Karate
Karate
PROGRAM KERJA
EKSTRAKURIKULER KARATE
”...............................”
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Pengertian
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang berada di luar program yang tertulis di kurikulum
dan umumnya pihak sekolah menyediakan waktu satu hari untuk pelaksanaan kegiatan ini.
Kegiatan ekstrakurikuler sangat berguna untuk pengembangan hobi, minat dan bakat siswa pada
hal tertentu. Di sisi lain, pelaksanaan kegiatan ini merupakan suatu bentuk perhatian sekolah
pada siswanya agar melakukan kegiatan yang lebih positif.
Para siswa SMA adalah anak yang sedang dalam masa perailihan dari pribadi seorang anak
menuju pribadi yang lebih dewasa, mereka cenderung menjauh dari orang tua dan lebih percaya
pada teman, mempunyai energi yang besar sehingga mereka tampak lebih emosional.
Kecenderungan lain adalah mereka berkelompok dengan teman yang memiliki kesukaan yang
sama.
Dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler pada setiap sekolah di harapkan dapat menjadi wadah
untuk penyaluran energi para siswa dan jenis kegiatanpun sangat beragam baik itu seputar olah
raga, kesenian, keterampilan ataupun pengetahuan.
Tujuan dari rencana program kerja kegiatan ini adalah sebagai acuan pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler dalam bidang olah raga bela diri karate.
BAB II
NAMA, TARGET DAN JADWAL KEGIATAN
2. 1. Nama Kegiatan
Nama kegiatan yang telah berjalan adalah Ranting ”........”.
2. 2. Target Kegiatan
Target dari kegiatan ini adalah Siswa/siswi “…….” atau pelajar lainnya dan umum.
BAB III
RENCANA PROGRAM KERJA
Adapun anggaran dana yang akan di ajukan untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan program kerja
tersebut terlampir pada halaman berikutnya.
BAB IV
PENUTUP
Demikianlah gambaran rencana program kerja ini kami susun dengan harapan akan menjadi
acuan dalam melaksanakan langkah-langkah kegiatan ekstrakurikuler karate, sehingga
perkembangan kegiatan ini akan lebih jelas dan terarah dalam pencapaian tujuan Dengan di
sertai bantuan oleh pihak-pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung
semoga rencana kegiatan ini akan dapat terlaksana dengan baik dan tentu saja hasil akhirnya
akan mencapai tujuan yang telah di tentukan serta dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
PROPOSAL
PENDIRIAN RANTING KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER BELADIRI PRESTASI
KARATE
INKAI
(Institut Karate-Do
Indonesia)
Sekretariat:
LEMBAR PERSETUJUAN
PROPOSAL
Diketahui,
PROPOSAL
1. PENDAHULUAN
a. Sejarah Karate
Sebuah teori mengatakan bahwa asal mula karate berasal dari ilmu beladiri
Okinawa, atau Okinawa-te adalah seni beladiri asli setempat yang telah mengalami
perkembangan berabad-abad lamanya, dan kemudian banyak dipengaruhi oleh
teknik perkelahian yang dibawa oleh para ahli seni beladiri dari China yang
mengungsi ke Okinawa.
Seorang ahli ilmu beladiri lain yang sangat terkenal yang muncul pada zaman
dinasti sung (920-1279 M) adalah Chang Sang Feng (Thio Sam Haong). Awalnya
Chang belajar ilmu bela diri kepada Shaolin Tsu, kemudian mengasingkan diri ke
gunung Wutang (Butong). Di tempat inilah dia mengamati macam-macam gerakan
binatang, seperti kera, burung bangau, dan ular. Berdasarkan pengamatannya, dia
menciptakan gaya perkelahian yang khas dengan pribadinya yang disebut aliran
Wutang. Kalau Shaolin Chuan hanya dipratekan oleh orang pendeta budha, maka
aliran Wutang ini diperuntukan untuk orang awam yang tidak ada ikatan dengan
aliran kuil manapun. Chang mengajarkan supaya menerima pukulan lawan dengan
gaya lemah gemulai seperti air yang mangalir dan menyerang dengan satu
kepastian untuk mengakhiri perlawanan dengan sekali pukul. Ciptaannya didasari
dengan gagasan tentang harus adanya gerak melingkar yang luwes gerakan ujung
yang tajam. Aliran ini sulanjutnya memiliki danpak yang luas di dalam
perkembangan seni beladiri di China. Gaya aliran Wutang ini segera tersebar
merata di seluruh wilayah China bagian utara yang pada masa kemudian akan
berkembang menjadi Taichi-Chuan, Hsingi-Chuan, dan Pakau-Chuan.
