan penduduk masih sekolah pada tahun yang masih sekolah, terlihat bahwa
a.
kelompok usia 7-12 tahun sampai 19-24 penduduk kelompok usia 7-12 tahun sebagian
t
ar
tahun. Penduduk yang masih sekolah usia 19- besar bersekolah di SD sederajat (97,96 %).
ak
24 tahun, merupakan yang terendah yaitu Penduduk usia 13-15 tahun sebagian besar
//j
s:
242.802 jiwa atau 12,50 persen dari 1.941.752 bersekolah di SMP sederajat (82,66 %).
tp
jiwa penduduk kelompok usia 7-24 tahun yang Sementara penduduk usia 16-18 tahun
ht
Jumlah anak dalam suatu keluarga Semakin banyak jumlah anak maka kebutuhan
dapat menjadi salah satu faktor yang hidup yang harus ditanggung oleh kepala
mempengaruhi kesejahteraan rumah tangga. keluarga akan menjadi semakin besar. Dengan
Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta 2017
29
demikian perencanaan jumlah anak dalam Sementara persentase jumlah wanita yang
setiap keluarga perlu diperhatikan agar tercapai usianya pada saat perkawinan pertama kurang
keluarga sejahtera. Melalui program Keluarga dari 17 tahun sekitar 5,69 persen. Wanita
Berencana pemerintah berusaha untuk dengan usia perkawinan pertamanya 17-18
meningkatkan kesejahteraan masyarakat tahun sebanyak 11,88 persen, dan penduduk
melalui perencanaan jumlah anak. Salah satu wanita dengan usia perkawinan pertama 25
faktor yang mempengaruhi jumlah anak adalah tahun ke atas mencapai 32,93 persen.
umur pada saat perkawinan pertama. Tabel 30 Gambaran rinci persentase perempuan yang
memberikan gambaran mengenai jumlah pernah kawin menurut umur pertama
wanita usia 10 tahun ke atas yang pernah perkawinan dapat dilihat pada Gambar 3.4.1.
kawin menurut usia saat perkawinan pertama.
Secara umum teridentifikasi bahwa
id
o.
modus usia perkawinan pertama wanita di DKI
Jakarta adalah 19-24 tahun dimana g
s.
bp
id
o.
penduduk wanita berusia 15-49 tahun yang Susuk KB/ implan masih diminati oleh 4,10
berstatus kawin sedang menggunakan KB dan g
persen WUS, Kondom pria/Karet KB sebanyak
s.
bp
11,13 persen yang sudah tidak menggunakan 3,11 persen, dan 0,02 persen menggunakan
a.
lagi. Data ini didukung dengan persentase intravag/kondom wanita. Sementara itu masih
t
ar
wanita usia 15-49 tahun yang tidak pernah ada sebanyak 1,74 persen wanita usia subur
ak
Tampaknya program KB di DKI Jakarta perlu (pantang berkala, urut, jamu, metode menyusui
s:
tp
Kebutuhan dasar (basic needs) bagi Tabel 3.d Persentase Rumah Tangga Menurut
Luas lantai di DKI Jakarta, 2017
manusia adalah sandang, pangan, dan papan
Luas Lantai Rumah Tangga (%)
id
atau perumahan. Fasilitas perumahan dapat
o.
m2
juga menggambarkan tingkat kesejahteraan
g
s.
dari pemiliknya. Berbagai fasilitas rumah (1) (2)
bp
0-19 19,65
tinggal dapat mencirikan tingkat kesejahteraan
a.
50-99 23,54
penerangan, fasilitas air minum, sumber air
//j
100-149 11,37
s:
g o.
pada tahun 2017 sebagian besar rumah tangga (82,90 %) dan masih ada rumah tangga yang
s.
di DKI Jakarta bertempat tinggal di rumah milik berlantai tanah (0,24 %). Dengan masih
bp
sendiri, yaitu sebanyak 48,33 persen dari adanya rumah tangga yang tinggal di rumah
t a.
ar
seluruh rumah tangga yang ada. Sebanyak dengan lantai tanah perlu mendapatkan
ak
36,27 persen mengontrak, 13,25 persen bebas perhatian pemerintah, karena tanah merupakan
//j
sewa, 1,78 persen rumah dinas dan 0,36 media yang sangat mudah dalam menyebarkan
s:
persen rumah milik orang tua/keluarga dan kuman penyakit. Akibatnya selain dapat
tp
ht
id
tangga. Air merupakan kebutuhan yang sangat bermerk sebagai sumber utama air minum. Air
o.
pokok bagi manusia terutama untuk minum. isi ulang digunakan sebagai sumber utama air
g
s.
Untuk menjaga kesehatan, manusia dianjurkan minum oleh 34,35 persen rumah tangga, 14,62
bp
minum rata-rata 8 liter air putih per hari, persen rumah tangga menggunakan sumur
a.
karena itu pengadaan air minum yang bersih bor/pompa, dan 10,93 persen rumah tangga
t
ar
pada setiap rumah tangga perlu mendapat menggunakan leding, dan 0,64 persen
ak
Tabel 3.e Persentase Rumah Tangga Menurut sumur tak terlindung maupun sumber air
tp
2017
kurang dari satu persen (0,05 persen). Jika
Sumber Air Minum Persentase Rumah
Tangga (%) diamati dari tahun ke tahun, penggunaan
(1) (2) sumber air minum dari leding semakin
Air Kemasan Bermerk 40,81 berkurang, sementara pengguna air mineral
Air Isi Ulang 34,35 (kemasan dan isi ulang) semakin meningkat.
Leding 10,93 Jarak sumber air tanah ke
Sumur Bor/Pompa 13,09 penampungan kotoran/tinja mempengaruhi
Sumur Terlindung 0,64 kualitas air bersih yang digunakan. Mengingat
Sumur Tak Terlindung 0,01 kotoran manusia, hewan dan limbah rumah
Air Hujan 0,04 tangga/industri merupakan sumber penyakit,
Jumlah 100,00
maka jarak sumber air minum terhadap tempat
Tabel 3.e menyajikan rumah tangga penampungan air menjadi sangat penting.
menurut sumber air minum. Sebanyak 40,81 Jarak sumber air minum yang berasal dari
id
kesadaran yang tinggi menggunakan sanitasi
o.
persen rumah tangga memiliki fasilitas buang yang layak/memadai, yakni menggunakan
air besar (BAB) sendiri, 12,50 persen memiliki g
s.
septic tank sebagai tempat pembuangan akhir
bp
fasilitas bersama, 3,63 persen menggunakan tinja. Sebanyak 93,00 persen rumah tangga di
a.
