Ini dari kami bertiga Setiap perjuangan selalu menghadapkan kita Sebuah Jaket Berlumur Darah
Pita hitam pada karangan bunga Pada kaum yang bimbang menghadapi gelombang Sebuah jaket berlumur darah
Sebab kami ikut berduka Jangan kau kecewa, Hadi. Kami semua telah menatapmu
Bagi kakak yang ditembak mati Telah pergi duka yang agung
Siang tadi. Setiap perjuangan yang akan menang Dalam kepedihan bertahun-tahun.
Selalu mendatangkan pahlawan jadi-jadian Sebuah sungai membatasi kita
Dan para jagoan kesiangan. Di bawah terik matahari Jakarta
Salemba Antara kebebasan dan penindasan
Memang demikianlah halnya, Hadi. Berlapis senjata dan sangkur baja
Alma Mater, janganlah bersedih Akan mundurkah kita sekarang
Bila arakan ini bergerak pelahan Seraya mengucapkan ’Selamat tinggal perjuangan’
Menuju pemakaman Nasehat-Nasehat Kecil Orang Tua Berikara setia kepada tirani
Siang ini. Pada Anaknya Berangkat Dewasa Dan mengenakan baju kebesaran sang pelayan?.
Spanduk kumal itu, ya spanduk itu
Anakmu yang berani Jika adalah yang harus kaulakukan Kami semua telah menatapmu
Telah tersungkur ke bumi Ialah menyampaikan kebenaran Dan di atas bangunan-bangunan
Ketika melawan tirani. Jika adalah yang tidak bisa dijual-belikan Menunduk bendera setengah tiang.
Pesan itu telah sampai kemana-mana
Melalui kendaraan yang melintas
Abang-abang beca, kuli-kuli pelabuhan
Teriakan-teriakan di atas bis kota, pawai-pawai perkasa
Prosesi jenazah ke pemakaman
Mereka berkata
Semuanya berkata
Lanjutkan Perjuangan.