Anda di halaman 1dari 22

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Asuhan kebidanan pada keluarga merupakan asuhan kebidanan komunitas
yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga.Dalam sebuah
keluarga biasanya dijumpai lebih dari satu permasalahan kesehatan. Seperti
keluarga Tn.T, di dalam keluarga ini terdapat satu masalah kesehatan yaitu
Ny. S mengatakan di usia nya yang sekarang ini meraasakan perbedaan
dengan dulunya, seperti suka marah, menstruasi yang sudah tidak teratur,
cepat lelah, pegal-pegal dan ibu mengatakan saat ini siklus menstruasi ibu
tidak teratur
Keluarga Tn.T terdiri dari lima anggota keluarga dengan permasalahan
kesehatan yang terdapat pada istri di keluarga. Ny.S mengatakan di usia nya
yang sekarang ini merasakan perbedaan dengan dulunya, seperti suka marah,
menstruasi yang sudah tidak teratur, cepat lelah, pegal-pegal ibu mengatakan
saat ini siklus menstruasi ibu tidak teratur
Dari masalah tersebut nantinya harus segera mendapatkan penanganan

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan pengertian keluarga?
2. Apa saja bentuk tipe keluarga?
3. Siapa pemegang kekuasaan dalam keluarga?
4. apa saja peran dalam keluarga?
5. Apa saja fungsi keluarga?
6. Bagaimana langkah- langkah asuhan kebidanan pada keluarga?
2

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian keluarga
2. Untuk mengetahui apa saja bentuk tipe keluarga
3. Untuk mengetahui siapa pemegang kekuasaan dalam keluarga
4. Untuk mengetahui apa saja peran dalam keluarga
5. Untuk mengetahui apa saja fungsi keluarga
6. Untuk mengetahui bagaimana langkah- langkah asuhan kebidanan pada
keluarga
3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Keluarga


Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan
tinggal dalam suatu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan
perkawinan atau adopsi, dimana antara satu dengan yang lainnya saling
tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu anggota keluarga mempunyai
masalah kesehatan atau keperawatan, maka akan berpengaruh terhadap
anggota-anggota yang lain dan keluarga-keluarga yang ada di sekitarnya
(Effendi, 1998).

2.2 Bentuk Tipe Keluarga (Effendi, 1998)


1. Keluarga inti (Nuclear Familly), adalah keluarga yang terdiri dari
ayah, ibu dan anak-anak.
2. Keluarga besar (ETtended Familly), adalah keluarga inti ditambah
sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu,
paman, bibi, dan sebagainnya.
3. Keluarga berantai (Serial Familly), adalah keluarga yang terdiri dari
wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu
keluarga inti.
4. Keluarga duda/janda (Composite), adalah keluarga yang terjadi karena
perceraian atau kematian.
5. Keluarga berkomposisi, adalah yang perkawinannya berpoligami dan
hidup secara bersama-sama.
6. Keluarga kabitas (Cabitation), adalah dua orang yang menjadi satu
tanpa pernikahan tetapi membentuk satu keluarga.
4

2.3 Pemegang Kekuasaan dalam Keluarga


Pemegang kekuasaan keluarga menurut (Effendi, 1998):
1. Patrikal, yang dominan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah
pihak ayah.
2. Matrikal, yang dominan memegang kekuasaan dalah keluarga adalah
pihak ibu.
3. Equalitarian, yang dominan memegang kekuasaan dalam keluarga
adalah pihak ayah dan ibu.
4. Patrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah suami.
5. Keluarga Kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi
pembinaan keluaraga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi
bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suatu atau istri.

2.4 Peranan Keluarga


Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal,
sifat kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi
tertentu. Menurut (Effendi, 1998) penaran dalam keluarga adalah:
1. Peranan ayah
Sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anak, pecari nafkah,
pendidik, pelindung, kepala keluarga, anggota dari kelompok
sosialnya, anggota masyarakat dari lingkungannya.
2. Peranan ibu
Sebagai istri dan ibu dari anak-anak, mengurus rumah tangga,
mengasuh dan pendidik, pelindung dari salah satu kelompok dari
peranan sosialnya, serta sebagai anggota masnyarakat dari
lingkungannya, pencari nafkah tambahan dalam keluarga.
3. Peranan anak
Melaksanakan peranan psikososial sesuai tingkat perkembangan
baik fisik, mental maupun spiritial.
5

2.5 Fungsi Keluarga


1. Fungsi biologis
Untuk meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan anak,
memenuhi kebutuhan gizi keluarga, memelihara dan merawat anggora
keluarga.