fasilitas MCK umum, 0,02 persen ada fasilitas DKI Jakarta pembuangan akhirnya
t
ar
buang air besar tapi tidak digunakan dan hanya menggunakan septic tank. Namun jika diamati
ak
0,16 persen yang tidak memiliki fasilitas BAB. menurut kabupaten/kota, terlihat bahwa
//j
fasilitas BAB bersama, MCK komunal dan persentase terendah rumah tangga yang
ht
umum adalah rumah tangga yang tinggal pembuangan akhir tinja menggunakan septic
dikontrakan atau di daerah yang padat dan tank, yakni sebesar 79,43 persen. Gambaran
kumuh. selengkapnya penggunaan septic tank ini dapat
dilihat pada Gambar 3.5.3 berikut ini.
id
o.
jamban/kloset. Dari data yang ada, tampak semakin besar proporsi pengeluaran yang
bahwa sebagian besar rumah tangga di DKI g
dialokasikan untuk konsumsi non makanan”.
s.
bp
Jakarta menggunakan jamban leher angsa, Dengan pendekatan asumsi tersebut data
a.
yakni sebanyak 98,64 persen rumah tangga. pengeluaran rumah tangga dapat dijadikan
t
ar
Sisanya sebanyak 0,91 persen menggunakan salah satu indikator tingkat kesejahteraan
ak
jamban plengsengan, 0,28 persen masyarakat di suatu wilayah. Pada tahun 2017,
//j
kloset (langsung ke tempat pembuangan akhir, pengeluaran rumah tangga untuk konsumsi
seperti kali/sungai, danau, atau kebun dan non makanan, sedangkan sisanya sebanyak
ruang terbuka lainnya. 39,91 persen untuk konsumsi makanan.
Secara nominal, rata-rata pengeluaran rumah
Untuk melihat tingkat kesejahteraan
tangga per kapita per bulan di DKI Jakarta
penduduk dari aspek pengeluaran/konsumsi
untuk non makanan sebesar Rp 1.306.994,-
rumah tangga, dapat digunakan ”hukum angle”
dan untuk makanan sebesar Rp 868.238,-.
id
Jakarta Utara 910.955 39,46 1.397.483 60,54 2.308.438
o.
DKI Jakarta 868.238 39,91 1.306.994 60,09 2.175.232
g
s.
Sumber: Susenas Maret 2017
bp
t a.
ar
terlihat bahwa Kabupaten Kepulauan Seribu ekonomi wilayah Kepulauan Seribu yang relatif
//j
memiliki pola konsumsi rumah tangga yang lebih rendah dibandingkan wilayah kota
s:
berbeda dengan kota lainnya di DKI Jakarta. Di lainnya. Selain kondisi geografis yang relatif
tp
ht
seluruh kota di DKI Jakarta proporsi sulit, karena terdiri dari pulau-pulau yang
pengeluaran rumah tangganya lebih banyak dipisahkan oleh lautan, kendala transportasi
untuk non makanan (di atas 50 %), dengan yang tidak semudah daerah daratan seperti di
kisaran antara 55 persen hingga 62 persen. Di wilayah kota, mengakibatkan pergerakan
Kepulauan Seribu kebalikannya, proporsi untuk ekonomi di wilayah ini lebih lambat
makanan sebesar 65,68 persen dan non dibandingkan wilayah kota.
makanan sebesar 34,32 persen. Hal ini
id
Kebutuhan akan alat komunikasi, seperti terkini, memberi kemudahan dalam banyak hal
g o.
telepon sudah menjadi kebutuhan yang utama dan menjadi gaya hidup masyarakat modern
s.
pada masyarakat Kota Jakarta. Fenomena di dalam jejaring sosial.
bp
g
s.
bp
Penggunaan komputer/laptop/note-
Banyaknya provider telepon seluler
a.
Penggunaan internet sebagai sarana vital dari kehidupan sosial mayarakat kota.
informasi dan komunikasi telah menjadi bagian Jejaring sosial maupun situs-situs lainnya,
id
internet yang banyak digunakan melalui dimanapun penduduk tersebut berada, hal ini
o.
HP/ponsel yaitu sebesar 92,87 persen, dapat dilihat dari tempat mengaksesnya. Pada
g
s.
laptop/notebook/tablet sebesar 35,78 persen, Lampiran Tabel 53 akses internet yang banyak
bp
komputer desktop sebesar 18,78 persen, dan dilakukan penduduk DKI Jakarta yaitu di rumah
a.
media lainnya sebesar 0,79 persen. dengan persentase 92,18 persen yang
t
ar
lain dikarenakan HP bentuknya yang kecil, lain. Jakarta Selatan merupakan wilayah
tp
ringan, smart, mudah dibawa serta mempunyai dengan akses internet di rumah dengan
ht
banyak manfaat positif. Dari hasil Susenas persentase tertinggi yaitu 97,93 persen dan
2017 penduduk 5 tahun ke atas yang yang terendah di Jakarta Utara yaitu 86,72
mengakses internet melalui HP menduduki persen.
persentase tertinggi di Kabupaten Kepulauan
Seribu yaitu 97,31 persen, diurutan ke dua
Kota Jakarta Selatan sebesar 95,40 persen,
Jakarta Pusat sebesar 93,73 persen, Jakarta
Timur sebesar 93,18 persen, Jakarta Timur
Barat sebesar 92,84 persen dan Jakarta Utara
sebesar 88,25 persen.
dan di tempat umum juga mempunyai proporsi penduduk DKI Jakarta yaitu akses ke sosial
//j
yang tinggi yaitu masing masing 40,67 persen media/jejaring sosial (80,92 %), pencarian
s:
dan 39,47 persen. Sedangkan akses internet di informasi/ berita (73,49 %), hiburan (49,58 %),
tp
ht
bukan rumah sendiri sebesar 27,73 persen, mengirim/menerima e-mail (31,01 %),
sekolah/kampus sebesar 13,97 persen dan di mengerjakan tugas sekolah (18,35 %),
kendaraan bergerak hanya sebesar 22,33 pembelian/penjualan barang/jasa (14,72 %),
persen. fasilitas finansial/E-banking (11,35 %) dan
Pemanfaatan oleh penduduk mencari hal-hal lain (2,29 %).
diantaranya adalah untuk mendapatkan
informasi/ berita, mengerjakan tugas sekolah,
mengirim/menerima e-mail; sosial media/
jejaring sosial dan pembelian/penjualan
barang/jasa, hiburan (game, nonton TV, radio),
fasilitas finansial (E-Banking) dan hal-hal lain
3.7. Sosial Ekonomi
diantaranya bantuan pertolongan, transfer data,
navigasi, kemudahan dalam berbisnis dan lain Tingkat kesejahteraan rakyat dapat
id
Jakarta Pusat (15,78 %), Jakarta Utara
berbagai program bantuan dan program per-
o.
