Anda di halaman 1dari 8

PERKEMBANGAN INDUSTRI KREATIF Di INDONESIA

Oleh : Gunawan Sembiring

Abstrak

Saat ini telah banyak khalayak umum yang menjajal usahanya di bidang industri
kreatif, walaupun masih samar – samar tetapi usaha di bidang industri kreatif ini sangatlah
menguntungkan, terutama di zaman perkembangan teknologi saat ini yang menuntut kita
untuk lebih kreatif lagi. Apalagi saat ini sudah banyak teknologi – teknologi yang
menunjang masyarakat untuk lebih mengasah kreatifitasnya, Industri Kreatif saat ini sedang
marak di sebagian besar belahan dunia, banyak perusahaan – perusahhan yang mulai
menekuni usaha ini karena hasilnya yang menguntungkan terlebih lagi berkembangnya
teknologi yang setiap tahunnya lebih maju.

KataKunci : Kreativitas, Keterampilan, Pengetahuan, Inovasi

A. Apa itu Industri Industri Kreatif ?

Industri kreatif merupakan sektor industrial yang berasal dari pemanfaatan kreativitas,
ketrampilan, dan bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan dan lapangan pekerjaan
melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreativiti individu, keterampilan, dan bakat yang
mempunyai potensi kekayaan serta penciptaan peluang pekerjaan melalui janaan dan
eksploitasi harta intelek.
Berdasarkan makna dari industri kreatif, yaitu sebagai industri budaya yang mengangkat
nilai-nilai yang sedang digeluti oleh berbagai jenis masyarakat dengan mengedepankan aspek
kretivitas yang tinggi baik secara individu maupun kelompok. Berdasarkan aspek
kreativitasnya, sebuah karya atau produk melahirkan banyak jenis sesuai dengan kekayaan
karya budaya dan kepentingan para penikmatnya.
Sebagaimana kewirausahaan kreatif Indonesia pada umumnya, kewirausahaan kreatif
beserta wirausahawan kreatif berbasis bahasa dan seni kini sudah mulai tumbuh dan
berkembang, mengingat industri kreatif pada dasarnya berbahan baku seni dan budaya
sebagai sumber-sumber proses industri kreatif. Namun, sayangnya pertumbuhan dan
perkembangannya masih terbilang rendah meskipun sudah banyak penggelut bahasa dan seni
baik pelaku akademik maupun nonakademik yang bermunculan. Hal tersebut dapat
disebabkan oleh beberapa kendala, di antara yaitu kurangnya wawasan industri kreatif dan
kewirausaan kreatif, lemahnya pemahaman bentuk dan jenis lapangan usaha kreatif,
kurangnya pengetahuan rantai nilai industri kreatif yang berupa kreasi, produksi, distribusi,
dan komersialisasi atau konsumsi produk-produk kreatif baik barang maupun jasa, dan
kurangnya penguasaan manajemen usaha kreatif berbasis bahasa dan seni.
Bermula dari penciptaan, industri kreatif berbasis bahasa dan seni dapat dilahirkan dari
produk atau barang yang kemudian disebut karya yang sudah ada baik dalam bentuk tulisan,
suara/rekaman, gambar, maupun video. Penciptaan adalah sebuah proses cipta dengan
berbagai metode dan teknik perencanaannya untuk bisa menghasilkan sebuah karya cipta yang
bernilai sehingga penciptaan suatu karya dapat dikatakan sebagai proses kreatif yang dapat
menunjang kebutuhan awal industri kreatif. Misalkan, pada penciptaan suatu karya berupa
tulisan (bahasa) seperti sastra yaitu mengandung proses kreatif sebagai proses menulis. Seperti
diketahui proses menulis meliputi semua bidang penulisan, yang berarti secara langsung
menggunakan tulisan, meliputi karya sastra dan ilmu pengetahuan, serta fiksi dan fakta.
Dalam karya sastra, proses kreatif memiliki makna tersendiri yang dinilai sebagai ciri khas.
Kekhasannya terkandung dalam istilah ‘kreatif’, yakni memiliki daya cipta sebagai aktivitas
untuk menciptakan sesuatu yang sebelumnya belum ada yaitu melalui imajinasi. Lalu,
bagaimana kedudukan hasil karya tersebut dalam industri kreatif? Untuk tingkat selanjutnya
untuk memasuki dunia industri kreatif, karya tersebut dapat menjadi bahan utama dalam
menghasilkan barang atau jasa.
Selain karya tulis atau sastra, dunia bahasa dan seni dapat berbentuk suara atau hasil
rekaman yang merupakan bagian dari seni suara dan produk yang dihasilkan dapat berupa
musik atau lagu, sedangkan dalam seni gambar hingga visualisasi dapat berupa berbagai jenis
bentuk ilustrasi hingga videografi yang menarik. Dalam industri seni suara saat ini sudah
masuk ke dalam industri musik, sedangkan seni videografi sudah melebarkan sayapnya ke
industri perfilman. Bentuk-bentuk dari hasil seni tersebut merupakan modal awal untuk
mengembangkan industri kreatif di Indonesia. Oleh sebab saat ini sudah masuk dalam
generasi Z atau sudah hadirnya kaum milenia yang sungguh pesat dalam menggunakan sarana
internet. Kecepatan pertukaran data dan informasi di dunia maya sangat memberi keuntungan
bagi berbagai kalangan baik secara langsung maupun tidak. Penyebaran informasi dan karya
sudah tidak lagi secara konvensional, tetapi dapat dilakukan dengan sangat modern. Di
antaranya dibutuhkan penerbitan-penerbitan karya berbasis digital secara online sehingga
dapat tersebar ke seluruh jariangan internet di dunia.

