Anda di halaman 1dari 7

Pemilihan Model Pembelajaran e-learning berbasis Learning Managemen System

Maspaeni1)
STMIK Mataram1)
maspaeni@gmail.com1)

Abstrak - Keberadaan teknologi informasi khususnya teknologi internet, telah banyak memberi manfaat dalam
segala bidang tidak terkecuali bidang pendidikan. Salah satu manfaat dari teknologi internet dalam bidang
pendidikan adalah dimanfaatkannya Learning Managemen System (LMS) sebagai model pembelajaran e-
larning dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Pemilihan Model Pembelajaran e-learning berbasis LMS
ini merupakan salah satu strategi alternatif model pembelajaran diantara puluhan model-model pembelajaran
yang ada seperti model pembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Refleting, Extending), AIR (Auditory,
Intellectualy, Repetition), Explicit Instruction, Kumon, Pembelajaran Berbasis masalah (Problem Based
Learning) dan lain-lain untuk meningkatkan kualitas pembelajaran algotima di STMIK Mataram.
Sebagian besar mahasiswa khususnya di STMIK Mataram mengatakan bahwa mata kuliah Algoritma
adalah salah satu mata kuliah yang terbilang sulit. Untuk dapat lebih mudah memahaminya, mahasiswa tentu
ditutut untuk lebih banyak belajar dan berlatih. Selain itu, pemilihan model pembelajaran yang tepat juga
sangat mempengaruhi kualitas pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar algoritma di STMIK
Mataram. Pemilihan model pembelajaran e-learning berbasis LMS ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan
sebuah aplikasi/tools yang berbasis web yang disebut dengan web based learning tools seperti Moodle,
Edmodo, Schoology, Google Classroom, Blackboard, Articulate, WebCT dan lain-lain. Dengan model
pembelajaran e-learning berbasis LMS ini, berdasarkan beberapa penelitian mengungkapkan secara
signifikan mampu mendongkrak kualitas pembelajaran. Peningkatan kualitas pembelajaran melalui e-learning
berbasis LMS diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar terutama pada mata kuliah algoritma di STMIK
Mataram.

Keyword: Pembelajaran, LMS, Learning Managemen System, STMIK Mataram

A. Pendahuluan pendidikan adalah dimanfaatkannya Learning


STMIK Mataram adalah salah satu Managemen System (LMS) sebagai model
perguruan tinggi di Mataram yang pembelajaran e-larning dalam meningkatkan
menyelenggarakan pendidikan bidang ilmu kualitas pembelajaran. Ryan K.Ellis (2009 :1)
komputer, dengan jenjang pendidikan vokasi. menjelaskan bahwa LMS adalah sebuah
Dengan pendidikan dalam bidang ilmu perangkat lunak atau software untuk keperluan
komputer, mata kuliah algoritma merupakan administrasi, dokumentasi, pencarian materi,
mata kuliah wajib yang harus ditemupuh oleh laporan sebuah kegiatan dan pemberian materi-
semua mahasiswa karena merupakan materi belajar/pelatihan dengan kegiatan belajar
matakuliah dasar dalam belajar ilmu komputer. mengajar dilakukan secara online dan
Akan tetapi, mata kuliah algoritma ini, oleh terhubung dengan internet. Beberapa contoh
sebagian besar mahasiswa di katakan mata perangkat lunak atau software dari LMS ini
kuliah yang sulit bahkan yang paling sulit diantaranya adalah Moodle, Edmodo,
diantara mata kuliah yang lain. Berbagai upaya Schoology, Google Classroom, Blackboard,
yang dilakukan oleh pendidik/dosen dalam Articulate, WebCT dan lain-lain. Pemanfaatan
meningkatkan kualitas pembalajaran guna model pembelajaran e-learning berbasis LMS
meningkatkan hasil belajar dalam mata kuliah ini, akan mempermudah peserta didik atau
ini. Peningkatan hasil belajar dapat dilakukan mahasiswa dalam belajar dimana dan
dengan meningkatkan kualitas pembelajaran kapanpun. Dengan pemilihan model
yaitu dengan menerapkan berbagai model pembelajaran e-learning berbasis LMS yang
pembelajaran seperti model pembelajaran tepat, tentu akan dapat meningkatkan kualitas
CORE (Connecting, Organizing, Refleting, pembelajaran, karena proses administrasi,
Extending), AIR (Auditory, Intellectualy, dokumentasi, pencarian materi, laporan sebuah
Repetition), Explicit Instruction, Kumon, kegiatan, pemberian materi-materi belajar atau
Pembelajaran Berbasis masalah (Problem pelatihan serta kegiatan belajar dilakukan atau
Based Learning) dan lain-lain. diberikan secara online. Dengan pemilihan
Dengan kehadiran teknologi informasi model pemebalajaran yang tepat ini, kualitas
khususnya teknologi internet, telah banyak pembelajaran akan semakin baik dan meningkat
memberi manfaat dalam segala bidang tidak serta hasil belajar menjadi meningkat pula.
