A. Latar Belakang
Penulis kitab al-Manazil mengatakan bahwa jujur adalah istilah untuk
mengungkapkan hakikat sesuatu yang berwujud kejadian yang sesuai dengan
kenyataannya. Makna lain kejujuran adalah tercapainya sesuatu dengan sempurna,
beserta kekuatan dan seluruh elemennya.
Seorang hamba wajib berperilaku jujur ketika ia bermunajat kepada Tuhannya.
Misalkan ketika ia berikrar, “sesungguhnya aku hanya menyembah Tuhan yang telah
menciptakan langit dan bumi,” tetapi ternyata hatinya tidak pernah mengingat Allah
SWT, dan sibuk dengan kepentingan duniawinya. Itu berarti dia telah mendustai
Allah SWT. Kejujuran bergantung pada keikhlasan seseorang. Jika amalannya tidak
murni untuk Allah Swt., tetapi demi kepentingan nafsunya berarti dia tidak jujur
dalam berniat, bahkan bisa dikatakan telah berbohong. Ini adalah perkara yang
berkaitan dengan niat yang tulus adalah pondasi untuk setiap amal.
Namun jika kita melihat realita disekitar kita, kejujuran kini menjadi sesuatu yang
langka. Banyak sekali orang-orang yang menyimpang dari jalan Allah dengan
kebohongan yang dilakukannya. Seperti para pejabat pemerintahan yang telah diberi
kepercayaan menjadi Al-Wakil bagi rakyat malah memanfaatkan amanat tersebut
untuk kepentingan pribadinya.
Oleh karna itu, perlu pemahaman yang lebih mendalam tentang hakikat perilaku jujur.
Karna sesungguhnya dalam ayat-ayat Al-qur’an dan Hadis telah dijelaskan pula
tentang sifat jujur. Bahkan Nabi Muhammad SAW banyak memberikan pesan-pesan
mulia melalui perilaku jujur beliau.
Kejujuran seseorang akan mendatangkan banyak mudarat baik bagi dirinya, orang
lain, maupun lingkungan disekitarnya, bahkan kejujuran bisa menjadi cirri khas
seseorang. Seperti Nabi Muhammad yang diberi gelar Al-Amin karna kejujuran
Beliau yang luar biasa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dari makalah ini, rumusan masalah yang akan dikaji
sebagai berikut:
1. Bagaimana pengertian perilaku jujur
2. Apa saja pembagian sifat jujur
3. Bagaiman Ayat Al-Qur’an dan Hadis tentang perilaku Jujur
4. Apa saja manfaat dari perilaku jujur
5. Apa saja contoh pesan-pesan mulia Nabi Muhammad SAW melalui perilaku jujur
6. Apa saja contoh perilaku mulia dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan
perilaku jujur.
C. Tujuan Penulisan
Berkaitan dengan rumusan masalah diatas, tujuan penulisan dari makalah ini antara
lain:
1. Sebagai bahan diskusi
2. Mengkaji pengertian Ahlak mulia Jujur
3. Menguraikan pembagian perilaku sifat jujur
4. Memaparkan ayat Al-Qur’an dan Hadis tentang perilaku jujur
5. Menguraikan Manfaat Perilaku Jujur
6. Memberikan contoh pesan teladan Nabi Muhammad SAW melalui perilaku jujur
7. Menguraikan contoh perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN
Jujur adalah sikap atau sifat seseorang yang menyatakan sesuatu dengan
sesungguhnya dan apa adanya, tidak ditambahi ataupun dikurangi. Sifat jujur harus
dimiliki oleh setiap manusia, karna sifat ini merupakan prinsip dasar dari cerminan
ahlak seseorang. Bahkan jujur dapat menjadi kepribadian sesorang atau bangsa,
sehingga kejujuran bernilai tinggi dalam kehidupan manusia.
