Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Instalasi listrik bangunan adalah rakitan perlengkapan listrik pada bangunan yang
berkaitan satu sama lain, untuk memenuhi tujuan atau maksud tertentu dan memiliki
karakteristik terkoordinasi, apa yang sudah tertuang pada Persyaratan Umum Instalasi Lisrik.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara mencegah bahaya dari kebakaran akibat listrik?
2. Bagaimana cara merawat atau mengecek instalasi listrik yang baik?

1.3. Tujuan
Agar perusahaan instalasi listrik terselenggara dengan baik untuk menjamin keselamatan
manusia dari bahaya kejut listrik, keamanan instalasi listrik beserta perlengkapannya, keamanan
gedung atau rumah serta isinya dari kebakaran akibat listrik dan perlindungan lingkungan.

1.4. Manfaat
Menjadi tahu cara merawat atau mengecek instalasi listrik agar mengetahui instalasi
listrik tersebut masih layak atau tidak.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

Stop Kontak merupakan material instalasi listrik yang berfungsi sebagai muara
penghubung antara arus listrik dengan peralatan listrik. Agar alat listrik terhubung dengan stop
kontak, maka diperlukan kabel dan steker atau colokan yang nantinya akan ditancapkan pada
stop kontak.
Berdasarkan bentuk serta fungsinya, stop kontak dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1. Stop kontak kecil, merupakan stop kontak dengan dua lubang (kanal) yang berfungsi
untuk menyalurkan listrik pada daya rendah ke alat-alat listrik melalui steker yang juga
berjenis kecil.
2. Stop kontak besar, juga merupakan stop kontak dengan dua kanal AC yang dilengkapi
dengan lepeng logam pada sisi atas dan bawah kanal AC yang berfungsi sebagai ground
sakelar jenis ini biasanya digunakan untuk daya yang lebih besar.
Sedangkan berdasarkan tempat pemasangannya, dikenal dua jenis stop kontak, yaitu :
1. Stop kontak In Bow, merupakan stop kontak yang dipasang di dalam tembok.
2. Stop kontak Out Bow, yang dipasang di luar tembokatau hanya diletakkan di permukaan
tembok pada saat berfungsi sebagai stop kontak portable. (Baskoro, 2017)
BAB 3
METODOLOGI PERCOBAAN

Apabila hendak memasang instalasi listrik, maka harus mengetahui terlebih dahulu
gambaran secara umum keadaan dari suatu bangunan yang akan dipasang instalasi listriknya. Hal
ini akan lebih mudah dalam mengatur tata letak komponen dan peralatan serta penentuan titik-
titik cahaya sesuai dengan kebutuhan ruangan. Dengan begitu, kita bisa membuat,
1. Sketsa instalsi listrik pada ruangan rumah atau gedung
2. Perencanaan instalasi listrik sederhana
3. Perencanaan instalasi listrik kumplit
4. Diagram alur instalasi listrik
Pemasangan peralatan pengaman listrik harus memperhitungkan besarnya arus listrik dari beban-
beban instalasi listrik atau besarnya arus dan tegangan listrik yang masih mampu ditanggung
dalam beberapa saat, apabila suatu instalasi maupun peralatan listrik yang digunakan mengalami
gangguan. Gangguan-gangguan yang terjadi pada instalasi listrik diantaranya : a) arus beban
lebih, b) arus hubung singkat (arus hubung pendek), c) arus bocor ke bumi. Dengan demikian,
pemilihan dan penggunaan peralatan pengaman listrik yang tepat akan mendukung didapatnya
suatu sistem instalasi listrik yang aman dan andal. Juga harus dilakukan pegecekan ulang
kelayakan instalasinya. Jika kelayakannya sudah tidak memenuhi persyaratan pakai harus
diganti, pengecekan kelayakan ini harus dilakukan oleh instansi yang ditunjuk minimal 10 tahun
sekali, sehingga kemungkinan terjadinya kecelakaan dan kebakaran akibat instalasi listrik dapat
dihindari. (Work, 2015)
BAB 4
PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil penelitian mengenai dampak kerugian, bila instalasi listrik rumah dan gedung tidak
standar, maka:
1) Kebakaran nyata yang timbul karena kelalaian dan pemakaian listrik yang salah, yang dapat
mengakibatkan kerusakan material yang cukup besar dan juga dapat mengakibatkan hilangnya
nyawa.
2) Salah satu penyalahgunaan dalam pemanfaatan instalasi listrik yang khas adalah penggunaan
yang tidak tepat terhadap penginstalasian listrik, dan merupakan masalah yang umum di
kalangan masyarakat pengguna listrik di Indonesia.
3) Instalasi listrik harus diadakan pemeriksaan dan pengujian secara teratur oleh instansi yang
berwenang terhadap penyalahgunaan, kerusakan atau pelaksanaan pemasangan yang tidak
standar.
4) Peralatan yang dipilih untuk dipasang dalam instalasi listrik harus memenuhi standar yang
berlaku dan mentaati ketentuan PUIL 2000, serta harus cocok pemakaiannya terhadap
lingkungannya, dan mengikuti instruksi pabrik pembuat peralatan tersebut
5) Mengingat vitalitas dan strategisnya fungsi dan peranan listrik, bagi yang menyediakan
maupun yang memanfaatkannya, maka ketersediaannya harus memenuhi azas andal,
aman dan akrab lingkungan.
Daftar Pustaka

Baskoro, M. (2017). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Stop Kontak. Retrieved April 6, 2019, from BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Stop Kontak: http://www.eprints.polsri.ac.id

Work, B. (2015, July 10). Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000. Retrieved April 6, 2019, from
http://www.betterwork.org

Anda mungkin juga menyukai