terkecuali bidang pendidikan. Salah satu
manfaat dari teknologi internet dalam bidang
B. Landasan Teoritis web dan mengelola kegiatan pembelajaran
1) E-learning serta hasil-hasilnya. LMS ini sering disebut
E-learning dapat diterjemahkan juga dengan platform e-learning atau
sebagai pembelajaran yang menggunakan learning content management system
perangkat eletronik sebagai medianya. E- (LCMS). Intinya LMS adalah aplikasi yang
learning merupakan seperangkat aplikasi mengotomasi dan memvirtualisasi proses
dan proses yang dibuat untuk kegiatan belajar mengajar secara elektronik
pembelajaran. E-learning lebih mengarah
kepada kelas virtual (Virtual Classroom). 3) Model Pembelajaran
Materi-materi dalam kegiatan pembelajaran Menurut Slavin (2010), model
elektronik tersebut kebanyakan dihantarkan pembelajaran adalah suatu acuan kepada
melalui media internet, intranet, tape, audio suatu pendekatan pembelajaran termasuk
maupun video, satelit, televisi interaktif, tujuannya, sintaksnya, lingkungannya, dan
ataupun media penyimpanan seperti CD- sistem pengelolaanya. Sedangkan menurut
ROM. (Pathoni 2014). Trianto (2009) model pembelajaran
Menurut Barolli, Akio.K, Arjan.D dan merupakan pendekatan yang luas dan
Giuseppe. M. (2006) menegaskan bahwa menyeluruh serta dapat diklasifikasikan
sistem e-learning dapat web meningkatkan berdasarkan tujuan pembelajarannya,
efisiensi pembelajaran yang dapat sintaks (pola urutannya), dan sifat
merangsang motivasi peserta didik. Mereka lingkungan belajarnya.
menyatakan bahwa bahan dalam bentuk Model pembelajaran yang baik
teks, gambar, suara akan dapat meransang digunakan sebagai acuan perencanaan
motivasi. Interaksi antara siswa, guru dalam pembelajaran di kelas ataupun
dengan siswa menjadi lebih aktif dan tutorial untuk menentukan perangkat-
merangsang motivasi untuk berinteraksi. perangkat pembelajaran yang sesuai
Eijl, Albert.P, dan Peter.V (2005) dengan dengan bahan ajar yang diajarkan
mengatakan bahwa dengan e-learning (Trianto, 2011).
siswa bekerja lebih nyaman dalam Menurut Arrend ada empat hal yang
berdiskusi dan bertanya melalui forum sangat berkaitan dengan model
diskusi jika dibandingkan bertanya atau pembelajaran yaitu:
berdiskusi secara individual, karena tidak a. Teori rasional yang logis yang disusun
semua peserta didik merasa nyaman untuk oleh para penciptanya atau
bertanya dan berdiskusi langusng secara pengembangnya.
individual. b. Titik pandang/landasan pemikiran
tentang apa dan bagaimana siswa
2) Learning Managemen System belajar.
Menurut Ryan K.Ellis dalam buku A c. Perilaku guru yang mengajar agar
Field Guide to Learning Management model pembelajarannya dapat
System (2009 :1), “ Learning Managemet berlangsung baik.
