Tugas PKN

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PKN

NAMA: NURUL ATIVA MAWADDAH


KELAS : XII PERAWAT 2
Fungsi Pancasila
-03

Fungsi Pancasila – Pancasila merupakan dasar negara yang digunakan oleh negara
Indonesia kita. Seperti sebuah rumah, kalau pondasi atau dasarnya tidak kokoh maka
rumah yang kita buat tentu tidak akan bertahan lama.

Semisal rumah itu dikatakan sebagai bangsa, maka suatu bangsa tidak akan berdiri
kokoh jika tidak ada dasar (pondasi) / sendi pokok negaranya, menjadikan negara
tersebut tidak kuat dan tidak tahu arah tujuan yang akan dicapai.

Kemudian dengan adanya #Pancasila yang telah ditetapkan sebagai Dasar Negara
Republik Indonesia ini, bangsa kita tidak akan terombang ambing dalam menghadapi
permasalahan yang muncul entah dari luar maupun dari dalam negeri sendiri.

Dengan adanya dasar negara Pancasila yang tak terlepas dari Demokrasi Pancasila,
kita sebagai warga negara Indonesia perlu mengetahui sebenarnya apa sih fungsi
pancasila itu?

Pada mata pelajaran #PPKN ini kita akan membahas mengenai 10 fungsi pancasila
secara lengkap, kira-kira apa saja?

Daftar Isi

 10 Fungsi Pancasila Lengkap


o 1. Pancasila sebagai dasar negara
o 2. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
o 3. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup
o 4. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia
o 5. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia
o 6. Pancasila sebagai ideologi Bangsa Indonesia
o 7. Pancasila sebagai perjanjian luhur Bangsa Indonesia
o 8. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum
o 9. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan Bangsa Indonesia
o 10. Pancasila sebagai falsafah hidup Bangsa
 Kesimpulan
o Sebarkan ini:

10 Fungsi Pancasila Lengkap


1. Pancasila sebagai dasar negara
Dasar negara merupakan alas yang menjadi pijakan dimana memberikan kekuatan
suatu negara untuk berdiri. Pancasila, yang dikenal sebagai pijakan negara Indonesia
ini berperan sangat penting bagi pembangunan bangsa Indonesia.
Fungsi pokok dari Pancasila tentunya sebagai Dasar Negara yang menjadi sumber dari
segala sumber hukum yang mengatur Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk
seluruh unsur di dalam NKRI seperti pemerintah, wilayah dan rakyat.

Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia mempunyai keterlibatan bahwa


Pancasila terikat oleh suatu kekuatan secara hukum, terikat oleh struktur kekuasaan
secara formal, dan meliputi suasana kebatinan atau cita-cita hukum yang menguasai
dasar negara

Jadi, pancasila dalam kedudukannya itu sebagai dasar pijakan penyelenggaraan


negara dan menjadi segala aspek dari kehidupan bangsa. Kemudian dengan
dijadikannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, maka Pancasila adalah
sumber dari segala sumber hukum yang berlaku di Indonesia.

2. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa


Pandangan hidup atau cara pandang bangsa Indonesia itu harus berpedoman,
pedomannya dari mana? Tentu dari Pancasila yang sebagai petunjuk kehidupan kita
sehari-hari.

Nilai-nilai yang terkandung di dalam sila-sila Pancasila ini berasal dari budaya masyarat
bangsa kita sendiri. Karena sebagai inti dari nilai-nilai budaya Indonesia, maka
Pancasila bisa disebut sebagai cita-cita moral bangsa Indonesia.

Nah kemudian si cita-cita moral ini yang memberikan pedoman atau kekuatan rohaniah
kepada bangsa Indonesia supaya tercapainya kesejahteraan lahir dan batin dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

3. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup


Setiap manusia di dunia pasti mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup adalah
suatu wawasan menyeluruh terhadap kehidupan yang terdiri dari kesatuan rangkaian
nilai-nilai luhur.

Pandangan hidup berfungsi sebagai pedoman untuk mengatur hubungan manusia


dengan sesama, lingkungan dan mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya.

4. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia


Setiap bangsa tentu punya jiwanya masing-masing atau bahasa kerennya Volkgeish,
yang artinya Jiwa Bangsa atau Jiwa Rakyat. Menurut Prof. Mr. A.G. Pringgodigdo,
Pancasila itu sudah ada sejak Bangsa Indonesia lahir.
Inti dari funsi pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia ialah agar Indonesia tetap hidup
dalam jiwa Pancasila dimana terdapat lima sila yang menjadi ciri khas bangsa
Indonesia.

5. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia


Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia berarti Pancasila lahir bersama
dengan lahirnya Bangsa Indonesia dimana Pancasila ini memiliki ciri khas yang hanya
dimiliki oleh Indonesia.

Pancasila ini digunakan sebagai pedoman dan pegangan dalam pembangunan bangsa
dan Negara supaya dapat berdiri kokoh.

Jadi pancasila ini sebagai identitas diri bangsa kita yang akan terus melekat dalam jiwa
Bangsa Indonesia hingga sepanjang masa.

6. Pancasila sebagai ideologi Bangsa Indonesia


Pertama ketahui dulu apa itu ideologi, Ideoligi berasal dari kata “Idea” yang berarti
gagasan, konsep, pengertian dasar, cita – cita dan logos yang berarti “ilmu”.

Jadi Ideologi dapat diartikan sebagai Ilmu pengertian – pengertian dasar.

Kemudian tinggal pengertian pancasila sebagai ideologi bangsa, Pancasila ini


hakekatnya suatu pemikiran Bangsa Indonesia diambil dari nilai-nilai adat-istiadat yang
terdapat dalam pandangan hidup masyarakat kita.

7. Pancasila sebagai perjanjian luhur Bangsa


Indonesia
Kamu tahu kan kalau saat Bangsa Indonesia pada saat melakukan proklamasi
kemerdekaan Indonesia dulu belum punya UUD Negara yang tertulis.

Nah untuk mengatasi hal itu PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) sebagai
badan tempat perwakilan rakyat Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945
mengesahkan pembukaan dan batang tubuh UUD1945 yang berdasar pada Pancasila.

Jadi, Pancasila ini merupakan hasil perjanjian bersama rakyat untuk selamanya
(kesepakatan nasional).
8. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber
hukum
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum berarti Pancasila mengatur
semua hukum yang berlaku di Indonesia.

Segala peraturan perundangan yang ada di Indonesai harus bersumber dan tidak
bertentangan dengan Pancasila.

Pancasila itu tercantum dalam ketentuan tertinggi yaitu dalam Pembukaan UUD 1945
yang dijabarkan lebih lanjut dari UUD 1945 dan hukum positif lainnya.

Jadi setiap sila-sila yang ada di Pancasila adalah nilai dasarnya, terus hukum sebagai
instrumental atau penjabaran dari sila Pancasilanya.

9. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan Bangsa


Indonesia
Seperti yang telah kita ketahui bahwa pancasila telah jelas termuat di pembukaan UUD
1945.

Jadi Cita- cita dan tujuan yang akan dicapai bangsa Indonesia yaitu masyarakat adil
dan makmur yang merata secara materil dan spiritual yang berdasarkan Pancasila.

10. Pancasila sebagai falsafah hidup Bangsa


Pancasila merupakan sarana yang ampuh untuk mempersatukan Bangsa Indonesia.

Karena Pancasila adalah palsafah hidup dan kepribadian Bangsa Indonesia yang
mengandung nilai-nilai dan norma-norma yang oleh Bangsa Indonesia diyakini paling
benar, adil, bijaksana dan tepat bagi Bangsa Indonesia untuk mempersatukan Rakyat
Indonesia.

Kesimpulan
Pancasila selain menjadi dasar negara Indonesia ini juga memiliki fungsi dan peranan
yang luas dalam kehidupan bermasyarakat, bangsa dan negara.