Industri kreatif berbasis bahasa dan seni di era saat ini mulai bangkit mengikuti
perkembangan dan kebutuhan masyarakat saat ini. Oleh karena itu, pemanfaatan barang dan
jasa dalam bentuk digital terus dimunculkan dan dikembangkan sehingga pertukaran
informasi dan data dapat terjadi lebih cepat dan praktis. Proses penggunaan jasa dan penjualan
barang hingga pertemuan dapat dilakukan dengan proses secara online terlebih dahulu
sebelum mengambil keputusan. Maka dibutuhkan aktivitas digital yang lebih memanfaatkan
jaringan internet secara maksimal dalam kehidupan sehari-hari. Adapun di antara yang saat ini
menjadi media komunikasi dalam melakukan perkembangan industri kreatif yaitu berbagai
jenis blog atau website, Youtube, Instagram, What’s App, dan Line.

B. Jenis – jenis Idustri Kreatif di Indonesia ?

-Periklanan, kegiatan kreatif yang berkaitan jasa periklanan (komunikasi satu arah
dengan menggunakan medium tertentu), yang meliputi proses kreasi, produksi dan distribusi
dari iklan yang dihasilkan, misalnya seperti riset pasar, perencanaan komunikasi iklan, iklan
luar ruang, produksi material iklan, promosi, kampanye relasi publik, tampilan iklan di media
cetak (surat kabar, majalah) dan elektronik (televisi dan radio), pemasangan berbagai poster
dan gambar, penyebaran selebaran, pamflet, edaran, brosur dan reklame sejenis, distribusi dan
delivery advertising materials atau samples, serta penyewaan kolom untuk iklan.
-Arsitektur, kegiatan kreatif yang berkaitan dengan jasa desain bangunan, perencanaan
biaya konstruksi, konservasi bangunan warisan, pengawasan konstruksi baik secara
menyeluruh dari level makro (town planning, urban design, landscape architecture) sampai
dengan level mikro (detail konstruksi, seperti arsitektur taman, serta desain interior).

-Pasar Barang Seni, kegiatan kreatif yang berkaitan dengan perdagangan barang-barang
asli, unik dan langka serta memiliki nilai estetika seni yang tinggi melalui lelang, galeri, toko,
pasar swalayan, dan internet, misalnya: alat musik, percetakan, kerajinan, automobile, film,
seni rupa dan lukisan.

-Kerajinan, kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi dan distribusi produk
yang dibuat dihasilkan oleh tenaga pengrajin yang berawal dari desain awal sampai dengan
proses penyelesaian produknya, antara lain meliputi barang kerajinan dari batu berharga, serat
alam maupun buatan, kulit, rotan, bambu, kayu, logam (emas, perak, tembaga, perunggu, besi)
kayu, kaca, porselin, kain, marmer, tanah liat, dan kapur. Produk kerajinan pada umumnya
hanya diproduksi dalam jumlah yang relatif kecil (bukan produksi massal).