(15,54%), Jakarta Timur (6,62%), dan Jakarta
lindungan sosial yang tujuannya untuk me-
g
s.
Barat (6,59 %). Sementara Jakarta Selatan
ningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan
bp
Gambar 3.7.1 Presentase Rumah Tangga Menurut Pernah/Tidaknya Membeli/Menerima Raskin dalam
tp
id
Jakarta Timur 98.72
1.28
o.
99.02
g
Jakarta Pusat 0.98 s.
Jakarta Barat 98.99
1.01
bp
99.55 Menerima
t
Pernah Menerima
ak
0 20 40 60 80 100
//j
swasta, perorangan maupun luar negeri ada menerima jaminan sosial selama tahun 2015 -
sebanyak 2,82 persen. Jika rumah tangga 2016 sebagai berikut; untuk rumah tangga
penerima bantuan pendidikan dirinci menurut penerima jaminan pensiun sebesar 6,15
jenis bantuan yang diterima ada sebanyak persen, rumah tangga penerima jaminan hari
68,62 persen yang menerima Program tua sebesar 4,84 persen, yang menerima
Indonesia Pintar (PIP) untuk SD sederajat, PIP asuransi kecelakaan kerja sebesar 6,92
untuk SMP sederajat 33,23 persen, PIP untuk persen, dan yang menerima jaminan/asuransi
SMA sederajat sebesar 19,12 persen. kematian 4,19 persen. Sementara rumah
tangga yang menerima pesangon PHK
sebanyak 2,21 persen.
id
o.
rumah tangga) dimana sebesar 2,44 persen
(69.055 rumah tangga) sebagai penerima yang g
s.
bp
40,
81%
IV. PENUTUP
id
o.
aspek umur. Hal ini terlihat dari struktur persalinan yang aman bagi keselamatan
umur penduduk DKI Jakarta yang g
ibu dan bayinya.
s.
bp
(15-64 tahun), yakni sebanyak 71,35 dilihat bahwa rata-rata tingkat pendidikan
t
ar
persen. Penduduk muda (0-14 tahun) penduduk DKI Jakarta relatif baik. Hal ini
ak
sebanyak 24,66 persen dan penduduk tercermin dari relatif tingginya persentase
//j
Lansia (65 tahun ke atas) sebanyak 3,97 penduduk berusia 10 tahun ke atas yang
s:
tp
secara maksimal maka apa yang disebut Universitas, yaitu sebesar 17,86 persen.
dengan bonus demografi di DKI Jakarta Selain itu persentase penduduk DKI
dapat menjadi pendorong pertumbuhan Jakarta usia 10 tahun ke atas yang buta
ekonomi yang berdampak pada aksara (tidak bisa membaca dan menulis)
peningkatan produktivitas penduduk dan juga relatif rendah, yakni sebesar 0,32
diharapkan mampu meningkatkan persen.
kesejahteraan rakyat secara umum. Dilihat dari aspek kependudukan,
Secara umum pembangunan terlihat bahwa prevalensi pengguna KB di
bidang kesehatan di DKI Jakarta DKI Jakarta masih belum maksimal. Hal ini
memberikan gambaran yang relatif baik. terlihat dari persentase pengguna
Hal ini tercermin dari persentase penduduk kontrasepsi di DKI Jakarta yang sebanyak
yang mengalami keluhan kesehatan 47,37 persen perempuan usia 15-49 tahun
berstatus kawin sedang menggunakan
id
18,57 persen dan IUD/Spiral sebanyak indikator yang dapat mencerminkan
g o.
16,69 persen, pengguna alat KB kondom kesejahteraan masyarakat, dapat dilihat
s.
relatif kecil, yakni hanya sebesar 3,11 bahwatingkat kesejahteraan penduduk DKI
bp
perhatian adalah masih ditemui penduduk tangga untuk komoditi non makanan
//j
yang melakukan perkawinan pada usia dini, dibandingkan dengan pengeluaran untuk
s:
yakni sebanyak 3,16 persen perempuan di komoditi non makanan. Lebih dari separuh
tp
ht
DKI Jakarta kawin pertamakali pada usia di pengeluaran rumah tangga digunakan
bawah 16 tahun. Namun demikian secara untuk jenis konsumsi bukan makanan, yaitu
umum, rata-rata usia perkawinan sebesar 60,09 persen, sisanya sebanyak
perempuan berada pada usia 19-24 tahun. 39,91 persen untuk makanan.
Pada aspek perumahan, terlihat Pemanfaatan teknologi informasi
bahwa sebagian besar rumah tangga di pada penduduk DKI Jakarta relatif tinggi.
DKI Jakarta tinggal di rumah dengan luas Hal ini terungkap dari tingginya persentase
lantai kurang dari 50 m2 (52,59%). Hanya rumah tanggayang menguasai handphone,
sebagian kecil rumah tangga di DKI Jakarta yakni sebesar 76,99 persen. Sebaliknya
yang tinggal di rumah dengan luas lantai penggunaan telepon rumah di DKI Jakarta
lebih dari 150 m2, yaitu sebesar cenderung berkurang dari tahun ke tahun,
12,50persen. pada tahun 2017 hanya sebesar 14,58
persen.
48
Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta 2017
ht
tp
s:
//j
ak
ar
ta.
bp
s.
go.
LAMPIRAN id
TABEL RINCI
Tabel 1. Penduduk Menurut Kabupaten/Kota Administrasi dan Jenis Kelamin
di DKI Jakarta, 2017
Jenis Kelamin Rasio
Kabupaten/Kota
Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan Jenis
Administrasi
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Kelamin
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Jakarta Selatan 1 113 332 50,11 1 108 463 49,89 2 221 795 100,00 100,44
Jakarta Timur 1 456 162 50,44 1 430 642 49,56 2 886 804 100,00 101,78
Jakarta Pusat 459 649 49,94 460 799 50,06 920 448 100,00 99,75
id
Jakarta Barat 1 274 208 50,56 1 245 811 49,44 2 520 019 100,00 102,28
o.