Fungsi Pancasila ini terus berkembang karena Pancasila merupakan ideologi yang
terbuka dan dapat digunakan tiap zaman asalkan tidak melenceng dari nilai-nilai yang
ada dalam Pancasila.
TATA URUTAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN NASIONAL

Undang-Undang Dasar merupakan bagian dari hukum dasar yang bersifat


tertulis, di samping ada hukum yang sifatnya tidak tertulis.
Peraturan perundang-undangan merupakan salah satu bagian dari hukum
yang tertulis. Peraturan perundang-undangan bagi warga negara merupakan
pedoman dan sumber tertib hukum yang melindungi hak-hak warga negara
dan mengatur warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Adapun ciri-ciri peraturan perundang-undangan adalah:
1. Keputusan itu dikeluarkan oleh yang berwenang.
2. Isinya mengikat secara umum, tidak hanya orang tertentu saja.
3. Sifatnya abstrak.
Peraturan perundang-undangan Republik Indonesia, setelah bergulirnya
reformasi, diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun
2004 tentang Pernbentukan Peraturan Perundangundangan.
Tujuan dikeluarkannya Undang-undang tersebut adalah untuk membentuk
suatu ketentuan yang baku mengenai tata cara Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan, serta untuk memenuhi perintah pasal 22A UUD 1945
dan Pasal 6 Ketetapan MPR Nomor III/ MPR/2000 tentang Sumber Hukum
dan Tata Urutan (hirarki) Peraturan Perundang-undangan.
Dalam Pasal 7 Undang-undang No. 10 tahun 2004 dinyatakan tentang jenis
dan hierarki Peraturan Perundang-undangan adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
3. Peraturan Pemerintah;
4. Peraturan Presiden;
5. Peraturan Daerah.Undang-Undang Dasar 1945
Untuk memperjelas pemahaman tentang susunan Peraturan Perundang-
undangan di atas akan dibahas sebagai berikut:
UUD 1945 merupakan hukum dasar tertulis dan sumber tertib hukum yang
tertinggi dalam negara Indonesia yang memuat tentang:
a. hak-hak asasi manusia;
b. hak dan kewajiban warga negara;
c. pelaksanaan dan penegakkan kedaulatan negara serta pembagian
kekuasaan negara;
d. wilayah negara dan pembagian daerah; kewarganegaraan dan
kependudukan; keuangan negara.
Sebagai peraturan negara yang tertinggi, UUD 1945 menjadi acuan dan
parameter dalam pembuatan peraturan-peraturan yang ada di bawahnya.
Oleh sebab itu, peraturan perundang-undangan yang ada tidak boleh
bertentangan dengan UUD 1945. Undang-Undang Dasar 1945 dapat
Peraturan perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang dibentuk oleh
lembaga negara atau pejabat yang berwenang dan mengikat secara umum.
UUD 1945 merupakan hukum dasar tertulis dan sumber tertib hukum yang
tertinggi dalam negaramemuat ketentuan-ketentuan pokok saja sehingga
dapat menyesuaikan dengan perkembangan jaman. Namun demikian pada
awal masa reformasi, pada sidang umum MPR tahun 1999 UUD 1945
mengalami suatu perubahan dengan adanya amandemen UUD
1945.Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang.
Undang-undang adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh
Dewan Perwakilan Rakyat dengan persetujuan bersama Presiden.
Undang-undang yang dibuat oleh DPR bersama dengan presiden karena:
a. adanya perintah ketentuan UUD 1945.
b. adanya perintah ketentuan undang-undang yang terdahulu.
c. dalam rangka mencabut, mengubah dan menambah undang-undang yang
sudah ada.
d. berkaitan dengan hak asasi manusia.
e. berkaitan dengan kewajiban atau kepentingan orang banyak.
Pengajuan rancangan undang-undang dapat berasal dari Pemerintah dan
DPR, hal ini sesuai dengan Pasal 5 ayat 1 UUD 1945 yang mengatakan
“Presiden berhak mengajukan Rancangan Undang-Undang kepada DPR”.
dan Pasal 21 ayat 1 yang berbunyi “Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
berhak mengajukan usul rancangan undang-undang”. Pengajuan usul
rancangan undang-undang oleh DPR disebut hak inisiatif.
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (PERPU merupakan
peraturan perundang-undangan yang kedudukannya sama dengan undang-
undang, hanya saja kalau undang-undang dinyatakan sah berlaku atas
persetujuan DPR dan Presiden, sedangkan Perpu dibuat oleh Presiden
karena keadaan yang memaksa atau dalam keadaan darurat, sehingga
pemberlakuannya tanpa persetujuan DPR. Namun demikian, Presiden tidak
boleh seenaknya mengeluarkan Perpu karena adanya ketentuan sebagai
berikut.
a. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) yang
dikeluarkan oleh Presiden harus diajukan ke DPR dalam persidangan
berikutnya.
b. DPR dapat menerima atau menolak Perpu dengan tidak mengadakan
perubahan.
c. Apabila DPR menolak Perpu tersebut, maka Perpu itu harus dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku lagi.
Pengertian dan Contoh Nilai Dasar,
Instrumental, Praxis
By Rahmad Hidayat September 26, 2015 1 Comment