-Desain, kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain grafis, desain interior, desain
produk, desain industri, konsultasi identitas perusahaan dan jasa riset pemasaran serta
produksi kemasan dan jasa pengepakan.

-Fesyen, kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain pakaian, desain alas kaki, dan
desain aksesoris mode lainnya, produksi pakaian mode dan aksesorisnya, konsultansi lini
produk fesyen, serta distribusi produk fesyen.

-Video, Film dan Fotografi: kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi produksi video,
film, dan jasa fotografi, serta distribusi rekaman video dan film. Termasuk di dalamnya
penulisan skrip, dubbing film, sinematografi, sinetron, dan eksibisi film.
-Permainan Interaktif, kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi, dan
distribusi permainan komputer dan video yang bersifat hiburan, ketangkasan, dan edukasi.
Subsektor permainan interaktif bukan didominasi sebagai hiburan semata-mata tetapi juga
sebagai alat bantu pembelajaran atau edukasi.

-Musik, kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi/komposisi, pertunjukan,


reproduksi, dan distribusi dari rekaman suara.

-Seni Pertunjukan, kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha pengembangan konten,
produksi pertunjukan (contohnya pertunjukan balet, tarian tradisional, tarian kontemporer,
drama, musik tradisional, musik teater, opera, termasuk tur musik etnik), desain dan
pembuatan busana pertunjukan, tata panggung, dan tata pencahayaan.

-Penerbitan dan Percetakan, kegiatan kreatif yang terkait dengan penulisan konten dan
penerbitan buku, jurnal, koran, majalah, tabloid, dan konten digital serta kegiatan kantor berita
dan pencari berita. Subsektor ini juga mencakup penerbitan perangko, materai, uang kertas,
blanko cek, giro, surat andil, obligasi surat saham, surat berharga lainnya, passport, tiket
pesawat terbang, dan terbitan khusus lainnya. Juga mencakup penerbitan foto-foto, grafir
(engraving) dan kartu pos, formulir, poster, reproduksi, percetakan lukisan, dan barang
cetakan lainnya, termasuk rekaman mikro film.

-Layanan Komputer dan Piranti Lunak, kegiatan kreatif yang terkait dengan
pengembangan teknologi informasi termasuk jasa layanan komputer, pengolahan data,
pengembangan database, pengembangan piranti lunak, integrasi sistem, desain dan analisis
sistem, desain arsitektur piranti lunak, desain prasarana piranti lunak dan piranti keras, serta
desain portal termasuk perawatannya.

-Televisi dan Radio, kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha kreasi, produksi dan
pengemasan acara televisi (seperti games, kuis, reality show, infotainment, dan lainnya),
penyiaran, dan transmisi konten acara televisi dan radio, termasuk kegiatan station relay
(pemancar kembali) siaran radio dan televisi.
-Riset dan Pengembangan, kegiatan kreatif yang terkait dengan usaha inovatif yang
menawarkan penemuan ilmu dan teknologi dan penerapan ilmu dan pengetahuan tersebut
untuk perbaikan produk dan kreasi produk baru, proses baru, material baru, alat baru, metode
baru, dan teknologi baru yang dapat memenuhi kebutuhan pasar termasuk yang berkaitan
dengan humaniora seperti penelitian dan pengembangan bahasa, sastra, dan seni serta jasa
konsultansi bisnis dan manajemen.
-Kuliner, kegiatan kreatif ini termasuk baru, kedepan direncanakan untuk dimasukkan
ke dalam sektor industri kreatif dengan melakukan sebuah studi terhadap pemetaan produk
makanan olahan khas Indonesia yang dapat ditingkatkan daya saingnya di pasar ritel dan pasar
internasional.