Jakarta Utara 881 442 49,60 .g
895 689 50,40 1 777 131 100,00 98,41
ps
.b
ta
DKI Jakarta 5 196 700 50,21 5 153 323 49,79 10 350 023 100,00 100,84
ar
51
Tabel 2. Persentase Penduduk Menurut Kelompok Usia, Jenis Kelamin dan
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2017
Jenis Kelamin/
Kepulauan Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta DKI
Kelompok
Seribu Selatan Timur Pusat Barat Utara Jakarta
Umur
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Laki-laki (L)
0 - 14 32,18 24,70 26,07 23,83 24,65 25,37 25,13
15 - 64 64,49 71,15 70,31 71,30 71,97 71,17 71,12
65+ 3,33 4,15 3,62 4,87 3,38 3,46 3,76
Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
id
o.
Perempuan (P)
.g
ps
0 - 14 33,03 23,76 25,28 22,15 24,11 24,09 24,20
.b
52
Tabel 3. Persentase Penduduk Menurut Kelompok Usia dan Kabupaten/Kota
Administrasi di DKI Jakarta, 2017
Laki-laki
id
25 - 29 7,85 9,59 9,39 9,4 10,41 10,3 9,83
o.
30 - 34 8,29 10,12 10,1 9,52 10,6 10,59 10,25
.g
ps
35 - 39 8,00 9,4 9,29 9,02 9,31 9,2 9,28
.b
53
Tabel 4. Persentase Penduduk Menurut Kelompok Usia dan Kabupaten/Kota
Administrasi di DKI Jakarta, 2017
Perempuan
id
25 - 29 8,44 9,66 9,74 9,27 10,61 10,83 10,08
o.
30 - 34 8,27 9,85 9,81 9,04 10,00 10,26 9,87
.g
ps
35 - 39 8,90 9,24 9,10 8,69 8,77 8,71 8,95
.b
54
Tabel 5. Persentase Penduduk Menurut Menurut Kelompok Usia dan
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2017
Laki-laki+Perempuan
id
20 – 24 6.08 7,82 7,65 7,96 8,97 8,86 8,24
o.
25 – 29 8,15 9,62 9,56 9,34 10,51 10,57 9,96
30 – 34 8,28 9,98 .g
9,96 9,28 10,30 10,43 10,06
ps
35 – 39 8,45 9,32 9.20 8,86 9,05 8,95 9,11
.b
55
Tabel 6. Persentase Penduduk Usia 10 Tahun ke atas Menurut Status Perkawinan,
Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2017
Laki-laki
Belum kawin 35,38 39,97 39,11 40,64 40,02 35,98 39,12
Kawin 61,67 55,69 57,31 55,22 56,30 60,02 56,99
Cerai Hidup 0,28 1,72 0,90 1,52 1,49 1,55 1,38
id
Cerai Mati 2,67 2,63 2,68 2,62 2,19 2,44 2,50
o.
Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
.g
ps
Perempuan
.b
L+P
Belum kawin 31,28 36,67 35,07 35,83 36,15 33,87 35,53
Kawin 61,61 55,08 57,18 54,23 56,06 58,47 56,42
Cerai Hidup 1,38 2,33 1,94 2,79 2,76 2,29 2,36
Cerai Mati 5,73 5,93 5,80 7,15 5,03 5,37 5,69
Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
56
Tabel 7. Persentase Baduta Usia 0-23 Bulan Menurut Pengalaman diberi ASI dan
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2017
Laki-laki
Ya 83,43 96,98 88,63 85,04 96,30 98,52 94,03
id
o.
Perempuan
Ya 100,00 88,33 .g
80,37 92,46 84,69 92,86 86,42
ps
Tidak 0,00 7,85 19,63 7,54 11,26 7,14 11,66
.b
Laki-laki + Perempuan
//j
Ya
tp
57
Tabel 8. Persentase Baduta 0-23 Bulan Menurut Lamanya Memperoleh ASI dan
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2017
Lama Pemberian ASI Kep. Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta DKI
(Bulan) Seribu Selatan Timur Pusat Barat Utara Jakarta
Laki-laki
0-6 Bulan 45,21 39,11 36,50 32,30 44,50 30,00 37,74
id
Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
o.
Perempuan .g
ps
0-6 Bulan 67,32 38,42 35,41 29,01 49,87 35,77 39,19
.b
12 bulan ke atas
ak
Laki-laki + Perempuan
tp
58
Tabel 9. Persentase Balita 0-59 Bulan yang Pernah Mendapatkan Imunisasi Menurut
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2017
Laki-laki
Pernah 93,10 96,54 95,12 100,00 97,74 96,05 96,59
Tidak Pernah 3,86 0,00 3,81 0,00 0,55 3,23 1,82
Tidak Tahu 3,04 3,46 1,07 0,00 1,71 0,73 1,59
Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
id
o.
Perempuan
Pernah 95,08 98,21 .g
98,21 96,05 95,52 96,99 97,16
ps
Tidak Pernah 1,97 0,00 1,79 1,56 2,23 2,08 1,55
.b
ta
Laki-laki + Perempuan
s:
59
Tabel 10. Persentase Wanita Pernah Kawin 15-49 Tahun Menurut Penolong Kelahiran
Terakhir Baduta 0-23 Bulan dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI
Jakarta, 2017
id
Bidan 77,93 56,58 42,42 49,53 48,85 49,44 48,89
o.
Perawat 0,00 1,13 0,00 0,00 4,03 1,46 1,55
Tenaga kesehatan lainnya 0,00 0,00
.g0,90 0,00 0,00 0,86 0,41
ps
Dukun beranak 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
.b
ta
60
Tabel 11. Persentase Penduduk yang Mempunyai Keluhan Kesehatan Selama
Sebulan yang Lalu Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota Administrasi
di DKI Jakarta, 2017
Laki-laki
Ya 35,95 26,33 23,55 28,56 28,34 28,70 26,66
Tidak 64,05 73,67 76,45 71,44 71,66 71,30 73,34
Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
id
o.
Perempuan
.g
ps
Ya 37,76 26,72 24,28 30,10 28,41 30,50 27,44
.b
Laki-laki+ Perempuan
//j
s:
61
Tabel 12. Persentase Penduduk yang Mempunyai Keluhan Kesehatan dan Terganggu
Aktivitasnya Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI
Jakarta, 2017
id
o.
.g
ps
.b
ta
ar
ak
//j
s:
tp
ht
62
Tabel 13. Persentase Penduduk Usia 10 Tahun ke atas Menurut Status Pendidikan dan
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2017
Laki-laki
Tidak/ belum pernah 0,54 0,14 0,73 0,36 0,72 0,52 0,53
sekolah
id
SLTP Sederajat 7,95 5,01 4,08 4,08 4,73 4,66 4,71
o.
