KEMANDIRIAN PANGAN
Parlaungan Adil Rangkuti
Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Darmaga, Kotak Pos 220 Bogor 16002
Telp.(0251) 8621210, Faks.(0251) 8623203, E-mail: fateta@fateta-ipb-ac-id
ABSTRAK
Peran komunikasi pembangunan pertanian makin penting dalam mewujudkan swasembada pangan dan diversifikasi
pangan sebagai landasan terciptanya kemandirian pangan dan ketahanan pangan yang andal. Kemandirian pangan
hanya dapat terwujud jika pembangunan dilaksanakan atas prakarsa masyarakat sebagai bentuk kesadaran untuk
membangun usaha tani modern dengan didukung strategi komunikasi yang efektif dan efisien. Adopsi inovasi
teknologi akan meningkatkan produktivitas dan kualitas produk, menekan susut, meningkatkan nilai tambah
dengan pendekatan pemberdayaan dan partisipasi petani serta memperkokoh kelembagaan dan daya saing. Dalam
pemberdayaan petani, pengembangan koperasi agribisnis komoditas tunggal seperti koperasi agribisnis padi atau
jagung akan mempermudah transformasi informasi paket teknologi dan manajemen usaha tani dari berbagai
sumber ke petani. Untuk membangun kemandirian pangan berbasis produksi lokal dan diversifikasi pangan dengan
dukungan sistem komunikasi yang efektif diperlukan kebijakan pemerintah dengan mengembangkan pusat-pusat
informasi pertanian pada sentra produksi sebagai kawasan pengembangan agribisnis (KPA). Sistem informasi
komunikasi berbasis koperasi dan modal sosial dengan pendekatan kemitraan dari semua stakeholders (pemerintah,
pengusaha, perguruan tinggi, lembaga penelitian dan pengembangan, lembaga sosial kemasyarakatan dan sebagainya)
akan mempercepat terwujudnya kemandirian pangan daerah.
Kata kunci: Kemandirian pangan, keberdayaan petani, komunikasi pertanian
ABSTRACT
Communication strategy in developing food independency
Role of agricultural development communication is important to build food self-suffiency and diversification as
the main base of food independency and food security. Food independency will be accomplished if its development
comes from people initiative as an awareness to build modern farm industry with effective and efficient
communication strategy support. Adoption of innovation technology by means of communication will boost
productivity and product quality, decrease loss of production, increase value added of production with farmer
empowerment and participation approach, and strengthen farmers' institutions and competitiveness. To empower
the farmers, development of single commodity agribusiness cooperation such as rice or maize will facilitate
transformation of information on technology and farm management from variety of sources for the farmers.
Government policy to develop centers of agricultural information at production centers as agribusiness development
area is required to build food independency and food diversification based on local production with effective
communication system support. Communication information system based on cooperation and social capital with
stakeholders partnership approaches (government, businessmen, university, research and development institutions,
social institutions, etc) will accelerate accomplishment of food independency in suburb areas.
Keywords: Food independency, farmers empowerment, agriculture communication
Uji coba
yang andal. lapangan
Komunikasi pertanian menjadi makin
penting untuk menghasilkan keseim-
Sumber informasi Pusat
bangan dalam perspektif pertukaran Informasi
Koperasi Pemberdayaan &
(pemerintah, Agribisnis partisipasi
kemitraan
interaksi solidaritas dan kemitraan, yang
terkait dengan kehidupan antaranggota,
DAFTAR PUSTAKA
Adjid, D.A. 1998. Membangun Pertanian Modern. and social change in developing countries. Traditions in Modern Italy. Princeton
Pengembangan Sinar Tani, Jakarta. Journal of Creative in Communication 1:1 University Press. Princeton, USA.
2006. Sage Publication, New Delhi. Tho-
Alimoeso, S. 2008. Ketahanan pangan nasional: Rogers, E.M. and F.F. Schoemaker. 1971.
usand Oaks, London.
Antara harapan dan kenyataan. Makalah Communication of Innovations, A Cross-
disampaikan pada Pameran Agrinex di Mubyarto. 2004. Kualitas manusia Indonesia. Cultural Approach. The Free Press, New
Jakarta, Maret 2008. Jurnal Ekonomi Rakyat. Edisi Agustus 2004. York. 476 pp.
Yayasan Agro Ekonomika, Bogor.
Badan Pusat Statistik (BPS). 2008. Statistik Per- Soekartawi. 1988. Prinsip Dasar Komunikasi
tanian. Badan Pusat Statistik, Jakarta. Muhammad, A. 2004. Komunikasi Organisasi. Pertanian. UI Press, Jakarta. hlm. 137.
Bumi Aksara, Jakarta.
Food and Agriculture Organization (FAO). 2003. Soekartawi. 1993. Peranan pengembangan
Trade Reform and Food Security: Concep- Nainggolan, K. 2007. Perberasan sebagai bagian sumber daya manusia (PSDM) dalam proses
tualizing the Linkages. FAO, Rome. dari ketahanan nasional di bidang pangan. adopsi-inovasi untuk meningkatkan penda-
Seminar Sehari tentang Perberasan. Harian patan petani. Agro-Ekonomika 23(1): 23
Kartasasmita, G. 1996. Power and Empower- Umum Sinar Harapan dengan Tabloid Agrina, .
ment: Sebuah telaahan mengenai konsep Jakarta.
pemberdayaan masyarakat. Badan Perenca- Suryana, A. 2008. Penganekaragaman pangan
naan Pembanguan Nasional, Jakarta. Pakpahan, A. 2004. Petani Menggugat. Max dan gizi: Faktor pendukung peningkatan
Havelaar Indonesia Foundation, Jakarta. kualitas sumber daya manusia. Majalah
Kaye, H. 1997. Mengambil Keputusan Penuh Pangan. Media Komunikasi dan Informasi.
Percaya Diri. Mitra Utama, Jakarta. Pusat Data dan Informasi Pertanian. 2007.
No. 52/XVII/OktoberDesember 2008,
Statistik Pertanian. Pusat Data dan Infor-
Lawang, R.M.Z. 2005. Kapital Sosial dalam Jakarta.
masi Pertanian, Departemen Pertanian,
Perspektif Sosiologik. Cetakan Kedua. UI Jakarta. Yudhohusodo, S. 2004. Membangun Kemandirian
Press, Jakarta. Pangan. Yayasan Padamu Negeri, Jakarta.
Putnam, R.D., R. Leonardi, and R.Y. Nanetti.
Melkote, R.S. 2007. Everett M Rogers and his 1993. Making Democracy Work: Civic
contribution to the field of communication