MODUL 9.

FISIKA DASAR I

1. Tujuan Instruksional Khusus

Mahasiswa diharapkan dapat menganalisa gerak translasi dan rotasi benda dengan
menggunakan konsep energi serta menganalisa keseimbangan benda tegar .

2. Daftar Materi Pembahasan

2.1 . Gerak Benda Tegar

2.2 . Kombinasi Gerak Translasi dan Rotasi
2.3 . Keseimbangan Benda Tegar

3. Pembahasan

2.1. Gerak Benda Tegar

r
Bila momen gaya ô bekerja pada sebuah benda sehingga benda tersebut berotasi
menempuh sudut dö dari ö1 ke ö2, maka usaha dW yang dilakukan adalah :

rr r rr
dW = F.dS = F.(dö × r )

r
Jika dö = vektor dö dan arah sama dengan sekrup kanan, bila diputar dari ö

ke ö + dö
r

Sehingga : dW = dö.(r.F ) = (r × F ).dö atau dW = ô .dö ( 9.1 )

r
Bila ô dan ö searah, maka persamaan tersebut menjadi dW = ô .dö dan bila

persamaan dideferensialkan terhadap t diperoleh :

dW
dt
=T
dö
atau P = ôù ( 9.2 )
dt http://www.mercubuana.ac.id
 2.2. Kombinasi Gerak Translasi dan Rotasi

Untuk menganalisa kombinasi gerak translasi dan rotasi dapat ditinjau dari sudut
dinamika. Benda dengan massa total M, percepatan pusat massa a pm rsama seperti

percepatan sebuah titik dengan massa M yang dikenai gaya luar pada benda
sebenarnya :
r
•F luar
r
= m.a pm ( 9.4 )

Gerak rotasi pada pusat massa digambarkan analog dengan hukum Newton untuk
benda putar, persamaan :

•ô = I pm
.á ( 9.5 )

dimana I pm adalah momen inersia terhadap sumbu yang melalui titik pusat massa

dan jumlah •ô semua torsi luar terhadap sumbu ini. Persamaan ( 9.5 )

mengasumsikan bahwa sumbu putarnya tetap ( Stationer ), namun sebenarnya juga

dapat digunakan ketika sumbu putarnya bergerak. Syarat yang harus dipenuhinya,
yaitu :
a. Sumbu yang selalu melalui pusat massa harus sumbu simetri
b. Sumbu tidak berubah arah

Contoh 3 : Sebuah yo-yo ( Gambar 9.1 ). Carilah percepatan silinder sewaktu

meluncur ke bawah dan tegangan talinya.
Penyelesaian :
Persamaan gerak lurus dari pusat massa adalah :

•F y = Mg + (•T ) = Ma pm
1
Momen inersia yang melalui pusat massa I pm = MR 2 . Hanya gaya tegangan tali
2
yang memiliki torsi terhadap sumbu yang melalui pusat massa, sehingga persamaan
gerak rotasi disekitar sumbu adalah :

1
•ô = TR = I pm .á =
2
MR 2á

Tali yang terulur tidak mengalami slip, maka v pm = Rù dan persamaan

a pm = Rá
-42percepatannnya diperoleh :
http://www.mercubuana.ac.id
 2 4 + 2 4=2 4

1 1 1
Gambar 9.2

1
Maka energi kinetik roda adalah K= I1ù 2 , dimana I1 adalah momen inersia
2
roda pada sumbu yang melalui titik 1 . I1 = I pm + MR 2 , dimana M adalah massa total

roda dan I pm adalah momen inersia terhadap sumbu yang melalui titik pusat massa

. Maka energi kinetik roda adalah :

1 1 1 1 1
K= I1ù 2 = I pmù 2 + MR 2ù 2 + I pmù 2 + Mv 2pm ( 9.7 )
2 2 2 2 2

Gesekan menggelinding dapat diabaikan , jika benda yang menggelinding maupun

permukaan tempat benda menggelinding tegar sempurna . Pada Gambar 9.3.a
Benda bulat yang tegar menggelinding turun pada suatu bidang menurun yang tegar
sempurna. Garis kerja dari gaya normal melalui pusat benda bulat, sehingga torsinya
nol. Pada Gambar 9.3.b Benda meluncur melalui permukaan yang terdapat benjolan
didepan benda bulat, sehingga benda tersebut masuk pada lubang yang dangkal.
Gaya-gaya tersebut tidak lagi bekerja pada satu titik, namun pada suatu daerah.
Gaya- gaya terpusat pada di depan benda.

y y
ù ù

! !
ç ç
x x

Gambar 9.3.a Gambar 9.3.b

Gaya normal tidak Permukaan yang dapat berubah bentuk
http://www.mercubuana.ac.id