System, the basic description is a software d. Struktur kelas yang diperlukan untuk
application that automates the mencapai tujuan pembelajaran yang
administration, tracking, and reporting of maksimal (Trianto, 2009).
training events”. Ryan K.Ellis menjelaskan
bahwa LMS adalah sebuah perangkat lunak Untuk meningkatkan kualitas
atau software untuk keperluan administrasi, pembelajaran, para pendidik berusaha
dokumentasi, pencarian materi, laporan untuk mengubah strategi pembelajaran
sebuah kegiatan,pemberian materi-materi dengan menerapkan berbagai model
pelatihan kegiatan belajar mengajar secara pembelajaran yang ada. Beberapa model
online yang terhubung ke internet. Learning pembelajaran yang sering diterapkan dan
Managemen System disebut juga sebagai pernah dijadikan sebagai kausus untuk
suatu sistem yang mampu mengelola dilakukan penelitian oleh banyak peneilti
pembelajaran secara online dalam proses guna meningkatkan kualitas pembelajaran
penyelengaraan e-learning. (Marpanaji dan hasil belajar peserta didik diantaranya
2012). Sedangkan menurut Kerschenbaum adalah Model pembelajaran explicit
(2009) dalam LMS Selection Best Practices, instruction, Model pembelajaran CORE
LMS adalah sebuah aplikasi yang berfungsi (Connecting, Organizing, Reflecting, dan
mengadministrasian secara otomatis Extending), Model pembelajaran AIR
berbagai kegiatan pembelajaran. (Auditory, Intellectualy, Repetition),
LMS digunakan untuk membuat Pembelajaran Berbasis masalah (PBL,
materi pembelajaran online berbasiskan Problem Based Learning), Model
Pembelajaran KUMON, Model c) Model pembelajaran AIR (Auditory,
Pembelajaran e-learning berbasis LMS dan Intellectualy, Repetition)
lain-lain. Model pembelajaran AIR adalah model
a) Model pembelajaran explicit instruction pembelajaran yang terdiri dari tiga hal,
Explicit Instruction merupakan yaitu auditory, intellectually, dan
pembelajaran langsung yang khusus repetition. Menurut [4], model
dirancang untuk mengembangkan pembelajaran AIR mirip dengan model
belajar siswa tentang pengetahuan pembelajaran Somatis Auditory Visual
prosedur dan pengetahuan deklaratif Intellectually (SAVI) dan Visual Auditory
yang dapat diajarkan dengan pola Kinetis (VAK), bedanya hanyalah pada
selangkah demi selangklah repetition yaitu pengulangan yang
(Rosenshine & Stevens 1986). bermakna pendalaman, perluasan,
Menurut Archer dan Hughes, pemantapan dengan cara siswa dilatih
sebagaiman dikutip oleh Huda (2013: melalui pemberian tugas atau kuis.
186), strategi Explicit Instruction adalah Teori yang mendukung model
salah satu pendekatan mengajar yang pembelajaran AIR adalah aliran
dirancang khusus untuk menunjang psikologi tingkah laku serta pendekatan
proses belajar siswa. Strategi ini pembelajaran matematika berdasarkan
berkaitan dengan pengetahuan paham konstruktivisme.
deklaratif dan pengetahuan prosedural
yang terstruktur dan dapat diajarkan d) Pembelajaran Berbasis masalah
dengan pola kegiatan yang bertahap, (Problem Based Learning)
selangkah demi selangkah. Strategi ini Menurut Arends (1997),
sering dikenal dengan Model pembelajaran berbasi masalah
Pengajaran Langsung. merupakan suatu pendekatan
Menurut Arends, sebagaimana pembelajaran, yang mana siswa
dikutip oleh Trianto (2009:41) mengerjakan permasalahan yang
menjelaskan bahwa model Explicit otentik dengan maksud untuk
Intruction disebut juga dengan direct menyusun pengetahuan mereka
instruction(pengajaran langsung) sendiri, mengembangkan inkuiri dan
merupakan salah satu pendekatan ketrampilan berfikir tingkat tinggi,
mengajar yang dirancang khusus untuk mengembangkan kemandirian dan
menunjang proses belajar siswa yang percaya diri (Jamil Suprihatiningrum,
berkaitan dengan pengetahuan 2013: 213).