Sikap jujur, merupakan salah satu fadhilah yang menentukan status dan kemajuan
perseorangan dan masyarakat. Menegakkan prinsip kejujuran adalah salah satu sendi
kemaslahatan dalam hubungan antara manusia dengan manusia dan antara satu
golongan dengan golongan yang lain.
Dampak dari sifat jujur adalah menimbulkan rasa berani, karena tidak ada orang
yang merasa tertipu dengan sifat yang diberikan kepada orang lain dan bahkan orang
merasa senang dan percaya terhadap pribadi orang yang jujur. Pepatah ada
mengatakan “berani karena benar, takut karena salah”.
Sifat Jujur tidak dapat dimiliki dan dilaksanakan dengan baik dan sempurna oleh
orang yang tidak kukuh imannya. Orang beriman dan takwa, karena dorongan iman
dan taqwanya itu merasa diri wajib selalu berbuat dan bersikap benar serta jujur.
Orang yang mempunyai sifat jujur akan dikagumi dan dihormati banyak orang.
Karena orang yang jujur selalu dipercaya orang untuk mengerjakan suatu yang
penting. Hal ini disebabkan orang yang memberi kepercayaan tersebut akan merasa
aman dan tenang. Jujur adalah sikap yang tidak mudah untuk dilakukan jika hati tidak
benar-benar bersih. Namun sayangnya sifat yang luhur ini belakangan sangat jarang
kita temui, kejujuran sekarang ini menjadi barang langka. Saat ini kita membutuhkan
teladan yang jujur, teladan yang bisa diberi amanah umat dan menjalankan amanah
yang diberikan dengan jujur dan sebaik-baiknya. Dan teladan yang paling baik, yang
patut dicontoh kejujurannya adalah manusia paling utama yaitu Rasulullah saw.
Kejujuran adalah perhiasan Rasulullah saw. dan orang-orang yang berilmu.
Kejujuran menjadi buah bibir banyak orang. kejujuran hadir dengan gaung yang
membahana. Kita seakan baru mengenal kata dan sifat mulia, “jujur”. Entah karena
seringnya ber dusta dan kebohongan oleh perilaku kita sendiri ataukah karena
seringnya kita dibohongi sehingga kita menjadi heboh dengan “kejujuran.” Padahal,
melakukan dan mengucapkan kebenaran telah diajarakan dalam Al-qur'an.
Melaksanakan dan melafalkan dengan penuh kejujuran telah diungkap oleh
Rasulullah Shallallahu'Alaihi Wasallam. Padahal, mengamalkan dan melontarkan
kebenaran telah disinggung oleh para Ulama".
Para Ulama berkata, “Langkah awal kejujuran itu adalah menjauhi dusta di semua
ucapan. Kejujuran menjadi pintu masuk dalam perbuatan, niat, kenyataan hidup, dan
di semua lini kedudukan.”
Jujur bukan hanya dalam perkataan, namun kejujuran juga dinilai mulai dari niat
seseorang, perbuatan, bahkan pikiran seseorang.
Imam Al-Ghazali menyebut ada Lima Bentuk Kejujuran. Yaitu :
1. Jujur dalam ucapan
Tiap kata yang meluncur dari bibir dan lisan seseorang wajib memuat dan
mengandung kebenaran. Bukan gunjingan, gosip, dan fitnah.
Jujur dalam perkataan adalah bentuk kejmasyhur. Setiap hamba berkewajiban
menjaga lisannya, yakni berbicara jujur dan dianjurkan menghindari kata-kata
sindiran karna hal itu sepadan dengan kebohongan, kecuali jika sangat dibutuhkan dan
demi kemaslahatan pada saat-saat tertentu.
Jujur dalam perkataan hanya boleh dilanggar dalam 3 hal, yakni ketika Istri memuji
suaminya atau sebaliknya, ketika mengatakan orang yang dicari tidak ada ketika
orang tersebut hendak dihakimi namun tidak bersalah, dan ketika menyalahi kejujuran
untuk mendamaikan orang yang sedang berselisih hingga damai kembali.