SLTA Sederajat 5,73 3,90 4,73 4,22 4,35 3,68 4,10
.g
ps
D 1 - Universitas 0,58 3,22 3,67 3,47 3,33 2,42 3,29
.b
ta
Tidak Bersekolah Lagi 77,21 82,64 81,67 83,12 81,38 83,12 81,94
ar
ak
//j
63
Tabel 14. Persentase Penduduk Usia 10 Tahun ke atas Menurut Status Pendidikan dan
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2017
Perempuan
Tidak/ belum pernah 2,52 0,72 1,29 0,83 1,38 1,42 1,17
sekolah
id
SLTP Sederajat 10,35 4,68 4,88 3,75 5,02 3,91 4,63
o.
SLTA Sederajat 4,14 3,74 2,73 2,45 3,56 3,88 3,73
.g
ps
D 1 - Universitas 0,75 3,49 4,24 3,06 2,91 2,89 3,28
.b
ta
64
Tabel 15. Persentase Penduduk Usia 10 Tahun ke atas Menurut Status Pendidikan dan
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2017
Laki-laki Perempuan
Tidak/ belum pernah 1,53 0,43 1,01 0,59 1,04 0,97 0,85
sekolah
id
SD Sederajat 7,65 5,24 6,00 4,97 5,39 5,30 5,33
o.
SLTP Sederajat 9,15 4,84 4,48 3,92 4,87 4,28 4,67
SLTA Sederajat 4,94 3,82 .g
3,73 3,32 3,96 3,78 3,92
ps
D 1 - Universitas 0,66 3,35 3,96 3,26 3,13 2,66 3,29
.b
ta
ar
Tidak Bersekolah Lagi 76,08 82,31 80,76 83,94 81,61 83,01 81,96
ak
//j
65
Tabel 16. Persentase Penduduk Usia 10 Tahun ke atas Menurut Pendidikan Tertinggi
yang Ditamatkan dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2017
Laki-laki
Tidak punya ijasah SD 21,14 8,06 9,39 7,06 9,71 9,50 9,02
Paket A 0,00 0,00 0,07 0,11 0,19 0,00 0,08
SD/MI/SDLB 28,45 14,98 11,08 16,27 17,42 16,72 14,94
Paket B 0,17 0,06 0,00 0,05 0,25 0,06 0,09
SMP/MTs/SMPLB 18,76 14,67 15,57 17,91 20,84 16,96 17,12
id
o.
Paket C 2,95 0,12 0,07 0,15 0,32 0,19 0,17
SMA/MA/SMLB 19,35 29,67 .g
28,72 30,92 28,12 30,34 29,23
ps
SMK/MAK 3,94 10,61 13,98 10,90 9,08 11,34 11,30
.b
66
Tabel 17. Persentase Penduduk Usia 10 Tahun ke atas Menurut Pendidikan Tertinggi
yang Ditamatkan dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2017
Perempuan
Tidak punya ijasah SD 20,44 10,24 9,81 10,89 13,31 11,57 11,18
Paket A 0,35 0,00 0,37 0,25 0,21 0,03 0,18
SD/MI/SDLB 37,54 16,79 14,78 19,53 21,47 17,99 17,87
Paket B 0,00 0,04 0,24 0,00 0,23 0,06 0,14
SMP/MTs/SMPLB 17,30 15,26 18,25 16,40 19,15 23,48 18,56
id
o.
Paket C 1,52 0,19 0,39 0,00 0,42 0,07 0,26
SMA/MA/SMLB 15,26 26,32 .g
27,75 25,42 22,19 26,19 25,59
ps
SMK/MAK 2,86 9,79 8,28 9,80 8,48 6,90 8,55
.b
67
Tabel 18. Persentase Penduduk Usia 10 Tahun ke atas Menurut Pendidikan Tertinggi
yang Ditamatkan dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2017
Laki-laki + Perempuan
Tidak punya ijasah SD 20,79 9,15 9,60 8,99 11,49 10,54 10,09
Paket A 0,17 0,00 0,22 0,18 0,20 0,02 0,13
SD/MI/SDLB 32,94 15,89 12,91 17,91 19,42 17,36 16,40
Paket B 0,08 0,05 0,12 0,03 0,24 0,06 0,11
SMP/MTs/SMPLB 18,04 14,96 16,90 17,15 20,01 20,25 17,84
id
o.
Paket C 2,24 0,15 0,22 0,07 0,37 0,13 0,22
SMA/MA/SMLB 17,33 28,00 .g
28,24 28,15 25,19 28,25 27,42
ps
SMK/MAK 3,41 10,20 11,15 10,35 8,78 9,10 9,93
.b
68
Tabel 19. Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kelamin, Kemampuan Membaca dan
Menulis dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2017
Jenis Kelamin/
Kep. Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta DKI
Kemampuan Membaca
Seribu Selatan Timur Pusat Barat Utara Jakarta
dan Menulis
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Laki-laki
Dapat membaca dan
100,00 99,97 99,59 99,82 99,74 99,76 99,76
menulis
Tidak Dapat membaca
0,00 0,03 0,41 0,18 0,26 0,24 0,24
dan menulis
Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
id
o.
Perempuan
.g
ps
Dapat membaca dan
.b
dan menulis
//j
Laki-laki+ Perempuan
Dapat membaca dan
99,54 99,83 99,62 99,73 99,59 99,71 99,68
menulis
Tidak Dapat membaca
0,46 0,17 0,38 0,27 0,41 0,29 0,32
dan menulis
Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
69
Tabel 20. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kelamin, Kemampuan Membaca dan
Menulis dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2017
Jenis Kelamin/
Kemampuan Kep. Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta DKI
Membaca dan Seribu Selatan Timur Pusat Barat Utara Jakarta
Menulis
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Laki-laki
Dapat membaca dan 100,00 99,97 99,55 99,86 99,72 99,78 99,75
menulis
Tidak Dapat 0,00 0,03 0,45 0,14 0,28 0,22 0,25
membaca dan
menulis
id
Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
o.
Perempuan .g
ps
Dapat membaca dan 99,27 99,67 99,62 99,67 99,44 99,63 99,59
.b
menulis
ta
membaca dan
ak
menulis
//j
s:
Laki-laki+ Perempuan
Dapat membaca dan 99,64 99,82 99,59 99,76 99,58 99,70 99,67
menulis
Tidak Dapat 0,36 0,18 0,41 0,24 0,42 0,30 0,33
membaca dan
menulis
Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
70
Tabel 21. Persentase Penduduk Usia 7 - 24 Tahun Menurut Kelompok Usia Sekolah
dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2017
Laki-laki
id
o.
