Supervisi pendidikan
Pengertian supervisi
Istilah supervisi pendidikan sudah cukup lama dikenal dalam dunia pendidikan di Indonesia.
Pengertian supervisi pendidikan pada umumnya mengacu kepada usaha perbaikan situasi
belajar mengajar. Akan tetapi nampaknya masih terdapat banyak keragaman pendapat dalam
menafsirkan istilah tersebut. Dan hal ini akan membawa implikasi yang berbeda pula dalam
pelaksanaannya.
Secara morfologis Supervisi berasal dari dua kata bahasa Inggris, yaitu super dan vision. Super
berarti diatas dan vision berarti melihat, masih serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan dan
pengawasan, dan penilikan, dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh atasan orang yang berposisi
diatas, pimpinan terhadap hal-hal yang ada dibawahnya. Supervisi juga merupakan kegiatan
pengawasan tetapi sifatnya lebih human, manusiawi. Kegiatan supervise bukan mencari-cari
kesalahan tetapi lebih banyak mengandung unsur pembinnaan, agar kondisi pekerjaan yang
sedang disupervisi dapat diketahui kekurangannya (bukan semata-mata kesalahannya) untuk
dapat diberitahu bagian yang perlu diperbaiki.
Secara sematik Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan
ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan
belajar dan belajar pada khususnya.
1.Good Carter
memberi pengertian supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin
guru-guru dan petugas lainnya, dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulir,
menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru dan merevisi tujuan-tujuan
pendidikan, bahan-bahan pengajaran, dan metode mengajar dan evaluasi pengajaran.
2.Boardman et.
Menyebutkan Supervisi adalah salah satu usaha menstimulir, mengkoordinir dan membimbing
secarr kontinyu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara individual maupun secara
kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran
dengan demikian mereka dapat menstmulir dan membimbing pertumbuan tiap-tiap murid
secara kontinyu, serta mampu dan lebih cakap berpartsipasi dlm masyarakat demokrasi
modern.
3. Wilem Mantja (2007)
supervisor (jabatan resmi) yang dilakukan untuk perbaikan proses belajar mengajar (PBM). Ada
dua tujuan (tujuan ganda) yang harus diwujudkan oleh supervisi, yaitu; perbaikan (guru murid)
dan peningkatan mutu pendidikan.
5. Ross L (1980)
6. Purwanto (1987)
supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan
pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan secara efektif.
7. Neagley (1980:20)
dikutip oleh Made Pidarta, mengemukakan bahwa setiap layanan kepada guru-guru yang
bertujuan menghasilkan perbaikan instruksional, belajar dan kurikulum dikatakan supervisi.
Supervisi di sini diartikan sebagai bantuan dan bimbingan kepada guru-guru dalam bidang
instruksional, belajar dan kurikulum, dalam usahanya mencapai tujuan sekolah.
menjelaskan bahwa pandangan baru tentang supervisi terdapat ide-ide pokok, seperti:
menggalakan pertumbuhan profesional guru, mengembangkan masalah-masalah belajar
mengajar dengan efektif. Pendekatan-pendekatan baru tentang supervisi ini menekankan pada
peranan supervisi selaku bantuan, pelayanan atau pembinaan pada guru dan personil
pendidikan lain dengan maksud untuk kemampuan guru dan kualitas pendidikan.
Tehnik-tehnik supervisi pendidikan
1. Tehnik perseorangan
2. Tehnik kelompok
Bidang kurikulum menjadi ini karena proses belajar mengajar adalah kegiatan utama sekolah
Bidang kesiswaan menjadi penting karena tujuan pendidikan adalah melahirkan siswa siswi yang
kreaktif, mandiri, dan kompetitif.sehingga, pengembangan kognitif, afektif, dan psikomoroeik
siswa sangat diperlukan.
Sarana dan prasarana seperti ruang gedung yang representatif, laboratorium, lapangan
olahraga, taman bunga, dan lainnya membuat suasana belajar mengajar menyenangkan, sejuk,
damai, penuh semangat.
5. Supervisi bidang keuangan
Keuangan menjadi ruh lembaga karena program harus didukung oleh sumber keuangan yang
memadahi, baik untuk menggaji guru, karyawan, manajemen, mengadakan kegiatan, maupun
untuk melengkapi sarana dan prasarana.
Humas dibutuhkan untuk sosialisasi program dan prestasi sekolah kepada masyarakat, juga
untuk menetralisasi berita-berita negatif yang terkadang dimbuskan oleh pihak luar.
Ketatausahaan menjadi mesin yang menggerakkan semua program. Tertib administrasi sangat
membantu proses pembelajaran.
Supervisor pendidikan
Orang yang melakukan supervise disebut supervisor. Dibidang pendidikan disebut supervisor
pendidikan. Menurut keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 0134/0/1977,
temasuk kategori supervisor dalam pendidikan adalah kepala sekolah, penelik sekolah, dan para
pengawas ditingkatkan kabupaten/kotamadya, serta staf di kantor bidang yang ada di tiap
provinsi.