deklaratif dan pengetahuan prosedural Problem based learning adalah
yang terstruktur dengan baik yang dapat suatu model pembelajaran, yang mana
diajarkan dengan pola kegiatan yang siswa sejak awal dihadapkan pada
bertahap, selangkah demi selangkah. suatu masalah, kemudian diikuti oleh
proses pencarian informasi yang
b) Model pembelajaran CORE bersifat stundent centered (Jamil
(Connecting, Organizing, Reflecting, Suprihatiningrum, 2013: 215-216).
dan Extending) Stepien dan Gallagher (Nurjanah,
Model pembelajaran CORE 2004:2) menyatakan bahwa
adalah salah satu model pembelajaran pembelajaran berbasis masalah
yang belandaskan pada teori bertujuan untuk mengembangkan
konstruktivisme bahwa peserta didik kemampuan menyelesaikan masalah
harus dapat mengkonstruksikan dan untuk membantu siswa agar
pengetahuannya sendiri, melalui memperoleh pengetahuan yang
interaksi diri dengan lingkungannya dibutuhkan dan keterampilan.
(Tamalene, H. 2010). Chambliss & Dalam proses pembelajaran di sekolah,
Calfee (1998:332) menyatakan bahwa siswa tidak sekedar mendengarkan
model CORE merupakan suatu model ceramah guru atau berperan serta
pembelajaran yang dapat dalam diskusi, tetapi siswa juga
mempengaruhi perkembangan menghabiskan waktunya
pengetahuan dengan cara melibatkan diperpustakaan, di situs web atau terjun
peserta didik melalui kegiatan di tengah-tengah masyarakat. Menurut
Connecting, Organizing, Reflecting dan Dewey, sekolah merupakan
Extending. laboratorium untuk pemecahan
masalah dalam kehidupan nyata,
karena setiap siswa memiliki kebutuhan
untuk menyelediki lingkungan mereka C. Penelitian yang relevan
dan membangun secara pribadi Beberapa penelitian yang relevan
pengetahuannya (Rusmono, 2012: 74). dengan model pembelajaran yang dapat
Pembelajaran dengan PBL memberikan meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil
kesempatan kepada siswa mempelajari belajar diantaranya adalah Penerapan Model
materi akademis dan keterampilan Pembelajaran AIR Pada Pembelajaran
mengatasi masalah dengan terlibat di matematika Siswa Kelas VIII SMPN 18 Padang
berbagai situasi kehidupan nyata. Ini (Burhan, Suherman, Mirna, 2014) dengan hasil
memberikan makna bahwa sebagian kesimpulan bahwa kemampuan pemahaman
besar konsep atau generalisasi dapat konsep matematika siswa dengan model
diperkenalkan dengan efektif melalui pembelajaran AIR lebih baik daripada
pemberian masalah. Program khusus kemampuan pemahaman konsep matematika
dalam pembelajaran seperti itu memiliki siswa dengan pembelajaran konvensional.
karakteristik-karakteristik tertentu yang Penerapan Pembelajaran Kumon
membedakannya dengan pendekatan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika
pembelajaran lainnya (Arends, Siswa Kelas V SD (Rahmawatie D., Darminto B.,
1997:42). Maryam I., 2014) dimana model pembelajaran
Pembelajaran dengan Problem Based KUMON ini .dapat meningkatkan hasil belajar
Learning (PBL) menawarkan matematika materi pengukuran jarak, waktu,
kebebasan siswa dalam proses dan kecepatan pada siswa kelas V SD Negeri 2
pembelajaran. Menurut panen dalam Jangkrikan pada materi pengukuran jarak,
buku (Rusmono, 2012: 74) bahwa waktu, dan kecepatan dan terbukti dengan siswa
dalam strategi pembelajaran dengan yang memperoleh nilai di atas KKM sudah
Problem Based Learning (PBL), siswa memenuhi target yang diinginkan yaitu sebesar
diharapkan untuk terlibat dalam proses 75%.