Jumlah 100,00 100,00 100,00 .g
100,00 100,00 100,00 100,00
ps
Sumber: Susenas Maret 2017
.b
ta
ar
Tabel 22. Persentase Penduduk Usia 7 - 24 Tahun Menurut Kelompok Usia Sekolah
ak
Perempuan
tp
ht
71
Tabel 23. Persentase Penduduk Usia 7 - 24 Tahun Menurut Kelompok UsiaSekolah dan
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2017
Laki-laki + Perempuan
id
o.
Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
72
Tabel 24. Persentase Penduduk Usia 7-24 Tahun yang Masih Sekolah Menurut
Kelompok Usia Sekolah dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta,
2017
Laki-laki
id
o.
Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
.g
ps
Sumber: Susenas Maret 2017
.b
ta
ar
ak
Tabel 25. Persentase Penduduk Usia 7-24 Tahun yang Masih Sekolah Menurut Kelompok
//j
Perempuan
73
Tabel 26. Persentase Penduduk Usia 7-24 Tahun yang Masih Sekolah Menurut
Kelompok Usia Sekolah dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI
Jakarta, 2017
Laki-laki + Perempuan
id
o.
Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
.g
ps
Sumber: Susenas Maret 2017
.b
ta
ar
ak
//j
s:
tp
ht
74
Tabel 27. Persentase Penduduk Usia 7-24 Tahun yang Masih Sekolah Menurut Kelompok
Usia Sekolah, Pendidikan yang Sedang Diduduki, dan Kabupaten/Kota
Administrasi di DKI Jakarta, 2017
Laki-laki
Kelompok Usia/
Kepulauan Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta DKI
Pendidikan yang
Seribu Selatan Timur Pusat Barat Utara Jakarta
Sedang Diduduki
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
7 – 12
Paket A 0,00 2,28 0,00 0,37 0,00 0,00 0,48
SDLB 0,00 0,12 1,43 1,87 0,00 2,05 0,95
SD 78,30 87,68 93,83 95,43 95,21 91,91 92,72
MI 17,89 7,71 2,50 0,00 3,69 3,02 3,75
Paket B 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
SMPLB 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
SMP 1,20 2,22 2,24 2,32 1,09 3,02 2,09
MTS 2,61 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,01
id
13 – 15
o.
SD 18,68 1,44 2,09 0,00 5,29 2,41 2,69
MI 0,00 0,00 0,00 .g 0,00 0,00 0,00 0,00
ps
Paket B 0,00 0,00 0,00 0,90 0,00 1,13 0,26
SMPLB 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
.b
16 – 18
SMP 2,68 7,95 8,74 4,42 11,56 11,61 9,31
MTs 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Paket C 11,59 1,78 0,00 0,00 2,28 0,00 1,05
SMLB 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
SMA 32,97 57,62 61,57 60,29 40,65 43,95 52,31
MA 44,63 2,06 1,95 0,00 2,30 2,26 2,02
SMK - 25,31 25,35 25,52 36,90 37,92 30,23
MAK 8,14 - - - - - 0,02
D1/D2 - - - - - 2,35 0,34
D3 - - - - 1,12 - 0,30
D4 - - - - - - 0,00
S1 - 5,29 2,39 9,76 5,19 1,91 4,42
19 – 24
Paket A 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1,64 0,22
SMP 30,04 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,04
MTs 0,00 0,00 0,00 0,00 1,63 0,00 0,42
Paket C 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
SMLB 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
SMA 16,37 4,03 5,94 1,42 11,88 3,40 6,41
MA 8,15 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,01
75
SMK 10,00 0,00 4,42 5,45 6,82 5,18 4,33
MAK 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
D1/D2 - - 3,47 - - 4,09 1,65
D3 - 9,00 12,33 2,72 3,75 9,53 8,25
D4 - 2,27 3,88 6,18 2,44 - 2,85
S1 35,43 83,06 69,96 72,90 73,45 76,16 74,55
S2 - 1,64 - 11,33 0,04 - 1,27
S3 - - - - - - 0,00
Tabel 28. Persentase Penduduk Usia 7-24 Tahun yang Masih Sekolah Menurut
Kelompok Usia Sekolah, Pendidikan yang Sedang Diduduki, dan
id
Kabupaten Kota/Administrasi di DKI Jakarta, 2017
o.
Perempuan .g
ps
Kelompok Usia/
.b
Sedang Diduduki
ar
7 – 12
//j
13 – 15
Paket A 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
SDLB 0,00 0,00 1,04 0,00 0,00 0,00 0,33
SD 3,80 2,37 0,88 0,00 2,58 5,46 2,28
MI 0,00 0,00 0,52 0,00 0,00 4,01 0,82
Paket B 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 2,21 0,36
SMPLB 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
SMP 71,58 71,32 81,86 86,23 87,05 66,48 78,48
MTs 18,26 6,24 1,10 2,77 2,60 2,35 2,94
Paket C 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
SMLB 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
SMA 6,36 10,81 11,35 5,28 5,41 9,13 9,09
MA 0,00 1,36 1,40 0,00 0,00 0,00 0,74
SMK 0,00 7,90 1,86 5,72 2,37 10,36 4,95
MAK 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
76
16 – 18
SMP 17,02 21,27 5,90 11,85 23,38 3,18 13,77
MTs 5,19 0,00 0,00 0,00 0,00 2,26 0,39
Paket C 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
SMLB 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
SMA 29,42 38,62 54,53 56,24 28,46 54,04 44,21
MA 25,57 0,00 5,32 0,00 0,00 2,36 1,98
SMK 22,81 31,54 29,93 28,63 43,42 33,17 34,25
MAK 0,00 0,00 1,19 0,00 0,00 0,00 0,34
D1/D2 0,00 0,00 0,00 0,00 1,14 0,00 0,30
D3 0,00 1,10 0,00 0,00 0,00 2,92 0,73
D4 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
S1 0,00 7,46 3,14 3,27 3,59 2,08 4,02
19 – 24
SMP 31,21 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,01
MTs 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
id
Paket C 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
SMLB 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
o.
SMA 5,33 3,85 4,97 0,00 10,74 2,02 1,26
MA 6,94 0,00
.g
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
ps
SMK 16,80 8,19 0,00 0,00 9,45 0,00 4,07
MAK 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
.b
77
Tabel 29. Persentase Penduduk Usia 7-24 Tahun yang Masih Sekolah Menurut
Kelompok Usia Sekolah, Pendidikan yang Sedang Diduduki, dan
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2017
Laki-laki + Perempuan
id
SMP 4,97 1,86 1,64 1,65 1,42 3,96 2,04
o.