2. Fungsi psikologis
a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman.
b. Memberikan kasih sayang diantara anggota keluarga.
3. Fungsi sosial
a. Membina sosialisasi pada anak.
b. Membentuk norma tingkah laku sesuai tingkat perkembangan
anak.

4. Fungsi ekonomi
a. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
b. Mencari sumber penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan
keluarga.
c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga dimasa yang akan
datang.
5. Fungsi Pendidikan
a. Menyekolahkan anak untuk membekali pendidikan, ketrampilan
dan membentuk perilaku sesuai bakat dan minat yang dimilikinya.
b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang,
memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
c. Mendidik anak sesuai tingkat perkembangannya.
6

2.6 Gambaran Keluarga Sehat


Gambaran keluarga sehat dapat dikemukakan sebagai berikut:
Anggota keluarga dalam kondisi sehat fisik, mental maupun
sosial.Cepat meminta bantuan tenaga kesehatan atau unit pelayanan
kesehatan bila timbul masalah kesehatan pada salah satu anggota
keluarga.Di rumah tersedia kotak berisi obat-obatan sederhana untuk
P3K.Tinggal di rumah dan lingkungan yang sehat.Selalu memperhatikan
kesehatan keluarga dan masyarakat.
Seorang bidan yang bekerja di komuniti harus mengetahui data wilayah
kerjanya, data tersebut mencakup komposisi keluarga, keadaan sosial,
ekonomi, adat kebiasaan, kehidupan beragama, status kesehatan serta
masalah ibu dan anak balita. Keberhasilan bidan yang bekerja dibidang
komuniti tergantung pada peningkatan kesehatan ibu dan anak balita di
wilayah kerjanya.
Sasaran umum kebidanan komunitas asalah ibu dan anak dalam
keluarga. Menurut undang-undang no.12 tentang kesehatan, yang dimaksud
dengan keluarga adalah suami, istri, anak dan anggota keluarga lainnya.
Di dalam kesehatan keluarga, kesehatan istri mencakup kesehatan masa
pra kehamilan, persalinan, pasca persalinan dan masa di luar masa
kehamilan (masa interfal) serta persalinan. Upaya kesehatan ibu dan anak
dilakukan melalui peningkatan kesehatan anak dalam kandungan, masa
bayi, masa balita dan masa pra sekolah.

2.7 Konsep Manajemen Asuhan Keluarga


Dalam memecahkan masalah pasiennya, bidan menggunakan manajemen
yaitu suatu metode yang digunakan oleh bidan dalam menentukan dan
mencari langkah-langkah pemecahan masalah serta melakukan tndakan
untuk menyelamatkan pasiennya dari gangguan kesehatan.
7

Langkah-langkah kebidanan komunitas:


1. Identitas masalah
Dalam identifikasi masalah bidan melakukan pengumpulan data
berdasarkan sumber data, pengumpulan dilakukan secara langsung di
masyarakat (data subyektif) dan secara tidak langsung (data
obyektif).Data subyektif didapat dari informasi yang langsung diterima
dari masyarakat melalui wawancara. Data obyektif adalah data yang
diperoleh dari hasil obserfasi pemeriksaan dan penelaahan catatan
keluarga, masyarakat dan lingkungannya.Kegiatan yang dilakukan oleh
bidan dalam pengumpulan data ini adalah pengumplan data tentang
keadaan kesehatan desa dan pencatatan data keluarga sebagai sasaran
pemeriksaan.

2. Data Desa
Data desa meliputi:
a. Wilayah desa (Luas, keadaan geografi, jarak desa dan fasilitas
kesehatan pemeriksaan).
b. Penduduk (jumlah, komposisi penduduk, jumlah keluarga, mata
pencaharian, pertumbuhan penduduk, dinamika penduduk).
c. Status kesehatan (angka kematian, jenis dan angka kesaktan ibu,
anak dan balita).
d. Keadaan lingkungan (jumlah sarana air minum, jumlah jamban
keluarga, pembuangan sampah dan kotoran, pembuangan tinja dan
kondisi tinja).
e. Sosial ekonomi (pendidikan, pendapatan perkapita, organisasi dari
lembaga swadaya masyarakat yang ada, media komunikasi yang
dimiliki masyarakat).
f. Data keluarga
g. Pemeriksaan fisik anggota keluarga yaitu ibu, bayi dan balita.
h. Pemeriksaan lingkungan keluarga (rumah, pekarangan,
pembuangan sampah dan kotoran).
8