penelitian yang mengharuskannya Penerapan Metode Pembelajaran
untuk mengidentifikasi permasalahan, Problem Based Learning Untuk Meningkatkan
pengumpulan data, dan menggunakan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Kelas Xi
data tersebut untuk memecahkan Pada Mata Pelajaran Menggambar Teknik
masalah. Mesin Di Smk Piri Sleman (Wibawa, 2015)
dengan hasil menunjukan bahwa terjadi
e) Model Pembelajaran KUMON peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa
Miftahul Huda (2013: 189) dengan menerapkan metode pembelajaran
menyatakan bahwa “metode Kumon kooperatif tipe problem based learning pada
merupakan metode pembelajaran mata pelajaran Menggambar Teknik Mesin di
perseorangan”. Setiap siswa Kumon kelas XI Teknik Pemesinan SMK PIRI Sleman.
ditentukan secara perseorangan Penerapan Model Connecting,
kemudian diberi tugas mulai dari level Organizing, Reflecting, dan Extending (CORE)
yang dapat dikerjakannya sendiri Untuk Meningkatkan Kreativitas dan Hasil
dengan mudah sampai level yang sulit, Belajar Sejarah Peserta Didik Kelas X3 SMAN 1
tanpa kesalahan. Karena lembar Bangorejo Tahun Ajaran 2013/2014 (Diana
kerjanya telah didesain sedemikian rupa Safitri, Sri Handayani, Nurul Umamah, 2014)
sehingga siswa dapat memahami menunjukan bahwa Penerapan model
sendiri bagaimana menyelesaikan soal- pembelajaran Connecting, Organizing,
soal. Reflecting, and Extending (CORE) dapat
meningkatkan kreativitas peserta didik dalam
f) Model Pembelajaran e-learning berbasis pembelajaran sejarah di kelas X 3 SMAN 1
LMS Bangorejo semester genap tahun ajaran
Model pembelajaran e- 2013/2014 ( Khoiriyah I., 2014) menyimpulkan
learning berbasis LMS ini adalah bahwa Pembelajaran dengan menggunakan
sebuah model pembelajaran alternatif metode Explicit Instruction dapat meningkatkan
dengan memanfaatkan teknologi hasil belajar mata pelajaran Pemrograman Web
informasi (internet) sebagai media pada siswa kelas X RPL 2 SMK N 1 Kebumen.
utamanya dan sudah terbukti dari Dari beberapa model pembelajaran di
beberapa penelitian yang telah atas, rata-rata model pembelajaran tersebut
dilakukan oleh beberapa peneliti dapat dapat meningkatkan motivsi, kreatifitas, prestasi
meningkatkan kualitas pembelajaran. dan hasil belajar siswa. Dengan semakin
(Abdulhak I. Dkk. 2011) meningkatnya motivasi, kreatifitas, prestasi dan
hasil belajar ini, tentu disebabkan juga karena
model pembelajaran yang diterapkan atau
digunakan lebih baik dari model pembelaljaran administrasi yang dapat mengontrol
sebelumnya yaitu model pembelajaran kehadiran, tugas, tes, presntasi dan lain
konvensional pada umummnya. sebagainya, mudah dalam pendalaman
Dengan beberapa model pembelajaran materi dan ujian serta materi pembelajaran
di atas, maka dalam penulisan karya ilmiah ini karena disediakan secara onlien yang dapat
akan diterapkan model pembealajaran e- diakses dimana dan kapanpun. Pemilihan
learning berbasis LMS dalam meningkatkan model pembelajaran e-learning ini adalah
kualitas pembelajaran mata kuliah algoritma di salah satu langkah yang diambil agar dapat
STMIK Mataram yang sebagian besar meningkatkan kualitas belajar mengajar dan
menganggapnya sulit dan bahkan paling sulit lebih memberikan motivasi kepada
dibanding dengan mata kuliah yang lain. mahasiswa, dan langkah ini adalah salah
satu langkah alternatif yang dilakukan untuk
D. Metodologi tujuan tersebut adalah dengan
Metode yang digunakan dalam menggunakan media e-learning sebagai
pemilihan model pembelajaran e-learning pendukung kegiatan belajar konvensional.