Jika supervisi dilaksanakan oleh kepala sekolah, maka ia harus mampu melakukan berbagai
pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan. Pengawasan
dan pengendalian ini merupakan kontrol agar kegiatan pendidikan di sekolah terarah pada
tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan dan pengendalian juga merupakan tindakan
preventif untuk mencegah agar para tenaga kependidikan tidak melakukan penyimpangan dan
lebih berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaannya.
b. Kreatif dalam bekerja dan memecahkan masalah baik yang berkaitan kehidupan pribadinya
maupun tugas-tugas jabatannya.
c. Memiliki rasa ingin tahu akan hal-hal yang baru tentang pendidikan dan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni yang menunjang tugas pokok dan tanggung jawabnya.
a. Menguasai metode, teknik dan prinsip-prinsip supervisi dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan di sekolah.
b. Menyusun program kepengawasan berdasarkan visi, misi, tujuan dan program pendidikan di
sekolah.
c. Menyusun metode kerja dan instrumen yang diperlukan untuk melak-sanakan tugas pokok
dan fungsi pengawasan di sekolah.
e. Membina kepala sekolah dalam pengelolaan dan administrasi satuan pendidikan berdasarkan
manajemen peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
f. Membina kepala sekolah dan guru dalam melaksanakan bimbingan konseling di sekolah.
g. Mendorong guru dan kepala sekolah dalam merefleksikan hasil- hasil yang dicapainya untuk
menemukan kelebihan dan kekurangan dalam melaksanakan tugas pokoknya di sekolah.
a. Memahami konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik, dan kecenderungan perkembangan tiap
bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di sekolah/madrasah.
c. Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap bidang pengembangan di TK/RA atau mata
pelajaran di sekolah/madrasah berlandaskan standar isi, standar kompetensi dan kompetensi
dasar, dan prinsip-prinsip pengembangan KTSP.
d. Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan strategi/metode/ teknik
pembelajaran/bimbingan yang dapat mengembangkan berbagai potensi siswa melalui bidang
pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di sekolah/madrasah.
e. Membimbing guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk tiap
bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di sekolah/madrasah.
i. pelajaran di sekolah/madrasah.
c. Menilai kinerja kepala sekolah, guru, dan staf sekolah dalam melaksanakan tugas pokok dan
tanggung jawabnya untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajaran/bimbingan tiap
bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di sekolah.
e. Membina guru dalam memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan mutu pendidikan dan
pembelajaran/bimbingan tiap bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di
sekolah/madrasah.
f. Mengolah dan menganalisis data hasil penilaian kinerja kepala seko-lah/madrasah, kinerja
guru, dan staf sekolah/madrasah.
5. Dimensi Kompetensi Penelitian dan Pengembangan
b. Menentukan masalah kepengawasan yang penting diteliti baik untuk keperluan tugas
pengawasan maupun untuk pengembangan karirnya sebagai pengawas.
e. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian pendidikan baik data kualitatif maupun data
kuantitatif.
f. Menulis karya tulis ilmiah (PTS) dalam bidang pendidikan dan atau bidang kepengawasan dan
memanfaatkannya untuk perbaikan mutu pendidikan.
h. Memberikan bimbingan kepada guru tentang penelitian tindakan kelas, baik perencanaan
maupun pelaksanaannya di sekolah/madrasah.
a. Bekerjasama dengan berbagai pihak dalam rangka meningkatkan kualitas diri untuk dapat
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
b. Aktif dalam kegiatan asosiasi pengawas satuan pendidikan atau forum komunikasi pengawas.
Supervisee
Tujuan utama supervisi adalah memperbaiki pengajaran (Neagly & Evans, 1980; Oliva, 1984;
Hoy & Forsyth, 1986; Wiles dan Bondi, 1986; Glickman, 1990).
Tujuan umum Supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru dan
staf agar personil tersebut mampu meningkatkan kwalitas kinerjanya, dalam melaksanakan
tugas dan melaksanakan proses belajar mengajar .
1. Supervisi Akademik
Menitikberatkan pengamatan supervisor pada masalah-masalah akademik, yaitu hal-hal yang
berlangsung berada dalam lingkungan kegiatan pembelajaran pada waktu siswa sedang dalam
proses mempelajari sesuatu
2. Supervisi Administrasi
3. Supervisi Lembaga
Menyebarkan objek pengamatan supervisor pada aspek-aspek yang berada di sekolah. Supervisi
ini dimaksudkan untuk meningkatkan nama baik sekolah atau kinerja sekolah secara
keseluruhan. Misalnya: Ruang UKS (Unit Kesehatan Sekolah), Perpustakaan dan lain-lain.
Daftar pustaka
http://www.sarjanaku.com/2011/05/supervisi-pendidikan.html?m=1
https://nurmaherawatifaizal.wordpress.com/2014/05/16/kompetensi-yang-harus-dimiliki-
pengawas-sekolah/amp/
http://www.academia.edu/29379986/supervisor_pendidikan
http://stiebanten.blogspot.com/2011/10/pengertian-supervisi-pendidikan.html?m=1
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://mpsi.umm.ac.id/files/file/SUPERVISI
%2520PENDIDIKAN.doc&ved=2ahUKEwiJxsKD4szfAhXJL48KHX3EDxUQFjACegQICRAB&usg=A
OvVaw03hunMHksJa_GxEhCdb2-3