Jurnal
Jurnal
Abstrak
Hemodialisis adalah dialisis dengan menggunakan mesin dialiser yang berfungsi sebagai
‘ginjal buatan’. Pasien hemodialisis kronis lebih berisiko mendapatkan infeksi virus
hepatitis B karena penggunaan akses vaskuler berulang. Hasil Riskesdas 2013
menunjukkan populasi umur ≥15 tahun yang terdiagnosa gagal ginjal kronik sebesar 0,2%,
angka ini lebih rendah dibandingkan prevalensi gagal ginjal kronis di negara-negara lain.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran hepatitis B pada pasien hemodialisis di
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung Provinsi Lampung tahun 2018. Jenis
penelitian ini bersifat deskriptis retrospektif. Variabel penelitian adalah pasien hemodialisis
di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek tahun 2018. Populasi pada penelitian ini adalah pasien
yang melakukan hemodialisis pada tahun 2018 dan sampel adalah pasien hemodialisis yang
melakukan pemeriksaan hepatitis B. Analisa data adalah univariat. Hasil penelitian
didapatkan jumlah pemeriksaan hepatitis B pada tindakan hemodialisis tahun 2018
sebanyak 4135 dari 865 pasien, hasil reaktif hepatitis B sebanyak 234 pemeriksaan dari 865
pasien dengan presentase 5,66%, hasil non reaktif hepatitis B sebanyak 3903 hasil
pemeriksaan dari 865 pasien dengan presentase 94,38% .
Korespondensi : Mutiara Nur Azizah, Prodi DIII Analis Kesehatan, Politeknik Kesehatan
Kemenkes Tanjung Karang, Jalan Soekarno-Hatta No. 1 Hajimena Bandar Lampung, mobile
085658369884, e-mail mutiaranurazizah.xis4@gmail.com
Pendahuluan
Hasil
Penelitian mengenai gambaran hasil Moeloek provinsi lampung tahun 2018
pemeriksaan hepatitis B pada pasien didapatkan hasil sebagai berikut:
hemodialisis di RSUD Dr. H. Abdu
Tabel 4.1 Presentase pasien Hemodialisis yang melakukan pemeriksaan hepatitis B di RSUD Dr.
H. Abdul Moeloek Tahun 2018
Bulan Reaktif % Reaktif Non Reaktif % Non Reaktif Jumlah
Januari 12 3,39% 342 96,61% 354
Februari 17 4,96% 326 95,04% 343
Maret 19 7,42% 237 92,58% 256
April 18 5,18% 330 94,82% 348
Mei 17 4,79% 338 95,21% 355
Juni 20 5,61% 336 94,39% 356
Juli 20 5,54% 341 94,46% 361
Agustus 24 6,53% 343 93,47% 367
September 24 6,86% 326 93,14% 350
Oktober 19 5,63% 318 94,37% 337
November 22 6,14% 336 93,86% 358
Desember 22 6,29% 328 93,71% 350
Jumlah 234 5,66% 3901 94,34% 4135
Tabel 4.1 menunjukkan jumlah hepatitis B sebanyak 234 pemeriksaan
pemeriksaan hepatitis B pada pasien dari 865 pasien dengan presentase
hemodialisis pada tahun 2018 dari 5,66% sedangkan hasil pemeriksaan non
bulan januari sampai desember sebanyak reaktif hepatitis B sebanyak 3901
4135 tindakan hemodialisis dari 865 pemeriksaan dari 865 pasien dengan
pasien, hasil pemeriksaan reaktif presentase 94,34%.
% Reaktif % Non Reaktif
96.61 95.04 92.58 94.82 95.21 94.39 94.46 93.47 93.14 94.37 93.86 93.71
3.39 4.96 7.42 5.18 4.79 5.61 5.54 6.53 6.86 5.63 6.14 6.29
Gambar 4.1 Grafik Hasil Pemeriksaan Hepatitis B pada Pasien Hemodialisis Tahun 2018
Pembahasan
Tabel 4.1 menunjukkan jumlah pasien non reaktif hepatitis B menjadi
pemeriksaan hepatitis B pada pasien reaktif hepatitis B. Pada bulan Agustus
hemodialisis pada tahun 2018 dari adalah 6,53% pasien, pada pemeriksaan
bulan januari sampai desember sebanyak hepatitis B bulan Agustus terdapat
4135 tindakan hemodialisis dari 865 4,17% pasien non reaktif hepatitis B
pasien, hasil pemeriksaan reaktif menjadi reaktif hepatitis B dan 16,67%
hepatitis B sebanyak 234 pemeriksaan pasien baru yang sudah terinfeksi virus
dari 865 pasien dengan presentase hepatitis B sebelum dilakukan tindakan
5,66% sedangkan hasil pemeriksaan non hemodialisis.
reaktif hepatitis B sebanyak 3901 Jumlah pasien bulan Oktober
pemeriksaan dari 865 pasien dengan adalah 5,63% pasien, pada bulan ini
presentase 94,34%. terdapat 10,52% pasien reaktif hepatitis
Hasil penelitian menunjukkan pada B menjadi non reaktif. Pada bulan
bulan Februari jumlah pasien reaktif November pasien reaktif hepatitis adalah
hepatitis B dari 3,39%, pada 6,14% pasien, pada pemeriksaan
pemeriksaan hepatitis B bulan Februari hepatitis B bulan November terdapat
terdapat 11,76% pasien non reaktif 9,10% pasien non reaktif menjadi reaktif
hepatitis B menjadi reaktif hepatitis B dan 15,79% pasien baru yang sudah
dan 29,41% pasien baru yg sudah terinfeksi hepatitis B sebelum dilakukan
terinfeksi virus hepatitis B sebelum tindakan hemodialisis.
dilakukan tindakan hemodialisis. Pada RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
bulan Maret jumlah pasien reaktif melakukan pemeriksaan hepatitis B
hepatitis B adalah 7,42% pasien, pada dengan menggunakan metode rapid test
pemeriksaan hepatitis B terdapat 15% immunokromatografi, dan tidak
pasien non reaktif hepatitis B menjadi dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan
reaktif hepatitis B dan 5,2% pasien baru menggunakan metode Polymerase
yang sudah terinfeksi virus sebelum Chain Reaction (PCR) seperti penelitian
dilakukan tindakan hemodialisis. yang dilakukan oleh Handayani,dkk. di
Hasil penelitian juga menunjukkan RSUD Dr. Soetomo Surabaya pada
pada bulan April jumlah pasien reaktif tahun 2015 yang menyatakan bahwa dari
hepatitis B adalah 5,18%. Pada bulan 48 serum penderita hemodialisis dengan
Mei jumlah pasien reaktif hepatitis B HbsAg negatif menunjukkan hasil
adalah 4,79% pada pemeriksaan bulan positif sebanyak 12,5% setelah
Maret terdapat 5,89% pasien rekatif dilakukan pemeriksaan dengan metode
hepatitis B menjadi non reaktif hepatitis PCR.
B.
Jumlah pasien pada bulan Juni
adalah 5,61% pasien, pada pemeriksaan
hepatitis B bulan Juni terdapat 15%
Daftar Pustaka