berbasis Learning Managemen System (LMS) E-learning berbasis LMSini digunakan
pada mata kuliah algoritma di STMIK Mataram untuk menyediakan sarana pembelajaran
adalah dengan mengguakan metode penelitian secara online, tetapi tidak dimaksudkan
tindakan kelas guna memperbaiki pembelajaran untuk menggantikan pertemuan tatap muka
yang dilakukan di kelas. Dalam pemilihan model dikelas. Dengan menggunakan media ini,
pembelajaran ini, akan dilakukan interaksi pertanyaan mahasiswa dapat diarahkan ke
tindakan dalam proses pembelajaran mata forum diskusi sehingga tanggapan terhadap
kuliah algoritma terhadap mahasiswa di STMIK pertanyaan dapat dilakukan juga oleh
Mataram. Subjek dari pemilihan model mahasiswa sedangkan dosen bertindak
pembelajaran ini adalah mahasiswa yang sebagai fasilitator. Dengan demikian
STMIK Mataram yang mengambil mata kuliah kerepotan dosen pada media interaksi
algoritma dengan teknik pengumpulan data sebelumnya dapat dikurangi.
adalah observasi atau pengamatan langsung. Agar perkuliahan lebih komunikatif
dan menarik serta memberikan motivasi
E. Pembahasan kepada mahasiswa, ketiga metode
1) Gambaran model pembelajaran e-learning (ceramah, penugasan kelompok dan
berbasis LMS socratic) akan dikombinasikan.
Pemilihan model pembelajaran e- Pemanfaatan LMS ini adalah melengkapi
learning berbasis LMS dalam meningkatkan dan mendukung proses pembelajaran yang
kualitas pembelajaran algoritma di STMIK dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
Mataram, karena mata kuliah algoritma ini dan hasil belajar mahasiswa dalam belajar
oleh sebagaian besar mahasiswa mata kuliah algoritma di STMIK Mataram.
menganggapnya sulit dan bahkan paling 2) Strategi Pelaksanaan
sulit. Untuk itu, perlu penanganan yang Mekanisme implementasi
serius untuk membantu mahasiswa dalalm pembelajaran ini akan mengkombinasikan
meningkatkan pemahama terhadap mata antara metode tatap muka (tradisional) dan
kuliah algoritma, sehingga dengan e-learning. Untuk tatap muka akan
pemahaman yang meningkat akan dapat dilaksanakan sebanyak 14-16 kali
meningkatkan hasil belajar mereka. pertemuan meliputi kuliah dan evaluasi dan
Peningkatan hasil belajar ini tentu dapat pertemuan dilakukan di kelas. Sedangkan
dilakukan dengan memilih suatu model pembelajaran dengan e-learning akan
pembelajaran yang lebik baik, lebih mudah dilaksanakan selama perkuliahan
dan tertuji. Untuk itu, model pembelajaran dilaksanakan. Pengajar selain menyediakan
yang akan diterapkan adalah model waktu sesuai dengan jadwal perkuliahan,
pembelajaran e-learning berbasis LMS yang juga diluar waktu perkuliahan dengan
sudah terbukti dapat meningkatkan kualitas merespon pertanyaan dari mahasiswa,
pembelajaran. mendorong keaktifan mahasiswa dalam
Pemilihan model pembelajaran e- forum diskusi dan sebagainya. Lebih lanjut
learning berbasis LMS dalam meningkatkan pengajar memotivasi mahasiswa untuk
kualitas pembelajaran mata kuliah algoritma dapat memanfaatkan resource yang ada di
di STMIK Mataram ini karena memiliki internet, perpustakaan ataupun sumber
banyak keuntungan diantaranya: dapat lainnya, misalnya, penulisan tugas-tugas
dibuka dan diakses kapan dan dimana saja, selama dalam perkuliahan. Secara umum
interaksi antara kelompok lebih sederhana ada tiga tahapan yang akan dilaksanakan
dan lebih akarab, adanya rekaman sistem dalam kegiatan ini. Pada tahap persiapan
akan dipergunakan untuk melakukan 3) Evaluasi
persiapan pendukung proses pembelajaran Evaluasi akan dilakukan