Rasulullah Shallallahu'Alaihi Wasallam bersabda: “Barangsiapa yang beriman kepada
Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari-
Muslim)
2. Jujur dalam berniat
Tanda niat yang benar, salah satu tandanya, berbanding lurus dengan perbuatan di
lapangan kehidupan. Niat saja belum cukup jika tidak diiringi dengan kemauan dan
kejujuran bahwa dirinya akan berupaya sekuat tenaga mewujudkan niatnya tersebut.
Allah Swt. Mengingatkan orang-orang yang berjihad di jalan-Nya bahwa jika mereka
berniat mendapatkan Ridha-Nya, mengorbankan harta dan jiwanya demi tegaknya
Agama Islam berarti dia telah mempersembahkan yang terbaik bagi agama, dunia,
dan akhirat mereka.
Misalnya jika seseorang telah berniat dan berikrar bahwa ia senantiasa menyembah
kepada Allah SWT., namun ternyata ia jarang mengingat Allah karna kepentingan
Duniawinya maka dikatakan orang tersebut tidak jujur dalam niatnya.
3. Jujur dalam kemauan dan merealisasikannnya
Jujur dalam kemauan merupakan usaha agar terhindar dari kesalahan-kesalahan dalam
menyampaikan kebenaran. Berpikir masak-masak sebelum bertindak, menimbang
baik-buruk dengan ‘kacamata’ Allah adalah tanda jujur dalam kemauan ini.
Pada saat seseorang telah jujur dalam kemauan, tidak ada hal yang ingin ia gapai
selain melakukan perkara yang dibenarkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Kemauan atau tekad yang dimaksudkan adalah seperti perkataan seseorang, “jika
Allah memberiku harta, aku akan menginfakkan semuanya”. Keinginan seperti ini
adakalanya benar-benar jujur dan ada kalanya pula masih diselimuti kebimbangan.
Kejujuran dalam merealisasikan keinginan, seperti apabila seseorang bertekad dengan
jujur untuk bersedekah. Tekad tersebut bisa terlaksana juga bisa tidak karna tiba-tiba
ia memiliki kebutuhan mendesak, sehingga tekadnya hilang. Atau lebih
mengedepankan kepentingan nafsunya. Berkaitan dengan hal ini Allah Swt.
Berfirman:
”Di antara orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka
janjikan kepada Allah Swt. Dan diantara itu ada yang gugur, dan ada pula yang
menunggu-nunggu dan mereka tidak sedikitpun mengubah (janjinya).” (Al-Ahzab
33/23.
4. Jujur dalam menepati janji
Janji adalah hutang, demikian kalimat yang sering terngiang. Karena hutang, maka
wajib untuk dibayar sesuai dengan nilainya. Menepati janji bukan sembarang sikap.
Menepati janji berarti mempertaruhkan harkat dan martabat dirinya di hadapan orang
lain demi memberi keyakinan pada orang tersebut bahwa ia sanggup untuk
membayarnya. Dengan sikap jujur, janji akan tertunai dan amanah akan dijalankan.
5. Jujur dalam perbuatan
Sebagaimana Al-Ghazali menyatakan makna jujur dalam niat dan perkataan, pada
traktak bentuk kejujuran yang kelima ini, Ghazali menggaris bawahi agar kita
melengkapi diri dengan jujur dalam perbuatan.
Ucapan yang baik dan niat tulus akan menjadi semakin indah jika ada wujud amal
dalam kenyataan. Jujur dalam perbuatan artinya memperlihatkan sesuatu apa-adanya.