MTS 1,65 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,01
13 - 15 .g
ps
Paket A 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
.b
16 - 18
Paket A 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
SDLB 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
SD 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
MI 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Paket B 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
SMPLB 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
SMP 10,38 14,24 7,30 7,33 17,21 7,21 11,48
MTs 2,79 0,00 0,00 0,00 0,00 1,18 0,19
Paket C 5,36 0,94 0,00 0,00 1,19 0,00 0,54
SMLB 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
SMA 31,06 48,65 58,00 58,71 34,82 49,22 48,38
MA 34,39 1,09 3,66 0,00 1,20 2,31 2,00
SMK 12,25 28,25 27,67 26,74 40,02 35,44 32,18
MAK 3,77 0,00 0,60 0,00 0,00 0,00 0,17
D1/D2 0,00 0,00 0,00 0,00 0,54 1,12 0,32
D3 0,00 0,52 0,00 0,00 0,59 1,52 0,51
D4 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
78
S1 0,00 6,32 2,77 7,22 4,42 2,00 4,23
19 - 24
Paket A 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,78 0,11
SDLB 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
SD 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
MI 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Paket B 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
SMPLB 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
SMP 30,66 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,04
MTs 0,00 0,00 0,00 0,00 0,85 0,00 0,21
Paket C 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
SMLB 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
SMA 10,53 3,94 5,46 0,69 11,34 2,68 5,81
MA 7,51 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,01
SMK 13,60 4,28 2,24 2,65 8,07 2,46 4,20
MAK 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
D1/D2 0,00 0,00 1,76 0,00 0,00 1,94 0,82
id
D3 0,00 10,26 19,43 8,29 5,67 11,26 11,98
o.
D4 0,00 2,80 1,97 3,84 2,09 0,00 2,06
S1 37,70 76,47 .g69,14 79,01 68,72 80,88 73,00
ps
S2 0,00 2,26 0,00 5,51 3,26 0,00 1,75
.b
79
Tabel 30. Persentase Wanita Usia 10 Tahun ke atas yang Pernah Kawin Menurut
Usia Perkawinan Pertama dan Kabupaten/Kota Administrasi di
DKI Jakarta, 2017
id
o.
19 - 24 Tahun 35,75 49,60 49,90 50,77 47,57 51,06 49,49
.g
ps
25 Tahun ke Atas 13,14 34,79 36,04 32,92 31,16 28,37 32,93
.b
ta
ar
Tabel 31. Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun Berstatus Kawin Menurut Status
Penggunaan Alat/Cara KB dan Kabupaten/Kota Administrasi di
DKI Jakarta, 2017
Tidak menggunakan lagi 15,06 12,02 9,40 20,64 11,45 7,77 11,13
Tidakpernah
menggunakan 29,09 39,30 44,53 36,50 37,70 47,07 41,50
80
Tabel 32. Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun Berstatus Kawin dan Sedang
Menggunakan Alat KB Menurut Alat/Cara KB yang Digunakan dan
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2017
AKDR/ IUD/ Spiral 2,83 18,00 17,07 23,41 14,76 14,60 16,69
id
o.
Suntikan KB 79,98 50,05
.g
48,56 48,40 52,31 48,79 49,98
ps
.b
81
Tabel 33. Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Pernah Kawin Menurut
Tempat memperoleh Alat KB dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI
Jakarta, 2017
id
o.
TKBK/TMK/ 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Muyan .g
ps
Polindes/ 0,90 0,00 0,46 0,00 0,00 1,04 0,31
.b
Poskesdes
ta
ar
KB/PPKBD
//j
s:
82
Tabel 34. Persentase Rumah Tangga Menurut Luas Lantai Rumah dan Kabupaten/
Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2017
id
o.
Sumber: Susenas Maret 2017
.g
ps
.b
83
Tabel 36. Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Atap Terluas dan Kabupaten/
Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2017
id
Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
o.
Sumber: Susenas Maret 2017
.g
ps
.b
ta
Tabel 37. Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Lantai Terluas dan
ar
84
Tabel 38. Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Dinding Terluas dan Kabupaten/Kota
Administrasi di DKI Jakarta, 2017
id
o.
0,00 0,00 0,00 0,08 0,00 0,00 0,01
Batang kayu
0,00 0,00 .g 0,06 0,00 0,00 0,00 0,02
ps
Bambu
.b
Tabel 39. Persentase Rumah Tangga Menurut Fasilitas Air Minum dan Kabupaten/Kota
Administrasi di DKI Jakarta, 2017
85
Tabel 40. Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum dan Kabupaten/Kota
Administrasi di DKI Jakarta, 2017
Air kemasan bermerk 27,51 46,27 41,24 48,53 37,28 33,97 40,81
Air isi ulang 48,18 21,51 35,64 28,19 37,91 46,80 34,35
Leding 1,96 2,15 2,30 18,89 20,04 19,06 10,93
Sumur bor/pompa 0,77 28,80 19,61 3,66 4,47 0,00 13,09
Sumur dan Mata Air 0,90 1,17 1,17 0,64 0,00 0,00 0,64
Terlindung
id
Sumur dan Mata Air 0,00 0,00 0,04 0,10 0,06 0,09 0,05
o.
Tidak Terlindung
.g
ps
Air Hujan 20,67 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,04
.b
Tabel 41. Persentase Rumah Tangga Menurut Jarak ke Penampungan Tinja Terdekat
ht
86
Tabel 42. Persentase Rumah Tangga Menurut Fasilisas Buang Air Besar dan
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2017
id
Tidak Ada 7,89 0,00 0,00 0,26 0,20 0,43 0,16
o.
Jumlah 100,00 100,00 100,00 .g
100,00 100,00 100,00 100,00
ps
.b
87
Tabel 44. Persentase Rumah Tangga Menurut Pembuangan Akhir Kotoran/Tinja dan
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2017
id
Pantai/Tanah Lapang/Kebun 3,65 0,11 0,00 0,00 0,00 0,00 0,03
o.
Lainnya 1,20 0,59 .g
0,36 0,00 0,37 0,59 0,42
ps
.b
ta
Tabel 45. Persentase Rata-Rata Pengeluaran Rumah Tangga Per Kapita Sebulan
Menurut Jenis Pengeluaran dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta,
2017
88
Tabel 46. Persentase Rumah Tangga Menurut Bahan Bakar/Energi Utama Untuk
Memasak dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2017
Bahan Bakar Masak Kepulauan Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta DKI
Utama Seribu Selatan Timur Pusat Barat Utara Jakarta
id
Minyak Tanah 0,00 1,05 1,15 3,45 1,38 2,50 1,63
o.