3. Analisa dan Perumusan Masalah


Setelah data dikumpulkan dan dicatat sebagai syarat dengan ditetapkan
masalah kesehatan lingkungan di komuniti.
a. Analisis
Tujuan analisis adalah menggunakan data yang terkumpul dan
mencari kaitan satu dengan lainnya sehingga ditemukan berbagai
masalah, melalui proses analisis ditemukan jawaban tentang
hubungan antara penyakit atau kasus kesehatan dengan lingkungan
keadaan sosial budaya (perilaku). Pelayanan kesehatan serta faktor
keturunan yang berpengaruh terhadap kesehatan.
b. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dapat dikumpulkan berdasarkan hasil analisi.
Dalam rumusan masalah mencakup masalah utama dan
penyebabnya serta masalah potensial.
4. Rencana dan Tindakan
Bila sudah diketahui masalah utama kesehatan lingkungan serta
penyebannya, maka disusun rencana dan tindakan yang dilakukan.
Tindakan dilakukan berdasarkan rencana yang disusun:
a. Rencana
Rencana untuk pemecahan masalah kesehatan lingkungan di
komunitas dapat dibagi menjadi tujuan, rencana pelaksanaan, dan
evaluasi. Untuk pencapaian tujuan tersebut perlu ditetapkan
sasaran, maka disusun rencana pelaksanaan.
Di dalam pelaksanaan mencakup:
1) Pemeliharaan kesehatan lingkungan.
2) Penyuluhan tentang kesehatan lingkungan yang diberikan pada
keluarga.
Untuk mengetahui hasil suatu upaya, maka perlu ditentukan kriteria
keberhasilan, kriteria ini ditetapkan di dalam rencana evaluasi
tercakup:
a) Tingkat kesehatan lingkungan.
9

b) Frekuensi penyuluhan.
c) Partisipasi keluarga dalam bentuk tindakan.
b. Tindakan
Di dalam pelaksanaan kegiatan, bidan harus memonitor
perkembangan dan perubahan yang terjadi terhadap lingkungan
kemungkinan penetapan tujuan juga tidak tepat, bila hal ini terjadi,
maka perlu dilakukan modifikasi dan juga menyebabkan
perubahan dalam melaksanakan tindakan dan evaluasi.
5. Evaluasi
Tujuan evaluasi adalah mengetahui ketepatan dan kesempurnaan
antara hasil yang dicapai dengan tujuan yang ditetapkan. Suatu
pengkajian dinyatakan berhasil bila evaluasi menunjukan data yang
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Bila tujuan tidak tercapai,
maka perlu dikaji kembali penyebabnya. Bila kegiatan berhasil
mencapai tujuan maka identifikasi dilakukan dalam mengantisipasi
kemungkinan terjadi masalah lain yang timbul akibat keberhasilan
tersebut.

2.8 Konsep Permasalahan Keluarga


Setelah dilakukan pengkajian dan ditemukan permasalahan dalam
keluarga Tn.T yaitu Ny.S mengatakan di usia nya yang sekarang ini
merasakan perbedaan dengan dulunya, seperti suka marah, menstruasi yang
sudah tidak teratur, cepat lelah, pegal-pegal ibu mengatakan saat ini siklus
menstruasi ibu tidak teratur.
10

ASUHAN KEBIDANAN

PADA KASUS KELUARGA (KOMUNITAS)

TERHADAP KELUARGA Tn.E DI DUSUN CIARUM DESA CIPADANG

Waktu Pengkajian : 29 Agustus 2019

Oleh : Diana Ayu Octavia Suseno

I. PENGKAJIAN
Identitas Kepala Keluarga

Nama : Teguh Budiono

Umur : 59 tahun

Pendidikan terakhir : SLTA

Pekerjaan: - Pokok : Rp. 2.000.000,00

- Tambahan : -
Agama : Islam

Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia

Alamat : RT/RW 001/010 Ciarum, Cipadang,


gedong tataan, Pesawaran, Lampung
11

Data Anggota Keluarga Yang Hidup

No Nama Umur L Agam Hubungan Pend. Seruma


/ a h/
Keluarga Terakhir
P
Tidak

1 Teguh Budiono 59 th L Islam Suami SLTA Ya

2 Suyanti 49 th P Islam Istri SLTA Ya

3 Singih Pangestu 17 th L Islam Anak Pelajar Ya

4 Thoriq 14 th L Islam Anak Pelajar Ya

5 Arfan 9 th L Islam Anak Pelajar Ya

Genogram :

Keterangan :