meliputi penyediaan RPS dan rincian tugas- berdasarkan hasil rekaman aktifitas
tugas serta mendesain aktivitas mahasiswa mahasiswa terkait kemampuan kogintif,
dalam LMS. afektif, dan psikomotirk. Dengan pemilihan
Adapun aplikasi yang akan model pembelajaran e-learning berbasis
digunakan dalam model pembelajaran e- LMS ini, perekaman kegiatan dan aktivitas
learning berbasis LMS ini adalah dengan dilakukan setiap saat, karena setiap
menggunakan aplikasi Edmodo yang kegiatan dan aktivitas mahasiswa direkam
merupakan sebuah platform atau tools dari dalam aplikasi LMS ini baik nilai tugas,
sistem pembelajaran berbasis web (web praktik, quis, ujian dan lain sebagainya,
based learning tools) dengan pembelajaran sehingga memudahkan dosen untuk
berbasis jejaring sosial yang diperuntukan melakukan penilaian akhir terhadap hasil
untuk guru, murid sekaligus orang tua murid belajar mahasiswa.
yang dikembangkan oleh oleh Nic Borg dan
Jeff O’hara pada akhir tahun 2008. Dengan F. Kesimpulan
menggunakan aplikasi Edmodo ini, Berdasarkan pemaparan sebelumnya
mahasiswa akan lebih termotivasi dalam dapat disimpulkan bahwa peningkatan kualitaas
belajarnya karena interfacenya yang pembelajaran guna meingkatkan hasil belajar
menyerupai jejaring sosial yang merupakan dapat dilakukan dengan menerapkan atau
hoby hoby para muda mudi di indonesia mememilih model pembelajaran yang tepat
bahkan di dunia. sesuai dengan kondisi dan karakteristik peserta
Pada tahap implementasi dilakukan didik. Beberapa model pembelajaran yang
perkuliahan yang merupakan kombinasi dari sudah berhasil meningkatkan hasil belajar
pertemuan tatap muka dan penggunaan adalah model pembelajaran AIR, CORE, Explicit
LMS. Pada tahap implementasi ini dibagi Instruction, KUMON, Problem base solving dan
menjadi beberapa kegiatan, Pertama, lain sebagainya. Berdasarkan penelitian-
memperkenalkan metode pembelajaran dan penelitian yang dilakukan sebelumnya, rata-rata
aturan main kepada mahasiswa. Metode hasil dari penggunaan model pembelajaran
dan fasilitas pembelajaran ini diperkenalkan tersebut menunjukkan kualitas hasil belajar
kepada para peserta pada awal perkuliahan semakin meningkat, ini menujukkan bahwa
pada setiap kelas. Proses pendaftaran pemilihan model pembelajaran sangat
siswa yang mengikuti perkulihan algoritma mempengaruhi hasil belajar. Hasil belajar yang
ini dilakukan dengan kerja sama dengan meningkat, tentu disebabkan karena proses
pihak institusi di STMIK Mataram yang dapat pembelajaran yang dilakukan memiliki kualitas
memberikan data mahasiswa yang dan mengalami peningkatan dari proses
dibutuhkan seperti nim, nama, email dan pembelajaran sebelumnya dan peningkatan
sebagainya. Kemudian data-data tersebut proses pemelajaran ini dapat dilakukan dengan
dimasukkan kedalam system. Kegiatan di salah satu caranya adalah menerapkan model
atas dilakukan pada komputer lokal bukan pembelajaran yang tepat terhadap suatu
pada server e-learning, setelah semua matakuliah tertentu, dan salah satu model
diyakinkan benar, maka sistem di upload pembelajaran alternatif dari sekian banyak
kedalam server. Tahap ketiga, pelaksanaan model pembelajaran yang dapat meningkatkan
pembelajaran yang merupakan kombinasi hasil dan kualitas pembelajaran adalah model
antara perkuliahan tatap muka dan online. pembelajaran e-learning berbasis Learning
Mahasiswa diberikan username Managemen System (LMS).
berdasarkan nomor induk masing masing.