Kayu Bakar 0,00 0,28 .g
0,00 0,00 0,00 0,00 0,06
ps
.b
Tabel 47. Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Penerangan Utama dan
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2017
Sumber
Kepulauan Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta DKI
Penerangan
Seribu Selatan Timur Pusat Barat Utara Jakarta
Utama
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Listrik PLN 100,00 100,00 99,81 99,86 99,85 99,44 99,80
Bukan Listrik - - - - - - -
89
Tabel 48. Persentase Rumah Tangga Menurut Kepemilikan Telepon Rumah dan
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2017
id
o.
Sumber: Susenas Maret 2017
.g
ps
.b
ta
Telepon Seluler/ HP
Seribu Selatan Timur Pusat Barat Utara Jakarta
tp
ht
90
Tabel 50. Persentase Penduduk 5 Tahun Ke Atas Menurut Nomor HP Aktif yang Dikuasai
Menurut Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2016
id
o.
4 0,25 0,12 0,00 0,25 0,00 0,03 0,05
.g
ps
.b
91
Tabel 52.Persentase Penduduk 5 Tahun ke Atas Menurut Media Akses Internet dan
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2017
Komputer Desktop
id
o.
Laptop/Note Book/ Tablet
Ya 10,32 39,69 .g
35,17 33,56 33,40 35,96 35,78
ps
Tidak 96,60 78,88 80,71 83,90 87,93 74,30 81,22
.b
Total
ar
ak
HP/Ponsel
//j
Lainnya
92
Tabel 53. Persentase Penduduk 5 Tahun ke Atas Menurut Akses Internet di Luar Rumah
dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2017
Rumah
Ada 94,62 97,58 91,27 93,54 91,45 86,98 92,29
Tidak 5,38 2,42 8,73 6,46 8,55 13,02 7,71
Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Bukan Rumah
Sendirii
Ya 27,43 38,13 24,45 21,86 32,69 14,36 27,73
72,57 61,87 75,55 78,14 67,31 85,64 72,27
id
Tidak
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
o.
Jumlah
Tempat .g
ps
Kerja/Kantor
.b
Sekolah/Kampus
//j
Tempat Umum
Ya 76,34 54,12 40,40 28,23 36,31 26,85 39,47
Tidak 23,66 45,88 59,60 71,77 63,69 73,15 60,53
Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100.00 100,00
Kendaraan Bergerak
Ya 25,51 30,60 21,50 19,84 20,75 15,42 22,33
Tidak 74,49 69,40 78,50 80,16 79,25 84,58 77,67
Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
93
Tabel 54. Persentase Penduduk 5 Tahun ke Atas Menurut Pencarian Informasi
Melalui Internet dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2017
Pencarian Informasi melalui Kepulauan Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta DKI
Akses Internet Seribu Selatan Timur Pusat Barat Utara Jakarta
Mendapat Informasi/Berita
Ya 69,99 77,54 73,64 71,46 70,83 72,27 73,49
Tidak 30,01 22,46 26,36 28,54 29,17 27,73 26,51
id
o.
Tidak 71,29 80,54 80,56 81,24 83,39 82,90 81,65
Ya
tp
Pembelian/Penjualan
Barang /Jasa
Ya 19,80 27,55 19,73 22,59 17,27 19,94 21,27
Tidak 80,20 72,45 80,27 77,41 82,73 80,06 78,73
94
Lanjutan tabel 54
Pencarian Melalui Akses Kepulauan Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta DKI
Internet Seribu Selatan Timur Pusat Barat Utara Jakarta
Hiburan
Ya 53,23 53,37 48,30 56,57 50,69 41,08 49,58
id
Tidak 96,32 86,06 88,42 88,60 90,46 90,16 88,65
o.
Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
.g
ps
Lainnya
.b
95
Tabel 55. Persentase Rumah Tangga Menurut Riwayat Pernah Menerima/Membeli
Raskin Dalam Tiga Bulan Terakhir dan Kabupaten/Kota Administrasi
di DKI Jakarta, 2017
id
o.
.g
ps
Tabel 56. Persentase Anggota Rumah Tangga Menurut Menerima/Tidaknya Kredit
Usaha Setahun Terakhir dan Kabupaten/Kota di DKI Jakarta, 2017
.b
ta
Pernah/Tidak Pernah
ar
Usaha
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
//j
s:
tp
96
Tabel 57. Persentase Anggota Rumah Tangga Penerima Kredit Usaha Setahun
Terakhir Menurut Jenis Kredit dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI
Jakarta, 2017
id
0,00 18,57 12,23 13,64 11,26 7,74 12,55
o.
Kredit Koperasi
Kredit dari Perusahaan 16,09 28,34 33,39 34,62 37,20 36,40 33,90
Leasing
//j
s:
97
Tabel 58. Persentase Rumah Tangga Menurut Terima/Tidaknya Beasiswa Setahun
Terakhir dan Kabupaten/Kota di DKI Jakarta, 2016
id
Sumber: Susenas Maret 2016
o.
.g
ps
.b
ta
ar
Tabel 59. Persentase Rumah Tangga yang Menerima Beasiswa Setahun Terakhir
ak
BSM SMP Sederajat 32,72 34,92 11,10 38,00 3,73 21,55 23,58
BSM SMA Sederajat 34,78 30,70 26,73 27,15 7,87 26,93 26,26
98
Tabel 60. Persentase Rumah Tangga yang Menerima Jaminan Sosial Setahun
Terakhir Menurut Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2017
Jaminan Hari Tua 3,23 6,51 4,81 5,54 2,06 6,20 4,84
id
o.
Jaminan/Asuransi 6,14 4,91 5,21 3,47 1,59 5,56 4,19
Kematian
.g
ps
Pesangon Pemutusan 2,25 1,35 2,82 2,92 0,90 3,73 2,21
.b
Tabel 61. Persentase Rumah Tangga yang Menerima Kartu Perlindungan Sosial
//j
Ya, dapat menunjukkan 3,35 2,06 2,22 3,30 1,47 4,11 2,44
kartu
Ya, tidak dapat 3,58 2,61 1,27 4,13 3,63 3,42 2,77
menunjukan kartu
99
Daftar Pustaka
Badriul, Hegar. (2013, Agustus). Indonesia Menyusui. IDAI:diperoleh pada 26 September 2015, dari ,
http://idai.or.id/public-articles/klinik/asi/nilai-menyusui.html
BPS. 2015. Statistik Kesejahteraan Rakyat 2014. Jakarta:Badan Pusat Statistik (BPS)
id
g o.
s.
bp
t a.
ar
ak
//j
s:
tp
ht
ht
tp
s:
//j
ak
ar
ta
.b
ps
.g
o.id