Tidak berbasa-basi. Tidak membuat-buat. Tidak menambah dan mengurangi. Apa
yang ia yakini sebagai kejujuran dan kebenaran, ia jalan dengan keyakinan kuat
bahwa Allah Subhannahu wa Ta'ala bersama orang-orang yang benar-benar sebenar-
benarnya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Jujur adalah sikap atau sifat seseorang yang menyatakan sesuatu dengan
sesungguhnya dan apa adanya, tidak ditambahi ataupun dikurangi. Sifat jujur harus
dimiliki oleh setiap manusia, karna sifat ini merupakan prinsip dasar dari cerminan
ahlak seseorang. Bahkan jujur dapat menjadi kepribadian sesorang atau bangsa,
sehingga kejujuran bernilai tinggi dalam kehidupan manusia.
Perilaku jujur mendatangkan banyak manfaat bagi kita yang melaksanaknnnya. Dan
Allah Swt. Pun telah menjelaskan kewajiban berperilaku jujur dalam Ayat-Ayat Al-
Qur’an maupun dalam Hadis Rasulullah Saw.
Rasulullah telah banyak mencontohkan sikap-sikap teladan melalui perbuatannya.
Sehingga kita sebagai umatnya harus menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
kita juga.
B. SARAN
Perilaku jujur sangat penting bagi kehidupan kita dalam berbagai aspek sehingga
perilaku jujur wajib menjadi sikap setiap orang. Berdasarkan pembahasan sebelumnya,
kita dapat membuat beberapa solusi sebagai perubahan perilaku kita, diantaranya:
1. Menanamkan pentingnya perilaku jujur
2. Senantiasa melaksanakan kejujuran dimanapun dan kapanpun
3. Mempertahankan kejujuran dalam keadaan apapun
Dengan melaksanakan Kejujuran kita akan merasakan kasih dan Ridha Allah Swt.
karna sesungguhnya Allah Swt. Mencintai orang-orang yang jujur.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://detakberita.com/pengertian-dan-hakikat-jujur-menurut-islam/
2. https://www.facebook.com/Kaze.Kate/posts/491625004212737
3. http://norhaya-jujur.blogspot.co.id/2011/08/c-macam-macam-kejujuran-dan-
makna.html
4. https://elhubeyyublog.wordpress.com/tag/manfaat-jujur/
5. http://tipstriksib.blogspot.co.id/2013/07/cerita-kisah-teladan-Nabi-Muhammad-
Rasulullah-SAW-dan-pemuda-yang-bertaubat.html
Komentar
BALAS
BALAS
Posting Komentar
Postingan populer dari blog ini
Proposal Usaha Tanaman Hias - Aglaonema
Maret 15, 2017
BACA SELENGKAPNYA
Contoh Esai lolos seleksi Parlemen Remaja 2017
Juli 17, 2018
Welcome para pejuang Parlemen Remaja.
Esai yang baik itu penting dalam menentukan kelulusan kita sebagai peserta Parlemen
Remaja, karena bobot penilaiannya (waktu tahun 2017) sebesar 70% dan 30 % nya
dari CV.
Saya pernah mengikuti kegiatan Parlemen Remaja 2017, jadi nggak sotoy kan yah
kalau sering ngomongin ini, hehe. but its not important at all, so skip it. Saya juga
belum mahir dalam menulis, termasuk menulis esai, belum pernah dibimbing
langsung oleh mentor atau membaca buku khusus, so apa yang saya tulis ini ya bisa
dibilang tidak mengikuti format dari manapun, I just try to write what in my mind at
that time berbekal dari refrensi yang saya dapatkan di internet juga. Bahasanya juga
bisa dibilang disini sederhana dan mudah dipahami karena saya berusaha menjelaskan
gagasan saya secara utuh dengan menggunakan bahasa sendiri. anyway dalam
menulis jangan membiasakan copy dan paste karena kalau sampai tulisan kalian
redaksinya ada yang sama dengan orang lain, kalian akan dianggap tid…
BACA SELENGKAPNYA
Diberdayakan oleh Blogger
Gambar tema oleh badins
Arsip
Laporkan Penyalahgunaan