Pada LMS disediakan materi-materi
perkuliahan serta fasilitas lain untuk
mendukung aktivitas perkuliahan seperti
tugas, forum diskusi, kuis dan
pengumuman. Disini terlihat mahasiswa
aktif menanggapi topik diskusi yang
diberikan oleh dosen.
G. Referensi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas V SD.
Abdulhak I., dkk., 2011. Pengembangan Model Universitas Muhammadiyah
Lms Pada Pembelajaran Berbasis E- Purworejo.
Learning Dengan Prinsip E-Pedagogy.
Rosenshine, B., & Stevens, R. 1986. Teaching
Universitas Pendidikan Indonesia.
functions. In M. C. Wittrock (Ed.),
Arends, R.I. (1997). Classroom Instruction and Handbook of research on teaching, 3rd
Management. New York: McGraw-Hill ed. (pp. 376-391). New York:
Companies, Inc Macmillan.
Barolli & Akio.K &Arjan.D & Giuseppe. M. 2006. Sardiman, A. M. (2004). Interaksi dan motivasi
A web-based e-learning system for belajar-mengajar. Jakarta: Rajawali.
increasing study efficiency by
Suprihatiningrum, Jamil. (2013). Strategi
stimulating learner‟s motivation.
Pembelajaran Teori & Aplikasi.
Published online: 14 November 2006,
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Springer Science + Business Media,
LLC 2006 Tamalene, H. 2010. Pembelajaran Matematika
dengan Model CORE melalui
Bersin, Josh; Howard, Chris; O'Leonard, Karen;
Pendekatan Keterampilan
Mallon, David (2009), Learning
Metakognitif untuk Meningkatkan
Management Systems 2009, Bersin &
Kemampuan Penalaran Matematis
Associates
Siswa Sekolah Menengah Pertama.
Burhan, Suherman, Mirna, 2014, Model
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran
Pembelajaran AIR Pada Pembelajaran
Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana
matematika Siswa Kelas VIII SMPN 18
Prenada Media Group.
Padang. jurnal Pendidikan Matematika
Vol. 3 No. 1 (2014) FMIPA UNP. Wibawa, 2015. Penerapan Metode
Pembelajaran Problem Based
Chambliss, M., & Calfee, R. C. 1998. Textbooks
Learning Untuk Meningkatkan
for learning: Nurturing children’s
Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa
minds. Malden, MA: The University of
Kelas Xi Pada Mata Pelajaran
Chicago Press. American Journal of
Menggambar Teknik Mesin Di Smk Piri
Education Vol. 107, (4): 332-338
Sleman.
Colin Marsh. (1996). Handbook for beginning
teachers. Sydney : Addison Wesley
Longman Australia Pry Limited.
Diana Safitri, Sri Handayani, Nurul Umamah,
2014. Penerapan Model Connecting,
Organizing, Reflecting, dan Extending
(CORE) Untuk Meningkatkan
Kreativitas dan Hasil Belajar Sejarah
Peserta Didik Kelas X3 SMAN 1
Bangorejo Tahun Ajaran 2013/2014.
Jurnal edukasi UNEJ 2014, I (2): 10-14
FKIP – Universitas Jember
Ellis, Ryann K. (2009), Field Guide to Learning
Management Systems, ASTD
Learning Circuits.
Huda, M. 2013. Model-Model Pengajaran dan
Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Nurjanah. (2004). Pembelajaran Berbasis
Masalah. Disampaikan pada Pelatihan
Pembelajaran Matematika Jurusan
Pendidikan Matematika di Universitas
Negeri Yogyakarta
Rahmawatie D., Darminto B., Maryam I., 2014.
Penerapan Pembelajaran Kumon

Anda mungkin juga menyukai