C. Perkembangan Industri Kreatif di Indonesia

Pertumbuhan industri ekonomi kreatif Indonesia dinilai mampu mendorong untuk


mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,8 persen dalam RAPBN 2013, produk yang
ada bukan hanya sekedar produk pabrikan tetapi memiliki nilai lebih dan daya beli masyarakat
sudah semakin baik. Produk yang dihasilkan industri kecil dan menengah Indonesia memiliki
nilai kreativitas dan inovasi yang tinggi, dan itu semua bagian dari industri ekonomi kreatif,
prospek industri ini ke depannya akan semakin baik terlebih dengan meningkatnya jumlah
kelas menengah di Indonesia, pemerintah sudah memberikan insentif berupa potongan harga
bagi pembelian mesin untuk produksi industri tersebut, besaran potongan harganya hingga 40
persen dari harga pembelian, sehingga bisa mendorong produktifitas produksi industri
ekonomi kreatif. Selain itu pemerintah juga sudah memberikan pelatihan, pendampingan dan
penyediaan tenaga ahli bagi tumbuhnya industri kreatif di Indonesia.

D. Industri Kreatif dan Negara ?

Perkembangan Industri Kreatif setelah tahun 2000 meningkat cukup tajam , didukung
masuknya Industri Kreatif Teknologi , hal ini dalam kurun waktu antara tahun 2002-2006, rata-
rata nilai tambah PDB industri kreatif Indonesia mencapai Rp 79.079 miliar atau 4.75 persen dari
total PDB nasional. Jumlah rata-rata tenaga kerja yang terserap selama 2002-2006 adalah
3.702.447 orang dengan tingkat pertumbuhan jumlah tenaga kerja pertahunnya 8.10%. Nilai
ekspor industri kreatif mencapai Rp 81,4 triliun, berkontribusi sebesar 9,13 persen.
Jumlah nilai ekspor Rp 45.131.947 juta, dengan pertumbuhan rata-rata13.16% pertahunnya.
Sedangkan pertumbuhan perusahaan terhadap total perusahaan nasional adalah 7.94, dengan
pertumbuhan per tahun dari tahun 2002-2006 adalah 7.70%. Dan sektor Industri kreatif ini
mencakup 14 subsektor, antara lain, arsitektur, periklanan, barang seni (lukisan, patung),
kerajinan, desain, mode/fesyen, musik, permainan interaktif, seni pertunjukan,
penerbitan,percetakan, layanan komputer dan perangkat lunak (software), radio dan televisi, riset
dan pengembangan, serta film,video,fotografi. Tiga subsektor yang memberikan kontribusi paling
besar nasional adalah fashion (30%), kerajinan (23%) dan periklanan (18%).

E. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat kita ambil dari kutipan diatas yaitu , sektor Industri Kreatif di
Indonesia saat ini sudah cukup baik dalam pengalokasian sektor Industri. Tetapi masih di
perlukannya kita mengembangkan Industri Kreatif di Indonesia sebagai suatu wadah untuk
membentuk sumber daya manusia Indonesia menjadi mandiri dan dan mengerti tentang
teknologi Industri Kreatif yang ada. Seringkali masalah dalam pengembangan Industri
Kreatif disini adalah sumber daya manusia kita yang menyalahgunakan teknologi tersebut ,
sehingga kita tidak dapat maju menjadi generasi teknologi malah akan terjerumus dalam
teknologi tersebut . Kurang tegasnya perhatian pemerintah terhadap perkembangan teknologi
dari masa ke masa di Indonesia, menyebabkan kurangnya kontrol terhadap teknologi yang
berkembang tersebut. Utamanya pada Industri Kreatif yang seharusnya mendapat support dan
dukungan dari pemerintah malah dikesampingkan dalam pemerataan Industri Kreatif.
F. Daftar Pustaka

-http://bisnisukm.com/mengenal-industri-kreatif-di-indonesia.html
(Senin 14 Januari 2013, 13:56)
-http://www.antaranews.com/berita/328955/industri-kreatif-mampu-dorong-pertumbuhan-
ekonomi (Minggu 27 Januari 2013, 12:31)
-http://www.suarapembaruan.com/ekonomidanbisnis/dorong-pertumbuhan-industri-kreatif-di-
indonesia/26954 (Minggu 27 Januari 2013, 12:3 )
-http://www.gudangmateri.com/2010/04/industri-kreatif-teknologi-di-indonesia.html
(Minggu 14 Januari 2013, 13:12)

Anda mungkin juga menyukai