: Laki-laki : kembar

: Perempuan : : pisah
12

: Hubungan

perkawinan : cerai

: Meninggal

: anak angkat

------------ : Tinggal serumah : keguguran

Denah Rumah :

P E K A R A N G A N

E KM Dapur

A
Kamar
R. Tengah
R

A
Kamar
N

G
Kamar
R. Tamu
A

N
Teras
13

Data Kesehatan Keluarga

No Nama Kesehatan Penyakit yg Perawatan/

Sekarang Pernah diderita & Pengobatan


lamanya

- - - - -

Pola Kebiasaan Keluarga Sehari-hari

a. Pola Nutrisi
Pola nutrisi keluarga cukup baik,ada sayur,nasi,lauk pauk,buah tidak
setiap hari.

b. Pola Eliminasi
Pola eliminasi BAK dan BAB baik.

c. Pola Istirahat
Pola istirahat keluarga tidak teratur,jika sempat maka tidur siang.

d. Pola Aktivitas
Pola aktivitas cukup baik.

e. Pola Rekreasi dan hiburan


Pola rekreasi dan hiburan sehari-hari mengobrol dengan tetangga saat
sore hari, berkumpul dengan keluarga di ruang tv.
14

f. Pola Komunikasi Keluarga


Pola komunikasi keluarga cukup baik dan bahasa yang digunakan
sehari-hari adalah bahasa Indonesia.

g. Pola Hubungan Sosial


Pola hubungan sosial keluarga cukup baik.

h. Pola Seksual
Pola seksual suami dan istri cukup baik.

i. Pola Penanggulangan Stress


Pola penanggulangan stress dalam keluarga biasanya menceritakan
masalah untuk musyawarah dan beribadah.

j. Pola Nilai
Pola nilai dalam keluarga cukup baik.

k. Pola Penanggulangan Kesehatan


Pola penanggulangan kesehatan biasanya keluarga membeli obat di
apotik jika sakit ringan atau pergi ke bidan.

Data Kesehatan Lingkungan


a. Perumahan
 Status rumah : Baik

 Bentuk bangunan : Baik

 Dinding rumah : Baik

 Luas bangunan : 8 x 12 m
15

 Lantai rumah : Ubin

 Kebersihan : Cukup Baik

 Penerangan : Cukup Baik

 Atap : Genting

 Ventilasi rumah : Cukup Baik

 Komposisi ruangan : R.Tamu,R.Tengah,K.Tidur (3)

K.Mandi,Dapur

 Lingkungan rumah : Cukup Bersih

b. Saranan sanitasi dan lingkungan


 Sumber air : Air PDAM

 WC : Toilet Leher Angsa

 Sampah : Di buang pada pembuangan sampah


16

 Saluran air : Got

 Hewan ternak : ( tidak memelihara ternak )


 Halaman/pekarangan : Cukup Bersih

 Pemanfaatan sarana kesehatan : Baik (Bidan dan Puskesmas)

 Fasilitas yang dimiliki : Keluarga ini mempunyai fasilitas seperti

motor

Data Personal Hygiene


a. Rambut : Bersih,warna hitam

b. Mulut dan gigi : Bersih,tidak ada caries

c. Kulit : Bersih,warna kuning langsat

d. Pakaian : Bersih dan cukup wangi

e. Kebersihan tangan dan kaki : Cukup bersih


17

Data KIA dan KB

a. Data kehamilan terdahulu : Normal,tidak ada komplikasi


b. Data nifas lalu : Normal,tidak ada komplikasi
c. Data KB : Ibu pernah memakai KB Suntik

Data Sosial, ekonomi, dan Budaya serta Spiritual

a. Data Sosial dan budaya : Hubungan anggota keluarga dengan


lingkungan baik
b. Data Sosial Ekonomi : Pendapatan keluarga di dapat dari
Tn. T
c. Data Spiritual : Keluarga ini seluruhnya beragama
Islam
Analisa Data

Dari data yang terkumpul dikelompokkan dan dianalisis kemudian dirumuskan


menjadi suatu diagnose masalah kebidanan. Analisa data dibuat dalam bentuk
kolom sbb :

Data Masalah

DS :

Ibu mengatakan di usia nya yang  Kurangnya pemahaman ibu


sekarang ini merasakan terhadap tanda-tanda
perbedaan dengan dulunya, premenopause yang dialami
seperti suka marah, menstruasi
18

yang sudah tidak teratur, cepat


lelah, pegal-pegal dan ibu
mengatakan saat ini siklus
menstruasi ibu tidak teratur