Advertisement
Pengertian dan Contoh Nilai Dasar, Instrumental, Praxis - Melanjutkan postingan
sebelumnya yang berjudul tentang Perwujudan pancasila sebagai ideologi terbuka.
Kitapunya.net akan sharing lain sedikit materi tentang pengertian nilai dasar, nilai
instrumental dan nilai praxis. Pancasila sebagai ideologi terbuka yang mempunyai
dimensi fleksibilitas atau kelenturan, hal ini karena di dalam Pancasila tersebut
terkandung beberapa nilai. Nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila setidaknya
ada 3, yaitu nilai dasar, nilai instrumental dan nilai praxis. Apa pengertian dari ketiga
nilai tersebut, berikut ini kami jelaskan secara singkat.

Pengertian Nilai Dasar

Definisi dari nilai dasar adalah nilai-nilai dasar yang mempunyai sifat tetap (tidak
berubah), nilai-nilai ini terdapat dalam Pembukaan UUD 194. Nilai-nilai dasar Pancasila
(Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan Sosial) kemudian
dijabarkan menjadi nilai-nilai instrumental dan nilai praxis yang lebih bersifat fleksibel
dalam bentuk aturan atau norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bemasyarakat,
berbangsa dan bernegara.

SELENGKAPNYA tentang NILAI DASAR baca disini : Nilai nilai Dasar dari Pancasila
Baca Juga

 Dua Cara Memperoleh Kewarganegaraan (Naturalisasi) Di Indonesia


 Pengertian Bipatride, Apatride dan Multipatride
 Pengamalan Pancasila Sila Pertama - Ketuhanan Yang Maha Esa
Pengertian nilai instrumental

Definisi dari nilai instrumental adalah penjabaran lebih lanjut dari nilai dasar secara
lebih kreatif dan dinamis dalam bentuk UUD 1945 dan peraturan Perundang-undangan
lainnya, dalam Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan Negara menurut UU No.
10 Tahun 2004. Nilai instrumental ini dapat berubah atau diubah.

Pengertian nilai praxis

Definisi dari Nilai Praxis adalah nilai yang sesungguhnya dilaksanakan dalam
kehidupan nyata sehari-hari baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Nilai praxis juga dapat berubah/diubah.

Contoh nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praxis.

Berikut ini kami berikan contoh nilai dasar, nilai instrumental dan nilai praxis. Contohnya
nilai dasar kerakyatan atau demokasri (nilai dasar dalam Pancasila sila ke-empat)
tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presidn tahun 2004 dapat dilihat dalam tabel
berikut ini :

Nilai Dasar Nilai Instrumental Nilai Praxis


Sila ke-empat : Kerakyatan yang UUD 1945 hasil Amandemen Menggunakan hak pilih dalam
dipimpin oleh hikmat  Pasal 6 pemilu Presiden dan Wakil
kebijaksanaan dalam  Pasal 6 ayat (1) Presiden
permusyawaratan dan perwakilan  Pasal 6 ayat (2)
(demokrasi)  UU No. 12 Tahun 2003
 UU No. 23 Tahun 2003
 UU No. 31 Tahun 2003

Dari tabel diatas dapat dipahami apapun aturan sebagai nilai instrumental dan
bagaimanapun cara pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dapat diubah,
disempurnakan dan disesuaikan dengan tuntutan kemajuan zaman, tetapi tidak boleh
menghilangkan esensei (inti) dari nilai dasar sila yang ke-empat dalam Pancasila yaitu
nilai kerakyatan atau nilai demokrasi.

Sementara itu pada nilai praxis kita dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Tentunya dengan memperhatikan nilai instrumental dan nilai dasar.

Anda mungkin juga menyukai