GICHIN FUNAKOCHI
Setelah beliau, tercatat nama putra-putri bangsa Indonesia yang ikut berjasa
mengembangkan berbagai aliran Karate di Indonesia, antara lain Drs. Baud A.D.
Adikusumo (Alm), Beliau tercatat sebagai pelopor seni beladiri Karate di Indonesia.
Dan beliau juga pendiri Indonesia Karate-DO (INKADO), dan juga aliran Shotokan
adalah Anton Lesiangi pendiri lembaga Karate-Do Indonesia (LEMKARI), yang
pada dekade 2005 karena urusan internal banyak anggota Lemkari yang keluar dan
dipecat yang kemudian mendirikan INKANAS (Insitut Karate-Do Nasiaonal).
Pada tahun 1972, 25 perguruan Karate di Indonesia, baik yang berasal dari
Jepang maupun yang dikembangkan di Indonesia sendiri (Independen), setuju untuk
bergabung dengan FORKI (Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia), yang
sekarang menjadi perwakilan WKF (World Karate Federation) untuk Indonesia.
Di bawah bimbingan FORKI, para Karate-Do Indonesia dapat berlaga di forum
Internasional terutama yang di seponsori oleh WKF.
KARATE
Asas Karate adalah sama, namun terdapat berbagai gaya atau aliran Karate. Di
antara aliran utama Karate adalah seperti berikut
1. Shotokan
2. Shito-Ryu
3. Sholin-Ryu
4. Goju-Ryu
5. Wodor-Ryu
6. Shorinji Kempo
Karate juga boleh di kategorikan sebagai aliran Tradisional dan aliran moden
(Sport Karate). Aliran tradisional menumpukan aspek beladiri dan seni tempur
manakala aliran moden lebih menumpukan kepada sukan atau pertandingan. Asas
latihan Karate terbagi kepada tiga peringkat yaitu:
Ketentuan yang berlaku dalam kegiatan ekstra beladiri karate adalah sebagai
berikut:
b. KUNING (Qyu 8)
c. HIJAU (Qyu 6)
d. BIRU 1 (Qyu 5)
e. BIRU 2 (Qyu 4)
f. COKLAT 1 (Qyu 3)
g. COKLAT 2 (Qyu 2)
h. COKLAT 3 (Qyu 1)
i. HITAM 1 (Dan 1)
3. Anggota wajib mengikuti latihan 1 (satu) sampai 2 (dua) kali dalam satu minggu.
4. Menjaga nama baik perguruan dari hal-hal yang dapat merugikan perguruan.
5. Mentaati dan mematuhi SUMPAH KARATE sebagai mana tertera di bawah ini:
6. Anggota yang telah mengikuti latihan telah mengikuti latihan secara rutin dan
dapat memenuhi syarat wajib mengikuti Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) setiap 6
(enam) bulan sekali (satu semester) yang di selenggarakan di cabang INKAI
terdekat.
2. Sebagai wadah minat dan bakat siswa dalam kegiatan ekstrakulikuler di sekolah;
5. Melatih fisik, mental, disiplin, kujujuran, sportifitas, kesatuan, dan kesatuan para
karate INKAI di sekolah/madrasah bapak/ibu:
7. Sebagai wahana aksi dan kreasi dibidang olahraga beladiri prestasi yang
mengarahakan pserta didik manpu menyalurkan hobi sekaligus sehat dan
berprestasi.
Peeserta kegiatan ekstra beladiri karate ini hanya bias diikuti oleh siswa-siswi SMA
Unggulan Da’I An-Nur.
8. PENUTUP
Atas berkhat rahmat Allah S.W.T. kami dapat merampungkan penyusunan
proposal pengadaan kegiatan ekstra beladiri karate ini walua kami sadari masih
banyak kekurangan. Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada pihak yang telah
banyak membantudalam penyusunan proposal ini, besar harapan kami agar
proposal pengadaan kegiatan ekstra karate ini bias dipertimbangkan untuk diterima
dan kerjasamanya kami banyak menghaturkan terimakasih yang sebesar-besarnya.
Akhirnya kami kembali kepada Allah SWT, karena hanya kepada-Nya segala
sesuatu akan kembali.
Indramayu, 22 September 2010
Pelatih,