Prioritas Masalah

Dari masalah yang ada diprioritaskan satu persatu berdasarkan Typologi


masalah dalam Perawatan Kesehatan Keluarga

Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran


Sifat Masalah 2/3 x 1 2/3 Ancaman
Masalah

½x2 1 Ada kemauan


Kemungkinan keluarga
Masalah dapat berusaha untuk
Diubah mengatasi
masalah
Potensial 1/3 x 1 2/3 Masalah bisa
Masalah untuk dirubah
dicegah

Menonjolnya ½x1 1/2 Keluarga


Masalah menyadari dan
perlu diatasi
2 5/6
Skore Total
19

2. PERENCANAAN
Merupakan tindakan yang akan dilakukan bersama keluarga / individu
untuk membantu memulihkan, memelihara atau meningkatkan
kesehatannya.

Pada tanggal : 30 Agustus 2019, direncanakan untuk :

a. Memberikan KIE tentang tanda-tanda premenopause

3. PELAKSANAAN

Pada langkah pelaksanaan kegiatan, disamping petugas melaksankan upaya


untuk mencapai tujuan, petugas harus mempertimbangkan aspek hukum,
etika dan mencegah komplikasi yang timbul dalam asuhan yang diberikan.

3.1 Memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu dan keluarga tentang


premenopause meliputi:
a. Menopause merupakan kondisi alami yang akan dialami wanita
ketika usia sudah tua
b. Tanda-tanda premenopause yang biasa terjadi pada wanita adalah
wajah kemerahan, mudah lelah, sensitif, siklus menstruasi tidak
teratur bahkan berhenti
c. Yang dapat dilakukan ketika menghadapi premenopause yaitu
perbanyak olahraga, menjaga nutrisi & makan makanan yang
seimbang, kurangi minuman yang mengandung kafein, menjauhi
asap rokok
20

4. EVALUASI

Tanggal Masalah Kesehatan Tindakan


2 September S : Ibu mampu memahami
2019 Kurangnya pemahaman ibu gejala premenopouse yang
terhadap tanda-tanda dialami
premenopause yang dialami
O : Keadaan umum baik,
TTV dalam batas normal,
wajah terlihat lebih baik dari
sebelumnya

A :Masalah teratasi

P :Memberi ibu KIE


mengenai tanda dan gejala
premenopause
21

BAB IV
PEMBAHASAN

Keluarga Tn.T tinggal dirumah sendiri dengan kondisi rumah permanen


dengan lantai ubin sampai dapur.Keluarga Tn.T merupakan kumpulan keluraga
inti. Dalam keluarga Tn.T memiliki masalah yaitu mengenai kurang nya
pemahaman ibu tentang tanda-tanda premenopause yang dialami. Maka dilakukan
lah edukasi,konseling. Mencari tahu penyebab ibu yang belum memahami tanda-
tanda premenopause yang dialami sehingga bisa diberi solusi dengan memberikan
pemahaman dan pengetahuan lebih mengenai tanda-tanda premenopause yang
dialami. Oleh karena nya dilakukan edukasi mengenai tanda-tanda premenopause.
22

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Asuhan kebidanan komunitas memfokoskan pemberian pelayanan pada
setiap keluarga yang berada dalam wilayah kerjanya.Bentuk pemberian
pelayanan yang dilaksanakan adalah menyelesaikan berbagai permasalahan di
bidang kesehatan khususnya kesehatan ibu dan anak.Kegiatan-kegiatan
tersebut tentunya bertujuan akhir untuk menurunkan angka kematian ibu dan
kematian bayi. Dari berbagai penyuluhan yang telah dilakukan diharapkan
akan mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai permasalahan
kesehatan mereka sehingga diharapkan masyarakat akan lebih mandiri dalam
menyelesaikan masalah kesehatan yang ada di lingkungannya. Begitu juga
dengan keluarga Tn.T setelah dilakukan beberapa tindakan untuk
menyelesaikan masalah yang ada, kini keluarga Tn.T sudah lebih memahami
apa dan bagaimana cara mengatasi masalah kesehatannya.

5.2 Saran
a. Kepada Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan lebih dapat menggali lebih dalam lagi mengenai
kesehatan keluarga dan meningkatkan pengetahuan mengenai asuhan
kebidanan pada keluarga.
b. Kepada Keluarga
Dengan diadakannya KIE ini diharapkan keluarga dapat mengenali masalah
kesehatan serta mampu mencari penyelesaian secara mandiri.
c. Kepada Institusi Pendidikan
Institusi pendidikan diharapkan dapat memberikan bimbingan yang dapat
memberikan semangat bagi para mahasiswa.

Anda mungkin juga menyukai